Anda di halaman 1dari 7

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by e Journals Directory Universitas Islam Syekh-Yusuf

JUTIS Vol. 7 No. 1 Bulan April 2019 p-ISSN: 2252-5351


Program Studi Teknik Informatika – Fakultas Teknik e-ISSN: 2656-0860
Universitas Islam Syekh-Yusuf Tangerang

Sistem Pakar Menentukan Karakteristik Anak


Kebutuhan Khusus Siswa Di SLB Pandeglang
Banten Dengan Metode Forward Chaining
Zaenal Hakim1, Robby Rizky2
1,2
Universitas Mathla’ul Anwar Banten
Jl. Raya Labuan KM.23 SaketiPandeglangBanten
hakimzaenal@unmabanten.ac.id
robby.rizky@unmabanten.ac.id

Intisari— Pandeglang adalah salah satu daerah tertinggal di provinsi banten pandeglang kabupaten yang memiliki
pendapatan asli daerah sangat kecil di bandingkan kabupaten kota lainya yang berada di provinsi
banten,pandeglang sangat minim sekali di bidang sumber daya manusianya ,di karnakan jarang ada yang mau
mengabdi di daerah pandeglang ini karna memiliki upah minimum yang sangat rendah,maka dengankurang nya
sumber daya manusianya di buat sebuah system pakar untuk menentukan karakter anak kebutuhan khusus,di sini
memerlukan langkah metode yang berbasis aturan /rule agar langkah langkah penyelesaianya dapat terselesaikan
dengan baik,metode forward chaining adalah metode yang berbasis aturan pas jika untuk menentukan karakter
siswa dengan kabutuhan khusus, penelitian ini memberikan kontribusi di dalam ilmu keguruan bagian bimbingan
konseling dan ilmu computer khususnya di bidang system pakar.
Kata kunci :menetukan karateristik untuk kebutuhan khusus, metode forward chaining

Abstract— Pandeglang is one of the underdeveloped areas in the Banten province of Pandeglang which has very
small original income compared to other city districts in Banten province, Pandeglang is very minimal in the field
of human resources. because it has a very low minimum wage, the lack of human resources is made by an expert
system to determine the character of children with special needs, here requires a rule / rule based method so that
the resolution steps can be resolved properly, the forward chaining method is the method rule-based is appropriate
if to determine the character of students with special complaints, this research contributes to the teacher training
in counseling and computer science, especially in the field of expert systems.
Keywords: determine characteristics for special needs, forward chaining method

I. PENDAHULUAN Hal ini dikarenakan begitu banyaknya


kemudahan-kemudahan yang ditawarkan
Dewasa ini perkembangan komputer telah komputer, baik dari segi ketepatan maupun
mengalami banyak perubahan yang sangat kecepatan informasi.
pesat, seiring dengan kebutuhan manusia Hal ini mendorong para ahli untuk
yang semakin banyak dan kompleks. semakin mengembangkan komputer agar
Komputer merupakan alat bantu manusia dapat membantu kerja manusia atau
dalam menyelesaikan pekerjaannya. Salah bahkan melebihi kemampuan kerja
satu alasan mengapa komputer lebih manusia. Kecerdasan buatan atau artificial
cenderung dikatakan sebagai alat bantu intelligence merupakan bagian dari ilmu
manusia adalah kecepatan dan ketepatan komputer yang membuat agar mesin
prosesnya lebih dapat diandalkan. Keinginan (komputer) dapat melakukan pekerjaan
manusia untuk menciptakan sesuatu yang seperti dan sebaik yang dilakukan oleh
baru dimana dapat membantu meringankan manusia. Sistem cerdas (intelligent system)
beban pekerjaan terus-menerus dilakukan.

93
JUTIS Vol. 7 No. 1 Bulan April 2019 p-ISSN: 2252-5351
Program Studi Teknik Informatika – Fakultas Teknik e-ISSN: 2656-0860
Universitas Islam Syekh-Yusuf Tangerang

adalah sistem yang dibangun dengan permasalahan tersebut.


menggunakan teknik-teknik artificial B. Batasan masalah
intelligence. Sistem Pakar (Expert System) Penelitian ini hanya membahasa tentang
adalah program berbasis pengetahuan yang karakteristik saja , dengan pendekatan
menyediakan solusi dengan kualitas pakar metodologi forward chaining.
untuk masalah-masalah dalam suatu C. Fungsi Dan Tujuan Penelitian
domain yang spesifik. Sistem pakar Fungsi dari penelitian ini adalah untuk
merupakan program komputer yang menentukan karakter siswa di sekolah SLB,di
meniru proses pemikiran dan pengetahuan karnakan menentukan karakter siswa dengan
pakar dalam menyelesaikan suatu masalah kebutuhan khusus lebih sulit ketimbang
tertentu. Jenis program ini pertama kali dengan siswa normal pada umumnya,
dikembangkan oleh periset kecerdasan
buatan pada kadawarsa 1960-an dan 1970- II. METODOLOGI PENELITIAN
an dan diterapkan secara komersil selama
1980-an. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan metodologi forward chaing alas an
teknologi sangat dipengaruhi oleh menggunakan pendekatan forward chaining
globalisasi yang membawa perubahan adalah berdasarkan aturan yang di teliti.
positif dalam berbagai bidang kehidupan A. Karakteristik
bermasyarakat, perkembangan itu adalah Pada buku pendidikan karakter usia dini
ilmu pengetahuan dan teknologi dalam [2] memandang karakter mengacu kepada
bentuk perkembangan komputer yang serangkaian sikap (attitudes), perilaku
awalnya digunakan sebagai alat hitung saja, (behaviors), motivasi (motivation), dan
tetapi juga sebagai alat untuk membantu keterampilan (skills). Karakter
menyelesaikan masalah serta dapat sebenarnya berasal dari bahasa Yunani yang
menampilkan berbagai informasi dalam berarti “to mark” atau menandai, dan
pengolahan data secara otomatis. memfokuskan bagaimana mengaplikasikan
Contoh bidang lain pengembangan nilai kebaikan itu dalam bentuk tindakan atau
kecerdasan buatan adalah sistem pakar yang tingkah laku.
menggabungkan pengetahuan dan Karakter adalah watak, tabiat, akhlak,
penelusuran data untuk memecahkan masalah atau kepribadian seseorang yang terbentuk
yang secara normal memerlukan keahlian dari hasil internalisasi berbagai kebajikan
manusia. Tujuan pengembangan sistem pakar (virtues) yang diyakini dan digunakan
sebenarnya bukan untuk menggantikan peran sebagai landasan untuk cara pandang,
manusia, akan tetapi untuk mensubtitusikan berpikir, bersikap, dan bertindak.
pengetahuan manusia ke dalam bentuk B. Mekanisme Inferensi
sistem, sehingga dapat digunakan oleh orang Makanisme inferensi adalah bagian dari
banyak sistem pakar yang melakukan penalaran
A. Rumusan masalah dengan menggunakan isi daftar aturan
Penelitian ini memberikan kontribusi kepada berdasarkan urutan dan pola tertentu. Selama
ilmu pendidikan dan ke ilmuan computer proses konsultasi antar sistem dan pemakai,
khususnya di bidang system pakar,pada mekanisme inferensi menguji aturan satu
penelitian ini juga memberikan kontribusi demi satu sampai kondisi itu benar.
terhadap pihat sekolah yang kesulitan di Secara umum ada dua teknik utama yang
dalam mendapatkan guru bimbingan digunakan dalam mekanisme inferensi untuk
konseling, system pakar ini dapat membantu pengujian aturan, yaitu penalaran maju

94
JUTIS Vol. 7 No. 1 Bulan April 2019 p-ISSN: 2252-5351
Program Studi Teknik Informatika – Fakultas Teknik e-ISSN: 2656-0860
Universitas Islam Syekh-Yusuf Tangerang

(forward chaining) dan penalaran mundur adalah orang yang mempunyai


(backward chaining). keahlian khusus yang dapat menyele-
1. Penalaran maju (Forward Chaining) saikan masalah yang tidak dapat
Dalam penalaran maju,aturan-aturan yang diselesaikan oleh orang awam.
diuji satu demi satu dalam urutan tertentu. Dalam penyusunannya, sistem pakar
Urutan itu mungkin berupa urutan mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan
pemasukan aturan ke dalam basis aturan kesimpulan (inference rules) dengan basis
atau juga urutan lain yang ditentukan oleh pengetahuan tertentu yang diberikan oleh
pemakai. Saat tiap aturan diuji, sistem pakar satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu.
akan mengevaluasi apakah kondisinya Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan
banar atau salah. Jika kondisinya benar, dalam komputer, yang selanjutnya digunakan
maka aturan itu disimpan kemudian aturan dalam proses pengambilan keputusan untuk
berikutnya diuji. Sebaliknya jika kondisi penyelesaian masalah tertentu.
salah, aturan itu tidak disimpan dan aturan Pengembangan sistem pakar bertujuan
berikutnya mengimplementasikan pengetahuan para
2. Penalaran mundur (Backward Chaining) pakar pada sebuah perangkat lunak yang
Merupakan penalaran dari sekumpulan dapat digunakan dengan mudah oleh pemakai
hipotesis menuju fakta-fakta yang (Istiqoma dan Fadlil, 2013). Untuk
mendukung tersebut, jadi proses pelacakan membangun sistem pakar dibutuhkan
berjalan mundur dimulai dengan beberapa komponen dasar yakni:
menentukan kesimpulan yang akan dicari 1. Basis Pengetahuan
baru kemudian fakta-fakta pembangun 2. Mesin Inferensi
kesimpulan. 3. Basis Data
C. Metode Rule 4. Antarmuka Pengguna
Representasi pengetahuan dengan rule Adapun penjelasan dari komponen
(aturan) sering disebut juga dengan sistem dasar untuk membangun sistem pakar (Hu
produksisuatu rule terdiri dari 2 (dua) bagian dkk, 1987) yakni:
yaitu: 1. Basis Pengetahuan (Knowledge Base)
1. Antocedent yaitu bagian yang Basis pengetahuan merupakan
mengekspresikan situasi atau premis representasi dari seorang pakar, yang
(pengetahuan berawal IF). kemudian dapat dimasukkan kedalam
Konsekuen yaitu bagian yang bahasa pemrograman khusus untuk
mengatakan suatu tindakan tertentu kecerdasan buatan (misalnya PROLOG
atau konlusi yang diterapkan jika atau LISP) atau shell sistem pakar
situasi atau premis bernilai benar (misalnya EXSYS, PC-PLUS, CRYSTAL,
(pernyataan berawal THEN). Inferensi dsb.)
dengan rule (sebagaiman juga 2. Mesin Inferensi (Inference Engine)
dengan logika dapat efektif, tetapi Mesin inferensi berfungsi untuk
terdapat beberapa keterbatasan pada memandu proses penalaran terhadap suatu
teknik-teknik tertentu kondisi, berdasarkan pada basis
2. System pakar pengetahuan yang tersedia. Di dalam mesin
Sistem pakar adalah aplikasi berbasis inferensi terjadi proses untuk
computer yang digunakan untuk memanipulasi dan mengarahkan kaidah,
menyelesaikan masalah sebagaimana model, dan fakta yang disimpan dalam
yang dipikirkan oleh pakar (Kusrini, basis pengetahuan dalam rangka mencapai
2008). Pakar yang dimaksud di sini solusi atau kesimpulan.

95
JUTIS Vol. 7 No. 1 Bulan April 2019 p-ISSN: 2252-5351
Program Studi Teknik Informatika – Fakultas Teknik e-ISSN: 2656-0860
Universitas Islam Syekh-Yusuf Tangerang

3. Basis Data Tabel 2. Perbandingan perangkat lunak


Basis data digunakan untuk menyimpan konvensional danperangkat lunak sistem pakar
data hasil observasi dan data lain yang Perangkat lunak Perangkat lunak sistem
dibutuhkan selama pemrosesan. konvensional pakar
4. Antarmuka Pengguna
Fokus pada solusi Fokus pada permasalahan.
Fasilitas ini digunakan sebagai
perantara komunikasi antara pemakai
Pengembangan dapat Pengembangan dilakukan
dengan sistem. dilakukan secar individu oleh tim
Perbandingan antara kemampuan sistem Kerja
pakar manusia dan sistem komputer yang Pengembangan secara Pengembangan secara
menjadi pertimbangan pengembangan sekuensial iteratif.
sistem pakar.
Tabel 1. Perbandingan Sistem Pakar dan
D. Anak Berkebutuhan Khusus
Komputer
Konsep anak berkebutuhan khusus
Pakar Manusia Sistem Pakar memiliki arti yang lebih luas dibandingkan
Terbatas waktu karena Tidak terbatas karena dengan pengertian anak luar biasa. Anak
manusia membutuhkan dapat digunakan kapan berkebutuhan khusus adalah anak yang
istirahat. Membutuh kan pun juga.digunakan dalam pendidikan memerlukan pelayanan
istirahat. kapan pun juga. yang spesifik, berbeda pada anak
Tempat akses bersifat Dapat digunakan umumnya. Anak berkebutuhan khusus ini
lokal pada suatu tempat di berbagai mengalami hambatan dalam belajar dan
saja dimana pakar berada. tempat. perkembangan. Oleh karena itu, anak-anak
Pengetahuan bersifat Pengetahuan tersebut memerlukan layanan yang sesuai
variabel dan dapat bersifat konsisten.
berubah- ubah tergantung dengan kebutuhan belajar masing-masing
situasi. anak. Secara umum rentangan anak
Kecepatan untuk Kecepatan untuk berkebutuhan khusus meliputi dua kategori
menemukan solusi memberikan solusi yaitu: anak berkebutuhan khusus yang
sifatnya bervariasi. konsisten dan lebih bersifat permanen yaitu akibat dari
cepat daripada
manusia. kelainan tertentu
Biaya yang harus Biaya yang dikeluarkan dan anak berkebutuhan khusus yang bersifat
dibayar untuk lebih murah. temporer yaitu anak-anak yang mengalami
konsultasi biayanya
sangat mahal. hambatan belajar dan perkembangan yang
disebabkan kondisi dan situasi lingkungan.
Setiap anak berkebutuhan khusus, baik yang
Selain banyak manfaat yang diperoleh, bersifat permanen maupun temporer memiliki
ada juga kelemahan pengembangan sistem perkembangan hambatan belajar dan
pakar, yaitu: kebutuhan belajar yang berbeda-beda.
1. Daya kerja dan produktivitas manusia Hambatan belajar yang dialami oleh setiap
menjadi berkurang karena semuanya anak disebabkan oleh tiga hal:
dilakukan secara otomatis oleh sistem. 1. Faktor lingkungan
2. Pengembangan perangkat lunak sistem 2. Faktor dalam diri anak sendiri
pakar lebih sulit dibandingkan pernagkat 3. Kombinasi antara faktor lingkungan dan
lunak konvensional. Hal ini dapat dilihat faktor dalam diri anak.
dari tabel perbandingan berikut: Setiap anak dengan kebutuhan khusus
memiliki ciri-ciri tertentu yang berbeda

96
JUTIS Vol. 7 No. 1 Bulan April 2019 p-ISSN: 2252-5351
Program Studi Teknik Informatika – Fakultas Teknik e-ISSN: 2656-0860
Universitas Islam Syekh-Yusuf Tangerang

dengan antara yang satu dengan yang lainnya, Sering melakukan


kesalahan dalam v
yang termasuk kedalam ABK antara lain: membaca
tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, Sangat lamban
dalam menyalin v
tunalaras, kesulitan belajar, lamban belajar, tulisan
anak autis, anak berbakat dan anak hiperaktif. Sering salah
membilang secara v
(Delphie, 2009) berurutan
Sering salah
membedakan angka
E.Rekayasa Pengetahuan 9 dengan 6; 17
v
Pengkonversian kaidah produksi menjadi tabel dengan 71, 2 dengan
5, 3 dengan 8, dan
keputusan jenis anak berkebutuhan khusus sebagainya,
dapat dilihat pada Tabel 1. Baris menunjukkan Sulit membedakan
bangun-bangun v
ciri-ciri dan kolom menunjukkan jenis ABK. geometri.
Rata-rata prestasi
III. HASIL DAN PEMBAHASAN belajarnya rendah v
(kurang dari 6),
Menyelesaikan
Tabel 1. Tabel Keputusan untuk Mendiagnosa tugas-tugas
Karakteristik Anak Berkebutuhan Khusus akademik sering
terlambat v
Data Ciri 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 dibandingkan
Kordinasi gerakan teman-teman
kurang (gerakan seusianya,
v
sering tidak Tabel 2. Tabel Keputusan untuk Mendiagnosa
terkendali)
Jari tangan kaku dan Karakteristik Anak Berkebutuhan Khusus (Lanjutan)
tidak dapat v
menggenggam,
erdapat bagian
anggota gerak yang
tidak lengkap/tidak v
sempurna/lebih kecil
dari biasa,
Kesulitan dalam
gerakan (tidak
sempurna, tidak v
lentur/tidak
terkendali, bergetar)
Terdapat cacat pada
v
anggota gerak,
Anggota gerak layu,
v v
kaku, lemah/lumpuh
Cenderung
v
membangkang
Mudah terangsang
emosinya/emosional v
/mudah marah
Sering melakukan
tindakan agresif,
v
merusak,
mengganggu
Sering bertindak
melanggar norma
v
sosial/norma
susila/hukum
Sering bolos v
Kesulitan
membedakan v
bentuk,
Kemampuan
memahami isi v
bacaan rendah,

97
Kesulitandalm
mengenaldan
Data Ciri 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 meresponemsi
denganisyarat sosial v
Kurang melihat
(kabur), tidak Kekakuandan
mampu mengenali v miskindalam
orang pada jarak 6 mengekspresikan v
Meter perasaan
Kesulitan Kurangmemii
mengambil benda v perasaan dan empati v
kecil didekatnya. Tidak cepat puas
Bagian bola mata atas prestasi yang
yang hitam dicapainya v
berwarna v Lebihsenang v
keruh/bersisik bergauldengan anak
kering. yang lebih tua
Tidak mampu usianya.
v
melihat. Dapat menguasai v
Peradangan hebat dengan cepat materi
pada kedua bola v pelajaran
Mata Selaluberjala- v
Mata bergoyang jalanmemutari
v
Terus ruang kelas dan
Sering memiringkan tidak mau diam.
kepala dalam usaha v Sering mengganggu v
mendengar. teman-temandi
Banyak perhatian kelasnya.
v
terhadap getaran.
Terlambatmperk Mempunyai v
kesulitanuntk
emn v
Bahasa berkonsentrasi
dalam tugas-tugas
Tidak ada reaksi
di sekolah.
terhadap bunyi atau v
suara,
Tidak cepat puas v
atas prestasi yang
Terlambat
dicapainya
perkembangan v
bahasa,
Lebihsenang v
bergauldengn
Sering
anak yang lebih tua
menggunakan v
usianya.
isyarat dalam
berkomunikasi,
Kurang atau tidak
tanggapdalam diajak v
bicara, Pada penelitian ini, jenis atau karakter anak
Ucapan kata tidak
jelas, kualitas suara v
berkebutuhan khusus terbagi menjadi 10
aneh/monoton, jenis, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2.
Penampilanfk
tidakseimbag, v
misalnyakepala Tabel 3. Jenis Anak Berkebutuhan Khusus
terlalu kecil/besar,
Tidakdapat No Kode Jenis
mengurusdiri sendiri v 1. ABK 01 Anak Dengan Gangguan Penglihatan (Tunanetra)
sesuai usia, 2. ABK 02 Anak Dengan Gangguan Pendengaran
Tidakada/kurang (Tunarungu)
sekali perhatiannya v 3. ABK 03 Anak Dengan Gangguan Intelektual
terhadap lingkungan (Tunagrahita)
4. ABK 04 Anak Dengan Gangguan Gerak Anggota Tubuh
(Tunadaksa)
Tabel 1. Tabel Keputusan untuk Mendiagnosa 5. ABK 05 Anak Dengan Gangguan Perilaku Dan Emosi
(Tunalaras)
Karakteristik Anak Berkebutuhan Khusus (Lanjutan) 6. ABK 06 Anak Berkesulitan Belajar Secara Spesifik
7. ABK 07 Anak Lamban Belajar (Show Learner)
8. ABK 08 Anak Autis
Data Ciri 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 9. ABK 09 Anak Berbakat
10. ABK 10 Anak Hiperaktif
Dayatangkap
terhadap pelajaran
lambat, v
Pernah tidak naik
kelas. v
Mengalami
hambatan di dalam
bahasa v

98
REFERENSI Handojo, MPH. 2003. Autisme (Petunjuk Praktis
dan Pedoman Materi Untuk Mengajar, Anak
Delphie, Bandi, M.A, S.E, Dr, Prof. 2009. Normal, Autis dan Prilaku Lain). Jakarta
Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus Dalam Kusrini, S.Kom. 2006. Sistem Pakar, Teori dan
Setting Pendidikan Inklusi. Klaten: Intan Sejati Aplikasi. Yogyakarta: Andi.
Handayani, L., & Sutikno, T. (2008). Sistem Pakar Rohman, Feri Fahrur, and Ami Fauzijah. "Rancang
untuk Diagnosis Penyakit THT Berbasis Web bangun aplikasi sistem pakar untuk menentukan
dengan “e2gLite Expert System Shell”. Jurnal jenis gangguan perkembangan pada anak." Media
Teknologi Industri, 12(1), 19-26. Informatika 6.1 (2008).
Istiqomah, Y.N. & Fadlil, A., 2013. Sistem Pakar Sunyoto, Andi. 2007. Pemrograman Database
untuk Mendiagnosa Penyakit Saluran Pencernaan dengan Visual Basic dan Microsoft SQL.
menggunakan Metode Dempster Shafer. Jurnal Yogyakarta: Andi.
Sarjana Teknik Informatika, 1(1). Tim Penerbit Andi. 2009. Pengembangan Sistem
Pakar menggunakan Visual Basic. Yogyakarta:
Andi.

99

Anda mungkin juga menyukai