ETIKA PROFESI
DALAM
KEINSINYURAN
• Oleh:
OLEH:
Prof. Dr. Ir. DJOKO SANTOSO, M.Sc., PhD (Hon), IPU,
Asean Eng.
No.Registrasi (STRI): 3.05.19.1.2.00000006
Ketua Badan Kejuruan Kebumian dan Energi, PII
Anggota Dewan pakar PII
GURUBESAR ITB
0 10 20 30 40 50 60
2021 2015 2010
• (2018)
3200
731
2899 3032 1587
2939
(2017)
INTERNATIONAL
“ETIKA MENJAMIN ETHICS
MASYARAKAT PERSONAL
ETHICS
7
Etika profesi insinyur (engineer
personal ethics)
Layanan keinsinyuran
PROFESI
INSINYUR ETIKA MASYARAKAT
Perlakukan dan
Apa? hak khusus
Mengapa?
Bagaimana?
LALU? Pelaksanaan PROGRAM PROFESI INSINYUR
• PSPPI ADALAH PENDIDIKAN UNTUK ORANG BEKERJA
• TIDAK BOLEH ADA LULUSAN PSPPI menjadi
INSINYUR MENGANGGUR
• BAGAIMANA?
• KOMUNIKASI ANTARA PARA PROFESIONAL “JUNIOR” DAN SENIOR
INPUT OUTPUT
1. IPTEK KINI PROSES PENDIDIKAN 1.IPTEK BARU
2. MAHASISWA ILMU PENG.
BARU
YANG BERMUTU 2. SDM PROF.
3. BUDAYA KINI 3..BUDAYA BARU
4. INDUSTRI BARU
PROSES PENGABDIAN
MASYARAKAT
YANG BERMUTU
KESEJAHTERAAN
Apa yang diperlukan? KESEIMBANGAN
1. Etika
2. Standar
1. SLI
2. SKI
3. PPI
3. “Enforcement” LINGKUNGAN
KEBERLANJUTAN
INSINYUR DIDIDIK UNTUK MENJAGA KEBERLANJUTAN
LINGKUNGAN DAN KEMANUSIAAN DENGAN KESEIMBANGAN
ANTARA PENGENDALIAN KESEJAHTERAAN MANUSIA DAN
KEBERLANJUTAN LINGKUNGAN
KESEJAHTERAAN
KESEIMBANGAN
BERETIKA
PROFESIONAL
KEBERLANJUTAN
Insinyur dan
Keinsinyuran
Insinyur
PII: DEFISISI INSINYUR
Adalah seseorang yang dalam melaksanakan
profesinya mempergunakan pengetahuan
matematika dan pengetahuan alam,
yang diperoleh dari pendidikan; pengalaman
dan pelatihan,
untuk secara ekonomis mengubah dan
mengembangkan suatu bahan; energi dan
berbagai sumber daya yang berasal dari
alam, menjadi produk lain
demi kepentingan kesejahteraan;
kenyamanan; kesehatan dan keselamatan
The Institution of Professional Engineers, Japan (IPEJ) umat manusia.
Orang-orang yang akan membantu Anda membuka masa depan yang cerah
dan membuat kontribusi untuk Masyarakat dunia
• Registrasi profesional memberikan
tolok ukur di mana publik, pemberi
kerja, dan klien mereka dapat
memiliki keyakinan dan kepercayaan
bahwa insinyur dan teknisi
teregistrasi telah memenuhi standar
Insinyur profesional yang diakui secara global.
(UK-Engineering Council).
Teregistrasi? • Agar teregistrasi, kompetensi dan
komitmen setiap individu dinilai
secara independen dan menyeluruh
oleh rekan-rekan mereka.
Scientists discover the world that
exists;
Engineers create the world that
never was."
Theodore Von Karman aerospace engineering
• 11 ABET Criteria:
• An ability to apply knowledge of mathematics,
science, and engineering.
• An ability to design and conduct experiments, as
well as to analyze and interpret data.
• An ability to design a system, component, or process
to meet desired needs within realistic constraints
such as economi, environmental, social, political,
ethical, health and safety, manufacturability, and
sustainability.
• An ability to function on multidisciplinary teams.
• An ability to identify, formulate, and solve
engineering problems.
• An understanding of professional and ethical
Basis rujukan standar responsibility.
keinsinyuran? “ABET” • An ability to communicate effectively.
• The broad education necessary to understand the
impact of engineering solutions in a global,
economic, environmental, and societal context.
• A recognition of the need for, and an ability to
engage in life-long learning.
• A knowledge of contemporary issues.
• An ability to use the techniques, skills, and modern
engineering tools necessary for engineering practice.
20
• Tanpa pamrih (Altruism)
• Kepemimpinan (Leadership),
• Rasa hormat (Respect),
• Kehormatan dan integritas
Perilaku (honor and integrity),
profesional • Tanggung jawab dan
akuntabilitas,
• Keunggulan dan kesarjanaan
(excellence and scholarship),
• Kepedulian
• Memiliki “body of knowledge/practice”
(ilmu pengetahuan, keterampilan dan
perilaku yang diperlukan untuk praktik
keinsinyuran)
• Mempunyai kewenangan berpraktik
• Mematuhi dan setia kepada kode etik
• Memiliki jiwa kuat dengan
Profesi
mengutamakan layanan kepada
masyarakat
• Memiliki keterampilan dalam
melaksanakan layanan jasa;
• Memperoleh kompensasi atas jasa yang
diberikan;
• Memiliki otoritas dan tanggung jawab
mutlak;
• Memperoleh pengakuan dan
penghargaan;
• Merupakan bagian dari suatu kelompok
profesi.
• Memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi
yang memadai;
Profesional; • Melakukan inovasi untuk
perbaharuan/pengembangan kemajuan
Merupakan ciri pengetahuan;
• Mengutamakan layanan kepada masyarakat;
penggunaan • Memiliki integritas dan tanggungjawab;
26
• Keprofesionalan atau status profesional
memberikan keuntungan ekonomi
Model-model
ikatan dalam • Keprofesionalan menjadikan “monopoli”
keprofesionalan: (kekhususan) yang memberikan (imbal
1. Model dalam balik) renumerasi tinggi
Bisnis
• Keprofesionalan dapat menjadikan
pengaturan tersendiri (otonomi) terhadap
peraturan pemerintah
27
Keprofesionalan adalah pengawal kepercayaan publik
28
Masyarakat setuju untuk memungkinkan memberikan:
• otonomi tertentu
• kebebasan mengatur diri sendiri
Kontrak yang • kebebasan untuk memilih klien
• “Keinsinyuran adalah profesi yang hebat. Adalah sangat menarik untuk menyaksikan
bahwa dari suatu imajinasi yang muncul atas bantuan sains, hingga menjadi suatu desain
di atas kertas. Kemudian, mengarah kepada suatu realisasi dalam bentuk produk-produk
“bangunan”, “logam” atau “energi”. Selanjutnya, hal tersebut memberikan pekerjaan
bagi seseorang. Lalu, meningkatkan standar hidup dan menambah kenyamanan hidup.
Hal tersebut merupakan hak istimewa para insinyur .... Pekerjaan para insinyur
merupakan kerangka sains dalam kehidupan, kenyamanan, dan harapan ... "
-- Herbert Hoover
(US mining engineer & 31st President of the US) (1874 - 1964)
“Mendefinisikan • "Ilmuwan menemukan apa yang telah
ada. Seorang insinyur menciptakan apa
Insinyur” yang tidak pernah ada ”
Theodore von Karman (1881-1963)
PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN PROFESI
INSINYUR DI
INDONESIA
LALU? Pelaksanaan PROGRAM PROFESI INSINYUR
• PSPPI ADALAH PENDIDIKAN UNTUK ORANG BEKERJA
• TIDAK BOLEH ADA LULUSAN PSPPI menjadi
INSINYUR MENGANGGUR
• BAGAIMANA?
• KOMUNIKASI ANTARA PARA PROFESIONAL “JUNIOR” DAN SENIOR
UU UU Guru
dan
UU Praktek Dikdok Dosen
Kedokteran
29/2004 13/2013 14/2005
UU
UU Dikti Keinsinyuran
UU
Keperawatan 12/2012 11/2014
38/2014
PP 25/2019
PP4/2014 Pelaksanaan
UU Nakes Peny. Dikti & UU 11/2013
36/2014 Pengl. PT
PERGURUAN
TINGGI DAN Kewajiban Perguruan Tinggi:
KEWAJIBANNYA menyelenggarakan Tridharma (UU 12/2012,
ps 1, angka 9).
HAKEKAT
PERGURUAN PENELITIAN YG BERMUTU
TINGGI Proses PENDIDIKAN
(UU 12/12, ps.4&5) yang BERMUTU
• Bahan Ajar
(mutakhir, dinamis, KELUARAN
MASUKAN 1. INOVASI
kontekstual)
1. IPTEK (S) IPTEK dlm SENI
• Peralatan
2. MAHASISWA 2. MODAL INSANI
• Peraga Ajar
BARU 3. BUDAYA
• Pengembangan &
3. BUDAYA TERBARUKAN
pemantapan sistem
(4. INDUSTRI BARU)
• Fasilitas
Pengajaran lain
(PENGABDIAN BERMUTU
KEPADA MASYARAKAT)
DIPERLUKAN PT SEHAT
REGISTRASI
AKADEMIK PROFESI VOKASI
Doktor Doktor 9
(S3) (S3)
Pascasarjana Terapan
Magister Magister 8
(S2) (S2)
Terapan
Sarjana Diploma 4
(S1) (D4/S1Tr) 6
Focus on Diploma 3
development of (D3) 5
science (phylosofical, Diploma 2
HR to fulfill area of (D2) 4
occupancies
(academics)) Diploma 1 3
(D1)
IQF
Secondary School LEVEL
ETIKA PROFESI INSINYUR
• Jika kita menerima definisi-definisi
keinsinyuran tadi, menjadi penting untuk
menyadari bahwa etika merupakan hal inti
pada suatu kegiatan keinsinyuran.
40
• Kini konsekuensi dari kreativitas manusia dalam bidang
keinsinyuran, teknologi, dan sains telah mencapai tahapan
dimana beberapa dekade lalu tidak terbayangkan
(misalnya, rekayasa genetika, bioteknologi, nanoteknologi,
teknologi informasi, kecerdasan buatan). Kapasitas dan
pengembangan ini merupakan kekuatan besar yang luar
biasa.
• "Pengetahuan adalah kekuatan" (Francis Bacon, 16 ??);
Dengan adanya kekuatan timbullah tanggung Jawab.
Keinsinyuran Pengetahuan menyiratkan tanggung jawab - kewajiban
insinyur harus sepadan dengan tingkat pengetahuan dan
dan nilai
kekuatannya.
• Dengan tanggung Jawab muncul kewajiban dan
sosial
akuntabilitas
• Fakta kehidupan di dunia yang kompleks, global, dan
antarbudaya ditambah dengan kekuatan teknologi yang
tidak perlu dipertanyakan lagi yang dimiliki oleh
pemerintah dan masyarakat, sehingga insinyur perlu
memperkuat cakrawala pengetahuan teknis mereka
dengan nilai-nilai humanistik dan menyelaraskan
pembentukan dan pengembangan khusus mereka dengan
pengetahuan tentang norma-norma, prinsip-prinsip, dan
etika yang iseal.
41
• Etika keinsinyuran berasal dari kekuatan yang
luar biasa dari teknologi modern.
• Institusionalisasi etika keinsinyuran adalah
kebutuhan sosial karena faktanya bahwa
tindakan insinyur dapat memiliki dampak yang
sangat besar pada kehidupan individu, negara,
budaya, lingkungan, dan seluruh planet.
Etika • Seorang insinyur adalah seorang profesional
yang menggunakan teknologi — dan sains
keinsinyuran yang ia miliki tentang beragam sistem teknik:
objek dari segala jenis, dan khususnya, mesin,
peralatan, dan sistem — untuk menciptakan
sistem teknis lain untuk memenuhi kebutuhan
dan kesejahteraan manusia.
• Sangatlah penting untuk pengembangan
menggunakan konsep etika dan tanggung
jawab yang ketat dan mendalam yang sepadan
dengan kekuatan teknologi yang besar untuk
maju ke dunia yang lebih aman dan lebih adil.
42
• “Studi tentang kasus dan
keputusan moral yang dihadapi
individu dan organisasi di bidang
keinsinyuran; serta studi
pertanyaan relatif terhadap cita-
Definisi Etika cita moral, karakter, dan
keinsinyuran hubungan politik antara orang-
orang dan institusi yang terlibat
dalam kegiatan teknologi ”(Lenk,
1997)
43
• Pokok dalam masalah etika keinsinyuran
bukan merupakan serangkaian prosedur
atau nilai-nilai konkret yang diterapkan
secara mekanistis dalam situasi
bermasalah atau meyakinkan ke dalam
seperangkat keyakinan tertentu
Maksud etika • Tujuan etika keinsinyuran adalah untuk
meningkatkan keterampilan penilaian
keinsinyuran moral dan mengembangkan otonomi
moral insinyur
• Untuk meningkatkan keterampilan yang
diperlukan untuk berpikir kritis tentang
aspek etika dan konsekuensi dari desain
dan pekerjaan keinsinyuran.
44
• Menekankan peran etika dalam studi dan praktik
keinsinyuran setidaknya memiliki tiga konsekuensi
penting:
• Hal ini merangsang pengakuan kompleksitas
masalah etika dalam keinsinyuran.
• Hal ini menghasilkan keterampilan yang lebih baik
Mengapa dalam menanggapi dan memecahkan masalah
moral
45
• Untuk menghargai pengetahuan teknis yang diperoleh
dari pendidikan keteknikan dengan pengembangan
nilai-nilai moral dan kapasitas untuk penilaian moral
yang sehat
• Untuk menghargai perspektif teknis dengan analisis
etis yang mengarah pada pengambilan keputusan
yang lebih bertanggung jawab
• Mengembangkan pengambilan keputusan etis dalam
Tujuan etika bidang teknik yang akan memperhatikan urgensi
prinsip-prinsip moral universal dan tidak hanya pada
keinsinyuran kekuatan legislasi, hukum, atau ketakutan akan
hukuman
• Untuk meningkatkan pengetahuan tentang tugas,
kewajiban, dan tanggung jawab moral insinyur dalam
praktik kerja profesional mereka
• Untuk mempromosikan pengetahuan dan
pengembangan kebajikan profesional untuk
menghasilkan insinyur yang unggul yang berkomitmen
untuk, dan berkontribusi pada, kemajuan sosial dan
keadilan sosial
46
Etika Profesi Insinyur
Indonesia
• Perilaku beretika;
Landasan • Kinerja kompetensi;
Praktik • Praktik inovatif;
• Keunggulan keinsinyuran;
Profesi • Persamaan kesempatan;
Insinyur: • Keadilan sosial; dan
• Pembangunan berkelanjutan.
ETIKA dlm UU
-IR
• Kompeten secara teknis
• Mengerti secara ekonomi
Ciri Insinyur • Faham secara politik
• Sadar lingkungan
Profesional :
• Sensitif terhadap ekologis
50
(Noreen E. Calderbank, PEng)
Etika dan perilaku profesional
Koestenbaum and Gluck
Nilai kemanusiaan
• ethical conscience – hatinurani etik
• moral sense – pengertian secara moral
Moral
• sets of rules of conducts and standards (kumpulan aturan dan standar perilaku)
Moralitas
• conduct and motives (perilaku dan motivasi),
• right and wrong (benar dan salah),
• good and bad character (sifat baik dan buruk)
Etika
• The philosophical study of morality
Keetikaan
• to live by the stern demands of reason (kebutuhan akal budi yang ketat)
• not governed or swayed by the seduction of emotions (godaan perasaan).
• to be just, consistent, and predictable (adil, tetap tidak berubah - istiqomah, dan
terbuka).
Kode etik
• codes of moral conduct which are specialized subsets of these rules and standards
(kumpulan aturan dan standar perilaku yang khusus). 52
KODE ETIK INSINYUR 2021
(KEP. SIDANG KHUSUS MKE,
KONGRES XXII PII)
STRUKTUR MUKADIMAH
KODE ETIK I. PRINSIP DASAR
INSINYUR II. ATURAN PRAKTIK
2021 III.TATA LAKU INSINYUR
MUKADIMAH
• Berkat rahmat Tuhan Yang Mahakuasa, Keinsinyuran
yang berbasis kecendekiaan adalah profesi penting
dan terhormat yang berdampak langsung terhadap
kualitas hidup manusia. Oleh karena itu, profesi
Keinsinyuran harus didedikasikan pada pelindungan
terhadap keamanan, keselamatan, kesehatan, dan
kemaslahatan masyarakat.
• Praktik Keinsinyuran mempersyaratkan kejujuran,
ketidakberpihakan, kewajaran, dan kesetaraan serta
keadilan. Oleh karena itu, Insinyur wajib berpijak
pada prinsip-prinsip perilaku etis dan standar
integritas tertinggi, yang disusun dalam Kode Etik
Insinyur sebagai berikut
55
I. PRINSIP DASAR
1. Mengutamakan keluhuran budi, keamanan, keselamatan,
kesehatan, dan kemaslahatan masyarakat serta
lingkungan.
2. Berpraktik hanya di bidang kompetensinya.
3. Menyatakan pendapat kepada publik hanya secara
objektif dan berdasarkan kebenaran menyeluruh.
4. Bertindak sebagai pihak yang jujur dan dapat dipercaya
kepada Pemberi Tugas atau Pemberi Pekerjaan.
5. Menghindari perbuatan yang mengelabui
6. Berperilaku terhormat, penuh tanggung jawab, berbudi
luhur, dan taat hukum demi menjunjung tinggi martabat,
reputasi, dan kedayagunaan profesi.
II. ATURAN PRAKTIK
1. Mengutamakan keluhuran budi, keamanan, keselamatan,
kesehatan, dan kemaslahatan masyarakat serta lingkungan.
a. Insinyur yang pertimbangan teknisnya dalam menyelamatkan
jiwa atau properti diabaikan wajib memberi tahu Pemberi
Tugas, Pemberi Pekerjaan, dan otoritas terkait lainnya.
b. Insinyur hanya menyetujui dokumen teknik yang sesuai
dengan standar yang berlaku.
c. Insinyur tidak akan mengungkapkan fakta, data, atau
informasi tanpa persetujuan sebelumnya dari Pemberi Tugas
III. ATURAN atau Pemberi Pekerjaan, kecuali diharuskan oleh undang-
undang atau kode etik ini.
III.
dengan standar teknik yang berlaku. Jika Pemberi Pekerjaan atau
Pemberi Tugas memaksakan tindakan yang tidak profesional itu,
Insinyur harus memberi tahu pihak berwenang dan mengundurkan
TATALAKU diri dari proyek tersebut.
c. Insinyur didorong untuk meningkatkan pemahaman dan
INSINYUR penghargaan masyarakat atas profesi Keinsinyuran dan
pencapaiannya
d. Insinyur didorong untuk mematuhi prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan yang bertujuan melindungi lingkungan bagi generasi
mendatang.
e. Insinyur, sepanjang karier profesionalnya, harus memutakhirkan
kompetensi di bidangnya dengan mengikuti kursus, pendidikan dan
pelatihan, membaca literatur teknis, serta menghadiri rapat dan
seminar profesi.
3. Insinyur harus menghindari perilaku atau
praktik yang mengelabui publik.
a.Insinyur, dalam membuat pernyataan, harus
menghindari pemberian gambaran yang
keliru tentang fakta atau menghindari
penghilangan fakta.
III. b.Konsisten dengan hal tersebut di butir a,
TATALAKU Insinyur dapat memasang iklan untuk
perekrutan karyawan.
INSINYUR c.Konsisten dengan hal tersebut di butir a,
Insinyur dapat menyiapkan artikel untuk
publikasi, tetapi artikel tersebut tidak boleh
mengakui hasil karya orang lain sebagai hasil
karyanya.
4. Insinyur tidak boleh, tanpa persetujuan para pihak,
membeberkan informasi bisnis atau proses teknis
yang bersifat konfidensial milik Pemberi Tugas atau
Pemberi Pekerjaan saat ini atau sebelumnya, atau
lembaga publik tempatnya mengabdikan diri.
a. Insinyur tidak boleh, tanpa persetujuan para pihak,
III. memakai informasi bisnis atau proses teknis yang
bersifat konfidensial milik Pemberi Tugas atau
TATALAKU Pemberi Pekerjaan terdahulu untuk membuka
praktik atau melamar pekerjaan di tempat lain.
INSINYUR b.Insinyur tidak boleh, tanpa persetujuan para pihak,
memakai informasi bisnis atau proses teknis yang
bersifat konfidensial milik Pemberi Pekerjaan atau
Pemberi Tugas terdahulu untuk mewakili atau
terlibat dalam kepentingan saingan mereka.
5. Insinyur tidak boleh dipengaruhi oleh
benturan kepentingan dalam tugas profesinya.
a.Insinyur tidak boleh dipengaruhi oleh
benturan kepentingan dalam tugas
III. profesinya.
b.Insinyur tidak boleh menerima pemberian
TATALAKU uang atau bentuk lainnya dari pemasok,
INSINYUR langsung atau tidak langsung, yang dapat
memengaruhi penetapan spesifikasi produk
yang akan digunakan.
6. Insinyur tidak boleh berusaha memperoleh
pekerjaan atau peningkatan kariernya dengan cara
mengkritisi reputasi rekan sejawat secara tidak jujur
atau dengan cara lain yang tidak benar.
a. Insinyur tidak boleh meminta, mengusulkan, atau
menerima pembayaran yang dapat memengaruhi
III. objektivitas keputusannya.
b.Insinyur hanya menerima pekerjaan paruh waktu
TATALAKU apabila sesuai dengan kebijakan Pemberi Tugas dan
INSINYUR sesuai dengan etika.
c. Insinyur tidak boleh, tanpa persetujuan Pemberi
Tugas, menggunakan fasilitas di tempat kerja untuk
praktik pribadi.
d.Insinyur tidak boleh menjatuhkan reputasi rekan
sejawat demi memperoleh pekerjaan atau
kemajuan kariernya.
7. Insinyur tidak boleh mencederai reputasi, karier, atau
pekerjaan rekan sejawatnya secara langsung atau tidak
langsung dengan niat jahat atau cara yang tidak benar.
Insinyur yang meyakini adanya praktik yang melanggar
etika atau hukum melaporkannya kepada pihak yang
terkait untuk ditindaklanjuti.
a. Insinyur dalam praktik pribadi tidak boleh mengevaluasi
III. pekerjaan Insinyur lain untuk Pemberi Pekerjaan yang
sama tanpa sepengetahuan Insinyur lain tersebut,
TATALAKU kecuali jika hubungan kerja Insinyur lain tersebut dengan