PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan
pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medis. Berdasarkan
Dalam pelepasan informasi kepada pihak ke-3 sering muncul pada massa
era komputerisasi informasi kesehatan. Suatu permintaan yang sah dapat diproses
oleh dokter, dokter gigi, tenaga kesehatan tertentu, petugas pengelola dan
1
Informasi-informasi tersebut bisa dibuka atas permintaan pasien sendiri,
atau demi kepentingan kesehatan pasien. Selain itu, informasi tersebut dapat
dari pengadilan. Bisa juga karena permintaan instansi/lembaga lain, dan untuk
Proses data informasi yang diperlukan tampaknya seringkali tidak ada lagi
dan rekam medis pun disalin dengan begitu saja. Perlu diketahui bahwa pada
Riwayat anamnesis dan pemeriksaan fisik dapat saja disalin seluruhnya, namun
perlu diingat bahwa informasi tersebut berisikan tentang keadaan sosial, resiko
genetik, riwayat dalam keluarga dan lain-lain yang tidak ada hubungannya dengan
malpraktik dan juga telah mempublikasikan data rekam medis pasien yang
seharusnya menjadi rahasia. Oleh tindakan tersebut pihak rumah sakit telah
melakukan pelanggaan hukum yakni Pasal 322 KUHP yang berisi larangan
membuka rahasia yang seharusnya wajib disimpan karena jabatan atau pekerjaan
seorang dokter yang mana ancaman hukuman terhadap pelanggaran pasal ini
2
Berdasarkan PERMENKES No. 269/MENKES/PER/III/2008, pasal 11
ayat (1), “Penjelasan tentang isi rekam medis hanya boleh dilakukan oleh dokter
atau dokter gigi yang merawat pasien dengan izin tertulis pasien atau berdasarkan
berbunyi “isi rekam medis adalah milik pasien yang wajib dijaga kerahasiaannya“.
rusak, pemalsuan dan akses yang tidak sah. Menjaga keamanan informasi,
organisasi pelayanan kesehatan dan praktisi kesehatan serta pihak ke-3 yang
medis didalam proses pelepasan informasi berkas rekam medis di unit rekam
mengerti dan kurang mengerti utamanya dalam pengertian, alur dan prosedur serta
formulir yang masih belum dioptimalkan yang menyatakan perizinan tertulis oleh
pasien ataupun kuasanya untuk melepaskan informasi yang terdapat dalam rekam
medis pasien.
3
Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dibawah adalah :
1. Pengetahuan petugas rekam medis dalam pelepasan informasi berkas
4
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah disebutkan diatas maka
pengetahuan petugas rekam medis dalam pelepasan informasi berkas rekam medis
pelepasan informasi berkas rekam medis di RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan
Tahun 2015.
1.6 Manfaat Penelitian
1.6.1 Bagi Rumah Sakit
lebih dalam pengembangan pelepasan berkas rekam medis pasien dimasa yang
akan datang.
Medis dan Informatika Kesehatan Imelda Medan serta menambah masukan dan
antara teori yang didapat selama pendidikan dengan kenyataan di RSU Imelda
5
tentang gambaran pengetahuan petugas rekam medis dalam pelepasan informasi
berkas rekam medis di RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2015.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari “tahu” dan ini terjadi setelah orang
melaluai mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan komponen yang
a. Pendidikan
6
Pendidikan dapat mempengaruhi seseorang, makin tinggi tingkat
b. Usia
c. Lama Kerja
Lama kerja adalah jumlah waktu kerja yang ditempuh oleh petugas
a. Tahu (know)
b. Memahami (Comprehension)
c. Aplikasi (Aplication)
7
Aplikasi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menggunakan
d. Analisis (Analysis)
suatu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
e. Sintesis (Syntesis)
yang baru.
f. Evaluasi (Evaluation)
Rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun yang terekam
pelayanan dan tindakan medik yang diberikan kepada pasien dan pengobatan baik
8
yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat
adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
kepada pasien.
Kegunaan rekam medis dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain:
a. Aspek Administrasi
kesehatan.
b. Aspek Medis
9
kegiatan audit medis, manajemen risiko klinis serta keamanan/keselamatan
c. Aspek Hukum
sebagai tanda bukti untuk menegakkan keadilan, rekam medis adalah milik
dokter dan rumah sakit sedangkan isinya yang terdiri dari identitas pasien,
diberikan kepada pasien adalah sebagai informasi yang dapat dimilki oleh
Penjelasan).
d. Aspek Keuangan
sekali dalam hal pengobatan, terapi serta tindakan-tindakan apa saja yang
sakit.
e. Aspek penelitian
10
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian karena
dibidang kesehatan.
f. Aspek pendididkan
g. Aspek Dokumentasi
mempunyai kegunaan yang sangat luas, karena tidak hanya menyangkut antara
pasien dengan pemberi pelayanan kesehatan saja. Kegunaan rekam medis secara
umum adalah :
a) Sebagai alat komunikasi antara dokter dengan tenaga ahlinya yang ikut
kepada pasien.
11
b) Sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan/perawatan yang harus
sakit.
medik pasien.
berkas rekam medis adalah milik sarana pelayanan kesehatan (pasal 12 ayat 1),
sedangkan isi rekam medis adalah milik pasien (pasal 12 ayat 2). Isi rekam medis
tersebut berbentuk ringkasan rekam medis. Ringkasan ini dapat diberikan, dicatat,
12
atau dicopy oleh pasien atau orang yang diberi kuasa atau atas persetujan pasien
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan
lebih berarti bagi penerimanya. Informasi yang merupakan sumber daya strategis
bagi organisasi atau suatu entitas yang mendukung kelangsungan hidup bagi
organisasi. Oleh karena itu, informasi merupakan faktor yang sangat berpengaruh
Secara umum telah disadari bahwa informasi yang didapat dari rekam
medis sifatnya rahasia, tetapi kalau dianalisa, konsep kerahasiaan ini akan ditemui
banyak pengecualian. Yang menjadi masalah disini ialah : Bagi siapa rekam medis
Informasi didalam rekam medis bersifat rahasia karena hal ini menjelaskan
hubungan yang khusus antara pasien dan dokter yang wajib dilindungi dari
undangan yang berlaku. Pada dasarnya, informasi yang bersumber dari rekam
berwenang walaupun itu keluarga pasien sendiri tanpa izin pasien tersebut
13
2. Informasi yang tidak mengandung nilai kerahasiaan
yang tidak mengandung nilai medis. Lazimnya informasi jenis ini terdapat
dalam lembaran paling depan berkas rekam medis rawat jalan maupun
rawat inap (ringkasan riwayat klinik ataupun ringkasan masuk dan keluar).
maupun petugas rumah sakit lainnya harus berhati-hati bahwa ada kalanya
Pelepasan adalah proses, cara, perbuatan yang diberikan kepada orang lain
atau orang yang dibutuhkan dan informasi adalah pesan (ucapan atau ekspresi)
atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan. Informasi
Secara umum dapat disadari bahwa informasi yang terdapat dalam rekam
medis sifatnya rahasia dan harus dijaga kerahasiaannya oleh dokter maupun
14
Menurut Pitono Soeparto (2006) dalam Etik dan Hukum di Bidang
1) Kepentingan umum
3) Kepentingan pasien
dipidanakan.
dapat gugur atas perintah hakim yang memimpin sidang (pasal 170
15
Seorang tenaga kesehatan yang diperintahkan untuk membuka rahasia
pasien oleh atasannya yang berhak untuk itu, tidak dapat dipidana.
gugur, karena berdasarkan peraturan yang dikeluarkan oleh Menteri Tenaga Kerja,
tanpa keterangan dari dokter yang merawat, maka santunan asuransi tenaga kerja
Ayat (2)
16
d. Permintaan institusi/lembaga berdasarkan ketentuan perundang-
undangan dan
Ayat (3)
kesehatan”.
pasien kepada orang lain atau pihak tertentu, kita sebagai petugas rekam medis
harus mengetahui alur dan prosedur dalam memberikan dan memaparkan isi
berkas rekam medis milik pasien. Karena jika kita salah dalam memberikan dan
memaparkan isi berkas rekam medis rekam medis milik pasien, bisa-bisa kita
dapat dituntut kepengadilan oleh pihak pasien, karena pasien merasa rahasia
tentang penyakitnya dibongkar atau diketahui oleh orang lain/pihak lain. Untuk
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan alangkah baiknya kita sebagai petugas
harus bisa mengantisipasi dengan cara membuatkan surat pernyataan (bisa dengan
materai) kepada pasien atau pihak lain tentang memberikan dan memaparkan isi
17
1. Harus adanya surat kuasa dari pasien
kesehatan setelah disetujui oleh Komite Medis dan unit rekam medis
sakit dapat memberikan salinan rekam medis dan bila diminta aslinya harus ada
permintaan secara tertulis dan ada tanda terima dari pengadilan. Bila ada keraguan
tentang isi rekam medis, maka pihak pengadilan dapat memerintahkan saksi ahli
Beberapa hal yang patut diperhatikan dalam proses dan prosedur pelepasan
pasien atau walinya yang sah (lampirkan surat kuasa dan bukti identitas
18
3. Konsultasikan dan konfirmasikan permintaan tertulis ini kepada atasan
4. Siapkan rekam medis yang akan difotocopy dan pastikan bahwa yang
rumah sakit dan hanya oleh petugas rekam medis yang berwenang.
7. Cek dan pastikanlah bahwa setiap lembar hasil fotocopy pada kondisi
8. Bawa dan tunjukan berkas rekam medis asli dan hasil fotocopynya
kepada peminta.
10. Setelah lembar copy dinyatakan sesuai dengan permintaan dan sesuai
berwenang.
19
11. Lembar copy rekam medis diserahkan kepada pasien /peminta
13. Rekam medis asli berikut bukti permintaan salinan dan bukti serah
berwenang.
Orang yang mengambil hasil copy-an rekam medis harus sama dengan
yang mengajukan permintaan salinan rekam medis, jika berbeda maka harus
dipastikan bahwa pengambil ini membawa surat kuasa atau bukti identitas diri
yang sah.
1. Setiap informasi yang bersifat medik yang dimiliki rumah sakit tidak
boleh disebarkan oleh pegawai rumah sakit itu, kecuali bila pimpinan
20
kecuali jika rumah sakit itu sendiri akan menggunakan rekam medis
staf rekam medis maka persetujuan masuk ketempat rekam medis itu
tidak boleh dibuat untuk tanpa persetujuan khusus dari kepala rekam
medis yang akan bermusyawarah dengan pimpinan rumah sakit jika ada
5. Badan-badan sosial boleh mengetahui isi data sosial dari rekam medis,
21
7. Permohonan secara lisan, permintaan informasi sebaiknya ditolak,
jika ada ketentuan lain dalam peraturan. Surat kuasa hendaknya juga
rumah sakit yang sah untuk melindungi kepentingan rumah sakit dalam
10. Informasi boleh diberikan kepada rumah sakit lain, tanpa surat kuasa
mereka.
mengenai pasien pada suatu rumah sakit, harus memliki surat kuasa dari
informasi dari pemohon yang bukan dokter. Rumah sakit dalam hal ini
sakit.
22
12. Ketentuan ini tidak hanya berlaku bagi bagian rekam medis, tetapi
juga berlaku bagi semua orang yang menangani rekam medis di bagian
13. Rekam medis yang asli tidak boleh dibawa keluar rumah sakut,
kecuali bila atas perintah pengadilan, dengan surat kuasa khusus tertulis
14. Rekam medis tidak boleh diambil dari tempat penyimpanan untuk
16. Bila suatu rekam medis diminta untuk dibawa ke pengadilan segala
statik rekam medis yang dimaksud. Apabila hakim minta yang asli,
tanda terima harus diminta dan disimpan di folder sampai rekam medis
17. Fakta bahwa seorang majikan telah membayar atau telah menyetujui
23
medis pegawai tersebut kepada majikan tadi tanpa surat kuasa/
namun pelepasan informasi tersebut harus melalui persetujuan atau izin tertulis
dari pasien ataupun kuasa pasien itu sendiri. Ini dimaksudkan untuk melindungi
hak privasi pasien dan melindungi sarana pelayanan kesehatan dalam tindak
meliputi :
24
e. Jenis informasi yang diinginkan termasuk tanggal pengobatan pasien.
dibenarkan.
f. Tanggal yang tepat, kejadian, kondisi hingga batas waktu izin yang
g. Pernyataan bahwa izin dapat diacabut dan tidak berlaku bagi masa
keluar informasi
25
5. Ditanda-tangani oleh pasien atau wakilnya yang sah (misalnya, orang
26
Jika nantinya tejadi kebocoran informasi dengan isi dokumen rekam medis milik
pasien yang bersangkutan, maka itu diluar tanggung jawab kami sebagai petugas
rekam medis di RS. XX...
(.........................................) (................................)
Saksi 1 Saksi 2
(.........................................) (................................)
1. Pendidikan 1. Baik
2. Umur 2. Cukup
27
Keterangan :
: Pengaruh
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran
rekam medis dalam pepelepasan informasi berkas rekam medis di RSU Imelda
28
Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja
Indonesia Medan di ruangan rekam medis. Rumah Sakit Imelda Pekerja Indonesia
Medan adalah suatu rumah sakit swasta tipe B berskala besar yang memiliki
fasilitas pelayanan yang lengkap seperti fasilitas untuk pelaksanaan rekam medis.
dari Klinik Bersalin yang terletak di Jl. Bilal No. 48 Medan dan didirikan oleh
Yayasan Imelda. Pada tahun 1982 seiring bertambahnya pasien bersalin dan
berobat umum, pihak yayasan memperluas lahan dan pindah lokasi di Jl. Bilal No.
52 Medan serta mendapat izin sementara sebagai Rumah Sakit Umum Imelda.
Pada tahun 2004 RSU Imelda berubah nama menjadi RSU Imelda Pekerja
Indonesia tepatnya pada tanggal 24 Mei 2004. Pada tahun 2008 RSU Imelda
sebagai Rumah Sakit Kelas “B”. Pada tahun 2008 izin tetap RSU Imelda Pekerja
29
Adapun visi RSU Imelda Pekerja Indonesia sebagai pusat pelayanan dan
dan pengusaha.
kebutuhan pasien.
30
Adapun Falsafah dari RSU Imelda Pekerja Indonesia adalah mengutamkan
kepuasan pelanggan secara utuh. Selain itu, motto dari Rumah Sakit Umum
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petugas rekam medis dalam
pelepasan informasi berkas rekam medis di RSU Imelda Pekerja Indonesia Tahun
2015.
3.3.2 Sampel
Sampel merupakan sebagian atau yang mewakili dari populasi yang diteliti
yaitu sebanyak 31 orang dengan menggunakan tehnik total populasi yaitu total
penelitian. Data yang terkumpul akan digunakan sebagai analisis yang telah
sistematis, terarah dan sesuai dengan masalah penelitian. Data primer diperoleh
secara langsung dari petugas rekam medis yang melepaskan informasi berkas
rekam medis dengan menggunakan kuesioner yang telah disusun dan mengacu
31
3.5 Variabel dan Defenisi Operasional
a. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah pendidikan, usia dan lama kerja.
b. Defenisi Operasional
a. Pendidikan
Kategori Pendidikan :
1. Sekolah Menengah Pertama (SMP)
2. Sekolah Menengah Atas (SMA)
3. D-III (Diploma)
4. D-IV
5. > S-1 (Sarjana)
b. Umur
c. Lama Kerja
Lama kerja adalah jumlah waktu kerja yang ditempuh oleh petugas
1. < 4 Tahun
32
2. 5-9 Tahun
3. 10-14 Tahun
4. > 15 Tahun
dimana skala yang dipergunakan disusun berdasarkan ata jenjang dalam atribut
tertentu sehingga penyusunannya disusun secara terurut dari nilai terendah sampai
berikut :
33
Rumus:
kuesioner.
34
sedemikian rupa agar dengan mudah dapat dijumlahkan, disusun, ditata
BAB IV
Rekam Medis di RSU Imelda Pekerja Indonesia Tahun 2015”. Maka diperoleh
Tabel 4.1.1
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Petugas Rekam Medis
dalam Pelepasan Informasi Berkas Rekam Medis
Di RSU IPI Medan Tahun 2015
1 Baik 5 16.1
2 Cukup 10 32.3
3 Kurang 16 51.6
Total 31 100
35
Dari tabel 4.1.1 di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden
Tabel 4.1.2
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Petugas Rekam Medis dalam Pelepasan
Informasi Berkas Rekam Medis Berdasarkan Pendidikan
di RSU IPI Medan Tahun 2015
Pengetahuan
Jumlah
No Pendidikan Baik Cukup Kurang
F % F % F % F %
1 SMP - - - - - - - -
sebanyak 1 orang (3.23%) dan juga pada jenjang pendidikan > S-1 sebanyak 1
orang (3.23%).
36
4.1.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Berdasarkan Umur
Tabel 4.1.3
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Petugas Rekam Medis dalam Pelepasan
Informasi Berkas Rekam Medis Berdasarkan Umur
di RSU IPI Medan Tahun 2015
Pengetahuan
Jumlah
No Umur Baik Cukup Kurang
F % F % F % F %
3 > 36 Tahun - - - - - - - -
berpengetahuan kurang pada umur < 20 tahun sebanyak 10 orang (32.3%), dan
orang (19.3%).
37
4.1.4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Berdasarkan Lama
Kerja
Tabel 4.1.4
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Petugas Rekam Medis dalam Pelepasan
Informasi Berkas Rekam Medis Berdasarkan Lama Kerja
di RSU IPI Medan Tahun 2015
Pengetahuan
Jumlah
No Lama Kerja Baik Cukup Kurang
F % F % F % F %
3 10-14 Tahun - - - - - - - -
4 > 15 Tahun - - - - - - - -
berpengetahuan kurang pada lama kerjanya < 4 tahun sebanyak 15 orang (48.4%),
dan minoritas petugas berpengetahuan kurang pada lama kerjanya 21-35 tahun
38
4.2 Pembahasan
Dari hasil penelitian dengan judul Tinjauan Petugas Rekam Medis dalam
(32.3%).
Lebih jelasnya, pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah
raba dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
baik yakni disebabkan karena peran dan fungsi penginderaan dimana seseorang
39
dapat mencapai atau menerima stimulus dari suatu objek tertentu, dari yang tidak
tahu menjadi tahu atau muncul pengetahuan baru dari suatu objek.
sebanyak 1 orang (3.23%) dan juga pada jenjang pendidikan > S-1 sebanyak 1
orang (3.23%).
perubahan ke arah yang yang lebih dewasa, lebih matang pada diri individu,
biasanya lebih banyak memperoleh informasi, bimbingan dan arahan dari sraf
40
4.2.3 Pengetahuan Responden Berdasarkan Umur
berpengetahuan kurang pada umur < 20 tahun sebanyak 10 orang (32.3%), dan
orang (19.3%).
medis.
semakin tua umur maka semakin banyak informasi yang didapatkan, dimana umur
41
4.2.4 Pengetahuan Responden Berdasarkan Lama Kerja
berpengetahuan kurang pada lama kerjanya < 4 tahun sebanyak 15 orang (48.4%),
dan minoritas petugas berpengetahuan kurang pada lama kerjanya 21-35 tahun
masa lalu.
pengetahuan petugas rekam medis. Oleh karena itu seseorang yang mempunyai
membahayakan bagi dirinya dalam bekerja. Semakin lama petugas bekerja maka
42
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
berkas rekam medis di RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2015
(3.23%) dan juga pada jenjang pendidikan > S-1 sebanyak 1 orang
(3.23%).
43
3. Berdasarkan umur, pengetahuan petugas rekam medis dalam pelepasan
(3.2%).
tahun. Hal ini memperkuat asumsi peneliti bahwa pendidikan, umur dan
5.2 Saran
44
kerja yang jelas, sarana yang memadai dan sebagainya sehingga petugas
4. Bagi Perpustakaan
akan datang.
45
DAFTAR PUSTAKA
Rustiyanto, Ery. 2009. Etika Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan.
Yogyakarta : Graha Ilmu.
DepKes RI. 1997. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Rekam Medis Rumah `
Sakit. Dirjen Yanmed. Jakarrta
DepKes RI. 2006. Pedoman Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam Medis
Rumah Sakit di Indonesia Revisi II. Dirjen Yanmed. Jakarta
Hatta, Gemala. 2012. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan dan Sarana
Pelayanan Kesehatan. Universitas Indonesia. Jakarta
Saryono. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta. Mitra Cindekia
Ummul, F. Sunny 2008. Rekam Medik dalam Sorotan Hukum dan Etika . Jakarta:
Penerbit Universitas Sebelas Maret Press
Mathis dan Jacson. 2002. Kinerja Petugas. Jakarta : Rhineka Cipta
Notoatmodjo, S. 2003. Tingkat Pengetahuan. Jakarta : Rhineka Cipta
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan Edisi Revisi. Jakarta :
Rhineka Cipta.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 269/MENKES/
PER/III/ 2008 Tentang Rekam Medis
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 32 Tahun 1996 Tentang Tenaga
Kesehatan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 10 Tahun 1966 Tentang Wajib
Simpan Rahasia Kedokteran.
Presiden Republik Indonesia. 2009. Undang-undang Republik Indonesia Nomor
36 tahun 2009 Tentang Kesehatan. Jakarta
Presiden Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit. Jakarta
M.Thalal dan Hiswanil. Aspek Hukum dalam Pelayanan Kesehatan. Adminstrasi
Fakultas Tehnik USU. Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan
Masyarakat USU.
Guwandi, J. 2007. Hukum Medik ( Medical law). Penerbit : Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia
46
47