Anda di halaman 1dari 119

A.

STANDAR PELAYANAN MINIMAL BERDASARKAN JENIS PELAYANAN, INDIKATOR, STANDAR DAN TARGET KINERJA DI RSUD DAYAKU
RAJA KOTA BANGUN TAHUN 2016/2020

JENIS INDIKATOR
NO STANDAR
PELAYANAN JENIS NO URAIAN
1 Kemampuan menangani life saving 100%
Pemberian pelayanan kegawat daruratan yang memiliki STR dari
2 100%
KKI dan SIP serta bersertifikasi
  Dokter : 100%
  ATLS, 100%
  ACLS, 100%
INPUT
  GELS 100%
  PPGD 100%
PELAYANAN   Perawat : 100%
1 GAWAT   BTLS, 100%
DARURAT   BCLS (yang masih berlaku) 100%
3 ketersediaan tim penanggulangan bencana 1 Tim
4 Jam buka pelayanan gawat darurat 24 jam 24 Jam
≤ 5 menit dilayani
Proses 5 Waktu tanggap pelayanan dokter di gawat darurat (respon time) setelah pasien
dating
6 Tidak adanya keharusan membayar uang muka 100%
Output 7 Kematian pasien di IGD (≤8 jam) ≤ 2 perseribu
Outcome 8 Kepuasan Pasien ≥ 70 %
PELAYANAN 1 Ketersediaan pelayanan 100%
2 Input
RAWAT JALAN 2 Dokter pemberi pelayanan di poliklinik spesialis (RS kelas C) 100%

08.00 s/d 13.00


Proses 3 Jam buka pelayanan dengan ketentuan Setiap hari kerja
Kecuali Jumat :
1
PANDUAN AKREDITASI
08.00 - 11.00
4 Waktu Tunggun Rawat Jalan ≤ 60 Menit
5 Penanganan Diagnosis TB melalui pemeriksaan mikroskopis 100%
6 Pasien Rawat Jalan TB yang ditangani dengan strategi DOTS 100%
Tersedia dengan
7 Ketersediaan Pelayanan VCT (HIV)
tenaga terlatih
8 Peresepan obat seuai formulasi 100%
Output
9 Pencatatan dan Pelaporan TB di RS ≥ 60%
Outcome 10 Kepuasan Pasien ≥ 90%

JENIS INDIKATOR
NO STANDAR
PELAYANAN JENIS NO URAIAN
1 Ketersediaan Pelayanan 100%
2 Pemberian Pelayanan di Rawat Inap  100%
Input
3 Tempat tidur dengan Pengaman 100%
4 Kamar mandi dengan pengaman pegangan tangan 100%
5 Dokter penanggung jawab pasien rawat inap 100%
6 Jam Visit Dokter Spesialis 08.00 s/d 14.00
7 Kejadian Infeksi Pasca Operasi ≤ 1,5%
PELAYANAN
3 8 Kejadian Infeksi nosokomial ≤ 9%
RAWAT INAP Proses
Tidak adanya kejadien pasien jatuh yang berakibat cacat atau
9 100%
kematian
Pasien rawat inap tubercolocis yang ditangani dengan strategi
10 100%
DOTS
11 Pencatatan dan pelaporan TB di RS ≥ 60%
12 Kejadian pulang sebelum dinyatakan sembuh ≤ 5%
output
13 Kematian pasien ≥ 48 Jam ≤ 0.24%
Outcome 14 Kepuasan pasien ≥ 90%

2
PANDUAN AKREDITASI
 Sesuai ketentuan
kelas rumah sakit
1 Ketersediaan tim bedah
dan kebutuhan
(beban kerja)
Input
Sesuai dengan
2 Ketersediaan fasilitas dan peralatan operasi rumah sakit kelas
C
3 Kemampuan melakukan tindakan operatif 100%
4 Waktu tunggu elektif ≤ 2 hari
5 Tidak adanya kejadian operasi salah sisi 100%
6 Tidak adanya kejadian operasi salah orang 100%
7 Tidak adanya kejadian salah tindakan pada operasi 100%
Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda asing pada tubuh
8 100%
pasien setelah operasi
PELAYANAN Komplikasi anestesi karena overdosis reaksi anastesi dan salah
4 9 ≤ 6%
BEDAH SENTRAL penempatan endotracheal tube
10 Asesmen pra bedah 100%

Proses 11 Penandaan lokasi operasi

12 tingkat kelengkapan pengisian surgical safety cheklist


ketidak sesuain (diskrepansi) diagnosis medis pre dan post
13
operasi
14 Asesmen pra sedasi dan pra anastesi

15 Status fisiologi selama anastesi

16 Proses pemulihan pasca anestesi dan sedasi


3
PANDUAN AKREDITASI
17 Konversi tindakan dari local/regional ke genral
Pelaksaan program mutu dan keselamatan pasien dalam
18
anestesi dan anestesi sudah di integrasikan
Output 19 Kejadian kematian di meja operasi ≤ 1%
Outcome 20 Kepuasan pelanggan ≥ 80%

JENIS INDIKATOR
NO STANDAR
PELAYANAN JENIS NO URAIAN
1 Pemberi pelayanan persalinan normal  100%
Tim PONEK
2 Pemberi pelayanan persalinan dengan penyulit
Input terlatih
3 Pemberi pelayanan persalinan dengan tindakan operasi  100%
4 Kemampuan menangani BBLR (1500-2500 gr) 100%
5 Kemampuan menangani bayi lahir dengan asfiksia 100%
6 Pertolongan persalinan melalui seksio caesaria non rujukan ≤ 20%
PERSALINAN Pelayanan kontrasepsi mantap yang Dilakukan oleh tenaga
Proses 7 100%
5 DAN kompeten
PERINATOLOGI 8 Konseling peserta KB mantap oleh bidan terlatih 100%
a. Perdarahan ≤
0%
Output 9 Kematian ibu karena persalinan
b. Pre-Kklampsia ≤
0%
c. Sepsis ≤ 0%
Outcome 10 Kepuasan pasien ≥ 80%

4
PANDUAN AKREDITASI
1 Pemberi pelayanan Sesuai dengan
standar ICU kelas
C

Input 2 Ketersediaan fasilitas dan peralatan ruang ICU Sesuai dengan


standar ICU kelas
C
PELAYANAN
6
INTENSIF
3 Ketersediaan tempat tidur dengan monitoring dan ventilator Sesuai dengan
standar ICU kelas
C
4 Kepatuhan terhadap hand hygiene 100%
Proses
5 Kejadian infeksi nosokomial ≤ 21%
Pasien yang kembali ke perawatan intensif dengan kasus yang
Output 6 ≤ 3%
sama ˂ 72 Jam
Outcome 7 Kepuasan pelanggan ≥ 80%
 Dokter spesialis
radiologi dan
radiographer
1 Pemberi pelayanan radiologi
sesuai dengan
peryaratan kelas
Input rumah sakit
7 RADIOLOGI Sesuai dengan
2 Ketersediaan fasilitas dan peralatan radiografi standar RS kelas
C
3 Waktu tunggu pelayanan foto thorax ≤ 3 jam
Proses 4 Kerusakan foto ≤ 2%
5 Tidak terjadinya kesalahan pemberian label 100%

5
PANDUAN AKREDITASI
Dokter spesialis
Output 6 Pelaksana ekspritisi hasil pemeriksaan radiologi
radiologi
Outcome 7 Kepuasan pelanggan ≥ 80%

JENIS INDIKATOR
NO STANDAR
PELAYANAN JENIS NO URAIAN
Dokter Sp.PK dan
1 Pemberi pelayanan laboratorium patologi klinik
analis
Input
2 Fasilitas dan peralatan Sesuai kelas RS
3 Waktu tunggu pelayanan laboratorium patologi klinik ≤ 120 menit
4 Tidak adanya kejadian tertukar specimen 100%
LABORATORIUM Tersedia tenaga,
Proses
8 PATOLOGI 5 Kemampuan memeriksa HIV-AIDS peralatan, dan
KLINIK reagen
6 Kemampuan Mikroskopis TB Paru Tersedia
7 Ekspertisi hasil pemeriksaan laboratorium  100%
Tidak adanya kesalahan pemberian hasil pemeriksaan
Output 8 100%
laboratorium
9 Kesesuaian hasil pemeriksaan baku mutu eksternal 100%
Outcome 10 Kepuasan pelanggan ≥ 80%
Apoteker dan
1 Pemberi pelayanan farmasi
PELAYANAN Asisten Apoteker
9 Input
FARMASI
Sesuai kelas
2 Fasilitas dan peralatan pelayanan farmasi
Rumah sakit

6
PANDUAN AKREDITASI
3 Ketersediaan formularium Tersedia dan
update paling lama
3 tahun
4 Waktu tunggu pelayanan obat jadi ≤ 30 menit
Proses
5 Waktu tunggu pelayanan oabat racikan ≤ 60 menit
Output 6 Tidak adanya kesalahan pemberian obat 100%
Outcome 7 Kepuasan pelanggan ≥ 80%
1 Pemberi pelayanan gizi S.Gz, D3 Gizi
Sesuai pola
2 Ketersediaan pelayanan konsultasi gizi ketenagaan
Input
tersedia
10 GIZI
3 Ketepatan waktu pemberiaan makanan pada pasien ≥ 90%
4 Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian diet 100%
Output 5 Sisa makanan yang tidak dimakan oleh pasien ≤ 20%
Outcome 6 Kepuasan pelanggan ≥ 80%

JENIS INDIKATOR STANDAR


NO
PELAYANAN JENIS NO URAIAN
Sesuai standar
1 Tenaga penyedia pelayanan bank darah rumah sakit
BDRS
Input
Sesuai standar
PELAYANAN 2 Ketersediaan fasilitas dan peralatan bank darah rumah sakit
BDRS
11 TRANSFUSI
Proses 3 Kejadian reaksi transfuse ≤ 0,01%
DARAH
Pemenuhan kebutuhan darah untuk pelayanan transfusi dirumah
Output 4 100%
sakit
Outcome 5 Kepuasan pelanggan ≥ 80%
PELAYANAN   1 Ketersediaan pelayanan untuk keluarga miskin Tersedia
12 PASIEN   2 Adanya kebijakan RS untuk pelayanan keluarga miskin Ada
KELUARGA   3 Waktu tunggu Verifikasi kepersetaan pasien keluarga miskin ≤ 15 menit
7
PANDUAN AKREDITASI
  4 Semua pasien keluarga miskin yang dilayani 100%
  5 Semua pasien keluarga miskin yang dilayani 100%
MISKIN
  6 Kepuasan pelanggan ≥ 80%
Sesuai
Input 1 Pemberian pelayanan Rekam Medik
persyaratan
2 Waktu penyediaan dokumen Rekam medik rawat jalan ≤ 10 menit
Proses
3 Waktu penyediaan rekam medik pelayanan rawat inap ≤ 15 menit
PELAYANAN
13 Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai
REKAM MEDIK 4 100%
pelayanan
Output
Kelengkapan Infomed Consent setelah mendapat informasi yang
5 100%
jelas
Outcome 6 Kepuasan pelanggan ≥ 80%

Surat keputusan
penetapan
penanggung jawab
1 Adanya penaggung jawab pengelola limbah rumah sakit
pengelolaan jawab
pengelolaan
limbah rumah sakit
Input
PENGELOLAAN
14
LIMBAH
 Sesuai dengan
persaratan kelas
Ketersediaan fasilitas dan peralatan pengelolaan limbah rumah rumah sakir dan
2
sakit : padat, cair persaratan
Permenkes No
1204 thn 2004
3 Pengelolaan limbah cair  
Proses
4 Pengelolaan limbah padat  
Outcome 5 Baku mutu limbah Cair:  
8
PANDUAN AKREDITASI
a. BOD ˂ 30 mg/l ˂ 30%
b. COD ˂ 80 mg/l ˂ 80%
c. TSS ˂ mg/l ˂ 30%
d. PH 6-9 PH 6-9
Kelengkapan pengisian jabatan sesuai persyaratan jabatan
1 ≥ 90%
dalam struktur organisasi
2 Adanya peraturan internal rumah sakit Ada
Input 3 Adanya peraturan karyawan rumah sakit Ada
4 Adanya daftar urutan kepangkatan karyawan Ada
5 Adanya perencanaan strategi bisnis rumah sakit Ada
6 Adanya perencanaan pengembangan SDM Ada
7 Tindak lanjut penyelesaian hasil pertemuan direksi 100%
ADMINITRASI
15 8 Ketetapan waktu pengusulan kenaikan pangkat 100%
MANAJEMEN
9 Ketepetan waktu pengurusan gaji berkala 100%
Proses
10 Pelaksanaan rencana pengembangan SDM ≥ 90%
11 Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan 100%
12 Kecepatan waktu pemberian informasi tagihan pasien rawat inap ≤ 2 jam
13 Cost Recovery ≥ 60%
14 Kelengkapan pelaporan akuntabilitas kinerja 100%
Output
15 Karyawan mendapat pelatihan minimal 20 jam pertahun ≥ 60%
16 Ketepatan waktu pemberian insentif sesuai kesepakatan waktu 100%
1 Ketersediaan Pelayanan Ambulans dan jenazah 24 jam
supir ambulans
2 Penyedian pelayanan ambulans dan mobil jenazah
terlatih
PELAYANAN
AMBULANCE Input
16
DAN MOBIL Mobil ambulans
JENAZAH 3 Ketersediaan Pelayanan Ambulans dan jenazah dan mobil jenazah
terpisah

Proses 4 Kecepatan memberikan pelayanan ambulans/mobil jenazah di ≤ 30 menit


9
PANDUAN AKREDITASI
rumah sakit
Waktu tanggap pelayanan ambulans kepada masyarakat yang di
5 ≤ 30 menit
butuhkan
Tidak terjadinya kecelakaan ambulans/mobil jenazah yang
Output 6 100%
menyebabkan kecacatan atau kematian
Outcome 7 Keputusan pelanggan ≥ 80%
1 Ketersediaan pelayanan pemulasaran jenazah 24 jam
sesuai kelas
2
Input Ketrsediaan fasilitas kamar jenazah rumah sakit
PERAWATAN 3 Ada SK Direktur
17 Kersediaan tenaga di Instalasin perawat jenazah
JENASAH
4 Waktu tanggap pelayanan pemulasarean jenazah ˂ 15 menit
Proses 5 Perawat jenazah sesuai standar universal precaution 100%
6 Tidak terjadi kesalahan indentifikasi jenazah 100%
Outcome 7 Keputusan pelanggan ≥ 80%
1 Adanya penagggung jawab IPSRS SK Direktur
PELAYANAN Input 2 Ketersediaan bengkel kerja Tersedai
PEMELIHARAAN 3 Waktu tanggap kerusakan ≤ 15 menit
18
SARANA DAN 4 Ketepatan waktu pemeliharaan alat sesuai jadwal pemeliharaan 100%
RUMAH SAKIT Proses
5 Ketepatan waktu kalibrasi alat 100%
Outcome 6 Alat ukur dan alat laboratorium yang dikalibrasi tepat waktu 100%
1 Ketersediaan pelayanan laudry Tersedia
Input 2 Adanya penanggung jawaban pelayanan laudry Ada sk direktrur
3 ketersediaan fasilitas dan peralatan laudry Tersedia
PELAYANAN ketetapan waktu penyediaan linen untuk rawat inap ruan
19 4 100%
LOUNDRY Proses pelayanan
5 ketetapan pengelolaan linen infeksius 100%
2,5-3 set x jumlah
Outcome 6 ketersediaan linen
tempat tidur

10
PANDUAN AKREDITASI
7 kesediaan linen steril untuk kamar opersi 100%

JENIS INDIKATOR STANDAR


NO
PELAYANAN JENIS NO URAIAN
Anggota tim PPI
1 adanya anggota tim PPI yang terlatih
yang terlatih 75%
Input
PENCEGAHAN 2 ketersediaan APD disetiap instalasi/departemen ≥ 60%
DAN 3 Rencana program PPI Ada
20
PENGENDALIAN 4 pelaksaan program PPI sesuai rencana 100%
INFEKSI Proses
5 Penggunaan APD saat melaksanakan tugas 100%
Kegiatan pencatatan dan pelaporan infeksi
Output 6 75%
nosokimial /healthcare Associated Infection (HAI) dirumah sakit
1 Petugas keamanan bersertifakat pengamanan 100%
Input
2 Sistem pengamanan Ada
3 petugas keamanan melakukan kelilin RS Setiap jam
PELAYANAN Proses
21 4 Evaluasi terhadap melakukan keliling RS Setiap 3 bulan
KEAMANAN
Tidak adanya barang milik pasien, pengunjung, karyawan yang
Output 5 100%
hilang
Outcome 6 Kepuasaan pasien ≥ 90%

11
PANDUAN AKREDITASI
Lampiran
Peraturan Bupati Kutai Kartanegara
Nomor :
Tanggal :

I. PELAYANAN GAWAT DARURAT


1. Kemampuan menangani Life saving

Kemampuan menangani life saving di Instalasi


Judul
Rawat Darurat

Dimensi Mutu Keselamatan

Tergambarnya kemampuan Rumah Sakit dalam


Tujuan
memberikan Pelayana Rawat Darurat.

Life Saving adalah Upaya penyelamatan jiwa


Definisi Operasional manusia dengan urutan Airway, Breath, Circulation,
Disability.

Frekuensi Pengumpulan Data Setiap bulan

Periode analisis Tiap tiga bulan sekali

Jumlah kumulatif pasien yang mendapat


Numerator
pertolongan life saving di Rawat Darurat

Jumlah seluruh pasien yang datang ke Rawat


Denominator
Darurat yang membutuhkan pelayanan life saving

Sumber data Instalasi Rawat Darurat

Standar 100 %

Penanggungjawab
Kepala Instalasi Rawat Darurat
Pengumpul Data

2. Pemberi Pelayanan Kegawatdaruratan yang Memiliki STR dari KKI dan SIP
Serta Bersertifikat.

Pemberi Pelayanan Kegawat Daruratan yang


Judul Memiliki STR dari KKI dan SIP Serta
Bersertifikat

Dimensi Mutu Kompetensi Teknis

Tersedia Pelayanan Rawat Darurat oleh Tenaga


Tujuan
Kompeten dalam Bidang Kegawat Daruratan.

12
PANDUAN AKREDITASI
Tenaga Kompeten pada Rawat Darurat adalah
Definisi Operasional Tenaga yang sudah memiliki Sertifikat Pelatihan
ACLS/BTLS/ACLS/PPGD.

Frekuensi Pengumpulan Data Setiap bulan

Periode analisis Tiap tiga bulan sekali

Jumlah Tenaga yang bersertifikat ATLS/ BTLS/


Numerator
ACLS/ PPGD

Jumlah Tenaga yang memberikan Pelayanan


Denominator
Kegawat Daruratan

Sub.Bagian Kepegawaian
Sumber data
Instalasi Rawat Darurat

Standar 100 %

Penanggungjawab - Ka.Sub.Bidang Pendidikan dan Pengembangan


Pengumpul Data SDM

3. Ketersediaan Tim Penaggulangan Bencana.

Judul Ketersediaan tim Penanggulangan Bencana

Dimensi Mutu Keselamatan dan Efektifitas.

Kesiagaan Rumah Sakit untuk memberikan


Tujuan
Pelayanan Penanggulangan Bencana.

Tim Penanggulangan Bencana adalah tim yang


dibentuk di Rumah Sakit dengan tujuan untuk
Definisi Operasional
memberikan pertolongan klinis dalam
penanggulangan akibat bencana alam yang terjadi.

Frekuensi Pengumpulan Data Tiga bulan sekali

Periode analisis Tiga bulan sekali

Jumlah Tim Penanggulangan Bencana yang ada di


Numerator
Rumah Sakit

Denominator Tidak Ada

Sumber data Instalasi Rawat Darurat

Standar Satu tim

Penanggungjawab
- Kepala Instalasi Rawat Darurat
Pengumpul Data

13
PANDUAN AKREDITASI
4. Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat 24 Jam.

Judul Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat 24 Jam

Dimensi Mutu Keterjangkauan

Tersedianya Pelayanan Rawat Darurat 24 Jam di


Tujuan
setiap Rumah Sakit.

Jam Buka 24 Jam adalah Rawat Darurat selalu siap


Definisi Operasional
memberikan pelayanan selama 24 Jam penuh.

Frekuensi Pengumpulan Data Setiap bulan

Periode analisis Tiap tiga bulan sekali

Jumlah kumulatif Jam Buka Rawat Darurat dalam


Numerator
satu bulan.

Denominator Jumlah Hari dalam satu bulan

Sumber data Laporan Bulanan

Standar 24 Jam

Penanggungjawab
- Kepala Instalasi Gawat Darurat
Pengumpul Data

5.Waktu Tanggap Pelayanan Dokter di Instalasi Gawat Darurat ( Respon Time)


Waktu tanggap Pelayanan Dokter di Rawat
Judul
Darurat (Respon Time)

Dimensi Mutu Keselamatan dan Efektifitas

Terselenggaranya pelayanan yang cepat, responsif


Tujuan
dan mampu menyelamatkan pasien Rawat Darurat

Kecepatan Pelayanan Dokter di Rawat Darurat


Definisi Operasional adalah Sejak Pasien itu datang sampai mendapat
Pelayanan Dokter.

Frekuensi Pengumpulan Data Setiap bulan

Periode analisis Tiga bulan sekali

Jumlah kumulatif waktu yang diperlukan sejak


Numerator kedatangan semua pasien yang di sampling secara
acak sampai dilayani Dokter.

Denominator Jumlah seluruh pasien yang di sampling (minimal

14
PANDUAN AKREDITASI
n=50)

Sumber data Sample Pasien di Instalasi Rawat Darurat

Standar < 5 menit terlayani setelah pasien datang

Penanggungjawab - Kepala Instalasi Rawat Darurat


Pengumpul Data - Tim/Panitia Mutu Rumah Sakit

6. Tidak Adanya Keharusan Membayar Uang Muka.

Tidak adanya keharusan untuk membayar uang


Judul
muka.

Dimensi Mutu Keselamatan dan Akses

Terselenggaranya Pelayanan yang mudah diakses


Tujuan dan mampu segera memberikan pertolongan pada
pasien Rawat Darurat.

Uang Muka adalah uang yang diserahkan kepada


Definisi Operasional pihak rumah sakit sebagai jaminan terhadap
pertolongan medis yang akan diberikan.

Frekuensi Pengumpulan Dat Tiga bulan

Periode analisis Tiga bulan

Jumlah pasien rawat darurat yang tidak membayar


Numerator
uang muka.

Jumlah seluruh pasien yang datang ke Gawat


Denominator
Darurat yang membutuhkan pelayanan life saving

Sumber data Instalasi Rawat Darurat

Standar 100 %

Penanggungjawab
- Kepala Instalasi Rawat Darurat
Pengumpul Data

7. Kematian Pasien di IGD (≤ 8 Jam)


Judul Kematian Pasien di IGD (≤ 8 Jam)

Dimensi Mutu Keselamatan dan Keselamatan

Terselenggaranya Pelayanan yang efektif dan


Tujuan
mampu menyelamatkan pasien Rawat Darurat.

Definisi Operasional Kematian < 8 Jam adalah Kematian yang terjadi

15
PANDUAN AKREDITASI
dalam periode Jam sejak pasien datang.

Frekuensi Pengumpulan Data Tiga Bulan

Periode analisis Tiga bulan sekali

Jumlah Pasien yang meninggal dalam periode < 8


Numerator
Jam sejak pasien datang di Rawat Darurat

Jumlah seluruh pasien yang ditangani di Rawat


Denominator
Darurat

Sumber data Rekam Medik

Standar < 2 perseribu

Penanggungjawab
- Kepala Instalasi Rawat Darurat
Pengumpul Data

8. Kepuasan Pasien Gawat Darurat.


Judul Kepuasan Pelanggan Rawat Darurat

Dimensi Mutu Kenyamanan

Terselenggaranya pelayanan gawat darurat yang


Tujuan
mampu memberikan kepuasan pelanggan.

Kepuasan adalah Pernyataan tentang persepsi


Definisi Operasional
pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan

Frekuensi Pengumpulan Data Setiap bulan

Periode analisis Tiga bulan sekali

Jumlah kumulatif rerata penilaian kepuasan pasien


Numerator
Rawat Darurat yang di survey.

Jumlah seluruh pasien Rawat Darurat yang di


Denominator
survey (minimal n=50)

Sumber data Survey Pasien di Instalasi Rawat Darurat

Standar >70 %

Penanggungjawab - Kepala Instalasi Rawat Darurat


Pengumpul Data - Tim/Panitia Mutu Rumah Sakit

II. PELAYANAN RAWAT JALAN


16
PANDUAN AKREDITASI
1. Ketersediaan Pelayanan

Judul Ketersediaan pelayanan Rawat Jalan

Dimensi Mutu Akses

Tersedianya jenis pelayanan rawat jalan spesialistik


Tujuan
yang minimal harus ada di rumah sakit.

Pelayanan Rawat Jalan adalah pelayanan rawat jalan


Definisi Operasional
spesialistik yang dilaksanakan di rumah sakit.

Frekuensi Pengumpulan
Satu bulan
Data

Periode analisis Tiga bulan

Jenis-jenis pelayanan rawat jalan spesialistik yang


Numerator
ada. (kualitatif)

Denominator Tidak ada

Sumber data Register rawat jalan

Minimal kesehatan anak; penyakit dalam; kebidanan;


Standar
dan bedah.

Penanggungjawab
- Kepala Instalasi Rawat Jalan.
Pengumpul Data

2. Dokter Pemberi Pelayanan di Klinik Spesialis ( RS Kelas C)


Dokter Pemberi Pelayanan di Klinik Spesialis
Judul
( RS Kelas C)

Dimensi Mutu Kompetensi teknis

Tersedianya Pelayanan Klinik oleh Tenaga


Tujuan
Spesialis yang kompeten.

Klinik Spesialis adalah klinik pelayanan rawat jalan


Definisi Operasional
di Rumah Sakit yang dilayani oleh dokter spesialis.

Frekuensi Pengumpulan Data Satu bulan

Periode analisis Tiga bulan sekali

Jumlah hari buka klinik spesialis yang dilayani oleh


Numerator
dokter spesialis dalam waktu satu bulan.

Jumlah seluruh hari buka klinik spesialis dalam satu


Denominator
bulan.

17
PANDUAN AKREDITASI
Sumber data Register rawat jalan poliklinik spesialis

Standar 100 %

Penanggungjawab
- Kepala Instalasi Rawat Jalan
Pengumpul Data

3. Jam buka Pelayanan Rawat Jalan.

Judul Jam Buka pelayanan Rawat Jalan.

Dimensi Mutu Akses

Tersedianya Pelayanan Rawat Jalan Spesialistik


Tujuan
pada hari kerja di setiap Rumah Sakit.

Jam buka pelayanan adalah jam dimulainya


pelayanan rawat jalan oleh tenaga spesialis, Jam
Definisi Operasional
buka 08.00 s/d 12.00 wita setiap hari kerja kecuali
hari Jum’at jam buka 08.00 s/d 11.00 wita

Frekuensi Pengumpulan Data Satu bulan

Periode analisis Tiga bulan

Jumlah hari pelayanan rawat jalan spesialistik yang


Numerator
buka sesuai ketentuan dalam satu bulan.

Jumlah seluruh hari pelayanan rawat jalan


Denominator
spesialistik dalam satu bulan.

Sumber data Register Rawat Jalan.

Standar 100 %

Penanggungjawab
- Kepala Instalasi Rawat Jalan
Pengumpul Data

4. Waktu Tunggu di Rawat Jalan

Judul Waktu tunggu di Rawat Jalan

Dimensi Mutu Akses

Tersedianya Pelayanan Rawat Jalan Spesialistik


Tujuan pada hari kerja si setiap rumah sakit yang mudah
dan cepat diakses oleh pasien.

Waktu Tunggu adalah waktu yang diperlukan mulai


Definisi Operasional pasien mendaftar sampai dilayani oleh Dokter
Spesialis.

18
PANDUAN AKREDITASI
Frekuensi Pengumpulan Data Satu bulan

Periode analisis Tiga bulan

Jumlah kumulatif waktu tunggu pasien rawat jalan


Numerator
yang di survey.

Denominator Jumlah seluruh pasien rawat jalan yang di survey.

Sumber data Survey pasien di rawat jalan.

Standar < 60 Menit

Penanggungjawab - Kepala Instalasi Rawat Jalan


Pengumpul Data - Tim / Panitia Mutu Rumah Sakit

5. Penegakan Diagnosis TB Melalui Pemeriksaan Mikroskopis

Penegakan Diagnosis TB melalui pemeriksaan


Judul
mikroskopis.

Dimensi Mutu Efektifitas dan keselamatan

Terlaksananya Diagnosis TB melalui pemeriksaan


Tujuan
mikroskopis TB

Penegakan Diagnosis TB melalui pemeriksaan


Definisi Operasional
mikroskopis pada pasien rawat jalan.

Frekuensi Pengumpulan Data Tiga bulan

Periode analisis Tiga bulan

Jumlah penegakan diagnosis TB melalui


Numerator
pemeriksaan mikroskopis TB di RS dalam 3 bulan.

Jumlah penegakan diagnosis TB di RS dalam 3


Denominator
bulan.

Sumber data Rekam Medik

Standar 100 %

Penanggungjawab
- Kepala Instalasi Rawat Jalan
Pengumpul Data

6. Pasien Rawat Jalan TB yang ditangani dengan strategi DOTS


Judul Pasien Rawat Jalan TB yang ditangani dengan
19
PANDUAN AKREDITASI
Strategi DOTS.

Dimensi Mutu Akses, Efisiensi

Terselenggaranya pelayanan rawat jalan bagi


Tujuan
pasien tuberklosis denganstrategi DOTS

Pelayanan rawat jalan tuberculosis dengan 5


strategi penanggulangan tuberculosis nasional.
Penegakan diagnosis dan follow up pengobatan
pasien tuberculosis harus melalui pemeriksaan
Definisi Operasional mikroskopis tuberculosis, pengobatan
menggunakan panduan obat anti tuberculosis
nasional, dan semua pasien yang tuberculosis yang
diobati dievaluasi secara kohort sesuai dengan
penanggulangan tuberculosis nasional.

Frekuensi Pengumpulan Data Tiap 3 bulan

Periode analisis Tiap 3 bulan

Jumlah pasien yang dirawat jalan tuberculosis yang


Numerator
ditangani dengan strategi DOTS

Jumlah seluruh pasien rawat jalan tuberculosis


Denominator
yang ditangani di rumah sakit dalam waktu 3 bulan.

Sumber data Register rawat inap dan Rekam Medik

Standar 100%

Penanggungjawab
Kepala Instalasi Rawat Inap
Pengumpul Data

7. Ketersediaan Pelayanan VCT (HIV)


Judul Ketersediaan pelayanan VCT (HIV)

Dimensi Mutu Akses

Tersedianya Pelayanan VCT di rumah sakit untuk


Tujuan
pemeriksaan sukarela HIV/AIDS

Pelayanan Voluntary Councelling and testing


adalah pelayanan di rumah sakit kepada
Definisi Operasional
masyarakat yang secara sukarela untuk melakukan
test dan konseling HIV/AIDS

Frekuensi Pengumpulan Data Satu bulan

Periode analisis Tiga bulan


20
PANDUAN AKREDITASI
Numerator Adanya pelayanan VCT

Denominator 1

Sumber data Instalasi Rawat Jalan

Standar Tersedia dengan tenaga terlatih

Penanggungjawab
Kepala Instalasi Rawat Jalan
Pengumpul Data

8. Peresepan Obat sesuai Formularium


Judul Peresepan obat sesuai Formularium

Dimensi Mutu Efisiensi

Tergambarnya efisiensi pelayanan obat kepada


Tujuan
pasien.

Formularium adlahy daftar obat- obatan yang


Definisi Operasional
digunakan di rumah sakit.

Frekuensi Pengumpulan Data Satu bulan

Periode analisis Tiga bulan

Jumlah resep yang diambil sebagai sampel yang


Numerator
sesuai dengan formularium dalam satu bulan

Jumlah seluruh resep yang diambil sebagai sampel


Denominator
1 bulan (minimal 50 sampel)

Sumber data Instalasi Farmasi

Standar 100%

Penanggungjawab
Kepala Instalasi Rawat Jalan
Pengumpul Data

9. Pencatatan dan Pelaporan TB Rumah Sakit


Terlaksananya kegiatan pencatatan dan
Judul
pelaporan TB di rumah sakit

Dimensi Mutu Efektifitas

Tersedianya data pencatatan dan pelaporan TB di


Tujuan
rumah sakit.

Definisi Operasional Pencatatan dan Pelaporan semua pasien TB yang


21
PANDUAN AKREDITASI
berobat rawat jalan di rumah sakit

Frekuensi Pengumpulan Data Tiga bulan

Periode analisis Tiga bulan

Jumlah seluruh pasien TB rawat jalan yang dicatat


Numerator
dan dilaporkan

Denominator Seluruh kasus TB rawat jalan di rumah sakit

Sumber data Rekam Medik

Standar > 60 %

Penanggungjawab
- Kepala Instalasi Rawat Jalan
Pengumpul Data

10. Kepuasan Pasien Rawat Jalan


Judul Kepuasan Pelanggan Rawat Jalan

Dimensi Mutu Kenyamanan

Terselenggaranya pelayanan rawat jalan yang


Tujuan
mampu memberikan kepuasan pelanggan.

Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi


Definisi Operasional
pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan.

Frekuensi Pengumpulan Data Satu bulan

Periode analisis Tiap tiga bulan sekali

Jumlah kumulatif rerata penilaian kepuasan pasien


Numerator
rawat jalan yang di survey.

Jumlah seluruh pasien rawat jalan yang di survey.


Denominator
(minimal n=50)

Sumber data Survey pasien di rawat jalan

Standar > 90 %

Penanggungjawab - Kepala Instalasi Rawat Jalan


Pengumpul Data - Tim / Panitia Mutu Rumah Sakit

III. PELAYANAN RAWAT INAP


22
PANDUAN AKREDITASI
1. Ketersediaan pelayanan rawat inap

Judul Ketersediaan pelayanan rawat inap

Dimensi Mutu Akses

Tersedianya jenis pelayanan rawat inap oleh


Tujuan tenaga spesialis yang kompeten di rumah sakit
sesuai dengan kelas rumah sakit.

Ketersediaan pelayanan adalah jenis-jenis


pelayanan rawat inap oleh dokter spesialis yang
Definisi Operasional
disediakan oleh rumah sakit sesuai dengan kelas
rumah sakit.

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

Periode analisis Tiga bulan

Jenis-jenis pelayanan dokter spesialis di rawat inap


Numerator
yang tersedia di rumah sakit.

Semua jenis pelayanan oleh dokter spesialis yang


Denominator
seharusnya ada sesuai kelas rumah sakit.

Sumber data Register rawat inap

Standar 100%

Penanggungjawab
- Kepala Instalasi Rawat Inap
Pengumpul Data

2. Pemberi Pelayanan Di Rawat Inap


Judul Pemberi Pelayanan di Rawat Inap

Dimensi Mutu Kompetensi teknis

Tersedianya Pelayanan rawat inap oleh tenaga


Tujuan
yang kompeten

Pemberi pelayanan rawat inap adalah dokter dan


Definisi Operasional
tenaga perawat yang kompeten(minimal D3)

Frekuensi Pengumpulan Data 6 bulan

Periode analisis 6 bulan

Jumlah tenaga dokter dan perawat yang memberi


Numerator pelayanan di ruang inap yang sesuai dengan
ketentuan.

Denominator Jumlah seluruh tenaga dokter dan perawat yang


23
PANDUAN AKREDITASI
bertugas di rawat inap.

Sumber data Instalasi Rawat inap

Standar 100 %

Penanggungjawab
- Kepala Instalasi Rawat Jalan
Pengumpul Data

3. Tempat Tidur Dengan Pengaman


Judul Tempat Tidur Dengan Pengaman

Dimensi Mutu Keselamatan

Tujuan Tidak terjadinya pasien jatuh dari tempat tidur

Pengaman adalah peralatan yang dipasang pada


Definisi Operasional tempat tidur pasien agar tidak jatuh dari tempat
tidur.

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

Periode analisis 3 bulan

Jumlah tempat tidur di ruang tidur rawat inap yang


Numerator
mempunyai pengaman

Jumlah seluruh tempat tidur di ruang rawat inap


Denominator
yang ada di rumah sakit

Sumber data Catatan Instalasi Rawat Inap

Standar 100 %

Penanggungjawab
- Kepala Instalasi Rawat Inap
Pengumpul Data

4. Kamar Mandi dengan pengaman Pegangan Tangan


Kamar Mandi dengan Pengaman Pegangan
Judul
Tangan

Dimensi Mutu Keselamatan

Tujuan Tidak terjadinya pasien jatuh didalam kamar mandi

Pengaman adalah pegangan tangan yang dipasang


Definisi Operasional di kamar mandi untuk membantu pasien agar tidak
jatuh didalam kamar mandi

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

24
PANDUAN AKREDITASI
Periode analisis 3 bulan

Jumlah kamar mandi diruang rawat inap


Numerator
mempunyai pengaman

Jumlah seluruh kamar mandi yang ada diruang


Denominator
rawat inap yang ada dirumah sakit.

Sumber data Instalasi Rawat inap

Standar 100 %

Penanggungjawab
- Kepala Instalasi Rawat inap
Pengumpul Data

5. Dokter Penanggung awab Pasien Rawat Inap


Judul Dokter Penanggung Jawab Pasien Rawat Inap

Dimensi Mutu Kompetensi teknis, kesinambungan pelayanan

Tersedianya Pelayanan rawat inap yang


Tujuan terkoordinasi untuk menjamin kesinambungan
pelayanan.

Penanggung jawab rawat inap adalah dokter yang


Definisi Operasional mengkoordinasikan kegiatan pelayanan rawat inap
sesuai kebutuhan pasien.

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

Periode analisis 3 bulan

Jumlah pasien dalam satu bulan yang mempunyai


Numerator
dokter sebagai penanggung jawab.

Denominator Jumlah seluruh pasien rawat inap dalam 1 bulan.

Sumber data Rekam Medik

Standar 100 %

Penanggungjawab
- Kepala Instalasi Rawat Inap
Pengumpul Data

6. Jam Visite Dokter Spesialis


Judul Jam Visite Dokter Spesialis

25
PANDUAN AKREDITASI
Dimensi Mutu Akses,kesinambungan pelayanan

Tergambarnya kepedulian tenaga medis terhadap


Tujuan
ketepatan waktu pemberian pelayanan.

Visite dokter spesialis adlah kunjungan dokter


spesialis setiap hari kerja sesuai dengan ketentuan
Definisi Operasional waktu kepada setiap pasien yang menjadi tanggung
jawabnya,yang dilakukan antara jam 08.00 sampai
dengan 14.00

Frekuensi Pengumpulan Data Tiap bulan

Periode analisis Tiap 3 bulan

Numerator Jumlah visite dokter spesialis yang di survei.

Jumlah pelaksanaan visite dokter spesialis yang


Denominator
disurvei

Sumber data Survei

Standar 100 %

Penanggungjawab
- Kepala Instalasi Rawat Jalan
Pengumpul Data

7. Kejadian Infeksi Pasca Operasi


Judul Kejadian Infeksi Pasca Operasi

Dimensi Mutu Keselamatan dan Kenyamanan

Tergambarnya pelaksanaan operasi dan perawatan


Tujuan
pasca operasi yang bersih sesuai estándar

Infeksi pasca operasi adalah adanya infeksi


nosokomial pada semua kategori luka sayatan
operasi bersih yang dilaksanakan di rumah sakit
Definisi Operasional
dan ditandai oleh rasa panas (kalor), kemerahan
(color), pengerasan (tumor), dan keluarnya nanah
(pus) dalam waktu lebih dari 3 x 24 jam.

Frekuensi Pengumpulan Data Tiap bulan

Periode analisis Tiap bulan

Jumlah pasien yang mengalami infeksi pasca


Numerator
operasi dalam satu bulan.

Denominator Jumlah seluruh pasien yang dioperasi dalam satu

26
PANDUAN AKREDITASI
bulan

Sumber data Rekam Medis

Standar < 1,5 %

Penanggungjawab - Ketua Komite Medik


Pengumpul Data - Komite Mutu/Panitia Mutu

8. Kejadian infeksi nosokomial


Judul Kejadian infeksi nosokomial

Dimensi Mutu Keselamatan pasien

Mengetahui hasil pengendalian infeksi nosokomial


Tujuan
RS

Infeksi nosokomial adalah infeksi yang dialami oleh


Definisi Operasional pasien yang diperoleh selama di RS yang meliputi
dekubitus, phlebitis, dan infeksi luka operasi

Frekuensi Pengumpulan Data Tiap bulan

Periode analisis Tiap 3 bulan

Jumlah pasien rawat inap yang terkena infeksi


Numerator
nosokomial dalam 1 bulan

Denominator Jumlah pasien rawat inap dalam 1 bulan

Sumber data Survei, laporan infeksi nosokomial

Standar ≤ 1,5 %

Penanggungjawab Kepala instalasi rawat inap/Komite medik/Panitia


Pengumpul Data mutu

9. Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang Berakibat cacat atau Kematian
Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang
Judul
berakibat kecacatan atau kematian

Dimensi Mutu Keselamatan pasien

Tergambarnya pelayanan keperawatan yang aman


Tujuan
bagi pasien

Definisi Operasional Kejadian pasien jatuh adalah kejadian pasien jatuh


selama di rawat baik akibat jatuh dari tempat tidur,
dikamar mandi, dsb, yang berakibat kecacatan atau

27
PANDUAN AKREDITASI
kematian

Frekuensi Pengumpulan Data Tiap bulan

Periode analisis Tiap bulan

Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut


Numerator dikurangi jumlah pasien yang jatuh dan berakibat
kecacatan atau kematian

Denominator Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut

Sumber data Rekam medis, laporan keselamatan pasien

Standar 100 %

Penanggungjawab
Kepala instalasi rawat inap
Pengumpul Data

10. Pasien Rawat Inap Tuberculosis Yang Ditangani Dengan Strategi DOTS
Pasien Rawat Inap Tuberculosis Yang Ditangani
Judul
Dengan Strategi DOTS
Dimensi Mutu Akses dan Efisiensi
Terselenggaranya pelayanan rawat inap bagi
Tujuan
pasien tuberculosis dengan strategi DOTS
Pelayanan rawat inap tuberculosis dengan strategi
DOTS adalah pelayanan tuberculosis dengan 5
strategi penanggulangan tuberculosis nasional.
penegakan diagnosis dan follow up pengobatan
pasien tuberculosis harus melalui pemeriksaan
mikroskopis tuberculosis,pengobatan harus
Definisi Operasional
menggunakan panduan obat anti tuberculosis yang
sesuai dengan standar penanggulangan
tuberculosis nasional, dan semua pasien
tuberculosis yang diobati dievaluasi secara kohort
sesuai dengan penanggulangan tuberculosis
nasional.
Frekuensi Pengumpulan Data 3 bulan
Periode analisis 3 bulan
Jumlah semua pasien rawat inap tuberculosis yang
Numerator
ditanda tangani dengan strategi DOTS
Jumlah seluruh pasien rawat inap tuberculosis yang
Denominator
ditangani di rumah sakit dalam waktu 3 bulan

28
PANDUAN AKREDITASI
Sumber data Register Rawat Inap
Standar 100%
Penanggungjawab
Kepala instalasi rawat inap
Pengumpul Data

11. Pencatatan dan Pelaporan TB di RS


Judul Pencatatan dan pelaporan TB di RS

Dimensi Mutu Efektifitas

Tersedianya data pencatatan dan pelaporan TB di


Tujuan
RS

Pencatatan dan pelaporan semua pasien TB yang


Definisi Operasional
berobat rawat inap di RS

Frekuensi Pengumpulan Data 3 bulan

Periode analisis 3 bulan

Jumlah seluruh pasien TB rawat inap yang dicatat


Numerator
dan dilaporkan

Denominator Seluruh kasus TB rawat inap di RS

Sumber data Rekam medic

Standar 60 %

Penanggungjawab
Kepala instalasi rawat inap
Pengumpul Data

12. Kejadian Pulang Sebelum dinyatakan Sembuh


Judul Kejadian pulang sebelum dinyatakan Sembuh

Dimensi Mutu Efektivitas, kesinambungan pelayanan

Tergambarnya penilaian pasien terhadap efektivitas


Tujuan
pelayanan RS

Pulang paksa adalah pulang atas permintaan


Definisi Operasional pasien atau keluarga pasien sebelum diputuskan
boleh pulang oleh dokter

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

Periode analisis 3 bulan

Numerator Jumlah pasien pulang paksa dalam 1 bulan

Denominator Jumlah seluruh pasien yang dirawat dalam 1 bulan


29
PANDUAN AKREDITASI
Sumber data Rekam medis

Standar ≤5%

Penanggungjawab
Ketua komite mutu / Tim Mutu
Pengumpul Data

13. Kematian pasien ≥ 48 jam


Judul Kematian pasien ≥ 48 jam

Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas

Tergambarnya pelayanan pasien rawat inap di RS


Tujuan
yang aman dan efektif

Kematian pasien > 48 jam adalah kematian yang


Definisi Operasional : terjadi sesudah periode 48 jam setelah pasien
rawat inap masuk RS

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

Periode analisis 1 bulan

Jumlah kejadian kematian pasien rawat inap dalam


Numerator
1 bulan

Denominator Jumlah pasien rawat inap dalam 1 bulan

Sumber data Rekam medis

≤ 0,24 % ≤ 2 ,4 (International)(NDR≤ 25/1000,


Standar Indonesia)

Penanggungjawab
Ketua komite mutu / Tim mutu
Pengumpul Data

14. Kepuasan Pasien Rawat inap


Judul Kepuasan Pasien Rawat Inap

Dimensi Mutu Kenyamanan

Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap mutu


Tujuan
pelayanan rawat inap

Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh


Definisi Operasional
pelanggan terhadap pelayanan rawat inap

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

30
PANDUAN AKREDITASI
Periode analisis 3 bulan

Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari


Numerator
pasien yang disurvey (dalam proses)

Denominator Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50)

Sumber data Survey

Standar : ≤ 90 %

Penanggungjawab
Ketua komite mutu / Tim Mutu
Pengumpul Data

IV. BEDAH SENTRAL

31
PANDUAN AKREDITASI
1. Ketersediaan Tim Bedah

Judul Ketersediaan Tim Bedah

Dimensi Mutu Keselamatan dan efektivitas

Kesiapan RS dalam menyediakan pelayanan bedah


Tujuan
central

Tim Operator adalah tim yang siap untuk


melaksanakan pelayanan bedah sesuai kebutuhan
Definisi Operasional dan sesuai kelas RS baik cito maupun elektif yang
terdiri dari dokter spesialis, perawat dan petugas
instrument sesuai ketentuan yang berlaku.

Frekuensi Pengumpulan Data 3 bulan sekali

Periode analisis 3 bulan sekali

Numerator Jumlah tim yang tersedia

Denominator 1

Sumber data Instalasi Bedah Sentral

Standar Sesuai Kelas RS type C

Penanggungjawab
Kepala Instalasi Bedah Sentral
Pengumpul Data

2. Ketersediaan Fasilitas dan Peralatan Operasi

Judul Ketersediaan Fasilitas dan peralatan Operasi

Dimensi Mutu Keselamatan dan Efektivitas

Kesiapan fasilitas dan peralatan RS untuk


Tujuan
memberikan pelayananan bedah central

Fasilitas dan peralatan ruang operasi adalah ruang


mesin dan peralatan yang harus tersedia untuk
Definisi Operasional
pelayanan bedah sentral baik cito maupun elektif
sesuai dengan kelas RS type C

Frekuensi Pengumpulan Data 3 bulan sekali

Periode analisis 3 bulan sekali

Jenis dan jumlah fasilitas dan peralatan pelayanan


Numerator
bedah sentral

Denominator Fasilitas dan peralatanyang seharusnya ada sesuai


32
PANDUAN AKREDITASI
kelas RS

Sumber data Inventaris Instalasi Bedah Sentral

Standar Sesuai dengan kelas RS

Penanggungjawab
Kepala Instalasi Bedah Sentral
Pengumpul Data

3. Kemampuan Melakukan Tindakan Operatif

Judul Kemampuan melakukan tindakan operatif

Dimensi Mutu Keselamatan dan Efektivitas

Rumah Sakit mampu menyediakan pelayanan


Tujuan
operatif sesuai dengan kelas dan unggulan RS

Tindakan operatif adalah tindakan pembedahan


Definisi Operasional
mayor yang dilaksanakan di Instalasi bedah sentral

Frekuensi Pengumpulan Data 3 bulan sekali

Periode analisis 3 bulan sekali

Numerator Jenis tindakan operatif yang dapat dikerjakan

Jenis tindakan operatif yang seharusnya dilakukan


Denominator
sesuai kelas RS type C

Sumber data Instalasi Bedah Sentral

Standar 100%

Penanggungjawab
Kepala Instalasi Bedah Sentral
Pengumpul Data

4. Waktu Tunggu Operasi Elektif


Judul Waktu tunggu operasi elektif

Dimensi Mutu Efektivitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi

Tergambarnya kecepatan penanganan antrian


Tujuan
pelayanan bedah

Waktu tunggu operasi elektif adalah tenggang


waktu mulai dokter memutuskan untuk beroperasi
Definisi Operasional
yang terencana sampai dengan operasi mulai
dilaksanakan

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

33
PANDUAN AKREDITASI
Periode analisis 3 bulan

Jumlah kumulatif waktu tunggu operasi yang


Numerator terencana dari seluruh pasien yang beroperasi
dalam 1 bulan

Jumlah seluruh pasien yang dioperasi dalam satu


Denominator
bulan

Sumber data Rekam Medik

Standar <2 hari

Penanggungjawab
Kepala Instalasi Bedah Sentral
Pengumpul Data

5. Tidak Adanya Kejadian Operasi Salah Sisi


Judul Tidak adanya kejadian operasi salah sisi

Dimensi Mutu Keselamatan Pasien

Tergambarnya kepedulian dan ketelitian instalasi


Tujuan
bedah central terhadap keselamatan pasien

Kejadian operasi salah sisi adalah kejadian dimana


pasien dioperasi pada sisi yang salah, misalnya
Definisi Operasional yang semestinya dioperasi pada sisi kanan,
ternyata yang dilakukan pada sisi kiri atau
sebaliknya

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

Periode analisis 1 bulan

Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu 1 bulan


Numerator dikurangi jumlah pasien yang dioperasi salah sisi
dalam waktu 1 bulan

Denominator Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu 1 bulan

Sumber data Rekam medic, laporan keselamatan pasien

Standar 100%

Penanggungjawab
Kepala Instalasi Bedah Sentral
Pengumpul Data

6. Tidak Adanya Kejadian Operasi Salah Orang


Judul Tidak Adanya Kejadian Operasi Salah Orang
34
PANDUAN AKREDITASI
Dimensi Mutu Keselamatan Pasien

Tergambarnya kepedulian dan ketelitian instalasi


Tujuan
bedah central terhadap keselamatan pasien

Kejadian operasi salah orang adalah kejadian di


Definisi Operasional
mna pasien di operasi pada orang yang salah.

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

Periode analisis 1 bulan

Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu 1 bulan


Numerator dikurangi jumlah operasi salah orang dalam waktu 1
bulan

Denominator Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu 1 bulan

Sumber data Rekam medic, laporan keselamatan pasien

Standar 100%

Penanggungjawab
Kepala Instalasi Bedah Sentral
Pengumpul Data

7. Tidak Adanya Kejadian Salah Tindakan Pada Operasi


Tidak Adanya Kejadian Salah Tindakan Pada
Judul
Operasi

Dimensi Mutu Keselamatan pasien

Tergambarnya ketelitian dalam pelaksanaan


Tujuan operasi dan kesesuaiannya tindakan operasi
dengan rencana yang telah ditetapkan

Keajadian salah tindakan pada operasi adalah


Definisi Operasional kejadian pasien mengalami tindakan operasi yang
tidak sesuai dengan yang direncanakan

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan sentinel event

Periode analisis 1 bulan sentinel event

Jumlah pasien yang dioperasi dalam 1 bulan


Numerator dikurangi jumlah pasien yang mengalami salah
tindakan operasi dalam 1 bulan

Denominator Jumlah pasien yang dioperasi dalam 1 bulan

Sumber data Rekam medis, laporan keselamatan pasien

35
PANDUAN AKREDITASI
Standar 100 %

Penanggungjawab
Kepala instalasi bedah sentral / komite medis
Pengumpul Data

8. Tidak Adanya Kejadian Tertinggalnya Benda Asing Pada Tubuh Pasien Setelah
Operasi
Judul Tidak Adanya Kejadian Tertinggalnya Benda
Asing Pada Tubuh Pasien Setelah Operasi

Dimensi Mutu Keselamatan pasien

Tujuan Tergambarnya ketelitian dan kecermatan dokter


bedah dalam melaksanakan tindakan operasi

Definisi Operasional Kejadian tertinggalnya benda asing adalah kejadian


dimana benda asing seperti kapas, gunting,
peralatan operasi dalam tubuh pasien akibat suatu
tindakan tertentu

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan dan sentinel event

Periode analisis 1 bulan dan sentinel event

Numerator Jumlah pasien yang dioperasi dalam 1 bulan


dikurangi jumlah pasien yang mengalami
tertinggalnya benda asing didalam tubuh akibat
operasi dalam 1 bulan

Denominator Jumlah pasien yang dioperasi dalam 1 bulan

Sumber data Rekam medis, laporan keselamatan pasien

Standar 100 %

Penanggungjawab Kepala instalasi bedah sentral / komite medis


Pengumpul Data

9. Komplikasi Anestesi Karena Overdosis, Reaksi Anestesi dan Salah


Penempatan Endotracheal Tube
Komplikasi Anestesi Karena overdosis, Reaksi
Judul Anestesi dan Salah Penempatan Endotracheal
Tube

Dimensi Mutu Keselamatan pasien

Tujuan Tergambarnya kecermatan tindakan anestesi dan

36
PANDUAN AKREDITASI
monitoring pasien selama proses pembedahan
berlangsung

Komplikasi anestesi adalah kejadian yang tidak


diharapkan sebagai akibat komplikasi anestesi
Definisi Operasional
antara lain karena overdosis, reaksi anestesi dan
salah penempatan endotracheal tube

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan dan sentinel event

Periode analisis 1 bulan dan sentinel event

Jumlah pasien yang mengalami komplikasi anestesi


Numerator
dalam 1 bulan

Denominator Jumlah pasien yang dioperasi dalam waktu 1 bulan

Sumber data Rekam medis

Standar ≤6%

Penanggungjawab
Kepala instalasi bedah sentral / komite medis
Pengumpul Data

10. Kejadian Kematian di Meja Operasi


Judul Kejadian kematian di Meja Operasi

Dimensi Mutu Keselamatan efektivitas

Tergambarnya efektivitas pelayanan bedah central


Tujuan dan anestesi dan kepedulian terhadap keselamatan
pasien.

Kematian di meja operasi adalah kematian yang


terjadi di atas meja operasi pada saat operasi
Definisi Operasional
berlangsung yang diakibatkan oleh tindakan
anastesi maupun tindakan pembedahan.

Frekuensi Pengumpulan Data Tiap bulan

Periode analisis Tiap bulan

Jumlah pasien yang meninggal di meja operasi


Numerator
dalam 1 bulan

Jumlah pasien yang dilakukan tindakan


Denominator
pembedahan dalam 1 bulan

Sumber data Rekam Medik, laporan keselamatan kerja

Standar < 1%
37
PANDUAN AKREDITASI
Penanggungjawab
Kepala Instalasi Bedah Sentral
Pengumpul Data

11. Kepuasaan Pelanggan Bedah Sentral


Judul Kepuasaan Pelanggan Bedah Sentral

Dimensi Mutu Kenyamanan

Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap mutu


Tujuan
pelayanan instalasi bedah central

Kepuasaan pelanggan adalah pernyataanpuas oleh


Definisi Operasional pelanggan terhadap pelayanan instalasi bedah
sentral yang diberikan oleh dokter dan perawat.

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

Periode analisis 3 bulan

Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasaan dari


Numerator
pasien yang disurvei(dalam persen)

Denominator Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50 )

Sumber data Survei

Standar > 90 %

Penanggungjawab
Kepala Instalasi Bedah Sentral
Pengumpul Data

V. Persalinan dan Perinatologi (kecuali RS khusus diluar RS Ibu dan Anak)

38
PANDUAN AKREDITASI
1. Pemberi Pelayanan Persalinan Normal
Judul Pemberi Pelayanan Persalinan Normal

Dimensi Mutu Kompetensi Teknis

Tujuan Tersedianya Pelayanan persalinan normal oleh


tenaga yang kompeten

Definisi Operasional Pemberi pelayanan persalinan normal adalah


dokter Sp.Og, dokter umum terlatih(asuhan
persalinan normal dan bidan)

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

Periode analisis 3 bulan

Numerator Jumlah dokter dan bidan yang memenuhi kualifikasi


menolong persalinan

Denominator Jumlah seluruh dokter dan bidan yang memberikan


pertolongan persalinan normal

Sumber data Kepegawaian, SMF kebidanan

Standar 100%

Penanggungjawab Kepala Instalasi Kebidanan


Pengumpul Data

2. Pemberi Pelayanan Persalinan Dengan Penyulit


Judul Pemberi Pelayanan Persalinan Dengan Penyulit

Dimensi Mutu Kompetensi tehnis

Tersedianya pelayanan rawat inap oleh tenaga


Tujuan
yang kompeten

Pemberi pelayanan rawat inap adalah dokter dan


Definisi Operasional
tenaga perawat yang kompeten (minimal D3)

Frekuensi Pengumpulan Data 6 bulan

Periode analisis 6 bulan

Jumlah tenaga dokter dan perawat yang memberi


Numerator pelayanan di ruang rawat inap yang sesuai dengan
ketentuan

Jumlah tenaga dokter dan perawat yang bertugas


Denominator
dirawat inap

Sumber data Kepegawaian


39
PANDUAN AKREDITASI
Standar 100 %

Penanggungjawab
Kepala instalasi rawat inap
Pengumpul Data

3. Pemberi Pelayanan Persalinan Dengan Tindakan Operasi


Pemberi Pelayanan Persalinan Dengan
Judul
Tindakan Operasi

Dimensi Mutu Kompetensi tehnis

Tersedianya pelayanan persalinan dengan tindakan


Tujuan
operasi oleh tenaga yang kompeten

Pemberi pelayanan persalinan dengan tindakan


Definisi Operasional operasi adalah dokter Sp.OG, dokter Sp.Anak,
dokter Sp.Anastesi

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

Periode analisis 3 bulan

Jumlah tenaga dokter Sp.OG, dokter Sp.Anak,


Numerator dokter Sp.Anastesi yang memberikan pertolongan
persalinan dengan tindakan operasi

Jumlah seluruh tenaga dokter yang melayani


Denominator
persalinan dengan tindakan operasi

Sumber data Kepegawaian

Standar 100 %

Penanggungjawab
Komite Mutu
Pengumpul Data

4. Kemampuan Menangani BBLR (1500-2500 gr)


Judul Kemampuan Menangani BBLR (1500-2500 gr)

Dimensi Mutu Efektifitas dan keselamatan

Tergambarnya kemampuan RS dalam menangani


Tujuan
BBLR

BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan


Definisi Operasional
1500 gr – 2500 gr

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

40
PANDUAN AKREDITASI
Periode analisis 3 bulan

Jumlah BBLR 1500 gr – 2500 gr yang berhasil


Numerator
ditangani

Jumlah seluruh BBLR 1500 gr – 2500 gr yang


Denominator
ditangani

Sumber data Rekam medis

Standar 100 %

Penanggungjawab
Komite medik / medik mutu
Pengumpul Data

5. Kemampuan Menangani Bayi Baru Lahir Dengan Asfiksia


Kemampuan Menangani Bayi Baru Lahir
Judul
Dengan Asfiksia

Dimensi Mutu Efektifitas dan keselamatan

Tergambarnya kemampuan RS dalam menangani


Tujuan
BBLR

BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan


Definisi Operasional
1500 gr – 2500 gr

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

Periode analisis 3 bulan

Jumlah BBLR 1500 gr – 2500 gr yang berhasil


Numerator
ditangani

Jumlah seluruh BBLR 1500 gr – 2500 gr yang


Denominator
ditangani

Sumber data Rekam medis

Standar 100 %

Penanggungjawab
Komite medik / medik mutu
Pengumpul Data

6. Pertolongan Persalinan Melalui Seksio Caesaria Non Rujukan

41
PANDUAN AKREDITASI
Pertolongan Persalinan Melalui Seksio Cesaria
Judul
Non Rujukan

Dimensi Mutu Efektifitas, keselamatan dan efisiensi

Tergambarnya pertolongan persalinan di RS yang


Tujuan
sesuai dengan indikasi dan efisien

Seksio cesaria adalah tindakan persalinan melalui


Definisi Operasional pembedahan abdominal baik elektif maupun
emergensi

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

Periode analisis 3 bulan

Jumlah persalinan dengan seksio cesaria dalam 1


Numerator
bulan

Denominator Jumlah seluruh persalinan dalam 1 bulan

Sumber data Rekam medis

Standar : ≤ 20 %

Penanggungjawab
Komite mutu
Pengumpul Data

7. Pelayanan Kontrasepsi Mantap Dilakukan Oleh Tenaga Kompeten


Pelayanan Kontrasepsi Mantap Dilakukan Oleh
Judul
Tenaga Yang Berkompeten

Dimensi Mutu Kompetensi teknis,keselamatan

Tergambarnya profesionalisme dalam pelayanan


Tujuan
kontrasepsi mantap

Kontrasepsi mantap adalah vasektomi dan


tubektomi. Tenaga yang kompeten adlah dokter
Definisi Operasional
spesialis kebidanan dan kandungan, dokter
spesialis bedah dan dokter umum yang terlatih.

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

Periode analisis 3 bulan

Jumlah kumulatif peserta KB kontrasepsi


Numerator mantapyang ditangani oleh tenaga yang kompeten
dalam 1 bulan.

Denominator Jumlah seluruh peserta KB kontrasepsi mantap


42
PANDUAN AKREDITASI
dalam 1 bulan

Sumber data Survei

Standar 100 %

Penanggungjawab
Ketua Komite mutu/tim mutu
Pengumpul Data

8. Pelayanan Konseling Pada Akseptor Kontrasepsi Mantap


Pelayanan Konseling Pada Akseptor Kontrasepsi
Judul
Mantap

Dimensi Mutu Kompetensi teknis, keselamatan

Tergambarnya profesionalisme dalam pelayanan


Tujuan
kontrasepsi mantap

Kontrasepsi mantap adalah vasektomi dan tubektomi.


Definisi Operasional Konseling dilakukan minimal oleh tenaga bidan
terlatih

Frekuensi Pengumpulan
1 bulan
Data

Periode analisis 3 bulan

Jumlah kumulatif peserta KB kontrasepsi mantap


Numerator yang mendapat konseling oleh tenaga bidan terlatih
dalam satu bulan

Jumlah seluruh peserta KB kontrasepsi mantap


Denominator
dalam satu bulan

Sumber data Survei

Standar 100 %

Penanggungjawab
Ketua Komite mutu/tim mutu
Pengumpul Data

9. Kematian Ibu Karena Persalinan


Judul Kejadian Kematian Ibu Karena Persalinan
Dimensi Mutu Keselamatan
Mengetahui mutu pelayanan RS terhadap pelayanan
Tujuan
kasus persalinan
Definisi Operasional Kematian ibu melahirkan yang disebabkan karena
pendarahan, pre-eklamsia, eklampsia, dan sepsis
43
PANDUAN AKREDITASI
Pendarahan adalah pendarahan yang terjadi pada
saat kehamilan semua skala persalinan dan nifas.
Pre-eklampsia dan eklamsia mulai terjadi pada
kehamilan tri mester kedua, pre-eklampsia dan
eklamsia merupakan kumpulan dari dua dari tiga
tanda, yaitu :
 Tekanan darah sistolik > 160 mmHg dan
diastolic > 110 mmHg
 Protein uria > 5 gr/24 jam 3+/4+ pada
pemeriksaan kualitatif
 Oeden tungkai
Eklampsia adalah tanda ekslampsia yang disertai
dengan kejang dan atau penurunan kasadaran.
Sepsis adalah tanda-tanda sepsis yang terjadi akibat
penanganan aborsi, persalinan dan nifas yang tidak
ditandatangi dengan tepat oleh pasien atau penolong.
Frekuensi Pengumpulan
Tiap bulan
Data
Periode analisis Tiap 3 bulan
Jumlah kematian pasien persalinan karena
Numerator pendarahan, pre-eklampsia/eklampsia dan sepsis
(masing-masing penyebab)
Jumlah pasien-pasien persalinan dengan
Denominator
pendarahan, pre-eklampsia/eklampsia dan sepsis
Sumber data Rekam Medis RS
Pendarahan ≤0 % pre-eklampsia ≤ 0% eklampsia ≤
Standar
0%
Penanggungjawab
Komite Medik
Pengumpul Data

10. Kepuasan Pasien Persalinan dan Perinologi


Judul Kepuasan Pasien Persalinan dan perinologi

Dimensi Mutu Kenyamanan

Tergambarnya persepsi pasien terhadap mutu


Tujuan
pelayanan persalinan

Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh


Definisi Operasional
pelanggan terhadap pelayanan persalinan

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan


44
PANDUAN AKREDITASI
Periode analisis 3 bulan

Jumlah komulatif hasil penilaian kepuasan dari


Numerator
pasien yang disurvei (dalam proses)

Denominator Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50 )

Sumber data Survei

Standar ≤ 80 %

Penanggungjawab
Ketua komite mutu/tim mutu
Pengumpul Data

VI. PELAYANAN INTENSIF


1. Pemberi Pelayanan Intensif
Judul Pemberi pelayanan intensif
45
PANDUAN AKREDITASI
Dimensi Mutu Keselamatan dan efktivitas

Kesiapan rumah sakit dalam menyediakan


Tujuan
pelayanan intensif

Pemberi pelayanan intensif adalah dokter Spesialis,


dokter umum dan perawat yang mempunyai
Definisi Operasional
kompetensi sesuai yang dipersyaratkan dalam
persyaratan kelas rumah sakit

Frekuensi Pengumpulan Data 3 bulan

Periode analisis 3 bulan

Numerator Jumlah tim yang tersedia

Denominator 1

Sumber data Unit pelayanan intensif

Standar Sesuai dengan ketentuan kelas rumah sakit

Penanggungjawab
Kepala Instalasi ICU
Pengumpul Data

2. Ketersediaan Fasilitas dan Peralatan Ruang ICU


Judul Ketersediaan Fasilitas dan Peralatan Ruang ICU

Dimensi Mutu Keselamatan dan efektivitas

Kesiapan fasilitas dan peralatan rumah sakit untuk


Tujuan
memberikan pelayanan ICU

Fasilitas dan peralatan pelayanan intensif adalah


ruang,mesin,dan peralatanyang harus tersedia
Definisi Operasional
untuk pelayanan intensif baik sesuai dengan
persyaratan kelas rumah sakit.

Frekuensi Pengumpulan Data 3 bulan

Periode analisis 3 bulan

Jenis dan jumlah fasilitas dan peralatan pelayanan


Numerator
intensif

Denominator 1

Sumber data Inventaris ICU


46
PANDUAN AKREDITASI
Standar Sesuai dengan standar kelas ICU RS

Penanggungjawab
Kepala INstalasi ICU
Pengumpul Data

3. Ketersediaan Tempat Tidur dengan monitoring dan ventilator


Ketersediaan Tempat Tidur dengan monitoring
Judul
dan ventilator

Dimensi Mutu Keselamatan dan efektivitas

Kesiapan fasilitas dan peralatan rumah sakit untuk


Tujuan
memberikan pelayanan ICU

Tempat tidur ruang intensif adalah tempat tidur


Definisi Operasional yang dapat diubah posisi yang dilengkapi dengan
monitoring dan ventilator.

Frekuensi Pengumpulan Data 3 bulan

Periode analisis 3 bulan

Jumlah tempat tidur ruang intensif adalah tempat


Numerator tidur yang dapat diubah posisi yang dilengkapi
dengan monitoring dan ventilator

Denominator Jumlah seluruh tempat tidur

Sumber data Inventaris ICU

Standar Sesuai dengan standar kelas ICU RS

Penanggungjawab
Kepala Instalasi ICU
Pengumpul Data

4. Kepatuhan Terhadap Hand Hygiene


Judul Kepatuhan Terhadap Hand Hygiene

Dimensi Mutu Keselamatan

Menajamin hygiene dalam melayani pasien diruang


Tujuan
intensif

Hand hygiene adalah produser cuci tangan sesuai


Definisi Operasional
dengan ketentuan 6 langkah cuci tangan.

47
PANDUAN AKREDITASI
Frekuensi Pengumpulan Data 3 bulan

Periode analisis 3 bulan

Jumlah perawat yang diamati dan mematuhi


Numerator
prosedur hand hygiene

Denominator Jumlah seluruh perawat yanag diamati

Sumber data Survei

Standar 100%

Penanggungjawab
Kepala INstalasi ICU
Pengumpul Data

5. Kejadian Infeksi Nosokomial Diruang ICU


Judul Kejadian infeksi Nosokomial Diruang ICU

Dimensi Mutu Keselamatan pasien

Mengetahui hasil pengendalian infeksi nosokomial


Tujuan
di ruang ICU

Infeksi nosocomial adalah infeksi yang dialami oleh


pasien yang diperoleh selama dirawat dirumah sakit
Definisi Operasional
yang meliputi decubitus,phlebitis,sepsis,dan infeksi
luka operasi

Frekuensi Pengumpulan Data 3 bulan

Periode analisis 3 bulan

Jumlah pasien rawat inap yang terkena infeksi


Numerator
nosocomial

Jumlah pasien rawat inap dalam periode yang


Denominator
sama.

Sumber data Inventaris ICU

Standar < 9%

Penanggungjawab
Kepala INstalasi ICU
Pengumpul Data

6. Rata-rata Pasien Yang Kembali ke Perawatan Intensif Dengan Kasus Yang


Sama < 72 jam
Judul Rata-rata Pasien Yang Kembali ke Perawatan
48
PANDUAN AKREDITASI
Intensif Dengan Kasus Yang Sama < 72 jam

Dimensi Mutu Efektifitas

Tujuan Tergambarnya keberhasilan parawatan intensif

Pasien kembali ke perawatan intensif dari ruang


Definisi Operasional rawat inap dengan kasus yang sama dalam waktu <
72 jam

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

Periode analisis 3 bulan

Jumlah pasien yang kembali keperawatan intensif


Numerator
dengan kasus yang sama < 72 jam dalam 1 bulan

Jumlah seluruh pasien yang dirawat diruang intensif


Denominator
dalam 1 bulan

Sumber data Rekam medis

Standar ≤ 3%

Penanggungjawab
Komite medik/mutu
Pengumpul Data

VII. RADIOLOGI
49
PANDUAN AKREDITASI
1. Pemberi Pelayanan Radiologi
Judul Pemberi Pelayanan Radiologi

Dimensi Mutu Kompetensi teknis

Tersedianya pelayanan radiologi oleh tenaga yang


Tujuan
kompeten

Pemberi pelayanan Radiologi adalah dokter


Definisi Operasional spesialis radiologi dan radiographer sesuai dengan
persyratan kelas Rumah Sakit

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

Periode analisis 3 bulan

Jenis tenaga yang memberikan pelayanan


Numerator
radiologi

Denominator 1

Sumber data Kepegawaian dan Instalasi Radiologi

Standar Dokter spesialis radiologi dan radiographer

Penanggungjawab
Kepala instalasi radiologi
Pengumpul Data

2. Ketersediaan Fasilitas dan Peralatan Radiografi

Judul Ketersediaan Fasilitas dan peralatan Radiografi

Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas

Kesiapaan fasilitas dan peralatan RS untuk


Tujuan
memberikan pelayanan radiografi
Fasilitas dan tata ruang operasi adalah ruang mesin
dan peralatan yang harus tersedia untuk pelayanan
Definisi Operasional
radiografi baik cito maupun elektif sesuai dengan
kelas RS type C

Frekuensi Pengumpulan Data 3 bulan sekali

Periode analisis 3 bulan sekali

Jenis dan jumlah fasilitas, mesin dan peralatan


Numerator
pelayanan

Denominator 1

Sumber data Inventaris Instalasi Radiologi

50
PANDUAN AKREDITASI
Standar Sesuai dengan kelas RS type C

Penanggungjawab
Kepala instalasi radiologi
Pengumpul Data

3. Waktu Tunggu Hasil Pelayanan Foto Thorax


Judul Waktu Tunggu Hasil Pelayanan Foto Thorax
Dimensi Mutu Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan radiologi
Waktu tunggu hasil pelayanan thorax adalah
Definisi Operasional tenggang waktu mulai pasien difoto sampai dengan
menerima hasil yang sudah diekspertisi
Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan
Periode analisis 3 bulan
Jumlah komulatif waktu tunggu haisl pelayanan
Numerator
thorax foto dalam 1 bulan
Jumlah pasien yang difoto thorax dalam bulan
Denominator
tersebut
Sumber data Rekam medis
Standar ≤ 3 jam
Penanggungjawab
Kepala instalasi radiologi
Pengumpul Data

4. Kerusakan Foto
Judul Kerusakan Foto
Dimensi Mutu Efektifitas dan efisiensi
Tergambarnya efektivitas dan efisiensi pelayanan
Tujuan
rontgen
Kerusakan foto adalah foto hasil pemeriksaan yang
Definisi Operasional
tidak dapat dibaca.
Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan
Periode analisis 3 bulan
Jumlah foto rusak yang tidak dapat dibaca dalam 1
Numerator
bulan
Jumlah seluruh pemeriksaan foto roentgen dalam 1
Denominator
bulan
Sumber data Register di instalasi radiologi
Standar <2%
Penanggungjawab Kepala instalasi radiologi
51
PANDUAN AKREDITASI
Pengumpul Data

5. Tidak Adanya Kejadian Kesalahan Pemberian Label


Tidak Adanya Kejadian Kesalahan Pemberian
Judul
Label
Dimensi Mutu Keselamatan Pasien
Tergambarnya ketelitian dalam pelaksanaan
Tujuan
pelabelan foto.
Kejadian kesalahan pemberian label meliputi
Definisi Operasional kesalahan identitas dan /atau kesalahan
penandaan kanan/kiri.
Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan
Periode analisis 1 bulan
Jumlah pasien di instalasi radiologi yang
Numerator
difotodengan pelabelan benar
Denominator Jumlah pasien yang difoto dalam 1 bulan
Sumber data Rekam medik, laporan keselamatan pasien
Standar 100%
Penanggungjawab
Kepala instalasi radiologi
Pengumpul Data

6. Pelaksana Ekspertisi Hasil Pemeriksaan Rontgen.


Pelaksana Ekspertisi Hasil Pemeriksaan
Judul
Rontgen
Dimensi Mutu Kompetensi teknis
Pembacaan dan verifikasi hasil pemeriksaan
Tujuan rontgen dilakukan oleh tenaga ahli untuk
memastikan ketepatan
Pelaksana ekspektasi rontgen adalah dokter
spesialis radiologi yang mempunyai kewenangan
untuk melakukan pembacaan foto roentgen hasil
pemeriksaan radiologi. Bukti pemcacaan dan
Definisi Operasional
verifikasi adalah di cantumkannya tanda tangan
dokter spesialis radiologi pada lembar hasil
pemeriksaan yang dikirimkan kepada dokter yang
meminta.
Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan
Periode analisis 3 bulan

52
PANDUAN AKREDITASI
Jumlah foto rontgen yang dibaca dan diverifikasi
Numerator
oleh dokter spesialis radiologi dalam satu bulan
Jumlah seluruh pemeriksaan foto rontgen dalam
Denominator
satu bulan
Sumber data Registrasi di instalasi radiologi
Standar 100%
Penanggungjawab
Kepala instalasi radiologi
Pengumpul Data

7. Kepuasan Pelanggan Radiologi


Judul Kepuasan Pelanggan Radiologi
Dimensi Mutu Kenyamanan
Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap
Tujuan
pelayanan radiologi
Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh
Definisi Operasional
pelanggan terhadap pelayanan radiologi
Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan
Periode analisis 3 bulan
Jumlah pasien yang disurvei yang menyatakan
Numerator
puas
Denominator Jumlah total pasien yang disurvei
Sumber data Survei
Standar ≥ 80%
Penanggungjawab
Ketua komite / tim mutu
Pengumpul Data

VIII. LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK


1. Pemberi Pelayanan Patologi Klinik
53
PANDUAN AKREDITASI
Judul Pemberi pelayanan patologi klinik

Dimensi Mutu Kompetensi teknis

Tersedianya pelayanan patologi klinik oleh tenaga


Tujuan
kompeten

Pemberi pelayanan patologi klinik adalah dokter


Definisi Operasional spesialis patologi klinik dan analis sesuai dan analis
sesuai dengan persyratan kelas rumah sakit.

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

Periode analisis 3 bulan

Jenis dan jumlah tenaga yang memberikan


Numerator
pelayanan patologi klinik.

Denominator 1

Sumber data Kepegawaian, intalasi laboratorium

Standar Dokter Sp.PK dan analis.

Penanggungjawab
Kepala instalasi laboratorium
Pengumpul Data

2. Ketersediaan Fasilitas dan Peralatan Laboratorium Patologi Klinik


Ketersediaan fasilitas dan Peralatan
Judul Laboratorium Patologi Klinik

Dimensi Mutu Keselamatan dan efektivitas

Kesiapan fasilitas dan peralatan RS untuk


Tujuan
memberikan pelayanan laboratorium patologi klinik

Fasilitas dan peralatan ruang operasi adalh ruang


mesin, dan peralatan yang harus tersedia untuk
Definisi Operasional
pelayanan laboratorium patologi klinik baik cito
maupun elktif sesuai dengan kelas RS type C

Frekuensi Pengumpulan Data 3 bulan sekali

Periode analisis 3 bulan sekali

Jenis dan jumlah fasilitas, mesin dan peralatan


Numerator
pelayanan laboratorium patologi klinik

Denominator 1

Sumber data Inventaris Instalasi Laboratorium


54
PANDUAN AKREDITASI
Standar Sesuai dengan kelas RS type C

Penanggungjawab
Kepala instalasi laboratorium
Pengumpul Data

3. Waktu Tunggu Hasil Pelayanan Laboratorium

Judul Waktu Tunggu Hasil Pelayanan Laboratorium

Dimensi Mutu Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi

Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan laboratorium

Pemeriksaan laboratorium yang dimaksud adalah


pelayanan pemeriksaan laboratorium rutin dan
kimia darah. Waktu tunggu hasil pelayanan
Definisi Operasional laboratorium untuk pemeriksaan laboratorium
adalah tenggang waktu mulai pasien diambil
sample sampai dengan menerima hasil yang sudah
diekspertisi

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

Periode analisis 3 bulan

Jumlah komulatif waktu tunggu hasil pelayanan


Numerator
laboratorium pasien yang disurvei dalam 1 bulan

Jumlah pasien yang diperiksa di laboratorium yang


Denominator
di survei dalam bulan tersebut

Sumber data Survei

Standar ≤ 120 Menit (manual)

Penanggungjawab
Kepala instalasi laboratorium
Pengumpul Data

4. Tidak Adanya Kejadian Tertukar Spesimen Pemeriksaan Laboratorium


Tidak Adanya Kejadian Tertukar Spesimen
Judul
Pemeriksaan Laboratorium

Dimensi Mutu Keselamatan pasien

Tujuan Tergambarnya ketelitian dalam pelaksanaan


pengelolaan spesimen milikorang yang satu dengan

55
PANDUAN AKREDITASI
orang lain

Kejadian tertukar spesimen pemeriksaan


Definisi Operasional laboratorium adalah tertukarnya spesimen milik
orang yang satu dengan orang lain.

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

Periode analisis 1 bulan

Jumlah seluruh specimen laboratorium yang


Numerator
diperiksa dikurangijumlah specimen yang tertukar

Jumlah seluruh specimen laboratorium yang


Denominator
diperiksa

Sumber data Rekam medis, laporan keselamatan pasien

Standar 100 %

Penanggungjawab
Kepala instalasi laboratorium
Pengumpul Data

5. Kemampuan Memeriksa HIV-AIDS


Judul Kemampuan memeriksa HIV-AIDS

Dimensi Mutu Efektivitas dan keselamatan

Tergambarnya kemampuan laboratorium rumah


Tujuan
sakit dalam memeriksa HIV/AIDS

Pemeriksaan laboratorium HIV/AIDS adalah


Definisi Operasional pemeriksaan skrining HIV kepada pasien yang
diduga mengidap HIV/AIDS

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

Periode analisis 3 bulan

Ketersediaan peralatan untuk pemeriksaan


Numerator
HIV/AIDS

Denominator 1

Sumber data Rekam Medik

Standar Tersedia

Penanggungjawab
Komite medi/komit mutu
Pengumpul Data

56
PANDUAN AKREDITASI
6. Kemampuan Memeriksa Mikroskopis TB Paru
Judul Kemampuan memeriksa mikroskopis TB paru

Dimensi Mutu Efektifitas dan keselamatan

Tergambarnya kemampuan laboratorium rumah


Tujuan sakit dalam memeriksa mikroskopis tuberculosis
paru

Pemeriksaan mikroskopis tuberculosis paru adalah


pemeriksaan mikroskopis untuk mendeteksi adanya
Definisi Operasional
mycobacterium tuberculosis pada sedian dahak
pasien.

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

Periode analisis 3 bulan

Ketersedian tenaga peralatan dan reagenuntuk


Numerator
pemeriksaan tuberculosis

Denominator 1

Sumber data Rekam medik

Standar Dokter Sp.PK

Penanggungjawab
Komite Medik/komite mutu
Pengumpul Data

7. Pelaksanan Ekspertisi Hasil Pemeriksaan Laboratorium


Pelaksana Ekspertisi Hasil Pemeriksaan
Judul
Laboratorium

Dimensi Mutu Kompetensi tehnis

Pembacaan dan verifikasi hasil pemeriksaan


Tujuan laboratorium dilakukan oleh tenaga ahli untuk
memastikan ketepatan diagnosis

Pelaksana ekspertisi laboratorium adalah dokter Sp


patologi klinik yang mempunyai kewenangan untuk
melakukan pembacaan hasil pemeriksaan
Definisi Operasional
laboratorium. Bukti dilakukan ekspertisi adalah
adanya tanda tangan pada lembar hasil
pemeriksaan dikirimkan pada dokter yang meminta

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

57
PANDUAN AKREDITASI
Periode analisis 3 bulan

Jumlah hasil lab yang diverifikasi hasilnya oleh


Numerator
dokter Sp patologi klinik dalam 1 bulan

Jumlah seluruh pasien pemeriksaan laboratorium


Denominator
dalam 1 bulan

Sumber data Register di instalasi laboratorium

Standar 100 %

Penanggungjawab
Kepala instalasi laboratorium
Pengumpul Data

8. Tidak Adanya Kesalahan Penyerahan Hasil Pemeriksaan Laboratorium


Tidak Adanya Kesalahan Penyerahan Hasil
Judul
Pemeriksaan Laboratorium

Dimensi Mutu Keselamatan

Tujuan Tergambarnya ketelitian pelayanan laboratorium

Kesalahan penyerahan hasil laboratorium adalah


Definisi Operasional
penyerahan hasil laboratorium pada salah orang

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

Periode analisis 3 bulan

Jumlah pasien yang diperiksa laboratorium dalam 1


Numerator bulan dikurangi jumlah penyerahan hasil
laboratorium salah orang dalam 1 bulan

Jumlah pasien yang diperiksa di lab dalam bulan


Denominator
tersebut

Sumber data Rekam medis

Standar 100 %

Penanggungjawab
Kepala instalasi laboratorium
Pengumpul Data

9. Kesesuaian Hasil Pemeriksaan Baku Mutu Eksternal


58
PANDUAN AKREDITASI
Kesesuaian Hasil Pemeriksaan Baku Mutu
Judul
Eksternal

Dimensi Mutu Keselamatan, efektifitas, efisiensi

Tergambarnya kualitas pemeriksaan laboratorium


Tujuan
patologi klinik

Baku mutu eksternal adalahpemeriksaan mutu


Definisi Operasional pelayanan laboratorium patologi klinikoleh pihak
diluar rumah sakit yang kompeten

Frekuensi Pengumpulan Data 3 bulan

Periode analisis 3 bulan

Numerator Jumlah parameter diperiksa yang sesuai

Denominator Jumlah seluruh parameter yang diperiksa

Sumber data Hasil pemeriksaan baku mutu eksternal

Standar 100 %

Penanggungjawab
Kepala instalasi laboratorium
Pengumpul Data

10. Kepuasan Pelanggan di Labolatorium Patologi Klinik


Kepuasan pelanggan di Labolatorium Patologi
Judul
Klinik

Dimensi Mutu Kenyamanan

Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap


Tujuan
pelayanan lab

Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh


Definisi Operasional
pelanggan terhadap pelayanan lab

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

Periode analisis 3 bulan

Jumlah komulatif hasil penilaian kepuasan dari


Numerator
pasien yang disurvei (dalam prosen)

Denominator Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50)

Sumber data Survei

Standar ≥80 %

59
PANDUAN AKREDITASI
Penanggungjawab
Kepala instalasi laboratorium
Pengumpul Data

60
PANDUAN AKREDITASI
IX. FARMASI
1. Pemberi Pelayanan Farmasi
Judul Pemberi Pelayanan Farmasi

Dimensi Mutu Keselamatan dan efktifitas

Kesepian rumah sakit dalam menyediakan


Tujuan
pelayanan farmasi

Pemberi pelayanan Farmasi adalah Apoteker dan


Asisten Apoteker yang mempunyai kompetensi
Definisi Operasional
sesuai yang dipersyaratkan dalam persyaratan
kelas Rumah Sakit.

Frekuensi Pengumpulan Data 3 bulan

Periode analisis 3 bulan

Jumlah dan jenis tenaga farmasi yang ada


Numerator
diinstalasi farmasi

Denominator 1

Sumber data Instalasi Farmasi

Standar Apoteker dan Asisten Apoteker

Penanggungjawab
Kepala instalasi farmasi
Pengumpul Data

2. Ketersediaan Fasilitas dan Peralatan Pelayanan Farmasi


Ketersediaan Fasilitas dan Peralatan Pelayanan
Judul
farmasi

Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas

Kesiapan fasilitas dan peralatan rumah sakit untuk


Tujuan
memberikan pelayanan farmasi

Fasilitas dan peralatan pelayanan farmasi adalah


ruang,mesin,dan peralatan yang harus tersedia
Definisi Operasional
untuk pelayanan farmasi sesuai dengan
persyaratan kelas Rumah Sakit.

Frekuensi Pengumpulan Data 3 bulan

Periode analisis 3 bulan

Numerator Jenis dan jumlah fasilitas dan peralatan pelayanan

61
PANDUAN AKREDITASI
farmasi.

Denominator 1

Sumber data Inventaris Instalasi Farmasi

Standar Sesuai kelas Rumah Sakit

Penanggungjawab
Kepala instalasi farmasi
Pengumpul Data

3. Ketersedian Formularium

Judul Ketersediaan Formularium

Dimensi Mutu Efisiensi

Tergambarnya efisiensi pelayanan obat kepada


Tujuan
pasien.

Formularium obat adalah daftar obat yang


Definisi Operasional
digunakan di rumah sakit

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

Periode analisis 3 bulan

Numerator Dokumen Formularium

Denominator 1

Sumber data Survei

Standar Tersedia dan update paling lama 3 tahun

Penanggungjawab
Kepala instalasi farmasi
Pengumpul Data

4. Waktu Tunggu Pelayanan Obat Jadi


Judul Waktu Tunggu Pelayanan Obat Jadi

Dimensi Mutu Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi

Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan farmasi

Waktu tunggu pelayanan obat jadi adalah tenggang


Definisi Operasional waktu mulai pasien menyerahkan resep sampai
dengan menerima obat jadi

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

62
PANDUAN AKREDITASI
Periode analisis 3 bulan

Jumlah komulatif waktu tunggu pelayanan obat jadi


Numerator
pasien yang disurvey dalam 1 bulan

Denominator Jumlah pasien yang disurvey dalam bulan tersebut

Sumber data Survey

Standar ≤ 30 Menit

Penanggungjawab
Kepala instalasi farmasi
Pengumpul Data

5. Waktu Tunggu Pelayanan Obat Racikan


Judul Waktu Tunggu Pelayanan Obat Racikan

Dimensi Mutu Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi

Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan farmasi

Waktu tunggu pelayanan obat racikan adalah


Definisi Operasional tenggang waktu mulai pasien menyerahkan resep
sampai dengan menerima obat racikan

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

Periode analisis 3 bulan

Jumlah komulatif waktu tunggu pelayanan obat


Numerator
racikan pasien yang disurvey dalam 1 bulan

Denominator Jumlah pasien yang disurvey dalam bulan tersebut

Sumber data Survey

Standar ≤ 60 Menit

Penanggungjawab
Kepala instalasi farmasi
Pengumpul Data

6. Tidak Adanya Kejadian Kesalahan Pemberian Obat


Tidak Adanya Kejadian Kesalahan Pemberian
Judul
Obat

Dimensi Mutu Keselamatan dan kenyamanan

Tergambarnya kejadian kesalahan dalam


Tujuan
pemberian obat

63
PANDUAN AKREDITASI
Kesalahan pemberian obat meliputi :
1. salah dalam pemberian obat
Definisi Operasional 2. salah dalam memberikan dosis
3. salah orang
4. salah jumlah

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

Periode analisis 3 bulan

Jumlah seluruh pasien instalasi farmasi yang


Numerator disurvey dikurangi jumlah pasien yang mengalami
kesalahan pemberian obat

Jumlah seluruh pasien instalasi farmasi yang


Denominator
disurvey

Sumber data Survey

Standar 100 %

Penanggungjawab
Kepala Instalasi Farmasi
Pengumpul Data

7. Kepuasan Pelanggan Pelayanan Farmasi


Judul Kepuasan Pelanggan Pelayanan Farmasi

Dimensi Mutu Kenyamanan

Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap


Tujuan
pelayanan farmasi

Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh


Definisi Operasional
pelanggan terhadap pelayanan farmasi

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

Periode analisis 3 bulan

Jumlah komulatif hasil penilaian kepuasan dari


Numerator
pasien yang disurvei (dalam prosen)

Denominator Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50)

Sumber data Survei

Standar ≥80 %

Penanggungjawab Kepala instalasi farmasi

64
PANDUAN AKREDITASI
Pengumpul Data

65
PANDUAN AKREDITASI
X. GIZI
1. Pemberi Pelayanana Gizi
Judul Pemberi Pelayanan Gizi

Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas

Kesiapan rumah sakit dalam menyediakan


Tujuan
pelayanan gizi.

Pemberi layanan gizi adalah tenaga ahli gizi yang


Definisi Operasional mempunyai kompetensi sesuai dengan
dipersyaratan kelas rumah sakit.

Frekuensi Pengumpulan Data 3 bulan sekali

Periode analisis 3 bulan sekali

Jumlah dan jenis tenaga ahli gizi yang bekerja di


Numerator
instalasi gizi.

Denominator 1

Sumber data Instalasi Gizi

Standar S.Gz, D3 Gizi

Penanggungjawab
Kepala Instalasi Gizi
Pengumpul Data

2. Ketersediaan Fasilitas dan Peralatan Pelayanan Gizi


Ketersediaan Fasilitas dan Peralatan Pelayanan
Judul
Gizi

Dimensi Mutu Keselamtan dan efktifitas

Kesiapan fasilitas dan peralatan RS untuk


Tujuan
memberikan pelayanan gizi

Fasilitas dan peralatan pelayanan gizi adalah ruang


Definisi Operasional mesin, dan peralatan yang harus sesuai dengan
persyaratan kelas RS type C

Frekuensi Pengumpulan Data 3 bulan sekali

Periode analisis 3 bulan sekali

Jenis dan jumlah fasilitas dan peralatan pelayanan


Numerator
gizi

Denominator 1
66
PANDUAN AKREDITASI
Sumber data Inventaris Instalasi Gizi

Standar Sesuai dengan kelas RS type C

Penanggungjawab
Kepala Instalasi Gizi
Pengumpul Data

3. Ketepatan Waktu Pemberian Makanan Kepada Pasien


Ketepatan Waktu Pemberian Makanan Kepada
Judul
Pasien

Dimensi Mutu Efektifitas, Akses, Kenyamanan

Tujuan Tergambarnya efektifitas pelayanan instalasi gizi

Ketepatan waktu pemberian makanan kepada


pasien adalah ketepatan penyediaan makanan
Definisi Operasional
pada pasien sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan.

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

Periode analisis 3 bulan

Jumlah pasien rawat inap yang disurvei yang


Numerator
mendapatkan makanan tepat waktudalam 1 bulan

Denominator Jumlah seluruh pasien rawat inap yang disurvei

Sumber data Survei

Standar ≥ 90 %

Penanggungjawab
Kepala instalasi Gizi/Kepala Instalasi rawat inap
Pengumpul Data

4. Tidak Adanya Kesalahan Dalam Pemberian Diet


Judul Tidak Adanya Kesalahan Dalam Pemberian Diet
Dimensi Mutu Keamanan, efisiensi
Tergambarnya kesalahan dan efisiensi pelayanan
Tujuan
instalasi gizi
Kesalahan dalam memberikan diet adalah
Definisi Operasional
kesalahan dalam memberikan jenis diet
Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

67
PANDUAN AKREDITASI
Periode analisis 3 bulan
Jumlah pemberian makanan yang disurvei
Numerator dikurangi jumlah pemberian makanan yang salah
diet
Denominator Jumlah pasien yang disurvei dalam 1 bulan
Sumber data Survey
Standar 100 %
Penanggungjawab Kepala instalasi Gizi/Kepala Instalasi rawat inap
Pengumpul Data

5. Sisa Makanan Yang Tidak Termakan Oleh Pasien


Sisa Makanan Yang Tidak Termakan Oleh
Judul
Pasien

Dimensi Mutu Efektifitas dan Efisiensi

Tergambarnya efektifitas dan efisiensi pelayanan


Tujuan
instalasi gizi

Sisa makanan adalah porsi makanan yang tersisa


Definisi Operasional yang tidak dimakan oleh pasien (sesuai dengan
pedoman asuhan gizi rumah sakit)

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

Periode analisis 3 bulan

Jumlah komulatif porsi sisa makanan dari pasien


Numerator
yang disurvei

Denominator Jumlah pasien yang disurvei dalam 1 bulan.

Sumber data Survei

Standar ≥ 20 %

Penanggungjawab
Kepala instalasi Gizi/Kepala Instalasi rawat inap
Pengumpul Data

6. Kepuasaan Pelanggan Gizi


Judul Kepuasaan Pelanggan Gizi
Dimensi Mutu Kenyamanan

Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap


Tujuan
pelayanan farmasi

Definisi Operasional Kepuasaan pelanggan adalah pernyataan puas

68
PANDUAN AKREDITASI
oleh pelanggan terhadap pelayanan farmasi

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

Periode analisis 3 bulan

Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasaan dari


Numerator
pasien yang disurvei(dalam persen)

Denominator : Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50)

Sumber data : Survei

Standar : ≥ 80 %

Penanggungjawab
Kepala instalasi Gizi/Kepala Instalasi rawat inap
Pengumpul Data

69
PANDUAN AKREDITASI
XI. TRANSFUSI DARAH
1. Tenaga Penyedia Pelayanan Bank Darah
Judul Tenaga Penyedia Pelayanan Bank Darah

Dimensi Mutu Keselamatan dan efektivitas

Kesiapan rumah sakit dalam menyediakan


Tujuan
pelayanan bank darah

Pemberi pelayanan bank darah adalah tenaga yang


mempunyai kompetensi sesuai yang dipersyaratkan
Definisi Operasional
dalam persyaratan kelas Rumah Sakit untuk
pelayanan bank darah.

Frekuensi Pengumpulan Data 3 bulan

Periode analisis 3 bulan

Jumlah dan jenis tenaga yang bekerja di bank


Numerator
darah rumah sakit.

Denominator 1

Sumber data Bank Darah Rumah Sakit

Sesuai dengan ketentuan Pedoman Bank Darah


Standar
Rumah Sakit

Penanggungjawab Kepala Instalasi laboratorium/ penanggung jawab


Pengumpul Data bank darah

2. Ketersediaan Fasilitas dan peralatan Bank Darah


Judul Ketersediaan fasilitas dan peralatan bank darah

Dimensi Mutu Keselamatan dan efektivitas

Kesiapan Fasilitas dan peralatan rumah sakit untuk


Tujuan
memberikan pelayanan bank darah.

Fasilitas dan peralatanbank darah adalah ruang,


mesin dan peralatan yang harus tersedia untuk
Definisi Operasional
pelayanan bank darah sesuai dengan persyaratan
dalam pedoman BDRS

Frekuensi Pengumpulan Data 3 bulan

Periode analisis 3 bulan

Numerator Jenis dan jumlah fasilitas dan peralatan Bank Darah

70
PANDUAN AKREDITASI
Denominator 1

Sumber data : Inventaris Bank Darah

Sesuai dengan ketentuan Pedoman Bank Darah


Standar :
Rumah Sakit

Penanggungjawab Kepala instalasi Laboratorium/penanggung jawab


Pengumpul Data Bank Darah

3. Kejadiaan Reaksi Transfusi


Judul Kejadiaan Reaksi Transfusi

Dimensi Mutu Keselamatan

Tujuan Tergambarnya manajemen risiko pada UTD

Reaksi transfusi adalah kejadian tidak diharapkan


(KTD) yang terjadi akibat transfusi darah, dalam
bentuk reaksi alergi, infeksi akibat transfusi,
Definisi Operasional :
hemolisi akibat golongan darah tidak sesuai , atau
gangguan sistem imun sebagai akibat pemberian
transfusi darah.

Frekuensi Pengumpulan
1 bulan
Data:

Periode analisis : 3 bulan

Numerator : Jumlah kejadian reaksi transfusi dalam 1 bulan

Jumlah seluruh pasien yang mendapat transfusi


Denominator :
dalam 1 bulan

Sumber data : Rekam medik

Standar : ≤ 0,01 %

Penanggungjawab Penanggung Jawab BDRS

4. Pemenuhan Kebutuhan Darah Bagi Setiap Pelayanan Transfusi


Pemenuhan Kebutuhan Darah Bagi Setiap
Judul
Pelayanan Transfusi

Dimensi Mutu Keselamatan dan kesinambungan pelayanan

Tujuan Tergambarnya kemampuan Bank darah RS dalam

71
PANDUAN AKREDITASI
menyediakan kebutuhan darah

Definisi Operasional Cukup jelas

Frekuensi Pengumpulan Dat 1 bulan

Periode analisis 3 bulan

Jumlah permintaan kebutuhan darah yang dapat


Numerator
dipenuhi dalam 1 bulan

Denominator Jumlah seluruh permintaan darah dalam 1 bulan

Sumber data Survey

Standar 100 %

Penanggungjawab
Penanggung Jawab BDRS
Pengumpul Data

5. Kepuasaan Pelanggan Pelayanan Tranfusi Darah


Judul Kepuasaan Pelanggan Pelayana Tranfusi Darah

Dimensi Mutu Kenyamanan

Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap


Tujuan
pelayanan BDRS

Kepuasaan pelanggan adalah pernyataan puas


Definisi Operasional
oleh pelanggan terhadap pelayanan BDRS

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

Periode analisis 3 bulan

Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasaan dari


Numerator
pasien yang disurvei

Denominator Jumlah total pasien yang disurvei(n minimal 50)

Sumber data Survey

Standar > 80 %

Penanggungjawab
Penanggung Jawab BDRS
Pengumpul Data

72
PANDUAN AKREDITASI
XII. PELAYANAN PASIEN KELUARGA MISKIN
1. Ketersediaan Pelayanan Untuk Keluarga Miskin
Judul Ketersediaan Pelayanan Untuk Keluarga Miskin

Dimensi Mutu Akses

Memberikan jaminan akses pasien dari keluarga


Tujuan miskin untuk memperoleh pelayanan rujukan di
rumah sakit

Pasien keluarga miskin adalah pasien yang


mempunyai kartu jaminan kesehatan
Definisi Operasional masyarakat(jamkesmas) atau kartu jaminan
kesehatan daerah, atau membawa surat
keterangan tidak mampu yang sah.

Frekuensi Pengumpulan Data 3 bulan

Periode analisis 3 bulan

Pelayanan rawat jalan dan rawat inap untuk pasien


Numerator
keluarga miskin

Denominator 1

Sumber data Jamkesmas/Jamkesda

Standar Tersedia

Penanggungjawab Direktur RS

2. Kebijakan RS Untuk Pelayanan Keluarga Miskin


Judul Kebijakan RS Untuk Pelayanan Keluarga Miskin

Dimensi Mutu Akses

Memberikan jaminan askes pasien dari keluarga


Tujuan miskin untuk memperoleh pelayanan rujukan di
rumah sakit.

Pasien keluarga miskin adlah pasien yang


mempunyai kartu jaminan kesehatan
Definisi Operasional masyarakat(jamkesmas) atau kartu jaminan
kesehatan daerah, atau membawa surat
keterangan tidak mampu yang sah.

Frekuensi Pengumpulan Data 3 bulan

Periode analisis 3 bulan


73
PANDUAN AKREDITASI
Surat Keputusan Direktur RS tentang kebijakan
Numerator
Pelayanan Keluarga Miskin

Denominator 1

Sumber data Arsip SK

Standar Ada

Penanggungjawab Direktur RS

3. Waktu Tunggu Verifikasi Kepersertaan Pasien Keluarga Miskin


Judul Waktu Tunggu Verifikasi Kepersertaan Pasien
Keluarga Miskin

Dimensi Mutu Akses

Tujuan Kecepatan pelayanan administrasi kepesertaan


pasien dari keluarga miskin

Definisi Operasional Waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan mulai


pasien mendaftar s

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

Periode analisis 3 bulan

Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu verifikasi


kepersertaan pasien dari keluarga miskin yang
disurvei.

Denominator Jumlah seluruh pasien dari keluarga miskin yang


disurvei

Sumber data Survei waktu tunggu verifikasi kepesertaan

Standar ≤15 menit

Penanggungjawab Kepala Instalasi Rawat Jalan/komite mutu

4. Tidak Adanya Biaya Tambahan Yang Ditagihkan Pada Keluarga Miskin


Tidak Adanya Biaya Tambahan Yang Ditagihkan
Judul
Pada Keluarga Miskin

Dimensi Mutu Akses dan efisiensi

Tujuan Jaminan tidak adanya biaya tambahan yang

74
PANDUAN AKREDITASI
ditagihkan kepada pasien dari keluarga miskin

Biaya tambahan adalah biaya yang ditagihkan


Definisi Operasional
kepada pasien keluarga miskin

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

Periode analisis 3 bulan

Jumlah pasien keluarga miskin yang tidak


Numerator dikenakan biaya tambahan dikurangi jumlah pasien
keluarga miskin yang dikenakan biaya tambahan

Denominator Jumlah seluruh pasien dari keluarga miskin

Sumber data Survei waktu tunggu verifikasi kepesertaan

Standar 100 %

Penanggungjawab Kepala instalasi rawat jalan/komite mutu/tim mutu

5. Pasien Keluarga Miskin Yang Dilayani


Judul Pasien Keluarga Miskin Yang Dilayani

Dimensi Mutu Akses

Tergambarnya kepedulian rumah sakit terhadap


Tujuan
masyarakat miskin

Pasien keluarga miskin (GAKIN) adalah pasien


Definisi Operasional pemegang kartu jamkesmas atau jamkesda yang
bekerjasama dengan RS

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

Periode analisis 3 bulan

Jumlah pasien keluarga miskin yang dilayani rumah


Numerator
sakit dalam satu bulan

Jumlah seluruh pasien keluarga miskin yang datang


Denominator
ke rumah sakit dalam satu bulan

Sumber data Register pasien

Standar 100 %

Penanggungjawab Direktur Rumah Sakit

75
PANDUAN AKREDITASI
6. Kepuasaan Pelanggan Pelayanan Pasien Keluarga Miskin
Kepuasaan pelanggan Pelayanan Pasien
Judul
Keluarga miskin

Dimensi Mutu Kenyamanan

Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap


Tujuan
pelayanan GAKIN

Kepuasaan pelanggan adalah pernyataan puas


Definisi Operasional
oleh pelangggan terhadap pelayanan GAKIN

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

Periode analisis 3 bulan

Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasaan dari


Numerator
pasien yang disurvei

Denominator Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50)

Sumber data Survei

Standar ≥80%

Penanggungjawab Panitia mutu

76
PANDUAN AKREDITASI
XIII. REKAM MEDIK
1. Pemberi Pelayanan Rekam Medik
Judul Pemberi Pelayanan Rekam Medik

Dimensi Mutu Keselamatan dan kesinambungan Pelayanan

Tujuan Tersedianya tenaga yang kompeten dalam


pelayanan Rekam Medik

Definisi Operasional Pemberi pelayanan Rekam Medik adlah tenaga


yang mempunyai kompetensi sesuai yang
dipersyaratkan dalam persyaratan kelas RS untuk
pelayanan Rekam Medik.

Frekuensi Pengumpulan Data 3 bulan

Periode analisis 3 bulan

Numerator Jumlah dan jenis tenaga yang bekerja di instalasi


Rekam Medik RS

Denominator 1

Sumber data Instalasi Rekam Medik RS

Standar Sesuai Persyaratan RS

Penanggungjawab Kepala Instalasi Rekam Medik RS

2. Waktu Penyediaan Dokumen Rekam Medik Pelayanan Rawat Jalan


Waktu Penyediaan Dokumen Rekam Medik
Judul
Pelayanan Rawat Jalan
Dimensi Mutu Efektifitas, kenyamanan dan efisiensi

Tergambarnya kecepatan pelayanan pendaftaran


Tujuan
rawat jalan

Dokumentasi rekam medik rawat jalan adalah


dokumen rekam medik pasien baru atau pasien
Definisi Operasional : lama yang digunakan pada pelayanan rawat jalan.
Waktu penyediaan rekam medis disediakan /
ditemukan oleh petugas.

Frekuensi Pengumpulan Data Tiap bulan

Periode analisis Tiap tiga bulan

Numerator Jumlah komulatif waktu penyediaan rekam medis

77
PANDUAN AKREDITASI
sampel rawat jalan yang diamati

Total sampel penyediaan rekam medis yang


Denominator
diamati ( N tidak kurang dari 100 )

Hasil survey pengamatan diruang pendaftaran


Sumber data rawat jalan untuk pasien baru / diruang medis untuk
pasien lama

Standar ≤ 10 Menit

Penanggungjawab Kepala Instalasi rekam medis

3. Waktu Penyediaan Dokumen Rekam Medis Pelayanan Rawat Inap


Waktu Penyediaan Dokumen Rekam Medis
Judul
Pelayanan Rawat Inap

Dimensi Mutu Efektifitas, kenyamanan dan efisiensi

Tergambarnya kecepatan pelayanan pendaftaran


Tujuan
rawat inap

Dokumentasi rekam medik rawat inap adalah


dokumen rekam medik pasien lama yang
digunakan pada pelayanan rawat inap. Waktu
Definisi Operasional penyediaan dokumen rekam medis pelayanan
rawat inap adalah waktu mulai pasien
diputuskanuntuk rawat inap oleh dokter sampai
rekam medis rawat inap tersedia dibangsal pasien.

Frekuensi Pengumpulan Data Tiap bulan

Periode analisis Tiap tiga bulan

Jumlah komulatif waktu penyediaan rekam medis


Numerator
rawat inap yang diamati

Denominator Total penyediaan rekam medik yang diamati.

Sumber data Hasil survey

Standar ≤ 15 Menit

Penanggungjawab Kepala Instalasi rekam medic

78
PANDUAN AKREDITASI
4. Kelengkapan Pengisian Rekam Medik 24 Jam Setelah Selesai Pelayanan
Kelengkapan Pengisian Rekam Medik 24 Jam
Judul
Setelah Selesai pelayanan
Dimensi Mutu Kesinambungan pelayanan dan keselamatan

Tergambarnya tanggungjawab dokter dalam


Tujuan
kelengkapan informasi rekam medik

Rekam medik yang lengkap adalah rekam medik


yang telah diisi lengkap oleh dokter dalam waktu 24
jam setelah selesai pelayanan rawat jalan atau
Definisi Operasional setelah rawat inap diputuskan untuk pulang, yang
meliputi identitas pasien, anamnesis, rencana
asuhan, pelaksanaan asuhan, tindak lanjut, dan
resume.

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

Periode analisis 3 bulan

Jumlah rekam medik yang disurvei dalam 1 bulan


Numerator
yang diisi lengkap

Denominator Jumlah rekam medik yang disurvei dalam 1 bulan

Sumber data Survey

Standar 100 %

Kepala instalasi rekam medik/wadir pelayanan


Penanggungjawab
medic

5. Kelengkapan Informed Concent Setelah Mendapatkan Informasi yang Jelas


Kelengkapan Informed Concent Setelah
Judul
Mendapatkan Informasi Yang Jelas

Dimensi Mutu Keselamatan

Tergambarynya tanggung jawab dokter untuk


memberikan informasi kepada pasien dan
Tujuan
mendapatkan persetujuan dari pasien akan
tindakan medik yang akan dilakukan

Informed Concent adalah pertsetujuan yang


diberikan pasien / keluarga pasien atas dasar
Definisi Operasional
penjelasan mengenai tindakan medik yang akan
dilakukan terhadap pasien tersebut.

79
PANDUAN AKREDITASI
Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

Periode analisis 3 bulan

Jumlah pasien yang mendapat tindakan medik yang


disurvey yang mendapat informasi lengkap sebelum
Numerator
memberikan persetujuan tindakanmedik dalam 1
bulan.

Jumlah pasien yang mendapat tindakan medik yang


Denominator
disurvey dalam 1 bulan

Sumber data Survey

Standar 100 %

Penanggungjawab Kepala instalasi rekam medic

6. Kepuasan Pelanggan Pelayanan Rekam Medik


Judul Kepuasaan Pelanggan Rekam Medik
Dimensi Mutu Kenyamanan

Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap


Tujuan
pelayanan Rekam Medik

Kepuasaan pelanggan adalah pernyataan puas


Definisi Operasional oleh pelangggan terhadap pelayanan Rekam
Medik

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

Periode analisis 3 bulan

Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasaan dari


Numerator
pasien yang disurvei (dalam persen)

Denominator Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50)

Sumber data Survei

Standar ≥80%

Penanggungjawab Panitia mutu

XIV. Pengolahan Limbah


80
PANDUAN AKREDITASI
1.Adanya Penanggung Jawab Pengelolaan Limbah Rumah Sakit
Adanya Penanggung Jawab Pengelolaan
Judul
Limbah Rumah Sakit

Dimensi Mutu Keselamatan, Efisiensi, dan Efektifitas

Terkelolanya limbah RS sesuai peraturan


Tujuan
perundangan

Penanggung Jawab pengelolaan limbah RS adalah


seorang yang kompeten dan ditetapkan oleh
Definisi Operasional
Direktur Rumah Sakit sebagai penanggung jawab
pengelolaan limbah RS.

Frekuensi Pengumpulan Data 3 bulan sekali

Periode analisis 3 bulan sekali

Surat Keputusan Penetapan Penanggung Jawab


Numerator
Pengelolaan Limbah Rumah Sakit

Denominator 1

Sumber data Instalasi /Unit Pengelolaan Limbah Rumah Sakit

Sesuai dengan ketentuan kelas RS dan Permenkes


Standar
no. 1204 tahun 2004

Kepala Instalasi / Unit pengelolaan Limbah Rumah


Penanggungjawab
Sakit

2. Ketersediaan Fasilitas dan Peralatan Pengelolaan Limbah Rumah Sakit : Padat,


Cair
Ketersediaan Fasilitas dan Peralatan
Judul :
Pengelolaan Limbah Rumah Sakit : Padat, Cair

Dimensi Mutu : Keselamatan

Kesiapan fasilitas dan peralatan RS untuk


Tujuan :
pengelolaan Limbah Rumah Sakit

Fasilitas dan peralatan pengelolaan Limbah Rumah


Sakit adlah ruang, mesin, perlengkapan, dan
Definisi Operasional : peralatan yang harus tersedia untuk pengelolaan
limbah rumah sakit sesuai dengan persyratan kelas
RSdan persyaratan Permenkes no 1204 thn 2004.

81
PANDUAN AKREDITASI
Frekuensi Pengumpulan
3 bulan
Data:

Periode analisis : 3 bulan

Jenis dan jumlah fasilitas dan peralatan


Numerator :
pengelolaan limbah Rumah Sakit

Denominator : 1

Inventaris instalasi/ Unit Pengelolaan Limbah


Sumber data :
Rumah Sakit

Sesuai dengan persyaratan kelas RS dan


Standar :
persyaratan Permenkes no 1204 thn 2004.

Penanggungjawab Kepala Instalasi/ Unit Pengelolaan Limbah RS

3. Pengelolaan Limbah Cair


Judul Pengelolaan Limbah Cair

Dimensi Mutu Keselamatan

Terkelolanya limbah cair sehingga tidak mencemari


Tujuan
lingkungan

Limbah Cair adalah limbah cair yang dihasilkan


dalam kegiatan pelayanan RS baik pelayanan klinis
Definisi Operasional
maupun penunjang maupun yang dihasilkan dari
pengunjung RS

Frekuensi Pengumpulan Data Tiap minggu sekali

Periode analisis 3 bulan sekali

Proses pengelolaan limbah cair sesuai dengan


Numerator
peraturan perundangan

Denominator 1

Sumber data Observasi tiap seminggu sekali

Sesuai dengan persyaratan kelas RS dan


Standar
persyaratan Permenkes no 1204 thn 2004.

Penanggungjawab Kepala Instalasi/Unit Pengelolaan Limbah RS

4. Pengelolaan Limbah Padat

82
PANDUAN AKREDITASI
Judul Pengelolaan Limbah Padat

Dimensi Mutu Keselamatan

Terkelolanya limbah cair sehingga tidak mencemari


Tujuan
lingkungan

Limbah padat yang dihasilkan dalam kegiatan


pelayanan RS baik pelayanan klinis maupun
Definisi Operasional
penunjang maupun yang dihasilkan dari
pengunjung RS

Frekuensi Pengumpulan Data Tiap minggu sekali

Periode analisis 3 bulan

Proses pengelolaan limbah padat sesuai dengan


Numerator
peraturan perundangan

Denominator 1

Sumber data Observasi tiap seminggu sekali

Sesuai dengan persyaratan kelas RS dan


Standar
persyaratan Permenkes no 1204 thn 2004.

Penanggungjawab Kepala Instalasi/Unit Pengelolaan Limbah RS

5. Buku Mutu Limbah Cair


Judul : Buku Mutu Limbah Cair

Dimensi Mutu : Keselamatan

Tujuan : Tergambarnya kepedulian RS terhadap keamanan


limbah cair RS

Definisi Operasional : Baku Mutu adalah standar minimal pada limbah cair
yang dianggap aman bagi kesehatan, yang
merupakan ambang batas yang ditolelir dan diukur
dengan indikator :
BOD (Biologi Oxygen demand) : 30 mg/liter
COD (Chemical Oxigen Demand) : 80 mg/liter
TSS (Total Suspended Solid) : 30 mg/liter
PH : 6 – 9

Frekuensi Pengumpulan 3 bulan


Data:

83
PANDUAN AKREDITASI
Periode analisis : 3 bulan

Numerator : Hasil laboratorium pemeriksaan limbah cair RS


yang sesuai dengan baku mutu

Denominator : Jumlah seluruh pemeriksaan limbah cair

Sumber data : Hasil pemeriksaan

Standar : 100 %

Penanggungjawab Kepala IPSRS

84
PANDUAN AKREDITASI
XV. Administrasi Manajemen
1. Kelengkapan Pengisian Jabatan Sesuai Dengan Persyaratan Jabatan Dalam
Struktur Organisasi
Judul Kelengkapan Pengisian Jabatan

Dimensi Mutu Efektifitas

Tujuan Kelancaran Adminitrasi dan Manajemen RS

Jabatan adalah Jabatan struktural dan fungsional


Definisi Operasional
sebagaimana tersurat dalam struktur organisasi RS

Frekuensi Pengumpulan Data 6 bulan

Periode analisis 6 bulan

Jabatan struktural dan fungsional yang ada dalam


Numerator
struktural

Jumlah posisi jabatan structural dan fungsional


Denominator
yang ada dalam struktur

Sumber data Kepegawaian

Standar ≥90 %

Penanggungjawab Direktur RS

2. Adanya Peraturan Internal Rumah Sakit


Judul Adanya Peraturan Internal Rumah Sakit
Dimensi Mutu Efektifitas

Kelancaran Adminitrasi dan Manajemen RS ,


Tujuan adanya kejelasan hubungan kerja pemilik, direksi,
dan praktisi medis.

Peraturan Internal RS adalah peraturan yang


Definisi Operasional disusun oleh pemilik yang mengatur tata hubungan
kerja pemilik, direksi dan praktisi medis di RS.

Frekuensi Pengumpulan Data 6 bulan

Periode analisis 6 bulan

Numerator Peraturan Internal RS

Denominator 1

Sumber data Sekretariat

Standar Ada ditetapkan oleh pemilik


85
PANDUAN AKREDITASI
Penanggungjawab Direktur RS

3. Adanya Peraturan karyawan Rumah Sakit


Judul Adanya Peraturan Karyawan Rumah Sakit

Dimensi Mutu Efektifitas

Tujuan Kelancaran Administrasi dan Manajemen SDM RS


dan keseimbangan kesejahteraan karyawan dan
kinerja pelayanan

Definisi Operasional Peraturan Karyawanan RS adalah seperangkat


peraturan yang ditetapkan oleh RS berlaku dan
mengikat bagi setiap karyawan, dimaksudkan
sebagai peraturan kerja agar ada kepastian tugas,
kewajiban ,dan hak-hak karyawan RS, sehingga
tercipta dan terpilihara keserasian hubungan kerja
untuk menjamin keseimbangan antara
kesejahteraan dan kinerja pelayanan.

Frekuensi Pengumpulan Data 1 tahun

Periode analisis 1 tahun

Numerator Peraturan Karyawan RS

Denominator 1

Sumber data Sekretariat

Standar Ada ditetapkan oleh direktur rumah sakit

Penanggungjawab Direktur RS

4. Adanya Daftar Urutan Kepangkatan Karyawan


Judul Daftar Urutan Kepangkatan Karyawan

Dimensi Mutu Efektifitas

Tujuan Kelancaran Adminitrasi kepegawaian RS

Daftar urutan kepangkatan adalah salah satu bahan


objektif untuk melaksanakan pembinaan karir
Definisi Operasional
karyawan berdasarkan sistema karir dan prestasi
kerja.

86
PANDUAN AKREDITASI
Frekuensi Pengumpulan Data 6 bulan

Periode analisis 6 bulan

Numerator Daftar urutan Kepangkatan

Denominator 1

Sumber data Sekretariat

Standar Ada dan di- update tiap 6 bluan

Penanggungjawab Direktur RS

5. Adanya Perencanaan Strategi Bisnis Ruamh Sakit


Judul Adanya Perencanaan Strategi Rumah Sakit

Dimensi Mutu Efektifitas

Tujuan Tercapainya tujuan strategis RS dalam mengemban


visi dan misi

Definisi Operasional Perencanaan strategis adalah perencanaan jangka


panjang RS untuk menentukan strategi serta
mengambil keputusan untuk mealokasikan sumber
daya untuk mencapai tujuan strategi.

Frekuensi Pengumpulan Data 6 bulan

Periode analisis 6 bulan

Numerator Perencanaan Strategi

Denominator 1

Sumber data Sekretariat

Standar Ada dokumen rencana strategi

Penanggungjawab Direktur RS

6. Adanya Perencanaan Pengembangan SDM


Judul Adanya perencanaan pengembangan SDM

Dimensi Mutu Efektifitas

Tersedianya SDM yang kompten dan


Tujuan
pengembangan karir karyawan.

Definisi Operasional Perencananan Pengembangan SDM adalah

87
PANDUAN AKREDITASI
perencanaan kebutuhan, dan perencanaan
penegmbangan kompetensi dan karir SDM

Frekuensi Pengumpulan Data 1 tahun

Periode analisis 1 tahun

Numerator Perencanaan Pengembangan SDM

Denominator 1

Sumber data Sekretariat

Standar Ada dokumen rencana pengembangan SDM

Penanggungjawab Direktur RS

7. Tindak Lanjut Penyelesaian Hasil Pertemuan Direksi


Judul Tindak Lanjut Penyelesaian Hasil Pertemuan
Direksi

Dimensi Mutu Efektifitas

Tujuan Tergambarnya kepedulian direksi terhadap upaya


perbaikan pelayanan di RS

Definisi Operasional Tindak lanjut penyelesaian hasil pertemuan tingkat


direksi adalah pelaksanaan tindak lanjut yang harus
dilakukan oleh peserta pertemuan terhadap
kesepakatan dan keputusan yang telah diambil
dalam pertemuan tersebut sesuai dengan
permasalahan pada bidang masing-masing.

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

Periode analisis 3 bulan

Numerator Hasil keputusan pertemuan direksi yang


ditindaklanjuti dalam 1 bulan

Denominator Total hasil keputusan yang harus ditindaklanjuti


dalam 1 bulan

Sumber data Notulen rapat

Standar 100 %

Penanggungjawab Direktur RS

8. Ketepatan Waktu Pengusulan kenaikan Pangkat


88
PANDUAN AKREDITASI
Judul Ketepatan Waktu Pengusulan Kenaikan Pangkat

Dimensi Mutu Efektifitas, efisiensi, kenyamanan

Tergambarnya kepedulian RS terhadap tingkat


Tujuan
kesejahteraan pegawai

Usulan kenaikan pangkat pegawai dilakukan 2


Definisi Operasional
periode dalam 1 tahun yaitu bulan april dan oktober

Frekuensi Pengumpulan Data Satu tahun

Periode analisis Satu tahun

Jumlah pegawai yang diusulkan tepat waktu sesuai


Numerator
periode kenaikan pangkat dalam satu tahun

Jumlah seluruh pegawai yang seharusnya


Denominator
diusulkan kenaikan pangkat dalam 1 tahun

Sumber data Sub Bag Kepegawaian

Standar 100 %

Penanggungjawab Kepala Bag.Tata Usaha

9. Ketepatan Waktu Pengurusan Gaji Berkala


Judul Ketepatan Waktu Pengurusan Gaji Berkala

Dimensi Mutu Efektifitas, kenyamanan

Tergambarnya kepedulian RS terhadap


Tujuan
kesejahteraan pergawai

Kenaikan gaji berkala adalah kenaikan gaji secara


Definisi Operasional periodik sesuai peraturan kepegawaian yang
berlaku (UU No.8/1974, UU No.43/1999)

Frekuensi Pengumpulan Data Satu tahun

Periode analisis Satu tahun

Jumlah pegawai yang mendapatkan SK kenaikan


Numerator
gaji berkala tepat waktu dalam satu tahun

Jumlah seluruh pegawai yang seharusnya


Denominator memperoleh kenaikan gaji berkala dalam satu
tahun

Sumber data Sub Bag.Kepegawaian

89
PANDUAN AKREDITASI
Standar 100 %

Penanggungjawab Kepala Bag.Tata Usaha

10. Pelaksana Rencana Pengembangan SDM


Judul Pelaksana Rencana Pengembangan SDM

Dimensi Mutu Kompetensi Teknis

Meningkatnya kompetensi teknis dan tercapainya


Tujuan
pengembangan karir SDM

Perencanaan Pengembangan SDM adalah


Definisi Operasional perencanaan kebutuhan dan perencanaan
pengembangan kompetensi dan karir SDM

Frekuensi Pengumpulan Data 6 bulan

Periode analisis 6 bulan

Pelaksanan program pengembangan SDM dalam


Numerator
periode waktu tertentu

Rencana program pengembangan SDM dalam


Denominator
periode waktu tertentu

Sumber data Instalasi Pendidikan dan Pelatihan

Standar ≥ 90%

Penanggungjawab Kepala Instalasi Pendidikan dan Pelatihan

11. Ketepatan Waktu Penyusunan Laporan Keuangan


Ketepatan Waktu Penyusunan Laporan
Judul
Keuangan

Dimensi Mutu Efektifitas

Tujuan Tergambarnya disiplin pengelolaan keuangan RS

Laporan keuangan meliputi realisasi anggaran dan


arus kas.
Definisi Operasional
Laporan keuangan harus diselesaikan sebelum
tanggal 10 setiap bulan berikutnya.

Frekuensi Pengumpulan Data Tiga bulan

Periode analisis Tiga bulan

90
PANDUAN AKREDITASI
Jumlah laporan keuangan yang diselesaikan
Numerator sebelum tanggal 10 setiap bulan berikutnya dalam
3 bulan

Jumlah laporan keuangan yang diselesaikan dalam


Denominator
tiga bulan

Sumber data Sub Bag Keuangan

Standar ≥ 90%

Penanggungjawab Kepala Bag Keuangan

12. Kecepatan Waktu Pemberian Informasi Tentang Tagihan Pasien Rawat Inap
Judul Kecepatan Waktu Pemberian Informasi Tentang
Tagihan Pasien Rawat Inap

Dimensi Mutu Efektifitas, kenyamanan

Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan informasi


pembayaran pasien rawat inap

Definisi Operasional Informasi tagihan pasien rawat inap meliputi semua


tagihan pelayanan yang telah diberikan
Kecepatan waktu pemberian informasi tagihan
pasien dinyatakan boleh pulang oleh dokter sampai
dengan informasi tagihan diterima oleh pasien

Frekuensi Pengumpulan Data Tiap bulan

Periode analisis Tiap bulan

Numerator Jumlah kumulatif waktu pemberian informasi


tagihan pasien rawat inap yang diamati dalam satu
bulan

Denominator Jumlah total pasien rawat inap yang diamati dalam


satu bulan

Sumber data Hasil pengamatan

Standar ≤ 2 jam

Penanggungjawab Bagian Keuangan

13. Cost Recovery


91
PANDUAN AKREDITASI
Judul Cost Recovery

Dimensi Mutu Efisiensi,efektivitas

Tujuan Tergambarnya tingkat kesehatan keuangan RS

Cost Recovery adalah jumlah pendapatan


fungsional dalam periode waktu tertentu dibagi
Definisi Operasional
jumlah pembelanjaan operasional dalam periode
waktu tertentu.

Frekuensi Pengumpulan Data Tiap bulan

Periode analisis 3 bulan

Numerator Jumlah pendapatan fungsional dalam 1 bulan

Denominator Jumlah pembelajaan operasional dalam satu bulan

Sumber data Hasil pengamatan

Standar ≥ 60 %

Penanggungjawab Bagian keuangan

14. Kelengkapan Laporan Akuntabilitas Kinerja


Judul Kelengkapan Laporan Akuntabilitas Kinerja

Dimensi Mutu Efektifitas, efisiensi

Tergambarnya kepedulian administrasi RS dalam


Tujuan
menunjukkan akuntabilitas kinerja pelayanan

Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban


RS untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan /
kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
melalui pertanggungjawab secara periodik. Laporan
akuntabilitas kinerja yang lengkap adalah laporan
Definisi Operasional kinerja yang memuat pencapaian indikator-indikator
yang ada pada SPM (Standar Pelayanan Minimal),
indikator-indikator pada rencana strategik bisnis
RS, dan indiktor-indikator kinerja yang lain yang
dipersyaratkan oleh pemerintah daerah.
Laporan akuntabilitas kinerja dilakukan minimal 3
bulan sekali.

Frekuensi Pengumpulan Data 1 tahun


92
PANDUAN AKREDITASI
Periode analisis 1 tahun

Laopran akuntabilitas kinerja yang lengkap dan


Numerator
dilakukan minimal 3 bulan dalam 1 tahun

Jumlah laporan akuntabilitas yang seharusnya


Denominator
disusun dalam 1 tahun

Sumber data Bagian tata usaha

Standar 100 %

Penanggungjawab Direktur

15. Karyawan Yang Mendapat Pelatihan Minimal 20 Jam Pertahun


Karyawan Yang Mendapat Pelatihan Minimal 20
Judul
Jam Pertahun
Dimensi Mutu Kompetensi teknis
Tergambarnya kepedulian RS terhadap sumber
Tujuan
daya manusia
Pelatihan adalah semua kegiatan peningkatan
kompetensi karyawan yang dilakukan baik di RS
Definisi Operasional ataupun diluar RS yang bukan merupakan
pendidikan formal. Minimal per karyawan 20 jam
per tahun
Frekuensi Pengumpulan Data Satu tahun
Periode analisis Satu tahun
Jumlah karyawan yang mendapat pelatihan minimal
Numerator
20 jam per tahun
Denominator Jumlah seluruh karyawan RS
Sumber data Sub Bag Kepegawaian
Standar ≥ 60 %
Penanggungjawab Kepala Bag.Tata Usaha

16. Ketepatan Waktu Pemberian Insentif Sesuai Kesepakatan Waktu


Ketepatan Waktu Pemberian Insentif Sesuai
Judul
Kesepakatan Waktu

Dimensi Mutu Efektifitas

Tujuan Tergambarnya kepedulian rumah sakit terhadap

93
PANDUAN AKREDITASI
kesejahteraan karyawan

Insentif adalah imbalan yang diberikan kepada


karyawan sesuai dengan prestasi kerja. Ketepatan
Definisi Operasional
waktu adalah ketepatan terhadap waktu yang
disepakati/peraturan rumah sakit

Frekuensi Pengumpulan Data Tiapbulan

Periode analisis Tiap 3 bulan

Waktu pemberian insentif yang tepat waktu dalam


Numerator
periode tiga bulan

Denominator 3

Sumber data Hasil pengamatan

Standar 100 %

Penanggungjawab Bagian Keuangan

XVI. Ambulance / Kereta Jenazah

94
PANDUAN AKREDITASI
1. Ketersedian Pelayanan Ambulans dan Mobil Jenazah
Ketersediaan Pelayanan Ambulans dan Mobil
Judul
Jenasah

Dimensi Mutu Keterjangkauan

Tersedianya pelayanan ambulans dan mobil


Tujuan
jenasah 24 jam di RS

Mobil ambulans adalah mobil pengangkut untuk


Definisi Operasional
jenasah

Frekuensi Pengumpulan Data Setiap bulan

Periode analisis Tiga bulan sekali

Numerator Ketersediaan ambulans dan mobil jenasah

Denominator 1

Sumber data Laporan Bulanan

Standar 24 jam

Penanggungjawab
IGD/Instalasi pemulasaran jenasah
pengumpul data

2. Penyedia Pelayanan Ambulans dan Mobil jenazah


Peneyedia pelayanan Ambulans dan Mobil
Judul
Jenazah

Dimensi Mutu Kompetensi teknis

Tersedianya pelayanan ambulans dan mobil


Tujuan
jenazah oleh tenaga yang kompeten

Pemberi pelayanan ambulans dan mobil jenazah


Definisi Operasional
adlah supir ambulans/mobil jenazah yang terlatih

Frekuensi Pengumpulan Data 6 bulan

Periode analisis 6 bulan

Tenaga yang memberikan pelayanan ambulans dan


Numerator
mobil jenazah

Denominator 1

Sumber data Kepegawaian

Standar Supir ambulans terlatih

95
PANDUAN AKREDITASI
Penanggungjawab Kepala bidang Umum

3. Ketersediaan Mobil Ambulans dan Mobil Jenazah


Ketersediaan Mobil Ambulans dan Mobil
Judul
Jenazah

Dimensi Mutu Akses

Tersedianya pelayanan ambulans dan mobil


Tujuan
jenazah untuk pasien yang membutuhkan

Mobil ambulans adalah mobil pengangkut untuk


Definisi Operasional orang sakit. Mobil jenasah adalah mobil pengangkut
untuk jenazah

Frekuensi Pengumpulan Data 6 bulan

Periode analisis 6 bulan

Numerator Ketersediaan mobil jenazah dan mobil jenazah

Denominator 1

Sumber data Bidang Umum

Standar Mobil ambulans terpisah dari mobil jenazah.

Penanggungjawab Kepala IGD

4. Kecepatan Memberikan Pelayanan Ambulans/ Mobil Jenazah di Rumah Sakit


Kecepatan Memberikan Pelayanan ambulans/
Judul
mobil Jenazah di Rumah Sakit

Dimensi Mutu Kenyamanan, keselamatan

Tergambarnya ketanggapan RS dalam


Tujuan menyediakan kebutuhan pasien akan ambulans/
mobil jenazah.

Kecepatan pemberian pelayanan ambulans / kereta


jenasah adalah waktu yang dibutuhkan mulai
permintaan ambulans / mobil jenazah diajukan oleh
Definisi Operasional
pasien/ keluarga pasien di RS sampai tersedianya
ambulans/mobil jenazah, minmal tidak lebih dari 30
menit

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

96
PANDUAN AKREDITASI
Periode analisis 3 bulan

Jumlah kumulatif waktu kecepatan pemberian


Numerator
pelayanan ambulans/ mobil jenasah dalam 1bulan

Jumalah seluruh permintaan ambulans / mobil


Denominator
jenasah

Sumber data Catatan penggunaan ambulans/ mobil jenasah

Standar ≤30 menit

Penanggungjawab Penanggung jawab ambulance/ kereta jenazah

5. Waktu Tanggap Memberikan Pelayanan Ambulans/Mobil Jenazah di Rumah


Sakit
Waktu Tanggap Memberikan Pelayanan
Judul
Ambulans/Mobil Jenazah di Rumah Sakit

Dimensi Mutu Kenyamanan, keselamatan

Tergambarnya ketanggapan RS dalam


Tujuan menyediakan kebutuhan masyrakat akan
ambulans/mobil jenazah

Waktu tanggap pelayanan ambulans/ mobil jenazah


kepada masyrakat adalah waktu yang dibutuhkan
Definisi Operasional
mulai permintaan ambulans/mobil jenazah di ajukan
oleh masyrakat sampai ambulans/mobil jenazah

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

Periode analisis 3 bulan

Jumlah kumulatif waktu tanggap pelayanan


Numerator
ambulans/mobil jenasah dalam 1 bulan

Jumlah seluruh permintaan Ambulans/ Kereta


Denominator
Jenasah dalam 1 bulan

Sumber data Catatan penggunaan ambulans / mobil jenasah

Standar ≤30 menit

Penanggungjawab Penanggungjawab ambulance

6. Tidak Terjadinya Kecelakaan Ambulan/Mobil Jenazah Yang Menyebabkan


Kecacatan atau Kematian.
97
PANDUAN AKREDITASI
Tidak Terjadinya Kecelakaan Ambulan/Mobil
Judul Jenazah yang Menyebabkan Kecacatan atau
Kematian

Dimensi Mutu Keselamatan

Tergambarnya pelayanan ambulans/kereta jenazah


Tujuan
yang aman

Kecelakaan ambulans/mobil jenazah adalah


kecelakaan akibat penggunaan ambulans/mobil
Definisi Operasional jenazah di jalan raya yang berakibat kecacatan
dan/atau kematian bagi penumpang dan/atau
masyarakat

Frekuensi Pengumpulan Data Tiap bulan

Periode analisis Tiap bulan

Jumlah seluruh pelayanan ambulans dikurangi


jumlah kejadian kecelakaan pelayanan ambulans
Numerator
yang berakibat kematian/kecacatan dalam satu
bulan

Jumlah seluruh pelayanan ambulans dalam satu


Denominator
bulan

Sumber data Bidang umum

Standar 100 %

Penanggungjawab Kepala bidang umum

7. Kepuasaan Pelanggan Pelayanan Ambulans dan Mobil Jenazah


Kepuasaan pelanggan Pelayanan Ambulans dan
Judul
Mobil Jenazah

Dimensi Mutu Kenyamanan

Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap


Tujuan
pelayanan ambulans/mobil jenazah

Kepuasaan pelanggan adalah pernyataan puas


Definisi Operasional oleh pelanggan terhadap pelayanan ambulans/
mobil jenasah

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

Periode analisis 3 bulan


98
PANDUAN AKREDITASI
Jumlah kumulatif hasil penelitian kepuasaan dari
Numerator
pasien yang disurvei(dalam persen)

Denominator Jumlah total pasien yang disurvei(n minimal 50)

Sumber data Survey

Standar ≥80%

Penanggungjawab Panitia mutu

XVII. Perawatan Jenazah


99
PANDUAN AKREDITASI
1. Ketersediaan Pelayanan Pemulasaran Jenazah
Judul Ketersediaan Pelayanan Pemulasaran Jenazah

Dimensi Mutu Akses

Tersedianya pelayanan perawatan jenasah 24 jam


Tujuan
di RS

Perawatan jenazah adalah perawatan terhadap


Definisi Operasional jenazah sesuai dengan adat dan agama sesuai
permintaan keluarga

Frekuensi Pengumpulan Data Setiap bulan

Periode analisis 3 bulan sekali

Numerator Tersedianya perawatan jenasah 24 jam

Denominator 1

Sumber data Laporan bulanan

Standar Tersedianya 24 jam

Penanggungjawab Kepala Instalasi Perawatan Jenazah

2. Ketersediaan Fasilitas dan Peralatan Kamar Jenasah


Ketersediaan Fasilitas dan Peralatan Kamar
Judul
Jenasah

Dimensi Mutu Akses, Efektivitas

Kesiapan Fasilitas dan peralatan RS untuk


Tujuan
memberikan pelayanan kamar jenazah

Fasilitas dan peralatan kamar jenasah adalah ruang


perlengkapan dan peralatan yang harus tersedia
Definisi Operasional
untuk pelayanan kamar jenazah sesuai dengan
kelas RS.

Frekuensi Pengumpulan Data 3 bulan sekali

Periode analisis 3 bulan sekali

Jenis dan jumlah fasilitas, perlengakapan dan


Numerator
peralatan pelayanan kamar jenazah

Denominator 1

Sumber data Inventaris kamar jenasah

Standar Sesuai kelas RS


100
PANDUAN AKREDITASI
Penanggungjawab Kepala Instalasi Perawatan Jenazah

3. Ketersediaan Tenaga di Instalasi Perawatan Jenasah


Ketersediaan Tenaga di Instalasi Perawatan
Judul
Jenazah

Dimensi Mutu Akses, efektivitas

Kesiapan RS dalam menyediakan pelayanan


Tujuan
perawatan jenasah

Tenaga pelayanan perawatan jenazah adalah


Definisi Operasional tenaga yang ditunjuk melalui SK direktur untuk
memberikan pelayanan perawatan jenazah

Frekuensi Pengumpulan Data 3 bulan

Periode analisis 3 bulan

Jenis dan jumlah tenaga pemberi pelayanan


Numerator
perawatan jenasah

Denominator 1

Sumber data Instalasi Perawatan Jenasah

Sesuai dengan ketentuan kelas RS dan kebutuhan


Standar
dan ditetapkan dengan SK direktur

Penanggungjawab Kepala instalasi pemulasaran jenazah

4. Waktu Tanggap Pelayanan Pemulasaran Jenasah


Waktu Tanggap Pelayanan Pemulasaran
Judul :
Jenasah

Dimensi Mutu : Kenyamanan

Tergambarnya kepedulian RS terhadap kebutuhan


Tujuan :
pasien akan pemulasaran jenazah

Waktu tanggap pelayanan pemulasaran jenazah


adalah waktu yang dibutuhkan mulai pasien
Definisi Operasional :
dinyatakan meninggal sampai dengan jenazah
mulai ditangani oleh pasien.

Frekuensi Pengumpulan 1 bulan

101
PANDUAN AKREDITASI
Data:

Periode analisis : 3 bulan

Total jenazah yang dirawat tepat waktu dalam satu


Numerator :
bulan

Denominator : Total jenazah yang dirawat dalam satu bulan

Sumber data : Hasil pengamatan

Standar : 100%

Penanggungjawab Kepala instalasi pemulasaran jenazah

5. Perawatan Jenazah Sesuai Standar Universal Precaution


Judul Perawatan Jenasah Sesuai Standar Universal
Precaution

Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas

Tujuan Kesiapan RS dalam menyediakan pelayanan


parawatan jenasah yang aman.

Definisi Operasional Universal precaution adalah kewaspadaan


terhadap penyakit HIV/AIDS dengan mneggunakan
standar alat pelindung diri(APD)

Frekuensi Pengumpulan Data 3 bulan sekali

Periode analisis 3 bulan sekali

Numerator Seluruh perawatan jenasah dikurangi perawatan


jenasah yang tidak sesuai dengan universal
precaution

Denominator Seluruh perawatan jenasah

Sumber data Instalasi perawatan jenasah

Standar 100%

Penanggungjawab Kepala Instalasi Perawatan Jenasah

6. Tidak Terjadinya Kejadian Salah Identifikasi Jenazah


Tidak Adanya Kejadian Salah Identifikasi
Judul
Jenazah

Dimensi Mutu Keselamatan pasien

102
PANDUAN AKREDITASI
Tergambarnya kepedulian dan ketelitian instalasi
Tujuan
perawatan jenasah terhadap identitas pasien

Kejadian salah identifikasi adalah kejadian


Definisi Operasional
tertukarnya identifikasi jenasah di kamar jenasah.

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan sentinel event

Periode analisis 1 bulan sentinel event

Jumlah jenazah yang dirawat di kamar jenasah


Numerator dalam waktu 1 bulan dikurangi jumlah jenazah yang
salah identifikasi

Jumlah jenasah yang di rawat di kamar jenazah


Denominator
dalam waktu 1 bulan

Sumber data Register Instalasi Perawatan Jenazah

Standar 100%

Penanggungjawab Kepala Instalasi Perawatan Jenazah

7. Kepuasaan Pelanggan Perawatan Jenasah


Judul Kepuasaan pelangan Perawatan Jenasah

Dimensi Mutu Kenyamanan

Tujuan Tergambarnya Persepsi pelanggan terhadap


pelayanan perawatan jenasah

Definisi Operasional Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh


pelanggan terhadap pelayanan perawatan jenazah

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

Periode analisis 3 bulan

Numerator Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari


keluarga yang disurvei(dalam persen)

Denominator Jumlah total keluarga yang disurvei (n minimal 50)

Sumber data Survei

Standar ≥80%

Penanggungjawab Panitia mutu

103
PANDUAN AKREDITASI
XVIII. Pelayanan Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit
1. Adanya Penaggung Jawab IPSRS
Judul Adanya Penanggung Jawab IPSRS

Dimensi Mutu Efektifitas,efisiensi, keselamatan

Tujuan Terpiliharanya sarana dan prasarana RS

Penanggung jawab pemeliharaan sarana adalah


seorang yang kompeten dan ditetapkan oleh
Definisi Operasional direktur RS sebagai penanggung jawab
pengelolaan dan pemeliharaan sarana dan
prasarana RS

Frekuensi Pengumpulan Data 3 bulan

Periode analisis 3 bulan

Surat Keputusan Penetapan Penaggung jawab


Numerator
Pemeliharaan Sarana RS

Denominator 1

Sumber data IPSRS

Standar Ditetapkan dengan SK Direktur

Penanggungjawab
Kepala IPRS
pengumpul data

2. Ketersediaan Bengkel Kerja


Judul Ketersediaan Bengkel Kerja

Dimensi Mutu Efektivitas efisiensi

Terpiliharanya sarana, prasarana, mesin, dan


Tujuan
peralatan di RS

Bengkel Kerja adalah tempat untuk pemeliharaan


Definisi Operasional dan perbaikan sarana, prasarana, mesin dan
peralatan yang ada di RS.

Frekuensi Pengumpulan Data 3 bulan

Periode analisis 3 bulan

Numerator Adanya bengkel kerja

Denominator 1

Sumber data IPSRS

104
PANDUAN AKREDITASI
Standar Tersedia sesuai dengan kelas rumah sakit

Penanggungjawab
Kepala IPSRS
pengumpul data

3. Waktu Tanggap Kerusakan


Judul Waktu Tanggap Kerusakan

Dimensi Mutu Efektivitas efisiensi, kesinambungan pelayanan

Tergambarnya kecepatan dan ketanggapan dalam


Tujuan
kerusakan alat RS

Kecepatan waktu menanggapi alat yang rusak


adalah waktu yang dibutuhkan mulai laporan alat
rusak diterima sampai dengan petugas melakukan
Definisi Operasional
pemeriksaan terhadap alat yang rusak untuk tindak
lanjut perbaikan, maksimal dalam waktu 15 menit
harus sudah ditanggapi

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

Periode analisis 3 bulan

Jumlah laporan kerusakan alat yang ditanggapi


Numerator kurang atau sama dengan 15 menit dalam satu
bulan

Jumlah seluruh laporan kerusakan alat dalam satu


Denominator
bulan

Sumber data Catatan laporan kerusakan alat

Standar ≥80%

Penanggungjawab Kepala IPSRS

4. Ketetapan Waktu Pemiliharaan Alat Sesuai Jadwal Pemeliharaan


Ketetapan Waktu Pemiliharaan Alat Sesuai
Judul
Jadwal Pemeliharaan

Dimensi Mutu Efektivitas efisiensi, kesinambungan pelayanan

Tergambarnya ketepatan dan ketanggapan dalam


Tujuan
pemiliharaan alat

Definisi Operasional Waktu pemiliharaan alat adalah waktu yang


menunjukan periode pemeliharaan /service untuk

105
PANDUAN AKREDITASI
tiap-tiap alat sesuai ketentuan yang berlaku.

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

Periode analisis 3 bulan

Jumlah alat yang dilakukan pemiliharaan dalam 1


Numerator
bulan

Jumlah seluruh alat yang seharusnya dilakukan


Denominator
pemeliharaan dalam 1 bulan

Sumber data Register pemiliharaan alat

Standar 100%

Penanggungjawab Kepala IPSRS

5. Ketetapan Waktu Kalibrasi Alat


Judul Ketetapan Waktu Kalibrasi Alat

Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas

Tergambarnya akurasi alat ukur yang digunakan


Tujuan untuk pelayanan medis maupun pelayanan medis
maupun pelayanan penunjang medis.

Kalibrasi adalah pengujian kembali terhadap


Definisi Operasional kelayakan peralatan oleh lembaga kalibrasi yang
sah.

Frekuensi Pengumpulan Data 1 tahun

Periode analisis 1 tahun

Waktu pelaksana kalibrasi alat yang sesuai rencana


Numerator
dalam 1 tahun

Denominator Rencana waktu pelaksanaan kalibrasi alat

Sumber data Buku Regester alat dan dokumen bukti kalibrasi

Standar 100%

Penanggungjawab Kepala IPSRS

106
PANDUAN AKREDITASI
6. Alat Ukur dan Alat Laboratorium Yang di Kalibrasi Tepat Waktu.
Alat Ukur dan Alat Laboratorium Yang
Judul
Dikalibrasi Tepat Waktu

Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas

Tergambarnya akurasi alat ukur yang digunakan


Tujuan untuk pelayanan medis maupun pelayanan
penunjang medis.

Kalibrasi adalah pengujian kembali terhadap


Definisi Operasional kelayakan peralatan oleh lembaga kalibrasi yang
sah.

Frekuensi Pengumpulan Data 1 tahun

Periode analisis 1 tahun

Jumlah seluruh alat ukur dan alat lab yang


Numerator
dikalibrasi tepat waktu dalam 1 tahun

Jumlah alat ukur dan alat lab yang perlu dikalibrasi


Denominator
dalam 1 tahun

Sumber data Buku Register alat dan dokumen bukti kalibrasi

Standar 100%

Penanggungjawab Kepala Instalasi Laboratorium

XIX. Pelayanan Laundry


107
PANDUAN AKREDITASI
1. Ketersediaan pelayanan Laundry
Judul Ketersediaan Pelayanan Laundry

Dimensi Mutu Akses, kenyamanan

Tujuan Tersedianya linen bersih untuk pelayanan RS

Pelayanan Laundry adalah pelayanan pencucian,


Definisi Operasional penyiapan, dan penyediaan linen bersih di RS baik
dilakukan oleh RS atau di pihak ketigakan

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

Periode analisis 3 bulan

Numerator Pelayanan Laundry di RS

Denominator 1

Sumber data Instalasi Laundry

Standar Tersedia

Penanggungjawab
Kepala instalasi laundry
pengumpul data

2. Adanya Penanggung Jawab Pelayanan Laundry


Judul Adanya Penanggung Jawab Pelayanan Laundry

Dimensi Mutu Keselamatan, efisiensi, dan efektifitas

Adanya kejelasan penanggung jawab peneyediaan


Tujuan
linen di RS

Penanggung jawab pelayanan laundry adalah


seorang yang kompeten dan ditetapkan oleh
Definisi Operasional
direktur RS sebagai penanggung jawab
pengelolaan dan penyediaan linen di RS

Frekuensi Pengumpulan Data 3 bulan

Periode analisis 3 bulan

SK penetapan penanggung jawab pelayanan


Numerator
laundry

Denominator 1

Sumber data Instalasi Laundry

Standar Ditetapkan dengan SK Direktur

108
PANDUAN AKREDITASI
Penanggungjawab
Kepala instalasi laundry
pengumpul data

3. Ketersediaan Fasilitas dan Peralatan Pelayanan Laundry


Ketersediaan Fasilitas dan Peralatan Pelayanan
Judul
Laundry

Dimensi Mutu Keselamatan dan efektivitas

Kesiapan fasilitas dan peralatan RS untuk


Tujuan
memberikan pelayanan laundry

Fasilitas dan peralatan pelayanan laundry adalah


ruang mesin,dan peralatan yang harus tersedia
Definisi Operasional
untuk pelayanan laundry sesuai dengan
persyaratan kelas RS

Frekuensi Pengumpulan Data 3 bulan

Periode analisis 3 bulan

Jenis dan Jumlah fasilitas dan peralatan pelayanan


Numerator
laundry

Denominator 1

Sumber data Inventaris instalasi Laundry

Standar Sesuai dengan kelas rumah sakit

Penanggungjawab
Kepala instalasi laundry
Pengumpul data

4. Ketepatan Waktu Penyediaan Linen Untuk Ruang Inap dan Ruang Pelayanan
Ketepatan Waktu Penyediaan Linen Untuk
Judul
Ruang Inap dan Ruang Pelayanan

Dimensi Mutu Efisiensi dan efektifitas

Tergambarnya pengendalian dan mutu pelayanan


Tujuan
laundry

Ketepatan waktu penyediaan linen adalah


Definisi Operasional ketepatan penyediaan linen sesuai dengan
ketentuan waktu yang ditetapkan

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

109
PANDUAN AKREDITASI
Periode analisis 1 bulan

Jumlah hari dalam 1 bulan dengan penyediaan


Numerator
linen tepat waktu

Denominator Jumlah hari dalam 1 bulan

Sumber data Survey

Standar 100 %

Penanggungjawab Kepala instalasi laundry

5. Ketepatan Pengelolaan Linen Infeksius


Judul Ketepatan Pengelolaan Linen Infeksius

Dimensi Mutu Efisiensi dan efektifitas

Tujuan Terkendalinya infeksi di RS akibat linen infeksius

Linen infeksius adalah linen yang dicurigai


Definisi Operasional terkontaminasi cairan tubuh dan berpotensi
menularkan penyakit menular

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

Periode analisis 1 bulan

Jumlah pengamatan proses pengelolaan linen


Numerator
infeksius yang dilakukan benar

Jumlah seluruh pengamatan proses pengelolaan


Denominator
linen infeksius

Sumber data Survey

Standar 100 %

Penanggungjawab Kepala instalasi laundry

6. Ketersediaan Linen
Judul Ketersediaan Linen

Dimensi Mutu Efisiensi, efektifitas, dan kenyamanan

Tergambarnya kemampuan instalasi laundry dalam


Tujuan
mencukupi kebutuhan linen RS

Definisi Operasional Ketersediaan Linen adalah tersedianya linen yang


terdiri dari seprei, sarung bantal, selimut, sticklaken
110
PANDUAN AKREDITASI
dan perlak dalam jumlah cukup

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

Periode analisis 1 bulan

Numerator Jumlah linen yang tersedia

Denominator Jumlah seluruh tempat tidur yang ada di RS

Sumber data Inventaris Instalasi Laundry

Standar 2,5-3 set untuk setiap tempat tidur

Penanggungjawab Kepala instalasi laundry

7. Ketersediaan Linen Streil Untuk Kamar Operasi


Judul Ketersediaan Linen Steril Untuk Kamar Operasi

Dimensi Mutu Efisiensi dan efektifitas , kenyamanan

Tergambarnya kemampuan instalasi laundry dalam


Tujuan
mencukupi kebutuhan linen RS

Linen steril adalah linen yang bebas kuman yang


Definisi Operasional
disediakan untuk keperluan tindakan operatif.

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

Periode analisis 1 bulan

Jumlah linen steril yang dapat disediakan untuk


Numerator
kamar operasi

Jumlah permintaan atau kebutuhan linen steril


Denominator
untuk kamar operasi

Sumber data Instalasi Laundry

Standar 100 %

Penanggungjawab Kepala instalasi laundry

XX. PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI

111
PANDUAN AKREDITASI
1. Adanya Anggota Tim PPI Yang Terlatih
Judul Adanya Anggota Tim PPI Yang Terlatih

Dimensi Mutu Kompetensi Teknis

Tersedianya tim PPI yang kompeten untuk


Tujuan
melaksanakan tugas-tugas tim PPI

Anggota tim PPI yang telah mengikuti pendidikan


Definisi Operasional
dan pelatihan dasar dan lanjut PPI

Frekuensi Pengumpulan Data Setiap 3 bulan

Periode analisis Setiap 1 tahun

Numerator Jumlah anggota tim PPI yang sudah terlatih

Denominator Jumlah anggota tim PPI

Sumber data Kepegawaian

Standar ≥75 %

Penanggungjawab Ketua Komite PPI

2. Ketersediaan APD di Setiap Instalasi/ Departemen


Ketersediaan APD di Setiap Instalasi/
Judul
Departemen

Dimensi Mutu Keselamatan pasien dan petugas

Terlindunginya pasien, pengunjung dan petugas


Tujuan
dari infeksi

APD (Alat Pelindung Diri) adalah alat estándar yang


digunakan untuk melindungi tubuh dari tenaga
kesehatan, pasien atau pengunjung dari penularan
Definisi Operasional
penyakit di rumah sakit, seperti masker, sarung
tangan karet, penutup kepala, sepatu boots, dan
gaun

Frekuensi Pengumpulan Data Tiap minggu

Periode analisis Tiap tiga bulan

Jumlah unit kerja pelayanan yang dipersyaratkan


Numerator
memiliki APD yang menyediakan APD

Jumlah seluruh unit kerja pelayanan yang


Denominator
dipersyaratkan memiliki APD

112
PANDUAN AKREDITASI
Sumber data Survey

Standar ≥75%

Penanggungjawab Ketua Tim PPI

3. Rencana Program PPI


Judul Rencana Program PPI

Dimensi Mutu Keselamatan pasien dan petugas

Tujuan Adanya kegiatan PPI yang terprogram di RS

Rencana program PPI adalah rencana tahunan


Definisi Operasional kegiatan tim PPI berupa program dan kegiatan
yang akan dilaksanakan di RS dalam 1 tahun

Frekuensi Pengumpulan Data Tiap tahun

Periode analisis Tiap tahun

Numerator Rencana program PPI

Denominator 1

Sumber data Tim PPI

Standar Ada

Penanggungjawab Ketua Tim PPI

4. Pelaksanaan Program PPI Sesuai Rencana


Judul Pelaksanaan Program PPI Sesuai Rencana

Dimensi Mutu Keselamatan pasien dan petugas

Tujuan Adanya kegiatan PPI yang terprogram di RS

Pelaksanaan program PPI adalah pelaksanaan


Definisi Operasional tahunan kegiatan tim PPI berupa program dan
kegiatan yang dilaksanakan di RS selama 1 tahun

Frekuensi Pengumpulan Data 6 bulan

Periode analisis 6 bulan

Jumlah kegiatan PPI yang dilaksanakan selamam 6


Numerator
bulan sesuai rencana.

Denominator Seluruh kegiatan yang direncanakan selama kurun

113
PANDUAN AKREDITASI
waktu 6 bulan.

Sumber data Tim PPI

Standar 100%

Penanggungjawab Ketua Tim PPI

5. Penggunaan APD Saat Melaksanakan Tugas


Judul Penggunaan APD Saat Melaksanakan Tugas
Dimensi Mutu Keselamatan pasien dan petugas

Terlindungnya pasien dan petugas dari penularan


Tujuan
penyakit infeksi maupun berbahaya

Alat Pelindung Diri adalah alat estándar yang


digunakan untuk melindungi tubuh dari tenaga
kesehatan, pasien atau pengunjung dari penularan
Definisi Operasional
penyakit di rumah sakit, seperti masker, sarung
tangan karet, penutup kepala, sepatu boots, dan
gaun.

Frekuensi Pengumpulan Data Tiap 1 bulan

Periode analisis Tiap 3 bulan

Jumlah karyawan yang diamati yang tertib


Numerator
menggunakan APD sebagaimana dipersyaratkan

Denominator Seluruh karyawan yang diamati

Sumber data Survei Observasi

Standar 100%

Penanggungjawab Ketua Tim PPI

6. Kegiatan Pencatatan dan Pelaporan Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit


Kegiatan Pencatatan Dan Pelaporan Infeksi
Judul
Nosokomial di Rumah Sakit

Dimensi Mutu Keselamatan pasien dan petugas

Terlaksananya pemantauan infeksi nosokomial


Tujuan
dirumah sakit

Definisi Operasional Kegiatan pengamatan faktor risiko infeksi


nosokomial, pengumpulan data (check list)pada

114
PANDUAN AKREDITASI
instalasi yang ada di RS. Minimal 1 (satu)
parameter dari ILO<,ILI,<VAP,<ISK

Frekuensi Pengumpulan Data Setiap hari

Periode analisis 1 bulan

Jumlah instalasi yang melakukan pencatatan dan


Numerator
pelaporan infeksi nosokomial

Denominator Jumlah instalasi yang ada

Sumber data Survey

Standar ≥75 %

Penanggungjawab Ketua Tim PPI

XXI. PELAYANAN KEAMANAN

115
PANDUAN AKREDITASI
1. Petugas Keamanan Bersertifikat Pengaman
Judul Petugas Keamanan Bersertifikat Pengaman

Dimensi Mutu Keamanan, kompetensi teknis dan kenyamanan

Terlaksananya suasana rasa aman bagi pasien dan


Tujuan
keluarganya

Petugas Keamanan bersertifikat Pengaman adalah


petugas keamanan yang telah mendapat pelatihan
Definisi Operasional
pengamanan dari kepolisian sesuai dengan
estándar pengaman yang berlaku

Frekuensi Pengumpulan Data 3 bulan sekali

Periode analisis 3 bulan sekali

Jumlah petugas keamanan yang memiliki sertifikat


Numerator
pengaman

Denominator Jumlah seluruh petugas keamanan

Sumber data Personalia

Standar 100%

Penanggungjawab Kepala Bagian Umum

2. Sistem Pengamanan

Judul Sistem Pengamanan

Dimensi Mutu Efektifitas, kesinambungan pelayanan keamanan

Terciptanya sistem pengaman di RS khususnya


Tujuan pengaman bagi bayi, anak dan usia lanjut serta
tempat yang di identifikasi rawan keamanan.

Sistem pengamanan adalah kebijakan direktur RS


yang mengatur tentang pola pengamanan
Definisi Operasional
khususnya bagi bayi, anak dan usia lanjut serta
tempat yang di identifikasi rawan keamanan

Frekuensi Pengumpulan Data 3 bulan

Periode analisis 3 bulan

Numerator Adanya kebijakan direktur RS yang mengatur


tentang pola pengamanan khususnya bagi bayi,
anak, usia lanjut serta tempat yang di identifikasi

116
PANDUAN AKREDITASI
rawan keamanan

Denominator 1

Sumber data Bagian Umum

Standar 100%

Penanggungjawab Bagian Umum

3. Petugas Keamanan Melakukan Pengawasan Keliling RS


Petugas Keamanan Melakukan Pengawasan
Judul : Keliling RS

Dimensi Mutu : Keamanan, kesinambungan pelayanan keamanan

Terciptanya rasa aman bagi pasien dan


Tujuan :
keluarganya serta pengunjung dan petugas RS

Petugas Keamanan melakukan pengawasan


keliling RS adalah kegiatan mengelilingi fasilitas RS
Definisi Operasional :
setiap jam dalam rangka kewaspadaan terhadap
kondisi keamanan RS

Frekuensi Pengumpulan
1 bulan sekali
Data:

Periode analisis : 2 bulan sekali

Jumlah hari yang disampling yang memenuhi


Numerator :
kriteria definisi operasional (minimal 40)

Denominator : Jumlah hari yang disampling

Sumber data : Laporan petugas keamanan

Standar : 100%

Penanggungjawab Bagian Umum

4. Evaluasi Terhadap Sistem Pengamanan

Judul Evaluasi Terhadap Sistem Pengamanan

Dimensi Mutu Efektivitas, kesinambungan pelayanan

Tujuan Terselenggaranya sistem pengamanan yang efektif


dan berkesinambungan

Definisi Operasional Evaluasi terhadap sistema pengamanan adalah

117
PANDUAN AKREDITASI
proses penilaian yang dilakukan terhadap sistem
pengaman yang telah ditetapkan dan dilakukan
perbaikan apabila ditemukan kekurangan.

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan sekali

Periode analisis 3 bulan sekali

Numerator Jumlah bulan yang diadakan evaluasi dan tindak


lanjut

Denominator 3 bulan

Sumber data Pencatat bagian umum

Standar 100%

Penanggungjawab Bagian umum

5. Tidak Adanya Barang Milik Pasien, Pengunjung, Karyawan Yang Hilang.


Tidak Adanya Barang Milik Pasien, Pengunjung,
Judul Karyawan Yang Hilang

Dimensi Mutu Keamanan dan kenyamanan

Terciptanya rasa aman dan rasa nyaman bagi


Tujuan
pasien, pengunjung dan karyawan RS.

Tidak adanya barang milik pasien, pengunjung dan


karyawan RS yang hilang adalah semua barang
Definisi Operasional
milik pasien, pengunjung dan karyawan tetap
terjaga dan tidak hilang

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan sekali

Periode analisis 3 bulan sekali

Jumlah hari yang disurvei dikurang dengan jumlah


Numerator hari adanya kehilangan barang milik pasien/
pengunjung/ karyawan

Denominator Jumlah hari yang disurvei

Sumber data Survei

Standar 100%

Penanggungjawab Bagian Umum

6. Kepuasaan Pasien Pelayanan Keamanan


118
PANDUAN AKREDITASI
Judul Kepuasaan Pasien Pelayanan Keamanan

Dimensi Mutu Kenyamanan

Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap


Tujuan
pelayanan keamanan

Kepuasaan pelanggan adalah pernyataan puas


Definisi Operasional
oleh pelanggan terhadap pelayanan keamanan

Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan

Periode analisis 3 bulan

Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasaan dari


Numerator
pasien/ keluarga yang disurvei(dalam persen)

Denominator Jumlah total keluarga yang disurvei (n minimal 50)

Sumber data Survei

Standar ≥90 %

Penanggungjawab Bagian Umum

Keterangan : ILO : Infeksi Luka Operasi


ILI : Infeksi Luka Infus
VAP : Ventilator Assosiated Pneumonie
ISK : Infeksi Saluran Kemih

119
PANDUAN AKREDITASI

Anda mungkin juga menyukai