Anda di halaman 1dari 5

NAMA : NURWASHILA FITRIANA

NIM : P07134119022
KELAS/SEMESTER : A/VII
PRODI/JURUSAN : SERJANA TERAPAN TEKNOLOGI LABORATORIUM
MEDIK

UJIAN TENGAH SEMESTER


MANAJEMEN LAB II

1. Yang dilakukan apabila saat melakukan pemeriksaan, sampel ternyata tertukar


a. Yang dilakukan agar dokter tidak salah mendiagnosis
 Mengecek kembali blangko pemeriksaan pasien
 Mencari kembali sampel pasien, apabila sampel pasien sudah tidak ada atau
sudah melampai batas waktu simpan sampel, maka dilakukan pengambilan
ulang sampel
 Melalukan pemeriksaan ulang
 Memberikan hasil kepada pasien/dokter yang bersangkutan.
 Selanjutnya meminta maaf kepada pasien/dokter yang bersangkutan karena
penundaan keluarnya hasil karena pengulangan pemeriksaan.
b. Yang bertanggung jawab atas kesalahan tersebut :
Yang bertanggung jawab dalam kasus tersebut adalah penanggung jawab
laboratorium serta petugas laboratorium yang melakukan pemeriksaan.
c. Alasannya
 Alasan mengapa penanggung jawab laboratorium yang bertanggung jawab
dalam kasus tersebut ialah : Dalam sebuah organisasi laboratorium seorang
penanggung jawab laboratorium harus menjamin kepuasan pelanggan serta
menjamin hasil laboratorium yang optimal.
 Sedangkan untuk petugas laboratorium seharusnya apabila ada sampel harus
dikerjakan dengan teliti agar tidak terjadi hal tersebut.

2. Mengapa laboratorium perlu melakukan Audit Internal


Jawab :
Kegiatan audit menjadi keharusan bagi laboratorium yang menerapkan
SNI/ISO/IEC 17025:2017, yang perlu dilaksanakan secara berkala serta mencakup
semua unsur sistem manajemen, temasuk kegiatan pengujian dan/atau kalibrasinya.
Tujuan audit internal bukan hanya untuk mengidentifikasi adanya
ketidaksesuaian antara standar yang dianut dengan pelaksanaannya, tetapi juga
menjadi titik awal dalam upaya perbaikan yang menyeluruh dan berkesinambungan
dalam sistim manajemen mutu laboratorium. Melalui audit, dapat diciptakan pula
suatu mekanisme kontrol untuk mengetahui bahwa permasalahan yang ada telah
dikoreksi dan langkah perbaikannya terbukti efektif. Hasil audit internal yang
konstruktif dapat membantu para manajer mutu dalam merencanakan dan
mengimplementasikan tindakan perbaikan yang diperlukan agar masalah yang ada
tidak berulang serta efisiensi kerja dapat ditingkatkan. Selain itu, laporan audit
internal merupakan salah satu materi yang harus diacu pada kaji ulang sistim
manajemen laboratorium serta kegiatan pengujian dan/atau kalibrasi yang
dilakukannya.
3. Contoh struktur salah satu fasilitas pelayanan Kesehatan yang ada di Mataram
Jawaban :
Struktur Organisasi Instalansi Laboratorium RS Bhayangkara Mataram

Direktur Utama
AKBP dr. I Komang Tresna, Sp.O G, MARS

Kepala instalasi Laboratorium


Dr. Hermawanto HH, SpPK. Mars

Koordinstor Laboratorium Klinik


I Kt Mahendra, Amd.AK

Hematologi Urinalisa Kimia Klinik Serologi

Firmansyah, Amd. Retna Maulidewi, IB Dipta Gardika, Putu Widhi Wila P,


Kes S.ST Amd, AK Amd. Kes
4. Mengapa laboratorium perlu melakukan akreditasi
Jawaban :
a. Alasan dilakukannya Akreditasi yaitu :
 Masyarakat berhak mendapatkan pelayanan laboratorium yang bermutu,
perlindungan yang layak dan terjangkau.
 Meningkatnya tuntutan pelanggan akan pelayanan laboratorium kesehatan
yang prima
 Laboratorium kesehatan dalam memberikan pelayanannya wajib memenuhi
standard pelayanan laboratorium kesehatan sehingga mutu pelayanan dapat
dipertanggung jawabkan
 Tenaga kesehatan di Laboratorium kesehatan dalam melakukan tugasnya
berkewajiban memenuhi standar dan memperhatikan hak pasien
b. Dasar Hukum Dilakukannya Akreditasi
 Permenkes no 411/MENKES/PER/III/2010 tentang Laboratorium Klinik
 Kepmenkes No.298/MENKES/SK/III/2008 tentang Akreditasi
Laboratorium Kesehatan
 Kepmenkes No.364/MENKES/SK/III/2003 tentang Laboratorium
Kesehatan
 Kepmenkes No. 1435/MENKES/SK/VII/2011 tentang KALK
c. Tujuan Akreditasi Laboratorium Kesehatan
 Pengakuan kepada Laboratorium kesehatan yang telah mencapai tingkat
pelayanan kesehatan sesuai dengan standard yang telah ditetapkan
 Memberikan jaminan kepada petugas laboratorium kesehatan bahwa semua
fasilitas telah memenuhi standard sehingga dapat memberikan pelayanan
yang bermutu
 Memberikan jaminan dan kepuasa kepada pelanggan dan masyarakat
5. Bila laboratorium mendapat akreditasi bersyarat, apa yang harus dilakukan
agar kedepannya mendapat akreditasi penuh
Jawaban :

STATUS AKREDITASI LABORATORIUM

Akreditasi Penuh Akreditasi Bersyarat Tidak Terakreditasi


Nilai akhir kebih besar Nilai akhir lebih besar Nilai akhir kurang dari
dari 60% (skor 90 atau sama dengan 50% (skor 50% (skor75)
lebih) 75-89)
Tidak ada parameter yang Beberapa skor mendapat Ada parameter yang
memperoleh kurang dari skor 2 memperoleh skor kurang
3 dari 2

Berlaku 5 tahun Status bersyarat berlaku -


selama 2 tahun
Periode berikutnya dalam masa 2 tahun Dikategorikan sebagai
pengajuan akred 3 bulan laboratorium harus laboratorium dengan
sebelum masa berlaku memperbaiki parameter kualitas yang kurang
berakhir yang mendapatkan 2 skor. sehingga perlu pembinaan
Bila sudah merasa siap dari Dinkes setempat
mengajukan survey ulang
Yang harus dilakukan laboratorium apabila dari yang awalnya akreditasi
bersyarat inigin menjadi akreditasi penuh adalah :
Melakukan survey ulang saat sudah memenuhi ketentuan..
SURVEY ULANG PADA AKREDITASI BERSYARAT
 Bila laboratorium Kesehatan tersebut dapat memenuhi persyaratan akreditasi
penuh, maka akan mendapat 5 (lima) tahun (akreditasi penuh)
 Apabila tidak menunjukan peningkatan nilai akhir sampai batas persyaratan
akreditasi penuh maka akan tetap akreditasi bersyarat. Laboratorium
bersangkutan diberi kesempatan 2 tahun lagi untuk memperbaiki
 Bila setelah survey ulang laoratorium Kesehatan terebut dapat memenuhi
persyaratan , maka akan diberikan sertifikat mendapat akreditasi penuh
 Sedangkan apabila survey ulang laboratorium Kesehatan tersebut tidak
memenuhi persyaratan akreditasi penuh maka status laboratorium Kesehatan
tersebut akan diturunkan menjadi tidak terakreditasi.

Anda mungkin juga menyukai