Anda di halaman 1dari 58

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan)
merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditugaskan oleh Pemerintah
untuk menyelenggarakan Jaminan pemeliharaan kesehatan bagi seluruh rakyat
Indonesia, terutama Pegawai Negeri Sipil, Pensiunan PNS dan TNI/POLRI,
Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya dan badan usaha lainnya
maupun rakyat biasa.
Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS) adalah suatu sistem
pelayanan BPJS Kesehatan dengan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara
terintegrasi yang melibatkan peserta, Fasilitas Kesehatan dengan tujuan
pemeliharaan kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan yang menderita penyakit
Kronis untuk mencapai kualitas hidup yang optimal dengan biaya pelayanan
kesehatan yang efektif dan efesien. Penyakit yang masuk dalam Program Rujuk
Balik/Prolanis meliputi : Diabetes Militus, Hipertensi, Jantung, asma, Penyakit
Paru Obstruktif Kronik (PPOK), epilepsy, skizofrenia, stroke, dan Systemic Lupus
Erytematosus (SLE).
Dalam pengambilan Obat bagi pasien Prolanis hanya bisa dilakukan di
Apotek tertentu yang telah menjalin kerjasama dengan Pihak BPJS Kesehatan.
Klinik Papua Medika merupakan satu dari dua apotek di Kabupaten Manokwari
yang berkerjasama dengan BPJS Kesehatan untuk penyediaan obat bagi pasien
Prolanis. Pencatatan data pasien, stok obat, Pengambilan dan laporan masih
dilakukan secara manual sehingga membutuhkan waktu lebih lama, hal ini
mengakibatkan pelayanan tidak efektif dan efisien bagi pasien dan proses laporan.
Berdasarkan uraian diatas, maka perlu adanya perancangan suatu sistem
Aplikasi yang dapat meningkatkan proses pelayanan Apotek Klinik Papua
medika terhadap pasien Prolanis, yang meliputi data faskes,data pasien, data
pengambilan obat, stok obat,daftar obat, pengadaan obat dan pelaporan. Untuk
itu penulis mengambil judul penelitian skripsi tentang “Aplikasi Apotek Bagi

1
Pasien Prolanis BPJS Kesehatan Faskes Tingkat I Kabupaten Manokwari
Menggunakan Framework Panada 1.1.1”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian
skripsi ini yaitu “Bagaimana merancang suatu Aplikasi yang dapat meningkatkan
pelayanan kepada pasien Prolanis BPJS Kesehatan yang meliputi pendataan pasien,
data obat, pengambilan obat, stok obat, pengadaan dan Pembuatan laporan?”.

1.3 Batasan Masalah


Batasan masalah pada penelitian dapat di jabarkan dalam beberapa point di
bawah ini :
1. Aplikasi ini dirancang menggunakan Freamwork Panada versi 1.1.1.
2. Aplikasi ini tidak terhubung dengan Database BPJS, Data pasien diambil dari
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang ada di Manokwari.
3. Dalam Penelitian ini hanya membahas mengenai, Data Pasien Prolanis BPJS di
Kabupaten Manokwari, Data faskes tingkat 1, stok obat pada apotek, tanggal
pengambilan obat, pengadaan, dan laporan.
4. Laporan hanya meliputi : Laporan Obat, laporan Pasien, Laporan Pengambilan
perbulan, dan laporan pengadaan.
5. Keamanan sistem sebatas melakukan login.
6. Dalam aplikasi ini hanya ada dua User Interface (UI), yaitu Apoteker sebagai
Admin dan Asisten Apoteker yang menginput data pasien,daftar obat,
Pengambilan Obat, pengadaan, penginputan data faskes tingkat I, dan laporan.

1.4 Tujuan Penelitian


Tujuan dalam penelitian ini dapat digambarkan pada beberapa point sebagai
berikut :
1. Untuk memberikan kemudahan kepada Pihak Apotek dalam melakukan
pelayanan terhadap pasien Prolanis BPJS Kesehatan di Kabupaten Manokwari.

2
2. Untuk memberikan kemudahan kepada Pihak Apotek dalam melakukan
Pendataan Pasien, pendataan obat, pendataan obat masuk dan obat keluar.

1.5 Manfaat Penelitian


Manfaat yang diperoleh dari penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Bagi Akademik
Menjadi bahan Bacaan dan bahan rujukan dalam melakukan penelitian
selanjutnya dengan kajian ilmu yang sama sehingga dapat menciptakan
suatu sistem informasi serupa yang lebih baik.
2. Bagi Peneliti
Meningkatkan kompetensi keilmuan dan menambah wawasan.
3. Bagi Apotek Klinik Papua Medika
Dapat memberikan Proses pelayanan yang efektif dan efisien kepada pasien
prolanis BPJS Kesehatan Faskes Tingkat I di Kabupaten Manokwari.

3
II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehetan (BPJS)


Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang penyelenggara Jaminan
Sosial (UU BPJS), secara tegas menyatakan bahwa BPJS yang dibentuk dengan UU
BPJS adalah badan hukum publik. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan
(BPJS Kesehatan) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
ditugaskan oleh Pemerintah untuk menyelenggarakan Jaminan pemeliharaan
kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama Pegawai Negeri Sipil, Pensiunan
PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya dan
badan usaha lainnya maupun rakyat biasa. (BPJS,2017)
Sejak diresmikannya BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial) dalam melayani Pasien Penderita Penyakit Kronis BPJS Mempunyai
Program sebagai berikut:

2.1.1. Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS)


Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS) adalah sistem
pelayanan kesehatan dan pendekatan Proaktif yang dilaksanakan secara
terintegrasi yang melibatkan Peserta, Fasilitas Kesehatan dan BPJS Kesehatan
dalam rangka memelihara kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan yang
menderita penyakit kronis untuk mencapai kualitas hidup yang optimal dengan
biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien. Adapun penyakit yang
termasuk kategori kronis antara lain : Diabetes Militus, Hipertensi, Jantung,
asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), epilepsy, skizofrenia, stroke,
dan Systemic Lupus Erytematosus (SLE).

2.2 Sistem Informasi


Sistem Informasi merupakan suatu sistem yang tujuannya menghasilkan
informasi, seperti sebuah sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaski harian, mendukung operasi, bersifat manajerial

4
dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu
dengan laporan yang diperlukan. (Jogiyanto HM,2009:33).

2.3 Basis Data


Database adalah sebuah table-tabel yang berisi data-data dan merupakan
kumpulan dari kumpul struktur file yang menyusun database adalah data record dan
field (Anhar,2010:45).
Basis data merupakan suatu kumpulan File-file/tabel-tabel data yang saling
berelasi satu sama lainnya sehingga membentuk satu bangunan data yang
terorganisasi dengan baik dan diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan
output berupa informasi. Konsep dasar basis data yaitu:
1. Field
Mempresentasikan suatu atribut dari record yang menunjukan suatu item dari
data, seperti misalnya , nama, alamat, dan lain sebagainya dari kumpulan
beberapa Field dapat membentuk suatu record.
2. Record
Kumpulan dari field sehingga membentuk record, record menggambarkan
suatu unit data individu tertentu. Kumpulan dari record membentuk suatu file.
3. File
File terdiri dari record-record yang menggambarkan satu kesatuan data yang
sejenis. Misalnya file matakuliah berisi tentang semua matakuliah yang ada.
4. Database
kumpulan dari file/table membentuk database.

2.4 Entity Relation Diagram (ERD)


Model Entity Relationship diperkenalkan pertama kali oleh P.P Chen pada
tahun 1976. Model ini dirancang untuk menggambarkan persepsi dari pemakai dan
berisi obyek-obyek yang disebut entity dan hubungan antar entity-entity yang
disebut relationship. Diagram Entity-Relationship melengkapi penggambaran
grafik dari struktur logika. Dengan kata lain Diagram E-R menggambarkan arti dari

5
aspek data seperti bagaimana entity-entity, atribut-atribut, dan
relationshiprelationship disajikan. Pada model data relasional, hubungan antar data
direlasikan dengan kunci relasi (relation key), yang merupakan kunci utama dari
masing-masing tabel. Komponen ERD adalah:
1. Entitas (entity)
Pengertian entity (entitas) yaitu suatu obyek yang dapat dibedakan dari
lainnya yang dapat diwujudkan dalam basis data. Pengertian lainnya menurut Brady
dan Loonam (2010), entitas adalah objek yang menarik di bidang organisasi yang
dimodelkan. Entitas dinyatakan dengan simbol persegi panjang, berupa kata benda
tunggal. Simbol yang digunakan untuk entitas dapat dilihat pada Gambar 2.1

Gambar 2.1 Entitas


2. Atribut (atribute)
Atribut merupakan pendeskripsian karakteristik dari entitas. Atribut
digambarkan dalam bentuk lingkaran atau elips, berupa kata benda tunggal. Atribut
dihubungkan dengan entitas yang bersesuaian dengan menggunakan garis. simbol
yang digunakan untuk atribut dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2 .2 Atribut
3. Relasi (relation)
Relasi atau hubungan menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah
entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Relasi digambarkan dalam
bentuk bangun datar belah ketupat. Adapun simbol yang menggambarkan relasi
dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Relasi

6
2.4.1. Teknik Entity Relationship
1. Satu ke satu (One to one)
Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan
paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B dan begitu juga
sebaliknya. Contoh: Satu Siswa memiliki Satu nim dan sebaliknya Satu nim
dimiliki oleh Satu siswa. Untuk menggambarkan teknik satu ke satu dapat
dilihat pada Gambar 2.4

Siswa Nim

A B

Gambar 2.4 One To One


2. Satu Ke Banyak Atau Banyak Ke Satu (One To Many Or Many To One)
Berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan
dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya.
Contoh: Satu Pimpinan memiliki banyak Karyawan, dan banyak karyawan
dipimpin oleh satu Pimpinan. Simbol untuk menggambarkan teknik satu
kebanyak dapat dilihat pada Gambar 2.5.

Pimpinan Karyawan

A B

Gambar 2 .5 One To Many

7
3. Banyak Ke Banyak (Many To Many)
Pada relasi ini setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan
dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, begitu juga sebaliknya.
Contohnya pada suatu sekolah terdapat proses belajar dan mengajar dimana
banyak guru mengajar banyak siswa, dan banyak siswa di ajar oleh banyak guru.
Simbol yang menggambar teknik banyak ke banyak dapat dilihat pada Gambar
2.6

Guru siswa

A B

Gambar 2 .6 Many To Many

2.5 Data Flow Diagram (DFD)


Data Flow Diagram (DFD) merupakan suatu model logika data atau proses
yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data
yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses yang menghasilkan data
tersebut dan interaksi antara data yang disimpan dan proses yang dikenakan pada
data tersebut (kristanto,2003). Fungsi dan symbol DFD dapat dilihat pada Tabel 2.1

Tabel 2. 1 Simbol-simbol DFD

Simbol Nama Keterangan


Notasi entitas luar Digunakan untuk memberikan
inputan atau menerima output dari
sistem

8
Notasi arus data Menunjukkan arus dari data yang
dapat berupa masukan untuk sistem
atau hasil dari proses sistem.

Notasi Proses Kegiatan yang dilakukan dari hasil


suatu arus data yang masuk kedalam
proses untuk dihasilkan arus data
yang akan keluar dari proses.

Simpanan Data Menggambarkan model dari


kumpulan paket data yang
tersimpan.

2.6 Hypertext Preprocessor (PHP)


PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdrof pada tahun 1994. Waktu itu
PHP bernafa FI (Form Interpreted). Pada saat itu PHP adalah sekumpulan Script
yang digunakan untuk mengolah data Form dari Web, ide tersebut muncul pada saat
pertama kali ingin mengetahui jumlah pengunjung yang membaca resume
onlinenya. Saat ini script PHP merupakan Personal Home Page yang erupakan
sebuah script berjenis server side yang menyatu dengan HTML, sintaks dan
perintah-perintah yang dimasukkan akan sepenuhnya dijalankan dan dikerjakan
oleh server dan disertai pada halaman HTML biasa. Berikut adalah beberapa
kelebihan PHP dalam pembuatan Website:
1. Open Source
PHP bersifat Open Source yang berarti dapat digunakan secara gratis.
2. Kompatibel dengan berbagai OS

9
PHP bisa digunakan pada Linux, UNIX, Mac dan Windows, sangat sempurna
ketika digabungkan dengan MySQL. Bisa digunakan pada semua sistem operasi
dan sangant baik dalam pengembangan lintas-platfrom.
3. Fleksibel dan dinamis
Aplikasi yang di buat mengguankan PHP cukup aman dan merupakan bahasa
yang dienkripsi dan mudah dikembangkan, dinamis dan fleksibel. Website yang
dibuat menggunakan PHP dapat diperbaharui otomatis tanpa pengaturan
manual. Bahasa ini menawarkan lebih banyak fleksibilitas.
4. Resource besar
Terdapat banyak sumber (resource) yang digunakan pada PHP sesuai dengan
fungsi dan fiturnya. Mulai dari framework, dependency managers, editor dan
alat dokumentasi.
5. Data processing Membangun website menggunakan PHP memungkinkan
pengguna untuk menggunakan fitur pengolahan data yang cepat sehingga
memudahkan dalam meningkatkan fungsi situs website pada tingkat yang lebih
besar.
6. Cross Platform
Dengan PHP kita bisa mengembangkan aplikasi yang lintas platform karena
PHP bisa bekerja dengan sangat baik pada UNIX, Linux, Mac dan Windows.
7. Object Oriented
PHP dapat membuat aplikasi lintas platform karena PHP bisa bekerja dengan
sangat baik pada UNIX, Linux, Mac dan Windows.
8. Skalabilitas
Basis data, pemrograman, skabilitas akan sangat terbantu dengan PHP, Karena
dapat dengan mudah meningkatkan ukuran cluster, dengan menambah lebih
banyak server jika melakukan projek yang lebih besar.

2.7 MySQL
MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan
banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database
sebagai sumber dan pengolahan datanya (Arief ,2011:152).

10
MySQL merupakan sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data
atau DBMS yang multithread, multi-user. MySQL adalah Relational Database
Management System (RDBMS) yang dapat digunakan secara gratis dibawah lisensi
GPL (General Public License). Sehingga setiap orang bebas untuk
menggunakannya. MySQL merupakan turunan dari konsep utama dalam basis data,
yaitu SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep
pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan
data, yang memungkinkan pengoperasian data secara otomatis. Sebagai database
server, MySQL lebih unggul dari database server lainnya dalamhal query. Hal ini
terbukti untuk query yang dilakukan oleh single user, kecepatan query MySQL bisa
sepuluh kali lebih cepat dari PostgreSQL dan lima kali lebih cepat dibandingkan
Interbase.

2.8 Xampp
XAMPP adalah tool yang menyediakan paket perangkat lunak kedalam
satu buah paket. Xampp juga merupakan sebuah software yang berfungsi untuk
menjalankan website berbasis PHP dan menggunakan pengolah data MySQL
dikomputer local”. XAMPP berperan sebagai server web pada komputer. XAMPP
juga dapat disebut sebuah CPanel server virtual, yang dapat membantu melakukan
preview sehingga dapat memodifikasi website tanpa harus online atau terakses
dengan internet (Kartini, 2013:27-26).
XAMPP dibuat dan dikembangkan oleh Apache Friends. Aplikasi ini
memiliki kelebihan untuk bisa berperan sebagai server web Apache untuk
pengembangan website. XAMPP mendukung teknologi populer seperti PHP,
MySQL, dan Perl dan juga dapat menguji web yang dikembangkan dan
mempresentasikannya secara langsung tanpa terkoneksi ke internet. XAMPP juga
dilengkapi fitur manajemen basis data PHPMyAdmin seperti pada server hosting,
sehingga dapat mengembangkan aplikasi web berbasis database secara mudah.
Berikut ini Penjelasan dari bagian-bagian XAMPP :
1. X XAMPP bisa dijalankan pada sistem operasi seperti Windows, Linux, Mac
OS dan Solaris.

11
2. A (Apache) merupakan aplikasi web server yang gratis. Apacahe menghasilkan
halaman web berdasarkan kode PHP. Dengan kode PHP dapat mengakses
terlebih dahulu (misalnya dalam MySQL) untuk mendukung halaman web yang
dihasilkan.
3. M (MySQL), merupakan aplikasi database server dan merupakan
perkembangan Structured Query Language (SQL). MySQL digunakan untuk
mengolah data pada database.
4. P (PHP), merupakan bahasa pemrograman berfungsi untuk membuat website
yang bersifat server-side scripting bersifat dinamis. Sistem manejemen
database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL, Microsoft
Acces, PostgreSQL, dan lainnya.
5. P (Perl), bahasa pemrograman, yang dikembangkan oleh Larry Wall di mesin
Unix. Perl dirilis pada tanggal 18 Desember 1987. Karakteristiknya adalah
untuk menangani teks dan penggunaan berbagai jalan pintas. Perl sering
dipergunakan dalam program-program Common Gateway Interface (CGI) dan
protokol internet lainnya.

2.9 MVC
Model view Controller atau yang sering disebut MVC merupakan arsitektur
yang sangat berguna dalam melakukan pengembangan sebuah sistem. Model-View-
Controller (MVC) adalah sebuah metode untuk membuat sebuah aplikasi yang
memisahkan data (Model) dari tampilan (View) dan cara memprosesnya
(Controller) (Suprihadi dkk dalam jurnal CCIT ,2003:311). Dalam penerapannya
framework pembuat website menggunakan konsep MVC. MVC memisahkan
aplikasi berdasarkan komponen utama yang membangun aplikasi seperti
manipulasi data, antarmuka pengguna, dan bagian yang menjadi kontrol dalam
sebuah aplikasi web. Berikut merupakan bagian - bagian dari MVC :
1. Model, adalah bagian yang menangani query atau database. Sehingga model
merupakan bagian yang berhubungan langsung dengan database untuk
memanipulasi data.

12
2. View, adalah bagian yang mengatur tampilan website. View berisikan file
template HTML yang diatur oleh controller dan tidak memiliki akses terhadap
bagian model namun berhubungan dengan controller. View berfungsi untuk
menerima dan merepresentasikan data kepada pengguna.
3. Controller, merupakan bagian yang menghubungkan model dan view,yang
berisi perintah-perintah untuk memproses data dan mengirimkannya ke
halaman web. Dan juga berfungsi untuk menerima request dan data dari
pengguna dan menentukan apa yang akan diproses oleh aplikasi. Berikut
merupakan gambar mengenai sistem MVC:

Gambar 2. 7 Konsep MVC

2.10 Metode Pengujian Black-Box


Pengujian black-box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak.
Dengan demikian, pengujian black box memungkinkan rekayasa perangkat lunak
mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua
persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian black box bukan merupakan
alternative dari teknik, tetapi merupakan pendekatan komplementer yang
kemungkinan besar mampu mengungkap kelas kesalahan dari pada metode white
box (Pressman 2002:551). Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan
dalam kategori sebagai berikut ;

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar/hilang.


2. Kesalahan interface

13
3. Kesalahan dalam struktur data / akses database internal.
4. Kesalahan kinerja.
5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.

2.11 Panada
Panada framework merupakan salah satu framework yang dikembangkan
oleh developer Indonesia, Iskandar Soesman. Produk tanah air dalam dunia IT ini
menyediakan kemudahan bagi para pemula di dunia framework yang ingin
mempelajarinya. Panada adalah sebuah MVC PHP framework yang membantu para
developer PHP untuk mempermudah dalam pembuatan sebuah aplikasi web.
Berbagai macam library telah tersedia yang siap digunakan untuk mempercepat
proses penyelesaian pekerjaan. Berdasarkan pengujian, Panada cukup cepat apabila
dibandingkan dengan beberapa framework yang telah ada sebelumnya. Hal ini
dikarenakan penggunaan alur logic yang sederhana pada sistem utama (core
system). Framework ini memanfaatkan feature-feature yang ada pada PHP 5.3
seperti autoload dan filter function (Fanadaframework.com).

2.11.1. Kelebihan Panada Beberapa Kelebihan Panada adalah:


1. Sederhana Sistem utama (core system) Panada hanya terdiri dari sebuah file,
yaitu gear.php yang terletak pada direktori Panada. Hal ini bertujuan
memudahkan pengguna dalam memahami alur kerja Panada.
2. Mudah Cukup sekali melakukan pengambilan komponen (component load)
dan sumberdayanya bisa langsung digunakan di semua komponen lainnya.
Pengambilan bisa dilakukan pada library controller, di dalam model atau di
dalam library.
3. Alamiah Dalam pengambilan sebuah komponen baik itu model ataupun
library, cukup melakukan pendeklarasian sebagaimana umumnya dalam
mendeklarasikan sebuah class.
4. Multisite Beberapa website bisa dibuat dengan menggunakan satu sistem
utama yang sama, baik itu dengan domain utama yang sama ataupun
berbeda.

14
III METODE PENELITIAN

3.1.Waktu Dan Tempat


Penyusun melakukan penelitian di Apotek Klinik Papua Medika
Manokwari meliputi pengambilan data. Waktu yang digunakan dalam melakukan
penelitian adalah 1 semester.

3.2 Metode Penelitian


Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode sekuensial
linier (Waterfall). Metode waterfall merupakan metode pengembangan yang
sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkat dan kemajuan sistem sampai
pada analisis, desain, kode, testing. Berikut adalah tahapan dari model waterfall.
Metode penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1

Pengumpulan Data

Analisa

Desain

Implementasi

Testing

Gambar 3. 1 Model Waterfall

15
Berikut adalah penjelasan gambar 3.1 mengenai model Waterfall:

1. Pengumpulan Data
Mengumpulkan Materi dari beberapa narasumber, artikel dan buku yang
digunakan penulis dalam pembuatan aplikasi ini, dalam memperoleh informasi
terkait Pasien penulis melakukan wawancara dengan Dokter dan apoteker.
2. Analisa
Menganalisa hal-hal yang diperlukan untuk membangun Aplikasi Data
Pasien Prolanis BPJS Kesehatan ini, dengan menganalisa yang menjadi
kelemahan pencatatan manual ketika pelayan terhadap pasien.
3. Desain
Pada tahap ini penulis mendesain tampilan Aplikasi Data Pasien Prolanis
BPJS Kesehatan dengan dua user interface (UI) yaitu admin dan staf. Didalam
UI Admin terdapat fitur-fitur diantaranya menginput, mengedit dan
menghapus data Pasien, Pengadaan,dan pencetakan laporan dan menambah
user, sedangkan dalam UI staf hanya dapat menginput, mengedit, menghapus
dan mencetak laporan.
4. Implementasi
Penulis menerjemahkan data yang ada telah di rancang kedalam Bahasa
pemograman yang telah ditentukan yaitu menggunakan NetBeans IDE 7.2.1.
Dalam tahapan ini, penulis melakukan pengaturan pada file konfigurasi.
Pengaturan yang dimaksud seperti koneksi database, session, controller.
Kemudian penulis menggunakan standar yang ada pada framework Panada
untuk membuat autentifikasi login aplikasi dan membuat fitur- fitur tambahan
lainnya dengan menggunakan metode / fasilitas pada Panada yaitu view,
controller dan models. Penulis juga pada awal nya telah membuat database
sebagai tempat penyimpanan data yang akan digunakan menggunakan MySql.
Serta akan menerapkan template Bootstrap pada aplikasi pada penelitian ini.

16
5. Testing
Proses pengujian penelitian ini menggunakan teknik Balck Box untuk
menguji fitur-fitur sistem yang telah dibangun, dengan tujuan memastikan
bahwa semua pernyataan sudah diuji dengan mengarahkan pengujian untuk
menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa input memberikan
hasil yang aktual sesuai dengan yang dibutuhkan.

3.3.Alat Penelitian
Adapun alat yang penyusun gunakan dalam menyelesaikan penelitian ini
terdapat dua perangkat, sebagai berikut:

3.3.1. Perangkat Keras


a. Laptop dengan spesifikasi:

b. Processor : Intel® Core(TM) i3-2310M CPU @2.10GHz

c. RAM : 2.00 GB

d. Harddisk : 500 GB

3.3.2. Perangkat Lunak


a. Sistem Operasi Windows 7

b. Xampp Versi 3.2.1

c. NetBeans IDE 7.2.1

d. Google Crome Version 53.0.2785.101

e. Panada V. 1.1.1

17
IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada Bab ini menjelaskan mengenai hasil penelitian atas aplikasi yang telah
dibuat, dimulai dari rancangan hingga tampilan aplikasi yang telah berjalan.

4.1. Analisa Sistem Berjalan Saat Ini


Sistem yang digunakan saat ini masih menggunakan sistem manual, yaitu
pencatatan data pasien, data obat, dan data pengambilan masih dicatat dalam buku.
Sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mecari data pengambilan
obat untuk pasien. Adapun alur pengambilan obat yang dilakukan saat ini adalah
sebagai berikut:

1. Apoteker menerima resep dokter dari pasien prolanis.


2. Apoteker melakukan pengecekan data pasien dibuku, untuk memastikan apakah
pasien sudah terdaftar apa belum.
3. Jika pasien terdaftar maka apoteker akan menyesuaikan data obat sebelumnya
dengan resep dokter yang dibawah oleh pasien.
4. Jika tidak berdaftar maka apoteker akan mendata pasien sesuai dengan identitas.
5. Jika ada penambahan obat, maka pihak apoteker akan menghubungi dokter
untuk memastikan penambahan obat tersebut benar, kemudian setelah itu
transaksi obat dilakukan.

Klinik papua Medika Melayani + 200 orang pasien dalam hal pemberian
pemberian obat Prolanis, berdasarkan alur pengambilan yang dilakukan di Klinik
Papua Medika saat ini, maka sistem pengambilan manual kurang efektif dan kurang
efisien karena memerlukan waktu yang lebih lama.

4.2. Gambaran Umum Aplikasi Apotek bagi Pasien Prolanis


Aplikasi Apotek bagi pasien prolanis merupakan sebuah sistem yang
digunakan untu mengolah data pasien, faskes, daftar obat, stok obat, pengadaan
obat, dan pengambilan serta laporannya. Sebelum menggunakan aplikasi ini
diharuskan Login terlebih dahulu selanjutnya mengisi data faskes, data pasien, data

18
daftar obat, data stok obat, data pengadaan, data pengambilan. Adapun laporan
dapat menjadi acuan untuk klaim kepada pihak BPJS.
Untuk laporan yang disediakan adalah laporan pasien, laporan Pengadaan
dan laporan pengambilan.

4.3.Data Flow Diagram Aplikasi Apotek Bagi Pasien Prolanis


Perancangan sistem bertujuan untuk memberikan gambaran tentang sistem
yang akan dibangun serta memahami alur aplikasi yang ada dalam sistem. DFD
merupakan suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan
arus dari data sistem yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami
sistem secara logika, terstruktur dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam
menggambarkan atau menjelaskan proses kerja suatu sistem.

4.3.1. Diagram Konteks


Diagram Konteks dapat dilihat pada Gambar 4.1 yang merupakan gambaran
alur-alur sistem aplikasi dimana semua alur data menuju satu proses yaitu proses
Aplikasi Apotek bagi pasien Prolanis BPJS Kesehatan Tingkat Faskes I Kabupaten
Manokwari.

ADMIN USER

INPUT LOGIN
INPUT LOGIN
INPUT PASIEN
INPUT PASIEN
INPUT FASKES
INPUT FASKES
INPUT OBAT
INPUT OBAT
INPUT PENGAMBILAN APLIKASI APOTEK BAGI INPUT PENGAMBILAN
INPUT PENGADAAN
PASIEN PROLANIS BPJS INPUT PENGADAAN
INPUT USER
KESEHATAN TINGKAT
FASKES I KABUPATEN
MANOKWARI
MENGGUNAKAN
FRAMEWORK PANDA 1.1.1

LAPORAN PASIEN LAPORAN PASIEN


LAPORAN OBAT LAPORAN OBAT
LAPORAN PENGAMBILAN LAPORAN PENGAMBILAN
LAPORAN PENGADAAN LAPORAN PENGADAAN

Gambar 4. 1 Diagram Konteks


Penjelasan mengenai Gambar 4.1 Diagram Konteks adalah sebagai
berikut:

19
1. Proses Aplikasi Apotek Bagi Pasien Prolanis BPJS Kesehatan Tingkat
Faskes I Kabupaten Manokwari
Merupakan proses yang mengolah data-data yang telah di input
oleh admin, data data tersebut meliputi : data faskes, data daftar obat
yang terdapat data nama obat dan stok obat, Data Pengadaan barang
yang dilakukan admin dan user untuk pengadaan obat berupa
penambahan obat dan stok yang sudah datang, Data pengambilan obat
bulanan, dan data pasien. Yang selanjutnya semua data diolah dan
menghasilkan laporan berupa : laporan Obat, laporan Pengadaan,
Laporan Pengambilan dan laporan pasien.
2. Entitas ADMIN
Entitas admin bertugas menginput data user dan data lainnya
yang akan diolah melalui proses Aplikasi Apotek bagi pasien Prolanis
BPJS Kesehatan Tingkat Faskes I Kabupaten Manokwari.
3. Entitas USER
Perbedaan user dan admin ialah admin dapat menambahkan user
baru, sedangkan Entitas user hanya dapat menginput data.

4.3.2. Data Flow Diagram atau DFD level 0


DFD level 0 dapat dilihat pada Gambar 4.2 ,DFD level 0 merupakan
gambaran yang lebih spesifik tentang sistem. DFD level 0 merupakan perpecahan
dari Diagram konteks.

20
Input Data Login Input Data Login
1.0.P Proses
ADMIN User
Login
Info Data Admin Info Data Login

Info Data Pasien Info Data Pasien


Info Data Faskes Input Data Login Info Data Obat
Info Data Obat
Info Data Obat
Info Data User Users
Laporan Obat
Laporan Obat
Laporan Pengambilan
Input Data Pasien Data Users Laporan Pengambilan
Laporan Pengadaan Input Data Faskes Input Data Pasien
Input Data Obat Input Data Faskes Laporan Pengadaan
Input Data Obat
Laporan Pasien Input Data User 2.0.P Proses
Laporan Pasien
Pendataan
Info Pengambilan
Info Pengambilan
Info Pengadaan
info Pengadaan

Data Pasien Pasien

Data Pasien
Data Faskes Faskes

Data Obat Obat


Data Obat
Input Pengambilan Input Pengambilan

Input Pengadaan Input Pengadaan


3.0.P Proses
Transaksi

Data Pengambilan penggunaanobat Data Pengambilan

Data Pengadaan pengadaan


Data Pengadaan
4.0.P Proses
Laporan

Gambar 4. 2 DFD Level 0


Pada Gambar 4.2 merupakan DFD Level 0 yang mana menggambarkan
aliran data yang ada dalam Aplikasi Apotek bagi Pasien Prolanis BPJS Kesehatan
Tingkat Faskes I

Gambar 4.2 adalah DFD Level 0 terdapat 4 proses , yaitu Proses 1.0 proses
login untuk pertama kalo masuk dalam aplikasi. Proses 2.0 adalah proses Data
dalam proses ini meliputi Data Pasien, data Obat, data faskes, dan data user yang
hanya bisa diinput oleh admin. Proses 3.0 yaitu proses transaksi dimana dalam
proses ini mengolah data pengambilan dan pengadaan obat yang dilakukan oleh
admin dan user. Proses 4.0 yaitu proses laporan, yaitu proses pengolahan data yang
dapat dicetak berupa laporan.

21
4.3.3. Data Flow Diagram atau DFD level 1 Proses Login
Info Login

User Login

1.1 masukan
1.2 Verifikasi Users
Username &
User
Password

Admin Login

Info Login

Gambar 4. 3 DFD Level 1 Proses Login


Pada Gambar 4.3 adalah DFD Level 1 Proses Login dimana dalam proses
ini admin dan User login menggunakan Username dan Password, setelah itu akan
diverifikasi dan disesuaikan dengan data store user. Jika data yang dimasukan valid
maka admin dan user akan masuk dalam aplikasi, jika gagal maka akan kembali
untuk meminta memasukan Username dan Password.

4.3.4. Data Flow Diagram atau DFD level 1 Proses Data


Admin User Info Data obat
Info Data obat

Input Data Pasien 2.1.P Data Input Data Pasien


Pasien

Ambil Data Faskes


Info Data Faskes Data Pasien Info Data Faskes

pasien

Input Data faskes Input Data Faskes


2.2.P Data
Faskes

Data Faskes

Info Data User


faskes

Input Data Obat Input Data Obat


2.3.P Data
Obat

Data Obat

Obat

Input Data User


2.4.P Data
User
Data User Users

Gambar 4. 4 DFD Level 1 Proses Data


Dalam Gambar 4.4 adalah DFD Level 1 Proses Data, dimana admin dan
User memasukan Data. 2.1 proses Data pasien dimana data ini diinput oleh admin

22
dan User dan tersimpan dalam data store pasien, 2.2 Proses data faskes dimana
admin dan user menginput data faskes dan tersimpan dalam data store faskes. 2.3
proses data obat yaitu data yang diinputkan oleh admin dan user yang tersimpan
dalam data store obat. 2.4 Proses Data user dimana data user hanya diinputkan oleh
admin dan tersimpan dalam data store users.

4.3.5. Data Flow Diagram atau DFD level 1 Proses Transaksi

Admin Info Data Pengambilan Info Data Pengambilan User

Input Data Pengambilan Input Data Pengambilan


3.1.P
Info Data pengadaan Info Data Pengadaan
Pengambilan

Data Pengambilan

penggunaanobat

Obat
Ambil Data Obat
Input Data Pengadaan Input Data Pengadaan

3.2.P
Pengadaan

Data Pengadaan

pengadaan

Gambar 4. 5 DFD Level 1 Proses Transaksi


Dalam Gambar 4.4 DFD Level 1 Proses Transaksi terdapat Transaksi
Pengambilan Obat dan Pengadaan Obat, admin dan user menginputkan data dalam
proses pengambilan obat dan data tersimpan dalam data store penggunaanobat.
Dalam pengadaan obat admin dan user menginputkan data obat dan tersimpan
dalam data store pengadaan.

23
4.3.6. Data Flow Diagram atau DFD level 1 Proses Laporan

Admin Laporan Pasien Laporan Pasien User

4.1.P
Laporan
Pasien

Ambil data penggunaanobat Data Pasien

Laporan Pengambilan pasien Laporan Pengambilan

4.2.P laporan
Pengambilan

Data Pengambilan

penggunaanobat
Laporan Obat Laporan Obat

4.3.P
Laporan Laporan Pengadaan
Laporan Pengadaan
Obat

Data Obat

Obat

4.4.P laporan
Pengadaan
Data Pengadaan

pengadaan

Gambar 4. 6 DFD Level 1 Proses Laporan


Pada Gambar 4.6 Level 1 Proses Laporan terdapat proses laporan pasien
yang diambil dalam data store pasien dan penggunaanobat, proses laporan
pengambilan yang mengambil data dalam data store penggunaanobat, proses obat
yang mengambil data store obat, dan proses laporan pengadaan yang mengambil
data store pengadaan.

24
4.4 Data Real
berikut ini merupakan Data real yang terdapat dalam database Prolanis, data
real tersebut dapat dilihat dalam dalam Tabel 4.1:

Tabel 4. 1 Data Real

Data Real Keterangan


id_faskes Id faskes
nm_faskes Nama faskes
alamat_faskes Alamat faskes
Idobat Id obat dalam tabel obat
Namaobat Nama obat
Satuanobat Satuan obat
Indikasiobat Indikasi obat
Stok Stok obat
no_askes Nomor askes pasien
nm_pasien Nama pasien
Tanggallahir Tanggal lahir pasien
alamat_pasien Alamat pasien
no_hp Nomor hp pasien
tanggaltercatat Tanggal tercatat
faskes_id_faskes Id faskes dalam pasien
idpemesanan Id pengadaan
Tglpesan Tanggal pengadaan
Nmobat Nama obat
Satuanobat Satuan obat
nomorpemesanan Nomor pengadaan obat
Farmasi Pbf asal obat
obat_idobat Id obat dalam pengadaan
idpenggunaanobat Id penggunaan obat
pasien_no_askes Pasien no askes
obat_idobat Id obat
Tanggal Tanggal penggunaan obat
Jumlahobat Jumlah obat
Id Id user
Username Username
Password Password
Level Level user

25
4.4.1. Normalisasi Data Real
Berikut ini merupakan normalisasi dari data real yang dapat dilihat pada
Tabel 4.2, yang menunjukan Normalisasi dari Data Real:

Tabel 4. 2 Normalisasi Data Real

faskes Users
id_faskes Id
nm_faskes Username
alamat_faskes Password
Level

Obat Pasien
Idobat no_askes
namaobat nm_pasien
satuanobat tanggallahir
indikasiobat alamat_pasien
indikasiobat no_hp
stok tanggaltercatat
faskes_id_faskes

Penggunaanobat pengadaan
idpenggunaanobat idpemesanan
pasien_no_askes tglpesan
obat_idobat nmobat
tanggal jmlobat
jumlahobat satuanobat
nomorpemesanan
farmasi
obat_idobat

4.4.2. Perancangan Basis Data


Dalam membangun sistem Aplikasi ini diperlukan Basis Data, maka basis
data yang penyusun gunakan adalah MySQL dan Tools yang digunakan adalah
phpMyAdmin. Berikut adalah rancangan diagram basis data penilaian dalam model
ERD. Rancangan basis data dapat dilihat pada Gambar 4.7 seperti dibawah ini.

26
Gambar 4. 7 Rancangan Basis Data

4.4.3. Struktur Tabel Database Prolanis


Berikut ini merupakan struktur tabel database prolanis yang merupakan
penjelasan dari rancangan ER-Diagram.

Tabel 4. 3 Struktur Tabel users

Nama Tipe Lebar Metadata


Id Int 3 Id user dalam tabel users
username Varchar 45 Username login
Password Varchar 200 Password login
Level Enum (‘admin’,’user’) Level user

Tabel 4. 4 Struktur Tabel obat

Nama Tipe Lebar Metadata


Idobat Int 4 Id obat dalam tabel obat
Namaobat Varchar 20 Nama obat
satuanobat Varchar 10 Satuan obat
indikasiobat Varchar 20 Indikasi obat
Stok Int 11 Stok obat

27
Tabel 4. 5 Struktur Tabel faskes

Nama Tipe Lebar Metadata


id_faskes Int 4 Id faskes dalam tabel faskes
nm_faskes Varchar 20 Nama faskes
alamat_faskes Varchar 20 Alamat faskes

Tabel 4. 6 Struktur Tabel pasien

Nama Tipe Lebar Metadata


no_askes Varchar 13 No askes dalam tabel pasien
nm_pasien Varchar 20 Nama pasien
tanggallahir Date Tanggal lahir pasien
alamat_pasien Varchar Varchar Alamat pasien
no_hp Text 12 No handphone
faskes_id_faskes Int 4 Id faskes
tanggaltercatat Date Tanggal tercatat

Tabel 4. 7 Struktur Tabel pengadaan

Nama Tipe Lebar Metadata


no_pemesanan Varchar 20 No pemesanan dalam tabel
pengadaan
Tgl_pesan Date Tanggal pemesanan
id_obat Int 11 Id obat
nm_obat Varchar 20 Nama obat
jml_obat Int 11 Jumlah obat
satuan_obat Varchar 10 Satuan obat
nm_pbf Varchar 10 Nama Pedagang besar farmasi

Tabel 4. 8 Struktur Tabel penggunaanobat

Nama Tipe Lebar Metadata


Idpenggunaanobat Int 3 Id penggunaan obat dalam tabel
penggunaan obat
Pasien_no_askes Int 13 No askes dalam penggunaan obat
Obat_idobat Int 4 Id obat
Tanggal Date Tanggal
Jumlahobat Int 5 Jumlah obat

28
4.5 Rancangan Antarmuka
Aplikasi ini memiliki rancangan antar muka sebagai berikut :
1. Perancangan Halaman Login
Halaman login merupakan halaman utama dimana setiap pengguna Aplikasi
ini akan secara otomatis memasuki halaman ini disaat pertama kali
menggunakan aplikasi ini.

LOGIN APLIKASI APOTEK PROLANIS

USERNAME

PASSWORD

MASUK

Gambar 4. 8 Rancangan Halaman Login


2. Perancangan Halaman Awal Admin Dan User Setelah Login
Dalam halaman ini akan menampilkan setelah login aplikasi, dalam
halaman ini terdapat menu faskes, pasien, obat, laporan dan login . berikut
rancangan antarmuka (Interface) dari rancangan tersebut.

SELAMAT DATANG DALAM APLIKASI APOTEK BAGI PASIEN PROLANIS

Dashboard

FASKES

PASIEN

OBAT

LAPORAN

LOG OUT

FOOTER

Gambar 4. 9 Rancangan Halaman

29
3. Rancangan Halaman Faskes
Dalam halaman ini berguna untuk menampilkan daftar faskes yang telah
tersimpan. Berikut adalah rancangan antarmuka (interface) dari halaman faskes.

Gambar 4. 10 Rancangan halaman faskes


4. Rancangan Halaman Pasien
Pada halaman ini berguna menampilkan daftar pasien yang telah tersimpan,
rancangan halaman tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.11 Rancangan
halaman pasien.

SELAMAT DATANG DALAM APLIKASI APOTEK BAGI PASIEN PROLANIS

Lihat Data Tambah Pasien


Dashboard

FASKES Daftar Pasien

PASIEN

OBAT

MANAJEMEN USER

LAPORAN

LOG OUT

FOOTER

Gambar 4. 11 Rancangan Halaman Pasien

30
5. Rancangan Form Pasien
Halaman form ini berguna menambah data pasien yang akan tersimpan
dalam daftar pasien. Rancangan Form Pasien dapat dilihat pada Gambar 4.12
rancangan form pasien.

Lihat Data Tambah Pasien

Dashboard

FASKES

PASIEN

OBAT

MANAJEMEN USER

LAPORAN

LOG OUT

FOOTER

Gambar 4. 12 Rancangan form pasien


6. Rancangan Halaman Obat
Halaman obat berguna menampilkan daftar obat yang ada dalam apotek,
halaman Obat dapat dilihat pada Gambar 4.13 yang merupakan Rancangan
halaman obat berikut adalah tampilan rancangan halaman obat tersebut.

Lihat Data Tambah Obat Ambil Obat Pengadaan

Dashboard

FASKES Daftar Obat

PASIEN

OBAT

MANAJEMEN USER

LAPORAN

LOG OUT

FOOTER

Gambar 4. 13 Rancangan Halaman Obat

31
7. Rancangan Form Obat
Rancangan Form obat berguna untuk menambahkan obat yang terdapat
dalam apotek, rancangan form obat dapat dilihat pada Gambar 4.14 dengan
rancangan tampilan sebagai berikut:

Lihat Data Tambah Obat Ambil Obat Pengadaan

Dashboard

Tambah Obat
FASKES
Nama Obat
PASIEN

Satuan obat
OBAT

Indikasi Obat
MANAJEMEN USER

Stok
LAPORAN

Simpan Obat

LOG OUT

FOOTER

Gambar 4. 14 Rancangan form obat


8. Rancangan Form Ambil Obat
Halaman form pengambilan obat ini berguna untuk mengambil obat sesuai
dengan resep yang telah tersedia. Halaman form ambil obat dapat dilihat pada
Gambar 4.15 dengan rancangan tampilan sebagai berikut :

Lihat Data Tambah Obat Ambil Obat Pengadaan

Dashboard

Ambil Obat
FASKES
Tanggal Ambil
PASIEN

No Askes
OBAT

MANAJEMEN USER
Cari Pasien

LAPORAN

LOG OUT

FOOTER

Gambar 4. 15 Rancangan Form Ambil Obat

32
9. Rancangan Halaman Pengadaan
Rancangan halaman pengadaan berguna menampilan daftar pengadaan obat
yang telah diinputkan oleha admin dan juga user.Rancangan halaman
pengadaan dapat dilihat pada Gambar 4.16 dengan tampilan rancangan sebagai
berikut:

Lihat Data Tambah Pengadaan

Dashboard

Daftar Pengadaan
FASKES

PASIEN

OBAT

MANAJEMEN USER

LAPORAN

LOG OUT

FOOTER

Gambar 4. 16 Rancangan Halaman Pengadaan


10. Rancangan Form Pengadaan
Rancangan halaman pengadaan ini berguna untuk menambahkan stok obat
yang masuk sesuai dengan pesanan. rancangan form pengadaan dapat dilihat
pada Gambar 4.17 dengan rancangan tampilan sebagai berikut:

Lihat Data Tambah Pengadaan

Dashboard

Masukan Data
FASKES
Tanggal Pesan

PASIEN
Satuan Obat Nomor pemesanan

OBAT
Farmasi

MANAJEMEN USER
Obat Jumlah

LAPORAN

Simpan Obat
LOG OUT

FOOTER

Gambar 4. 17 Rancangan Form Pengadaan

33
11. Rancangan Halaman Manajemen User
Rancangan Halaman ini berguna untuk menampilkan datftar user yang
menggunakan aplikasi apotek, rancangan halaman manajemen user dapat
dilihat pada Gambar 4.18 dengan rancangan tampilan sebagai berikut:

Lihat Data Tambah user

Dashboard

Daftar User
FASKES

PASIEN

OBAT

MANAJEMEN USER

LAPORAN

LOG OUT

FOOTER

Gambar 4. 18 Rancangan Halaman Manajemen User


12. Rancangan Form Tambah User
Rancangan form tambah user ini berguna untuk menambahkan user yang
hanya dapat diinputkan oleh admin. Rancangan form tambah user dapat dilihat
pada Gambar 4.19 dengan tampilan sebagai berikut:

Lihat Data Tambah user

Dashboard

Tambah User
FASKES
Username

PASIEN
Password

OBAT
Confirmasi Password

MANAJEMEN USER
Level

LAPORAN

Tambah
LOG OUT

FOOTER

Gambar 4. 19 Rancangan Form Tambah User

34
13. Rancangan Edit User
Rancangan edit user ini berguna untuk mengubah password yang dilakukan
oleh staff. Rancangan edit user dapat dilihat pada Gambar 4.20 dengan
rancangan tampilan sebagai berikut:

Lihat Data Ubah Password

Dashboard

Ubah Password
FASKES
Username

PASIEN
Password

OBAT

MANAJEMEN USER
Simpan

LAPORAN

LOG OUT

FOOTER

Gambar 4. 20 Rancangan Edit User


14. Rancangan Laporan Pasien Perbulan
Halaman ini berguna untuk mencetak laporan pasien perbulan, rancangan
halaman ini dapat dilihat pada gambar 4.21 dengan rancangan tampilan sebagai
berikut:

Laporan pasien perbulan Laporan pasien peraskes Obat

Dashboard

Cari Berdasarkan bulan


FASKES

PASIEN
Cari

OBAT

MANAJEMEN USER

LAPORAN

LOG OUT

FOOTER

Gambar 4. 21 Rancangan Laporan Pasien Perbulan

35
15. Rancangan Laporan Pasien Peraskes
Halaman ini berguna mencetak laporan pasien berdasarkan nomor askes,
rancangan halaman laporan pasien peraskes dapat dilihat pada Gambar 4.22
dengan rancangan tampilan sebagai berikut:

Laporan
Pasien
pasien perbulan Laporan
Obat pasien peraskes Obat

Dashboard

Cari berdasarkan
Laporan Pasien no askes
FASKES Cari Berdasarkan bulan
No askes

PASIEN
Cari

Cari Cari
OBAT

MANAJEMEN USER

LAPORAN

LOG OUT

FOOTER

Gambar 4. 22 Rancangan Laporan Pasien Peraskes


16. Rancangan Laporan Obat
Halaman ini berguna mencetak laporan obat, laporan obat berdasarkan stok
yang ada d apotek, laporan pengeluaran obat dan laporan pengadaan obat.
Rancangan laporan obat dapat dilihat pada gambar 4.23 dengan rancangan
sebagai berikut:

Laporan
Pasien
pasien perbulan Laporan pasien peraskes Obat

Dashboard

Laporan Obat
FASKES pengeluaran pengadaan

start end start end


PASIEN

Cari Cari
OBAT

MANAJEMEN USER

LAPORAN

LOG OUT

FOOTER

Gambar 4. 23 Rancangan Laporan Obat

36
4.6 Instalasi dan Konfigurasi Panada
Instalasi dan konfigurasi pada Panada framework, yang harus dilakukan adalah
mengunduh terlebih dahulu aplikasi panada pada website resminya yaitu
http://panadaframework.com/ yang dalam bentuk tar.gz, selanjutnya extract file
panada tersebut ke dalam webserver dalam hal ini penyusun menggunakan xampp
yakni di direktori htdocs. Untuk pemanggilan aplikasi panada yang telah tersimpan
di webserver cukup menggunakan browser dan ketikkan pada address bar
http://localhost/panada/public, maka tampilan pertama kali setelah instalasi adalah
seperti berikut:

Gambar 4. 24 Tampilan awal Instalasi Panada


Setelah instalasi selesai tahapan selanjutnya merupakan kegiatan
pengkodean untuk membangun aplikasi yang telah di definisikan sebelumnya
dengan bahasa pemograman PHP framework. Dalam melakukan pengkodean dan
meng-edit source code program penyusun menggunakan software yaitu NetBeans
IDE 7.2.1 dan browser chrome . Untuk melihat source code lengkap di halaman
Lampiran source code program.

37
4.7 Tampilan Aplikasi Apotek Bagi Pasien Prolanis BPJS Kesehatan
Berikut merupakan tampilan dari aplikasi apotek bagi pasien prolanis BPJS
Kesehatan Tingkat Faskes I Kabupaten Manokwari :

Gambar 4. 25 Tampilan Menu Login


Pada Gambar 4.25 terdapat menu login yaitu menu untuk masuk ke dalam
aplikasi. Didalam menu ini maka kita akan memasukan username dan password
yang akan dilakukan oleh admin dan staf.

Gambar 4. 26 Tampilan Halaman Awal Aplikasi


Pada Gambar 4.26 merupakan Tampilan Halaman awal aplikasi yang
menampilkan menu faskes, menu pasien, menu obat,pengadaan, menu manajemen
user, menu laporan dan menu logout.

38
Gambar 4. 27 Tampilan Halaman Faskes
Pada Gambar 4.27 merupakan tampilan halaman faskes yang menampilkan
daftar faskes.

Gambar 4. 28 Tampilan Form Tambah Faskes


Pada Gambar 4.28 merupakan tampilan form untuk menambahkan faskes,
dimana admin dan staf akan menginput data dan kemudian tersimpan di data faskes.

39
Gambar 4. 29 Tampilan Halaman Pasien
Pada Gambar 4.29 merupakan tampilan halaman pasien, dimana pada halaman
ini menampilkan daftar pasien yang telah terdaftar.

Gambar 4. 30 Tampilan Form Pasien


Pada gambar 4.30 merupakan tampilan form pasien, dimana admin dan staf
menginput data pasien pada form ini dan tersimpan dalam daftar pasien.

40
Gambar 4. 31 Tampilan Halaman Daftar Obat
Pada Gambar 4.31 merupakan tampilan halaman daftar obat yang menampilkan
daftar nama-nama obat yang ada dalam gudang apotek.

Gambar 4. 32 Tampilan Form Tambah Obat


Pada Gambar 4.32 adalah tampilan form untuk menambahkan data obat yang
nantinya tersimpan dalam daftar obat.

41
Gambar 4. 33 Tampilan Form Ambil Obat
Pada Gambar 4.33 merupakan tampilan form pengambilan obat yang dilakukan
admin dan staf dengan memasukan tanggal pengambilan dan memasukan no askes.

Gambar 4. 34 Tampilan Halaman Pengadaan


Pada Gambar 4.34 merupakan tampilan pengadaan yang berfungsi
menampilkan daftar pengadaan obat yang dilakukan oleh admin dan staf.

42
Gambar 4. 35 Tampilan Form Pengadaan
Pada Gambar 4.35 merupakan form pengadaan untuk menambahkan
menginputkan data pengadaan obat yang dilakukan oleh admin dan staf.

Gambar 4. 36 Tampilan Halaman User


Pada Gambar 4.36 merupakan tampilan halaman user yang menampilkan daftar
user yang menggunakan aplikasi apotek bagi pasien prolanis.

43
Gambar 4. 37 Tampilan form user
Pada Gambar 4.37 merupakan tampilan form user yang berfungsi untuk
menambah user yang hanya diinputkan oleh admin.

Gambar 4. 38 Tampilan Laporan Pasien Perbulan


Pada Gambar 4.38 merupakan tampilan pasien perbulan, tampilan ini untuk
membuat laporan pasien perbulan yang dilakukan oleh admin dan staf.

44
Gambar 4. 39 Tampilan Laporan Pasien Peraskes
Pada Gambar 4.39 merupakan tampilan laporan pasien peraskes, pada tampilan
ini admin dan staf memasukan no askes dan melakukan pencarian selanjutnya
membuat laporan pasien berdasarkan kasih pencarian no askes.

Gambar 4. 40 Tampilan Halalaman Laporan Obat


Pada Gambar 4.40 merupakan tampilan halaman laporan obat, dalam halaman
ini terdapat pembuatan laporan obat keluar dan laporan pengadaan obat serta
laporan stok obat yang tersedia dalam apotek.

4.8 Pengujian Aplikasi Apotek Bagi Pasien Prolanis BPJS Kesehatan


Pengujian yang dilakukan terhadap aplikasi apotek bagi Pasien Prolanis BPJS
adalah pengujian dengan metode Blackbox. Pengujian dilakukan dengan

45
menjalankan semua fitur yang ada di sistem ini dan kemudian dilihat apakah hasil
dari fungsi-fungsi tersebut berhasil atau tidak. Berikut hasil dari pengujian terhadap
sistem dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
4.8.1 Pengujian Login Admin
Berikut merupakan tampilan hasil pengujian untuk login user, pengujian
tersebut dapat dilihat pada gambar 4.41 Login Admin dan Gambar 4.42
tampilan hasil aplikasi.

Gambar 4. 41 Memasukan Login Admin


Gambar 4.41 merupakan tampilan ketika akan memasukan
username dan password sebelum masuk ke dalam aplikasi.

Gambar 4. 42 Berhasil Login

46
4.8.2 Pengujian Input Data Faskes
Berikut merupakan hasil pengujian input data faskes yang dilakukan
admin dan staf, tampilan hasil pengujian input faskes dapat dilihat pada Gambar
4.43 form faskes dan Gambar 4.44 tampilan hasil. Dan untuk gambar
pemberitahuan bahwa data berhasil disimpan dapat dilihat pada Lampiran 12.

Gambar 4. 43 Input Form Faskes


Pada Gambar 4.43 merupakan form faskes, pada form ini admin
memasukan data faskes.

Gambar 4. 44 Hasil Input Faskes


4.8.3 Pengujian Input Pasien
Berikut merupakan pengujian input data pasien, tampilan pengujian
input data pasien dapat dilihat pada Gambar 4.45 form pasien dan Gambar 4.46

47
hasil input data pasien. Dan untuk gambar pemberitahuan bahwa data berhasil
disimpan dapat dilihat pada Lampiran 13.

Gambar 4. 45 Input Data Form Pasien


Pada Gambar 4.45 input data form pasien, dimana admin
memasukan data pasien dan obat yang diperlukan pasien.

Gambar 4. 46 Hasil Input Form Pasien


4.8.4 Pengujian Input Data Obat
Berikut ini merupakan pengujian data obat, tampilan pengujian data
obat dapat dilihat pada Gambar 4.47 input form data obat dan Gambar 4.48 hasil
dari input form obat. Dan untuk gambar pemberitahuan bahwa data berhasil
disimpan dapat dilihat pada Lampiran 14.

48
Gambar 4. 47 Input Form Data Obat
Pada gambar 4.47 merupakan input form data obat, admin dan staf
memasukan data obat lalu klik simpan.

Gambar 4. 48 Hasil Input Form Obat


4.8.5 Pengujian Ambil Obat
Berikut merupakan pengujian ambil obat, tampilan ambil obat dapat
dilihat pada Gambar 4.49 input ambil obat dan Gambar 4.50 hasil ambil obat.
Dan untuk gambar pemberitahuan bahwa data berhasil disimpan dapat dilihat
pada Lampiran 15.

49
Gambar 4. 49 Input Ambil Obat
Pada Gambar 4.49 merupakan input ambil obat, dimana admin dan
staf memasukan tanggal ambil dan nomor askes untuk mencari pasien yang
telah terdaftar dan daftar obat yang harus diambil.

Gambar 4. 50 Hasil Input Data Ambil Obat


4.8.6 Pengujian Input Data Pengadaan
Berikut merupakan pengujian input data pengadaan obat, tampilan input
data pengambilan obat dapat dilihat pada Gambar 4.51 input form pengadaan
dan Gambar 4.52 hasil input form pengadaan. Dan untuk gambar pemberitahuan
bahwa data berhasil disimpan dapat dilihat pada Lampiran 16.

50
Gambar 4. 51 Input Form Pengadaan
Pada Gambar 4.51 merupakan input form pengadaan, admin dan staf
memasukan data pengadaan.

Gambar 4. 52 Hasil Input Form Pengadaan


4.8.7 Pengujian Input Data User
Berikut merupakan pengujian input data user, tampilan input data user
dapat dilihat pada Gambar 4.53 input data user dan Gambar 5.54 hasil input
data user. Dan untuk gambar pemberitahuan bahwa data berhasil disimpan
dapat dilihat pada Lampiran 17.

51
Gambar 4. 53 Input Data User
Pada gambar 4.53 merupakan input form data user, dimana input
data user hanya dapat dilakukan oleh admin.

Gambar 4. 54 Hasil Input Form Data User


4.8.8 Pengujian Laporan Pasien Peraskes
Berikut merupakan pengujian laporan pasien peraskes, tampilan
pengujian laporan Pasien peraskes dapat dilihat pada Gambar 4.55 input laporan
peraskes dan Gambar 4.56 hasil pengujian laporan peraskes.

52
Gambar 4. 55 Input Laporan Pasien Peraskes
Pada Gambar 4.55 merupakan cetak laporan berdasarkan pencarian
nomor askes, dimana admin dan staf memasukan nomor askes dan mencari data
pasien.

Gambar 4. 56 Hasil Cetak Laporan Peraskes


4.8.9 Pengujian Laporan Pasien Perbulan
Berikut merupakan pengujian laporan pasien perbulan, tampilan
pengujian tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.57 Input laporan pasien
perbulan dan Gambar 4.58 hasil cetak laporan perbulan.

53
Gambar 4. 57 Input Laporan Pasien Perbulan
Pada Gambar 4.57 merupakan input laporan pasien perbulan,
dimana admin dan staf memasukan bulan dan tahun untuk mencetak data pasien
perbulan.

Gambar 4. 58 Hasil Cetak Laporan Pasien Perbulan


4.8.10 Pengujian Laporan Stok Obat
Berikut merupakan pengujian laporan stok obat, tampilan pengujian
stok obat dapat dilihat pada Gambar 4.59 Hasil Cetak Laporan Stok Obat.

54
Gambar 4. 59 Hasil Cetak Laporan Stok Obat
4.8.11 Pengujian Laporan Pengeluaran Obat
Berikut merupkan pengujian laporan Pengeluaran obat, tampilan
pengujian dapat dilihat pada gambar 4.60 input tanggal pengambilan dan
Gambar 4.61 hasil cetak laporan pengeluaran.

Gambar 4. 60 Input Tanggal Pengambilan


Pada Gambar 4.60 merupakan tampilan untuk memasukan tanggal
pengeluaran obat selama satu bulan.

55
Gambar 4. 61 Hasil Cetak Laporan Pengeluaran Obat
4.8.12 Pengujian Laporan Pengadaan Obat
Berikut merupakan pengujian laporan pengadaan obat, tampilan
pengujian dapat dilihat pada Gambar 4.62 Input Tanggal Pengadaan dan
Gambar 4.63 Hasil Cetak Laporan pengadaan obat.

Gambar 4. 62 Input Tanggal Pengadaan


Pada Gambar 4.62 merupakan tampilan untuk menginput tanggal
pengadaan, dimana admin dan staf memasukan tanggal pengadaan.

56
Gambar 4. 63 Hasil Cetak Laporan Pengadaan Obat

57
V PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian, perancangan dan implementasi yang penyusun
lakukan maka ada beberapa kesimpulan yang dapat di kemukakan yaitu sebagai
berikut :

1. Aplikasi Apotek Bagi Pasien Prolanis ini dapat menjadi solusi bagi pihak
Apotek untuk memberikan pelayanan secara efektif terhadap pasien.
2. Aplikasi ini juga memberikan informasi seputar stok obat yang tersedia di
apotek sehingga pihak apotek tidak perlu menghitung sisa obat secara
manual untuk mengetahui jumlah obat yang tersedia.
3. Aplikasi Apotek ini pula dapat membuat laporan pasien berdasarkan no
askes, laporan pasien berdasarkan kunjungan perbulan, laporan obat berupa
laporan stok obat, laporan obat keluar dan laporan pengadaan obat.

5.2 Saran
Saran yang ingin penyusun sampaikan mengenai aplikasi apotek bagi
pasien prolanis ini yaitu:

1. Untuk Pihak apotek yang bertugas diharapkan agar membuat data cadangan
untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
2. Aplikasi ini dapat dikembangkan dengan menambah fitur pembuatan surat
pemesanan obat kepada pihak Pedagang Besar Farmasi (PBF) yang telah
berkerjasama dengan pihak BPJS Kesehatan dalam hal pengadaan obat.
3. Aplikasi ini dapat dikembangkan pula dengan menambahkan fitur pesan
kepada pasien berupa pemberitahuan mengenai tanggal pengambilan obat.

58

Anda mungkin juga menyukai