Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH KELOMPOK I

Metode Penelitian dan Penulisan Hukum

Latar Belakang dalam Peneltian

Dosen Pengampu : Dr. Dahlil Marjon, S.H., M.H

Wina Cantika 1710111020

Khansa Millenia Y 1710111076

Fidela Aulia Khairi 1710112006

Mentari Pricillia F 1710113105

FAKULTAS HUKUM JURUSAN ILMU HUKUM

UNIVERSITAS ANDALAS

2020

1
BAB I
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Sebuah penelitian merupakan pemikiran yang sistematis
mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan
pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.1
Pemikiran yang sistematis ini akan muncul dari suatu masalah
yang akan dipecahkan atau yang akan diteliti. Masalah itu
dikarenakan adanya suatu kesenjangan yang terjadi di dalam
masyarakat yang akan menjadi sebuah objek penelitian hukum.
Namun, jika kita masih juga merasa bingung dalam menetapkan
suatu masalah atau bertanya-tanya mengenai apa yang
menyebabkan timbulnya masalah, maka dalam hal ini pada umumnya
ada 4 kriteria yang dijadikan pertimbangan dalam menetapkan suatu
masalah sebagai realitas yang muncul di lapangan, contohnya:

1. Adanya kesenjangan antara yang seharusnya (das sollen)


dengan apa yang ada (das sein).
2. Apabila kita mempunyai sesuatu hal yang diketahui, tetapi
pengetahuan mengenai hal tersebut tidak lengkap.
3. Apabila diketemukan kontradiksi antara kedua hal yang
berbeda.
4. Suatu proses yang sedang berjalan dan tiba-tiba berhenti.2

Penelitian selalu didasari pada suatu latar belakang masalah yang


merupakan sebab suatu penelitian itu diuji. Latar belakang adalah

1Pengertian penelitian yang dikutip dari pendapat David H Penny diakses dari
https://www.slideshare.net/aLLendCute1/penelitian-sosial-41237288

2
Sedarmayanti dan Hidayat. Metodologi Penelitian.( Bandung : CV Mandar Maju,2011). Hal. 36

2
tolak ukur dalam penulisan sebuah penelitian. Dalam latar belakang
inilah akan dijelaskan tentang alasan penulis mengambil judul dari
sebuah penelitiannya. Sehingga, latar belakang penting dalam
penelitian untuk menjadi dasar dan alasan mengapa penulis
mengambil judul penelitiannya.3
Latar belakang dari sebuah penelitian berisi uraian mengenai
masalah hukum yang menarik minat untuk diteliti, mengapa perlu
diteliti,dan atau apakah ditemui ketidakselarasan antara das sollen 4
dan das sein 5 , atau antara law in book dengan law in action.
Misalnya: Menurut pasal 66 ayat (2) Undang-undang No. 14 tahun
1985 (Undang-undang tentang Mahkamah Agung), bahwa
permohonan peninjauan kembali tidak menangguhkan atau
menghentikan pelaksanaan putusan. Dalam prakteknya disinyalir
bahwa pada beberapa kasus, dengan diajukannya permohonan
peninjauan kembali pelaksanan putusan tidak dapat dilaksanakan
karena beragam kendala.6
Terdapatnya kesenjangan antara law in book dengan law in action
inilah yang menarik minat untuk diteliti, mengapa sampai eksekusi
dimaksud tertangguh atau tertunda dan itu tidak sesuai dengan

3
Riduwan, Metode dan Teknik menyusun proposal penelitian. (Bandung: Alfabeta,2014), hlm. 5

4
Das sollen adalah apa yang seharusnya hukum sebagai fakta hukum yang diungkapkan para
ahli hukum dalam tataran teoritik ( law in the books), yakni hukum dalam bentuk cita-cita
bagaimana seharusnya, di dalam buku Sabian Utsman, Metodologi Penelitian Hukum Progresif,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2014), hlm 17.

5
Das sein adalah lebih kepada hukum sebagai fakta (yang senyatanya), yaitu hukum yang
hidup berkembang dan berproses di masyarakat (law in action), di dalam buku Sabian Utsman,
Metodologi Penelitian Hukum Progresif, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2014), hlm 17.

6
Keputusan Dekan Fakultas Hukum Universitas Andalas No. 512/Sp.X/FHUK-1998 tentang
Pedoman Penulisan dan Pelaksanaan Ujian Skripsi, hlm 5

3
peraturan perundang-undangan. 7 begitupun dalam tujuan penulisan
makalah ini mengenai “ Latar Belakang dalam Penelitian” juga
memiliki tujuan penulisan. Dalam latar belakang ini ada beberapa
tujuan yang ingin dicapai:
a. Memberikan pemahaman tentang yang dimaksud latar belakang
dalam penelitian.
b. Memberikan pemahaman tentang cakupan yang terdapat di dalam
latar belakang sebuah penelitian.
c. Memberikan pemahaman tentang metode perumusan didalam
latar belakang sebuah penelitian

2. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud latar belakang dalam sebuah penelitian ?
b. Apakah yang menjadi cakupan yang terdapat di dalam latar
belakang sebuah penelitian?
c. Bagaimana metode perumusan latar belakang yang baik ?

7
Ibid, hlm 6

4
BAB II

Pembahasan

A. Latar Belakang dalam Penelitian

Latar Belakang biasanya menceritakan hal hal yang melatarbelakangi


mengapa peneliti memilih judul penelitiannya. Dalam latar belakang masalah
ini, peneliti seolah-olah sebagai detektif yang sedang mengamati situasi
lingkungan tempat kejadian perkara. Latar belakang masalah penelitian berisi
informasi tentang suatu masalah dan atau peluang yang dapat
dipermasalahkan agar ditindaklanjuti lewat penelitian, termasuk hal-hal yang
melatarbelakanginya8
Untuk memunculkan berbagai alasan mengapa memilih judul tersebut,
maka seorang peneliti dalam hal ini dapat mengacu pada peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Latar belakang Masalah dapat juga mengacu pada
krisis ideologi, ekonomi, sosial, politik, budaya, pertahanan dan keamanan.
Latar belakang masalah berisi tentang sejarah dan persitiwa-peristiwa yang
sedang terjadi pada suatu proyek penelitian, tetapi dalam peristiwa itu,
nampak adanya penyimpangan-penyimpangan dari standar yang ada, baik
standar keilmuan maupun aturan-aturan.

Latar belakang ditutup dengan kalimat kunci yang menekankan pentingnya


masalah tersebut untuk segera diteliti dan dampaknya jika penelitian itu
ditunda-tunda untuk tidak diteliti. Dalam latar belakang ini peneliti harus
melakukan analisis masalah, sehingga permasalahan menjadi jelas. Melalui

8
Husein Umar, SE, MM, MBA,Metodologi Penelitian: Aplikasi dalam Pemasaran (Jakarta:
Gramedia,1999),hal 238

5
analisis masalah ini, peneliti harus dapat menunjukkan adanya suatu
penyimpangan dan menuliskan mengapa hal itu perlu diteliti 9 . Bagian latar
belakang masalah menjelaskan mengapa suatu penelitian dilaksanakan dan apa
yang ingin dicapai atau diketahui dari pelaksanaan penelitian tersebut. Fakta
dan data yang mendukung harus dicantumkan 10

Banyak orang mengalami kesulitan dalam memutuskan apa yang akan


dimasukkan dalam latar belakang masalah, hasil-hasil penelitian apa yang perlu
dikutip, mana yang akan diberikan dalam latar belakang masalah dan mana
yang tidak perlu.

B. Cakupan dari Latar Belakang Penelitian

Pada bagian ini berisi tentang sejarah dan peristiwa peristiwa yang
sedang terjadi pada suatu ojek penelitian, tetapi dalam peristiwa iitu, sekarang
ini tampak ada penyimpangan penyimpangan atau kesenjangan dari standar
yang ada, baik standara yang bersifat keilmuan maupun aturan aturan. Oleh
karena itu dalam latar belakang ini peneliti harus elakukan analisis masalah
sehingga permasalahan menjadi jelas. Melalui analisis masalah ini, peneliti
harus dapat menunjukan adanya suatu penyimpangan atau kesenjangan yang
ditunjukkan dengan data dan menuliskan menpa hal ini perlu diteliti.11

Seperti tulisan pada umumnya, penulisan latar belakang masalah terbagi


menjadi 3 bagian. Bagian pembuka memuat gambaran umum tentang masalah
yang akan diangkat. Bagian isi memuat fakta, fenomena, data-data dan
pendapat ahli berkenaan dengan pentingnya masalah dan efek negatifnya jika
tetap dibiarkan. Bagian penutup memuat alternatif penyelesaian masalah yang

9 Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Bandung: Alfabeta,1999),hal 302


10 Dermawan Wibisono,Riset Bisnis (Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Ekonomi,2000),hal 304
11
Dr. Sudaryono, Metodologi Penelitian (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2017) hlm. 44

6
bisa ditawarkan. Latar belakang masalah bermanfaat untuk mengantarkan
pembaca dalam rangka memahami posisi akademis peneliti, bidang kajian yang
akan dibahas serta permasalahan penelitian yang dikemukakan.Latar
belakang penelitian memegang peranan yang sangat penting dalam suatu
penelitian, sehingga paragraf ini ditempatkan pada bagian depan sebuah uraian
ilmiah hasil penelitian.Latar belakang penelitian langsung menyentuh substansi
ilmiah dan berbagai ungkapan emosional tidak boleh dikemukakan dalam
bagian ini.12

Latar belakang masalah setidaknya juga bisa diuraikan memuat hal-hal


sebagai berikut:

1. Faktor-faktor apa saja yang menjadi perhatian anda untuk dijadikan


suatu latar belakang. Itulah yang disebut dengan latar belakang faktual
(identifikasi masalah yang relevan).

2. Informasi kasus, baik secara langsung lewat pengamatan di masyarakat


maupun lewat buku-buku referensi, dan hasil-hasil penelitian lain yang
sejenis, ini disebut latar belakang teoritis. Peneliti menghubungkan kasus
yang satu dengan yang lain, Bagaimana kasus-kasus kontemporer
berhubungan dengan kasus-kasus terdahulu, dan bagaimana antara
teori-teori yang dapat menjelaskan fenomena perubahan tersebut dari
waktu ke waktu.

3. Tonggak problematik yang berisi berbagai persoalan yang akan dijawab


dalam bab-bab selanjutnya. Latar belakang memberi alur berpikir
sehingga mempermudah peneliti untuk mensistematisir persoalan yang

12
Hadi Sabari Yunus, Metodologi Penelitian Wilayah Kontemporer, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010),
hlm.18

7
ingin dipecahkan. Setiap masalah yang akan dijawab sebaiknya
diutarakan sebagai problematik yang akan dibahas dalam bab-bab
berikutnya.

Latar belakang masalah berisi argumentasi mengapa penelitian ini penting


dilakukan. Menggambarkan situasi dan kondisi baik secara makro maupun
mikro serta dilengkapi dengan fakta dan data-data lapangan. Menunjukkan
sebab-sebab muncul dan terjadinya masalah. Dikotomi, antara apa yang
seharusnya terjadi dan kenyataan yang ada. Munculnya kesenjangan antara
apa yang diharapkan dengan kenyataan. Mengemukakan Kajian teoritis
dibandingkan dengan fenomena yang ada, sehingga penelitian ini menjadi
menarik, memberi manfaat besar dan memang urgen untuk dilakukan 13.

Cakupan yang terdapat di dalam latar belakang sebuah penelitian meliputi


juga uraian berikut:
1. Perumusan masalah
Perumusan masalah berisikan penjelasan mengenai alasan
mengapa masalah yang dikemukakan dalam usul penelitian ini
menarik, penting dan perlu diteliti ditinjau dari berbagai aspek
misalnya ditinjau dari aspek ilmu pengetahuan, teknologi, sosial dan
budaya masyarakat.
2. Keaslian penelitian
Keaslian penelitian memuat pernyataan bahwa masalah yang
dihadapi/diteliti ini belum pernah dipecahkan oleh para peneliti
terdahulu, atau pun dinyatakan dengan tegas mengenai perbedaan
penelitian milik kita dengan penelitian yang sudah pernah
dilaksanakan oleh para peneliti lain. Nah, uraian yang tersebut
terakhir ini harus merujuk dari pustaka yang dipakai.

13 W. Gede Merta,Metode Penelitian (Fakultas Ekonomi Unwar,2004),hal 11

8
3. Faedah yang didapatkan
Latar belakang juga harus memuat penjelasan mengenai faedah
(manfaat) penelitian untuk pembangunan masyarakat luas baik untuk
masayarakat akademi maupun non akademi.14

Kemudian secara spesifik, latar belakang dapat iduraikan sebagai


berikut :

1. Alasan mengapa masalah dan pertanyan penelitian yang diteliti


itu penting dan menarik untuk diteliti.
2. Gejala-gejala kesenjangan yang terdapat dilapangan. Hal ini
harus terungkap dengan jelas untuk memunculkan
permasalahan dan bagaimana penelitian megatasi
kesenjangan yang ada .
3. Kompleksitas masalah. Jika permasalahan yang ditemukan
dibiarkan begitu saja, khawatir akan menimbulkan
permasalahan yang baru dan akan menghambat,
mengganggu, atau mengancam suatu proses untuk mencapai
tujuan.
4. Penjelasan singkat tentang kedudukan atau posisi masalah
yang akan diteliti dalam lingkup studi yang ditekuni peneliti.15

C. Metode Perumusan Latar Belakang Penelitian Hukum yang Baik

Salah satu kesulitan mahasiswa fakultas hukum ketika, penulisan karya


ilmiah dalam bentuk penelitian skripsi bidang ilmu hukum adalah bagaimana
cara memulai atau membuat latar belakang penelitian.

14
Sukandarumidi.2006. Metodologi Penelitian : Petunjuk Praktis untuk Peneliti Pemula. Hal. 125
15
https://www.kompasiana.com/www.sugiantibisri.blogsot.com/56bfacc4ad7e610d0e446086/apa-
yang-harus-ditulis-dalam-sebuah-latar-belakang-masalah?page=all diakses pada 24 Januari 2020 jam
21.00

9
Pada sisi lain dalam proses pembuatan skripsi mahasiswa masih banyak
yang merasa kesulitan, karena mata kuliah metodologi penelitian yang
diajarkan 1-2 semester saja, tidaklah cukup sebagai bekal mereka untuk
membuat skripsi. Kebutuhan akan kehadiran suatu panduan untuk melakukan
penelitian dan menulis laporan penelitian harus tetap ada.
Permasalahan yang lebih signifikan dan lebih sempit lagi adalah
kurangnya pengetahuan tentang penguraian bagian-bagian dalam laporan
penelitian, termasuk masalah penulisan latar belakang masalah. Masih banyak
dari sejumlah mahasiswa yang mengambil ilmu hukum tidak mengerti tentang
penulisan latar belakang yang baik dalam bidang ilmu hukum
Untuk itu mahasiswa fakultas hukum perlu memahami dahulu apa yang
disebut masalah. Masalah adalah perbedaan/ketidakan sesuaian/ketidak
selarasan antara DAS SOLLEN atau yang seharusnya dengan DAS SEIN atau
yang senyatanya. Jika dikaitkan dengan masalah hukum, maka yang
dimaksudkan adalah ada perbedaan/ketidak sesuaian/ ketidak selarasan antara
norma hukum yang terumuskan dalam formulasi pasal-pasal dalam peraturan
perundang-undangan dengan kenyataan/realitas empirik atau antara hak dan
kewajiban pejabat yang berwenang atau lembaga/intusi dalam melaksanakan
program kebijakan dengan apa yang tertera dalam peratuaran perundang-
undangan. Atau sebuah konsep hukum, misalnya koordinasi, pengawasan,
kewenangan belum terlaksana sesuai dengan landasan hukum yang menjadi
dasar konsep tersebut seharusnya diimplementasikan.
Atas dasar itu, maka yang perlu dilakukan oleh mahasiswa hukum ada dua pola
untuk menelusuri masalah hukum. yaitu :
Pertama, Apakah mahasiswa Fakultas Hukum akan memulai memetakan masalahnya
dimulai dari peraturan perundang-undangan lebih dahulu baru melihat realitas
empiriknya.

10
Kedua, Apakah mahasiswa Fakultas Hukum akan memulai memetakan masalahnya
dimulai dari realitias empirik atau sebuah peristiwa hukum baru kemudian mencari
jenis peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar hukumnya/landasan hukum.
Untuk itu penulisan latar belakang tentunya mahasiswa hukum perlu membaca
literatur atau bisa saja makalah-makalah yang berkaitan dengan fokus masalah yang
akan diangkat. Secara teoretik bagaimana membuat latar belakan penelitian perlu
didasari pada sedikitnya buku yang membahas dengan rinci tentang cara pembuatan
latar belakang serta berdasarkan sumber-sumber lainnya yang berkaitan dengan latar
belakang. Sehingga, paparan ini disusun dengan judul ”Cara Membuat Latar Belakang
Penelitian Ilmu hukum” dengan tujuan untuk membantu pembaca terutama mahasiswa
fakultas hukum yang hendak menyelesaikan laporan penelitiannya sebagai pedoman
dalam penulisan latar belakang.

Ada beberapa hal yang perlu dipahami oleh mahasiswa yang akan meneliti
permasalahan hukum, yakni:
a. Apa saja model yang digunakan dalam pembuatan latar belakang?
b. Bagaimana cara menulis latar belakang yang baik?
c. Poin-poin apa saja yang harus ada dalam pembuatan latar belakang?
d. Apa kelemahan dalam menyusun latar belakang?
Secara umum, bahwa latar belakang masalah adalah bagian awal dalam
membuat tulisan terutama tulisan ilmiah seperti skripsi, paper atau bahkan laporan
penelitian. Latar belakang permasalahan merupakan kunci dari sebuah proposal
penelitian. Karena logika penelitian dilakukan berdasar adanya fenomena problematik.
Biasanya diuraikan dalam bentuk deduksi, yaitu dimulai dari hal-hal umum dan diakhiri
dengan pembatasan masalah. Sehingga latar belakang harus menunjukkan sistematika
yang menjurus ke arah pemilihan suatu masalah tertentu. Menurut Bambang Prasetyo
dan Lina Miftahul Jannah dalam bukunya yang berjudul “Metode Penelitian
Kuantitatif” ada dua model yang dapat digunakan di dalam membuat latar belakang,
yaitu:
a. Menguraikan adanya kesenjangan antara kondisi objektif dengan kondisi normatif/
asumsi-asumsi tertentu

11
b. Menggambarkan perkembangan teori atau suatu kondisi objektif tanpa
membandingkannya dengan kondisi normatif.16
Penulisan latar belakang kadang dianggap sulit bagi mahasiswa, untuk itu Yudi
Sutarso dalam artikelnya “membuat latar belakang” dapat disimpulkan bahwa dalam
penulisan latar belakang ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya:
a. Ancangan pembahasan, maksudnya darimana peneliti mengawali hal yang diteliti.
Pengambilan ancangan yang tepat akan memberikan gambaran yang tepat pula
atas masalah yang diangkat oleh peneliti.
b. Alur logika pemikiran yang digunakan, merupakan urutan berfikir penulis dalam
menuangkan gagasan yang ingin disampaikan yang tercermin dalam susunan
kalimat-kalimat dan susunan paragraf-paragraf dalam latar belakang. Hal ini agar
arah pemikiran yang dikembangkan dalam latar belakang lebih mengarah, fokus,
jelas dan mudah dipahami
c. Penggunaan sumber teori sebagai dasar pemikiran, sebagai sandaran berfikir
sekaligus indikator obyektifitas tulisan.
d. Penggunaan fakta dan data lingkungan, maksudnya penggunaan fakta dan data
dalam perumusan latar belakang adalah penting untuk mengetahui indikator-
indikator dari intensitas permasalahan yang dirumuskan oleh peneliti.Dari fakta dan
data tersebut akan diketahui seberapa luas dan seberapa parah permasalahan yang
ada.
e. Panjang dan kecukupan, maksudnya adalah penggambaran identifikasi dan
perumusan masalah dalam latarbelakang dan permasalahan penelitian harus secara
cukup dan tuntas dapat mengarahkan pembaca akan masalah nyata yang dihadapi
dan alasan munculnya masalah dan alasan perlunya permasalahan tersebut diatasi
atau diteliti.
Sedangkan menurut Juliansyah Noor dalam bukunya “Metodologi
Penelitian” bahwa dalam latar belakang harus mengemukakan hal-hal berikut, yaitu:
a. Mengemukakan gambaran umum kondisi lokasi penelitian.

16
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah,Metode Penelitian Kuantitatif,(Jakarta:PT
RAJA GRAFINDO PERSADA,2005),h.57.

12
b. Mengemukakan alasan/peranan penting dari setiap variabel.
c. Mengemukakan masalah empiris.17
Adapun poin-poin yang harus ada dalam latar belakang, diantaranya:
a. Fenomena/ berita terbaru
b. Kondisi ideal yang diinginkan dengan didukung pemaparan teori-teori baru.
c. Kondisi empiris maksudnya mengemukakan kondisi obyek yang terjadi terhadap
obyek yang akan diteliti didukung dengan bukti pengungkapan kondisi tersebut.
d. Penemuan masalah dengan memahami ketimpangan-ketimpangan yang terjadi.
e. Alasan diadakannya sebuah penelitian tersebut.
Menurut Juliansyah Noor dalam menulis latar belakang peneliti harus
mencantumkan hal-hal berikut, diantaranya :
a. Mengemukakan alasan penting masalah pokok penelitian.
b. Mengemukakan masalah empiris yang ada pada masalah pokok tersebut.
c. Mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi masalah pokok.
d. Mengemukakan masalah empiris yang ada dalam setiap faktor.
e. Memilih satu atau lebih faktor yang dianggap penting untuk dijadikan variabel
bebas.18
Dalam menyusun sebuah karya ilmiah atau laporan penelitian khususnya
terkait dalam pembuatan latar belakang, tentunya terdapat kesulitan-kesulitan atau
kelemahan-kelemahan dalam membuat latar belakang diantaranya :
a. Permasalahan tidak diambil dari permasalahan yang nyata dari lingkungan sekitar.
b. Tidak disertai dengan data pendukung.
c. Potensi untuk perbaikan belum dilakukan.
d. Masalah terlalu luas.
e. Tidak menggambarkan alasan pemilihan alternatif pemecahan masalah.

Cara menyusun Latar Belakang Penelitian

17
Juliansyah Noor,Metodologi Penelitian,(Jakarta:Kencana,2011),h.241.
18
Juliansyah Noor,op. cit.,h.242-243.

13
1. Tentukan dahulu tipe penelitian apakah penelitian hukum normatif atau penelitian
hukum empirik atau kombinasi dari keduanya, karena akan berpengaruh metode
penelitian yang akan dipilih oleh calon penelitian.
2. Jika penelitian hukum normatif, mahasiswa hukum biasanya akan melakukan
identikasi masalah melalui masalah-masalah yang ditimbulkan dari peraturan
perundang-undangan. Pada tataran ini mahasiswa hukum harus melihat dengan
kritis bentuk peraturan perundang-undangannya, apakah UUD, TAP MPR,
UU/PERPU, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan Menteri atau
peraturan lembaga negara, apakah MA, BPK, MK dll atau yang pada level daerah
Peraturan Daerah Provinsi, Peraturan Daerah Kota/Kab, Peraturan Gubernur,
Peraturan Walikota/Peraturan Bupati, Peraturan Desa, atau sebuah Surat
Keputusan.
3. Jika mahasiswa hukum sudah mendapatkan salah bentuk peraturan perundang-
undangan diatas, maka langkah selanjutkan menyusun konstruksi hukum dari
peraturan perundang-undangan. Misalnya kita ambil contoh mahasiswa setelah
melakukan penelusuran menemukan suatu peraturan menteri nomor X. Apa yang
harus dilakukan terhadap peraturan menteri tersebut.

4. Mahasiswa hukum eksplorasi dahulu dengan cara pasal berapa dari PERMEN itu
yang menjadi fokus analisis dan berkaitan dengan masalah penelitian. Berikutnya
cari dahulu dasar hukum dikeluarkan PERMEN tersebut, bagaimana caranya, maka
lihat konsideran hukumnya dari PERMEN tersebut,kemungkinan PERMEN ini
kekuatan hukum mengikatnya diperintahkan oleh peraturan Perundang-Undangan
yang lebih tinggi, misal Peraturan Pemerintah, artinya keberadaannya karena
diperintahkan oleh sebuah pasal dalam PP tersebut.

5. Apa yang dilakukan selanjutnya mahasiswa hukum mencari PP dimaksud


identifikasi pasal berapa yang memerintahkan lahir PERMEN tersebut, catat teks
normanya. Namun mahasiswa harus jeli walaupun pasal yang menjadi dasar
PERMEN sudah diketemukan dapat dipastikan pasal-pasal itu tidak berdiri sendiri,
maka lihat di BAB berapa pasal itu berada, bisa jadi berkaitan dengan pasal lain

14
didalam PP tersebut.Dan jangan lupa melihat pada BAB I Ketentuan Umum bisa
jadi ada definisi operasional yang bisa dijadikan konsep.

6. Setelah menemukan dasar hukum di dalam PP, maka langkah selanjutnya mencari
dasar hukum dari PP tersebut, karena secara hukum PP melaksanakan Undang-
Undang. Apa yang dicari di undang-undang adalah Pasal yang memerintahkan
terbitnya PP tersebut dan perlu diingat pasal yang menjadi dasar dikeluarkan PP
pun tidak berdiri sendiri terkait dengan Pasal lain dalam Undang.

7. Jika sudah ketemu Undang-Undangnya, maka langkah selanjutnya mencari dasar


hukum dari UU di dalam Undang-Undang Dasar atau mungkin UU itu juga lahir
dari UU lain, maka cari pasal yang memerintahkan ada UU tersebut.

8. Setelah lengkap, maka tugas mahasiswa hukum atau peneliti adalah membuat
konstruksi hukum atau membuat bagan alur yuridis normatif mulai dari UUD
sampai dengan PERMEN yang sudah ditelusuri sejak awal. Apa gunanya kelak
dalam analisis penelitian sebagai DAS SOLLEN atau yang seharusnya atau dasar
analisis baik secara teks, konteks dan kontektualisasi ketika melakukan analisis
penelitian dari sisi penelitian normatif.

9. Kemudian juga berguna ketika mahasiswa hukum atau peneliti ingin menganalisis
implementasinya dalam tataran penerapan peraturan perundang-undangan, tetapi
ingat dalam penelitian hukum normatif hanya sebagai pelengkap analisis atau
kajian, misalnya bahwa ada permasalahan antara norma hukum atau sinkronisasi
baik sinkronisasi vertikal atau sinkronisasi horisontal, artinya bisa jadi antar
Undang-Undang atau bisa jadi antara PERMEN belum sejalan dengan maksud PP.

10. Jika konstruksi hukum sudah sistimatis tersusun akan menjadi mudah ketika
menyusun kerangka teori dan kerangka konsep, karena peta permasalahan sudah
terfokus. Kemudian memudahkan ketika merumuskan masalah dalam bentuk
pertanyaan.

15
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tahap I

Pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangunan untuk memenuhi


kebutuhan generasi saat ini tanpa menghilangkan kebutuhan generasi yang akan
datang. Kebutuhan generasi saat ini dan generasi yang

akan datang tergantung dari ketersedian sumber daya, termasuk sumber daya alam
pada kawasan pesisir. Sumber daya alam pada kawasan pesisir tersimpan kebutuhan
manusia dan memerlukan proteksi hukum untuk menjaga kesinambungannya dalam
memenuhi kebutuhan manusia.;pada bagian ini memerlukan uraian yang bersifat ideal
yang dapat bersumber dari rumusan hukum, asas, termasuk penyataan-pernyataan
dari sumber yang memadai, juga dapat dilakukan melalui pernyataan-peryataan
dari penulis sendiri;

Tahap II

Dari data factual, nampak bahwa kegiatan pengangkutan bahan bakar minyak yang
menggunakan alur kawasan pesisir Teluk Balikpapan digunakan untuk membuang sisa-
sisa minyak yang tidak terpakai. Beberapa upaya telah dilaksanakan untuk
menentukan kualifikasi hukum, subjek hukum yang terlibat, penentuan tingkat
kerugian melalui dugaan terjadinya pencemaran ;pada bagian ini berisi pengungkapan
data faktual berupa peristiwa hukum yang terjadi di masyarakat. Kemampuan
mengungkapkan data faktual dan bagian ini harus dibekali dengan kemampuan
teoretik hukum agar dapat membedakan adanya peristiwa hukum atau bukan.
Untuk penelitian dengan menggunakan pendekatan yuridis normatif, substansi
yang perlu dikemukakan pada bagian ini adalah hasil telusuran bahan hukum
yang akan dianalisis sesuai dengan keinginan penulis dapat berupa hubungan, konflik
sistem hukum, asas hukum atau eksistensi suatu produk hukum;

Konsep Ideal Vs Fakta

16
Tahap III

Berdasarkan hal tersebut di atas, tindakan tersebut dapat mengancam ekosistem


kawasan pesisir sehingga dapat mengancam pelaksanaan pembangunan yang
berkelanjutan pada kawasan pesisir. Peristiwa hukum berupa tindakan yang
membuang sisa-sisa minyak yang tidak terpakai memerlukan bentuk
pertanggungjawaban hukum. ;pada alur pikir dalam teknis penyusunan latar belakang,
tahap ketiga ini kualifikasi sebagai pernyataan masalah yang berasal dari hasil analisis
dari konsep ideal dan faktual sehingga nampak adanya kesenjangan antara keduanya;\

Alur pikir yang dpt digunakan dalam penyusunan latar belakang penulisan

1. Konsep Ideal biasanya berisi ketentuan-ketentuan perundang-undangan atau teori-


teori yang difahami secara umum sebagai suatu keharusan. Terdiri atas satu atau lebih
dari dua paragraf.

2. Fakta normatif, fakta sosial

3. Pernyataan masalah

Sebagai penutup paparan ini dapat dikritaslisasi dalam pemebuatan latar


belakang dalam penelitian hukum, bahwa dalam pembuatan latar belakang masalah
ada 2 model yaitu:
a) Menguraikan adanya kesenjangan antara kondisi obyektif dengan kondisi normatif.
b) Menggambarkan perkembangan teori atau suatu kondisi obyektif tanpa
membandingkannya dengan kondisi normatif.

17
KESIMPULAN

Latar belakang masalah penelitian berisi informasi tentang suatu


masalah dan atau peluang yang dapat dipermasalahkan agar ditindaklanjuti
lewat penelitian, termasuk hal-hal yang melatarbelakanginya. Latar belakang
ditutup dengan kalimat kunci yang menekankan pentingnya masalah tersebut
untuk segera diteliti dan dampaknya jika penelitian itu ditunda-tunda untuk
tidak diteliti. Dalam latar belakang ini peneliti harus melakukan analisis
masalah, sehingga permasalahan menjadi jelas. Melalui analisis masalah ini,
peneliti harus dapat menunjukkan adanya suatu penyimpangan dan menuliskan
mengapa hal itu perlu diteliti.
Latar belakang berisi tentang sejarah dan peristiwa peristiwa yang
sedang terjadi pada suatu ojek penelitian, tetapi dalam peristiwa iitu, sekarang
ini tampak ada penyimpangan penyimpangan atau kesenjangan dari standar
yang ada, baik standara yang bersifat keilmuan maupun aturan aturan. Oleh
karena itu dalam latar belakang ini peneliti harus elakukan analisis masalah
sehingga permasalahan menjadi jelas.
Latar belakang masalah adalah bagian awal dalam membuat tulisan terutama
tulisan ilmiah seperti skripsi, paper atau bahkan laporan penelitian. Latar belakang
permasalahan merupakan kunci dari sebuah proposal penelitian. Karena logika
penelitian dilakukan berdasar adanya fenomena problematik. Biasanya diuraikan dalam
bentuk deduksi, yaitu dimulai dari hal-hal umum dan diakhiri dengan pembatasan
masalah. Sehingga latar belakang harus menunjukkan sistematika yang menjurus ke
arah pemilihan suatu masalah tertentu. ada dua model yang dapat digunakan di dalam
membuat latar belakang, yaitu: pertama, menguraikan adanya kesenjangan antara
kondisi objektif dengan kondisi normatif/ asumsi-asumsi tertentu dan yang kedua
Menggambarkan perkembangan teori atau suatu kondisi objektif tanpa
membandingkannya dengan kondisi normatif. oleh karena itu harapan besar penulis

18
makalah ini dapat menjadi pedoman bagi semua untuk memulai menulis latar
belakang dari sebuah penelitian.

19
Daftar Pustaka

Buku

Noor , Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta : Kencana

Prasety, Bambang. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : PT Raja


Grafindo Persada

Riduwan. 2014.Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian.


Bandung: Alfabeta

Sedarmmayanti. 2011. Metodologi Penelitian.Bandung : CV Mandar Maju

Sudaryono.2017. Metodologi Penelitian. Jakarta :PT Raja Grafin Persada

Sukandarumidi. 2006. Metodologi Penelitian . Petunjuk Praktis untuk


Peneliti Pemula.

Sugiyono. 1999. Metode Penelitian. Bandung : Alfabeta

Wibisono, Dermawan. 2000. Riset Bisnis. Yogyakarta : Badan Penerbit


Fakultas Ekonmi

Yunus, Hadi Sabari. 2010. Metodologi Penelitian Wilayah Kontemporer.


Yogyakarta : Pustaka Belajar

Internet

https://www.kompasiana.com/www.sugiantibisri.blogsot.com/56bfacc4a
d7e610d0e446086/apa-yang-harus-ditulis-dalam-sebuah-latar-belakang-
masalah?page=all diakses pada 24 Januari 2020 jam 21.00

20
Undang Undang

Keputusan Dekan Fakultas Hukum Universitas Andalas No.


512/Sp.X/FHUK-1998 tentang Pedoman Penulisan dan Pelaksanaan Ujian
Skripsi

21
22

Anda mungkin juga menyukai