ORGANISASI PII, ETIKA PROFESI

& UU KEINSINYURAN

DIPAPARKAN OLEH Dr. IR. TAUFIQ SAIDI, M.ENG, IPU, 25 SEPTEMBER 2021
DISUSUN OLEH RUDIANTO HANDOJO, IPM, 31 JANUARI 2019
PERSATUAN
INSINYUR
INDONESIA
2018-2021
 SEKILAS SEJARAH

Tugas dalam
UU No 11
tentang
Keinsinyuran

Pendiri ITI Kesetaraan

di bawah Membentuk
Didirikan oleh Ir. naungan Yayasan Sertifikasi 23 Badan
Insinyur IABEE
Djuanda & Ir. Pendidikan Kejuruan (Indonesia Accreditation
Rooseno Teknologi Profesional (IP) Board for Engineering
di ITB Indonesia di APEC & Education)
(YPTI) ASEAN 2018
59 61 64 1997 Jumlah anggota
PII lebih dari
84 2003 14 30.000 dengan
1952
Berperan 14.000 IP
Merintis
dalam pendirian insinyur
pendidikan tinggi Profesional 4.300 IPM
teknologi seperti melalui kerjasama setara 500 AER
ITB, ITS IEAust- Internasional
& FTUI
 KETUA UMUM PII 1952 - 2018

IR. SURATMAN IR. G M TAMPUBOLON

IR. DJUANDA KARTAWIDJAJA IR. KASLAN TOHIR IR. UKAR BRATAKUSUMA IR. BRATANATA
1959-1961 1965-1969 1969-1984
1952-1954 1954-1959 1961-1965

IR. SUMANTRI IR. ABURIZAL BAKRIE IR. ARIFIN PANIGORO IR. QOYUM TJANDRANEGARA IR. PANDRI PRABONO
1984-1989 1989-1994 1994-1999 1999-2001 2001-2004 IR. RAUF PURNAMA
2004-2006

IR. AIRLANGGA HARTARTO DR..IR.MUH. SAID DIDU IR. BOBBY GAFUR UMAR MBA DR.IR. HERMANTO DARDAK
2006-2009 2009-2012 2012-2015 2015-2018
DR. IR. HERU DEWANTO, M.Sc.(Eng), IPU ASEAN Eng.
2019-2021
STANDAR KEINSINYURAN

PKB
PERPANJANGAN
STRI
a. Standar layanan Insinyur
PRAKTEK
Ir. ditetapkan oleh menteri yang
Asing
KEINSINYURAN STRI (PE) membina bidang Keinsinyuran atas
SURAT TANDA usul PII.
REGISTRASI
INSINYUR
SERTIFIKAT KOMPETENSI
INSINYUR b. Standar kompetensi
UJI
KOMPETENSI Insinyur ditetapkan oleh Dewan
Insinyur Indonesia bersama
menteri yang membina bidang
Keinsinyuran.

c. Standar Program Profesi

Insinyur ditetapkan oleh Menteri
INSINYUR yang disusun atas usul perguruan
tinggi penyelenggara Program
Profesi Insinyur bersama dengan

PERTI PPI menteri yang membina bidang

Keinsinyuran dan Dewan Insinyur
Indonesia.
ST
 TUGAS DARI UU 11/2014 KEINSINYURAN
Audit Kinerja Diawasi
Keinsinyuran DEWAN
oleh INSINYUR
PEMERINTAH INDONESIA
PKB PENYELENGGARA
PKB
PERPANJANGAN
STRI
Usul STANDAR Ir. ORG
PRAKTEK IR KERJASAMA
LAYANAN Asing INT’L INTERNASIONAL
INSINYUR
KEINSINYURAN STRI (PE)
SURAT TANDA (disahkan DII)
REGISTRASI REGISTRASI
INSINYUR
INSINYUR
SERTIFIKAT KOMPETENSI ber SKI
INSINYUR
PEMBENTUKAN BK BK UJI AKREDITASI
LSP MP KOMPETENSI HKK HKK
MP HKK
LSP

ADVOKASI
INSINYUR

PENGAWASAN INSINYUR PENCATAT

KEWAJIBAN INSINYUR
INSINYUR
PENEGAKAN KERJASAMA PT, PII,
KODE ETIK PERTI PPI INDUSTRI dan
KEMENTERIAN
ST
 BADAN KEJURUAN
BK T. FISIKA BK KEBUMIAN &
BK SIPIL
ENERGI

BK MESIN BK GEODESI BK T.ARSITEKTUR

BK ELEKTRO BK KELAUTAN BK T.MATERIAL

BK KIMIA BK INDUSTRI
BK DIRGANTARA
PERTANIAN

BK T. LINGKUNGAN BK T. TAMBANG BK T. KEHUTANAN

BK T. INDUSTRI BK BK T. KEWILAYAHAN
T. PERMINYAKAN & PERKOTAAN

BK T.
BK PERTANIAN BK T. METALURGI
INFORMATIKA

BK TEKNIK PERKERETAPIAN
 CABANG DAN WILAYAH
N.A.D. MALUT
• Banda Aceh KALTIM GORONTALO SULUT
• Gorontalo • Kab. Minahasa • Ternate
• Lhok Seumawe • Samarinda
• Aceh Besar • Bontang Utara
SULBAR • Manado
• Bireuen RIAU KALBAR • Berau
MALUKU
• Aceh Barat •Kampar • Pontianak • Balikpapan
SUMUT •Duri KALTENG KALSEL SULTENG SULTRA
•Medan • Siak KEPRI • Palangkaraya • Palu
•Binjai Sriindrapura • Batam
• Banjarmasin
SULSEL
MALUKU
•Pekanbaru
SUMBAR KALIMANTAN • Maros • Makassar
•Lingga
•Padang • Pare-pare • Pangkep
•Dumai
•Pariaman • Pinrang • Barru
•Bengkalis
•Bukittinggi
•Indragiri Hilir • Gowa • Jeneponto IRJABAR
•Padang Panjang
•Indragiri Hulu BANGKA • Takalar • Bantaeng
•Kab. Solok • Bulukumba • Soppeng
•Bengkalis BELITUNG PAPUA
•Kab. Agam • Sinjau • Sidrap
• Kab. Limapuluh JAMBI
• Babel SULAWESI • Bone • Tator
Kota • Jambi • Wajo • Palopo
BENGKULU SUMSEL • Sorowako • Selayar PAPUA
• Bengkulu • Palembang JAWA
LAMPUNG DKI JAKARTA JATENG JATIM
•Lampung • Jakarta Timur • Semarang • Malang • Pasuruan • Pamekasan • Sampang
•Kab Lampung Barat • Jakarta Sltn • Surakarta • Ngawi • Bondowoso • Sumenep • Bangkalan
• Kab Lampung Selatan BANTEN • Cepu Blora • Surabaya • Jombang
•Kab Way Kanan • Cilegon • Ungaran • Probolinggo • Mojokerto
•Kab Lampung Timur • Serang • Trenggalek • Tuban
•Kab Tanggamus
DI YOGYAKARTA • Lamongan • Kota Malang
• Tangerang Slt
•Kab Lampung Utara • Tangerang Kota
• Yogyakarta
• Bojonegoro • Jember NUSA TENGGARA
•Kab Tulang Bawang • Situbondo • Tulungagung
•Kab Lampung Tengah JABAR • Bantul • Banyuwangi • Blitar BALI
•Metro • Bandung • Sleman NTB NTT
• Kota Batu • Sidoarjo
• Bogor • Kodya Yogyakarta • Mataram • Kupang
•Bandar Lampung • Kota Probolinggo
• Sukabumi
SUMATRA • Bekasi
KERJA SAMA INTERNASIONAL

Federation of
Engineers
Institution
Asia and
FEIAP Pacific

Association of
Engineering
Education of
South East
Asia and Pacific

Asean
Federation
Engineers
Organization

AFEO
by AFEO Aliansi
Asean Washington Accord
Academy Sidney Accord
Engineering and Bologna Accord
Technology APEC Engineer
 MENJADI
INSINYUR YANG
KOMPETEN &
BER-ETIKA PROFESI:
INSINYUR
PROFESIONAL
UNDANG-UNDANG
NO 11/2014
TENTANG
KEINSINYURAN
1. MELINDUNGI MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN
MENINGKATKAN
STANDAR KESELAMATAN
DAN KEAMANAN SERTA
STANDAR
KEBERLANJUTAN
LINGKUNGAN
2. MENGELOLA KEBUTUHAN INSINYUR ASING
Mengantisipasi sumber dana investasi asing/
lembaga keuangan asing yang membawa sumber
daya manusianya.

APEC TPP?
INFRASTRUKTUR
2015-2019:
Rp 5.519 Triliun

Liberalisasi ASEAN:
AEC 2015 termasuk,
Jasa Keinsinyuran

Kehadiran
INVESTOR ASING

HANYA INSINYUR ASING YANG DIBUTUHKAN

PEMBANGUNAN NASIONAL YANG DAPAT IJIN KERJA.
3. MENINGKATKAN KEMBALI MINAT INSINYUR
2014
Kini
750.000

Brazil China India Indonesia Korea Malaysia Thailand Vietnam

JUMLAH
INSINYUR
25,309
ST
/1 juta
penduduk Kini 3.076 9,037
5,730 3,380 3,333 4,121
3,053 2,671
Dari berbagai
sumber,,
tahun 2004 2007

Kini
48.000
TAMBAHAN
IR/TAHUN

Tambahan Kini 194

ST /tahun
/1 juta
penduduk
Dari berbagai
sumber,,
tahun 2004 2007
MENINGKATKAN MINAT PADA KEINSINYURAN, DAN
MENINGKATKAN PENGHARGAAN PADA INSINYUR
4. MENINGKATKAN MINAT PADA KEINSINYURAN
Seni; 0,77%
Agama; 1,93%
MIPA; 2,35% Humaniora;
1,78%
Pertanian;
3,57%
Kesehatan;
Pendidikan;
7,31%
36,80%

Sosial; 13,50%

Teknik;
Ilmu-Ilmu Komputer 55,1 %
13,63%
Sistem Komputer 2,3 % Ekonomi;
Lainnya, 42,9% 18,35%

% LULUSAN S1
JUMLAH 2010-2016 (7 TAHUN):
% Mahasiswa ,38
Teknik & ,33
,17 24 25
Pertanian/ ,15
Keseluruhan
Dari berbagai sumber,,
tahun 2004 2007 China India Indonesia Korea Malaysia Thailand Vietnam
MENINGKATKAN MINAT KEINSINYURAN PADA GENERASI MUDA
5. TRANSFER IPTEK ATASI KESENJANGAN PENDIDIKAN

Universitas Akademi SD SMP

4,8% 2,8% 50,4 % 19,1%

INDONESIA MALAYSIA OECD

KOMPOSISI Tinggi
(S1, D3,D4) 7,6% 20,3% 40,3%
PENDIDIKAN
ANGKATAN KERJA Menengah 22,9% 56,3% 39,3%
(SMA-SMK)
2010 Dasar
(SD,SMP)
69,4% 24,3% 20,4%

INDONESIA Lulus S1 D1,2,3,4

KOMPOSISI Tinggi
(S1, D3,D4) 11,01%
8,32% 2,69% 114,82
PENDIDIKAN
ANGKATAN KERJA Menengah 26,69%
SMA
8,32%
SMK
2,69%
Juta jiwa
(SMA-SMK)
2016 Dasar 62,30% Tidak Tidak Lulus SD SMP
(SD,SMP) sekolah SD
3,82& 13,03% 27,42 % 18,03%

TRANSFER IPTEK KE KEGIATAN YANG SDM-NYA DARI YANG

BERPENDIDIKAN DASAR (TANGGUNG JAWAB SOSIAL)
6. MENINGKATKAN INOVASI INSINYUR DI INDUSTRI
MERANGSANG PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI
DI INDUSTRI
IKM IKM IKM IKM IKM

KEM-
BANGKAN
DAYA SAING &
NILAI TAMBAH
IKM 92% IKM

BERKELANJUTAN
8% Industri
Manufaktur Kalau hanya
berdasar PENGOPERASIAN &
IKM pembelian lisensi IKM
Dari PENELITIAN &
PENGEMBANGAN
PEMELIHARAAN
PENGEMBANGAN PERANGKAT KERAS:
TEKNOLOGI IKM IKM IKM IKM IKM PERAN INSINYUR TIDAK MAKSIMAL
IPTEK INVESTASI: PEMBELIAN
IKM IKM IKM IKM IKM ALAT TEKNOLOGI
(jumlah IKM: 4,3 juta unit)
IKM TANPA IPTEK TIDAK
MAKSIMAL
MERANGSANG
TANGGUNG JAWAB SOSIAL
KEINSINYURAN
7. MENDORONG PEMUTAKHIRAN PENGETAHUAN
KOMPETISI INSINYUR GLOBAL
Kebutuhan kemampuan
Keinsinyuran modern
(Engineer 2020):
• Kerjasama multi disiplin dan
Perlu teknologi dan multi layer
engineering dari • Sistem energi, air, material,
INDUSTRI berbagai sumber. keselamatan, keberlanjutan
INTEGRATOR • Pengelolaan resiko dan
yang makin kompleks akuntabilitas
pemutakhiran dan • Pengetahuan engineering :
pengembangannya, nano-, bio-, neuro-, geo,
• Pemanfaatan IT baru
• Model matematika
mutakhir, cloud computing,
simulasi dan visualisasi
PKB (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan)
1 2 3 4 Pembaruan
Pengetahuan
Peningkatan
pengalaman
Penurunan Penurunan
pengetahuan pengalaman pengetahuan
PENJELASAN UU KEINSINYURAN

Dengan UU ini
diharapkan Keinsinyuran dapat
meningkatkan daya saing bangsa dan
PENGATURAN
negara dalam menggali dan memberikan

DALAM
nilai tambah atas berbagai potensi yang
dimiliki tanah air, menjawab kebutuhan
UU No 11/2014
mengatasi segala kendala dan masalah
dari perubahan global yang dihadapi dan
KEINSINYURAN
selanjutnya dapat menyumbang banyak
bagi kemajuan
dan kemandirian bangsa.

INSINYUR
(iklim)
KEINSINYURAN
PENGATURAN DALAM UU KEINSINYURAN

KESELAMATAN
KEBERLANJUTAN
KEAMANAN
LINGKUNGAN MAJU MANDIRI
MASYARAKAT

7.PENGEMBANGAN PEMIHAKAN PADA

KEPROFESIAN SDM KEINSINYURAN
BERKELANJUTAN NASIONAL,
LEMBAGA KERJA
KEINSINYURAN NASIONAL,
6. 5.REGISTRASI dan
INSINYUR INSINYUR PRODUK HASIL
ASING (yang kompeten) KEINSINYURAN NASIONAL;
4.HAK DAN
KEWAJIBAN INOVASI DAN NILAI
INSINYUR TAMBAH SECARA
BERKESINAMBUNGAN
3.PROGRAM
2.STANDAR
PROFESI
KEINSINYURAN
INSINYUR

1.CAKUPAN
KEINSINYURAN

INSINYUR (iklim)
KEINSINYURAN
9. ORGANISASI
INSINYUR: PII
8. DEWAN INSINYUR INDONESIA 10. PEMBINAAN
 HAK DAN KEWAJIBAN INSINYUR
BAB IX HAK DAN KEWAJIBAN
BERHAK
• Memperoleh pelindungan
hukum selama melaksanakan
kode etik insinyur dan standar
Keinsinyuran;
• Menerima imbalan hasil kerja
sesuai dengan perjanjian kerja;
• Mendapatkan pembinaan dan
pemeliharaan kompetensi
profesi Keinsinyuran.
BERKEWAJIBAN
• Melaksanakan kode etik Insinyur;
• Mengupayakan inovasi dan nilai
tambah;
• Melaksanakan standar
Keinsinyuran;
• Memutakhirkan Iptek;
• Menerapkan keberpihakan;
• Melaksanakan secara berkala
darma bakti masyarakat yang
bersifat sukarela;
• Melakukan pencatatan rekam
kerja keinsinyuran.
 PEMERINTAH:

PEMBINA DAN
PENCIPTA IKLIM
BERKEMBANGNYA
KEINSINYURAN

PERAN
KELEMBAGAAN
DAN
PEMERINTAH
PERSATUAN DEWAN INSINYUR
(iklim keinsinyuran)
INSINYUR INDONESIA
INDONESIA (PII): (DII):

PELAKSANA PERUMUS
KEBIJAKAN DII KEBIJAKAN
DAN PELAYANAN
KELEMBAGAAN: DEWAN INSINYUR INDONESIA
BAB X DEWAN INSINYUR INDONESIA

PRESIDEN Dewan Insinyur Indonesia bertugas

Merumuskan kebijakan:
• sistem registrasi Insinyur,
• usul standar Program Profesi
DEWAN INSINYUR Insinyur,
INDONESIA • standar Pengembangan
UNSUR Keprofesian Berkelanjutan,
PEMERINTAH • pengawasan pelaksanaan Praktik
INDUSTRI Keinsinyuran oleh PII,
PERGURUAN TINGGI • sistem Uji Kompetensi,
PII • standar kompetensi Insinyur dan
Pemanfaat Keinsinyuran
Menjalin perjanjian kerja sama
Keinsinyuran internasional

Mengawasi alih teknologi oleh

insinyur asing
KELEMBAGAAN: DEWAN INSINYUR INDONESIA
BAB XI PERSATUAN INSINYUR
INDONESIA
PII bertugas melaksanaan kebijakan
Dewan Insinyur Indonesia dalam:
DEWAN INSINYUR
INDONESIA • pelayanan keinsinyuran;
Sistem Uji • Program Profesi Insinyur bersama
Kompetensi dengan perguruan tinggi;
PERSATUAN • Pengembangan Keprofesian
Kode Berkelanjutan;
AKREDITASI INSINYUR etik
INDONESIA Insinyur • pengawasan kewajiban insinyur;
• registrasi Insinyur;
Wadah berhimpun
Insinyur Indonesia PII bertugas :
• menetapkan, menerapkan, dan
HKK HKK HKK menegakkan kode etik Insinyur;
• memberikan advokasi bagi insinyur
• memberikan akreditasi pada himpunan
keahlian keinsinyuran (HKK)
TANGGUNG JAWAB PEMBINAAN PEMERINTAH
BAB XII PEMBINAAN KEINSINYURAN
Pemerintah bertanggung jawab :
PEMERINTAH: MENTERI • Menetapkan kebijakan pengembangan
TERKAIT
KEM kapasitas Keinsinyuran
PERTAHANAN • Meningkatkan kegiatan penelitian,
KEM
PERINDUSTRIAN pengembangan, dan perekayasaan;
KEM KEM KEM • Mendorong industri melakukan
PU PERHUBUNGAN ESDM penelitian dan pengembangan untuk
KEM KEM KEM meningkatkan nilai tambah;
KEHUTANAN RISTEK PERTANIAN
• Mendorong Insinyur kreatif dan inovatif
KEMENTERIAN untuk menciptakan nilai tambah;
BIDANG
PENDIDIKAN • Mendorong peningkatan produksi dalam
negeri yang berdaya saing dari jasa
KEMRISTEKDIKTI Keinsinyuran;
• Meningkatkan peran Insinyur dalam
pembangunan nasional
• Remunerasi tarif jasa Keinsinyuran yang
setara dan berkeadilan;
• Melakukan sosialisasi guna menarik
minat generasi muda untuk menjadi
Insinyur
 KETENTUAN PIDANA
BAB XIII KETENTUAN PIDANA

Bagi bukan Insinyur yang

menjalankan Praktik Keinsinyuran
dan bertindak sebagai Insinyur
Bagi
Pidana penjara denda paling Insinyur atau Insinyur Asing
paling lama banyak dua yang dalam melaksanakan
dua tahun dan/ ratus juta tugasnya tidak memenuhi
atau rupiah
standar Keinsinyuran sehingga
mengakibatkan kecelakaan,
Bagi bukan Insinyur yang bertindak
hilangnya nyawa seseorang,
sebagai insinyur sehingga
dan/atau hilangnya harta benda
mengakibatkan kecelakaan, cacat,
hilangnya nyawa seseorang,
dan/atau hilangnya harta benda Pidana penjara denda paling
paling lama lima banyak satu
Pidana tahun dan/ atau miliar rupiah
penjara paling denda paling
lama sepuluh banyak satu
tahun dan/ miliar rupiah
atau
TERIMA KASIH