UNIVERSITAS ANDALAS
2020
1
BAB I
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Sebuah penelitian merupakan pemikiran yang sistematis
mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan
pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.1
Pemikiran yang sistematis ini akan muncul dari suatu masalah
yang akan dipecahkan atau yang akan diteliti. Masalah itu
dikarenakan adanya suatu kesenjangan yang terjadi di dalam
masyarakat yang akan menjadi sebuah objek penelitian hukum.
Namun, jika kita masih juga merasa bingung dalam menetapkan
suatu masalah atau bertanya-tanya mengenai apa yang
menyebabkan timbulnya masalah, maka dalam hal ini pada umumnya
ada 4 kriteria yang dijadikan pertimbangan dalam menetapkan suatu
masalah sebagai realitas yang muncul di lapangan, contohnya:
1Pengertian penelitian yang dikutip dari pendapat David H Penny diakses dari
https://www.slideshare.net/aLLendCute1/penelitian-sosial-41237288
2
Sedarmayanti dan Hidayat. Metodologi Penelitian.( Bandung : CV Mandar Maju,2011). Hal. 36
2
tolak ukur dalam penulisan sebuah penelitian. Dalam latar belakang
inilah akan dijelaskan tentang alasan penulis mengambil judul dari
sebuah penelitiannya. Sehingga, latar belakang penting dalam
penelitian untuk menjadi dasar dan alasan mengapa penulis
mengambil judul penelitiannya.3
Latar belakang dari sebuah penelitian berisi uraian mengenai
masalah hukum yang menarik minat untuk diteliti, mengapa perlu
diteliti,dan atau apakah ditemui ketidakselarasan antara das sollen 4
dan das sein 5 , atau antara law in book dengan law in action.
Misalnya: Menurut pasal 66 ayat (2) Undang-undang No. 14 tahun
1985 (Undang-undang tentang Mahkamah Agung), bahwa
permohonan peninjauan kembali tidak menangguhkan atau
menghentikan pelaksanaan putusan. Dalam prakteknya disinyalir
bahwa pada beberapa kasus, dengan diajukannya permohonan
peninjauan kembali pelaksanan putusan tidak dapat dilaksanakan
karena beragam kendala.6
Terdapatnya kesenjangan antara law in book dengan law in action
inilah yang menarik minat untuk diteliti, mengapa sampai eksekusi
dimaksud tertangguh atau tertunda dan itu tidak sesuai dengan
3
Riduwan, Metode dan Teknik menyusun proposal penelitian. (Bandung: Alfabeta,2014), hlm. 5
4
Das sollen adalah apa yang seharusnya hukum sebagai fakta hukum yang diungkapkan para
ahli hukum dalam tataran teoritik ( law in the books), yakni hukum dalam bentuk cita-cita
bagaimana seharusnya, di dalam buku Sabian Utsman, Metodologi Penelitian Hukum Progresif,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2014), hlm 17.
5
Das sein adalah lebih kepada hukum sebagai fakta (yang senyatanya), yaitu hukum yang
hidup berkembang dan berproses di masyarakat (law in action), di dalam buku Sabian Utsman,
Metodologi Penelitian Hukum Progresif, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2014), hlm 17.
6
Keputusan Dekan Fakultas Hukum Universitas Andalas No. 512/Sp.X/FHUK-1998 tentang
Pedoman Penulisan dan Pelaksanaan Ujian Skripsi, hlm 5
3
peraturan perundang-undangan. 7 begitupun dalam tujuan penulisan
makalah ini mengenai “ Latar Belakang dalam Penelitian” juga
memiliki tujuan penulisan. Dalam latar belakang ini ada beberapa
tujuan yang ingin dicapai:
a. Memberikan pemahaman tentang yang dimaksud latar belakang
dalam penelitian.
b. Memberikan pemahaman tentang cakupan yang terdapat di dalam
latar belakang sebuah penelitian.
c. Memberikan pemahaman tentang metode perumusan didalam
latar belakang sebuah penelitian
2. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud latar belakang dalam sebuah penelitian ?
b. Apakah yang menjadi cakupan yang terdapat di dalam latar
belakang sebuah penelitian?
c. Bagaimana metode perumusan latar belakang yang baik ?
7
Ibid, hlm 6
4
BAB II
Pembahasan
8
Husein Umar, SE, MM, MBA,Metodologi Penelitian: Aplikasi dalam Pemasaran (Jakarta:
Gramedia,1999),hal 238
5
analisis masalah ini, peneliti harus dapat menunjukkan adanya suatu
penyimpangan dan menuliskan mengapa hal itu perlu diteliti 9 . Bagian latar
belakang masalah menjelaskan mengapa suatu penelitian dilaksanakan dan apa
yang ingin dicapai atau diketahui dari pelaksanaan penelitian tersebut. Fakta
dan data yang mendukung harus dicantumkan 10
Pada bagian ini berisi tentang sejarah dan peristiwa peristiwa yang
sedang terjadi pada suatu ojek penelitian, tetapi dalam peristiwa iitu, sekarang
ini tampak ada penyimpangan penyimpangan atau kesenjangan dari standar
yang ada, baik standara yang bersifat keilmuan maupun aturan aturan. Oleh
karena itu dalam latar belakang ini peneliti harus elakukan analisis masalah
sehingga permasalahan menjadi jelas. Melalui analisis masalah ini, peneliti
harus dapat menunjukan adanya suatu penyimpangan atau kesenjangan yang
ditunjukkan dengan data dan menuliskan menpa hal ini perlu diteliti.11
6
bisa ditawarkan. Latar belakang masalah bermanfaat untuk mengantarkan
pembaca dalam rangka memahami posisi akademis peneliti, bidang kajian yang
akan dibahas serta permasalahan penelitian yang dikemukakan.Latar
belakang penelitian memegang peranan yang sangat penting dalam suatu
penelitian, sehingga paragraf ini ditempatkan pada bagian depan sebuah uraian
ilmiah hasil penelitian.Latar belakang penelitian langsung menyentuh substansi
ilmiah dan berbagai ungkapan emosional tidak boleh dikemukakan dalam
bagian ini.12
12
Hadi Sabari Yunus, Metodologi Penelitian Wilayah Kontemporer, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010),
hlm.18
7
ingin dipecahkan. Setiap masalah yang akan dijawab sebaiknya
diutarakan sebagai problematik yang akan dibahas dalam bab-bab
berikutnya.
8
3. Faedah yang didapatkan
Latar belakang juga harus memuat penjelasan mengenai faedah
(manfaat) penelitian untuk pembangunan masyarakat luas baik untuk
masayarakat akademi maupun non akademi.14
14
Sukandarumidi.2006. Metodologi Penelitian : Petunjuk Praktis untuk Peneliti Pemula. Hal. 125
15
https://www.kompasiana.com/www.sugiantibisri.blogsot.com/56bfacc4ad7e610d0e446086/apa-
yang-harus-ditulis-dalam-sebuah-latar-belakang-masalah?page=all diakses pada 24 Januari 2020 jam
21.00
9
Pada sisi lain dalam proses pembuatan skripsi mahasiswa masih banyak
yang merasa kesulitan, karena mata kuliah metodologi penelitian yang
diajarkan 1-2 semester saja, tidaklah cukup sebagai bekal mereka untuk
membuat skripsi. Kebutuhan akan kehadiran suatu panduan untuk melakukan
penelitian dan menulis laporan penelitian harus tetap ada.
Permasalahan yang lebih signifikan dan lebih sempit lagi adalah
kurangnya pengetahuan tentang penguraian bagian-bagian dalam laporan
penelitian, termasuk masalah penulisan latar belakang masalah. Masih banyak
dari sejumlah mahasiswa yang mengambil ilmu hukum tidak mengerti tentang
penulisan latar belakang yang baik dalam bidang ilmu hukum
Untuk itu mahasiswa fakultas hukum perlu memahami dahulu apa yang
disebut masalah. Masalah adalah perbedaan/ketidakan sesuaian/ketidak
selarasan antara DAS SOLLEN atau yang seharusnya dengan DAS SEIN atau
yang senyatanya. Jika dikaitkan dengan masalah hukum, maka yang
dimaksudkan adalah ada perbedaan/ketidak sesuaian/ ketidak selarasan antara
norma hukum yang terumuskan dalam formulasi pasal-pasal dalam peraturan
perundang-undangan dengan kenyataan/realitas empirik atau antara hak dan
kewajiban pejabat yang berwenang atau lembaga/intusi dalam melaksanakan
program kebijakan dengan apa yang tertera dalam peratuaran perundang-
undangan. Atau sebuah konsep hukum, misalnya koordinasi, pengawasan,
kewenangan belum terlaksana sesuai dengan landasan hukum yang menjadi
dasar konsep tersebut seharusnya diimplementasikan.
Atas dasar itu, maka yang perlu dilakukan oleh mahasiswa hukum ada dua pola
untuk menelusuri masalah hukum. yaitu :
Pertama, Apakah mahasiswa Fakultas Hukum akan memulai memetakan masalahnya
dimulai dari peraturan perundang-undangan lebih dahulu baru melihat realitas
empiriknya.
10
Kedua, Apakah mahasiswa Fakultas Hukum akan memulai memetakan masalahnya
dimulai dari realitias empirik atau sebuah peristiwa hukum baru kemudian mencari
jenis peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar hukumnya/landasan hukum.
Untuk itu penulisan latar belakang tentunya mahasiswa hukum perlu membaca
literatur atau bisa saja makalah-makalah yang berkaitan dengan fokus masalah yang
akan diangkat. Secara teoretik bagaimana membuat latar belakan penelitian perlu
didasari pada sedikitnya buku yang membahas dengan rinci tentang cara pembuatan
latar belakang serta berdasarkan sumber-sumber lainnya yang berkaitan dengan latar
belakang. Sehingga, paparan ini disusun dengan judul ”Cara Membuat Latar Belakang
Penelitian Ilmu hukum” dengan tujuan untuk membantu pembaca terutama mahasiswa
fakultas hukum yang hendak menyelesaikan laporan penelitiannya sebagai pedoman
dalam penulisan latar belakang.
Ada beberapa hal yang perlu dipahami oleh mahasiswa yang akan meneliti
permasalahan hukum, yakni:
a. Apa saja model yang digunakan dalam pembuatan latar belakang?
b. Bagaimana cara menulis latar belakang yang baik?
c. Poin-poin apa saja yang harus ada dalam pembuatan latar belakang?
d. Apa kelemahan dalam menyusun latar belakang?
Secara umum, bahwa latar belakang masalah adalah bagian awal dalam
membuat tulisan terutama tulisan ilmiah seperti skripsi, paper atau bahkan laporan
penelitian. Latar belakang permasalahan merupakan kunci dari sebuah proposal
penelitian. Karena logika penelitian dilakukan berdasar adanya fenomena problematik.
Biasanya diuraikan dalam bentuk deduksi, yaitu dimulai dari hal-hal umum dan diakhiri
dengan pembatasan masalah. Sehingga latar belakang harus menunjukkan sistematika
yang menjurus ke arah pemilihan suatu masalah tertentu. Menurut Bambang Prasetyo
dan Lina Miftahul Jannah dalam bukunya yang berjudul “Metode Penelitian
Kuantitatif” ada dua model yang dapat digunakan di dalam membuat latar belakang,
yaitu:
a. Menguraikan adanya kesenjangan antara kondisi objektif dengan kondisi normatif/
asumsi-asumsi tertentu
11
b. Menggambarkan perkembangan teori atau suatu kondisi objektif tanpa
membandingkannya dengan kondisi normatif.16
Penulisan latar belakang kadang dianggap sulit bagi mahasiswa, untuk itu Yudi
Sutarso dalam artikelnya “membuat latar belakang” dapat disimpulkan bahwa dalam
penulisan latar belakang ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya:
a. Ancangan pembahasan, maksudnya darimana peneliti mengawali hal yang diteliti.
Pengambilan ancangan yang tepat akan memberikan gambaran yang tepat pula
atas masalah yang diangkat oleh peneliti.
b. Alur logika pemikiran yang digunakan, merupakan urutan berfikir penulis dalam
menuangkan gagasan yang ingin disampaikan yang tercermin dalam susunan
kalimat-kalimat dan susunan paragraf-paragraf dalam latar belakang. Hal ini agar
arah pemikiran yang dikembangkan dalam latar belakang lebih mengarah, fokus,
jelas dan mudah dipahami
c. Penggunaan sumber teori sebagai dasar pemikiran, sebagai sandaran berfikir
sekaligus indikator obyektifitas tulisan.
d. Penggunaan fakta dan data lingkungan, maksudnya penggunaan fakta dan data
dalam perumusan latar belakang adalah penting untuk mengetahui indikator-
indikator dari intensitas permasalahan yang dirumuskan oleh peneliti.Dari fakta dan
data tersebut akan diketahui seberapa luas dan seberapa parah permasalahan yang
ada.
e. Panjang dan kecukupan, maksudnya adalah penggambaran identifikasi dan
perumusan masalah dalam latarbelakang dan permasalahan penelitian harus secara
cukup dan tuntas dapat mengarahkan pembaca akan masalah nyata yang dihadapi
dan alasan munculnya masalah dan alasan perlunya permasalahan tersebut diatasi
atau diteliti.
Sedangkan menurut Juliansyah Noor dalam bukunya “Metodologi
Penelitian” bahwa dalam latar belakang harus mengemukakan hal-hal berikut, yaitu:
a. Mengemukakan gambaran umum kondisi lokasi penelitian.
16
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah,Metode Penelitian Kuantitatif,(Jakarta:PT
RAJA GRAFINDO PERSADA,2005),h.57.
12
b. Mengemukakan alasan/peranan penting dari setiap variabel.
c. Mengemukakan masalah empiris.17
Adapun poin-poin yang harus ada dalam latar belakang, diantaranya:
a. Fenomena/ berita terbaru
b. Kondisi ideal yang diinginkan dengan didukung pemaparan teori-teori baru.
c. Kondisi empiris maksudnya mengemukakan kondisi obyek yang terjadi terhadap
obyek yang akan diteliti didukung dengan bukti pengungkapan kondisi tersebut.
d. Penemuan masalah dengan memahami ketimpangan-ketimpangan yang terjadi.
e. Alasan diadakannya sebuah penelitian tersebut.
Menurut Juliansyah Noor dalam menulis latar belakang peneliti harus
mencantumkan hal-hal berikut, diantaranya :
a. Mengemukakan alasan penting masalah pokok penelitian.
b. Mengemukakan masalah empiris yang ada pada masalah pokok tersebut.
c. Mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi masalah pokok.
d. Mengemukakan masalah empiris yang ada dalam setiap faktor.
e. Memilih satu atau lebih faktor yang dianggap penting untuk dijadikan variabel
bebas.18
Dalam menyusun sebuah karya ilmiah atau laporan penelitian khususnya
terkait dalam pembuatan latar belakang, tentunya terdapat kesulitan-kesulitan atau
kelemahan-kelemahan dalam membuat latar belakang diantaranya :
a. Permasalahan tidak diambil dari permasalahan yang nyata dari lingkungan sekitar.
b. Tidak disertai dengan data pendukung.
c. Potensi untuk perbaikan belum dilakukan.
d. Masalah terlalu luas.
e. Tidak menggambarkan alasan pemilihan alternatif pemecahan masalah.
17
Juliansyah Noor,Metodologi Penelitian,(Jakarta:Kencana,2011),h.241.
18
Juliansyah Noor,op. cit.,h.242-243.
13
1. Tentukan dahulu tipe penelitian apakah penelitian hukum normatif atau penelitian
hukum empirik atau kombinasi dari keduanya, karena akan berpengaruh metode
penelitian yang akan dipilih oleh calon penelitian.
2. Jika penelitian hukum normatif, mahasiswa hukum biasanya akan melakukan
identikasi masalah melalui masalah-masalah yang ditimbulkan dari peraturan
perundang-undangan. Pada tataran ini mahasiswa hukum harus melihat dengan
kritis bentuk peraturan perundang-undangannya, apakah UUD, TAP MPR,
UU/PERPU, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan Menteri atau
peraturan lembaga negara, apakah MA, BPK, MK dll atau yang pada level daerah
Peraturan Daerah Provinsi, Peraturan Daerah Kota/Kab, Peraturan Gubernur,
Peraturan Walikota/Peraturan Bupati, Peraturan Desa, atau sebuah Surat
Keputusan.
3. Jika mahasiswa hukum sudah mendapatkan salah bentuk peraturan perundang-
undangan diatas, maka langkah selanjutkan menyusun konstruksi hukum dari
peraturan perundang-undangan. Misalnya kita ambil contoh mahasiswa setelah
melakukan penelusuran menemukan suatu peraturan menteri nomor X. Apa yang
harus dilakukan terhadap peraturan menteri tersebut.
4. Mahasiswa hukum eksplorasi dahulu dengan cara pasal berapa dari PERMEN itu
yang menjadi fokus analisis dan berkaitan dengan masalah penelitian. Berikutnya
cari dahulu dasar hukum dikeluarkan PERMEN tersebut, bagaimana caranya, maka
lihat konsideran hukumnya dari PERMEN tersebut,kemungkinan PERMEN ini
kekuatan hukum mengikatnya diperintahkan oleh peraturan Perundang-Undangan
yang lebih tinggi, misal Peraturan Pemerintah, artinya keberadaannya karena
diperintahkan oleh sebuah pasal dalam PP tersebut.
14
didalam PP tersebut.Dan jangan lupa melihat pada BAB I Ketentuan Umum bisa
jadi ada definisi operasional yang bisa dijadikan konsep.
6. Setelah menemukan dasar hukum di dalam PP, maka langkah selanjutnya mencari
dasar hukum dari PP tersebut, karena secara hukum PP melaksanakan Undang-
Undang. Apa yang dicari di undang-undang adalah Pasal yang memerintahkan
terbitnya PP tersebut dan perlu diingat pasal yang menjadi dasar dikeluarkan PP
pun tidak berdiri sendiri terkait dengan Pasal lain dalam Undang.
8. Setelah lengkap, maka tugas mahasiswa hukum atau peneliti adalah membuat
konstruksi hukum atau membuat bagan alur yuridis normatif mulai dari UUD
sampai dengan PERMEN yang sudah ditelusuri sejak awal. Apa gunanya kelak
dalam analisis penelitian sebagai DAS SOLLEN atau yang seharusnya atau dasar
analisis baik secara teks, konteks dan kontektualisasi ketika melakukan analisis
penelitian dari sisi penelitian normatif.
9. Kemudian juga berguna ketika mahasiswa hukum atau peneliti ingin menganalisis
implementasinya dalam tataran penerapan peraturan perundang-undangan, tetapi
ingat dalam penelitian hukum normatif hanya sebagai pelengkap analisis atau
kajian, misalnya bahwa ada permasalahan antara norma hukum atau sinkronisasi
baik sinkronisasi vertikal atau sinkronisasi horisontal, artinya bisa jadi antar
Undang-Undang atau bisa jadi antara PERMEN belum sejalan dengan maksud PP.
10. Jika konstruksi hukum sudah sistimatis tersusun akan menjadi mudah ketika
menyusun kerangka teori dan kerangka konsep, karena peta permasalahan sudah
terfokus. Kemudian memudahkan ketika merumuskan masalah dalam bentuk
pertanyaan.
15
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tahap I
akan datang tergantung dari ketersedian sumber daya, termasuk sumber daya alam
pada kawasan pesisir. Sumber daya alam pada kawasan pesisir tersimpan kebutuhan
manusia dan memerlukan proteksi hukum untuk menjaga kesinambungannya dalam
memenuhi kebutuhan manusia.;pada bagian ini memerlukan uraian yang bersifat ideal
yang dapat bersumber dari rumusan hukum, asas, termasuk penyataan-pernyataan
dari sumber yang memadai, juga dapat dilakukan melalui pernyataan-peryataan
dari penulis sendiri;
Tahap II
Dari data factual, nampak bahwa kegiatan pengangkutan bahan bakar minyak yang
menggunakan alur kawasan pesisir Teluk Balikpapan digunakan untuk membuang sisa-
sisa minyak yang tidak terpakai. Beberapa upaya telah dilaksanakan untuk
menentukan kualifikasi hukum, subjek hukum yang terlibat, penentuan tingkat
kerugian melalui dugaan terjadinya pencemaran ;pada bagian ini berisi pengungkapan
data faktual berupa peristiwa hukum yang terjadi di masyarakat. Kemampuan
mengungkapkan data faktual dan bagian ini harus dibekali dengan kemampuan
teoretik hukum agar dapat membedakan adanya peristiwa hukum atau bukan.
Untuk penelitian dengan menggunakan pendekatan yuridis normatif, substansi
yang perlu dikemukakan pada bagian ini adalah hasil telusuran bahan hukum
yang akan dianalisis sesuai dengan keinginan penulis dapat berupa hubungan, konflik
sistem hukum, asas hukum atau eksistensi suatu produk hukum;
16
Tahap III
Alur pikir yang dpt digunakan dalam penyusunan latar belakang penulisan
3. Pernyataan masalah
17
KESIMPULAN
18
makalah ini dapat menjadi pedoman bagi semua untuk memulai menulis latar
belakang dari sebuah penelitian.
19
Daftar Pustaka
Buku
Internet
https://www.kompasiana.com/www.sugiantibisri.blogsot.com/56bfacc4a
d7e610d0e446086/apa-yang-harus-ditulis-dalam-sebuah-latar-belakang-
masalah?page=all diakses pada 24 Januari 2020 jam 21.00
20
Undang Undang
21
22