Anda di halaman 1dari 3

Nama : Epri Liyanto

Kelas : 5SI02

NIM : 0110120113

Program Studi : Sistem Informasi

SLOT FREKUENSI DI INDONESIA DAN PROVIDER YANG


MENGGUNAKANNYA

Layanan seluler generasi keempat (4G) berbasis teknologi Long Term Evolution (LTE)
memang baru memasuki tahap awal di Indonesia dan belum mencapai kecepatan bandwidth
yang ideal. Beroperasi di 900 MHz, spektrum masing-masing 5 MHz yang digunakan oleh
Telkomsel, Indosat, dan XL Axiata, tak bisa dipungkiri masih belum cukup mumpuni untuk
true mobile broadband. Itu sebabnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika yang
dikomandoi Menteri Rudiantara, berniat untuk membuka peluang 4G di seluruh spektrum
yang ada. Mulai dari 1.800 MHz, 2,1 GHz, 2,3 GHz, bahkan nanti di frekuensi emas 700
MHz.

Dari 75 MHz spektrum yang tersedia di 1.800 MHz, akhir 2015 nanti diharapkan sudah bisa
dimanfaatkan untuk 4G -- sekaligus 2G eksisting -- setelah refarming teknologi netral dan
penataan ulang. Sementara di 2,1 GHz dan 2,3 GHz, rencananya dilakukan bertahap mulai
dari pertengahan 2015 ini hingga 2016 mendatang. Semua dilakukan secara estafet hingga
kebutuhan akan spektrum terus terpenuhi.

Berbeda dengan 1.800 MHz, di spektrum 2,1 GHz itu sudah menggunakan teknologi netral
dan sudah ditata ulang. Jadi ketika operator memutuskan untuk pindah dari 3G ke 4G LTE
pun tak akan ada masalah.Sedangkan di spektrum 2,3 GHz yang saat ini ditempati oleh para
pemain broadband wireless access (BWA) serta Smartfren yang rencananya pindah ke situ
paling lambat 2016 mendatang, ternyata masih ada sisa 30 MHz.

Selain frekuensi yang telah disebutkan tadi, masih ada satu lagi frekuensi yang ditunggu-
tunggu untuk masa depan mobile broadband di Indonesia. Yaitu spektrum 700 MHz yang
saat ini masih digunakan oleh siaran televisi free-to-air.

Sebelum sampai ke tahap itu, Menkominfo pun mengaku fokus terlebih dulu mengurusi
persoalan yang ada di depan mata, yaitu penataan 1.800 MHz agar bisa cepat-cepat
digunakan untuk 4G LTE dengan carrier aggregation, namun tetap bisa melayani teleponi
dasar 2G seperti telepon dan SMS. Setelah itu mulai dipersiapkan juga Peraturan Menteri
(Permen) untuk penataan dan teknologi netral di frekuensi 1.800 MHz pada Maret. Ia
memperkirakan, operator akan mulai melakukan migrasi pada pertengahan tahun ini di
cluster atau pulau yang memungkinkan dijalankan.

Seperti diketahui, empat operator seluler dengan teknologi GSM yakni Telkomsel, Indosat,
XL, dan Hutchison 3 Indonesia akhirnya memilih opsi nomor tiga dari yang disodorkan
pemerintah dalam penataan frekuensi 1.800 MHz. Dalam opsi ini urutan penempatan kanal
adalah XL, Tri, Indosat, Telkomsel. Pilihan opsi ini menjadikan, Tri yang tadinya sudah
berdampingan di posisi paling kanan menjadi berpindah. Pasca penataan frekuensi, keempat
operator akan menggelar 4G berbasis teknologi FDD-LTE.

Indonesia memiliki enam operator seluler yang terdaftar di Kementerian Komunikasi dan
Informatika (Kominfo). Masing-masing operator memiliki hak penggunaan spektrum
frekuensi radio untuk menggelar layanan jaringan seluler. Frekuensi radio yang digunakan
terbagi menjadi 450 MHz, 850 MHz, 900 MHz, 1.800 MHz, 2.100 MHz, dan 2.300 MHz.

Dari enam operator, Telkomsel memiliki pita frekuensi terpanjang di Indonesia. Operator
seluler pelat merah itu memiliki total kapasitas frekuensi 105 MHz. Rincian alokasi pita
frekuensi Telkomsel adalah sebagai berikut:

 Frekuensi 850 MHz dengan lebar pita 7,5 MHz


 Frekuensi 900 MHz dengan lebar pita 2 x 7,5 (15) MHz
 Frekuensi 1,8 GHz dengan lebar pita 2x22,5 (45) MHz
 Frekuensi 2,1 GHz dengan lebar pita 2x15 (30) MHz
 Frekuensi 2,3 GHz dengan lebar pita 50 MHz

Indosat Ooredoo menjadi operator seluler yang memiliki alokasi pita frekuensi terbesar
kedua. Komposisi alokasi frekuensi yang dimiliki Indosat adalah sebagai berikut:

 Frekuensi 850 MHz dengan lebar pita 2,5 MHz


 Frekuensi 900 MHz dengan lebar pita 2x10 (20) MHz
 Frekuensi 1,8 GHz dengan lebar pita 2x20 (40) MHz
 Frekuensi 2,1 GHz dengan lebar pita 2x15 (30) MHz

XL Axiata memiliki total alokasi pita frekuensi sebesar 90 MHz. Daftar pita frekuensi yang
dimiliki XL adalah sebagai berikut:

 Frekuensi 900 dengan lebar pita 2x7,5 (15) MHz


 Frekuensi 1,8 GHz dengan lebar pita 2x22,5 (45) MHz
 Frekuensi 2,1 GHz dengan lebar pita 2x15 (30) MHz

Hutchison 3 (Tri) Indonesia memiliki total alokasi pita frekuensi sebesar 50 MHz. Adapun
rincian pita frekuensi Tri adalah sebagai berikut:

 Frekuensi 1,8 GHz dengan lebar pita 2x10 (20) MHz


 Frekuensi 2,1 GHz dengan lebar pita 2x15 (30) MHz

Sementara itu, Smartfren memiliki total 62 MHz. Masing-masing blok Smartfren tersebar di
pita frekuensi berikut:

 Frekuensi 850 MHz dengan lebar pita 2x11 (22) MHz


 Frekuensi 2,3 GHz dengan lebar pita 40 MHz
Operator terakhir yang memiliki lisensi pita frekuensi adalah Sampoerna yang memiliki dua
blok di pita frekuensi 450 MHz dengan lebar pita 2x7,5 (15)Mhz.

Referensi :

- https://www.kominfo.go.id/content/detail/4449/4g-lte-kekurangan-frekuensi-tenang-
masih-banyak/0/sorotan_media
- https://tekno.kompas.com/read/2021/06/24/16020067/daftar-pita-frekuensi-operator-
seluler-di-indonesia-dan-alokasinya

Anda mungkin juga menyukai