Anda di halaman 1dari 6

Tantangan dan Hambatan

Terwujudnya Inklusivitas
#11 Pengantar Pendidikan Inklusif

Jamil Suprihatiningrum, Ph.D.


Keyakinan yang mengakar tentang pendidikan khusus

• Belum ada belief bahwa siswa difabel adalah bagian dari kita/society
• Difabel diyakini sebagai tanggung jawab Pendidikan Khusus, SLB bahkan
tanggung jawab Bersama
• Pendidikan Khusus diyakini sebagai tempat yang Paling tepat untuk
difabel karena semua kebutuhan disediakan di sana

Segregasi sebagai bentuk pendidikan inklusif

• Siswa difabel diterima di sekolah umum dianggap sudah inklusif


• Inklusivitas hanya terbatas pada “welcoming” atau penerimaan siswa
difabel di kelas reguler
• Karena guru tidak cukup bekal pengetahuan dan skill mengenai siswa
difabel, siswa ini ditarik ke ruang khusus (pullout) untuk mendapatkan
pelajaran khusus atau tambahan oleh guru Pendidikan khusus (SLB)

Kepercayaan mengenai ABK lebih baik dalam pengaturan khusus

• Keyakinan bahwa difabel butuh penanganan khusus


• Tidak tahu harus bagaimana dalam mengelola/men-support difabel
• Guru dan ortu difabel perçaya Pendidikan Khusus sepeti PLB jauh lebih
baik untuk siswa difabel karena dianggap lebih expert
• Guru tidak punya bekal pengetahuan dan skill dalam menangani siswa
difabel

Siswa difabel menghambat siswa lain di kelas

Anggapan mengenai:
• guru harus lebih concern kepada siswa difabel saat mengajar di kelas
• Aktivitas mengajar bergantung pada siswa difabel, jika lambat maka
pembelajaran kelas secara keseluruhan melambat
• Guru belum maksimal mencari strategi mengajar yang tepat jika di
kelasnya ada siswa difabel
• Guru belum siap dengan perubahan dan adaptasi pembelajaran

Implikasi untuk praktik profesional

• Seluruh komponen termasuk profesional (terapis, psikolog, dokter) harus


berkoordinasi dan bekerja sama untuk mewujudkan akses pendidikan dan
pembelajaran yang nyata
• Semua orang harus bekerja dan bertindak sesuai dengan kapasitas dan
profesionalisme-nya sehingga setiap individu dengan disabilitas memiliki
kesempatan yang sama dengen non-difabel dalam memperoleh hidup
yang berkualitas termasuk pendidikan

Anda mungkin juga menyukai