Proposal ''Peran Wirid Khusu Nahdlatul Wathan Dalam Pembinaan Karakter''
Proposal ''Peran Wirid Khusu Nahdlatul Wathan Dalam Pembinaan Karakter''
PROPOSAL
Oleh
MUSLEHUDIN
NIM. 2019.113.01.0741
BAB I
PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
Nusa Tenggara Barat dikenal sebagai daerah yang memiliki basis
Islam yang kuat. Nusa Tenggara Barat meliputi dua pulau utama yaitu
Lombok dan Sumbawa. Sejak zaman dahulu di banyak berdatangan para
penyebar agama Islam, sehingga Islam merupakan agama yang dianut oleh
sebagian besar penduduk di Nusa Tenggara Barat. Untuk melahirkan
generasi Islam yang berpendidikan dan berakhlak, sejak zaman pra-
kemerdekaan sampai jaman pasca-kemerdekaan, di Lombok berdiri banyak
pondok pesantren besar diantaranya Pondok Pesantren Nurul Haramain
yang bercirikan pendalaman bahasa asing seperti bahasa Arab dan Inggris
serta mengajarkan kewirausahaan, Pondok Pesantren Al-Aziziyah di
Gunungsari yang bercirikan Tahfiz Al-Qur’an, Pondok Pesantren Nurul
Hakim dan Islahuddin di Kediri Lombok Barat yang bercirikan kitab
kuning, Pondok Pesantren Qamarul Huda Bagu yang bercirikan Nahdlatul
Ulama (NU) dan kitab kuning, Pondok Pesantren Abu Hurairah di
Mataram yang bermanhaj Salaf.
Di Lombok Timur di Pancor dan Anjani memiliki Pondok
Pesantren Darunnahdlatain dan Syeikh Zainuddin yang bercirikan pesantren
modern yang didirikan oleh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid.
Beliau juga mendirikan organisasi yaitu Nahdlatul Wathan. Nahdlatul
Wathan menjadi organaisasi terbesar yang bergerak di bidang dakwah,
pendidikan sosial dan kemasyarakatan. Organaisasi Nahdlatul Wathan
berlandaskan iman dan taqwa dengan Tarekat Hizib dan Hizib Nahdlatul
Wathan dan Wirid Khusus1.
1
2
Ismail, Faisal, Pijar-pijar Islam : Pergumulan Kultur dan Struktur, (Yogyakarta : Lesfi
Yogya,2004), h.258.
3
Hizkom Putra Azma, Hizib Islam Nusantara: Pengamalan Hizib Nahdlatul Wathan,
(Cendekia Press, 2019),h.112.
4
KEMENAG RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: Diponegoro,2006)
3
Wawancara dengan Sekretaris Yayasan, Ustadz Zulkifli, S.Pd.I jam 10.00 WITA pada
tanggal 15 Oktober 2022
5
B. Fokus Penelitian
Permasalahaan pokok penelitian ini sebagaimana yang telah
diuraikan dalam konteks penelitian di atas, dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1. Bagaimana pengamalan wirid khusus NW di pondok pesantren
Hikmatusysyarief NWDI Salut?
2. Bagaimana karakter santri dan santriwati pondok pesantren
Hikmatusysyarief NWDI Salut?
3. Bagaimana peran wirid khusus NW dalam pembinaan karaktrer siswa
dan siswi di pondok pesantren Hikmatusysyarief NWDI Salut ?
6
sebagai berikut:
E. Telaah Pustaka
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi (Mataram, IAIN Mataram Press, 2009), h.
11.
10
Mahdi Kavin Abdah, “Pendidikan Karakter Salik Tarekat Naqsyabandiyah
Mujaddadiyah Khalidiyah, Skripsi Universitas Yudharta Pasuruan 2018.
10
11
F. Kerangka Teoritik
1. Pengertian Wirid
a. Wirid menurut bahasa dan Istilah
KH. A.Aziz Mashuri dalam bukunya “Ensiklopedi 22 Aliran
Tarekat Dalam Tasawwup” mengatakan,Wirid adalah suatu amalan
yang hampir dilaksanakan secara terus menerus (istiqomah) pada
waktu-waktu tertentu dan dengan jumlah bilangan tertentu
juga,seperti setiap selesai mengerjakan sholat lima waktu,atau waktu-
waktu tertentu lainnya,wirid ini biasanya berupa potongan-potongan
ayat, atau shalawat atau nama-nama indah Tuhan (Al-asma’al-
Husna)15.
Wirid secara umum adalah merupakan kumpulan do’a-do’a
yang dipanjatkan kepada Allah SWT baik setelah melaksanakan
13
16
Abdul Fadhil, Nilai-Nilai Spiritualitas dan Harmoni Beragama dalam Wirid Harian
Kitab Al-Aurad Al-Nuraniyah. Hayula: Indonesia Journal of Multidisiplinary Islamic Studies,
Vol 2 no 2 (Juli 2018), h.131.
13
(Q.S An-Nisa’4:103)17
wirid dapat dimulai dengan hal-hal yang kecil dan sederhana seperti
SAW.
Habib, Muslihan, dan Mursyidin H., Hizib dan Thariqat Hizib NW Alternatif
Tasawwuf Modern Masterpiece Al’ Alim Al,Allamah Maulana Syaikh TGKH Muhammad
Zainuddin Abdul Madjid Dalam Bidang Tasawwuf ( Cakung , Jakarta Timur, 2012).
20
Muslim, Muslihun, Kiprah dan Pemikiran Nahdlatul Wathan Dari T.G.K.H.
Muhammad Zaenuddin Abdul Madjid ke Dr. T.G.K.H. Muhammad Zainul Majdi ( Surabaya,
Cerdas Pustaka Publiser, 2012)
15
أعوذ باهلل من الشيطان الرجيم بسم هللا الرحمن الرحيم .محمد رسول هللا والذين معه
أشداء على الكفار رحماء بينهم تراهم ركعا سجدا يبتغون فضال من هللا ورضوانا
.............
...امللك من تشاء
.......ووعدك
3. Pembinaan Karakter
1) Arti Pembinaan Karakter
Secara etimologi kata karakter diambil dari bahasa Yunani
21
22
23
A. Mangunhardjana, Pembinaan, Arti dan Metodenya (Yogyakarta: Kanisius, 2006),
h. 17.
24
25
A. Mangunhardjana, Pembinaan, Arti dan Metodenya, h. 18.
26
I.L. Pasaribu dan Simanjutak, Membina dan Mengembangkan Generasi Muda
(Bandung : Tarsito, 1990), h. 2
21
perangai (temper), etika atau tata susila (etics), moral dan karakter.
Dari beberapa pendapat tokoh di atas dapat disimpulkan paling tidak
terdapat tiga poin pokok tentang pengertian akhlak yaitu pertama
bahwa akhlak adalah sebuah sifat yang sudah tertanam dan menjadi
karakter seseorang. Kedua akhlak adalah perbuat yang berdasarkan
keinginan tanpa ada paksaan. Adapun yang ketiga akhlak adalah
perbuatan yang sangat sederhana tanpa harus memikirkannya. Dari sini
terlihat persamaan karakter dan akhlak dalam terminologi Islam.
27
G. Metode Penelitian
29
1. Pendekatan Penelitian
30
3. Sumber Data
Arikunto menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan sumber data
adalah subyek dari mana data itu diperoleh.33 Sedangkan menurut Lofland
yang dikutip oleh Moleong “sumber data utama dalam penelitian kualitatif
ialah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti
dokumen dan lain-lain.34 Berdasarkan pendapat diatas, yang akan menjadi
sumber data utama dalam penelitian ini adalah para stake holder yang
berkaitan dengan pelaksanaan Wirid Khusus Nahdlatul Wathan di Pondok
Pesantren Hikmatusysyarief NWDI Salut seperti pembina, pengurus
Yayasan, Kepala Madrasah. Selain itu juga peneliti menggali informasi
sebanyak banyaknya dari informan yaitu guru dan karyawan/staf serta
siswa/santri di lingkungan Pondok Pesantren Hikmatusysyarief NWDI
Salut Narmada.
Dalam penelitian ini data yang diperoleh berupa kata-kata,
maka sumber data penelitian berasal dari subyek yang diwawancarai, yaitu
para informan yang berkaitan dengan penelitian ini. Hasil wawancara
tersebut peneliti jadikan sebagai sumber data utama yang dimasukkan
dalam cacatan tertulis untuk kemudian disajikan dalam penelitian ini
sebagai hasil usaha gabungan dari aktifitas melihat, mendengar, bertanya
dan mencatat. Untuk memperkaya data, penelitian juga menggunakan
sumber data tertulis dan dokumen yang berkaitan dengan penelitian ini.
4. Instrumen Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini ada dua yakni data primer dan data
sekunder. Data primer dalam penelitian ini, yakni data yang berkaitan
peran Wirid Khusus Nahdlatul Wathan dalam pembinaan karakter di
Pondok Pesantren Hikmatusysyarief NWDI Salut. Sedangkan data
sekunder penelitian ini data yang memberikan informasi tambahan berupa
gambaran umum Pondok Pesantren Hikmatusysyarief.
33
35
27
36
Tahun 2022/2023
NO
Kegiatan
No Bulan Okt Nov Des Jan Feb Mar
Minggu
38
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2012) hal, 125.
30
Tahap Persiapan
a. Studi Literatur
b. Observasi
1. c. Mengurus
Perizinan
(Pra)Penelitian
d. Penulisan
Proposal Usulan
Penelitian
e. Pengajuan Judul
Usulan
Penelitian
f. Pengesahan
Judul Usulan
Penelitian
g. Bimbingan
Tahap Penelitian
a.Observasi
2. b. Wawancara
c.Pengolahan
Data
d. Analisa
Data
e.Penyusunan
Laporan
Tahap Pengujian
a.Seminar Usulan
Penelitian
b. Revisi usulan
Penelitian
3.
c.Sidang Skripsi
d. Revisi
Skripsi
31
DAFTAR PUSTAKA