Anda di halaman 1dari 75

KODE ETIK DAN

ETIKA PROFESI
DALAM
KEINSINYURAN
• Oleh:

OLEH:
Prof. Dr. Ir. DJOKO SANTOSO, M.Sc., PhD (Hon), IPU,
Asean Eng.
No.Registrasi (STRI): 3.05.19.1.2.00000006
Ketua Badan Kejuruan Kebumian dan Energi, PII
Anggota Dewan pakar PII
GURUBESAR ITB

• Kuliah Umum pada PSPPI


UNIVERSITAS PARAHYANGAN
• 22 Oktober 2022
• Pendahuluan
• Kesejahteraan dan keberlanjutan
kemanusiaan
• Insinyur dan keinsinyuran
DAFTAR • Keprofesionalan
ISI • Pendidikan dan pelatihan Profesi
Insinyur di Indonesia
• Etika Insinyur Indonesia
• Penutup
PENDAHULUAN
INDONESIA WORKFORCE
ACCORDING TO THEIR
EDUCATION LEVEL (%)
FEB. 2010 – FEB. 2021 (BPS,
2021)
36
ELEMENTARY SCHOOL/LESS 41
50
18
PRIMARY HIGH SCHOOL 17
19 Quality
32
SECONDARY HIGH SCHOOL 32 Access
24
3 Relevance
ACADEMY/DIPLOMA 2
3 Competitiveness
10
UNIVERSITY 8 Governance
5

0 10 20 30 40 50 60
2021 2015 2010

• (2018)
3200
731
2899 3032 1587
2939

1335 549 911 1079

3200: by 1 mio population


Apa yang kita cari ???

(2017)
INTERNATIONAL
“ETIKA MENJAMIN ETHICS

KESEJAHTERAAN MASYARAKAT” NATIONAL


ETHICS
BUSINESS
ETHICS
PROFESSIONAL
ETHICS

MASYARAKAT PERSONAL
ETHICS

7
Etika profesi insinyur (engineer
personal ethics)
Layanan keinsinyuran

PROFESI
INSINYUR ETIKA MASYARAKAT

Perlakukan dan
Apa? hak khusus
Mengapa?
Bagaimana?
LALU?  Pelaksanaan PROGRAM PROFESI INSINYUR
• PSPPI ADALAH PENDIDIKAN UNTUK ORANG BEKERJA
• TIDAK BOLEH ADA LULUSAN PSPPI menjadi
INSINYUR MENGANGGUR

• DESAIN PEMBELAJARAN BERBEDA


DENGAN PENDIDIKAN AKADEMIK ATAU
VOKASI

• BAGAIMANA?
• KOMUNIKASI ANTARA PARA PROFESIONAL “JUNIOR” DAN SENIOR

• INSINYUR YANG PROFESIONAL


PERAN DOSEN & PROFESOR PADA PERGURUAN TINGGI (UU-12/2012)
PROSES PENELITIAN
YANG BERMUTU SUASANA AKADEMIK &
AKUNTABILITAS

INPUT OUTPUT
1. IPTEK KINI PROSES PENDIDIKAN 1.IPTEK BARU
2. MAHASISWA ILMU PENG.
BARU
YANG BERMUTU 2. SDM PROF.
3. BUDAYA KINI 3..BUDAYA BARU
4. INDUSTRI BARU

PROSES PENGABDIAN
MASYARAKAT
YANG BERMUTU

PENINGKATAN KUALITAS PENDANAAN

DANA PEM. DANA MASY.


DOSEN & PROFESSOR
INSINYUR WAJIB MEMBUAT KESEIMBANGAN
ANTARA KESEJAHTERAAN DAN KEBERLANJUTAN
LINGKUNGAN (TERMASUK KEHIDUPAN KITA)

KESEJAHTERAAN
Apa yang diperlukan? KESEIMBANGAN
1. Etika
2. Standar
1. SLI
2. SKI
3. PPI
3. “Enforcement” LINGKUNGAN

KEBERLANJUTAN
INSINYUR DIDIDIK UNTUK MENJAGA KEBERLANJUTAN
LINGKUNGAN DAN KEMANUSIAAN DENGAN KESEIMBANGAN
ANTARA PENGENDALIAN KESEJAHTERAAN MANUSIA DAN
KEBERLANJUTAN LINGKUNGAN
KESEJAHTERAAN
KESEIMBANGAN

BERETIKA
PROFESIONAL

KEBERLANJUTAN
Insinyur dan
Keinsinyuran
Insinyur
PII: DEFISISI INSINYUR
Adalah seseorang yang dalam melaksanakan
profesinya mempergunakan pengetahuan
matematika dan pengetahuan alam,
yang diperoleh dari pendidikan; pengalaman
dan pelatihan,
untuk secara ekonomis mengubah dan
mengembangkan suatu bahan; energi dan
berbagai sumber daya yang berasal dari
alam, menjadi produk lain
demi kepentingan kesejahteraan;
kenyamanan; kesehatan dan keselamatan
The Institution of Professional Engineers, Japan (IPEJ) umat manusia.

Introduction of the Institution of Professional Engineers,


Japan (IPEJ) and it’s overseas business

Professional Engineers - people who will help you open up a bright


future, and make contributions to the world communities!

Orang-orang yang akan membantu Anda membuka masa depan yang cerah
dan membuat kontribusi untuk Masyarakat dunia
• Registrasi profesional memberikan
tolok ukur di mana publik, pemberi
kerja, dan klien mereka dapat
memiliki keyakinan dan kepercayaan
bahwa insinyur dan teknisi
teregistrasi telah memenuhi standar
Insinyur profesional yang diakui secara global.
(UK-Engineering Council).
Teregistrasi? • Agar teregistrasi, kompetensi dan
komitmen setiap individu dinilai
secara independen dan menyeluruh
oleh rekan-rekan mereka.
Scientists discover the world that
exists;
Engineers create the world that
never was."
Theodore Von Karman aerospace engineering
• 11 ABET Criteria:
• An ability to apply knowledge of mathematics,
science, and engineering.
• An ability to design and conduct experiments, as
well as to analyze and interpret data.
• An ability to design a system, component, or process
to meet desired needs within realistic constraints
such as economi, environmental, social, political,
ethical, health and safety, manufacturability, and
sustainability.
• An ability to function on multidisciplinary teams.
• An ability to identify, formulate, and solve
engineering problems.
• An understanding of professional and ethical
Basis rujukan standar responsibility.
keinsinyuran? “ABET” • An ability to communicate effectively.
• The broad education necessary to understand the
impact of engineering solutions in a global,
economic, environmental, and societal context.
• A recognition of the need for, and an ability to
engage in life-long learning.
• A knowledge of contemporary issues.
• An ability to use the techniques, skills, and modern
engineering tools necessary for engineering practice.

• Jika dikuasai mampu menghasilkan karya


keinsinyuran yang unggul
INSINYUR DALAM UU KEINSINYURAN
CAKUPAN KEINSINYURAN (UU 11/2014: Keinsinyuran)
a b c d e f g
Bidang
Kerja Pendidikan Penelitian, Konsultansi Teknik dan Ekplorasi Penggalian, Pembangunan
dan pengembang , rancang manajemen dan penanaman, ,
pelatihan an, bangun, industri, eksploitasi peningkatan, pembentukan,
(ps. 5 ayat 2, UU11/2014) teknik/tekno pengkajian, dan manufaktur, sumber dan pengoperasian
logi dan konstruksi pengolahan, daya pemuliaan , dan
komersialisas dan proses mineral sumber daya pemeliharaan
i; produk alami aset.
1 kebumian dan energi; ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
rekayasa sipil dan lingkungan
2
terbangun; ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
3 industri; ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
konservasi dan pengelolaan
4 ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
sumber daya alam;
5 pertanian dan hasil pertanian; ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
6 teknologi kelautan dan perkapalan; ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
7 aeronotika dan astronotika ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔

Disiplin (ps. 5 ayat 1, UU11/2014)


Teknik
KEPROFESIONALAN
APAKAH PROFESIONAL ITU?

Asal kata: to profess artinya mengakui.

Keprofesionalan Profesi adalah kata serapan dari sebuah


(Professionalism) kata dalam bahasa Inggris ”to
Profess", yang bermakna: "Janji untuk
memenuhi kewajiban melakukan suatu
tugas khusus secara
tetap/permanen".

20
• Tanpa pamrih (Altruism)
• Kepemimpinan (Leadership),
• Rasa hormat (Respect),
• Kehormatan dan integritas
Perilaku (honor and integrity),
profesional • Tanggung jawab dan
akuntabilitas,
• Keunggulan dan kesarjanaan
(excellence and scholarship),
• Kepedulian
• Memiliki “body of knowledge/practice”
(ilmu pengetahuan, keterampilan dan
perilaku yang diperlukan untuk praktik
keinsinyuran)
• Mempunyai kewenangan berpraktik
• Mematuhi dan setia kepada kode etik
• Memiliki jiwa kuat dengan
Profesi
mengutamakan layanan kepada
masyarakat
• Memiliki keterampilan dalam
melaksanakan layanan jasa;
• Memperoleh kompensasi atas jasa yang
diberikan;
• Memiliki otoritas dan tanggung jawab
mutlak;
• Memperoleh pengakuan dan
penghargaan;
• Merupakan bagian dari suatu kelompok
profesi.
• Memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi
yang memadai;
Profesional; • Melakukan inovasi untuk
perbaharuan/pengembangan kemajuan
Merupakan ciri pengetahuan;
• Mengutamakan layanan kepada masyarakat;
penggunaan • Memiliki integritas dan tanggungjawab;

standar teknis • Memiliki kepercayaan diri tinggi;


• Memiliki kemampuan mengambil
dan penerapan keputusan/diskresi;

etika profesi • Memiliki lisensi dengan standar memadai;


• Memiliki dedikasi tinggi untuk layanan profesi
di atas kepentingan pribadi, kelompok
maupun materi.
• Perilaku insinyur dalam berpraktik dan
bersikap sebagai bagian dari masyarakat;
• Perolehan penghargaan/pengakuan dari
klien/pengguna jasa keinsinyuran;
Keprofesionalan • Pengakuan masyarakat luas atas karya
merupakan ciri keinsinyuran yang dimanfaatkan
masyarakat luas;
dari insinyur • Pekerjaan yang diselesaikan dengan baik;

yang profesional • Pengembangan keberpihakan terhadap


hak dan kewajiban keinsinyuran;
• Pengembangan prinsip profesionalisme
secara berkelanjutan;
• Memiliki lisensi;

INSINYUR • Menjaga dan meningkatkan kompetensi yaitu


ilmu pengetahuan, keterampilan dan perilaku;
PROFESIONAL : • Mengutamakan keamanan dan keselamatan
umum;
Adalah insinyur yang • Menerapkan praktik tata kelola keinsinyuran
yang terbaik (jujur kepada pengguna jasa,
berpraktik penyelesaian masalah secara internal,
melakukan konsultasi kepada fihak yang
berpedoman kepada kompeten);
kode etik keinsinyuran • Mendorong rekan sesama insinyur untuk
keprofesionalan;
• Membangun kesetiakawanan dalam
keinsinyuran.
Awalnya, dimaknai untuk orang yang mengaku patuh pada
sumpah tatanan agama;
 Tindakan komitmen bebas terhadap cara hidup tertentu
 kesetiaan pada standar moral yang tinggi
 keterampilan, pengetahuan, praktik “seni”

Saat ini, dapat diartikan sebagai orang yang "memenuhi syarat


tertentu" dalam bidang tertentu;
LALU?  Pengetahuan tentang “teori khusus” atau pendidikan
yang tepat/sesuai
 Pengetahuan dan keterampilan yang penting untuk
kesejahteraan masyarakat
 Terdapat organisasi/institusi profesional dan kode etik
 Ada sanksi sosial khusus

26
• Keprofesionalan atau status profesional
memberikan keuntungan ekonomi
Model-model
ikatan dalam • Keprofesionalan menjadikan “monopoli”
keprofesionalan: (kekhususan) yang memberikan (imbal
1. Model dalam balik) renumerasi tinggi
Bisnis
• Keprofesionalan dapat menjadikan
pengaturan tersendiri (otonomi) terhadap
peraturan pemerintah

27
Keprofesionalan adalah pengawal kepercayaan publik

Keprofesionalan adalah institusi sosial — mengapa?


diorganisasikan oleh beberapa ketentuan masyarakat
Model-model dan mendapatkan kewenangan khusus sebagai imbalan
keprofesionalan: atas “tindakan, barang dan jasa” yang bermanfaat
secara sosial (“Lisensi” (terdaftar/teregistrasi))
2. Model dalam
kontrak sosial Dalam keprofesionalan ada kesepakatan implisit,
(meskipun) tidak “dinyatakan/tertulis” antara para
profesional dan masyarakat

“Pelatihan” para professional disubsidi oleh masyarakat

28
Masyarakat setuju untuk memungkinkan memberikan:
• otonomi tertentu
• kebebasan mengatur diri sendiri
Kontrak yang • kebebasan untuk memilih klien

Tersirat • status *sosial


• rasa hormat dari masyarakat, dan gelar

antara • remunerasi tinggi


• penghargaan untuk layanannya

Masyarakat • kompetensi yang diminta dari seorang insinyur


• Masyarakat memberikan otonomi kepada insinyur untuk
dan Profesi mendefinisikan norma perilaku dan tindakan mereka sendiri karena
menghargai pengetahuan dan kebijaksan mereka untuk

Insinyur menggunakannya ke arah tujuan yang diakui secara social di


masyarakat.
• Masyarakat memberi kepada insinyur kekuatan khusus dan
profesional yang tidak diterima oleh warga negara biasa untuk
melakukan peran yang ditentukan secara social.
Kontrak yang Insinyur (professional) setuju untuk:
Tersirat • menyediakan layanan
• untuk kesejahteraan publik/masyarakat
antara • menybarluaskan kesejahteraan masyarakat,
Masyarakat meskipun atas biaya sendiri
• mengatur diri
dan Profesi • memperkuat kompetensi
Insinyur • menegakkan standar etika
Hubungan antara keinsinyuran dan masyarakat

• “Keinsinyuran adalah profesi yang hebat. Adalah sangat menarik untuk menyaksikan
bahwa dari suatu imajinasi yang muncul atas bantuan sains, hingga menjadi suatu desain
di atas kertas. Kemudian, mengarah kepada suatu realisasi dalam bentuk produk-produk
“bangunan”, “logam” atau “energi”. Selanjutnya, hal tersebut memberikan pekerjaan
bagi seseorang. Lalu, meningkatkan standar hidup dan menambah kenyamanan hidup.
Hal tersebut merupakan hak istimewa para insinyur .... Pekerjaan para insinyur
merupakan kerangka sains dalam kehidupan, kenyamanan, dan harapan ... "
-- Herbert Hoover
(US mining engineer & 31st President of the US) (1874 - 1964)
“Mendefinisikan • "Ilmuwan menemukan apa yang telah
ada. Seorang insinyur menciptakan apa
Insinyur” yang tidak pernah ada ”
Theodore von Karman (1881-1963)
PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN PROFESI
INSINYUR DI
INDONESIA
LALU?  Pelaksanaan PROGRAM PROFESI INSINYUR
• PSPPI ADALAH PENDIDIKAN UNTUK ORANG BEKERJA
• TIDAK BOLEH ADA LULUSAN PSPPI menjadi
INSINYUR MENGANGGUR

• DESAIN PEMBELAJARAN BERBEDA


DENGAN PENDIDIKAN AKADEMIK ATAU
VOKASI

• BAGAIMANA?
• KOMUNIKASI ANTARA PARA PROFESIONAL “JUNIOR” DAN SENIOR

• INSINYUR YANG PROFESIONAL


Landasan Hukum dalam Menjalankan UU

Pendidikan Tinggi Profesi Insinyur Sisdiknas


20/2003

UU UU Guru
dan
UU Praktek Dikdok Dosen
Kedokteran
29/2004 13/2013 14/2005

UU
UU Dikti Keinsinyuran
UU
Keperawatan 12/2012 11/2014
38/2014

PP 25/2019
PP4/2014 Pelaksanaan
UU Nakes Peny. Dikti & UU 11/2013
36/2014 Pengl. PT

Permenrtd Permendikbud Permendikbud ERAT TERKAIT


35/2016 3/2020 7/2020
Pen. SNDikti SNDikti
PSPPI Pembukaan
PT/Prodi
• Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan yang
menyelenggarakan Pendidikan Tinggi (UU12/2012, ps
1, angka 6).

PERGURUAN
TINGGI DAN Kewajiban Perguruan Tinggi:
KEWAJIBANNYA menyelenggarakan Tridharma (UU 12/2012,
ps 1, angka 9).
HAKEKAT
PERGURUAN PENELITIAN YG BERMUTU
TINGGI Proses PENDIDIKAN
(UU 12/12, ps.4&5) yang BERMUTU
• Bahan Ajar
(mutakhir, dinamis, KELUARAN
MASUKAN 1. INOVASI
kontekstual)
1. IPTEK (S) IPTEK dlm SENI
• Peralatan
2. MAHASISWA 2. MODAL INSANI
• Peraga Ajar
BARU 3. BUDAYA
• Pengembangan &
3. BUDAYA TERBARUKAN
pemantapan sistem
(4. INDUSTRI BARU)
• Fasilitas
Pengajaran lain
(PENGABDIAN BERMUTU
KEPADA MASYARAKAT)

KARYA UNIVERSITAS? PENDANAAN


BIAYA BESAR, PENINGKATAN
HASIL LEBIH BESAR KUALITAS DANA PEM. DANA MASY.

DIPERLUKAN PT SEHAT
REGISTRASI
AKADEMIK PROFESI VOKASI
Doktor Doktor 9
(S3) (S3)
Pascasarjana Terapan

Magister Magister 8
(S2) (S2)
Terapan

Sarjana Diploma 4
(S1) (D4/S1Tr) 6

Focus on Diploma 3
development of (D3) 5
science (phylosofical, Diploma 2
HR to fulfill area of (D2) 4
occupancies
(academics)) Diploma 1 3
(D1)
IQF
Secondary School LEVEL
ETIKA PROFESI INSINYUR
• Jika kita menerima definisi-definisi
keinsinyuran tadi, menjadi penting untuk
menyadari bahwa etika merupakan hal inti
pada suatu kegiatan keinsinyuran.

Keinsinyuran • Kepedulian terhadap kesejahteraan sosial


dan kemanusiaan adalah bagian dari definisi
dan etika keinsinyuran.
• Dengan asumsi kekakuan intelektual definisi
ini, kebutuhan etika dalam keinsinyuran tidak
berlebihan, tetapi merupakan esensi dari
profesi insinyur

40
• Kini konsekuensi dari kreativitas manusia dalam bidang
keinsinyuran, teknologi, dan sains telah mencapai tahapan
dimana beberapa dekade lalu tidak terbayangkan
(misalnya, rekayasa genetika, bioteknologi, nanoteknologi,
teknologi informasi, kecerdasan buatan). Kapasitas dan
pengembangan ini merupakan kekuatan besar yang luar
biasa.
• "Pengetahuan adalah kekuatan" (Francis Bacon, 16 ??);
Dengan adanya kekuatan timbullah tanggung Jawab.
Keinsinyuran Pengetahuan menyiratkan tanggung jawab - kewajiban
insinyur harus sepadan dengan tingkat pengetahuan dan

dan nilai
kekuatannya.
• Dengan tanggung Jawab muncul kewajiban dan

sosial
akuntabilitas
• Fakta kehidupan di dunia yang kompleks, global, dan
antarbudaya ditambah dengan kekuatan teknologi yang
tidak perlu dipertanyakan lagi yang dimiliki oleh
pemerintah dan masyarakat, sehingga insinyur perlu
memperkuat cakrawala pengetahuan teknis mereka
dengan nilai-nilai humanistik dan menyelaraskan
pembentukan dan pengembangan khusus mereka dengan
pengetahuan tentang norma-norma, prinsip-prinsip, dan
etika yang iseal.
41
• Etika keinsinyuran berasal dari kekuatan yang
luar biasa dari teknologi modern.
• Institusionalisasi etika keinsinyuran adalah
kebutuhan sosial karena faktanya bahwa
tindakan insinyur dapat memiliki dampak yang
sangat besar pada kehidupan individu, negara,
budaya, lingkungan, dan seluruh planet.
Etika • Seorang insinyur adalah seorang profesional
yang menggunakan teknologi — dan sains
keinsinyuran yang ia miliki tentang beragam sistem teknik:
objek dari segala jenis, dan khususnya, mesin,
peralatan, dan sistem — untuk menciptakan
sistem teknis lain untuk memenuhi kebutuhan
dan kesejahteraan manusia.
• Sangatlah penting untuk pengembangan
menggunakan konsep etika dan tanggung
jawab yang ketat dan mendalam yang sepadan
dengan kekuatan teknologi yang besar untuk
maju ke dunia yang lebih aman dan lebih adil.
42
• “Studi tentang kasus dan
keputusan moral yang dihadapi
individu dan organisasi di bidang
keinsinyuran; serta studi
pertanyaan relatif terhadap cita-
Definisi Etika cita moral, karakter, dan
keinsinyuran hubungan politik antara orang-
orang dan institusi yang terlibat
dalam kegiatan teknologi ”(Lenk,
1997)

43
• Pokok dalam masalah etika keinsinyuran
bukan merupakan serangkaian prosedur
atau nilai-nilai konkret yang diterapkan
secara mekanistis dalam situasi
bermasalah atau meyakinkan ke dalam
seperangkat keyakinan tertentu
Maksud etika • Tujuan etika keinsinyuran adalah untuk
meningkatkan keterampilan penilaian
keinsinyuran moral dan mengembangkan otonomi
moral insinyur
• Untuk meningkatkan keterampilan yang
diperlukan untuk berpikir kritis tentang
aspek etika dan konsekuensi dari desain
dan pekerjaan keinsinyuran.

44
• Menekankan peran etika dalam studi dan praktik
keinsinyuran setidaknya memiliki tiga konsekuensi
penting:
• Hal ini merangsang pengakuan kompleksitas
masalah etika dalam keinsinyuran.
• Hal ini menghasilkan keterampilan yang lebih baik
Mengapa dalam menanggapi dan memecahkan masalah
moral

dengan etika • Ini menunjukkan bahwa masyarakat menganggap


etika sebagai hal yang penting untuk
pembentukan profesional yang unggul dan luar
keinsinyuran? biasa

45
• Untuk menghargai pengetahuan teknis yang diperoleh
dari pendidikan keteknikan dengan pengembangan
nilai-nilai moral dan kapasitas untuk penilaian moral
yang sehat
• Untuk menghargai perspektif teknis dengan analisis
etis yang mengarah pada pengambilan keputusan
yang lebih bertanggung jawab
• Mengembangkan pengambilan keputusan etis dalam
Tujuan etika bidang teknik yang akan memperhatikan urgensi
prinsip-prinsip moral universal dan tidak hanya pada
keinsinyuran kekuatan legislasi, hukum, atau ketakutan akan
hukuman
• Untuk meningkatkan pengetahuan tentang tugas,
kewajiban, dan tanggung jawab moral insinyur dalam
praktik kerja profesional mereka
• Untuk mempromosikan pengetahuan dan
pengembangan kebajikan profesional untuk
menghasilkan insinyur yang unggul yang berkomitmen
untuk, dan berkontribusi pada, kemajuan sosial dan
keadilan sosial
46
Etika Profesi Insinyur
Indonesia
• Perilaku beretika;
Landasan • Kinerja kompetensi;
Praktik • Praktik inovatif;
• Keunggulan keinsinyuran;
Profesi • Persamaan kesempatan;
Insinyur: • Keadilan sosial; dan
• Pembangunan berkelanjutan.
ETIKA dlm UU
-IR
• Kompeten secara teknis
• Mengerti secara ekonomi
Ciri Insinyur • Faham secara politik
• Sadar lingkungan
Profesional :
• Sensitif terhadap ekologis

50
(Noreen E. Calderbank, PEng)
Etika dan perilaku profesional
Koestenbaum and Gluck
Nilai kemanusiaan
• ethical conscience – hatinurani etik
• moral sense – pengertian secara moral
Moral
• sets of rules of conducts and standards (kumpulan aturan dan standar perilaku)
Moralitas
• conduct and motives (perilaku dan motivasi),
• right and wrong (benar dan salah),
• good and bad character (sifat baik dan buruk)
Etika
• The philosophical study of morality
Keetikaan
• to live by the stern demands of reason (kebutuhan akal budi yang ketat)
• not governed or swayed by the seduction of emotions (godaan perasaan).
• to be just, consistent, and predictable (adil, tetap tidak berubah - istiqomah, dan
terbuka).
Kode etik
• codes of moral conduct which are specialized subsets of these rules and standards
(kumpulan aturan dan standar perilaku yang khusus). 52
KODE ETIK INSINYUR 2021
(KEP. SIDANG KHUSUS MKE,
KONGRES XXII PII)
STRUKTUR MUKADIMAH
KODE ETIK I. PRINSIP DASAR
INSINYUR II. ATURAN PRAKTIK
2021 III.TATA LAKU INSINYUR
MUKADIMAH
• Berkat rahmat Tuhan Yang Mahakuasa, Keinsinyuran
yang berbasis kecendekiaan adalah profesi penting
dan terhormat yang berdampak langsung terhadap
kualitas hidup manusia. Oleh karena itu, profesi
Keinsinyuran harus didedikasikan pada pelindungan
terhadap keamanan, keselamatan, kesehatan, dan
kemaslahatan masyarakat.
• Praktik Keinsinyuran mempersyaratkan kejujuran,
ketidakberpihakan, kewajaran, dan kesetaraan serta
keadilan. Oleh karena itu, Insinyur wajib berpijak
pada prinsip-prinsip perilaku etis dan standar
integritas tertinggi, yang disusun dalam Kode Etik
Insinyur sebagai berikut

55
I. PRINSIP DASAR
1. Mengutamakan keluhuran budi, keamanan, keselamatan,
kesehatan, dan kemaslahatan masyarakat serta
lingkungan.
2. Berpraktik hanya di bidang kompetensinya.
3. Menyatakan pendapat kepada publik hanya secara
objektif dan berdasarkan kebenaran menyeluruh.
4. Bertindak sebagai pihak yang jujur dan dapat dipercaya
kepada Pemberi Tugas atau Pemberi Pekerjaan.
5. Menghindari perbuatan yang mengelabui
6. Berperilaku terhormat, penuh tanggung jawab, berbudi
luhur, dan taat hukum demi menjunjung tinggi martabat,
reputasi, dan kedayagunaan profesi.
II. ATURAN PRAKTIK
1. Mengutamakan keluhuran budi, keamanan, keselamatan,
kesehatan, dan kemaslahatan masyarakat serta lingkungan.
a. Insinyur yang pertimbangan teknisnya dalam menyelamatkan
jiwa atau properti diabaikan wajib memberi tahu Pemberi
Tugas, Pemberi Pekerjaan, dan otoritas terkait lainnya.
b. Insinyur hanya menyetujui dokumen teknik yang sesuai
dengan standar yang berlaku.
c. Insinyur tidak akan mengungkapkan fakta, data, atau
informasi tanpa persetujuan sebelumnya dari Pemberi Tugas
III. ATURAN atau Pemberi Pekerjaan, kecuali diharuskan oleh undang-
undang atau kode etik ini.

PRAKTIK d. Insinyur tidak akan mengizinkan penggunaan namanya atau


nama rekan bisnisnya dalam suatu kerja sama dengan pihak-
pihak yang diyakininya terlibat dalam usaha yang menipu atau
yang tidak jujur.
e. Insinyur tidak akan membantu atau bersekongkol dengan
pihak-pihak yang melakukan Praktik Keinsinyuran secara
melawan hukum.
f. Insinyur yang mengetahui adanya dugaan pelanggaran kode
etik ini wajib melaporkannya kepada Majelis Kehormatan Etik
PII dan lembaga pemerintah yang relevan serta bekerja sama
dengan pihak-pihak tersebut dengan memberikan informasi
atau bantuan yang diperlukan.
2. Berpraktik hanya di bidang kompetensinya.
a. Insinyur hanya dapat mengerjakan tugas-tugas
Keinsinyuran jika memenuhi kualifikasi persyaratan
pendidikan atau pengalaman dalam bidang-bidang
teknis terkait.
b. Insinyur tidak diperkenankan membubuhkan tanda

III. ATURAN tangannya pada dokumen perencanaan atau


dokumen apa pun yang berhubungan dengan hal-
hal yang ia tidak memiliki kompetensi, atau pada
PRAKTIK dokumen perencanaan atau dokumen apa pun yang
tidak disiapkan di bawah arahan dan kendalinya.
c. Insinyur dapat menerima penugasan dan memikul
tanggung jawab untuk mengoordinasi seluruh
proyek serta membubuhkan tanda tangan pada
dokumen-dokumen teknis proyek secara
keseluruhan apabila setiap bagian teknisnya telah
dipersiapkan dan ditandatangani oleh para Insinyur
yang kompeten.
3. Menyatakan pendapat kepada publik hanya
secara objektif dan berdasarkan kebenaran
menyeluruh.
a. Insinyur harus objektif dan jujur dalam
membuat laporan, pernyataan, atau
kesaksiannya serta memasukkan segenap
informasi yang relevan dan terkait, lengkap
dengan tanggalnya.
III. ATURAN b. Insinyur dapat mengungkapkan secara
terbuka semua pendapat teknis berdasarkan
PRAKTIK pengetahuannya tentang fakta-fakta dan
kompetensinya dalam bidang tersebut.
c. Insinyur tidak akan mengeluarkan
pernyataan, kritik, atau argumen mengenai
masalah teknis untuk kepentingan pihak
tertentu, kecuali mengawalinya dengan
mengidentifikasi secara eksplisit untuk pihak
mana ia berbicara, sekaligus mengungkapkan
kemungkinan adanya kepentingan dirinya
dalam hal tersebut.
4. Bertindak sebagai pihak yang jujur dan dapat dipercaya kepada
Pemberi Tugas atau Pemberi Pekerjaan.
a. Insinyur wajib mengungkapkan adanya atau kemungkinan
adanya benturan kepentingan yang dapat memengaruhi
atau dipandang dapat memengaruhi penilaian atau kualitas
layanannya.
b. Insinyur tidak akan menerima kompensasi dari beberapa
pihak untuk pekerjaan pada atau yang terkait dengan
proyek yang sama, baik secara finansial maupun bentuk
lainnya, kecuali apabila hal ini sepenuhnya diungkapkan dan
III. ATURAN disetujui oleh semua pihak yang berkepentingan.
c. Insinyur, sehubungan dengan pekerjaan yang menjadi
PRAKTIK tanggung jawabnya, tidak akan meminta atau menerima
kompensasi finansial maupun bentuk lainnya dari pihak-
pihak luar, baik secara langsung maupun tidak langsung.
d. Insinyur dalam menjalankan fungsi pelayanan publik
sebagai bagian dari instansi pemerintah atau
semipemerintah tidak diperkenankan berpartisipasi dalam
membuat keputusan yang terkait dengan pelayanan yang
diminta atau disediakan olehnya atau organisasinya dalam
Praktik Keinsinyuran sektor swasta atau pemerintah.
e. Insinyur tidak akan meminta atau menerima kontrak dari
badan pemerintah apabila atasan atau sesama rekan di
perusahaannya menjadi anggota badan pemerintah
tersebut.
5. Menghindari perbuatan yang mengelabui.
a. Insinyur tidak akan memalsukan kualifikasinya atau
mengizinkan penggambaran yang keliru atas kualifikasi
dirinya atau rekan kerjanya. Insinyur tidak akan
memberikan gambaran yang keliru atau membesar-
besarkan tanggung jawabnya dalam tugas-tugasnya
terdahulu. Materi presentasi yang terkait dengan lamaran

III. ATURAN pekerjaan tidak boleh menggambarkan dengan keliru


fakta-fakta tentang Pemberi Tugas, karyawan, rekanan,
kerja sama usaha, atau capaian-capaian di masa yang lalu.
PRAKTIK b. Insinyur tidak akan menawarkan, memberikan, meminta,
atau menerima, baik secara langsung maupun tak
langsung, kontribusi apa pun yang memengaruhi
pemberian kontrak oleh otoritas publik atau yang wajar
ditafsirkan oleh publik dapat berdampak pada atau
bertujuan memengaruhi pemberian kontrak. Insinyur tidak
akan menawarkan hadiah atau hal-hal bernilai lainnya
untuk memastikan diperolehnya pekerjaan. Insinyur tidak
akan membayar komisi, persentase, atau biaya perantara
untuk memastikan perolehan pekerjaan, kecuali untuk
karyawan atau agen komersial atau agen pemasaran yang
dipekerjakannya.
1. Insinyur harus berpedoman pada standar kejujuran dan
integritas tertinggi dalam semua hubungan profesionalnya.
a.Insinyur harus mengakui kesalahan yang telah
dilakukannya dan tidak boleh memutarbalikkan atau
mengubah fakta.
b.Insinyur harus memberi tahu Pemberi Tugas atau
III. Pemberi Pekerjaan apabila meyakini bahwa proyek
tidak akan berhasil.
TATALAKU c.Insinyur tidak boleh menerima pekerjaan lain yang
merugikan perusahaan tempat dia bekerja, kecuali
INSINYUR atas izin Pemberi Tugas.
d.Insinyur tidak boleh berusaha menarik Insinyur dari
Pemberi Tugas lain dengan memberikan alasan yang
menyesatkan
e.Insinyur tidak boleh mempromosikan kepentingannya
sendiri dengan mengorbankan martabat dan
integritas profesi.
2. Insinyur harus berupaya keras untuk selalu melayani kepentingan
publik.
a. Insinyur didorong untuk berpartisipasi dalam urusan kemasyarakatan,
pembinaan karier generasi muda, serta kegiatan untuk meningkatkan
keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan komunitasnya.
b. Insinyur tidak boleh menyelesaikan, menandatangani, atau
mengesahkan perencanaan dan/atau spesifikasi yang tidak sesuai

III.
dengan standar teknik yang berlaku. Jika Pemberi Pekerjaan atau
Pemberi Tugas memaksakan tindakan yang tidak profesional itu,
Insinyur harus memberi tahu pihak berwenang dan mengundurkan
TATALAKU diri dari proyek tersebut.
c. Insinyur didorong untuk meningkatkan pemahaman dan
INSINYUR penghargaan masyarakat atas profesi Keinsinyuran dan
pencapaiannya
d. Insinyur didorong untuk mematuhi prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan yang bertujuan melindungi lingkungan bagi generasi
mendatang.
e. Insinyur, sepanjang karier profesionalnya, harus memutakhirkan
kompetensi di bidangnya dengan mengikuti kursus, pendidikan dan
pelatihan, membaca literatur teknis, serta menghadiri rapat dan
seminar profesi.
3. Insinyur harus menghindari perilaku atau
praktik yang mengelabui publik.
a.Insinyur, dalam membuat pernyataan, harus
menghindari pemberian gambaran yang
keliru tentang fakta atau menghindari
penghilangan fakta.
III. b.Konsisten dengan hal tersebut di butir a,
TATALAKU Insinyur dapat memasang iklan untuk
perekrutan karyawan.
INSINYUR c.Konsisten dengan hal tersebut di butir a,
Insinyur dapat menyiapkan artikel untuk
publikasi, tetapi artikel tersebut tidak boleh
mengakui hasil karya orang lain sebagai hasil
karyanya.
4. Insinyur tidak boleh, tanpa persetujuan para pihak,
membeberkan informasi bisnis atau proses teknis
yang bersifat konfidensial milik Pemberi Tugas atau
Pemberi Pekerjaan saat ini atau sebelumnya, atau
lembaga publik tempatnya mengabdikan diri.
a. Insinyur tidak boleh, tanpa persetujuan para pihak,
III. memakai informasi bisnis atau proses teknis yang
bersifat konfidensial milik Pemberi Tugas atau
TATALAKU Pemberi Pekerjaan terdahulu untuk membuka
praktik atau melamar pekerjaan di tempat lain.
INSINYUR b.Insinyur tidak boleh, tanpa persetujuan para pihak,
memakai informasi bisnis atau proses teknis yang
bersifat konfidensial milik Pemberi Pekerjaan atau
Pemberi Tugas terdahulu untuk mewakili atau
terlibat dalam kepentingan saingan mereka.
5. Insinyur tidak boleh dipengaruhi oleh
benturan kepentingan dalam tugas profesinya.
a.Insinyur tidak boleh dipengaruhi oleh
benturan kepentingan dalam tugas
III. profesinya.
b.Insinyur tidak boleh menerima pemberian
TATALAKU uang atau bentuk lainnya dari pemasok,
INSINYUR langsung atau tidak langsung, yang dapat
memengaruhi penetapan spesifikasi produk
yang akan digunakan.
6. Insinyur tidak boleh berusaha memperoleh
pekerjaan atau peningkatan kariernya dengan cara
mengkritisi reputasi rekan sejawat secara tidak jujur
atau dengan cara lain yang tidak benar.
a. Insinyur tidak boleh meminta, mengusulkan, atau
menerima pembayaran yang dapat memengaruhi
III. objektivitas keputusannya.
b.Insinyur hanya menerima pekerjaan paruh waktu
TATALAKU apabila sesuai dengan kebijakan Pemberi Tugas dan
INSINYUR sesuai dengan etika.
c. Insinyur tidak boleh, tanpa persetujuan Pemberi
Tugas, menggunakan fasilitas di tempat kerja untuk
praktik pribadi.
d.Insinyur tidak boleh menjatuhkan reputasi rekan
sejawat demi memperoleh pekerjaan atau
kemajuan kariernya.
7. Insinyur tidak boleh mencederai reputasi, karier, atau
pekerjaan rekan sejawatnya secara langsung atau tidak
langsung dengan niat jahat atau cara yang tidak benar.
Insinyur yang meyakini adanya praktik yang melanggar
etika atau hukum melaporkannya kepada pihak yang
terkait untuk ditindaklanjuti.
a. Insinyur dalam praktik pribadi tidak boleh mengevaluasi
III. pekerjaan Insinyur lain untuk Pemberi Pekerjaan yang
sama tanpa sepengetahuan Insinyur lain tersebut,
TATALAKU kecuali jika hubungan kerja Insinyur lain tersebut dengan

INSINYUR Pemberi Pekerjaan telah selesai.


b. Insinyur di bidang pemerintahan, industri, atau institusi
pendidikan boleh mengkaji ulang dan mengevaluasi
pekerjaan Insinyur lain jika diminta oleh tugas pekerjaan
mereka.
c. Insinyur di bidang penjualan atau industri berhak
membuat perbandingan produk yang diwakilinya dengan
produk pemasok lain.
8. Insinyur harus bertanggung jawab secara
pribadi atas kegiatan profesinya. Namun,
Insinyur dapat mencari asuransi ganti rugi
untuk praktiknya kecuali dalam hal
pelanggaran berat, di mana kepentingan
III. Insinyur tidak dilindungi.
a.Insinyur harus mematuhi peraturan
TATALAKU registrasi Insinyur dan Praktik Keinsinyuran.
INSINYUR b.Insinyur tidak boleh menggunakan
hubungannya dengan orang yang bukan
Insinyur, perusahaan, atau kemitraan
sebagai tameng untuk melindungi tindakan
yang melanggar etik
9. Insinyur harus mengakui hasil karya Keinsinyuran orang lain
dan menghormati kepemilikan intelektual orang lain.
a. Insinyur harus menyebutkan sejauh mungkin kepemilikan atas
desain, temuan, tulisan, atau capaian lainnya.
b. Insinyur yang bekerja untuk Pemberi Pekerjaan dan
menggunakan desain milik Pemberi Pekerjaan tersebut tidak
boleh menggunakannya untuk pihak lain tanpa izin Pemberi
Pekerjaan.
III. c. Insinyur yang dalam bekerja mungkin menghasilkan kekayaan
intelektual harus membuat perjanjian tertulis sebelumnya
TATALAKU tentang hak atas kekayaan intelektualnya.
d. Karya Insinyur berupa perhitungan, desain, data, rekaman,
INSINYUR dan catatan yang semata-mata terkait dengan tugas yang
diberikan oleh Pemberi Tugas adalah hak milik Pemberi Tugas.
Pemberi Tugas wajib membebaskan Insinyur dari tuntutan
hukum jika ia menugasi Insinyur menggunakan informasi di
atas untuk tujuan yang berbeda.
e. Jika tidak lagi bekerja untuk Pemberi Tugas semula, Insinyur
harus memenuhi kewajiban hukum atas penggunaan
informasi tersebut.
Kode Etik Insinyur Indonesia (sebelum Kongres 2021)
“ Catur Karsa Sapta Dharma Insinyur
Indonesia “

CATUR KARSA - Prinsip Dasar :


1. Mengutamakan keluhuran budi
2. Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk
kepentingan kesejahteraan umat manusia
3. Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan
masyarakat, sesuai dengan tugas & tanggung-jawabnya
4. Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan
keahlian profesi keinsinyuran
72
Kode Etik Insinyur Indonesia (sebelum Kongres 2021)

SAPTA DHARMA - Tujuh Tuntunan Sikap dan


Perilaku
Insinyur Indonesia senantiasa:
1. mengutamakan keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat
2. bekerja sesuai dengan kompetensinya
3. hanya menyatakan pendapat yg dapat dipertanggungjawabkan
4. menghindari terjadinya pertentangan kepentingan dalam
tanggung- jawab tugasnya
5. membangun reputasi profesi berdasarkan kemampuan masing-
masing
6. memegang teguh kehormatan, integritas dan martabat profesi
7. mengembangkan kemampuan profesionalnya
73
• Insinyur harus profesional,
sehingga beretika.
• Etika akan mengendalikan
kegiatan keinsinyuran.
PENUTUP • Etika akan menjamin hubungan
antara insinyur dengan
masyarakat dan menjamin
kesejateraan masyarakat.
TERIMAKASIH
SEMOGA
BERMANFAAT
SELAMAT BEKERJA
& BERKARYA

Anda mungkin juga menyukai