Tata Busana
KM28jam
oleh : LELY LM (Founder KM 28jam)
(untuk kalangan sendiri)
- LELY LM
Bismillah
M
Hati - hati... siapa saja yang baca buku ini jadi
L
bersemangat belajar busana
L Y
Tapi kalau gak bersemangat, artinya emang gak suka
E
bidang tata busana wkwkwk
1
Selamat Datang
2
Pembukaan
Bismillahirrohmaannirrohiim
Dalam buku ini saya ingin berbagi ilmu dari berbagai sumber yang
saya peroleh selama ini, yaitu : pertama ketika saya sekolah di SMKN
3 Malang (1996-1999), kedua saat saya bekerja di perusahaan
garmen sebagai Quality Control (1999-2000), ketiga saat saya
membuka usaha modiste (2000-2009), keempat saat saya mengajar
tata busana (2000-sekarang) baik mengajar ditempat kursus yang
saya dirikan, maupun diberbagai acara yang melibatkan saya sebagai
tenaga pengajar, Kelima dari orang tua saya, yaitu ibu memiliki usaha
modiste dan bapak memiliki usaha Tailor, keenam saya
mendapatkan dari berbagai referensi dan literasi yang terkait.
Materi dalam buku ini, saya sederhanakan baik dalam bentuk gaya
bahasa maupun susunan, dan saya lakukan improvisasi untuk
memudahkan seluruh pembaca memahami serta menerapkan ilmu
yang sudah saya tulis disini.
Harapan saya saat menyusun buku ini, agar pembaca yang pemula
maupun yang mahir, bisa dengan mudah memahami intisari dari
buku ini, selain itu pembaca tidak lagi melihat bahwa belajar tata
busana, khususnya dibagian pembuatan pola, terasa berat dengan
rumus matematikanya.
3
Daftar isi
Pembukaan hal 3
Daftar isi hal 4
Arti tata busana hal 10
Baju, pakaian dan busana hal 11
Bab 1 Kosakata dalam tata busana hal 12
Bab 2 Busana dan Kainnya hal 22
1. Busana tidur hal 23
2. Busana santai hal 24
3. Busana kerja hal 25
4. Busana pesta hal 26
Bab 3 Langkah kerja membuat busana hal 27
1. Menentukan ukuran hal 28
2. Membuat desain hal 28
3. Menentukan bahan hal 28
4. Merancang kebutuhan kain hal 28
5. Membuat pola hal 28
6. Meletakkan pola pada kain hal 29
7. Menggunting kain hal 29
8. Merader hal 29
9. Menyiapkan interfacing (lapisan) hal 30
10. Menempel lapisan hal 30
11. Menyiapkan bahan tambahan hal 30
12. Mengobras atau merapikan tiras (tentatif) hal 30
13. Menjahit hal 31
14. Finishing hal 32
Bab 4 alat dan bahan membuat busana hal 33
1. Alat mengukur hal 34
2. Alat membuat pola hal 35
3. Alat menggunting hal 36
4. Alat menjahit hal 37
5. Alat finishing hal 38
6. Bahan Busana hal 39
4
Daftar isi
Bab 5 Mengenal bentuk tubuh manusia hal 41
1. Aneka bentuk tubuh hal 42
2. Diamond/berlian hal 43
3. Triangle/segitiga/pear hal 44
4. Rectangle/persegipanjang hal 45
5. Oval/lemon hal 46
6. Hourglass/jam pasir hal 47
7. inverted triangle/Apel hal 48
8. Peanut/kacang hal 49
Bab 6 Membuat Desain Busana hal 50
Bab 7 Mengukur hal 54
1. Persiapan mengukur hal 55
2. Mengukur badan wanita hal 56
3. Menentukan ukuran badan dari jarak jauh hal 60
4. Catatan saat mengukur hal 61
5. Mengukur badan pria hal 62
6. Size standar busana pria hal 64
7. Mengukur baju anak hal 65
8. Size standar baju anak hal 66
9. Mengukur tanpa meteran hal 67
Bab 8 Aneka pola busana hal 68
1. Pola dasar badan wanita hal 69
2. Bagian pola dasar badan wanita hal 70
3. Menjiplak pola dasar hal 71
4. Aneka atasan wanita hal 72
5. Pola blouse hal 74
6. Pola gamis standar hal 75
7. Pola kebaya pressbody dengan leher sabrina hal 76
8. Pola bustier/kemben hal 77
9. Pola gaun one piece/pressbody tanpa lengan hal 78
10. Pola gaun kimono hal 79
11. Pola oversize dress/ daster hal 80
5
Daftar isi
12. Pola Cardigan hal 81
13. Pola flow/obat nyamuk hal 82
14. Aneka atasan pria hal 83
15. Pola kemeja hal 84
16. Pola pakaian anak hal 85
17. Cara menentukan lingkar kerung lengan (Kr.Lg) hal 86
18. Aneka Lengan hal 87
19. Pola Dasar lengan wanita hal 93
20. Pola lengan pria hal 94
21. Pola lengan bisop dan pola tulip hal 95
22. Pola lengan gelembung dan pola lengan lonceng hal 96
23. Pola lengan draperi hal 97
24. Cara menentukan lingkar kerung leher (L.lh) hal 98
25. Bentuk garis leher hal 99
26. Aneka krah hal 100
27. Pola krah kemerja hal 101
28. Pola Krah Eton hal 102
29. Pola krah bord/shanghai hal 103
30. Pola krah rebah hal 104
31. Pola krah rever hal 105
32. Pola krah setali untuk blazer hal 106
33. Pola krah setali untuk kebaya khas Sunda hal 106
34. Pola krah setali untuk kebaya Kartini hal 107
35. Pola krah setali untuk kebaya kutubaru hal 107
36. Pola leher draperi hal 108
37. Aneka Rok hal 109
38. Pola dasar rok hal 111
39. Pola rok suai/span dan Pola rok A line hal 112
40. Pola rok Semi klok 1 hal 113
41. Pola rok semi klok 2 hal 114
42. Pola Rok lipit hadap dan lipit Sungkup hal 115
43. Pola rok lingkaran hal 116
6
Daftar isi
44. Pola rok tumpuk hal 117
45. Rok pias 6 dan 8 hal 118
46. Pola pecah rok pias hal 119
47. Pola Rok draperi hal 120
48. Aneka celana hal 121
49. Pola Celana Full Karet hal 123
50. Pola celana hal 124
51. Pola Jumpsuit hal 125
52. Pola gaun kerut lutut hal 126
53. Pola Gaun tart/tumpuk hal 127
54. Pola Garis empire kerut hal 128
55. Pola Gaun kimono hal 129
56. Pola Gaun draperi hal 130
57. Pola Gaun Overslagh hal 131
58. Pola gaun pepplum hal 132
59. Pola gaun Asimetris hal 133
60. Pola gaun garis empire hal 134
61. Pola Gaun garis princess hal 135
62. Pola Baju Quilting hal 136
Bab 9 Meletakkan pola pada kain hal 137
1. Keterangan peletakan pola hal 138
2. Peletakkan pola blouse hal 139
3. Peletakan pola gamis hal 140
4. Peletakan pola celana hal 141
5. Peletakan pola rok A line atau semi klok hal 142
6. Peletakan pola gaun hal 143
7. Foto peletakan pola hal 144
8. Peletakan pola sesuai motif kain hal 145
7
Daftar isi
Bab 10 memperbaiki hasil jahitan hal 147
1. Benang jahit sering putus hal 148
2. Jahitan loncat dan jahitan kusut/longgar hal 149
3. Mesin jahit berisik hal 150
4. Jahitan berkerut hal 151
Bab 11 Penyelesaian Busana hal 152
1. Kampuh buka hal 153
2. Kampuh balik dan kampuh sarung hal 154
3. Kampuh pipih dan kampuh tutup hal 155
4. Depun hal 156
5. Serip dan Rompok hal 157
6. Kelim dan Jelujur hal 158
7. Mengesum hal 159
Bab 12 Membuka usaha Busana hal 160
1. Butik hal 161
2. Modeste dan Tailor hal 162
3. Konveksi atau garmen hal 163
4. CMT dan FOB hal 164
5. Cara memilih usaha Busana hal 165
6. Tips memulai usaha busana hal 166
7. Tips menjadi pengusaha sukses hal 167
8. Kesimpulan usaha busana hal 169
9. Daftar Pustaka hal 170
10. Catatan hal 171
11. Penutup hal 172
8
Yuk Mulai Belajar
Tata Busana
9
Arti Tata Busana
Tata busana merupakan pengaturan segala sandang dan
perlengkapannya (aksesoris) yang dikenakan baik didalam
rumah maupun diluar rumah.
10
Baju, Pakaian dan busana
Baju
adalah sesuatu yang menutupi sebagian tubuh manusia, agar tidak
tampak bagian tubuh yang tidak semestinya ditampakkan.
Pakaian
adalah bahan tekstil dan serat yang digunakan sebagai penutup
tubuh. Pakaian adalah kebutuhan pokok manusia selain makanan
dan tempat berteduh/tempat tinggal (rumah).
Busana
adalah pakaian yang digunakan baik didalam maupun diluar rumah
dari ujung rambut sampai ujung kaki yang serasi, harmonis, dan
selaras, serta sesuai dengan kesempatan.
11
BAB 1
Kosakata dalam
Tata Busana
12
Kosakata dalam Busana
13
Kosakata dalam Busana
4. Jelujur (bahasa Inggris:
Baste)= Bisa dilakukan
dengan jahit tangan. Bisa juga
dengan mesin jahit yang ada
fasilitas/mode baste-nya.
Jahitan ini adalah jahitan
dengan jarak tusukan yang
jauh dan longgar. Biasanya
digunakan untuk jahitan
sementara atau juga untuk
membuat kerut pada kain.
14
Kosakata dalam Busana
15
Kosakata dalam Busana
9. Spul/spool/bobbin =
Spul Mesin Portable
tempat dimana benang bawah
dari mesin jahit digulung atau
disimpan. Bentuk spul ini
bermacam-macam
disesuaikan dengan mesin
jahit yang digunakan, misal
mesin jahit klasik
menggunakan spul dan besi
Spul dan sekoci Mesin industri
yang berlubang, untuk mesin
portable menggunakan spul
yang terbuat dari plastik dan
mesin jahit insdustri
menggunakan spul dari besi
tanpa lubang. spul ini tidak
akan berfungsi tanpa sekoci
jahit.
Spul dan sekoci Mesin Klasik/hitam
10. Sekoci jahit = Rumah bagi dan portable
spul yang diletakkan dibawah
gigi mesin jahit berfungsi
sebagai penggerak benang
bawah. Sekoci ini memiliki
banyak jenis dipasaran
disesuaikan dengan mesin
yang digunakan.
16
Kosakata dalam Busana
11. Sepatu mesin jahit
= Sepatu mesin jahit
Sepatu Mesin Industry/high speed
diperlukan untuk
menahan dan mengatur
kain. Sepatu mesin jahit
bekerja dengan cara
menjepit kain ketika
menjahit. Sebelum
mulai menjahit, naikkan
terlebih dahulu tangkai
pengait sepatu. Barulah Sepatu Mesin Klasik/Hitam
kemudian letakkan kain
untuk mengatur posisi
kain sehingga kain
terjepit antara sepatu
mesin jahit dan gigi
mesin. Sepatu mesin ini
banyak jenisnya, contoh
: Sepatu resleting
(pasang resleting),
sepatu kaki satu Sepatu Mesin Portable
(pasang bisban isi dan
resleting), sepatu kelim
(membuat kelim spt di
tepi busana), sepatu
teflon (menjahit kaos
dan bahan licin) dan
masih banyak sepatu
lain yang bisa dicek di
banyak referensi.
17
Kosakata dalam Busana
hipwee.com
13. Fitting = Yaitu proses
mencoba busana baik itu
menggunakan menekin atau
langsung ke konsumen, untuk
mengetahui apakah busana
yang dipesan sesuai dengan
ukuran dan desain yang
dipesan. fitting bisa dilakukan
ditengah dan akhir proses
pengerjaan busana.
18
Kosakata dalam Busana
19
Kosakata dalam Busana
20
Kosakata dalam Busana
21
BAB 2
22
1. Busana Tidur
Ciri-ciri kain diatas bisa ditemukan pada beberapa kain berikut ini :
1. Katun Rayon
2. Katun Lokal
3. Katun prisma biasa ada di kain batik
4. Satin khusus lingerie
5. Spandek khusus busana tidur
23
2. Busana Santai
+ +
Tank top Hot pant Kaos luar Rok Lipit
+ +
Blouse Rok Plisket Hoodie
Celana full karet
+ +
Kaos luar Bermuda Sweater Kulot
1. Menyerap keringat
2. Mudah perawatannya
3. Serat kain bisa dari bahan campuran, yaitu alami dan sintetis
4. Memiliki teksture yang lembut
5. Tenunan kain yang agak rapat dan tidak terlalu longgar
24
3. Busana Kerja
1. Mudah menyerap
Cardigan/parka Tank top Rok Plisket
keringat
2. Tidak mudah kusut,
karena untuk
+ + aktifitas kerja agar
tetap rapi
3. Tenunan yang
Jas Kemeja Celana rapat, sehingga
kain lebih awet
4. Tidak tipis
5. Mudah dirawat
6. Kain halus
+ =
Khimar
Gaun Overslag
Drill, Canvas, katun twill, denim, oxford, Katun toyobo, katun ima,
katun madina dan sejenisnya yang menyerap keringat dan
memiliki tenunan rapat
25
4. Busana Pesta
26
BAB 3
Langkah kerja
membuat Busana
KM28 Fashion
27
Langkah Kerja Membuat Busana
A. Menentukan ukuran :
1. Mengukur badan secara langsung
2. Mengetahui ukuran badan dengan membuat estimasi dari Tinggi
Badan (TB) dan Berat Badan (BB)
3. Menggunakan size standar S, M, L, XL dan seterusnya.
B. Membuat desain :
1. Disesuaikan dengan Ukuran atau size
2. Disesuaikan dengan kesempatan
3. Disesuaikan dengan kebutuhan dan bahan.
C. Menentukan bahan :
1. Disesuaikan dengan desain
2. Disesuaikan dengan kesempatan penggunaan busana, misal
busana pesta, santai, kerja, dll
E. Membuat pola :
1. Membuat pola dasar sesuai ukuran si pemakai.
2. Merubah pola sesuai desain dan ukuran (pecah pola)
3. Melakukan pengecekan pola untuk memastikan pola yang dibuat
sudah tepat sesuai desain dan ukuran
4. Gunting pola sesuai garis yang sudah dibuat dengan gunting
kertas.
KURSUS MENJAHIT 28 JAM
28
Langkah Kerja Membuat Busana
G. Menggunting kain :
1. Posisikan badan saat menggunting nyaman.
2. Saat menggunting, kain tidak boleh digeser karena akan merubah
posisi pola, jika posisi pola berubah mengakibatkan potongan kain
bisa jadi ukurannya jadi berubah dan itu mempengaruhi
kenyamanan busana yang dibuat.
3. Sebelum digunting, pastikan pola yang diletakkan sesuai arah
serat kain (memanjang)
4. Gunting kain sesuai tanda kapur di poin F.
5. Gunakan gunting kain, bukan gunting kertas apalagi gunting
benang.
H. Merader :
1. kain yang sudah digunting sesuai pola, ditandai dibagian buruk
menggunakan rader dan karbon jahit, dengan cara melipat karbon
bagian gelap diatas.
2. Cek kembali tanda pola pada kain, pastikan seluruh potongan kain
sudah memiliki tanda yang akan dijahit, untuk meminimalisir
kesalahan dalam proses menjahit.
3. Rapikan pola setelah merader.
KURSUS MENJAHIT 28 JAM
29
Langkah Kerja Membuat Busana
30
Langkah Kerja Membuat Busana
M. Menjahit :
1. Bersihkan mesin jahit, atur sesuai tebal tipis kain, siapkan
benang sewarna kain, isi spul/bobbin, pasang benang dan spul
di posisi yang benar.
2. Jahit bagian yang terpotong, misal garis empire, garis princess,
kombinasi dan sejenisnya.
3. Jika ada rempel atau lipit, pasang terlebih dahulu. (disesuaikan
dengan desain, jika rempel atau lipit dibagian bawah, maka bisa
diselesaikan di akhir)
4. Jika ada aplikasi atau bedge, maka pasang semua terlebih
dahulu.
5. Pasang saku jika ada saku, baik saku samping, maupun saku
tempel. Berlaku untuk atasan dan bawahan.
6. Menjahit bagian TM (Tengah Muka) atau TB Tengah Belakang)
jika ada resleting.
7. Memasang resleting atau jika celana pria pasang golbi.
8. Sambung sisi kanan dan kiri (untuk atasan atau bawahan),
lanjutkan sambung bahu (untuk atasan).
9. Untuk atasan Siapkan penyelesaian untuk leher, jika
menggunakan krah, maka buat krahnya dulu sampai jadi. Jika
menggunakan depun atau serip, maka jahit depun bagian bahu.
Jika bisban, maka jahit bisban di sekeliling leher. lalu pasang
krah atau lapisan leher.
10. Untuk bawahan Siapkan ban pinggang, kemudian pasang ban
pinggang.
11. Siapkan lengan, jika menggunakan manset atau karet, maka
pasang manset dan karet terlebih dahulu.
12. Sambung sisi lengan.
13. Pada atasan, pasang lengan dengan benar, dengan cara
memberikan jahitan jelujur pada puncak lengan agar mudah
dipasang.
14. Untuk bawahan, pasang ban pinggang.
31
Langkah Kerja Membuat Busana
N. Finishing :
1. Buat keliman untuk merapikan bagian ujung busana.
2. Mengesum yaitu proses merapikan obrasan atau tiras yang ada
diujung busana, seperti pada bawah atasan atau bawahan.
Mengesum ini pada tiap keliman.
3. Jika ada kancing, maka buat lubang kancing (kecuali kebaya
yang menggunakan sengkelit atau kancing tekan)
4. Pasang kancing dengan jarak satu dengan lainnya 6cm sampai
8cm, dengan turun 1cm terlebih dahulu dari atas dan
meletakkan kancing tepat pada garis TM (Tengah Muka)
5. Setrika kampuh pakaian dengan cara menggunakan setrika uap
atau di semprot dengan air. Busana yang di setrika pakaikan
alas untuk keselamatan kerja agar jika setrika kepanasan tidak
merusak kain.
6. Fitting pada dressform.
7. Bersihkan pakaian dari kotoran kecil atau benang.
8. Setrika yang terakhir, lalu gantung pakaian, jangan dilipat.
32
BAB 4
33
Apa saja alatnya
Dalam pembuatan busana, alat yang digunakan dikelompokkan menjadi :
1. Alat mengukur
2. Alat membuat pola
3. Alat menggunting kain
4. Alat Menjahit
5. Alat finishing
6. Alat fitting
Berikut ini penjelasan alat yang dibutuhkan berdasarkan kebutuhannya.
1. Alat Mengukur
Peterban, berfungsi untuk
memudahkan dalam pengukuran,
untuk menentukan garis
pinggang, garis badan dan garis
panggul
34
2. Alat Membuat pola
1. Meteran/metlen/pita ukur
2. Penggaris pola (penggaris siku, penggaris panggul dan
penggaaris lengan)
3. Kertas karton warna pink dan biru
4. Pensil 2B, agar lebih maximal garis polanya
5. Lem kertas gunakan yang bentuk stik agar tidak kotor
ditangan dan cepat kering
6. Pensil merah biru, untuk memberi tanda pola yang fix.
bagian depan merah dan bagian belakang biru.
7. Penghapus pensil gunakan yang kualitasnya bagus agar
tidak merusak kertas
8. Kertas pola, bisa menggunakan kertas samson yang
ukurannya 120cm x 90cm
9. Gunting Kertas
10. Rautan pensil
35
3. Alat Menggunting
1. Gunting kain, gunakan hanya untuk menggunting kain, dan
usahakan gunting jangan sampai jatuh, karena 2 hal tersebut
akan menyebabkan berubahnya ketajaman pada gunting kain.
2. Rader, untuk memberikan tanda kain dengan bantuan karbon
jahit. Rader ada 2, rader gigi dan rader gundul, keduanya
memiliki fungsi yang sama. bedanya jika rader gigi digunakan
untuk kain tipis, jika rader gundul untuk kain tebal.
3. Karbon jahit, digunakan secara berpasangan dengan rader
4. Jarum Tangan, untuk merekatkan pola ke kain agar mudah
digunting.
5. Bantal jarum, untuk keselamatan kerja, agar ketika jarum
tumpah tidak sampai membahayakan.
6. Kapur jahit, digunakan untuk menandai pola pada kain yang
akan digunting.
36
4. Alat Menjahit
1. Mesin jahit, ada 3 jenis mesin jahit yang dikenal di
pasaran, yaitu : Mesin jahit portable, mesin jahit klasik dan
mesin jahit industri. Setiap mesin jahit memiliki kelebihan
dan kekurangannya masing-masing.
2. Gunting benang, gunting ini kecil dan hanya berfungsi
untuk menggunting benang saja.
3. Jarum pentul dan bantal jarum
4. Jarum tangan, digunakan untuk menjelujur, pasang
kancing dan sejenisnya.
5. Pendedel, berfungsi untuk membuka jahitan yang salah
6. Bidal (cincin jahit) digunakan untuk melindungi ujung jari
dari tertusuk jarum tangan saat menjahit dengan tangan.
7. Mata nenek, alat ini untuk memudahkan memasukkan
benang ke jarum tangan.
37
5. Alat Finishing
1. Setrika, kalau bisa gunakan setrika uap, kalau setrika biasa,
maka gunakan air agar mudah dalam melicinkan hasil jahitan
atau merekatkan lapisan yang menggunakan lem.
2. Alas setrika untuk lengan.
3. Alas setrika untuk bahu dan krah
4. Meja setrika untuk setrika busana secara keseluruhan.
5. Alas setrika yang digunakan diantar setrika dan pakaian, yang
berfungsi untuk keselamatan kerja. Biasanya berbentuk jaring
atau kain furing (ero).
6. Dress form, atau patung yang hanya tubuh saja tanpa kepala,
kaki dan tangan, berfungsi untuk fitting sebelum baju dicoba
konsumen.
7. Cermin besar, berfungsi untuk fitting.
fintline.com
philips.com
www.sewingmachinesplus.com
dinomarket.com
38
Bahannya apa saja
Dalam pembuatan busana, ada kelompok bahan yang dibutuhkan,
yaitu :
1. Bahan inti, Meliputi kain berbagai kain yang sudah banyak
beredar dipasaran dan benang jahit.
39
Bahannya apa saja
3. Bahan tambahan, meliputi :
1. Pita, bisa pita satin, pita katun, pita motif, dll
2. Bisban, terdiri dari bisban isi dan bisban tanpa isi
3. Renda, terdiri dari : renda bordir, renda katun, renda biku,
renda 3D, renda air aneka renda lain disesuaikan kebutuhan.
4. Korsase, adalah hiasan berbentuk bunga dari kain, pita atau
bahan lain yang bisa ditempelkan di pakaian.
5. Payet atau manik-manik, jenis ini banyak sekali di pasaran,
bisa berbentuk kristal, mutiara, batuan, dll.
6. Aneka sulaman, bordir, dan sejenisnya.
40
BAB 5
Mengenal Bentuk
Tubuh Manusia
41
Aneka bentuk tubuh
Dengan mengetahui macam-macam bentuk tubuh, dapat diketahui
lebih banyak informasi saat memilih jenis pakaian yang sesuai, serta
membuat desain yang tepat, maka dapat menyembunyikan kekurangan
dan menampilkan kelebihannya, sehingga saat berbusana terlihat
pantas dikenakan dan fashionable.
1 2 3 4 5 6 7
Diamond Triangle Rectangle Oval Hourglass Apple Peanut
42
Aneka bentuk tubuh
1. Diamond/Berlian
Bentuk tubuh diamond atau berlian ini memiliki lingkar pinggang yang
besar, lingkar badan kecil dan lingkar panggul besar. sehingga
busananya hindari yang menonjolkan area pinggang, jadi lebih di
tonjolkan area bawah atau atas, misal mode dengan draperi pada krah,
atau kerut pada bagian bawah
43
Aneka bentuk tubuh
2. Triangle/Segitiga/Pear
Bentuk tubuh Triangle atau segitiga disebut juga bentuk buah Pear,
berbentuk kecil di atas serta melebar di bawah. Ciri fisik yang
menonjol ialah bagian bahu sempit, pinggang lebar, dan pinggul yang
membesar. Sehingga berbusananya hindari mode yang bervolume
dibagian bawah. bentuk ini, hindari mode yang bervolume bagian
atas. buat model yang pusat perhatiannya diatas. untuk yang
menggunakan kerudung, bisa menggunakan kerudung yang bervolume
diatas, misal pashmina, rempel, dll.
44
Aneka bentuk tubuh
3. Rectangle/Persegi panjang
Bentuk tubuh rectangle atau persegi dapat dikenali dari proporsi
tubuhnya yang tampak sama dari bagian atas hingga bawah. Hal ini
dikarenakan lebar pinggang yang nyaris sama dengan lebar pinggul.
Lebar bahunya juga hampir sama atau sama dengan lebar pinggang
dan pinggul, sehingga dapat dikatakan bentuk tubuh persegi ini tidak
memiliki lekuk tubuh yang signifikan. Pada bentuk tubuh ini, bisa
menggunakan mode yang lebih bebas, karena dia cenderung setiap
sudutnya tidak ada yang perlu dikuatirkan. Biasanya bentuk ini
biasanya lebih cocok untuk seorang peragawati, jika size busana nya
small sampai Medium.
45
Aneka bentuk tubuh
4. Oval/Lemon
Pada bentuk tubuh oval, bagian payudara lebih besar daripada
bagian tubuh lain. Panggul sempit dan tubuh bagian tengah
terlihat penuh. untuk bentuk tubuh ini, disarankan menggunakan
mode busana yang sederhana dan cenderung polos, untuk
menghindari penumpukan volume di beberapa sudut.
46
Aneka bentuk tubuh
5. Hourglass/Jam Pasir
Bentuk tubuh jam pasir ini merupakan bentuk tubuh ideal yang
dapat dikenali dari proporsi antara tubuh bagian atas dan
bawah yang seimbang. Biasanya dalam dunia dressmaking,
bentuk tubuh jam pasir ini dapat dikenali dari ukuran lingkar
badan yang sama atau hampir sama dengan lingkar panggul
serta ukuran lingkar pinggang yang kecil. Bentuk tubuh ini bisa
untuk peragawati atau model, karena bisa menggunakan
berbagai mode busana.
47
Aneka bentuk tubuh
6. Inverted Triangle/Buah Apel
Bentuk inverted triangle atau segitiga terbalik disebut juga bentuk
buah Apel menonjolkan ciri fisik yang lebar di atas dan sempit di
bawah. Pemilik tubuh bentuk segitiga terbalik ini umumnya berbahu
lebar, dapat melebihi lebar pinggulnya dengan ukuran dada yang
besar. bentuk tubuh ini, disarankan membuat desain busana yang
menonjolkan di bagian bawah. Untuk muslimah, gunakan kerudung
yang sederhana, agar tidak menambah kesan besar dibagian atas.
48
Aneka bentuk tubuh
7. Peanut/Kacang
Bentuk peanut atau kacang ini, disebut juga gitar spanyol, bentuk
paling ideal untuk wanita khususnya. dengan lingkar badan lebih kecil
dari panggul dan pinggang yang seimbang. Desain busana yang
disarankan lebih bebas namun harus difahami bentuk ini bisa
dikatakan panggulnya cukup besar, sehingga desain yang disarankan
tidak terlalu bervolume di bagian panggul.
Walaupun bentuk tubuh ini dikatakan paling ideal, namun bentuk ini
bukan bentuk tubuh yang tepat menggunakan berbagai desain
busana. Karena jika desain dengan volume yang berat di bagian
panggul, maka akan menyebabkan, si pemakai dengan bentuk tubuh
ini, akan terlihat membesar.
49
BAB 6
Membuat Desain
Busana
50
Mendesain Busana
Membuat desain dasar dengan cara :
1. Membuat garis bantu dengan jarak 2,5cm pada
kertas ukuran A4
2. Bentuk kepala sampai kaki seperti pada gambar
berikut :
2,5cm
2,5cm
2,5cm
2,5cm
2,5cm
2,5cm
2,5cm
2,5cm
2,5cm
51
Mendesain Busana
3. Mulai membuat desain busana pada gambar desain dasar,
bisa dilihat pada gambar berikut :
52
Mendesain Busana
4. Mewarnai desain sesuai kain yang akan digunakan dan
memberikan keterangan desain, bisa dilihat pada gambar
berikut :
53
BAB 7
MENGUKUR
54
Persiapan Mengukur
55
Mengukur badan wanita
56
Mengukur badan wanita
57
Mengukur badan wanita
10.Panjang blus/
Panjang Gamis
(P.blus/P.gamis)
Diukur dari pangkal leher
kebawah, melalui puncak dada,
sampai panjang yang
dikehendaki
58
Mengukur badan wanita
14. Lingkar Panggul (L.pa)
Diukur dari badan bawah terbesar
(panggul) di pas dahulu lalu ditambah
4cm atau diselakan 4 jari
59
Menentukan Ukuran
Badan dari Jarak Jauh
Menentukan ukuran dari jarak jauh (online) bisa didapatkan
dengan cara mengetahui Berat Badan (BB) dan Tinggi Badan (TB).
Rumus yang digunakan TB - BB (Tinggi Badan dikurangi Berat
Badan)
Ukuran S (Small) adalah TB - BB = 120
Ukuran M (Medium) adalah TB - BB = 110
Begitu seterusnya, pengurangan 10 dari hasil TB - BB akan
menambah ukuran (size), silahkan cek tabel berikut ini :
60
Catatan Saat Mengukur
1. Setelah diketahui L.ba berdasarkan TB - BB, maka ukuran L.pi,
L.pa, P.bj dan P.lg harus diketahui dengan cara mengukur orang
yang bersangkutan.
4. Untuk mengukur ibu hamil, cukup diukur L.ba, P.baju, P.lg dan
P.rok/celana saja, karena ibu hamil memiliki pinggang dan panggul
yang tidak stabil sampai melahirkan.
61
Mengukur badan pria
62
Mengukur badan pria
63
Size standar busana pria
Ukuran kemeja pria
No Jenis ukuran
S M L XL XXL 4L 5L
64
Mengukur baju anak
1. Lingkar badan (L.ba)
Diukur sekeliling badan atas terbesar, pas dahulu kemudian
tambah 10cm
65
Size standar Baju anak
Size berikut ini disusun oleh kursus menjahit 28 jam dan sudah
di uji coba, bisa untuk anak pria maupun anak wanita. Bisa
untuk atasan (blus, gamis, dll) dan bawahan (celana dan rok).
66
Mengukur tanpa Meteran
Jika tidak ada meteran, maka sebagai perkiraan, kamu juga bisa
menggunakan cara berikut :
ssi-terang.com
67
BAB 8
68
Pola Dasar Badan Wanita
L H G D
K
M D¹
L¹ I¹ Ukuran yang
I
N dibutuhkan :
J
3,5cm 1. L.ba
Dibagi 2
2. L.pi
3. P.mu
4. L.mu
E¹ E
F¹ F 4cm 5. P.pu
6. L.pu
O 7. T.da
8. L.bh/P.bh
9. P.si
2
A
C C¹ B² B¹ B
A¹
A² C²
69
Bagian pola dasar
badan wanita
Pola dasar yang sudah dibuat, lalu jiplak di kertas pola (kertas
samson) untuk membuat pola busana berbagai desain yang
diinginkan, bahasa umumnya adalah pecah pola.
KETERANGAN ANGKA :
1. Lekuk Leher
2. Lingkar Leher Depan
3. Pangkal Leher/Bahu Tertinggi
4. Pangkal Lengan/Bahu Terendah
5. Ketiak
6. Lingkar Leher Belakang
7. Tulang Leher Belakang
70
Menjiplak pola dasar
Cara menjiplak adalah, pastikan posisi TM dan TB di garis tepi kertas
pola, agar memudahkan untuk menentukan garis lurus, sebagai
patokan dalam pecah pola.
Berikut ini cara menjiplak pola dasar ke kertas pola untuk pecah pola :
71
Aneka Atasan Wanita
Berikut ini adalah beberapa jenis Atasan wanita yang bisa dibuat dari
menjiplak pola dasar badan wanita :
72
Aneka Atasan Wanita
5. Piyama adalah pakaian longgar yang
terdiri atas dua potong yaitu celana full
karet dan atasan dengan kancing depan
dan krah rever. Piyama biasa digunakan
di rumah atau untuk tidur.
73
Pola Blouse
74
Pola Gamis standar
UKURAN YANG
DIBUTUHKAN :
1. L.ba (Lingkar
badan)
2. L.pi (Lingkar
pinggang)
3. P.gamis (Panjang
gamis)
4. L.bwh (Lebar
bawah gamis)
56
75
Pola Kebaya Pressbody
dengan leher
Sabrina/Neckless
Catatan :
1. Untuk size S dan M dari ketiak bisa dinaikkan 1cm, ini
dikarenakan lengan dari size S dan M cenderung kecil, sehingga
dikuatirkan kerung lengan sedikit longgar jika di pas pola dasar.
2. Pola press body ini, hanya untuk kain yang sifatnya stretch atau
melar, untuk kain yang tidak stretch, jangan menggunakan pola
yang press ini, karena tidak akan nyaman digunakan.
76
Pola Bustier/Kemben
Bentuk Kemben
yang sudah jadi ini,
masih harus
dirapikan di bagian
garis princess nya.
77
Pola Gaun One Piece
Pressbody/tanpa lengan
78
Pola Kimono
79
Pola Oversize dress/daster
Doc: km28jam
Doc: pinterest
Doc: km28jam
Doc: km28jam
80
Pola Cardigan /Outer
81
Pola Flow/Spiral
Flow dalam bahasa indonesia artinya mengalir, yaitu tambahan
pada busana yang berbentuk seperti aliran air.
Flow/Spiral
82
Aneka Atasan Pria
Atasan pria disebut juga dengan KEMEJA, yaitu pakaian dengan
khas krah tegak, kancing depan dan bisa digunakan diberbagai
situasi. Berikut ini beberapa pakaian yang bisa dibuat dari pola
kemeja :
1. Jaket adalah baju luar
yang panjangnya hingga
pinggang atau pinggul,
dipakai untuk menahan angin
dan cuaca dingin. Jaket
biasanya bukaan depan.
83
Pola Kemeja
.
A²
. .C
. . .
B³ E
. .D³ C¹
A A¹ .
B⁴ .A³
C³ . . D⁴ ⅓
.C²
T
G. .
G¹
. .G.
B G¹ T
M
B¹. . . .D¹
B² D²
B . . .D
F
.H
KETERANGAN POLA KETERANGAN POLA BAGIAN
BAGIAN BELAKANG : DEPAN :
A - B = P.pu C-D=A-B
A - C = (½ L.ba) + 10cm
F-D=B-F
A-E=½A-C
D¹ - D² = B¹ - B²
B-F=A-E
D³ - D⁴ = Turun 4cm
A - B¹ = ⅙ L.ba + 10cm
B¹ - B² = ⅙ L.ba + 4cm C - C¹= C - C² = A - A¹
A - A¹ = ¹/¹² L.ba - 0,3cm C¹ - C³ = P.bh
A¹ - A² = 2cm G = ½ B² - B⁴
B³ - B⁴ = Turun 2cm G - G¹ = Keluar 1,5cm
A² - A³ = P.bh C - H = Panjang kemeja
G = ½ B² - B⁴ Titik H tarik garis kesamping kiri
G - G¹ = keluar 1,5cm sampai menyentuh garis TB
KURSUS MENJAHIT 28 JAM
84
Pola Pakaian Anak
Ukuran yang dibutuhkan :
1. Lingkar Badan (L.ba)
Keterangan Pola Dasar Baju
2. Lingkar Pinggang (L.pi)
Anak :
3. Lebar Muka (L.mu)
4. Panjang Muka (P.mu)
A - B = ¼ L.ba + 1cm
5. Panjang sisi (P.si)
(kelonggaran)
6. Panjang Bahu (P.bh)
A - A¹ = 1,5cm
7. Panjang Baju (P.baju)
A - C = P.mu + 5cm
C-D=A-B
A³
A B D - E = P.si dikurangi 2cm
A¹ B²
.... atau 3cm
B¹
E-F=A-B
A²
F - F¹ = ½ L.mu
A¹ - A² = ⅓ F - F¹ + 2cm
(boleh lebih)
F E
F¹ A - A³ = ⅓ F - F¹ + 1cm
(boleh lebih)
B - B¹ = ⅛ A - C + 0,5cm
C¹
D¹ A³ - B² = P.bh
I
C D
I
C - D¹ = ¼ L.pi
T A - G = P.baju
G - G¹ = A - B + 8cm atau
M lebih
G¹ - G² = naik 3cm atau
lebih
T Note :
Lengan dari baju anak bisa
B menggunakan lengan pria atau
lengan wanita.
G²
G
G¹
85
Cara Menentukan Lingkar
kerung lengan (Kr.Lg)
Sebelum membuat POLA LENGAN maka harus ditentukan dulu
Lingkar Kerung lengannya, yaitu dengan cara :
1. Buat pola busana yang akan dibuat sesuai desain (pecah pola)
2. Setelah jadi polanya, maka ukur kerung lengan depan dan kerung
lengan belakang, lalu jumlahkan keduanya.
3. Jika lingkar lengan terasa kurang besar atau kurang kecil, maka
bisa ditambah dan dikurangi pada bagian sisi (ketiak) bisa
dikeluarkan maximal 4cm atau tidak dikeluarkan sama sekali
yang itu artinya tepat di pola dasar.
4. Berikut ini standar ukuran kerung lengan untuk Blouse :
Size S Kerung lengan 45-48cm
Size M kerung lengan 49-51cm
Size L Kerung lengan 51-53cm
Size XL kerung lengan 54-57cm
Dan seterusnya sesuai size, hanya saja ukuran kerung lengan ini
akan berubah lebih besar jika membuat pola daster dan lebih
kecil jika membuat pola gaun pressbody.
86
Aneka Lengan
87
Aneka Lengan
c. Lengan lonceng atau bell adalah
lengan yang mengembang pada
bagian bawah dengan panjang yang c
bervariasi.
88
Aneka Lengan
h. Lengan bishop adalah bentuk
lengan licin pada bahu dan
menggelembung pada bagian
bawah dengan menggunakan
manset.
89
Aneka Lengan
m. Lengan kemeja adalah lengan
panjang dengan sedikit kerutan pada
m
pergelangan tangan dan manset.
q
q. Lengan layered adalah bentuk
lengan dengan desain yang
bertumpuk-tumpuk.
r
r. Lengan mutton adalah bentuk
lengan yang pas dari pergelangan
tangan ke siku dan menggelembung
sampai pundak yang biasanya dikerut.
90
Aneka Lengan
91
Aneka Lengan
92
Pola Dasar lengan
wanita/ Lengan Licin
Pola lengan ini bisa digunakan untuk pola lengan lengan
wanita dan anak
KETERANGAN :
A-B = ⅓ Kr.Lg - 1cm
B-C = ½ Kr.Lg
B-D = B-C
B-E = P.Lg
E-F = ½ B.Lg
E-G = E-F
B-C dibagi 4
B-D dibagi 3
C¹ turun 1cm
B¹ naik 1,5cm
B² naik 2cm
93
Pola Lengan Pria/Kemeja
Pola lengan ini dibuat kanan dan kiri sama persis, jadi garis TM
dan TB saat memotong letakkan pada lipatan kain, sehingga bisa
digunakan untuk pola lengan anak juga, karena pola baju anak,
depan belakang cenderung sama polanya.
.A
.
.H G
C . .B
TM
TB
E . .F .D
Ukuran yang dibutuhkan :
1. Kerung lengan (Kr.Lg)
2. Panjang lengan (P.lg)
3. Besar lengan (B.lg) jika dibutuhkan
94
Pola Lengan Bisop
95
Pola Lengan Gelembung
96
Pola Lengan Draperi
97
Cara Menentukan Lingkar
kerung leher (L.lh)
Sebelum membuat POLA KRAH, maka harus ditentukan dulu lingkar
kerung lehernya, yaitu dengan cara :
1. Buat pola busana yang akan dibuat sesuai desain (pecah pola)
2. Setelah jadi polanya, maka ukur kerung leher depan dan lingkar
kerung leher belakang lalu jumlahkan.
3. Jika lingkar leher ingin dibesarkan atau dikecilkan, maka
turunkan dari lekuk leher sesuai kebutuhan. Seperti membuat
krah Eton kebutuhan lingkar lehernya lebih besar daripada krah
shanghai dan krah kemeja.
4. Mengukur lingkar leher tidak selalu dibutuhkan dalam membuat
krah, contoh krah setali hanya butuh mengukur lingkar leher
belakang saja.
98
Bentuk garis leher
1
5
6
2
3
7
8
4
99
Aneka Krah
1. Krah bord/shanghai adalah
krah tegak, dan pas di leher,
krah ini dikenal dari negara Krah bord
tiongkok
100
Pola krah kemeja
2cm
1cm
Krah 1
3,5cm
TB
16cm
1cm
2cm
Krah 2
TB 3cm
2,5cm
18,5cm
½ Lingkar leher
Note :
Panjang krah 2 lebih panjang 2cm sampai 2,5cm dari panjang krah 1
10cm
Saku tempel
13cm
1cm 1cm
101
Pola Krah Eton
Catatan :
Titik F bisa dirubah bentuk sesuai kebutuhan/desain
102
Pola Krah Bord/shanghai
Catatan :
Garis A-D dibentuk menggunakan penggaris panggul
Garis D-E dibentuk menggunakan penggaris siku
E adalah ujung krah, bisa dibentuk sesuai kebutuhan/desain
103
Pola Krah Rebah
1cm
104
Pola Krah Rever
105
Krah setali untuk Blazer
106
Krah setali untuk
Kebaya Kartini
107
Pola Leher Draperi
108
Aneka Rok
Rok adalah pakaian wanita bagian bawah (bawahan). Rok yang
memiliki panjang diatas lutut disebut mini, rok yang panjangnya
selutut sampai betis disebut rok mididan rok yang panjangnya
sampai diabwah mata kaki disebut rok maxi.
109
Aneka Rok
.
5. Rok satu lingkaran rok yang
memiliki flare atau pengembangan
pada bagian bawah rok sampai satu
lingkaran penuh.
110
Pola Dasar Rok
111
Pola Rok Suai/Span
3-5cm 3-5cm
3-5cm 3-5cm
112
Pola Rok Semi Klok 1
Gambar : Pinterest
113
Pola Rok Semi Klok 2
Gambar : Pinterest
114
Pola Rok Lipit Hadap
115
Pola Rok Setengah
lingkaran
Gambar : Pinterest
A - B = A - D = A - C = ⅙ L.pi - 0,5cm
B - B¹ = C - C¹ = D - D¹ = P.rok
Gambar : Pinterest
116
Pola Rok Tumpuk
117
Rok Pias 6 dan 8
118
Pola Pecah Rok Pias
119
Pola Rok Draperi
120
Aneka Celana
Celana adalah pakaian luar yang menutup pinggang sampai mata
kaki, kadang-kadang hanya sampai lutut, yang membungkus batang
kaki secara terpisah, terutama merupakan pakaian lelaki.
121
Aneka Celana
4. Jumpsuit merupakan pakaian
yang menggabungkan antara
atasan dan celana, yang cocok
digunakan untuk berbagai acara
casual. Setelan terusan yang
memiliki bukaan depan ini menjadi
tren sejak awal abad ke-20.
122
Pola Celana Full karet/kolor
Celana full karet ini bisa digunakan untuk pria, wanita dan anak.
celana ini merupakan pola untuk celana santai dan sehari-hari.
seperti celana bermuda, celana baby doll dan celana piyama,
bisa juga yang versi pendek disebut celana boxer.
123
Pola Celana
Keterangan : Ukuran yang dibutuhkan :
1. L.pi (Lingkar pinggang)
A - B = ¼ L.pa + 1cm 2. L.Pa (Lingkar panggul)
B - C = T.du + 2 sampai 3cm 3. T.du (Tinggi duduk)
Tarik titik A ke bawah, lalu titik C 4. L.lt (Lingkar Lutut)
kesamping kiri, dan pertemuan titik A 5. L.pp (Lingkar pipa)
dengan titik C diberi titik D 6. P.cln (Panjang celana)
..
C -C¹ = 1cm
C-D=A-B A¹ A²
D - E = (¼ C - D) dikurangi 1cm A. .
F¹
.B¹ . B
Buat garis tengah celana (TM dan TB)
yaitu dengan cara membagi 2 titik E
dan C maka ketemu titik F.
Jadi F = ½ (E - C)
Titik F buat garis keatas sampai ke
Pertemuan garis A - B lalu beri titik F1
F1 - G = Panjang Celana
F-J=½F-G
. . E .D
E¹
F
. C¹
. . C
A - B¹ = ¼ L.pi + 3cm (kupnat)
A - A¹ = 3cm
B - A²= ¼ L.pi + 4cm (kupnat)
D - E¹ = D - F
H - J = ¼ L.lt dikurangi 0,5cm
H - H¹ = 1cm
J-I=H-J
I - I¹ = 1cm .
H¹ H
. .J .I . I¹
G - K = ¼ L.pp dikurangi 0,5cm
K - K¹ = 1cm
G-L=G-K
L - L¹ = 1cm
Menentukan Kupnat :
1. Kupnat depan (merah) yaitu dari titik F
digeser kekanan dan kekiri 1,5cm
kemudian hubungkan sepanjang 12cm
2. Kupnat belakang (biru) yaitu A2 - B
dibagi 3, lalu beri titik di tiap
pembagian, dan tarik garis siku
kebawah sepanjang 6cm kemudian
. K. G. .L L¹.
geser kekanan 1cm dan kekiri 1cm
K¹
KURSUS MENJAHIT 28 JAM
124
Pola Jumpsuit
125
Pola Gaun Kerut lutut
126
Pola Gaun Tart/Tumpuk
127
Gaun Garis Empire Kerut
128
Pola Gaun Kimono
129
Pola Gaun Draperi
130
Pola Gaun Overslagh
131
Pola Gaun Pepplum
132
Pola Gaun Asimetris
133
Pola Gaun Garis Empire Lipit
134
Pola Gaun Garis Princess
135
Pola Baju Quilting
Doc: L
abuha
n hati
fashio
n
TM
TB
136
BAB 9
Meletakkan Pola
Pada Kain
137
Keterangan Peletakan Pola
Beberapa tanda berikut akan sering kita jumpai di pembuatan pola,
maupun peletakan pola, berikut penjelasannya :
1. Arah serat
2. Tepi Kain
3. Lipatan kain
4. TM (Tengah Muka)
5. TB (Tengah Belakang)
6. Kampuh
7. Garis bantu pola
8. Garis tegas pola jadi bagian depan
9. Garis tegas pola jadi bagian belakang
10. Bagian yang digunting
TM
75cm
TB
138
Peletakan Pola Blouse
75cm (lebar kain 150cm)
Kampuh
Bayangan cermin
KETERANGAN :
1. Kampuh = Tambahan
0,5cm - 3cm pada luar
pola, untuk
penyelesaian tepi
busana.
2. Bayangan cermin =
tambahan kampuh
menyerupai bentuk
pola.
175cm (panjang kain)
139
Peletakan Pola Gamis
75cm (Lebar kain 150cm)
3cm
= KAMPUH
= ARAH SERAT
= TEPI KAIN
2cm = LIPATAN KAIN
m
,5c
1
1,5cm
Bayangan cermin
Tempat kancing
6cm
TM
KAMPUH =
2cm
2cm
1,5
ARAH SERAT =
250cm (panjang kain)
2cm
2cm
1,5cm
LIPATAN KAIN = Kain yang
dilipat jadi 2 sehingga
terlihat ada lipatan
3cm
m 4cm
4c
1,5cm
7cm
1,5cm
4cm
140
Peletakan Pola Celana
Lebar kain 150cm (dilipat jadi 75cm)
Panjang kain 125cm
141
3cm
3cm
Tepi kain
2cm
Lipatan Kain
3cm
3cm
Panjang kain 100cm
1,5cm
142
3cm
Tepi kain Panjang kain 250cm
...................................,,..,..,.......,.......,.........,..
3cm 3cm
2cm
13
143
Lipatan kain
Foto Peletakan Pola
foto : Km28jam
foto : Km28jam
144
Peletakan Pola sesuai
Motif Kain
1. Kain dengan motif acak dan polos, tidak membutuhkan
peletakan pola secara khusus, yang terpenting pada peletakan
kain motif ini adalah bisa lebih menghemat.
145
Peletakan Pola sesuai
Motif Kain
3. Kain Motif kotak kotak, Peletakan pola harus tepat sesuai dengan
garis kotaknya, baik pada bagian sisi maupun pada bagian depan (TM)
146
BAB 10
Memperbaiki hasil
Jahitan Pada Mesin
147
1. Benang jahit sering Putus
Solusi :
1. Pastikan putaran roda mesin tidak terbalik meski hanya
sebentar (beberapa putaran).
2. Pastikan posisi jarum mesin jahit sudah tepat pada
tempatnya, tidak terlalu tinggi tidak terlalu rendah.
3. Sesuaikan nomor benang dan nomor jarum sesuai dengan
kain yang dijahit.
4. Seimbangkan tension dengan bahan yang akan dijahit,
semakin tipis kain, semakin kecil angka tension, semakin
tebal kain, semakin besar angka tension.
148
2. Jahitan Loncat
Penyebab gangguan :
1. Jarum mesin jahit sudah tumpul.
2. Jarum tidak terpasang dengan benar
3. Nomor jarum tidak sesuai dengan kain
4. Tension mesin tidak sesuai dengan bahan
Solusi:
1. Ganti jarum yang baru
2. Pasang jarum dengan tepat di tiang mesin jahit.
3. Gunakan nomor jarum sesuai kain, kain tipis gunakan jarum nomor
7,9 dan 11. Untuk kain tebal gunakan jarum nomor 16, 18 sampai 21.
4. Atur tension dengan tepat, untuk kain tipis semakin kecil angka
tension. semakin tebal kain, gunakan tension yang besar angkanya.
3. Jahitan Longgar/kusut
Penyebab gangguan :
karena benang atas dan bawah tidak seimbang (kencang sebelah).
Solusi:
Sesuaikan tegangan benang atas menjadi seimbang dengan
tegangan benang bawah
Bila benang atas kendur, putar ke kanan pengatur tegangan benang
atas, sampai hasil jahitan kuat dan kenceng rata.
Bila benang atas terlalu kenceng, putar ke kiri pengatur tegangan
benang atas, sampai hasil jahitan kuat dan kenceng rata.
Hasil jahitan bisa kuat dan rata bila ketegangan benang atas dan
ketegangan benang bawah seimbang.
149
4. Mesin jahit berisik
Penyebab gangguan :
1. Karena mesin jahit kering (kurang minyak pelumas)
2. Ada sisa benang-benang lepas yang tersangkut di mesin
3. Ada penumpukan debu pada gigi mesin
4. Kain yang dijahit terlalu tebal tidak sesuai tension.
5. Mesin jarang digunakan.
Solusi:
1. Bersihkan mesin jahit dari serat-serat kain dan benang yang
tertinggal diseputar gigi-gigi mesin menggunakan kuas.
2. Beri minyak mesin pada throat plate (penutup gigi) dengan
pelumas yang berkualitas baik. (bila perlu, sebelum
membersihkan mesin lepaskan dulu penutup gigi dengan
melepaskan dua baut yang terpasang di penutup gigi).
3. Beri minyak pelumas pada bagian-bagian mesin yang
menimbulkan gesekan pada waktu mesin sedang berputar.
4. Pada mesin portable, kadang tidak perlu diminyaki, jadi
solusinya tension dan ketebalan kain, diatur agar tidak kasar
suaranya.
5. Gunakan mesin secara berkala, jangan dibiarkan lama, sehingga
roda terus berputar dan tetap awet.
150
5. Jahitan Berkerut
Penyebab gangguan :
1. Tegangan/Tension benang terlalu kuat karena ada kesalahan
memasang benang bawah, bisa spul terbalik atau benang tidak
melewati jalan yang benar.
2. Tension tidak seimbang antara atas dan bawah.
Solusi:
1. Periksa kembali sekoci mesin, pastikan posisi benang bawah
sudah tepat.
2. Ganti sekoci jika dirasa tarikan benang dari sekoci kendor atau
terlalu kencang.
3. Putar ke kiri pengatur ketegangan benang atas sampai
keseimbangan ketegangan benang serasi dengan benang bawah.
Rawat mesin jahit agar bisa digunakan sampai anak cucu kelak.
151
BAB 11
Penyelesaian
Busana
152
Kampuh/Seam allowance
KAMPUH dalam bahasa inggris disebut Seam Allowance
adalah Tambahan 0,5cm sampai 3cm pada busana yang terdiri dari
dua bahan yang sama ataupun berbeda, yang digunakan untuk
menyambung dua kain dan menggunakan teknik tertentu.
Catatan :
Cara pembuatan kampuh ini bisa juga dilihat di youtube kursus menjahit 28 jam
153
Kampuh/Seam allowance
Catatan :
Cara pembuatan kampuh ini bisa juga dilihat di youtube kursus menjahit 28 jam
154
Kampuh/seam allowance
Catatan :
Cara pembuatan kampuh ini bisa juga dilihat di youtube kursus menjahit 28 jam
155
Penyelesaian Tepi Busana
Dalam membuat busana, ada beberapa contoh penyelesaian untuk
bagian leher selain krah, dan bisa digunakan untuk penyelesaian
kerung lengan baju yang tanpa dipasang lengan yaitu :
Doc. slideshare.net
Letak Depun ada dibagian dalam (tidak terlihat dari luar) Misalnya
seperti pada bagian leher, jika yang akan dilapisi bundar maka
depunnya bundar juga. Bila segi empat maka depunnya juga segi
empat.
156
Penyelesaian tepi Busana
2. SERIP/ tehnik lapisan singkap keluar = Hampir seperti depun,
hanya saja hasil lapisannya menghadap ke luar. Selain berfungsi
untuk menyelesaikan tepian busana, serip juga berfungsi untuk
hiasan atau variasi, karena dapat juga menggunakan bahan kain
dan warna yang berbeda. Sering digunakan pada garis leher,
kerung lengan, ujung lengan ataupun pengganti kelim.
Doc. slideshare.net
157
Penyelesaian akhir busana
Kelim atau keliman (Bahasa inggris : Hem) = dapat didefinisikan
sebagai suatu proses finishing pakaian dan lenan rumah tangga
yang berguna untuk merapikan tepi jahitan (bagian bawah kain)
supaya bentuknya jadi lebih rapi dan menarik.
158
Penyelesaian akhir busana
159
BAB 12
Membuka Usaha
Busana
160
Berbagai Usaha Busana
A. Butik
Memulai usaha ini, bukan modal uang besar, tapi modal ilmu,
pengalaman menjahit yang lama dan memiliki tehnik kerapian jahitan
tingkat tinggi. Jadi bagi yang modal uangnya tidak besar, bisa buka
usaha butik ini, cukup memproduksi satu dua baju dengan tehnik
jahit terbaik, maka sudah bisa buka butik.
161
Berbagai Usaha Busana
B. Modiste dan Tailor
Memulai usaha ini, cukup modal tenaga, ilmu dan waktu, soal alat
jahit bisa pinjam atau kerjasama bagi hasil dengan pemilik alat.
dengan terima jahitan, bisa mendapatkan ongkos diawal untuk
modal beli benang dan obras. Jadi bagi yang belum punya uang,
bisa mulai usaha jenis ini.
162
Berbagai Usaha Busana
C. Konfeksi atau Garmen
Memulai usaha ini, butuh modal uang yang cukup besar, selain
tenaga, waktu dan ilmu, karena harus memproduksi pakaian
dalam jumlah besar, konveksi ini bersaing di kuantitas, bukan
kualitas, semakin besar jumlah produksinya, semakin kecil biaya
produksi yang dikeluarkan.
163
Berbagai Usaha Busana
D. Cut Make Trim (CMT) dan Foreign On Board (FOB)
Lebih singkatnya lagi CMT itu beli bahan, lalu diberikan kepada
Konveksi untuk diproses, dan kita terima jadi barangnya.
164
Cara Memilih Usaha Busana
165
Tips Memulai Usaha Busana
1. Sukai bidang pekerjaan yang akan dijalankan, jadikan hobi
bahkan passion.
2. Memulai usaha, pikirkan untuk memberikan yang terbaik pada
produk dan konsumen, bukan hanya berpikir soal laku atau tidak,
karena laba akan diperoleh jika konsumen sudah mulai percaya
pada produk kita. Artinya keuntungan didapat dari proses
memberikan yang terbaik tadi.
3. Pastikan menguasai ilmu busana, artinya ketika memulai tidak
harus ahli dulu, melainkan ketika sudah memulai, harus banyak
belajar (learning by doing).
4. Siapkan perlengkapan jahit sederhana, jangan memaksa jika
belum bisa beli yang bagus, pakai yang ada dulu saja, jika belum
punya sama sekali, bisa sistem magang di tempat jahit sekitar
rumah.
5. Jika sudah siap terima pesanan atau produksi, siapkan nama
brand sendiri, misal WAMOZA boutique, Rumah Jahit Elok, Griya
busana Ningrat, dll.
6. Tentukan harga sesuai segmentasi, dengan cara memilih jenis
usaha busana yang sudah dijelaskan di halaman sebelumnya.
7. Membuat spanduk atau banner agar mudah dikenal oleh
lingkungan sekitar.
8. Membuat akun bisnis di sosial media dan website
9. Mulai membentuk teamwork agar usaha bisa berjalan dengan
lebih mudah, maka mulai siapkan sistem auto pilot dikemudian
hari. Buat target misal usia 45 tahun, kita sudah bisa
menghasilkan uang tanpa kerja keras dari sistem autopilot
tersebut.
10. Mohon ijin pada Allah dan dekati Allah, agar setiap usaha yang
dijalankan, jadi lebih mudah dan berkah.
11. Mohon ridho dari orang sekitar (suami/istri dan orang tua)
12. Sedekah, baik sedekah harta, ilmu ataupun sedekah dalam
bentuk kebaikan lainnya.
13. Launching usaha, dengan membuat iklan online dan offline
166
Tips Menjadi Pengusaha sukses
167
Tips Menjadi Pengusaha sukses
168
Kesimpulan Usaha Busana
Contoh, usaha garmen yang pastinya butuh modal uang yang cukup
besar, namun bisa menghasilkan laba yang besar pula dan pastinya
resiko yang besar. Contoh lagi usaha modeste/tailor bisa jadi tidak
butuh modal uang, bahkan hanya ilmu saja, maka hasil yang
didapatkan sesuai pesanan yang sudah ada.
Nah, silahkan pilih usaha yang akan dijalankan ya, yang jelas, "menjadi
seorang pengusaha (orang yang memiliki usaha) itu harus siap tidak
memiliki penghasilan, tapi resikonya punya uang banyak jika sudah
dipercaya orang."
Rizky itu sudah dijamin oleh Allah, tugas kita memberikan usaha
terbaik, bekerja niatkan untuk menyelesaikan kewajiban, soal uang
akan mengikuti sesuai usaha yang sudah kita keluarkan, kata orang
"Hasil tidak akan membohongi proses".
Apalagi seorang wanita, jika buka usaha modeste, bisa kerja dirumah
saja, sehingga bisa tetap mengurus anak, suami atau orang tua, dan
bisa tetap berpenampilan menarik, betul tidak?!?
169
Daftar Pustaka
1. www.kursusmenjahit28jam
2. Pedoman pelajaran tata busana SMKN 3 malang tahun 1996-
1999
3. pinterest.com
4. SKKNI 2010.090
5. KBLI 2020
6. KBJI 2014
7. wikipedia tata busana
8. hipwee.com
9. jeniskain.com
10. https://www.ptsansan.co.id/
11. https://blog.mitramulia.com/
12. https://fitinline.com/
13. wikihow.com
14. slideshare.net
15. www.sewingmachinesplus.com
16. http://www.kftirana.com/2017/06/cara-tampil-cantik-dengan-
fashion-yang.html
17. sisi-terang.com
18. https://bydnagallery.blogspot.com/2018/01/macam-macam-
lengan.html
19. https://octacintabuku.wordpress.com/2015/09/30/jenis-jenis-
rok-wanita-untuk-membentuk-karakter/
20. http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._KESEJAHTERAA
N_KELUARGA/195407261980022-
AS_AS_SETIAWATI/powerpoint__Draperi.pdf
21. https://elmodista.com/2020/02/11/macam-macam-model-
kerah/
22. www.canva.com
170
Catatan
171
Penutup
Alhamdulillah, selesai sudah saya menyusun dan menulis buku ini.
@kursusmenjahit28jam
www.kursusmenjahit28jam.com
172
Modul untuk peserta Kursus Menjahit 28 Jam (KM28jam)
Tata Busana
KM28jam
oleh : LELY LM (Founder KM 28jam)
(untuk kalangan sendiri)
KM28 Fashion
design by : LELY LM
- LELY LM
MODUL KURSUS MENJAHIT 28 JAM