Anda di halaman 1dari 4

Tugas Kelompok Farmakologi

Nama Anggota:

1. Putri Sya’diyatul Aliyah (XI.2)


2. Ranti Fitriani (XI.1)
3. Siska Rahmatul Fauziah (XI.3)
4. Tanty Sari (XI.1)

Cari satu kasus terkait obesitas dan obat obat anoreksansia!

 KASUS OBESITAS TITI WATI, PALANGKARAYA,KALTENG.

Sebanyak 16 dokter dari berbagai disiplin ilmu dikerahkan untuk menangani Titi Wati
(37), penderita obesitas asal Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Para dokter ini berasal dari
Kalimantan Tengah dan ada pula yang didatangkan dari Bali untuk menangani perempuan yang
kerap disapa Titin itu dalam persiapan atau saat operasi. “Sebelum melakukan operasi pengecilan
lambung, selama sepekan Titi akan ditangani oleh 16 dokter ahli dari Bali dan Kalteng. Operasi
dilakukan jika semua hasil cek kesehatan Titi memungkinkan untuk dilakukan operasi," kata
Wakil Direktur RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya, dr Theodorus Sapta Atmadja, Senin
(14/1/2019). " Dokter yang kami pakai adalah yang sudah berpengalaman, kami pilih yang
terbaik," tambahnya. Jelang Operasi Pengecilan Lambung, Penderita Obesitas Titi Wati
Ditangani 16 Dokter.

Deretan pemeriksaan yang dijalani Titi sebelum operasi Wajah Titin, penderita obesitas
300 kg, terlihat mulai bisa tersenyum saat sudah berada diruang rawat inap rumah sakit di
Palangkaraya, Jumat (11/1/2019).
Menurut Theo, kasus ini tidak sederhana karena perlu penanganan khusus. Meski belum
diketahui persisnya jadwal operasi. Sejumlah persiapan sudah dilakukan. Sejak menginap di
rumah sakit sejak Jumat (11/1/2019), Titi telah menjalani pemeriksaan, mulai dari penimbangan
berat badan, pemeriksaan darah rutin, urine, rontgen, hingga USG. "Operasi nantinya akan
menggunakan sistem laparoskopi mengingat peralatan yang kami miliki cukup memadai.
Menurut teori, tingkat kegagalan dari operasi yang akan dilakukan kepada pasien sangatlah
kecil," kata Theo. Selain itu, tim medis juga melakukan uji spidometri untuk melihat kapasitas
jantung, mengambil foto toraks serta melakukan USG abdomen. Hasilnya, masih harus
didiskusikan dengan tim dokter yang akan melakukan operasi.

Siap Jalani Operasi, Titin Penderita Obesitas Hampir 300 Kg Sempat Gemeta. Kadar gula
Titi tinggi sempat jadi perhatian tim medis Ilustrasi rumah sakit(SHUTTERSTOCK) Wakil
Direktur Pendidikan dan Kemitraan RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya dr. Theodorus Sapta
Atmadja MM mengatakan, dari hasil pemeriksaan darah, kadar gula Titin cukup tinggi. Tim
medis akan melakukan tindakan untuk bisa menekan tingginya kadar gula dalam tubuh Titin.
Tujuannya, agar tidak menjadi penghambat untuk tindakan operasi penyempitan saluran
pencernaan nantinya. "Kami juga sudah meminta bantuan dokter ahli gizi dari Fakultas
Kedokteran Universitas Palangkaraya agar bisa mengatur makanan yang akan dikonsumsi Titi
sehingga kadar gula dalam tubuh Titin juga bisa segera ditekan," katanya.

Tim relawan dibutuhkan untuk memindahkan Titi diangkat oleh 20 orang tim
sukarelawan untuk jalani pemeriksaan(Handout,Kurnia Tarigan) Setelah dirawat secara intensif
oleh tim medis di Rumah Sakit Doris Sylvanus Palangkaraya, setiap hari Titi harus menjalani
pemeriksaan. Ada beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan di ruang rawat inap tempat Titin
dirawat. Namun, beberapa pemeriksaan membuat tim medis meminta bantuan relawan untuk
bisa memgangkat Titi dengan tandu buatan. Tujuannya, agar bisa melakukan pemeriksaan di
ruangan yang berbeda. Selain itu, pihak rumah sakit telah membatasi jumlah pembesuk hanya
untuk keluarga Titi.

Titin mulai jalani operasi usai 5 hari menunggu Titin saat memasuki ruang Instalasi
Bedah Sentral Rumah Sakit Doris Sylvanus Palangkaraya, Selasa (15/1/2019).(KOMPAS.com/
HANDOUT) Setelah lima hari menjalani pemeriksaan kesehatan, Titi mulai menjalani operasi
pengecilan lambung pada hari Selasa (15/1/2019). Para tim dokter tampak ke ruang rawat inap
Titin untuk melihat langsung kondisi kesehatan serta kesiapan Titi yang akan menjalani operasi.
Sekitar pukul 07.00 WIB Titin sudah dibawa ke ruang Intensive Care Unit (ICU). Lalu pada
pukul 10.00 WIB, tim medis membawa Titi memasuki ruang instalasi bedah sentral. “Setelah melalui hasil
pemeriksaan yang telah dilakukan secara bertahap selama lima hari oleh tim medis, sekarang Titi sudah siap
jalani operasi," kata dr Theodorus Sapta Atmadja MM kepada Kompas.com sesaat sebelum Titi menjalani
operasi
 OBAT OBATAN ANOREKSANSIA
 Fenfluramin
Obat turunan amfetamin ini memperkuat rasa kenyang tanpa menekan nafsu
makan, bekerja dengan jalan menekan atau menghambat rangsangan-rangsangan yang
dikirim oleh reseptor-reseptor tertentu di lambung-usus ke pusat kenyang di otak
(hipotalamus). Disamping itu fenfluramin berdaya hipotensif dan antidiabetogen dengan
jalan memperbesar penyerapan glukosa oleh otot (bila ada insulin) dan dapat
dikombinasikan dengan anti hipetensiva dan anti diabetika. Zat ini juga memiliki daya
antilipemik, sehingga dapat menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol darah yang
tinggi. Efek samping yang sering terjadi adalah diare, mual dan muntah, rasa ngantuk
yang ringan, mulut kering dan depresi bila terapi dihentikan secara mendadak.
 Mazindol
Berdaya menekan nafsu makan secara efektif. Efek sampingnya adalah mulut
kering, obstipasi, nyeri kepala, takikardia dan stimulasi sistim saraf sentral berupa
gelisah, nervositas, sukar tidur dan lain-lain.
 Orlistat
Obat ini bekerja dengan menghambat lipase dan mengurangi absorpsi asupan lemak.
 Sibutramin
Obat ini bekerja  meningkatkan penggunsn energy akibat kerja saraf adrenergic
 Rimonabant
Obat ini bekerja berdasarkan pengehambatan reseptor kanabinoid.
 

Anda mungkin juga menyukai