HERWIN - Praktikum Ipa Modul 1 Ciri-Ciri Mahluk Hidup
HERWIN - Praktikum Ipa Modul 1 Ciri-Ciri Mahluk Hidup
KEGIATAN PRAKTIKUM
Disusun oleh :
PGSD POKJAR
KEDONDONG
TERBUKA
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1 : CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP
Keterangan:
1. Bergerak dan bereaksiterhadap rangsang
2. Bernafas
3. Perlu makanan (nutrisi)
4. Tumbuh
5. Berkembang
2. Pembahasan dan kesimpulan
Tumbuhan maupun hewan memiliki ciri-ciri yang sama yaitu bergerak dan bereaksi terhadap
rangsang bbernafas, perlu makanan, tumbuh, dan berkembang semua tumbuhan melakukan gerak
yaitu gerak tumbuh akar dan batang. Gerak pada hewan dan tumbuhan berbeda hewan dan
tumbuhan sama-sama melakukan pernafasan. Jika pada tumbuhan oksigen masuk melalui stomata
dan lentisel sedangkan oksigen masuk ke dalam tubuh hewan melalui organ pernafasan hewan dan
tumbuhan memerlukan makanan dan air hanya saja berbeda bentuk dan proses nya, jadii mahluk
hidup mempunyai ciri-ciri yang sama yaitu bergerak dan bereaksi terhadap rangsang, bernafas,
memerlukan makan, serta dapat tumbbuh dan berkembang. Kelima ciri ini pasti melekat pada
makluk hidup baik tumbuhan maupun hewan, meskipun ada sedikit perbedaan misalnya proses
bergerak dan bernafas.
3. Jawaban pertanyaan
1. Ya, tumbuhan juga bergerak dan bereaksi terhadap rangsang. Gerak tumbuhan yaitu, gerak
pindah tempat seluruh tubuh, pada tumbuhan bersel 1 gerak Sebagian tubuh tidak di tentukan
arah datang nya rangsang gerak Sebagian tubuh, di pengaruhi arah datangnya ransang
2. Persamaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan yaitu bergerak dan bereaksi terhadap
ramgsang, bernafas, memerlukan makan serta dapat tumbuh dan berkembang, perbedaan ciri
dan kehidupan hewan dan tumbuhan:
Tumbuhan :
1. Reaksi terhadap rangsang lambat atau terbatas, umumnya menenap atau bergerak sebagaian
tubuh
2. Memiliki alat pernafasan khusus
3. Menyusun zat-zat makanan sendiri
4. Tumbuh kembang berlangsung selama hidupnya, ada aderah tumbuh tertentu
Hewan:
1. Memiliki alat pernafasan khusus
2. Reaksi terhadap rangsang cepat, aktof dandapat berpindah tempat
3. Makan mahluk hidup lain
4. Tumbuh kembang terjadi dalammasa tertentu
Table 1.2
Hasil pengamatan saismunasti
N0 Jenis sentuhan pada daun Reaksi daun
keteranagan
putri malu putri malu
Sebagian daun
yang tersentuh
dengan
sengtuhan halus
Daun membuka
menutup
1 Halus kurang dari 1
dengan lambat
menit
mulai dari
pangkat daun
sampai ujung
daun
Sebagian daun
yang tersentuh
dengan
sentuhan agak
cepat daun Daun membuka
2 Sedang langsung kuarang lebih 2
menutup dari menit
pangkal hingga
tengah di susul
dengan bagian
ujung
Semua daun
Daun membuka
akan menutup
3 Kasar lebih dari 2
secara cepat dan
menit
sekaligus
Table 1.3
Hasil pengamatan niktinasi
No Pot putri malu Reaksi daun
putri malu
1 Di simpan di tempat terang Mula mula daun ½ jam
terbuka dengan kemudian daun
sempurna masih tetap
terbuka
2 Di tutupi dengan kardus yang Daun terbuka Semua daun
di lapisi kain hitam dengan menutup
sempurna
Hisaplah udara dari botol (A) melalui sedotan limun, gunakan untuk bernapas. Selanjutnya
hembuskan napas anda ke botol (B) melalui sedotan limun.
Lakukan langkah tersebut berkali-kali hingga air kapur di botol (B) menjadi keruh.
Amati kedudukan air berwarna dalam pipa dari sedotan aqua gelas pada setiap respirometer.
Tuangkan hansil pengamatan pada tabel pengamatan.
d. Hasil Pengamatan
Pernapasan memerlukan oksigen
Tabel 3.1. Hasil pengamatan Respirasi membutuhkan oksigen
Pernapasan mengeluarkan karbondioksida
e. Pembahasan
Respirasi memerlukan oksigen
Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada
respirometer A (yang diisi kecambah) berjalan dari 0 cm menjadi 0,1 cm untuk 5 menit
pertama, berjalan kembali menjadi 0,2 cm untuk 5 menit kedua, berjalan lagi menjadi 0,3cm
setelah 5 menit ketiga, sedangkan untuk 5 menit keempat dan kelima respirometer
menunjukkan angka yang sama yaitu 0,5 cm.
Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada
respirometer B (yang diisi jangkrik) berjalan dari 0 cm menjadi 0,4 cm untuk 5 menit pertama,
berjalan kembali menjadi 0,7cm untuk 5 menit kedua, berjalan lagi menjadi 0,9 cm setelah 5
menit ketiga, sedangkan untuk 5 menit keempat 1 cm dan 5 menit kelima respirometer
menunjukkan angka 1,05 cm.
Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada
respirometer C (tanpa diisi makhluk hidup) tidak berjalan dan menunjukkan angka yang sama
yaitu 0 ml baik pada waktu 5 menit pertama, kedua, ketiga, keempat maupun kelima.
Berdasarkan hasil pengamatan pada Tabel 3.1 dapat kita amati bahwa cairan berwarna pada
respirometer yang diisi makhluk hidup dapat berjalan/berpindah tempat hal ini menunjukkan
adanya pergeseran/pergerakan udara (oksigen) di dalam respirometer, sedangkan cairan
berwarna pada respirometer tanpa makhluk hidup tidak berjalan hal ini menunjukkan tidak
adanya pergerakan udara (oksigen) di dalam respirometer.
Pada proses pernapasan, oksigen yang dihirup pada saat menarik napas akanberdifusi masuk ke
darah dalam kapiler darah yang menyelubungi alveolus. Selanjutnya, sebagian besar oksigen
diikat oleh hemoglobin untuk diangkut ke sel-sel jaringan tubuh. Hemoglobin yang terdapat
dalam butir darah merah atau eritrosit ini tersusun oleh senyawa hemin atau hematin yang
mengandung unsur besi dan globin yang berupa protein.
Hasil pernapasan yang dikeluarkan adalah berupa CO2. Sebenarnya reaksi pernapasan berupa
pengolahan O2 menjadi energi dan penglepasan CO2 tersebut dilakukan di dalam sel dan terjadi
pada bagian yang disebut mitokondria. Udara hasil pernapasan selain CO2 adalah H2O (uap air).
Oleh karena itulah, apabila kita mengembuskan napas di kaca akan terbentuk titik-titik
air.Pertukaran gas antara oksigen dengan karbondioksida dari atmosfer, yang menyediakan
kandungan gas oksigen sebanyak 21% dari seluruh gas yang ada.
Oksigen masuk kedalam tubuh melalui perantaraan alat pernapasan yang berada di luar. Pada
manusia, alveolus yangterdapat di paru-paru berfungsi sebagai permukaan untuk tempat
pertukaran gas. Pada udara pernapasan ada udara yang masuk dan ada udara yang dikeluarkan.
Susunan atau komposisi udara yang masuk dan udara yang dikeluarkan dalam pernapasan
berbeda-beda.
Perbedaan komposisikandungan gas dalam udara terdiri atas nitrogen 79,01 %, oksigen 20,95 %,
karbondioksida 0,04 % dan sisanya adalah gas- gas lain. Sedangkan komposisi gas yang keluar
dari udara yang dipernapaskan terdiri dari nitrogen 79,6 %, oksigen 18,6 %, dan karbondioksida
4,0 %. Manusia membutuhkan suply oksigen secara terus-menerus untuk proses respirasi sel, dan
membuang kelebihan karbondioksida sebagai limbah beracun produk dari proses tersebut.
c. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap makhluk hidup pasti melakukan
respirasi/pernapasan dan ketika melakukan respirasi, makhluk hidup memerlukan udara (oksigen).
Kesimpulan dari hasil percobaan ini adalah dapat dibuktikan bahwa setelah kita menghirup oksigen
akan dihembuskan karbon dioksida, hal ini ditunjukkan pada perubahan air kapur yang awalnya
jernih kemudian berubah menjadi keruh setelah berikatan dengan karbondioksida. Warna kapur yang
keruh itulah yang menjadi bukti nyata hasil dari endapan reaksi air kapur dengan karbondioksida.
d. Jawaban Pertanyaan
1. Guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen adalah untuk mengikat
sehingga yang dikeluarkan jangkrik setelah melakukan respirasi/pernapasan bereaksi dengan
kapur sirih.
2. Tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer (A) bergerak dan (B) tidak bergerak. Hal ini
disebabkan karena respirometer (A) diisi dengan makhluk hidup (jangkrik) sedangkan kita
semua mengetahui bahwa setiap makhluk hidup melakukan respirasi. Pada saat melakukan
respirasi makhluk hidup memerlukan udara (oksigen). Dengan demikian, tetesan pewarna
(eosin) pada respirometer (A) bergerak disebabkan karena adanya pergerakan/pergeseran udara
(oksigen) di dalam respirometer. Tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer (B) tidak
bergerak karena tidak ada makhluk hidup di dalam respirometer sehingga tidak terjadi respirasi
di dalamnya akibatnya udara di dalam respirometer (B) tidak bergerak dan tetesan pewarna
(eosin) pada respirometer (B) pun tidak ikut bergerak.
3. Air kapur yang paling keruh didapatkan dpada botol (B), karena pada udara hasil pernapasan
dari hisapan udara di botol (A) banyak mengandung CO2. Karena terdapat endapan garam
pada air kapur. Ketika air kapur (Ca(OH)2) direaksikan dengan CO2 yang dihasilkan oleh
ekspirasi pernapasan kita akan menghasiulkan garam (CaCO3) dan air (H2O). Garam inilah
yang menyebabkan air kapur menjadi keruh.
I. LAMPIRAN I
II. LAMPIRAN II
A. KEGIATAN PRAKTIKUM II SIMBIOSIS
F. PEMBAHASAN
a. Simbiosis Parasitisme
Tabel 1.1 menunjukkan adanya hubungan parasitisme antara dua makhluk hidup. Hubungan
timbal balik antara dua makhluk hidup dimana yang satu pihak dirugikan dan pihak yang lain
diuntungkan. Adanya simbiosis parasitisme sangat diperlukan guna menjaga kelangsungan hidup
organisme didalam suatu ekosistem.
Hubungan antara kutu pada rambut manusia yaitu kutu memperoleh keuntungan dikarenakan ia
mendapat makaanan dengan cara menghisap darah dari kulit manusia. Sedangkan manusia rugi manusia
merasa dirugikan karena gara-gara dihisap darahnya. Selain itu kehadirang kutu sangat mengganggu
karena menyebabkan rasa gatal dan tidak nyaman.
Selanjutnya ,pola interaksi benalu dan inangnya yaitu pohon mangga juga termasuk salah satu
contoh simbiosis parasitisme. Benalu sesungguhnya memiliki klorofil dan dapat melakukan proses
fotosintesis secara mandiri. Namun ia mengambil alih air dan unsur hara (mineral) yang berasal dari
pohon mangga. Hal ini mengingat benalu tak punyai akses akar yang menuju ke tanah. Tumbuhan
inang seperti pohon mangga dirugikan sebab separuh dari hasil penyerapan akar digunakan untuk
perkembangan tanaman benalu.
Saat awal-awal tumbuhan mie miean bersimbiosis dengan tumbuhan teh - tehan , tumbuhan
mie –miean hanya membelit, melilit, dan kemudian hanya sedikit mengisap sari makanan dari
tumbuhan teh – tehan . Kebutuhan nutrisi, air, dan mineral untuk melanjutkan kehidupannya diambil
dari tumbuhan inang. Semakin lama tumbuhan mie – miean tidak hanya “sedikit menghisap” nutrisi
dari inangnya. Bahkan, tumbuhan mie-miean juga dapat beradu memperebutkan area dan pembagian
cahaya matahari dengan inangnya. Hal tersebut sangat menganggu tumbuhan inang yaitu teh tehan
dalam fotosintesis. .
Demam berdarah adalah hasil salah satu simbiosis parasitisme yang terjadi antara manusia
dengan nyamuk. Nyamuk yang terlibat dalam kasus ini adalah jenis nyamuk Aides Aegypti yang akan
menyerang saluran darah pada manusia. Hal tersebut terkadang tidak manusia sadari, mengetahui jenis
nyamuk ini hampir sama dengan jenis nyamuk yang biasanya menyerang mereka sehingga terkadang
dibiarkan begitu saja. Tentunya kejadian ini sangat merugikan manusia karena bisa menyebabkan
kematian dan memberi keuntungan bagi nyamuk untuk menyebarkan penyakit serta berkembang biak.
Contoh simbiosis parasitisme yang terakhir dapat kita temukan pada pola interaksi antara jamur
panu dengan manusia. Jamur panu mendapatkan keuntungan karena ia memperoleh tempat hidup
sekaligus makanan dari penyerapan protein di kulit manusia. Manusia dalam hal ini mendapat kerugian
karena merasa gatal dan ketidaknyamanan
b. Simbiosis Komensalisme
Contoh simbiosis komensalisme yang kedua adalah interaksi antara tanaman anggrek dengan
pohon mangga Dalam hal ini, tanaman anggrek akan melekat atau merambat pada pohon mangga
dengan tujuan untuk mendapatkan air, sinar matahari dan senyawa lainnya. Semuanya dibutuhkan untuk
melaksanakan fotosintesis. Cara tanaman anggrek mendapatkan air adalah dengan menyerap air dan
juga mineral yang terdapat pada kulit pohon mangga tersebut. Selain itu, juga sanggup menyerap dari
batang yang telah lapuk. Kejadian ini sebetulnya untung bagi tanaman anggrek, akan tetapi tidak
memberi pengaruh apapun bagi pohon mangga.
Tumbuhan sirih yang merupakan salah satu jenis tanaman yang kerap ditemukan di lingkungan
sekitar kita. Tanaman ini merupakan salah satu contoh dari simbiosis komensalisme. Dalam hal ini
tumbuhan sirih akan tumbuh dengan cara merambat dan menyesuaikan dengan tanaman yang
ditempatinya atau tanaman inangnya. Tujuan tumbuhan sirih selanjutnya tidak lain adalah untuk
mendapatkan sinar matahari yang memadai agar bisa dilakukan proses fotosintesis pada tumbuhan. Hal
ini pastinya akan memberi tambahan keuntungan bagi tanaman sirih, akan tetapi tidak memberi dampak
apa pun bagi tanaman inangnya.
Pada tumbuhan paku yang melekat pada tumbuhan jati ini serupa halnya dengan 2 contoh
sebelumnya. Dimana tanaman paku akan melekat pada tanaman jati. Hal ini dilakukan agar tumbuhan
paku bisa mendapatkan sinar matahari untuk melaksanakan fotosintesis demi kelangsungan hidupnya.
Tanaman jati sendiri yang dijadikan sebagai tempat menempelnya tentu tidak mendapatkan apa apa
dari tumbuhan paku.
Tanaman paku tanduk rusa merupakan tanaman yang unik terkecuali diamati dari faktor bentuk
daunnya, perihal ini membawa dampak beberapa orang menjadikannya sebagai tanaman hias untuk
ditanaman pekarangan tempat tinggal mereka. Jika diamati di dalam lingkungan kurang lebih kita, tentu
dulu menyaksikan tanaman paku tanduk rusa yang melekat erat di pohon inangnya. Dalam persoalan ini,
paku rusa punyai karakter yang serupa dengan tanaman anggrek, yaitu mereka akan melekat atau
ditempelkan pada suatu pohon dengan obyek untuk mendapatkan sinar matahari yang lebih baik dan
beberapa bahan lain untuk fotosintesis. Meskipun tanaman ini melekat di suatu pohon, akan tetapi
tanaman ini tidak merugikan tanaman yang ditempelinya sebab tidak menyita cadangan makanan dari
tanaman yang ditempelinya.
Hubungan yang selanjutnya adalah interaksi antara udang dengan mentimun laut Pada persoalan
kali ini seekor udang akan mendekati timun laut dan hidup diatasnya agar bisa mendapatkan makanan
yang berasal dari sisa makanan yang ada disekitar timun laut. Dalam perihal ini, udang mendapatkan
keuntungan dengan menyita sisa makanannya. Akan tetapi timun laut tidak dirugikan sama sekali
dengan kehadirannya.
c. Simbiosis Mutualisme
Makna kata “mutual” adalah saling. Sehingga simbiosis mutualisme adalah suatu interaksi antara
2 makhluk hidup yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Jadi ketika terjadi interaksi antara 2
makhluk hidup yang berbeda, maka keduanya akan mendapatkan manfaat dari. Pada umumnya
makhluk hidup yang melakukan simbiosis mutualisme akan mengalami kerugian, apabila tidak
melakukan simbiosis. Oleh karena itu kehadiran makhluk hidup lain menjadi begitu penting bagi
dirinya.
Contoh simbiosis mutualisme yang pertama adalah interaksi antara kupu-kupu dengan bunga.
Kupu-kupu pada umumnya menyukai memakan sari manis atau nektar pada bunga. Sedangkan bunga
sebagai organ reproduksi pada tumbuhan terbantu karena serangga cantik ini membantu menyebarkan
serbuk sari. Ketika kupu-kupu hinggap di bunga, kakinya akan menyentuh bagian putik dan benang
sari pada bunga. Sehingga mengakibatkan serbuk sari menempel pada putik dan terjadi proses
penyerbukan pada bunga.
Selain kupu-kupu terdapat serangga lain seperti lebah yang bisa membantu proses penyerbukan
pada bunga agar lebih maksimal. Lebah biasanya hinggap pada bunga karena ingin memperoleh madu
atau nektar sebagai makanannya. Keberadaan lebah ini dapat membuat proses penyerbukan pada
bunga bisa berlangsung dengan mudah. Sehingga bunga diuntungkan dengan kehadiran lebah yang
hinggap pada dirinya.
Semut Rang Rang adalah serangga yang biasa kita jumpai pada tanaman-tanaman buah seperti
mangga, nangka, dan lain-lain. Mungkin bagi kita keberadaan semut ini sangat mengganggu karena
membuat kita kesulitan mengambil buah dari pohon. Namun keberadaan semut ini sangat
menguntungkan tumbuhan-tumbuhan tersebut. Hal ini dikarenakan semut Rangrang akan melindungi
tumbuhan dari serangan hama yang merusak tanaman. Semut Rang - Rang memperoleh keuntungan
karena dapat membuat sarang pada tumbuhan. Sehingga ketika terdapat hama yang menyerang
tumbuhan tersebut, artinya hama itu menyerang sarang semut Rang Rang. Serangga kecil ini pun tidak
akan tinggal diam sehingga dia akan menyerang balik hama yang menyerang tumbuhan.
Selain hewan hewan diatas, ada simbiosis antara ular sawah dan petani. Ular sawah memakan
tikus. Tikus adalah hewan yang sangat merugikan karena memakan padi petani di sawah. Menurunnya
populasi tikus disawah karena dimangsa oleh ular sawah sangat memberi keuntungan bagi para petani
sehingga petani dapat meningkatkan produksi panen padinya.
Simbiosis yang terakhir adalah hubungan antara kerbau dan burung jalak. Hubungan antara
keduanya sangatlah unik, mengingat tubuh kerbau yang besar ini sangat nyaman sekali dihinggapi oleh
kawanan burung jalak. Dalam interkasi kali ini, burung jalak akan mencari makanannya yang berupa
kutu yang banyak ditemukan pada tubuh kerbau yang besar tersebut. Disisi lain, kerbau yang jarang
membersihkan dirinya tersebut merasa beruntung dengan kehadiran burung jalak tersebut. Hal ini
dikarenakan burung jalak tersebut dapat mengurangi kutu yang terdapat pada tubuhnya dan tentunya
membuat kerbau menjadi lebih nyaman.
G. KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan, dapat disimpulkan bahwa :
a. Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua spesies makhluk hidup yang berbeda dimana pihak yang
satu mendapat untung dan merugikan pihak yang lain. Simbiosis parasitisme berpengaruh buruk pada
tumbuhan yang ditumpanginya. Namun parasit tidak akan membunuh tumbuhan inanngya ( tumbuhan
yang ditumpanginya ) karena kalau inangnya mati, maka parasitnya juga akan mati karena kekurangan
makanan.
b. Simbiosis komensalisme adalah dua spesies makhluk hidup dimana yang satu diuntungkan, sedangkan
yang lainnya tidak diuntungkan atau dirugikan. Simbiosis komensalisme ini juga dapat berpengaruh
buruk bagi tumbuhan yang ditumpanginya jika terjadi terus – menerus karena dapat menghambat
pertumbuhan atau berkurangnya produktivitas tumbuhan inangnya.
c. Simbiosis mutualisme adalah hubungan dua spesies makhluk hidup yang hidup bersama dan saling
menguntungkan satu sama lain.
H. JAWABAN DAN PERTANYAAN
a. Simbiosis Parasitisme
1) Apakah hubungan kutu anjing dengan anjing merupakan hubungan simbiosis parasitisme?Jelaskan !
2) Diantara hubungan parasitisme yang anda temukan, adakah yang menyebabkan kematian pada
inangnya ? Jelaskan !
Jawaban :
1) Hubungan antara kutu anjing dan anjing merupakan hubungan parasitisme, karena kutu anjing
diuntungkan dengan cara menghisap darah anjing. Sedangkan anjing dirugikan karena
darahnya berkurang dan menderita gatal-gatal (penyakit kulit).
2) Pada hubungan di atas ada hubungan yang dapat mengakibatkan kematian misalnya hubungan
antara nyamuk, sel kanker dan manusia. Nyamuk aides aygepty dapat menyebabkan penyakit
demam berdarah. Jika terlambat mendapat pertolongan maka dapat mengakibatkan kematian,
nyamuk cikungunya dapat mengakibatkan kelumpuhan pada manusia, begitu juga sel kanker,
jika mencapai stadium akhir dapat menyebabkan kematian
.
b. Simbiosis Komensalisme
1) Apakah hubungan komensalisme dalam kadar tertentu dapat menyebabkan kerugian pada inangnya ?
Jelaskan dan berikan contohnya!
Jawaban : Simbiosis komensalisme jika terjadi berlebihan juga akan dapat merugikan pihak lain.
Misalnya anggrek yang ditanam dua, tiga, atau lebih pada satu pohon mangga juga dapat
menghambat pertumbuhan pohon mangga atau berkurangnya produktivitas buah mangga
karena intensitas cahaya matahari yang diperoleh menjadi berkurang
c. Simbiosis Mutualisme
1) Di dalam tubuh kita sebenarnya banyak terjadi simbiosis , coba anda sebutkan beberapa contoh
mutualisme yang ada di tubuh kita ! Jelaskan keuntungan bagi organisme tersebut dan apa pula
keuntungannya bagi tubuh kita!
Jawaban :
a. Escherichia Coli dan Manusia
Hasil simbiosis mutualisme ini adalah E coli yang terdapat dalam usus besar manusia
mendapatkan keuntungan berupa makanan sedangkan manusia mendapatkan keuntungan
berupa proses pembusukan makanan sehingga mudah dikeluarkan dari tubuh manusia, selain
itu manusia diuntungkan dengan adanya pembentukan vitamin K yang dapat dimanfaatkan oleh
tubuh manusia.
b. Bakteri Bacillus brevis, Bacillus subtilis, dan Bacillus polymyxa menghasilkan zat
antibiotik pada tubuh.
I. LAMPIRAN
a. Simbiosis Parasitisme
Mie miean pada teh tehan Mie miean pada teh tehan
Tumbuhan paku dan pohon jati Tumbuhan paku tanduk rusa dan inangnya
Udang dan Mentimun laut
c. Simbiosis Mutualisme