Anda di halaman 1dari 12

TUGAS TERMODINAMIKA

Paper Pertemuan ke-11

Entropi Proses Reversibel dan Irreversibel

Dosen Pengampu : Eli Tresnowati, S.Pd, M.Pd

Disusun oleh :

Kelompok 2

Alfiyatun Sholihah (2010303041)


Faiza Sofiana Azhari (2010303086)
Diarti Hana Restha (2010303113)

Kelas 1 IPA

PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TIDAR MAGELANG

2020/2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Termodinamika membahas tentang sistem keseimbangan (equilibrium), yang
dapatdigunakan untuk mengetahui besarnya energi yang diperlukan untuk
mengubah suatu sistemkeseimbangan, tetapi tidak dapat dipakai untuk mengetahui
seberapa cepat (laju) perubahan ituterjadi karena selama proses sistem tidak berada
dalam keseimbangan. Suatu sistem tersebutdapat berubah akibat dari lingkungan
yang berada di sekitarnya. Sementara untuk aplikasi dalammaterialnya,
termodinamika membahas material yang menerima energi panas atau energi dalam
bentuk yang berbeda-beda
Konsep entropi mula-mula diperkenalkan dalam fisika teori oleh R.J. Clausius
dalam pertengahan abad kesembilanbelas. Sampai pada saat itu terdapat banyak hal
yang membingungkan mengenai hubunganantara kalor dan kerja serta perannya
dalam operasi mesin kalor. Insinyur Perancis yangterkenal, Carnot, Petit, Clement,
dan Desormes hanya memiliki sedikit pengetahuanmengenai hukum pertama
termodinamika. Carnot percaya bahwa keluaran kerja suatu mesinadalah akibat dari
sejumlah kalor yang meninggalkan tandon panas dan sejumlah kalor yangsama
masuk ke tandon dingin
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana persamaan keadaan entropi untuk proses reversibel dan irreversibel?
2. Bagimana prinsip perubahan entropi?
3. Jelaskan perumusan persamaan perubahan entropi pada berbagai sistem dan
proses!
4. Apa saja contoh konstekstual entropi pada kehidupan sehari hari
C. Tujuan
1. Memahami persamaan keadaan entropi untuk proses reversibel dan irreversibel
2. Mengetahui prinsip perubahan entropi
3. Memahami perumusan persamaan perubahan entropi pada berbagai sistem dan
proses

BAB II

PEMBAHASAN

Persamaan keadaan Entropi untuk proses Reversibel dan Irreversibel

Proses reversibel adalah proses termodinamik yang dapat berlanggsung secara


bolak-balik. Sebuah sistem yang mengalami idealisasi proses reversibel selalu
mendekati keadaan kesetimbangan termodinamika antara sistem itu sendiri dan
lingkungannya. Proses reversibel merupakan proses seperti-kesetimbangan (quasi
equilibrium process). Proses yang dapat dibalik arahnya dinamakan proses reversibel. 

Proses reversibel adalah murni dan bersifat hipotesis. Berbagai proses yang
diidealisasikan sebagai proses reversibel adalah :

·       1.  Tidak ada gesekan internal atau mekanis

·       2.  Perbedaan suhu dan tekanan antara zat kerja dan lingkungan harus infinitesimal

·      3.   Pemampatan atau pemuaian yang terbatas

·       4. Aliran arus listrik melalui tahan adalah nol

·      5.   Reaksi kimia yang terbatas

·      6.   Magnetisasi, polarisasi

·     7.    Pencampuran dua sampel zat yang sama pada keadaan yang sama.

Proses termodinamik yang berlanggsung secara alami seluruhnya disebut proses


ireversibel (irreversibel process).  Proses tersebut berlangsung secara spontan pada satu
arah tetapi tidak pada arah sebaliknya. Proses yang tidak dapat dibalik arahnya
dinamakan proses irreversibel. Contohnya kalor berpindah dari benda yang bersuhu
tinggi ke benda yang bersuhu rendah
 Entropi merupakan ukuran banyaknya energi (kalor) yang tidak dapat diubah
menjadi usaha. Jika hal itu dilanggar,berarti melanggar hukum II
termodinamika.
 Entropi juga dapat dinyatakan sebagai ukuran ketidakteraturan suatu sistem.
Proses alami bersifat irreversibel (tidak dapat balik) - jika reversibel, maka
melanggar hukum I Termodinamika. Contohnya : piring yang jatuh dari meja
menjadi pecah berkeping-keping, dan tidak dapat kembali lagi menjadi utuh.
 Siklus Carnot memiliki efisiensi maksimum sebuah mesin kalor. Hal itu
dikarenakan siklusnya bersifat reversibel.
Pada siklus Carnot berlaku :
Q1/Q2  =  T1/T2
atau
Q1/T1  =   Q2/T2
atau
Q/ T (reversibel)  = konstan
Besarnya Q/T disebut perubahan entropi 
ΔS = Q/Treversibel

Entropi Pada Proses Reversibel

Pada mesin Carnot

1. reservoir panas, entropinya berkurang Q1/T1 ;

ΔS1 = - Q1/T1   

2. reservoir dingin, entropi  entropinya Q2/T2

ΔS2 = - Q2/T2    

Perubahan entropi total atau perubahan entropi jagad raya untuk proses reversibel
adalah.
 ΔS  =   ΔS1  +  ΔS2   = -(Q1/T1)    + ( Q2/T2) = 0 karena     Q1/T1  =   Q2/T2   
Jadi perubahan entropi total untuk proses reversibel = 0 atau entropinya adalah konstan.

Entropi Proses Irreversibel


Peristiwa di jagad raya ini, umumnya termasuk proses irreversibel. Hal ini dikarenakan
ada kalor yang hilang (tidak dapat diubah menjadi usaha) sebagai akibat adanya gesekan
sejenisnya.Hal itu menyebabkan perubahan entropi    I ΔS2I     >    I ΔS1 I. Oleh karena
itu, perubahan entropi jagad raya setiap proses irreversibel ΔS2   adalah positif. Dengan
kata lain, entropi jagad raya/alam semesta selalu bertambah, seperti halnya waktu.

Prinsip entropi

1. Keadaan gas lebih boleh jadi daripada keadaan cair dan keadaan cair lebih boleh jadi
daripada keadaan padat.  Atom-atom dalam molekul gas lebih independen satu sama
lain daripada cair atau padatan sehingga entropi gas lebih besar daripada entropi cair
dan entropi cair lebih besar daripada entropi padatan. Proses pelelehan dan penguapan
melibatkan suatu peningkatan entropi. Apabila dibandingkan antara entropi pelelehan
dan entropi penguapan maka perubahan entropi penguapan(sublimasi) relative lebih
tinggi daripada entropi pelelehan. Hal ini disebabkan oleh perbedaan tingkat
ketidakteraturan antara cair dan gas yang relatif tinggi.  Entropi cair akan lebih besar
jika interaksi antar kutub lebih kuat atau terjadi jembatan protonik dalam cairan.
Beberapa nilai entropi zat dalam berbagai fasa pada suhu 25 oC disajikan dalam Tabel 
Nilai entropi zat dalam berbagai fasa pada suhu 25 oC (kal/der.mol)

Zat Padat Cair Gas

Na 12,3 13,83 36,71

P 9,82 10,28, 38,98

Si 4,43 11,21 40,12

Pb 15,50 17,14 41,89

H2O - 16,72 45,11


CH3OH - 30,30 56,80

SiO2 10,00 11,35 54,62

Li2O 8,98 9,86 56,03

BeO 3,38 10,50 47,21

TiO2 12,01 15,43 56,44

PbO 15,59 20,55 57,35

BCl3 45,30 - 85,30

NaCl 17,33 30,22 54,88

HgBr2 40,71 46,80 76,51

2. Gas-gas monoatomik lebih boleh jadi daripada gas poliatomik oleh karena itu gas-gas
monoatomik cenderung memiliki entropi yang lebih tinggi daripada gas-gas poliatomik.
Gas-gas monoatomik memiliki derajat ketidak teraturan yang lebih tinggi daripada gas-
gas poliatomik. Pembentukan molekul poliatomik dengan struktur yang pasti dan
tertentu akan meningkatkan keteraturan molekul poliatomik sehingga akan menurunkan
entropi molekul poliatomik. beberapa nilai entropi gas monoatomik dan poliatomik
disajikan dalam Tabel 
Beberapa nilai entropi gas monoatomik dan poliatomik (kal/der.mol)

Gas Entropi Gas poliatomik Entropi


monoatomik

H 27,4 H2 15,6

N 36,6 N2 22,9

O 38,5 O2 25,5

F 37,9 F2 24,4

Si 40,1 Si2 17,5


P 39,0 P2 26,1

S 40,1 S2 27,3

Cl 39,5 Cl2 26,6

3. senyawa molekuler adisi atau senyawa kompleks koordinasi kurang boleh jadi
daripada komponen-komponen penyusunnya. Contoh [K2SO4.Al2(SO4)3] komponen-
komponen penysunnya adalah K2SO4SO dan Al2(SO4)3.
4. Senyawa-senyawa yang tersusun dari unsur-unsur dengan berat atom yang lebih
tinggi cenderung memiliki entropi yang lebih tinggi. Beberapa contoh disajikan dalam
Tabel 
Pengaruh massa terhadap entropi gas pada suhu 25oC (kal/der.mol)

X F Cl Br I

HX 41,51 44,65 - -

NaX 51,70 54,88 - -

MgX2 55,89 61,50 - -

PbX2 69,35 76,63 82,43 85,91

BX3 60,71 69,32 - -

ZrX4 76,95 87,37 98,78 108,42

NOX 59,27 - 65,38 67,67

5. Pada  temperatur biasa pengaruh entropi pada arah reaksi umumnya relatif kecil
kecuali jika selisih energi ikat total produk dan reaktan relatif kecil.
Semua reaksi kimia yang melibatkan kenaikan entropi akan  berlangsung secara spontan
pada temperatur yang cukup tinggi.

Perubahan Entropi pada berbagai Sistem dan Proses


Rumus Perubahan entropi pada proses reversibel
Menghitung ∆S (Sistem) pada proses reversibel (I dan f keadaan keseimbangan). Kita
akan menghitung perubahan entropi ∆S sistem ideal pada proses reversibel isotermal,
isokhorik, isobarik maupun adiabatik, dan menggambarkan proses proses itu pada
diagram T-S

1. Proses Adiabatik
Kalau proses beresifat reversibel : dQ=TdS. Karena adiabatik : dQ=0, maka

pada diagram T-S, proses adibatik reversibel (atau proses isentrop) tampak
sebagai garis lurus vertikal.

2. Proses Isotermal Reversibel


Jelaslah bahwa proses isotermal reversibilitas pada diagram T-S tergambar oleh
garis lurus mendatar. Adapun perubahan entropi diperoleh dari rumus (9-5) atau
rumus (9-6) :

3. Proses Reversibel
4. Proses Isobarik Reversibel

- Kalau P2>P1, maka isobarnya terletak diatas isobar P1.


- Dapatkah anda buktikan : pada diagram T-S, kurva isokhorik
lebih suram daripada kurva isobar.
5. Perubahan Entropi pada RK
Dengan mengingat sifat RK, bahwa kalor yang keluar maupun masuk RK tidak
berlangsung secara isotermal, yakni terjadi pada suhu RK tersebut. Akan tetapi P
dan V RK juga tidak berubah, maka keadaan keseimbangannya tidak pernah
terganggu, hingga proses itu selalu bersifat reversibel.
6. Perubahan Entropi Sistem pada Perubahan Fase
Perubahan fase adalah proses isotermal; ia terjadi pada suhu transisi, selain T
yang tidak berubah, biasanya ada lagi satu kordinat yang tidak berubah, biasanya
tekanan (perubahan fase pada udara luar). Perubahan entropi yang diderita
sistem, dihitung dari rumus:

Q yang terlibat
∆ s=
suhu transisi

Rumus Perubahan entropi pada proses ireversibel


a) Proses irevesibel, adiabatik. Antara dua kesetimbangan
- Isobarik : pada cairan kental diadakan W luar, yang berubah menjadi kalor

- Ekspansi gas ideal. Proses ini berlangsung non-reversibel, adiabatik, dan


keadaan awal serta keaddan akhirnya berupa keadaan keseimbangan

proses-proses non reversibel, adiabatik, yang berlansung antara dua keadaan


keseimbangan, selalu menghasilkan Salam  0 , seperti digambarkan

oleh kedua contoh diatas. Perubahan entropi sistem antara dua keadaan
seimbang pada proses non- reversibel, kita hitung melalui proses reversibel
antara kedua titik keseimabngan yang sama.Yang harus dibuktikan ialah
Salam  0 untk proses I-f, yang non-reverseibel. Karena titik I dan f
adalah titik keseimbangan, maka titik i selalu dapat dicapai dari titik f melalui
jalan yang reverseibel, maka melalui jalan-jalan reverseibel f-k (=adiabatik), ke-j
(isotermik) dan j-i (adiabatik)
Contoh Entropi pada Kehidupan Sehari-hari

1. Ketika kulit melakukan kontak dengan gelas kaca yang berisi air panas.
Tangan akan merasa panas karena kalor dari air mengalir ke gelas dan
mengalir ke kulit.

2. Ketika menjemur pakaian, panas dari matahari berpindah ke baju, suhu


pakaian akan meningkat, lalu air dalam baju pun begitu juga lalu air akan
lebih cepat menguap.

3. Ketika mencampurkan air panas dengan air dingin, air panas akan menjadi
lebih dingin dan air panas akan menjadi lebih dingin, karena ada yang
menerima dan ada yang memberikan kalor sehingga akan mencapai titik
keseimbangan antar keduanya.

4. Ketika membakar kayu, energi potensial atom dalam kayu berubah menjadi
panas, lalu berubah menjadi energi potensial atom dalam CO2
DAFTAR PUSTAKA

Blog Physics. 2013. Entropi , Proses Reversibel dan Ireversibel.


https://momentumsudutdanrotasibendategar.blogspot.com/2013/06/entropi-proses-
reversibel-dan.html diakses pada tanggal 29 Oktober 2021 jam 19.04
Nurdiana, Sary, Fiska. 2015. PROSES REVERSIBLE, IRREVERSIBLE ENTROPI
DAN HUKUM II TERMODINAMIKA. http://fiskadiana.blogspot.com/2015/04/proses-
reversible-irreversible-entropi.html?m=1, diakses 29 Oktober 2021 pukul 14.57.

Anda mungkin juga menyukai