Anda di halaman 1dari 1

Praktikum kali ini yaitu pengukuran viskositas dengan ostwald viskometer.

Percobaan pada
praktikum ini ada tiga yaitu menentukan konstanta alat, menentukan densitas cairan dan
menentukan viskositas cairan. Percobaan dilakukan dengan dua temperatur berbeda, temperatur
yang digunakan adalah 40 untuk suhu rendah dan 80 untuk suhu tinggi. Praktikum kali ini
menggunakan dua sampel yaitu aquades dan crude oil.

Percobaan pertama yaitu menentukan konstanta alat. Penentuan konstanta alat diawali
dengan perlakuan menyiapkan oswald viskometer yang bersih dan kering. Tujuan dari perlakuan
tersebut adalah untuk memastikan tidak adanya zat pengotor yang ada dalam alat ukur. Perlakuan
berikutnya dengan memasang bola karet dan memasukkan aquades ke dalam viskometer kemudian
dimasukkan ke dalam water bath. Viskometer tidak perlu dipasang rubber penjepit melainkan hanya
menggunakan tangan karena temperatur tidak begitu tinggi. Perlakuan selanjutnya dengan
memanaskan air dalam water bath dengan suhu 40 untuk suhu rendah dan 80 untuk suhu tinggi.
Temperatur yang sudah sesuai dilanjutkan dengan menghisap cairan dalam viskometer sampai batas
atas menggunakan bola karet lalu diukur waktu alirnya. Hasil dari percobaan ini diperoleh rata-rata
waktu alir pada suhu 40 dan 80 berturut-turut 1,83 s dan 1,6 s. Konstanta alat yang diperoleh pada
suhu 40 dan 80 adalah 0,0151 mm2/s2 dan 0,0150 mm2/s2. Hasil dari percobaan ini sudah sesuai
dengan literatur dimana perbedaan temperatur dapat mempengaruhi waktu alir dan nilai konstanta
alat. Temperatur yang tinggi menyebabkan waktu alir suatu liquid akan semakin cepat (Bird,2004).

Percobaan kedua yaitu menentukan densitas cairan. Sampel yang digunakan adalah crude
oil. Perlakuan pertama adalah disiapkan crude oil dan dipanaskan sesuai temperatur yang
ditentukan. Percobaan ini menggunakan temperatur 40 dan 80 C. Perbedaan temperatur digunakan
untuk membandingkan nilai densitas dalam kondisi temperatur rendah dan tinggi. Perlakuan
berikutnya dengan menimbang picnometer kosong dengan pengulangan sebanyak 3 kali. Crude oil
yang sudah dipanaskan seusai temperatur dimasukkan ke dalam picnometer dan di timbang dengan
pengulangan sebanyak 3 kali. Penimbangan picnometer kosong diperoleh rata-rata sebesar 27,38
gram. Penimbangan picnometer diisi sampel pada suhu 40 dan 80 diperoleh rata-rata sebesar 69,846
gram dan 68,48 gram. Densitas dapat dihitung dengan membandingkan massa sampel dengan
volumenya. Perhitungan densitas crude oil pada suhu 40 dan 80 diperoleh nilai sebesar 0,849 gr/ml
dan 0,822 gr/ml. Hasil dari percobaan kedua ini sudah sesuai dengan literatur dimana temperatur
dapat mempengaruhi nilai densitas fluida. Literatur menyatakan semakin tinggi temperatur maka
densitas suatu fluida akan semakin rendah begitupun sebaliknya (Giancoli, 1997).

Percobaan ketiga yaitu menentukan viskositas cairan. Cairan yang dipakai dalam percobaan
ini adalah crude oil. Perlakuan pada percobaan ketiga ini sama dengan percobaan pertama hanya
mengganti aquades dengan crude oil sebagai sampelnya. Temperatur yang digunakan pada
percobaan ini juga masih sama yaitu 40 dan 80. Hasil dari percobaan diperoleh rata-rata waktu alir
crude oil pada temperatur 40 dan 80 adalah 8,54 s dan 6,186 s. Viskositas kinematik dan Viskositas
dinamik pada diperoleh sebesar -2,4 cSt dan -2,0379 Poise pada temperatur 40 C serta -3,6 cSt dan -
2,9592 Poise pada temperature 80 C. Hasil dari percobaan ketiga ini tidak sesuai dengan literatur
karena perhitungan yang didapat hasilnya minus. Ketidak sesuaian disebabkan karena kesalahan
dalam penggunaan alat ukur dan fasilitas yang kurang lengkap di laboratorium. Viskometer yang
digunakan berdiameter terlalu besar untuk jenis crude oil yang ringan sehingga waktu alir yang di
dapat terlalu cepat. Kondisi tersebut menyebabkan konstanta standar tidak sesuai dan viskositas
akan bernilai negatig (ASTM D446, 2001).

Anda mungkin juga menyukai