Anda di halaman 1dari 17

UPTD PUSKESMAS PAMOTAN

2021

PEDOMAN
PELAYANAN
KESEHATAN
TRADISIONAL
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
hidayahNya, kami dapat menyelesaikan Pedoman Pelayanan Kesehatan Tradisional UPT
Puskesmas Pamotan.

Pedoman Pelayanan Kesehatan Tradisional merupakan dasar penyelenggaraan


pelayanan Kesehatan Tradisional di Puskesmas Pamotan dalam menerjemahkan kebijakan-
kebijakan sehingga memberikan luaran layanan sesuai harapan dan kebutuhan masyarakat.

Pedoman ini disusun dengan tujuan untuk memberi arah bagi Puskesmas khususnya
pengelola program kesehatan tradisional untuk melaksanakan kegitan program kesehatan
tradisional.

Semoga Pedoman Pelayanan Kesehatan Tradisional ini memberikan manfaat bagi


Puskesmas dalam menjamin penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang berkualitas.

Pamotan, 02 januari 2021

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari pembangunan nasional bertujuan


untuk meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemauan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai
investasi bagi pembangunan sumberdaya manusia yang produktif sebagai sosial dan
ekonomi. Sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009.
Oleh karena itu, pengobatan dan perawatan yang diberikan kepada masyarakat harus
dapat dipertanggung jawabkan manfaat dan keamananya.

Selaras dengan pembangunan kesehatan, UPT Puskesmas Pamotan memiliki


visi yaitu “Terwujudnya kabupaten malang yang isqomah dan memiliki mental
bekerja keras guna mencapai kemajuan pembangunan yang bermanfaat nyata
umtuk rakyat berbasis pedesaan’’ Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut UPT
Puskesmas Pamotan mempunyai kebijakan mutu :
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan Meningkatkan pelayanan kesehatan yang
meliputi kegiatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatif.
2. Meningkatkan kwalitas SDM melalui peningkatan pengetahuan dan
ketrampilan serta kualitaas pelayanan maupun program sesuai standart mutu.
3. Memberi pelayanan kesehatan yang terjangkau untuk seluruh lapisan
masyarakat tanpa membedakan ras,agama dan sosial ekonomi.
4. Meningkatkan kemandirian masyarakat di dalam bidang kesehatan,sadar akan
kebutuhan kesehatan bagi dirinya,serta kamandirian dalam pembiayaan
kesehatan dengan mengikuti Program Jaminan Kesehatan Nasional ( JKN ).
Adapun tata nilai UPT Puskesmas Pamotan yaitu MEWAH :
M : Melayani dengan ikhlas serta bertanggungjawab sesuai kompetensi
E : Empati terhadap pengguna jasa
W : Wadah pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan
A : Aman dan nyaman dalam memberikan pelayanan
H : Harmonis dengan rekan kerja dan pengguna jasa

ngobatan tradisional merupakan salah satu upaya pengobatan dan/atau


perawatan cara lain di luar ilmu kedokteran dan/atau ilmu keperawatan, yang mengacu
kepada pengalaman, ketrampilan turun temurun, dan/atau pendidikan/pelatihan, dan
diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku dalam masyarakat dan banyak
dimanfaatkan oleh masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan.
Berdasarkan data tahun 2013 proporsi rumah tangga yang memanfaatkan
pelayanan kesehatan tradisonal sebesar 30,4% , keterampilan sebanyak 17,8% dan
ramuan sebesar 49%. Sedangkan aneka ragam spesies tanaman terdapat lebih dari
1600 jenis tanaman obat yang berpotensi sebagai produk ramuan kesehatan tradisional
secara turun-temurun, dan kondisi ini menggambarkan bahwa pelayanan kesehatan
tradisional banyak diminati untuk upaya penyembuhan.

Pelayanan kesehatan tradisional menggunakan cara dan jenis yang mengacu


pada pengalaman dan keterampilan turun-temurun secara empiris dan dapat
dipertanggung jawabkan sesuai dengan norma agama dan budaya masyarakat.
Sedangkan kompetensi penyehat tradisional (Hattra) dikembangkan melalui upaya
saintifikasi produk dan prakteknya agar dapat diterima dan diakui manfaat, mutu serta
keamananya bagi masyarakat luas. Dalam pengembangan pelayanan kesehatan
tradisional empiris dan pelayanan kesehatan tradisional komplementer harus dibina
dan diawasa oleh pemerintah, sehingga diperlukan landasan ,kepastian dan
perlindungan hukum (WHO complementary medicine 2014-2023).

B. Tujuan Pedoman
Tujuan Umum :
Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar dapat mewujudkan peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya melalui pelayanan kesehatan tradisional.
Tujuan Khusus :
1. Membina upaya pengobatan tradisional
2. Memberikan perlindungan kepada masyarakat
3. Menginventarisasi jumlah pengobat tradisional, jenis dan cara pengobatannya
4. Memberikan kepastian hukum bagi pengguna dan pemberi pelayanan
kesehatan tradisional.

C. Sasaran Pedoman
1. Pengelola program kesehatan tradisional
2. Penyehat tradisional
3. Masyarakat sebagai klien

D. Ruang Lingkup Pedoman


Ruang lingkup pedoman ini yakni pelayanan program kesehatan tradisional di UPT
Puskesmas Pamotan, meliputi :
1. Pelayanan di dalam gedung Adalah pelayanan kesehatan yang dilaksanakan
didalam gedung Puskesmas yang meliputi penyuluhan.
2. Pelayanan diluar gedungAdalah Pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar
gedung Puskesmas yang meliputi pembinaan dan pendata.

E. Batasan Operasional
Program Kesehatan Tradisional merupakan suatu program yang menangani semua
yang berhubungan dengan pengobatan tradisional
1. Pelayanan Kesehatan Tradisional/Yankestrad
Pengobatan dan atau perawatan tradisional yang mengacu pada pengalaman
dan keterampilan yang diperoleh secara turun-temurun dan dapat
dipertanggung jawabkan serta diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di
masyarakat.
2. Jenis Pelayanan Kesehatan Tradisional
a. Yankestrad empiris
b. Yankestrad komplementer
c. Yankestrad integrasi
3. Cara Pengobatan Yankestrad
a. Ramuan terdiri dari tumbuhan, hewan dan mineral dengan metode
herbal/jamu
b. Keterampilan terdiri dari tehnik manual, terapi olah pikir, terapi energi
dengan metode pijat, terapi patah tulang, bekam, rukyah, hipnoterapi
tenaga dalam serta roki
c. Gabungan/ kombinasi memadukan metode keterampilan dan ramuan
berdasarkan teori
4. Pembinaan dan Pengawasan
Dilakukan secara berjenjang mulai Menteri, Kadinkes Provinsi, Kadinkes
Kabupaten/Kota sesuai dengan tugas dan kewenanganya
5. Perizinan dan Pendaftaran
a. Setiap penyehat tradisional /Hattra harus memiliki Surat Terdaftar
Penyehat Tradisional/STPT yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah
atau Kabupaten/Kota
b. Setiap Hattra yang menjalankan praktek wajib memiliki STRTKT dan
SIPTKT
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

Semua karyawan di lingkungan Puskesmas wajib berpartisipasi dalam kegiatan


program Batra mulai dari Kepala Puskesmas, Penanggungjawab Program dan seluruh
karyawan.
Penanggungjawab Program Kesehatan Tradisional merupakan koordinator dalam
penyelenggaraan program di Puskesmas Pamotan.
Dalam upaya pelaksanaan Program kesehatan Tradisional perlu melibatkan lintas
sektor.

B. Distribusi Ketenagaan

Pengaturan dan penjadwalan kegiatan dikoordinir oleh Penanggungjawab Program


Kesehatan tradisional sesuai dengan kesepakatan.

C. Jadwal Kegiatan

1. Jadwal pelaksanaan kegiatan Program Kesehatan tradisional dikoordinir oleh


Penanggungjawab Program Kesehatan tradisional.
2. Jadwal kegiatan upaya kesehatan tradisional dibuat untuk jangka waktu satu
tahun, dan di break down dalam jadwal kegiatan tri bulanan dan
dikoordinasikan pada awal bulan sebelum pelaksanaan jadwal.
3. Secara keseluruhan jadwal dan rencana kegiatan upaya kesehatan
dikoordinasikan oleh Kepala Puskesmas Pamotan.
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
Ruang pelayanan kesehatan tradisional secara khusus belum ada di Puskesmas
Pamotan, untuk sosialisasi/penyuluhan dapat dilakukan di lantai 1 di ruang pelayanan maupun
lantai 2 di ruang pertemuan.

DENAH PUSKESMAS PAMOTAN

JALAN RAYA A. YANI PAMOTAN

Ket :
: Jalur Evakuasi
: APAR (Alat Pemadam Api Ringan) TITIK KUMPUL
: Arah naik keatas
PARKIR

SUNGAI

GAZEBO UGD
R. NIFAS 1 R. NIFAS 2

KAMAR BERSALIN
APAR
APAR KM/WC
TANGGA
R.
R. R. R. RM & APOTEK
TERAT R.
AI
SERUNI R. MELATI MAWAR ANGGREK PENDAFT RUANG TUNGGU GUDANG OBAT
R. KENANGA JAG R. KASIR
KM ARAN
A R. DAHLIA BOUGEN POLI TB
VIL
RUANG RUANG
RUANG RUANG
KES. ANAK KM/ KM/
PEMERIKSAAN KES. GIGI KES. IBU &
DAPU &
KB WC WC
UMUM & MULUT
R. FLAMBOYAN R IMUNISASI
LABORAT
IPAL GUDANG MUSHOLA
ORIUM GUDANG KM/WC
KM
Gambar 3.1 Denah Gedung Puskesmas Pamotan
B. Standar Fasilitas
Untuk mendukung tercapainya tujuan kegiatan upaya kesehatan tradisional di
Puskesmas Pamotan memiliki fasilitas penunjang sebagai berikut:
1. Untuk kegiatan pembinaan Hatra : formulir pendataan dan pembinaan Hatra
2. Untuk kegiatan pembinaan kelompok ASMAN: Buku saku toga, materi
pembinaan
BAB IV

TATALAKSANA PELAYANAN

A. Lingkup Kegiatan

1. Pendataan penyehat tradisional di wilayah kerja UPT Puskesmas Pamotan


2. Pembinaan penyehat tradisional di wilayah kerja UPT Puskesmas Pamotan
3. Pembentukan kelompok ASMAN (asuhan mandiri) TOGA dan akupresur
4. Pembinaan kelompok ASMAN (asuhan mandiri) TOGA dan akupresur
5. Sosialisasi program kesehatan tradisional
6. Laporan Program Kesehatan Tradisional

B. Metode

Pembinaan kesehatan tradisional dilaksanakan sebagai berikut :


1. Menyesuaikan perencanaan pembinaan kesehatan tradisional dalam perencanaan Puskesmas.
2. Menyesuaikan dengan kegiatan pokok lainnya dalam lokakarya mini Puskesmas.
3. Pembinaan dilakukan dengan kunjungan rumah (home visite) ke penyehat tradisional.

C. Langkah Kegiatan
1. Perencanaan
a. Menginformasikan program kesehatan tradisional kepada karyawan puskesmas
b. Membuat rencana kegiatan yang diintegrasikan dalam rencana tahunan puskesmas
(RUK).
c. Kerja sama dengan lintas sektor untuk memberi informasi dan menjelaskan peran
upaya kesehatan tradisional.
d. Melakukan pembinaan bersama sektor terkait.
e. Mendorong Pembentukan dan pembinaan kesehatan tradisional di masyarakat,
Kelompok ASMAN (asuhan mandiri) TOGA dan akupresur.

2. Pelaksanaan
a. Kegiatan Promotif
Bertujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui kesehatan tradisional, misal
penyuluhan kesehatan tradisional.
b. Kegiatan Preventif
Bertujuan meningkatkan derajat kesehatan penyehat tradisional dan derajat kesehatan
masyarakat dengan menggunakan obat-obat/bahan tradisional.
c. Kegiatan Kuratif
Upaya yang dilakukan adalah pengobatan dan perawatan melalui kesehatan tradisional
d. Kegiatan Rehabilitatif
Upaya yang dilakukan bersifat medik, psikososial, edukatif, dan pengembangan
ketrampilan kesehatan tradisional
e. Kegiatan Rujukan
Upaya yang dilakukan untuk mendapat pelayanan kuratif dan rehabilitatif yang memadai dan
tepat waktu sesuai kebutuhan ke fasilitas yang lebih lengkap.

3. Pemantauan dan Pembinaan


Pemantauan dan Pembinaan Kesehatan Tradisional dilakukan melalui pencatatan dan
pelaporan yang sesuai dengan pengamatan langsung. Pencatatan untuk melihat keberhasilan
kegiatan, dengan menggunakan format pencatatan kegiatan pelayanan untuk memantau
kemajuan kegiatan. Pemantauan dapat digunakan untuk mengendalikan proses
pelaksanaan agar sesuai rencana, mengendalikan hubungan antar petugas lintas program
dan lintas sektor.
BAB V

LOGISTIK

Logistik kebutuhan antara lain:

a. Formulir pendataan dan pembinaan Hattra

b. Alat Tulis

c. Komputer untuk pengolahan data.


BAB VI

KESELAMATAN SASARAN

Dalam pelaksanaan program kesehatan tradisional perlu tetap memperhatikan


keselamatan sasaran yakni hattra (penyehat tradisional), masyarakat sebagai sasaran
sosialisasi serta pengguna layanan kesehatan tradisional, serta kelompok asuhan mandiri.
BAB VII

KESELAMATAN KERJA

Dalam pelaksanaan program kesehatan tradisional, petugas puskesmas


memperhatikan keselamatan kerja meliputi :

1. Senantiasa mengkomunikasikan maksud dan tujuan kegiatan


2. Pembinaan atas persetujuan responden
3. Pengambilan data dilakukan saat petugas tidak melakukan tindakan
atau sedang melakukan tugas yang beresiko terjadi kesalahan.
BAB VIII

PENGENDALIAN MUTU

Sasaran mutu pelaksanaan program kesehatan tradisional melalui capaian Penilaian Kinerja
Puskesmas (PKP) berdasarkan ketetapan Propinsi, Dinas Kesehatan dan Kepala Puskesmas.
Selain itu dilakukan monitoring atau supervisi oleh Dinas Kesehatan.
BAB IX

PENUTUP

Pelaksanaan program kesehatan tradisional bertujuan untuk meningkatkan


kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar dapat
mewujudkan peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
melalui pelayanan kesehatan tradisional.
Semoga pedoman pelayanan kesehatan tradisional ini dapat menjadi acuan
untuk lebih memantapkan potensi dalam tatalaksana kesehatan tradidional bagi
masyarakat. Pedoman ini merupakan dokumen hidup (living document) yang akan
terus berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Kami terbuka atas
saran-saran untuk perbaikan dan penyempurnaan. Akhir kata, semoga buku pedoman
ini bermanfaat secara maksimal, dengan tidak mengurangi kesempatan untuk
berkonsultasi.
REFERENSI

1. Pemerintah RI, 2014. Pelayanan Kesehatan Tradisional.

2. Kementrian Kesehatan RI, 2016. Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris.


Jakarta : Direktorat Pelayanan Kesehatan Tradisional.

Anda mungkin juga menyukai