PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman, jaringan Broadband telah mengalami
banyak perubahan dari masa ke masa antara lain : GPRS (Global Package Radio
Service) diperkenalkan di pada tahun 2001, EDGE (Enhanced Data Rates for GSM
Evolution) pada tahun 2003, 3G (Third-Generation Technology) yang merupakan
evolusi dari EDGE, HSDPA (High-Speed Downlink Packet Access) pada tahun 2007,
HSUPA (High-Speed Uplink Packet Access) pada tahun 2007 juga, High-Speed
Packet Access (HSPA) pada tahun 2008, High Speed Packet Access+ (HSPA+) yang
merupakan evolusi dari HSPA, EVDO (Evolution Data Optimized) dan LTE (Long
Term Evolution).
Jaringan Inilah yg diperlukan untuk berinternet ria yang bisa digunakan untuk
PC, Notebook, Smartphone, Tablet dll . Dikarenakan LTE merupakan Jaringan
Internet Broadband terbaru maka kami akan membahas teknologi LTE ini dan
membandingan dengan Jaringan-jaringan sebelumnya .
Untuk itu kami akan mengupas , menjelaskan teknologi LTE ini . Dalam
makalah ini, kami memaparkan tentang sejarah Jaringan Broadband , Kecepatan
jaringan Broadband Khususnya LTE, Keuntungan LTE dan Kelemahan LTE .
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan sejarah dan perkembangan LTE.
2. Menjelaskan arsitektur dan layanan dari LTE.
3. Mendiskripsikan perkembangan LTE di Indonesia.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Teknologi LTE
LTE (Long Term Evolution) adalah sebuah nama baru dari layanan yang
mempunyai kemampuan tinggi dalam sistem komunikasi bergerak (mobile).
Merupakan langkah menuju generasi ke-4 (4G) dari teknologi radio yang dirancang
untuk meningkatkan kapasitas dan kecepatan jaringan telepon mobile. Dimana generasi
sebelumnya dikenal sebagai 3G (untuk generasi ketiga), LTE dipasarkan sebagai 4G.
Menurut
IMT
Advanced
(International
Mobile
Telecommunications
Advanced), LTE tidak sepenuhnya sesuai dengan persyaratan 4G. Sebagian besar
operator selular di Amerika Serikat dan beberapa operator di seluruh dunia
mengumumkan rencana untuk mengubah jaringan mereka untuk LTE dimulai pada
2009.
Layanan
LTE
pertama
di
dunia
dibuka
oleh Telia
Soneradi
dua
kota Skandinavia yaitu Stockholm dan Oslo pada 14 Desember 2009. LTE adalah satu
set perangkat tambahan ke Universal Mobile Telecommunications System (UMTS)
yang diperkenalkan pada 3rd Generation Partnership Project (3GPP) Release 8. Banyak
dari 3GPP Release 8 mengadopsi teknologi 4G, termasuk semua IP arsitektur jaringan.
Meskipun biasanya dilihat sebagai telepon seluler atau penghantar, LTE juga
didukung oleh badan-badan keamanan publik di Amerika Serikat. Band radio 700 MHz
sebagai teknologi pilihan untuk keselamatan publik.Tinjauan
LTE memberikan tingkat kapasitas downlink sedikitnya 100 Mbps, dan uplink
paling sedikit 50 Mbps dan RAN round-trip kurang dari 10 ms. LTE mendukung
operator bandwidth, dari 20 MHz turun menjadi 1,4 MHz dan mendukung pembagian
frekuensi duplexing (FDD) dan waktu pembagian duplexing (TDD).
Bagian dari standar LTE adalah Arsitektur Sistem Evolution, sebuah jaringan
berbasis IP yang dirancang untuk menggantikan arsitektur GPRS Core Network dan
memastikan dukungan untuk mobilitas antara beberapa non-sistem 3GPP, misalnya
GPRS dan WiMax.
Standar 4G
Banyak standar sebagai syarat untuk upgrade 3G UMTS ke teknologi
komunikasi mobile 4G, yang pada dasarnya adalah sebuah sistem broadband mobile
dengan peningkatan layanan multimedia.
Adapun standar-standarnya:
Puncak download angka 326,4 Mbit / s untuk 44 antena, dan 172,8 Mbit / s untuk
antena 22 (menggunakan 20 MHz dari spektrum).
Puncak upload angka 86,4 Mbit / s untuk setiap 20 MHz dari spektrum menggunakan
satu antena.
Lima terminal yang berbeda kelas telah ditetapkan dari kelas sentris suara sampai
akhir tinggi terminal yang mendukung kecepatan data puncak. Semua terminal akan
dapat memproses 20 MHz bandwidth.
Pada sedikitnya 200 pengguna aktif dalam setiap 5 MHz sel. (Khususnya, 200 data
aktif klien)
Dalam 900 MHz pita frekuensi yang akan digunakan di daerah pedesaan, mendukung
ukuran sel yang optimal dari 5 km, 30 km ukuran dengan kinerja yang masuk akal,
dan sampai 100 km sel ukuran yang didukung dengan kinerja yang dapat diterima. Di
kota dan daerah perkotaan, frekuensi yang lebih tinggi (seperti 2,6 GHz di Uni Eropa)
digunakan untuk mendukung kecepatan tinggi mobile broadband. Dalam kasus ini,
mungkin ukuran sel 1 km atau bahkan kurang.
Mendukung mobilitas yang baik. Data mobile kinerja tinggi adalah mungkin pada
kecepatan hingga 120 km / jam, dan pelayanan dasar adalah mungkin pada kecepatan
hingga 350 km / jam
Bisa berjalan dengan standar sebelumnya (pengguna dapat secara transparan memulai
panggilan atau transfer data dalam suatu daerah menggunakan standar LTE, dan,
harus cakupan tidak tersedia, melanjutkan operasi tanpa ada tindakan dari mereka
menggunakan GSM / GPRS atau W-CDMA berbasis UMTS atau bahkan jaringan
3GPP2 seperti cdmaOne atau CDMA2000)
Dukungan untuk MBSFN (Single Frekuensi Broadcast Multicast Network). Fitur ini
dapat memberikan layanan seperti Mobile TV menggunakan LTE infrastruktur, dan
merupakan pesaing untuk DVB-H berbasis siaran TV.
PU2RC sebagai solusi praktis untuk MU-MIMO. Prosedur rinci untuk umum MIMO
MU-operasi diserahkan ke rilis berikutnya, misalnya, LTE-Advanced, di mana diskusi
lanjutan akan diadakan.
Sebagian standar tersebut ditujukan untuk menyederhanakan arsitektur sistem,
saat transit dari rangkaian UMTS + packet switching jaringan dikombinasikan, untuk
sistem all-IP arsitektur datar.
Pada gambar di atas release tersebut ditunjukkan dengan tanggal saat release
ditetapkan. Pertama adalah WCDMA release, release 99, ditetapkan pada bulan
Desember 1999 dan termasuk fitur dasar WCDMA secara teori data rate-nya mencapai
4
2 Mbps, berdasarkan multiple access yang berbeda untuk mode Frequency Division
Duplex (FDD) dan Time Division Duplex (TDD). Setelah itu, 3GPP meninggalkan
prinsip release menggunakan tahun dan penamaan release diubah dari release 4
diselesaikan pada bulan Maret 2001. Release 4 tidak mempunyai banyak fitur
WCDMA yang utama, tetapi berisikan chip rate baru yang rendah versi TDD (TDSCDMA) untuk mode TDD dari UTRA. Release 5 yang diikuti dengan High Speed
Downlink Packet Access (HSDPA) pada bulan Maret 2002 dan Release 6 dengan High
Speed Uplink Packet Access (HSUPA) pada bulan Desember 2004 untuk WCDMA.
Release 7 diselesaikan pada bulan Juni 2007 dengan pengenalan tentang beberapa
peningkatan HSDPA dan HSUPA. Sekarang 3GPP menetapkan release 8, yang
membawa lebih lanjut pada perbaikan HSDPA/HSUPA (sering disebut sebagai HSPA
evolution) yang berisikan LTE release. Konten fitur untuk release 8 diselesaikan pada
bulan Desember 2008.
Release 3GPP yang sebelumnya sangat berhubungan dengan LTE di release 8.
Beberapa fitur diadopsi dari HSDPA dan HSUPA digunakan pada LTE, misalnya base
station berdasarkan scheduling dengan physical layer feedback, retransmisi physical
layer dan link adaptation. Spesifikasi LTE juga menggunakan desain WCDMA
sehingga memudahkan untuk mendesain kembali seperti yang dikembangkan pada
WCDMA. Pada awal LTE release, release 8, mendukung data rate sampai dengan 300
Mbps di bagian downlink dan 75 Mbps di bagian uplink dengan latency yang rendah
dan arsitektur flat radio. Release 8 juga mendukung inter-working dengan GSM,
WCDMA dan CDMA 2000.
UE adalah device yang terdapat pada end user digunakan untuk berkomunikasi.
Khususnya sebuah device yang dapat digenggam seperti smart phone atau sebuah kartu data
seperti yang digunakan pada 2G dan 3G, atau yang dapat disimpan seperti laptop. UE juga
terdiri dari Universal Subscriber Identity Module (USIM) yang memisahkan module dari UE
saat off. USIM merupakan tempat aplikasi smart card yang dapat dibuka disebut Universal
Integrated Circuit Card (UICC). USIM digunakan sebagai identifikasi dan authentikasi end
user dan sebagai kunci keamanan yang dapat bergerak untuk melindungi interface transmisi
radio.
UE berfungsi sebagai platform aplikasi komunikasi, dimana sinyal dan jaringan dapat
disetting, maintenanance, dan remove link komunikasi yang diperlukan oleh end user. Ini
termasuk fungsi mobility management seperti handover dan laporan lokasi terminal, dan
7
performansi UE diinstruksi oleh jaringan. UE menyediakan user interface pada aplikasi end
user seperti voice client yang dapat digunakan untuk mengatur voice call.
Gambar 2.3. Fungsi utama eNodeB dan koneksinya dengan node logic yang lain
Diantara MME dan S-GW dikelompokkan, yang mana artinya mengatur node tersebut
yang diberikan untuk melayani eNodeB secara khusus. Ditinjau dari single eNodeB artinya
bahwa membutuhkan koneksi ke banyak MME dan S-GW. Meskipun tiap UE akan dillayani
oleh satu MME dan S-GW dalam suatu waktu, dan eNodeB mengawasi asosiasi tersebut.
Asosiasi ini tidak akan pernah berubah dari sebuah single eNodeB, karena asosiasi dengan
MME atau S-GW hanya akan berubah jika terjadi inter-handover eNodeB.
eNodeB,
karena
ada
pemisahan
Radio
Network
Controller
untuk
menyembunyikan kejadian ini. Saat UE dalam kondisi idle lokasinya akan dilaporkan
secara periodik, atau ketika bergerak ke jalur area lain. Jika data diterima dari jaringan
eksternal saat UE sedang idle, maka MME akan memberitahu dan mengirimkan
permintaan ke eNodeB pada jalur area yang akan diduduki oleh UE.
Managing Subscription Profile dan Service connectivity; saat UE melakukan
registrasi ke jaringan, MME akan bertanggung jawab untuk mendapatkan kembali
profil pelanggan dari home network, MME akan mengirimkan informasi ini selama
melayani UE. Profil ini ditentukan apakah koneksi Packet Data Network ke UE
seharusnya dialokasikan pada jaringan pelengkap. MME akan secara otomatis
10
melakukan set up secara default, yang memberikan koneksi UE berbasis IP. Ini
termasuk proses signalling control plane dengan eNodeB dan S-GW. MME
memerlukan pengaturan secara dedicate untuk layanan yang menguntungkan dari
treatment yang tinggi. MME melakukan permintaan untuk melakukan pengaturan
secara dedicate dari S-GW jika permintaan yang sebenarnya dari operator service
domain, atau langsung dari UE, jika UE memerlukan koneksi untuk layanan yang
tidak diketahui oleh operator service domain, dan tidak ada inisiasi dari sana.
Gambar 2.4. Fungsi utama MME dan koneksinya dengan node logic yang lain
Gambar 2.4 menunjukkan koneksi MME yang mengelilingi node logic, dan
merangkum fungsi utama interface tersebut. Pada prinsipnya MME dikoneksikan ke MME
yang lain dalam system tersebut, tetapi koneksinya dibatasi hanya ke satu operator jaringan
saja. Remote koneksi antara MME digunakan ketika UE bergerak sangat jauh sementara
register daya menurun pada MME yang baru, kemudian mendapatkan kembali identitas
permanen UE, International Mobile Subscriber Identity (IMSI), dari kunjungan MME
sebelumnya. Koneksi inter-MME dengan MME tetangganya digunakan ketika terjadi
handover.
Koneksi pada sejumlah HSS juga memerlukan dukungan. HSS dialokasikan pada
setiap user home network, dan menemukan rute berdasarkan IMSI. Tiap MME akan
dikonfigurasikan untuk mengontrol S-GW dan eNodeB. Antara eNodeB dan S-GW juga akan
dikoneksikan ke MME yang lain. MME melayani sejumlah UE dalam waktu yang sama,
sementara tiap UE akan dikoneksikan pada satu MME pada suatu waktu.
11
dari P-GW seperti tunnel, packet tersebut akan diletakkan di buffer, dan MME mengirimkan
permintaan untuk menginisiasi paging UE. Paging tersebut menyebabkan UE terhubung
kembali, dan ketika tunnel dikoneksikan lagi, packet yang berada di di buffer akan segera
dikirim. S-GW akan memonitor data yang terdapat pada tunnel, dan mungkin juga diperlukan
pengumpulan data untuk accounting dan user charging. S-GW juga berfungsi untuk Lawful
Interception, yang artinya kemampuan untuk memonitor user dalam pengiriman data supaya
dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Gambar 2.5. Fungsi utama S-GW dan koneksinya dengan node logic yang lain
Gambar 2.5 menunjukkan bagaimana S-GW dihubungkan dengan node logic yang
lain, dan fungsi utamanya pada interface tersebut. Semua interface mempunyai konfigurasi
satu ke banyak dilihat dari point S-GW. Satu buah S-GW hanya melayani area geografis
yang khusus dengan dibatasi pengaturannya oleh eNodeB, dan dibatasi pengaturannya oleh
MME yang mengontrol are tersebut. S-GW seharusnya mampu menghubungkan ke banyak
P-GW dalam suatu jaringan, karena P-GW tidak berubah selama mobilitas, sementara
S-
GW lokasinya berubah, ketika UE bergerak. Untuk membangun koneksi ke sebuah UE, SGW akan selalu memberikan sinyal hanya dengan sebuah MME, dan point user plane ke
sebuah eNodeB suatu waktu. Jika sebuah UE diijinkan melakukan koneksi ke banyak PDN
melalui P-GW yang berbeda, kemudian S-GW melakukan koneksi secara terpisah. Jika
interface S5/S8 berbasis PMIP, S-GW akan terhubung ke sebuah PCRF untuk memisahkan
tiap UE menggunakan P-GW.
Gambar 2.5 juga menunjukkan bahwa kasus indirect data forwarding dimana data
user plane di-forward diantara eNodeB melalui S-GW. Tidak ada spesifikasi untuk nama
13
interface yang diasosiasikan untuk interface antara S-GW, karena formatnya pasti sama
dengan interface S1-U, dan S-GW menganggap bahwa mereka berkomunikasi langsung
dengan eNodeB. Kasus ini terjadi jika indirect data forwarding mengambil tempat hanya
melalui satu buah S-GW, misalnya antar eNodeB dapat dikoneksikan ke S-GW yang sama.
14
PMIP, P-GW memetakan IP service flow dari external network yang terdiri dari
Gambar 2.6. Fungsi Utama P-GW dan koneksinya dengan node logic yang lain
satu UE ke single GRE tunnel, dan semua pengontrolan informasi di exchange hanya dengan
PCRF. P-GW juga berfungsi sebagai monitioring data flow untuk tujuan accounting,
sebagaimana Lawful Interception.
P-GW merupakan level mobility paling tinggi pada sistem tersebut. Ketika UE
bergerak dari satu S-GW ke yang lain, bearer di-switch pada P-GW. P-GW akan menerima
informasi untuk men- switch aliran tersebut dari S-GW baru.
Gambar 2.6 menunjukkan koneksi P-GW dikelilingi node logic, dan daftar fungsi
utama pada interface ini. Tiap P-gw dikoneksikan ke satu atau lebih PCRF, S-GW dan
external network. Pada UE yang dikelompokkan dengan P-GW, hanya ada satu S-GW, tetapi
koneksi ke banyak external network, dan secara berurut ke banyak PCRF kemungkinan
didukung, jika koneksi ke multiple PDN diperlukan melalui satu P-GW.
15
HSS menyimpan copy master profil pelanggan, yang berisikan informasi tentang
layanan yang layak untuk user tersebut, termasuk informasi tentang diijinkannya koneksi
PDN, dan apakah roaming ke jaringan tertentu diijinkan atau tidak. Untuk mendukung antara
mobility non 3GPP, HSS juga menyimpan identitas yang digunakan P-GW. Kunci permanen
yang digunakan untuk menghitung pada arah authentication yang dikirim ke jaringan yang
dituju untuk authentication user dan memperoleh serangkain kunci untuk enkripsi dan
perlindungan secara integritas, disimpan pada Authentication Center (AuC), yang mana
secara khusus bagian dari HSS. Pada semua signaling dihubungkan pada fungsi ini, HSS
berinteraksi dengan MME. HSS melakukan koneksi dengan setiap MME pada semua
jaringan, dimana UE diijinkan untuk berpindah. Pada tiap UE, HSS merekam pada MME
suatu waktu, dan segera melaporkan MME baru yang melayani UE tersebut, HSS akan
membatalkan lokasi dari MME sebelumnya.
Non-IMS based operator service : arsitektur untuk non-IMS based operator serice
tidak memiliki standard. Operator secara sederhana menempatkan server pada
jaringan mereka, dan koneksi UE melalui persetujuan protocol yang didukung oleh
aplikasi UE tersebut. Pelayanan video streaming disediakan dari streaming server.
Layanan yang lain tidak disediakan oleh operator mobile network. Contohnya layanan
yang disediakan melalui internet : arsitektur ini tidak distandard-kan oleh 3GPP, dan
arsitektur tersebut bergantung pada pertanyaan layanan. Konfigurasi yang sesuai pada
saat UE terhubung ke server pada internet. Misalnya web-server untuk layanan webbrowsing, atau SIP server untuk layanan internet telephony, seperti VoIP.
16
Skenario berbagai macam trafik ditunjukkan pada Tabel 2.1. Macam-macam trafik
tersebut memiliki kategori trafik yang berbeda-beda, diantaranya : trafik real-time, best effort,
interactive, streaming dan interactive real-time.
Voice-over-IP (VoIP)
Model voice activity sederhana ditunjukkan pada gambar 2.11. Peluang transisi dari
state 0 (silence or inactive state) ke state 1 (talking or active state) adalah sedangkan
peluang tetap pada state 0 adalah (1 ). Selain itu, peluang transisi dari state 0 ke state 1
dilambangkan dengan sedangkan peluang tetap pada state 1 adalah (1 ). Speech encoder
frame rate R = 1/T, dimana T adalah encoder frame duration biasanya 20 ms. Peluang saat
state 0 dan state 1 dinotasikan dengan P0 dan P1 dengan persamaan :
P0 = /( + ).(2.2)
P1 = /( + )(2.3)
(1 )
Silence
(state 0)
Talking
(state 1)
(1 )
17
transfer file oleh reading time. Dua parameter utama sesi FTP adalah size file yang ditransfer
S dan reading time D. misalnya interval waktu antara download yang terakhir dengan file
sebelumnya dan permintaan user untuk file selanjutnya. Model trafik FTP dideskripsikan
asumsi transmisi pada bagian downlink. Meskipun, model tersebut diharapkan applicable
untuk bagian uplink.
dan mengidentifikasikan kebutuhan reading time pada intisari web page. Diasumsikan
performansi web page sama, maksudnya statistik trafik pada time scale yang berbeda adalah
sama. Oleh karena itu sebuah paket call seperti sesi paket dibagi menjadi periode aktif dan
pasif. Tidak seperti sesi paket periode aktif/pasif di dalam paket call dilambangkan interaksi
mesin dengan interaksi manusia. Suatu web browser mulai akan melayani permintaan user
dengan mengambil inisial HTML page menggunakan HTTP. Pembacaan inisial page dan tiap
objek yang ditampilkan (seperti gambar, iklan, dll) direpresentasikan oleh periode aktif pada
paket call sedangkan pembagian waktu dan protocol yang overhead direpresentasikan oleh
periode pasif pada paket call. Pembagian waktu mengacu kepada browser tersebut
menghabiskan waktu untuk menampilkan objek pada paket call atau web page.
Karakteristik parameter utama pada trafik web browsing adalah main object size SM,
ukuran dari objek yang ditampilkan adalah SE, jumlah objek yang ditampilkan ND, reading
time D dan pembagian waktu TP, parameter ini ditunjukkan pada Tabel 2.4.
Mode transfer persistent HTTP/1,1 diasumsikan untuk download objeknya secara seri
melalui koneksi single TCP. Berdasarkan observasi distribusi paket size 76 % dari paket call
menggunakan Maximum Transmission Unit (MTU) 1500 byte sedangkan 24 % paket call
menggunakan MTU 576 byte. Paket size juga termasuk 40 byte header paket TCP/IP dengan
hasil payload data yang digunakan 1460 dan 536 byte.
19
Video Streaming
Misalkan tiap frame dari data video tiba pada interval T ditentukan oleh jumlah frame
per detik. Tiap frame video dikomposisi ke dalam bagian yang tetap, masing-masing
dikirimkan sebagai single packet. Ukuran paket ini dimodelkan sebagai bagian dari distribusi
Pareto. Encoder video mula-mula melakukan encoding interval delay antara paket dari
sebuah frame. Interval ini juga dimodelkan sebagai baigian dari distribusi Pareto. Parameter
model trafik video streaming ditunjukkan pada Tabel 2.5. Pada model ini video source rate
diasumsikan 64 kbps.
20
Interactive Gaming
Parameter model trafik interactive gaming ditunjukkan pada Tabel 2.6. Pada saat
paket tiba secara uniform didistribusikan antara 0 dan 40 ms. Inisial waktu ini
dipertimbangkan untuk model yang berhubungan dengan random timing antara paket trafik
client yang tiba dan batas frame uplink pada sistem cdma 2000. Pada sistem LTE hanya
dengan durasi sub-frame 1 ms, inisial waktu ini untuk menghitung resource request dan
scheduling diharapkan bersifat relative sangat kecil. Paket waktu yang tiba adalah
deterministic dengan suatu paket yang muncul setiap 40 ms.
Delay maksimum 160 ms diaplikasikan untuk semua paket uplink, misalnya paket
didrop oleh UE jika beberapa bagian paket tidak ditransmisikan pada layer fisik, 160 ms
setelah masuk ke buffer UE. Delay paket dari paket yang didrop dihitung dalam 180 ms.
Gaming user pada jaringan mobile berada diluar jangkauan ketika delay paket rata-rata lebih
besar dari 60 ms. Delay rata-rata adalah rata-rata dari delay semua paket, termasuk delay
paket yang dikirimkan dan delay paket yang didrop.
21
Parameter model trafik interactive gaming di bagian downlink ditunjukkan pada Tabel 2.7.
Initial waktu paket yang tiba secara uniform didisttribusikan antara 0 dan 40 ms. Waktu
interval paket serta ukuran paket pada bagian downlink dimodelkan menggunakan besarnya
distribusi nilai extreme.
video conference
22
berkualitas tinggi dan nomadic access yang aman ke jaringan korporat. Semua
layanan ini memerlukan
Pesan P2F
Saat Ini
LTE
Real-time audio
VoIP, Konferensi
videoberkecepatan tinggi
Pesan foto,
IM,
prioritas rendah
Browsing
Informasi
pembayaran
Personalisasi
Dominasi
ringtone
termasuk sreenserver dan
ringback
Game
Download
game
TV/ Video on
demand
Video streaming dan konten Layanan siaran televisi, true onvideo hasi; download
demand television, streaming
video kualitas
E-newspaper, streaming
audio berkualitas tinggi
dan
tinggi
23
Musik
Kategori Layanan
Konten pesan dan
lintas media
M-commerce
Saat Ini
LTE
Fasilitas pembayaran
dilakukan melalui
jaringan sesuler
Akses ke
internet
Melalui kerjasama dengan Huawei, Erricson, Nokia Siemens dan ZTE, Telkomsel sudah
menyiapkan setidaknya 4.000-5.000 BTS untuk LTE.
Seperti halnya Telkomsel, XL juga telah melakukan uji coba pada tahun 2010 lalu. Awal
tahun ini perusahaan induknya, Axiata menyatakan bahwa XL telah 4G Ready, sehingga
kapan pun pemerintah menyalakan lampu hijau, BTS LTE milik XL bakal on. Sedangkan
Indosat, meskipun uji coba relatif terlambat, pada Oktober 2011 lalu telah menyatakan siap
untuk menyelenggarakan layanan 4G LTE.
Sampai dengan saat ini variasi device LTE memang masih terbatas, baik yang berbentuk
modem atau pun ponsel. Device LTE baru dikeluarkan oleh pemasok besar seperti Samsung,
Sony, HTC, LG, dan Nokia. Harganya pun hanya terjangkau oleh kalangan menengah. Sebut
saja beberapa ponsel LTE antara lain: Samsung Galaxy S II HD LTE, Sony Xperia-ion LTE,
HTC Raider LTE, LG Optimus Vu LTE, Nokia Lumia 900. Namun dengan jumlah pengguna
yang melebihi 20 juta, dipastikan tahun 2012 bakal muncul banyak produsen yang menjual
berbagai variasi ponsel LTE. Bahkan banyak analis memprediksi, pada tahun 2013 akan
muncul ponsel LTE dengan harga terjangkau berkisar satu jutaan.
Jadi, jika anda pengagum LTE, harap bersabar. Karena, meskipun operator telah siap
menggelar LTE, dan device pun mulai tersebar luas di pasaran, namun nampaknya
pemerintah masih punya prioritas lain. Anda harus menunggu setidaknya dua tahun untuk
bisa menikmati kecepatan LTE yang setara copy flashdisk.
26
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Long Term Evolution (LTE) adalah generasi teknologi telekomunikasi selular
yang paling menjanjikan saat ini. Dengan kecepatan transmisi yang sangat cepat
akan membuat para pengguna jaringan 4G ini puas menjelajahi dunia internet.
3.2 Saran
Bagi mahasiswa melakukan penelitian lebih lagi terkait Long Term Evolution
(LTE) merupakan hal yang cukup menantang dengan arsitektur yang cukup rumit.
27
Namun, ini sangat berguna dalam rangka menyambut teknologi masa depan yang
cukup menjanjikan dengan kecepatan transmisinya yang tecepat sejauh ini.
28