Anda di halaman 1dari 2

Nama : Andrian Fijar

Nim : 119100042

Latihan Kasus
Bapak Arya Gading adalah seorang pengusaha sepatu yang sangat berambisius untuk
mengembangkan usahanya, dengan nama perusahaan PT Sepatu Sejahtera. Ia berencana pada
tahun depan untuk membuka kantor pemasaran di berbagai kota penting di Indonesia. Pabrik
sepatu bapak Arya Gading terletak di Bekasi dan telah berusia selama 12 tahun, dimana jumlah
karyawan sebanyak 95 orang.
Dalam menjalankan usaha bisnis tersebut bapak Arya Gading meminjam uang ke bank sebesar
Rp 900.000.000,-. Dan karena ia berencana untuk ekspansi dengan membuka kantor pemasaran
ke berbagai kota besar di Indonesia maka jumlah pinjaman rencananya akan ditambah sebesar
Rp 750.000.000,- lagi dan setiap pinjaman itu ia mengagunankan rumah, tanah dan terakhir
gedung pabrik usahanya tersebut. Artinya ia berkewajiban untuk membayar cicilan kredit secara
tepat waktu setiap bulannya, dan jika ia terlambat maka sangsi akan ia terima dari pihak bank.
Termasuk sangsi yang paling tinggi yaitu agunan (collateral) akan diambil untuk dilelang oleh
bank, dan namanya akan cacat atau masuk dalam daftar black list bank.
Dalam menjalankan usaha bisnis industri sepatu tersebut Bapak Arya Gading dianggap oleh para
karyawan bersifat arogan dan sering bertindak sewenang-wenang Yaitu dalam bentuk memberi
gaji karyawan yang rendah, uang lembur yang kecil, dan ia bisa memecat setiap karyawan yang
dianggap olehnya tidak layak untuk bekerja lagi di sana. Karena dalam pandangan Bapak Arya
Gading calon karyawan sangat mudah untuk diperoleh, jadi tidak ia tidak akan kesulitan untuk
mendapatkan karyawan baru yaitu pengganti bagi setiap karyawan yang akan dipecat tersebut.
Berdasarkan kasus ini maka berikan solusinya dan apa yang seharusnya dilakukan oleh Bapak
Arya Gading dalam menjalankan usahanya namun tetap mengedepankan nilai-nilai etika bisnis
di dalamnya.
Solusi :
Ada kesalahan yang dilakukan oleh bapak Arya Gading dalam etika bisnis
1. Bersifat arogan
2. Bertindak sewenang wenang dalam bentuk memberi gaji karyawan yang rendah dan
3. memecat karyawan yang dianggap tidak layak
Seorang pengusaha seharusnya mempunyai sifat tawadhu yaitu rendah hati. Karna dengan sifat
tawadhu maka seorang pengusaha dapat berfikir secara jernih. Saran untuk bapak Arya Gading
sebaiknya lebih banyak bersyukur dan ingat bahwa perusahaan yang bapak punya itu hanya
titipan, jadi coba untuk rubah sifat arogannya. Dengan merubah sifat arogan menjadi sifat
tawadhu maka bapak Arya Gading akan mengedepankan nilai nilai etika bisnis.
dalam bentuk memberi gaji karyawan dan upah lembur yang kecil tidak sepenuhnya
menyalahkan bapak Arya Gading karena setiap calon karyawan pasti sudah diberitahu mengenai
upah yang akan diterima pada saat bekerja. Tetapi tidak bisa menyalahkan calon karyawan juga,
karna setiap orang pasti membutuhkan pekerjaan. Saran untuk bapak Arya Gading seharusnya
memberikan upah yang sesuai dengan apa yang dikerjakan karena dengan memberikan upah
yang cukup kepada karyawan maka karyawan akan semangat dalam bekerja dan bisa memajukan
perusahaan.
Memecat karyawan yang dianggap tidak layak adalah tindakan yang tidak sesuai dengan kode
etik. Saran untuk bapak Arya Gading sebaiknya memberi pemahaman terhadap karyawan yang
memang belum mengerti mengenai perusahaan agar karyawan paham dan bisa mengikuti SOP
perusahaan. Untuk karyawan yang melanggar SOP sebaiknya jangan langsung dipecat, diberi
surat peringatan terlebih dahulu. Dengan begitu bapak Arya Gading sudah mengedepankan nilai
nilai etika bisnis.

Anda mungkin juga menyukai