Integrating Ict in English Language Teac
Integrating Ict in English Language Teac
Tuti Hidayati
STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Aceh - Indonesia
tutihidayati07@gmail.com
PENGANTAR
Bahasa Inggris adalah bahasa yang penting bagi banyak orang
Indonesia selain bahasa nasional bahasa Indonesia
dan bahasa daerah. Salah satu peran bahasa Inggris yang paling menonjol
ditemukan dalam sistem pendidikan. Pentingnya memperoleh bahasa Inggris
38
Machine Translated by Google
39
Machine Translated by Google
Potensi manfaat mengintegrasikan TIK dalam LTL ini akan sangat berguna
dalam konteks ELT di Indonesia, yang mengarah pada hasil ELT yang lebih baik,
karena TIK membuka akses bagi guru dan siswa ke sumber daya yang lebih luas,
materi otentik, dan lingkungan belajar yang lebih interaktif.
Istilah TIK secara umum mengacu pada semua bentuk alat teknologi yang
terkait dengan penyimpanan, pengambilan, manipulasi, transmisi dan penerimaan
informasi dalam bentuk digital (tutor2u.net).
40
Machine Translated by Google
Ini mencakup berbagai perangkat mulai dari radio, televisi, ponsel, semua
aplikasi komputer, perangkat keras dan perangkat lunak jaringan hingga
sistem satelit. Karena keterbatasan pembahasan, dalam tulisan ini, istilah TIK
hanya mengacu pada penggunaan teknologi komputer dan internet di kelas
bahasa.
Makalah ini pertama-tama akan mengulas sifat kompleks ELT
Indonesia. Kemudian, ia memiliki eksplorasi mendalam tentang integrasi TIK
dalam bahasa Inggris LTL. Secara khusus tertarik untuk mempelajari
bagaimana TIK telah digunakan di bidang LTL dan menganalisis potensi
manfaat dan tantangannya untuk ELT yang lebih efektif di Indonesia. Akhirnya,
makalah ini dilengkapi dengan beberapa rekomendasi tindakan yang harus
diambil dalam mengintegrasikan TIK dalam ELT Indonesia.
41
Machine Translated by Google
42
Machine Translated by Google
43
Machine Translated by Google
Pendekatan yang berbeda dari Warschauer dan Healey dan Bax memiliki
dua kesamaan yang penting bagi guru. Pertama,
44
Machine Translated by Google
45
Machine Translated by Google
pertemuan dan secara keseluruhan kelas berbasis TIK, lebih populer dikenal sebagai
pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran kelas virtual.
mode sendiri atau di mana TIK berfungsi sebagai media utama pembelajaran.
Mode ini biasanya diterapkan dalam pembelajaran jarak jauh karena guru dan
pembelajar umumnya tidak hadir secara fisik di kelas dan dipisahkan oleh jarak
tertentu. Semua kegiatan LTL dilakukan dalam lingkungan berbasis web atau kelas
virtual yang dimediasi oleh internet (Davies, Walker, Rendall, & Hewer, 2011).
Saat ini, pembelajaran jarak jauh telah menjadi cara pembelajaran alternatif
penting yang ditawarkan oleh banyak lembaga pendidikan.
Kemajuan teknologi internet dan web memungkinkan terciptanya Virtual Learning
Environments (VLEs) dengan fasilitas yang mirip dengan mode pembelajaran tatap
muka. VLE untuk LTL sekarang dilengkapi dengan aplikasi lisan dan visual yang
memungkinkan konferensi audio dan video (Hampel & Hauck, 2004; Wang, 2004).
Dengan fasilitas tersebut, kegiatan belajar menjadi lebih interaktif karena meskipun
dipisahkan oleh jarak spasial, peserta didik dapat terlibat
46
Machine Translated by Google
dalam diskusi kelompok atau melakukan percakapan tatap muka baik dengan
teman sebaya atau tutor di Computer mediated Communication (CMC)
synchronous dan asynchronous. Dengan demikian, kualitas pembelajaran jarak
jauh mencapai tingkat kualitas yang setara atau bahkan mungkin lebih tinggi
daripada kelas konvensional karena peserta didik memiliki keterlibatan besar
dalam kegiatan pembelajaran.
47
Machine Translated by Google
ketika dilakukan dengan cara yang diinformasikan. Semua tugas pembelajaran harus
dirancang sesuai dengan kriteria berikut: • Mendorong diskusi, konsultasi dan berbagi;
• Fokus pada proses dan produk tugas dan tujuan pembelajaran; • Mengintegrasikan
beberapa media; • Memungkinkan akses ke berbagai informasi; • Memfasilitasi dan/
atau menegosiasikan hasil periodik siswa;
48
Machine Translated by Google
Keuntungan-keuntungan
49
Machine Translated by Google
50
Machine Translated by Google
Tantangan
Meskipun siswa merespon positif dan menemukan cara baru belajar
dengan teknologi yang menarik, mereka merasa cara baru ini tidak mudah,
setidaknya, pada tahap awal. Beberapa penelitian mencatat bahwa keuntungan
dari kegiatan pembelajaran yang didukung teknologi tidak bisa diterima begitu
saja. Untuk memanfaatkan penggunaan TIK di LTL memerlukan kondisi tertentu:
alat harus digunakan sesuai dengan tujuan pembelajaran dan guru dan siswa
harus memperoleh tingkat literasi tertentu dalam menggunakan teknologi
(Canole, 2008; Murray, 2005; Zhao, 2003).
51
Machine Translated by Google
Semua tantangan yang muncul dalam proses adopsi TIK baik di kelas bahasa maupun
kelas umum lainnya membutuhkan pendekatan kritis tidak hanya dari guru tetapi juga
dari semua pemangku kepentingan pendidikan. Hanya dengan demikian potensi
manfaat TIK secara penuh dapat direalisasikan.
52
Machine Translated by Google
sumber daya otentik dan peluang untuk menggunakan bahasa target. Ciri
khas ELT Indonesia adalah gaya mengajar tradisional yang berpusat pada
guru. Apalagi siswa sering pasif dan jarang terlibat dalam kegiatan
pembelajaran. Integrasi TIK menjanjikan untuk mengubah dan meningkatkan
efektivitas kondisi ELT Indonesia saat ini.
53
Machine Translated by Google
Penggunaan utamanya untuk tujuan hiburan dengan sedikit untuk kebutuhan lain
termasuk penggunaan untuk mendukung pembelajaran. Penulis menyarankan
bahwa integrasi TIK dalam pendidikan dapat mengubah pola pemanfaatan dan
mungkin menghasilkan lebih banyak pembangunan nasional.
54
Machine Translated by Google
meskipun mereka jelas-jelas tidak memiliki kompetensi dalam CALL, para guru
memiliki sikap positif terhadap konsep ini dan menunjukkan minat untuk mempelajari
dan bekerja lebih banyak dengan CALL.
Mengingat fakta-fakta ini, tampaknya masih ada jalan panjang bagi ELT di
Indonesia untuk mencapai integrasi TIK yang efektif. Memang, integrasi TIK ke
dalam kegiatan kelas tidak terjadi segera: membutuhkan kerjasama antara sejumlah
pemangku kepentingan seperti guru dan koordinator TI serta seluruh komunitas
sekolah dan otoritas pendidikan lainnya (Trucano, 2005). Meskipun ada tantangan
seperti itu dalam implementasi, mereka dapat diatasi.
KESIMPULAN
ELT Indonesia berbeda dengan negara tetangga –
Malaysia, Singapura, atau Filipina - dan kompleks karena berbagai alasan. Peluang
untuk menggunakan bahasa Inggris di Indonesia jauh lebih sedikit daripada negara-
negara lingkaran luar dan umumnya terbatas pada praktik sekolah. Guru bahasa
Inggris sering ditemukan kurang menguasai bahasa Inggris, sementara akses ke
sumber daya dan materi untuk ELT terbatas (Dardjowidjojo, 2000). Selain itu,
masalah sosial budaya tertentu juga berdampak pada kegiatan belajar mengajar
ELT (Keating, nd; Nurkamto, 2003). Peserta didik memandang guru sebagai sosok
yang dihormati, satu-satunya sumber pengetahuan, dan mengajukan banyak
pertanyaan kepada guru adalah tidak sopan. Peserta didik terlibat secara pasif,
karena peserta didik yang baik adalah mereka yang mendengarkan guru dan
melakukan tugas dengan menghindari kesalahan sebanyak mungkin.
55
Machine Translated by Google
mendorong mereka untuk mencapai di atas potensi mereka saat ini. Artinya, TIK
adalah media yang melengkapi teori pembelajaran konstruktivis dan pandangan
terkini tentang pengajaran dan pembelajaran bahasa kedua yang efektif.
REKOMENDASI
Mempertimbangkan situasi ELT yang spesifik di Indonesia, beberapa
tindakan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan praktik ELT melalui integrasi
TIK adalah sebagai berikut. Pertama, Pemerintah Indonesia dan otoritas sekolah
perlu memastikan bahwa ada fasilitas TIK yang memadai di sekolah umum di
seluruh Indonesia. Seperti yang disarankan selama penelitian, keberhasilan
integrasi TIK di LTL tergantung pada ketersediaan dan keberhasilan penggabungan
prinsip-prinsip bahasa kedua. teori belajar dan pendekatan CLT dalam kegiatan
belajar mengajar. Oleh karena itu, harus ada pasokan dan akses yang memadai
bagi guru untuk perangkat keras dan perangkat lunak TIK di sekolah dan
56
Machine Translated by Google
REFERENSI
Albirini, A. (2006). Persepsi budaya: Elemen yang hilang dalam implementasi
TIK di negara berkembang. Jurnal Internasional Pendidikan dan
Pengembangan Menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi,
2(1), 49-65.
Bax, S. (2003). PANGGILAN - masa lalu, sekarang dan masa depan. Sistem, 31, 13-28.
BNSP. (2006). Standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah;
Standar kompetensi dan kompetensi dasar SMA/ MA. Jakarta.
57
Machine Translated by Google
Davies, G. (2002). TIK dan bahasa asing modern: Kesempatan belajar dan
kebutuhan pelatihan. Jurnal Internasional Studi Bahasa Inggris, 2(1), 1-18.
Davies, G., & Rendall, H. (2011). Menggunakan perangkat lunak pengolah kata
dan presentasi di kelas bahasa asing modern. Modul 1.3. Dalam G.
Davies (Ed.), Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Guru Bahasa
(ICT4LT).
Slough: Universitas Thames Valley.
Davies, G., Walker, R., Rendall, H., & Hewer, S. (2011). Pengantar Pembelajaran
Bahasa Berbantuan Komputer (CALL). Modul 1.4.
Dalam G. Davies (Ed.), Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Guru
Bahasa (ICT4LT) Slough: Thames Valley University.
Elliot, A. (2004). Ketika pelajar tahu lebih banyak daripada guru., dari http://
www.infoage.idg.com.au/index.php/secid;404956636
Hampel, R., & Hauck, M. (2004). Menuju penggunaan konferensi audio yang
efektif dalam kursus bahasa jarak jauh. Dalam P. Hubbard (Ed.),
Pembelajaran Bahasa Berbantuan Komputer; Konsep kritis dalam
linguistik (Vol. IV). London dan New York: Routledge.
58
Machine Translated by Google
Harris, J., Mishra, P., & Koehler, M. (2009). Pengetahuan konten pedagogis
teknologi guru dan jenis aktivitas pembelajaran: Integrasi teknologi
berbasis kurikulum dibingkai ulang. Jurnal Riset Teknologi dalam
Pendidikan, 41(4), 393-416.
Hu, Z., & McGrath, I. (2011). Inovasi dalam pendidikan tinggi di Cina: apakah
guru siap mengintegrasikan TIK dalam pengajaran bahasa Inggris.
Teknologi, pedagogi dan pendidikan, 20(1), 41-59.
Kirkpatrick, A. (2006). Mengajar bahasa Inggris lintas budaya. Apa yang perlu
diketahui guru bahasa Inggris untuk mengetahui cara mengajar bahasa
Inggris? Makalah dipresentasikan pada konferensi pendidikan EA
Tahunan ke-19, Australia.
59
Machine Translated by Google
Li, L., & Walsh, S. (2010). Penyerapan teknologi di kelas EFL Cina.
Penelitian Pengajaran Bahasa, 15(1), 99-125.
60
Machine Translated by Google
Samuel, RJ, & Abu Bakar, Z. (2005). Pemanfaatan dan integrasi perangkat TIK
dalam mempromosikan pengajaran dan pembelajaran bahasa Inggris:
Refleksi dari guru pilihan bahasa Inggris di distrik Kuala Langat,
Malaysia. IKHTISAR 2(2), 4-14.
Putra, J.-B., Robb, T., & Charismiadji, I. (2011). Literasi dan kompetensi
komputer: Survei guru bahasa Inggris sebagai bahasa asing di
Indonesia. CALL-EJ, 12(1), 26-42.
Vallace, M., Vallace, K., & Matsui, M. (2009). Kriteria penerapan teknologi
pembelajaran. Dalam M. Thomas (Ed.), Buku Pegangan penelitian
tentang web 2.0 dan pembelajaran bahasa kedua.
AS: IGI Global.
Wahid, F., Furuholt, B., & Kristiansen, S. (2006). Internet untuk pengembangan?
Pola penggunaan di kalangan pelanggan warnet di Indonesia.
Pengembangan Informasi, 22, 278-293.
61
Machine Translated by Google
Yang, SC, & Chen, Y.-J. (2007). Pembelajaran bahasa dengan teknologi yang ditingkatkan:
Sebuah studi kasus. Komputer dalam perilaku manusia, 23, 860-
879.
Zhao, Y. (2003). Perkembangan terkini dalam teknologi dan pembelajaran bahasa: tinjauan
literatur dan meta-analisis. Jurnal CALICO, 21(1), 7-27.
62