Anda di halaman 1dari 19

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : MTSN 1 PESISIR SELATAN


Mata Pelajaran : Informatika
Kelas/ Semester : IX/ Genap
Materi Pokok : Media sosial
Alokasi Waktu : 10 JP

A. KOMPETENSI INTI
KI.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya;
KI.2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektifdengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya;
KI.3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasaingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata;

KI.4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,


mengurai, merangkai, memodifikasi, dan mem-buat)dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolahdan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. KOMPETENSI DASAR
Media Sosial
3.3 Mengenal media sosial dan dampaknya
4.3  Memakai media sosial dengan baik dan berguna, dengan memperhatikan privasi
dan hak orang lain.

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


3.3.1 Menjelaskan media sosial
3.3.2 Menjelaskan jenis-jenis media sosial
3.3.3 Menjelaskan dampak penggunaan media sosial
4.3.1 Mempraktekkan penggunaan media sosial yang baik dan berguna

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik mampu menjelaskan pedoman komunitas di media sosial
2. Peserta didik mampu menjelaskan jenis-jenis media sosial
3. Peserta didik mampu menjelaskan dampak penggunaan media sosial dari segi positif dan
negatifnya
4. Peserta didik mampu menunjukkan sikap yang bijak dalam penggunaan media sosial
dalam kehidupan sehari-hari
E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Etika penggunaan internet dan media sosial
a. Pedoman Komunitas (Community Guidelines) di Media Sosial
Pada bulan September 2011, beberapa perwakilan dari komunitas online dan
penggiat internet di Indonesia berkumpul di Jakarta untuk bersama mencoba
merumuskan suatu acuan etika online yang dapat digunakan oleh warganet di Indonesia.
Hasil rumusannya adalah sebagai berikut:
o Bahwa kegiatan penggunaan internet dapat membantu mencari, mendapatkan,
mengelola, dan mendistribusikan banyak informasi yang positif dan bermanfaat bagi
individu maupun masyarakat luas.
o Bahwa kegiatan penggunaan internet ternyata membuka peluang bagi diri sendiri
terkena dampak negatif ataupun menghadapi perkara dari pihak lain yang dirugikan
atau merasa dirugikan.
o Bahwa dampak negatif ataupun perkara yang timbul akibat penggunaan internet,
dalam batas-batas tertentu dapat diselesaikan secara musyawarah, namun seseorang
tetap dapat terkena konsekuensi hukum secara perdata dan/atau pidana.
o Untuk itu maka kami, atas nama perwakilan organisasi atau komunitas berjejaring
(network society) dari berbagai kota di Indonesia bersepakat menyerukan kepada
seluruh masyarakat luas pada umumnya dan pengguna Internet pada khususnya, agar
bijak dalam pengunaan Internet.

Setiap platform media sosial memiliki aturan main yang bertujuan agar platform
tersebut dapat nyaman dan aman digunakan oleh para anggotanya. Selain itu agar dapat
menghindarkan diri kita dari berbagai kemungkinan masalah yang muncul. Instagram,
Facebook, dan YouTube adalah media sosial yang popular serta banyak digunakan oleh
pengguna internet di Indonesia.
Kita perlu membaca pedoman komunitas dari media sosial tersebut di halaman
bantuan yang telah disediakan. Hal ini dikarenakan pelanggaran terhadap pedoman ini
dapat mengakibatkan konten yang kita unggah dapat dihapus sampai ke penonaktifan
akun penggunanya.
Berikut contoh Pedoman Komunitas yang perlu diperhatikan oleh parapengguna
media sosial tersebut:
a. Facebook atau Instagram
Dalam menggunakan Facebok dan Instagram, berikut pedoman komunitas yang
tercantum dalam situsnya:
(1) Hanya bagikan foto dan video yang anda ambil sendiri atau Anda berhak
untuk membagikannya. Ingatlah untuk mengirim konten autentik dan Jangan
mengirimkan sesuatu yang Anda salin atau Anda dapatkan dari Internet tanpa
hak untuk mengirimkannya.
(2) Menumbuhkan interaksi yang bermanfaat dan tulus. Hindari melakukan
tindakan spam seperti mengirimkan konten atau komentar berulang,
mengumpulkan like atau follower dengan cara tidak wajar, atau menghubungi
orang berulang kali tanpa persetujuan mereka.
(3) Hormati anggota komunitas Instagram lainnya. Instagram atau Facebook
akan menghapus konten yang berisi ancaman serius atau ungkapan kebencian,
konten yang menarget individu pribadi untuk merendahkan atau mempermalukan
mereka, informasi pribadi yang bertujuan memeras atau melecehkan seseorang,
dan pesan berulang yang tidak diinginkan. Tidak dibenarkan mendorong
kekerasan atau menyerang seseorang berdasarkan ras, etnis, negara asal, jenis
Kelamin, identitas jenis kelamin, orientasi seksual, agama, disabilitas, atau
penyakit. Ancaman serius yang membahayakan keselamatan publik dan pribadi
juga tidak diizinkan.
(4) Kirimkan foto dan video yang sesuai untuk beragam pemirsa. Instagram dan
Facebook tidak mengizinkan konten yang mengandung ketelanjangan serta
pornografi, seperti konten yang menunjukkan hubungan seksual, alat kelamin,
dan sebagainya.
(5) Patuhi hukum. Perbuatan yang melanggar hukum juga tidak diperbolehkan di
platform ini seperti dukungan terhadap terorisme, penyebaran kebencian,
menawarkan layanan seksual, jual beli senjata api, konten pronografi anak, dan
sebagainya.
(6) Berhati-hatilah saat mengirimkan acara yang layak diberitakan. Instagram
atau Facebook tidak pernah mengizinkan berbagi gambar berlebihan demi
kepuasan sadistis atau untuk memuja kekerasan. Jangan mengunggah konten
yang memperlihatkan kekerasan berlebihan.
(7) Jagalah lingkungan media sosial yang sehat dengan tidak mendukung
tindakan melukai diri sendiri.

b. YouTube
Video yang diunggah di YouTube harus memenuhi aturan konten yang berlaku di
dalamnya, di antaranya dilarang menggunggah konten-konten sebagai berikut:
(1) Konten seksual atau ketelanjangan. YouTube melarang konten pornografi atau
seksual vulgar.
(2) Konten yang mengandung kebencian. Seperti konten yang memupuk atau
membenarkan tindakan kekerasan terhadap individu atau kelompok berdasarkan
ras atau etnis, agama, disabilitas, jenis Kelamin, usia, kebangsaan, status veteran,
orientasi seksual atau jenis kelamin, atau yang tujuan utamanya adalah
menghasut kebencian atas dasar berbagai karakteristik utama tersebut.
(3) Pelecehan dan cyberbullying. Mengunggah video dan komentar kasar di
YouTube tidak diperbolehkan. Jika pelecehan tersebut melanggar batas yang
mengarah pada serangan jahat, konten yang dimaksud dapat dilaporkan dan
mungkin dihapus.
(4) Ancaman. Hal-hal seperti perilaku predator, mengintai seseorang, ancaman,
pelecehan, intimidasi, pelanggaran privasi, mengungkapkan informasi pribadi
orang lain, dan menghasut orang lain untuk melakukan tindak kekerasan atau
melanggar Persyaratan Penggunaan akan ditindak tegas.
(5) Privasi. Tidak boleh mengunggah informasi pribadi atau video tentang
seseorang tanpa izin.
(6) Membahayakan anak. Tidak boleh mengunggah konten yang dapat
membahayakan keselamatan anak.
(7) Konten yang merugikan atau berbahaya. Jangan mengunggah video yang
mendorong orang lain untuk melakukan berbagai hal yang dapat membuat
mereka terluka parah, terutama anak-anak.
(8) Konten kekerasan atau vulgar. Tidak boleh memposting konten kekerasan atau
menyeramkan, yang terutama ditujukan untuk membuat orang terkejut, mencari
sensasi, atau hal lain yang bersifat Kurang sopan.
(9) Spam, metadata yang menyesatkan, dan scam. Jangan membuat deskripsi, tag,
judul, atau thumbnail yang menyesatkan untuk meningkatkan jumlah
penayangan. Memposting konten yang tidak bertarget, tidak diinginkan, atau
berulang, termasuk di antaranya komentar dan pesan pribadi dalam jumlah besar
tidak diperbolehkan.
(10) Hak Cipta. Jangan mengunggah video yang bukan buatan Anda, atau memakai
konten dalam video yang hak ciptanya dimiliki orang lain, seperti trek musik,
cuplikan program berhak cipta, atau video yang dibuat pengguna lain tanpa izin
yang diperlukan.
(11) Peniruan Identitas. Akun yang terbukti meniru channel atau individu lain dapat
dihapus berdasarkan kebijakan peniruan identitas.

c. Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)


Indonesia telah memiliki undang-undang terkait pemanfaatan TIK yang salah
satu tujuannya adalah untuk memberikan rasa aman, keadilan, dan kepastian hukum
bagi pengguna dan penyelenggara teknologi informasi. Undang-Undang tersebut
adalah UU No. 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 11 tahun
2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Salah satu bagian dari UU ITE ini
adalah terkait dengan perbuatan yang dilarang, knususnya dalam pasal 27-29 yang
terkait dengan konten.
Beberapa perbuatan yang dilarang tersebut sebagai berikut: pada pasal 27,
disebutkan bahwa setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan
dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik
dan/atau dokumen elektronik yang memiliki muatan:
Pasal 28 menyebutkan setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan
berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam
transaksi elektronik serta menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan
rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu
berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Pasal 29 yang menyebutkan setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak
mengirimkan informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang berisi ancaman
kekerasan atau menakut-nakuti yang ditujukan secara pribadi.
Setiap orang yang melakukan perbuatan yang dilarang tersebut dapat dipidana
dengan pidana penjara maksimal 4-6 tahun dan denda paling banyak Rp 750.000.000
— Rp 1.000.000.000. Oleh karena itu perlu kehati-hatian para pengguna internet
untuk dapat melakukan aktivitasnya di internet tanpa perlu melanggar aturan hukum
yang berlaku di Indonesia.

d. Panduan Bermedia Sosial dari PGI


Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) menerbitkan buku Panduan
Bermedia Sosial yang bertujuan agar jemaat gereja menjadi lebih waspada dalam
memanfaatkan media sosial mengingat banyak kasus yang muncul di media sosial
seperti perundungan (bully), perdagangan manusia, pornografi, dan penipuan yang
dialami oleh jemaat. Tak hanya itu, pemandu juga diharapkan dapat terlibat langsung
dengan pengguna media sosial agar paham mengenai isu yang muncul di media sosial.
Beberapa tips bijak bermedia sosial sebagai berikut:
a. Selektif Berteman. Jejaring pertemanan perlu kita bangun seluas-luasnya tetapi
dengan melibatkan orang-orang yang tepat. Hati-hati terhadap permintaan
pertemanan Facebook dari orang tak dikenal.
b. Interaktif, Bukan Pasif. Media sosial dirancang sebagai wahana untuk saling
bekerja sama dan berbagi informasi demi kebaikan bersama. Interaktif, merupakan
kata kunci dalam sistem pertemanan ini.
c. Hindari Mengumbar Kehidupan Pribadi. Urusan pribadi bukan perkara khalayak
luas. Mengumbar kehidupan pribadi ke ruang publik bisa memiliki dampak positif,
tapi banyak pula menyebabkan ekses negatif.
d. Kenali Ciri-ciri Hoaks. Semakin banyaknya informasi yang diterima semakin sulit
juga membedakan apakah berita tersebut benar atau tidak. Sebelum kita membagikan
sebuah berita atau gambar melalui media sosial, kita harus mengenal ciri ciri hoaks
terlebih dahulu.
e. Media Sosial Bukan Ruang Pameran. Boleh kita pamer? Tentu saja boleh, asal
yang kita pertontonkan itu sesuatu yang positif, dalam arti tidak menimbulkan
kecemburuan sosial serta menista Kemanusiaan dan alam.
f. Swafoto yang Informatif. Swafoto (selfie) tentu saja boleh karena itu salah satu cara
kita mengapresiasi diri, tetapi akan lebih berfaedah jika disertakan tambahan
informasi terkait latarnya.
g. Atur Privasi Akun Media Sosial Anda. Atur setting privasi agar tidak semua
postingan yang menandai kita tidak masuk ke linmasa kita.
h. Bagikan Pandangan Politik Secara Bijak dan Santun. Rumuskan pendapat dan
sikap secara bijak dan santun.
i. Wartakanlah Damai. Media sosial tidak mengenal batas geografis. Postingan-
postingan yang melecehkan dan mengandung SARA janganlah diproduksi dan
disebar.
j. Tampilkan Karya Positif. Sebaiknya kita menampilkan karya yang positif karena
media sosial dapat menjadi etalase atau porttolio kita.

d. Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang Bermedia Sosial


Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tahun 2017, mengeluarkan
Fatwa MUI tentang Hukum dan Pedoman Bermuamalah melalui Media Sosial. Fatwa
ini disusun melalui beberapa pertimbangan, seperti penggunaan media digital,
khususnya yang berbasis media sosial di tengah masyarakat seringkali tidak disertai
dengan tanggung jawab sehingga tidak jarang menjadi sarana untuk penyebaran
informasi yang tidak benar, hoaks, fitnah, ghibah, namimah, gosip, pemutarbalikan
fakta, ujaran kebencian, permusuhan, kesimpangsiuran, informasi palsu, dan hal
terlarang lainnya yang menyebabkan disharmoni sosial.
Selain itu pengguna media sosial seringkali menerima dan menyebarkan
informasi yang belum tentu benar serta bermanfaat, bisa karena sengaja atau
ketidaktahuan, yang bisa menimbulkan mafsadah di tengah masyarakat.
Dalam fatwa ini dinyatakan bahwa setiap muslim yang bermuamalah melalui
media sosial diharamkan untuk:
e. Media Sosial
1. Ciri-ciri Media Sosial

Gambar 1: Ciri-ciri Media Sosial


Beberapa ciri dari media sosial adalah memungkinkan setiap orang untuk
membuat akun, adanya halaman profil untuk setiap pengguna yang menyajikan data
pengguna, fitur untuk membuat konten dan membagikannya, interaksi dengan
pengguna lain yang dapat dilakukan melalui memberi komentar dan tombol like,
adanya tanda waktu dari setiap postingan, dan lain-lain.

2. Jenis-jenis Media Sosial


Gambar 2: Pengelompokan Media Sosial
Saat ini terdapat ratusan aplikasi media sosial yang ada di internet. Secara umum
aplikasi-aplikasi tersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut:
 Jejaring Sosial, contoh: Facebook, Linkedin, Google+, Path, dan sebagainya
 Aplikasi Berbagi Gambar, contoh: Instagram, Flickr, Pinterest, Picassa, dan
sebagainya
 Blogging, contoh: Blogspot, Wordpress, Tumblr dan sebagainya
 Micro-Blogging, contoh: Twitter
 Aplikasi Berbagi Video, contoh: YouTube, MeTube, Vimeo, dan sebagainya
 Kolaborasi, contoh: Wikipedia, Google Drive, SlideShare, dan sebagainya
Berdasarkan fitur dan kegunaannya, media sosial dapat dibagi menjadi delapan
jenis, yaitu:
a. Relationship Networks
Contoh: Facebook, LinkedIn, dan Google Plus. Relationship Networks dapat
dikatakan sebagai awal mula media sosial menjadi booming. Jenis media sosial
ini biasanya berisikan halaman profil yang berguna untuk mengunggah foto,
biodata, dan informasi lainnya mengenai pengguna.
b. Media Sharing Networks
Contoh: YouTube, Vimeo, Snapchat, dan Instagram. Jenis media sosial ini dibuat
dengan tujuan untuk saling berbagi informasi dan konten khusus antar pengguna
misalnya foto atau video. Pengguna bisa menggunakan fitur-fitur untuk mengedit
konten mereka sebelum mengunggah dan membagikannya ke orang lain (tag atau
mention).
c. Online Reviews
Contoh: Yelp, Open Rice, Zomato, dan Trip Advisor. Media sosial jenis ini
berbasis lokasi yang menggunakan teknologi geolocation (geolokasi). Artinya,
pengguna dapat menginformasikan sesuatu berdasarkan lokasi atau geografis
yang mereka tentukan beserrta dengan konten di dalamnya.
d. Forum Diskusi
Contoh: Kaskus, Stack Over Flow, dan Reddit. Forum diskusi merupakan salah
satu jenis media sosial perintis pada masa awal mula berkembangnya internet.
Sebelum Facebook muncul, pengguna internet bertemu dan saling berkomunikasi
dalam forum diskusi.

e. Social Publishing Platforms


Contoh: Blog, Medium, dan Tumblr. Contoh media sosial ini adalah blog dan
microblog untuk membagikan artikel yang ditulis para pengguna. Social
publishing platform bisa bersifat real time maupun tidak.
f. Bookmarking Sites
Contoh: StumbleUpon, Pinterest, dan Flipboard. Media sosial ini memungkinkan
pengguna untuk mengumpulkan konten (teks, gambar, video, link) lalu
menyimpannya dalam akun masing-masing. Pengguna bisa menyimpan konten
secara privat atau memberikan bebas akses untuk pengguna lainnya.
g. Internet-based Network
Contoh: Facebook Groups, LinkedIn Groups, Google+ communities, dan lain-
lain. Manfaat utama media sosial adalah kemampuannya mempertemukan
banyak orang dengan latar belakang yang sama ataupun berbeda dalam sebuah
jaringan (network).
h. E-Commerce
Contoh: Amazon, Tokopedia, Bukalapak, Lazada, Gojek, Shopee, dan lain-lain.
E-Commerce adalah bentuk media sosial yang memungkinkan pengguna untuk
melakukan transaksi jual beli menggunakan fitur yang ada.

f. Dampak Penggunaan Media Sosial


Umur yang aman untuk mengakses media sosial 13 tahun ke atas. Hal ini
sesuai dengan kebanyakan syarat pembuatan akun di media sosial. Artinya, sekolah
dan orang tua perlu mempertimbangkan lagi permintaan pembuatan akun pesan instan
(instant messenger) seperti LINE, yang fiturnya telah menyerupai (dan dapat
dianggap sebagai) media sosial. Hal lain yang perlu diperhatikan oleh orang tua
adalah penyediaan telepon selular untuk anak. Orang tua perlu memperhatikan hal
tersebut karena kebanyakan media sosial tidak memiliki kontrol terhadap pemalsuan
usia.
Pusat Kajian Komunikasi, Departemen Ilmu Komunikasi, FISIP Universitas
Indonesia bersama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak melakukan FGD (Focus Group Discussion atau diskusi kelompok terarah)
mengenai dampak penggunaan media sosial bagi anak dan remaja. Berikut adalah
rangkuman dari hasil kajian yang telah dilakukan.

Manfaat Media Sosial


Berikut manfaat media sosial untuk anak dan remaja:
1. Anak dan remaja dapat dengan mudah mencari dan memperoleh informasi
yang bersifat umum, seperti informasi berita terkini, hiburan, seputar hobi,
informasi mengenai dunia luar, dan lain-lain. Namun perlu diperhatikan lagi
pada poin ini, informasi yang diperoleh anak dan remaja kerap kali tidak sesuai
dengan usia mereka. Sehingga hal ini dapat mempengaruhi anak dan remaja untuk
melakukan hal serupa dengan informasi yang mereka peroleh.
2. Anak dan remaja dapat dengan mudah mencari informasi terkait tugas dan
pelajaran sekolah pada media sosial. Untuk memperoleh informasi terkait tugas
dan pelajaran sekolah, anak dan remaja sering kali bertukar informasi terkait tugas
dan pelajaran sekolah dengan teman-temannya menggunakan media sosial seperti
Whatsapp, LINE, dan BBM. Selain itu, mereka juga menggunakan browser untuk
mendapatkan informasi yang lebih lengkap.
3. Anak dan remaja dapat terhubung dengan mudah oleh keluarga dan teman
yang berjarak jauh maupun dekat. Media sosial sering kali digunakan anak dan
remaja saling menanyakan kabar atau juga dapat menjaga tali persaudaraan agar
tidak terputus.
4. Anak dan remaja menggunakan media sosial untuk memberikan informasi
atau kabar terbaru mengenai kejadian di sekitar.
5. Anak dan remaja menggunakan media sosial untuk menonton video tutorial
dan video musik di YouTube. Ketika anak dan remaja menggunakan media
sosial untuk menonton video tutorial, mereka dapat merasakan manfaat baik,
seperti menonton video tutorial untuk membuat slime. Setelah menonton video
tutorial tersebut, anak dan remaja dapat mengikuti cara membuat slime sendiri.
Hal tersebut dapat meningkatkan kreatifitas anak dan remaja dalam membuat
sesuatu yang bermanfaat.
6. Anak dan remaja menggunakan media sosial untuk menonton film. Kegiatan
menonton film pada media sosial dilakukan jika anak dan remaja untuk mengisi
waktu luang mereka. Anak dan remaja menyukai menonton film kartun, film
Korea, atau film action (anak dan remaja laki-laki).
7. Anak dan remaja menggunakan media sosial untuk melakukan jual beli
online. Kegiatan belanja online pada anak dan remaja dianggap mempermudah
mereka untuk tidak perlu pergi ke pusat perbelanjaan untuk membeli sesuatu.
Sedangkan kegiatan berjualan online dilakukan anak dan remaja untuk menambah
uang saku mereka. Anak dan remaja biasanya menjual hasil karya mereka secara
online, seperti lukisan dan tulisan.
8. Anak dan remaja menggunakan media sosial untuk melakukan promosi
kegiatan sekolah mereka. Anak dan remaja mengakui penggunaan media sosial
sebagai media promosi sangat membantu, karena mereka tidak perlu berbergian
ke sekolah-sekolah lain untuk mempromosikan kegiatan di sekolah mereka.
Selain itu, media sosial sebagai media promosi sekolah juga memudahkan bagi
anak dan remaja yang ingin mencari sekolah baru (untuk anak dan remaja jenjang
sekolah tingkat akhir).

Pada sumber lain dikemukakan dampak positif media sosial yaitu:


1. Untuk menghimpun keluarga, saudara, kerabat yang tersebar. Berperan untuk
mempertemukan kembali kerabat yang jauh dan sudah lama tidak bertemu.
2. Sebagai media penyebaran informasi. Informasi terkini sangat mudah menyebar
melalui media sosial. Hanya dalam beberapa menit setelah kejadian, kita bisa
menerima informasi tersebut.
3. Memperluas jaringan pertemanan. Berkomunikasi dengan siapa saja, bahkan
dengan orang yang belum kita kenal sekalipun dari berbagai penjuru dunia.
4. Situs jejaring sosial membuat kita menjadi lebih bersahabat, perhatian, dan
empati.
5. Sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan dan sosial. Belajar cara
beradaptasi,bersosialisai dengan publik dan mengelola jaringan pertemanan.
6. Sebagai media promosi dalam bisnis. Pengusaha kecil dapat mempromosikan
produk dan jasanya tanpa mengeluarkan banyak biaya.

Dampak Negatif Penggunaan Media Sosial


Dampak negatif media sosial bagi anak dan remaja yaitu:
1. Terlalu banyak informasi yang diterima atau dikenal dengan too much
information (TMI).
2. Anak-anak dan remaja yang mengisi waktu luangnya dengan mengakses media
sosial secara tidak sadar mengungkapkan terlalu banyak informasi tentang
kehidupan pribadi mereka. Hal itu dapat menyebabkan masalah seperti
kerentanan terhadap cyberbullying.
3. Anak dan remaja yang memanfaatkan media sosial untuk mengisi waktu luang,
dapat menimbulkan adiksi atau ketergantungan. Pada tingkat adiksi yang berat
membutuhkan bantuan ahli untuk mengatasinya.
4. TMI mendorong potensi perilaku yang lain, yang disebut FOMO, Fear of
Missing Out atau “takut ketinggalan berita terkini”. FOMO ini mendorong anak
dan remaja untuk terus mencari dan berbagi informasi dari internet melalui media
sosial. Pada tahap inilah anak dan remaja amat rentan terhadap risiko predator
online, pornografi, kekerasan, perundungan maya, invasi privasi, dan pencurian
identitas.
5. Menciptakan jarak antara anak dan keluarga..
6. Kesehatan anak dan remaja. Hal ini terutama disebabkan oleh penggunaan media
sosial yang berlebihan.

F. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN


1. Model : Problem Based Learning
a. Tahap 1 : Orientasi Siswa
b. Tahap 2 : Mengorganisasi Siswa
c. Tahap 3 : Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
d. Tahap 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
e. Tahap 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

2. Pendekatan :Saintifik
3. Metode : ceramah, diskusi kelompok, tugas, dan tanya jawab

G. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Media Pembelajaran : Video pembelajaran dan LCD
2. Alat dan Bahan : Komputer, Boardmaker & whiteborad

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pertemuan 1 – 2 ( 2 x 2 JP)
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Sintak Model (Pendekatan Saintifik) Waktu
Pembelajaran Pembelajaran
Guru Siswa

Pendahuluan Orientasi, 1. Guru hadir 10 menit 1. Siswa Hadir Tepat 10 menit


motivasi, dan lebih awal, dan waktu, dan
apersepsi mengucapkan salam menjawab salam
2. Mengkondisikan
suasana belajar yang 2. Ketua Kelas siswa
menyenangkan memimpin doa,
(berdoa,mengabsen menyampaikan
kehadiran peserta kondisi dan
didik, melihat kehadirannya.
kebersihan tata
ruang ) 3. Siswa memberi
3. Mengukur tanggapan atau
pengetahuan awal jawaban tentang
peserta didik pengetahuan awal
mengenai konsep
dengan bertanya 4. siswa menyimak
“apa itu media tujuan pembelajara
sosial?” dan kompetensi
4. Menyampaikan yang akan dicapai
kompetensi yang
akan dicapai dan 5. Siswa menyimak
manfaatnya bagi penjelasan lingkup
kehidupan sehari- dan teknik
hari penilaian.
5. Menyampaikan
lingkup dan teknik
penilaian yang akan
digunakan
Inti Tahap 1 :  Guru menyiapkan Mengamati 10 menit
Orientasi gambar melalui Siswa menyimak
Siswa proyektor tentang gambar yang
macam-macam ditampilkan pada
media sosial di layar
internet
Tahap 2:  Setelah mengamati Menanya 15 menit
Mengorganisa gambar, guru Siswa melakukan
si Siswa mengarahkan siswa diskusi terkait
untuk melakukan pedoman komunitas di
tanya jawab tentang media sosial
pedoman komunitas
di media sosial
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Sintak Model (Pendekatan Saintifik) Waktu
Pembelajaran Pembelajaran
Guru Siswa

Tahap 3:  Guru mengarahkan Mengumpulkan 30 menit


Membimbing siswa untuk Informasi:
penyelidikan berdiskusi dan Siswa berdiskusi
individual mengumpulkan dalam kelompok dan
maupun informasi tentang mengumpulkan
kelompok pedoman komunitas informasi terkait
di media sosial pedoman komunitas di
(menurut UU ITE, media sosial (menurut
PGI dan fatwa MUI) UU ITE, PGI dan
fatwa MUI)

Tahap 4:  Guru mengarahkan Menalar


Mengembangk siswa untuk Siswa menentukan
an dan melengkapi dan pedoman komunitas di
menyajikan menyiapkan materi media sosial (menurut
hasil karya diskusi terkait UU ITE, PGI dan
pedoman komunitas fatwa MUI)
di media sosial
(menurut UU ITE,
PGI dan fatwa MUI)
Tahap 5:  Guru memediasi Mengkomunikasikan
Menganalisis kegiatan presentasi Peserta didik
dan siswa tekait pedoman mempresentasikan
mengevaluasi komunitas di media hasil diskusi
proses sosial (menurut UU kelompok terkait
pemecahan ITE, PGI dan fatwa pedoman komunitas di
masalah MUI) media sosial (menurut
 Guru mengarahkan UU ITE, PGI dan
kelompok penyaji fatwa MUI)
untuk menanggapi
pertanyaan atau Siswa
pendapat dari mempresentasikan
kelompok lain hasil diskusi
 Guru meminta kelompok terkait
kelompok penyaji pedoman komunitas di
untuk menambahkan media sosial (menurut
pendapat atau UU ITE, PGI dan
tanggapan dari fatwa MUI)
kelompok lain dalam
laporan hasil diskusi
dan presentasi
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Sintak Model (Pendekatan Saintifik) Waktu
Pembelajaran Pembelajaran
Guru Siswa

kelompok penyaji
Penutup  Guru mendorong  Siswa membuat 10 menit
siswa untuk kesimpulan dan
memberikan memberikan
kesimpulan tentang tanggapan tentang
pembelajaran yaitu pedoman komunitas
tentang pedoman di media sosial
komunitas di media (menurut UU ITE,
sosial (menurut UU PGI dan fatwa MUI)
ITE, PGI dan fatwa  Siswa menyimak
MUI) dan memahami,
 Guru memberikan memberikan
feedback dari hasil feedback dari hasil
rangkuman dan rangkuman dan
diskusi siswa sebagai diskusi siswa
tindakan refleksi sebagai tindakan
 guru meminta hasil refleksi yang
siswa mengumpulkan disampaikan
laporan hasil diskusi  siswa
dan presentasi mengumpulkan
kelompok laporan hasil diskusi
 guru melakukan dan presentasi
postest tertulis tentang kelompok
aspek sosial dari  siswa mencatat
penggunaan komputer materi yang akan
 guru menyampaikan dipelajari pada
materi yang akan pertemuan
dipelajari pada berikutnya
pertemuan berikutnya  salah satu siswa
yaitu jenis-jenis memimpin doa
media sosial dan untuk mengakhiri
meminta siswa untuk pelajaran
mempelajari terlebih  siswa menjawab
dahulu sebelum salam guru dan
pertemuan berikutnya mempersiapkan diri
sebagai tindak lanjut. untuk pelajaran
 guru meminta salah selanjutnya
satu siswa untuk
memimpin doa untuk
mengakhiri pelajaran.
 guru memberikan
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Sintak Model (Pendekatan Saintifik) Waktu
Pembelajaran Pembelajaran
Guru Siswa

salam dan
meninggalkan kelas.

2. Pertemuan 3 – 4 (2 x 2JP)
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Sintak Model (Pendekatan Saintifik) Waktu
Pembelajaran Pembelajaran
Guru Siswa

Pendahuluan Orientasi, 1. Guru hadir 10 menit 1. Siswa Hadir Tepat 10 menit


motivasi, dan lebih awal, dan waktu, dan
apersepsi mengucapkan salam menjawab salam
2. Mengkondisikan 2. Ketua Kelas
suasana belajar yang memimpin doa,
menyenangkan menyampaikan
(berdoa,mengabsen kondisi dan
kehadiran peserta kehadirannya.
didik, melihat 3. Siswa memberi
kebersihan tata ruang) tanggapan atau
3. Mengukur jawaban tentang
pengetahuan awal pengetahuan awal
peserta didik 4. siswa menyimak
mengenai konsep tujuan pembelajara
dengan bertanya, apa dan kompetensi
dampak penggunaan yang akan dicapai
media sosial?” 5. Siswa menyimak
4. Menyampaikan penjelasan lingkup
kompetensi yang akan dan teknik penilaian.
dicapai dan
manfaatnya bagi
kehidupan sehari-hari
5. Menyampaikan
lingkup dan teknik
penilaian yang akan
digunakan
Inti Tahap 1 :  Guru menyiapkan Mengamati 10 menit
Orientasi video pembelajaran Siswa menyimak
Siswa tentang dampak video pembelajaran
positif dan negatif tentang dampak
dari penggunaan positif dan negatif dari
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Sintak Model (Pendekatan Saintifik) Waktu
Pembelajaran Pembelajaran
Guru Siswa

media sosial penggunaan media


sosial

Tahap 2:  Setelah mengamati Menanya 15 menit


Mengorganisa video pembelajaran Siswa melakukan
si Siswa tentang dampak diskusi terkait dampak
positif dan negatif positif dan negatif dari
dari penggunaan penggunaan media
media sosial, guru sosial
mengarahkan siswa
untuk melakukan
tanya jawab tentang
video tentang dampak
positif dan negatif
dari penggunaan
media sosial
Tahap 3:  Guru mengarahkan Mengumpulkan 30 menit
Membimbing siswa untuk Informasi:
penyelidikan berdiskusi dan Siswa berdiskusi
individual mengumpulkan dalam kelompok dan
maupun informasi tentang mengumpulkan
kelompok dampak positif dan informasi terkait
negatif dari dampak positif dan
penggunaan media negatif dari
sosial serta peran penggunaan media
orang tua didalamnya sosial serta peran
orang tua didalamnya

Tahap 4:  Guru mengarahkan Menalar


Mengembangk siswa untuk Siswa menentukan
an dan melengkapi dan dampak positif dan
menyajikan menyiapkan materi negatif dari
hasil karya diskusi terkait penggunaan media
dampak positif dan sosial serta peran
negatif dari orang tua didalamnya
penggunaan media
sosial serta peran
orang tua didalamnya
Tahap 5:  Guru memediasi Mengkomunikasikan
Menganalisis kegiatan presentasi Peserta didik
dan siswa tekait dampak mempresentasikan
mengevaluasi positif dan negatif hasil diskusi
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Sintak Model (Pendekatan Saintifik) Waktu
Pembelajaran Pembelajaran
Guru Siswa

proses dari penggunaan kelompok terkait


pemecahan media sosial serta dampak positif dan
masalah peran orang tua negatif dari
didalamnya penggunaan media
 Guru mengarahkan sosial serta peran
kelompok penyaji orang tua didalamnya
untuk menanggapi
pertanyaan atau Siswa
pendapat dari mempresentasikan
kelompok lain hasil diskusi
 Guru meminta kelompok terkait
kelompok penyaji dampak positif dan
untuk menambahkan negatif dari
pendapat atau penggunaan media
tanggapan dari sosial serta peran
kelompok lain dalam orang tua didalamnya
laporan hasil diskusi
dan presentasi
kelompok penyaji
Penutup  Guru mendorong  Siswa membuat 10 menit
siswa untuk kesimpulan dan
memberikan memberikan
kesimpulan tentang tanggapan tentang
pembelajaran yaitu dampak positif dan
dampak positif dan negatif dari
negatif dari penggunaan media
penggunaan media sosial serta peran
sosial serta peran orang tua
orang tua didalamnya didalamnya
 Guru memberikan  Siswa menyimak
feedback dari hasil dan memahami,
rangkuman dan memberikan
diskusi siswa sebagai feedback dari hasil
tindakan refleksi rangkuman dan
 guru meminta hasil diskusi siswa
siswa mengumpulkan sebagai tindakan
laporan hasil diskusi refleksi yang
dan presentasi disampaikan
kelompok  siswa
 guru melakukan mengumpulkan
postest tertulis tentang laporan hasil diskusi
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Sintak Model (Pendekatan Saintifik) Waktu
Pembelajaran Pembelajaran
Guru Siswa

dampak positif dan dan presentasi


negatif dari kelompok
penggunaan media  salah satu siswa
sosial serta peran memimpin doa
orang tua didalamnya untuk mengakhiri
 guru meminta salah pelajaran
satu siswa untuk  siswa menjawab
memimpin doa untuk salam guru dan
mengakhiri pelajaran. mempersiapkan diri
 guru memberikan untuk pelajaran
salam dan selanjutnya
meninggalkan kelas.

3. Pertemuan 5 : ULANGAN HARIAN 3 (2 JP)

I. SUMBER BELAJAR
1. Video
2. Peby Pebriadi. dkk. 2019. Buku Ajar Informatika. Jogjakarta: Andi Offset
3. Modul Media Sosial
4. Alamat web

J. PENILAIAN
a. Lingkup Penilaian : Sikap, Pengetahuan, Keterampilan
b. Teknik Penilaian :
a) Pengamatan Sikap
b) Pengetahuan :
Jenis Tes : Formatif, Posttest, Penugasan Kelompok
Bentuk Tes : Pilihan ganda, Essay, Pembuatan Laporan
Jumlah Soal :
Formatif : 10 soal pilihan ganda, 5 soal essay
Waktu :
Formatif : dilakukan pada pertemuan selanjutnya 1 jam tatap muka sebelum
kompetensi dasar Analisis Data dengan alokasi waktu 30 menit
c) Keterampilan :
Jenis : Non tes
Bentuk : Produk

Bentuk Instrumen
 Sikap : Lembar pengamatan sikap
 Pengetahuan : soal formatif
 Keterampilan : lembar kinerja presentasi, rubrik praktek/unjuk kerja
Mengetahui, Salido, 11 Juli 2022
Kepala Madrasah Guru Mata Pelajaran

Fextoria, S.Ag , MA Rini Aswita Puttri, S.Pd


NIP.197209211999031002

Anda mungkin juga menyukai