Anda di halaman 1dari 15

UAS Praktikum Antena dan Propagasi

Review Artikel
Antena Untuk Aplikasi LTE

Disusun oleh:
Rahardian Ananda Putra
19050514041

Program Studi S1 Pendidikan Teknik Elektro


Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik
Universitas Negeri Surabaya
2022
Pendahuluan

Di zaman teknologi yang sudah maju ini, jaringan telekomunikasi juga akan
meningkat beriringan dengan berkembangnya teknologi. Dalam bidang telekomunikasi,
perkembangan ini lebih ke dalam jaringan nirkabel. Dimana dulu yang dari generasi pertama
sampai sekarang sudah muncul 5G atau generasi kelima. Namun di Indonesia sendiri masih
belum banyak yang memakai 5G. Bahkan jaringannya belum mencapai keseluruhan tempat,
hanya di titik tertentu saja. Karena itu masih banyak orang di Indonesia yang masih
menggunakan jaringan 4G atau LTE. 4G LTE (Long Term Evolution) merupakan teknologi
jaringan telekomunikasi berkecepatan tinggi yang standarnya telah diterapkan oleh 3GPP
(3rd Generation Partnership Project) sebagai penerus teknologi jaringan seluler 3G. Jaringan
4G LTE memungkinkan kita memperoleh informasi dengan cepat dan akurat. Informasi yang
cepat dan akurat tersedia ketika konsumen dapat menerima sinyal 4G secara optimal tanpa
hambatan. Salah satu hambatan bagi pengguna untuk mengakses jaringan 4G di ruangan atau
gedung dengan nilai redaman gedung yang besar. Redaman pada gedung dapat menyebabkan
melemahnya jaringan sinyal 4G.

Dari hal tersebut antenna untuk koneksi jaringan 4G atau LTE masih banyak
digunakan dan masih mahalnya suku cadang untuk membuat jaringan 5G semakin luas lagi.
Meskipun kecepatan transfer datanya masih kurang cepat dibandingkan 5G. LTE untuk saat
ini masih bisa kita andalkan untuk berselancar di dunia internet. Oleh karena itu antenna 4G
atau LTE saat ini masih banyak digunakan untuk jaringan telekomunikasi. Terutama di
Indonesia sendiri yang masih belum merata untuk jaringan komunikasinya. Sehingga
membuat antenna untuk memancarkan jaringan LTE ini sangatlah penting, agar jarigan
telekomunikasi LTE mampu mencapai daerah yang medannya susah. Selain itu spesifikasi
antenna juga diperhatikan dalam pemerataan jaringan telekomunikasi ini. Untuk LTE sendiri
jaringan telekomunikasi yang baik adalah paling tidak memiliki spesifikasi sebagai berikut
ini:

1. Memiliki frekuensi kerja diantara 2,4 GHz – 3,5 GHz


2. Memiliki gain dibawah -10 dB
Oleh karena itu pada review antenna kali ini, antenna LTE akan dikomparasikan
dimana antenna tersebut memiliki frekuensi kerja yang baik dan sesuai untuk jaringan LTE
itu sendiri. Tidak hanya frekuensi kerja, akan tetapi gain juga.
Ukuran
No Maksimu
Frekuensi Gain
Referens Bentuk Antena m Antena Aplikasi
Kerja Maks
i (Ukuran
Substrat)
[1] 155 mm x Standar 2,35 GHz -9,78
35 mm x seluler – 2,8 dB
1,6 mm WiFi dan GHz
dan 155 LTE (pita
mm x 83 rendah);
mm x 1,6 5 GHz –
mm 5,5 GHz
(pita
atas)
[2] 198,9 mm LTE 1,8 GHz 48,6
x 176,8 MHz
mm
[3] 81,61 mm GSM, 0,89 44
x 102,3 WCDMA, GHz; MHz,
mm dan LTE 1,76 60
GHz; & MHz,
2,58 GHz dan
52
MHz
[4] 38 mm x Wireless -6,0 dBi 1200
72 mm to application MHz
38 mm x termasuk
144 mm WiFi, LTE,
dan
WiMax

[5] 80 mm x WiFi dan 1,8 GHz 1100


120 mm LTE WAP & 2,9 MHz
GHz
[6] 75 mm x LTE 2,6 GHz 100
150 mm komunikasi MHz
seluler
[7] 60 mm x MIMO 3,3 – 3,8 10
100 mm wireless GHz MHz
terminal (2135

2145
MHz)

[8] 128 mm x Mobile 3,5 GHz 200


64 mm phone LTE MHz
[9] 72 mm x Aplikasi 1,67 GHz 24
72 mm x LTE – 2,78 dBi –
84 mm GHz 26
dBi
[10] 70 mm x Untuk 3,6 GHz 3600
140 mm smartphone MHz
Analisis Data

Dari tabel diatas dapat diketahui jika antenna dalam artikel ke 1, 7, 8, dan 10 memiliki
frekuensi kerja yang tinggi, mampu mencapai frekuensi kerja untuk jaringan 5G. Dengan
artikel ke-1 memiliki frekuensi kerja 5,5 ghz, dengan antenna yang unik memiliki pita atas
dan pita bawah pada frekuensi kerjanya. Sehingga pada artikel yang pertama cocok
digunakan untuk antenna LTE maupun 5G jika dikembangkan kea rah 5G. Sedangkan pada
artikel ke 7, 8, dan 10 memiliki frekuensi kerja yang hampir sama yang berkisar pada 3,3
GHz sampai 3,8 GHz. Dan antenna yang memiliki frekuensi paling rendah adalah antenna
pad aartikel ke 3 dimana frekuensi pada awal percobaannya hanya mencapai 0,89 GHz.

Sedangkan pada gain antenna, gain tertinggi ada pada antenna di artikel ke 10. Dengan
gain yang ada pada di kisaran 3600 MHz. Sedangkan untuk gain terendah ada pada -9,78 dB.
Dimana hal tersebut menunjukkan jika antenna pada artikel pertama kurang memenuhi
spesifikasi yang diperlukan dengan gain ≤ -10 dB.
Kesimpulan
Dari review antenna yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan jika terdapat
antenna yang cukup bagus untuk diaplikasikan ke dalam antenna LTE, seperti antenna 7, 8,
dan 10. Antenna tersebut memiliki frekuensi kerja yang cukup tinggi dan gain yang
memenuhi spesifikasi untuk antenna LTE. Dan dari antenna tersebut yang memiliki kualitas
paling baik dan memenuhi untuk batas bawah pita band untuk antenna 5G, yaitu antenna
pada artikel ke 10.

Untuk sarannya, pada kebanyakan artikel yang direview masih belum meneliti batas
bawah atau batas atas, baik dari frekuensi kerja dan gain antenna. Sehingga tidak bisa melihat
kemampuan antenna yang maksimal maupun minimalnya.
Daftar Pustaka

[1] Bashri, M. S. R., Arslan, T., & Zhou, W. (2015, November). A dual-band linear phased
array antenna for WiFi and LTE mobile applications. In 2015 Loughborough
Antennas & Propagation Conference (LAPC) (pp. 1-5). IEEE.
[2] Baskoro, O. S., Ardana, I. P., Sudiarta, P. K., & Munir, A. (2018, July). A $2\times 2$
Inset Feed Circular Patch Antenna Array for 1.8 GHz LTE Application. In 2018
4th International Conference on Wireless and Telematics (ICWT) (pp. 1-4).
IEEE.
[3] Firmansyah, T., Kurniawan, F., & Denny, Y. R. (2017, November). Multiband microstrip
antenna array with slot and array method for GSM, WCDMA, and LTE. In 2017
International Conference on Broadband Communication, Wireless Sensors and
Powering (BCWSP) (pp. 1-5). IEEE.
[4] Ghouz, H. H. M., Sree, M. F. A., & Ibrahim, M. A. (2020). Novel wideband microstrip
monopole antenna designs for WiFi/LTE/WiMax devices. IEEE Access, 8, 9532-
9539.
[5] MoradiKordalivand, A., Rahman, T. A., & Khalily, M. (2014). Common elements
wideband MIMO antenna system for WiFi/LTE access-point applications. IEEE
Antennas and Wireless Propagation Letters, 13, 1601-1604.
[6] Parchin, N. O., Basherlou, H. J., Al-Yasir, Y. I., Abdulkhaleq, A. M., Abd-Alhameed, R.
A., & Excell, P. S. (2020). Eight-port MIMO antenna system for 2.6 GHz LTE
cellular communications. Progress In Electromagnetics Research C, 99, 49-59.
[7] Sui, J., & Wu, K. L. (2020). A self-decoupled antenna array using inductive and
capacitive couplings cancellation. IEEE Transactions on Antennas and
Propagation, 68(7), 5289-5296.
[8] Syrytsin, I., Zhang, S., & Pedersen, G. F. (2016). Performance investigation of a mobile
terminal phased array with user effects at 3.5 GHz for LTE advanced. IEEE
Antennas and Wireless Propagation Letters, 16, 1847-1850.
[9] Wasim, M., & Khera, S. (2021, September). Antenna Array System with Enhanced Gain
Using Cross Dipole for the LTE. In 2021 9th International Conference on
Reliability, Infocom Technologies and Optimization (Trends and Future
Directions)(ICRITO) (pp. 1-4). IEEE.
[10] Wong, K. L., & Lu, J. Y. (2015). 3.6‐GHz 10‐antenna array for MIMO operation in the
smartphone. Microwave and Optical Technology Letters, 57(7), 1699-1704.

Anda mungkin juga menyukai