Anda di halaman 1dari 17

Jurnal Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 2 No. 2, September 2017 Etika Bisnis...

… (Wilma) 170-186

ETIKA BISNIS DALAM E-COMMERCE

Wilma Laura Sahetapy


Universitas Kristen Petra Surabaya
Email : wilma@petra.ac.id

Abstract

Globalization and free trade supported by advances in telecommunications and


informatics technologies have provided wider space. This shows that in Indonesia
also gives a good impact for the economy with the advances in technology.
Therefore, this technological advancement needs to be supported by the existence
of business ethics that have principles that can create trust to consumers so as to
provide wider space to the fulfillment of the quality of goods / services in
accordance with the desires and capabilities of consumers. Currently it takes
business ethics in e-commerce to minimize losses experienced by both parties in e-
commerce transactions. The existence of business ethics in e-commerce,
consumers can make transactions without hesitation, and can minimize the fraud
that often occurs in e-commerce transactions.

Keywords : E-commerce, Etika Bisnis, Kepercayaan, Konsumen

Pendahuluan dengan kata lain hukum atau regulasi


Etika berasal dari kata Yunani adalah etika yang sudah diformalkan
ethos, yang dalam bentuk jamaknya seperti Undang-undang, dan lain-
(ta ethos) berarti „adat istiadat‟ atau lain. Jika melanggar hukum,
„kebiasaan‟. Dalam pengertian ini sanksinya jelas berupa pidana atau
etika berkaitan dengan kebiasaaan perdata sedangkan melanggar etika
hidup yang baik, baik pada diri sanksinya tidak jelas atau hanya
seseorang maupun pada suatu sanksi moral semata. Sehingga pada
masyarakat atau kelompok kenyataannya sering etika tidak
masyarakat.1 Etika berbeda dengan begitu diperhatikan.
hukum, aturan, maupun regulasi Namun dalam perkembangannya
dimana hukum dan regulasi jelas etika sangat mempengaruhi
aturan main dan sanksinya atau kehidupan manusia. Etika memberi
1 manusia orientasi bagaimana ia
Sonny Keraf, Etika Lingkungan Hidup, PT
Kompas Media Nusantara, Jakarta, 2010,
Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 2 No. 2, September 2017 Etika Bisnis...… (Wilma) 171-186

menjalani hidupnya melalui dan apa yang tidak boleh dilakukan.2


rangkaian tindakan sehari-hari. Dalam jangka pendek, bisnis yang
Artinya etika membantu manusia tidak memperhatikan etika bisnis
untuk mengambil sikap dan bisa jadi akan dapat keuntungan
bertindak secara tepat dalam tetapi dalam jangka panjang biasanya
menjalani hidup ini. Etika pada bermasalah dan mendapatkan sanksi
akhirnya membantu kita untuk moral dari masyarakat. Dengan kata
mengambil keputusan tentang lain jika memang mau mendapatkan
tindakan apa yang perlu kita lakukan keuntungan, sering kita harus
dan yang perlu kita pahami bersama melupakan dan melanggar etika.
bahwa etika dapat diterapkan dalam Bisnis yang menganut prinsip hanya
segala aspek atau sisi kehidupan menguntungkan diri sendiri tanpa
kita.Ini berarti etika berkaitan dengan harus memikirkan kerugian dari
nilai-nilai, tata cara berperilaku yang orang lain dan melanggar etika
baik, dan kebiasaan seseorang yang biasanya disebut dengan teleologis.
telah diwariskan dari generasi yang Sedangkan bisnis yang menganut
satu ke generasi yang lainnya.Era prinsip mana untung akan mengikuti
Globalisasi sekarang ini dengan pada prinsip yang benar serta
berbagai perkembangan Teknologi kewajiban moral disebut deontologis.
dan Informasi yang maju dengan Etika bisnis yang berkembang di
pesat sering kali tidak era globalisasi saat ini sudah terkikis
memperhatikan etika-etika lagi dengan adanya kemajuan teknologi
sehingga banyak sekali terjadi yang telah memberikan ruang gerak
permasalahan yang timbul khususnya yang lebih luas. Maka dapat
dalam perkembangan teknologi dan dikatakan etika adalah semua norma
informasi dalam dunia bisnis. atau “aturan” umum yang harus
Dunia bisnis juga memerlukan diperhatikan dalam berbisnis yang
etika selain hukum yang sudah merupakan sumber dari nilai-nilai
berlaku di dalam nya. Mengapa yang luhur dan perbuatan yang baik.
bisnis juga memerlukan etika sebab Adanya kemajuan teknologi
dalam kegiatan bisnis harus telekomunikasi dan informatika
mempertimbangkan apa yang boleh 2
K. Bertens, Pengantar Etika Bisnis,
Penerbit Kanisius, Yogyakarta, 2000

ISSN 250-9541 171


Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 2 No. 2, September 2017 Etika Bisnis...… (Wilma) 171-186

tersebut seharusnya dapat digunakan saling percaya tersebut. Praktik


sebaik-baiknya guna memberikan usaha yang tidak etis dapat
dampak perekonomian yang lebih mengurangi produktifitas dan
baik. Perdagangan teknologi mengekang efisiensi dalam
telekomunikasi dan informatika yang bisnis.Kegiatan bisnis yang makin
biasa disebut dengan e-commerce merebak baik di dalam maupun di
tersebut membuat para pelaku usaha luar negeri telah menimbulkan
khususnya di Indonesia lebih tantangan baru yaitu adanya tuntutan
mempunyai kesempatan untuk kehidupan bisnis di banyak negara di
mengembangkan sayapnya agar dunia. Transparansi yang dituntut
dapat merambah bisnis yang lebih oleh ekonomi global, kita hanya bisa
besar. Hal ini harus didukung upaya survive jika mampu bersaing. Untuk
pemerintah agar menimbulkan bersaing harus ada daya saing yang
kepercayaan bagi konsumen dalam dihasilkan oleh produktivitas dan
melakukan transaksi e-commerce. efisiensi. Untuk itu pula, diperlukan
Bisnis adalah bagian penting etika dalam berusaha atau yang
dalam masyarakat. Bisnis dilakukan dikenal dengan etika bisnis karena
antara manusia yang satu dengan praktik berusaha yang tidak etis
manusia lainnya dan menyangkut dapat mengurangi produktivitas dan
hubungan tersebut. Sebagai manusia, mengekang efisiensi dalam berbisnis.
bisnis juga membutuhkan etika yang Kenyataan yang terjadi saat ini
setidaknya mampu memberikan banyak sekali konsumen yang sudah
pedoman bagi pihak-pihak yang melakukan transaksi tersebut dengan
melakukannya. Bisnis adalah sebuah kepercayaan bahwa apa yang
kegiatan yang mengutamakan rasa dibeli dan diharapkan dari sebuah
saling percaya. Dengan saling barang atau jasa tersebut dapat
percaya maka suatu kegiatan bisnis digunakan sesuai dengan apa yang
akan berkembang sebab memiliki diharapkan. Namun disisi lain
relasi yang dapat dipercaya dan banyak konsumen ternyata
mempercayai. Sehingga etika dikecewakan. Padahal modal utama
dibutuhkan untuk semakin bagi bisnis e-commerce tersebut
menumbuhkan dan memperkuat rasa adalah pada kepercayaan konsumen

ISSN 250-9541 172


Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 2 No. 2, September 2017 Etika Bisnis...… (Wilma) 171-186

kepada pelaku usaha. Mengingat konvensional pun mengalami banyak


bisnis e-commerce modal utamanya kendala dan permasalahan. Apalagi
adalah kepercayaan maka diperlukan dibandingkan dengan perdagangan
etika bisnis dalam menjalankan modern yang mempunyai
bisnis tersebut. karakteristik tertentu yaitu tidak
Etika bisnis dalame-commerce bertemunya antara penjual dan
memperlihatkan bahwa pembeli.
diperlukannya prinsip-prinsip yang Kemajuan teknologi pada masa
jelas sehingga dapat membangun sekarang ini, secara otomatis
bisnis dalam e-commerce lebih memacu perkembangan dalam
dipercayakhususnya dalam hal ini dinamika kehidupan masyarakat.
adalah membangun kepercayaan Dengan hadirnya teknologi terbaru
(trust) konsumen melalui etika membuat masyarakat semakin
bisnis. menginginkan kemudahan dan
Etika Dalam Transaksi E- kecepatan akses dalam menjalankan
Commerce aktifitas kehidupan. E-commerce
Kemajuan teknologi membuat hadir menjadisalah satu teknologi
orang lebih berkreasi dalam dunia perdagangan yang baru. Hadirnya
bisnis. Ini dibuktikan dengan adanya teknologi yang baru tersebut
e-commerce, yang mana melakukan seringkali digunakan oleh pihak
jual beli secara online. Manusia bisa tertentu untuk mendapatkan
membeli barang disaat yang keuntungan sepihak dan tidak
dibutuhkan juga dapat membelinya bertanggungjawab. Pihak-pihak yang
dimanapun berada. ingin melakukan keuntungan sepihak
Walapun dengan adanya dan tidak bertanggung jawab tersebut
kemajuan teknologi dan kecanggihan cenderung mengarah ke suatu bentuk
seperti sekarang, namun tetap ada kejahatan yaitu penipuan. Penipuan
yang harus diperhatikan yaitu etika ini terjadi berawal dari kebiasaan dan
bisnis dalam e-commerce. Mengapa cara atau prosedurpelaku usaha
hal ini sangat penting untuk dalam menjalankan bisnisnya. Maka
diperhatikan sebab etika bisnis yang dari itu untuk menjalankan bisnis
dijalankan dalam perdagangan yang berkelanjutan diperlukan upaya

ISSN 250-9541 173


Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 2 No. 2, September 2017 Etika Bisnis...… (Wilma) 171-186

pelaku usaha agar memperoleh commerce akan memperlihatkan


kepercayaan dari konsumen dalam reputasi yang baik pada
transaksi e-commerce. konsumennya apabila pelaku usaha
Kepercayaan merupakan modal menjalankan etika bisnis dengan
utama dalam melakukan transaksi e- baik.
commerce sebab perdagangan secara Prinsip etika bisnis yang baik
elektronik ini tidak bertemu antara seperti menurut salah satu sumber
penjual dan pembeli. Maka dari itu yang penulis kutip ada lima
transaksi e-commerce dalam menjual prinsip etika bisnismenurut Keraf
barang dan/atau jasa tidak diantaranya adalah3:
memperlihatkan terlebih dahulu 1. Prinsip Otonomi. Otonomi
kondisi barang yang dijual kepada adalah sikap dan kemampuan
konsumen. Keadaan ini memberi manusia untuk bertindak
kesempatan kepada pelaku usaha berdasarkan kesadarannya sendiri.
untuk menjual barang dan jasa yang Bertindak secara otonom
kualitasnya tidak sesuai dengan apa mengandaikan adanya kebebasan
yang sudah dijanjikan. Bahkan dalam mengambilkeputusandan
hal tersebut, konsumen juga tidak bertindak menurut keputusan itu.
mengetahui kredibilitas pelaku usaha Otonomi juga mengandaikan
yang menjual barang dan/atau jasa. adanya tanggung jawab. Dalam
Maka dibutuhkan kepercayaan duniabisnis, tanggung jawab
konsumen yang tinggi dalam seseorang meliputi
membeli sebuah barang dan/atau tanggungjawab terhadap dirinya
jasa. sendiri, pemilik perusahaan,
Kepercayaan yang tinggi tersebut konsumen, pemerintah, dan
harus didukung dengan etika bisnis masyarakat.
yang harus diterapkan oleh setiap 2. Prinsip kejujuran
pelaku usaha. Setiap pelaku usaha Kejujuran adalah prinsip etika
dalam transaksi e-commerce harus bisnis yang cukup penting karena
menyadari bahwa etika bisnis menjamin kelanggengan sebuah
diperlukan untuk bisa menjadi bisnis
3
Sonny Keraf, Etika Lingkungan Hidup,
yang berkelanjutan. Transaksi e- PT Kompas Media Nusantara, Jakarta, 2010,
hlm.71-75

ISSN 250-9541 174


Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 2 No. 2, September 2017 Etika Bisnis...… (Wilma) 171-186

kegiatan bisnis. Beberapa contoh 3. Prinsip hormat pada diri


aspek kejujuran dalam kegiatan sendiri
bisnis antara lain adalah : Prinsip ini sama artinya
a. Kejujuran dalam menjual atau dengan prinsip menghargai
menawarkan barang dengan harga diri sendiri, bahwa dalam
yang sesuai dengan kualitas melakukan hubungan bisnis,
barang yang di jual atau manusia memiliki kewajiban
ditawarkan tersebut. moral untuk memperlakukan
b. Kejujuran dalam kegiatan dirinya sendiri sebagai
perusahaan menyangkut pribadi yang memiliki nilai
hubungan kerja antar pemimpin sama.
dengan pekerja. Berdasarkan urutan prinsip di
c. Kejujuran dalam melakukan atas jika dihubungkan dengan
perjanjian-perjanjian baik transaksi e-commerce maka prinsip
perjanjian kontrak, jual-beli pertama yaitu otonom yang
maupun perjanjian-perjanjian merupakan sikap dan kemampuan
yang lain. manusiauntuk bertindak berdasarkan
1. Prinsip berbuat baik dan tidak kesadarannya sendiri, maka
berbuat jahat diharapkan pelaku usaha dalam
Berbuat baik (beneficence) transaksi e-commerce memiliki
dan tidak berbuat jahat (non tanggung jawab berdasarkan
malefience) merupakan kesadarannya sendiri. Tanpa
prinsip moral untuk bertindak tanggung jawab yang bukan
baik kepada orang lain. kesadarannya sendiri transaksi e-
2. Prinsip keadilan commerce tidak dapat digolongkan
Prinsip keadilan merupakan masuk ke dalam dunia bisnis.
prinsip yang menuntut bahwa Artinya dalam transaksi e-commerce
dalam hubungan bisnis, ini juga termasuk dunia bisnis, yang
seseorangmemperlakukan mana tanggung jawab tersebut
bisnis,seseorang meliputi tanggungjawab terhadap
memperlakukan orang lain dirinya sendiri, pemilik
sesuai haknya. perusahaan, konsumen, pemerintah,

ISSN 250-9541 175


Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 2 No. 2, September 2017 Etika Bisnis...… (Wilma) 171-186

dan masyarakat. Tanggung jawab ini merupakan prinsip moral untuk


termasuk salah satu dalam etika bertindak baik kepada orang lain.
bisnis yang harus diterapkan oleh Artinya prinsip moral tersebut
setiap pelaku usaha termasuk dalam seharusnya melekat kepada semua
transaksi e-commerce. orang, sebab manusia diciptakan
Prinsip kedua yaitu kejujuran mempunyai hati nurani.
yang manaprinsip inidalam etika Prinsip yang keempat adalah
bisnis cukup penting karena prinsip keadilan yang mana dalam
menjamin kelanggengan sebuah dunia bisnis hak kewajiban
kegiatan bisnis. Tanpa prinsip merupakan hal yang harus seimbang.
kejujuran maka sebuah bisnislambat Keadilan berhubungan dengan hak
laun akan hancur. Sebab dalam bisnis dan kewajiban baik dari pelaku usaha
transaksi e-commerce pelaku usaha maupun dari konsumen. Keadilan
tidak bertemu langsung dengan merupakan prinsip yang menuntut
konsumen, oleh karena itu bahwa dalam hubungan bisnis,
diperlukan kejujuran dalam menjual seseorang memperlakukan bisnis
atau menawarkan barang dengan adalah seseorang memperlakukan
harga yang sesuai dengan kualitas orang lain sesuai haknya. Begitu pula
barang yang di jual atau ditawarkan. dalam transaksi e-commerce,
Prinsip ketiga dalam etika bisnis keadilan dibutuhkan untuk bisa
ini adalah berbuat baik (beneficence) melakukan transaksi e-commerce
dan tidak berbuat jahat (non dengan baik.
malefience). Tanpa melakukan bisnis Prinsip yang terakhir adalah
pun seharusnya kita berbuat baik dan prinsip hormat pada diri sendiri.
tidak berbuat jahat kepada siapa pun. Prinsip ini sama artinya dengan
Apalagi dalam sebuah bisnis yang prinsip menghargai diri sendiri,
penuh dengan persaingan terkadang bahwa dalam melakukan hubungan
kecurangan untuk mendapatkan bisnis, manusia memiliki kewajiban
sebuah untung yang besar sering moral untuk memperlakukan dirinya
melupakan untuk berbuat baik dan sendiri sebagai pribadi yang
tidak berbuat jahat. Padahal berbuat memiliki nilai sama. Dalam transaksi
baik dan tidak berbuat jahat e-commerce diperlukan prinsip

ISSN 250-9541 176


Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 2 No. 2, September 2017 Etika Bisnis...… (Wilma) 171-186

tersebut, sebab pelaku usaha bukan 1. Diperolehnya informasi yang jelas


saja seseorang yang melakukan mengenai produk yang akan
bisnis tetapi juga merupakan dibeli;
konsumen. Artinya di satu waktu 2. Keyakinan bahwa produk yang
pelaku usaha ini juga merupakan dibeli tidak berbahaya baik bagi
konsumen bagi bisnis yang berbeda. kesehatan maupun keamanan
Oleh sebab itu apabila pelaku usaha jiwanya;
ini berdiri pada posisi konsumen, 3. Produk yang dibeli cocok sesuai
maka seharusnya pelaku usaha ini dengan keinginannya, baik dari
tahu bahwa kedudukan konsumen segi kualitas, ukuran, harga dan
tetap harus dihargai sehingga semua sebagainya.
manusia pada dasarnya mempunyai 4. Konsumen mengetahui cara
kewajiban moral untuk penggunaannya;
memperlakukan dirinya sendiri 5. Jaminan bahwa produk yang
sebagai pribadi yang memiliki nilai dibelinya dapat berguna dan
sama. berfungsi dengan baik;
Dasar prinsip etika bisnis yang 6. Jaminan bahwa apabila barang
telah dijelaskan diatas seharusnya yang dibeli tidak sesuai atau
diterapkan dalam transaksi e- tidak dapat digunakan maka
commerce dilakukan untuk konsumen memperoleh
pemenuhan hak konsumen yang penggantian baik berupa produk
mendasar seperti yang sudah ada maupun uang.
dalam Undang-undang Nomor 8 Ketentuan yang diinginkan oleh
Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen tersebut harus dilakukan
konsumen. Hak konsumen tersebut seimbang dengan pelaku usaha
seharusnya tertuang dalam beberapa sebagai kewajibannya dalam
hal yang sebenarnya diinginkan oleh transaksi e-commerce. Contohnya
konsumen pada saat hendak membeli yaitu apabila konsumen
suatu produk melalui e-commerce, menginginkan untuk diperolehnya
diantaranya4: informasi yang jelas mengenai
produk yang akan dibeli, maka
4
Sukarmi, Cyber Law: Kontrak
Elektronik Dalam Bayang-bayang Pelaku
sebaiknya pelaku usaha memberikan
Usaha, Pustaka Sutra, Bandung, 2008

ISSN 250-9541 177


Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 2 No. 2, September 2017 Etika Bisnis...… (Wilma) 171-186

informasi tersebut sehingga bisnisyang dinilai oleh Adiwarman


konsumen akan percaya dan membeli Karim, Presiden Direktur Karim
barang tersebut, sebab pemenuhan Business Consulting, seharusnya
ketentuan yang diinginkan konsumen jangan dilanggar, yaitu:
telah disediakan oleh pelaku usaha. 1. Kejujuran: Banyak orang
Apabila hal ini dilakukan maka beranggapan bisnis
transaksi e-commerce yang merupakan kegiatan tipu-
dijalankan tersebut dapat dikatakan menipu demi mendapat
bisnis ini beretika. Artinya pelaku keuntungan. Ini jelas keliru.
usaha dapat memenuhi norma yang Sesungguhnya kejujuran
ada. merupakan salah satu
Bisnis beretika adalah bisnis kunci keberhasilan berbisnis.
yang mengindahkan serangkaian Bahkan, termasuk unsur
nilai-nilai luhur yang bersumber penting untuk bertahan di
dari hati nurani, empati, dan tengah persaingan bisnis.
norma.Bisnis bisa disebut etis 2. Keadilan: Perlakukan setiap
apabila dalam mengelola bisnisnya orang sesuai haknya.
pelaku usaha selalu menggunakan Misalnya, berikan upah kepada
nuraninya. Apakah produk yang karyawan sesuai standar
dijualnya baik? Apakah dia serta jangan pelit memberi
telah berpromosi dengan tidak bonus saatperusahaan
menipu? Dan, apakah dia mendapatkan keuntungan
telah menggunakan praktik lebih. Terapkan juga
bisnis yangjujur? Etika Bisnis keadilan saat menentukan
dapat menjadi standar dan harga, misalnya dengan
pedoman bagi pelaku usaha dalam tidak mengambil untung
melaksanakan pekerjaan sehari- yang merugikan konsumen.
hari dengan dilandasi moral 3. Rendah Hati: Jangan lakukan
yang luhur, jujur, transparan dan bisnis dengan kesombongan.
sikap yangprofesional. Misalnya,dalam
Selain itu juga ada pendapat lain mempromosikan produk
mengenai nilai –nilai etika dengan cara berlebihan,

ISSN 250-9541 178


Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 2 No. 2, September 2017 Etika Bisnis...… (Wilma) 171-186

apalagi sampai menjatuhkan kejahatan non-etis yang


produk bersaing, entah melalui mungkin dilancarkan oleh
gambar maupun tulisan. Pada lawan-lawan bisnisnya.Lakukan
akhirnya, konsumen memiliki dengan cara yang baik, lebih
kemampuan untuk melakukan baik atau dipandang baik
penilaian atas kredibilitas sebagai pebisnis, anda jangan
sebuah poduk/jasa. Apalagi, mematok diri pada aturan-
tidak sedikit masyarakat aturan yang berlaku.
yang percaya bahwa sesuatu Perhatikan juga norma, budaya
yang terlihat atau terdengar atau agama di tempat anda
terlalu sempurna, pada membuka bisnis. Suatu cara
kenyataannya justru sering kali yang dianggap baik di suatu
terbukti buruk. negara atau daerah, belum
4. Simpatik: Kelola emosi. tentu cocok dan sesuai untuk
Tampilkan wajah ramah dan di terapkan di negara atau
simpatik. Bukan hanya di daerah lain. Hal ini penting
depan klien atau konsumen kalau ingin usaha berjalan
anda, tetapi juga di hadapan tanpa ada gangguan.
orang-orang yang mendukung Menurut Von der Embse dan
bisnis anda, seperti karyawan, R.A. Wagleydalam artikelnya di
sekretaris dan lain-lain. Advance Managemen Journal
5. Kecerdasan: Diperlukan (1988) yang berjudul Managerial
kecerdasan atau kepandaian Ethics Hard Decisions on Soft
untuk menjalankan strategi Criteria, terdapat tiga pendekatan
bisnis sesuai dengan dasar dalam merumuskan tingkah
ketentuan-ketentuan yang laku etika kita5:
berlaku, sehingga 1. Utilitarian Approach: setiap
menghasilkan keuntungan yang tindakan harus didasarkan
memadai. Dengan kecerdasan pada konsekuensi nya. Oleh
pula seorang pebisnis mampu
mewaspadai dan menghindari 5
Von der Embse dan R.A. Wagley,
dalam artikelnya di Advance Managemen
berbagai macam bentuk Journal yang berjudul Managerial Ethics
Hard Decisions on Soft Criteria, 1988

ISSN 250-9541 179


Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 2 No. 2, September 2017 Etika Bisnis...… (Wilma) 171-186

karena itu dalam bertindak tinggi serta mempunyai


seseorang seharusnya kemampuan menciptakan
mengikuti cara-cara yang nilai (value-creation) yang
dapat memberi manfaat tinggi, diperlukan suatu
sebesar-besarnya kepada landasan yang kokoh.
masyarakat, dengan cara Biasanya dimulai dari
yang tidak membahayakan perencanaan strategis,
dan dengan biaya organisasi yang baik, sistem
serendah-rendahnya. prosedur yang transparan
2. Individual Rights Approach: didukung oleh budaya
setiap orang dalam tindakan perusahaan yang andal
dan kelakuan nya memiliki serta etika perusahaan yang
hak dasar yang harus dilaksanakan secara konsisten
dihormati. Namun tindakan dan konsekuen.
ataupun tingkah laku tersebut Terdapat juga beberapa argumen
harus dihindari apabila yang menyatakan bahwa pada
diperkirakan akan menyebabkan dasarnya di dalam menjalankan
terjadi benturan dengan hak kegiatan bisnis diperlukan etika.
orang lain. Permadi dan Kuswahyono
3. Justice Approach: para mengungkapkan argumen sebagai
pembuat keputusan berikut6:
mempunyai kedudukan yang 1. Bisnis tidak hanya bertujuan untuk
sama, dan bertindak adil profit melainkan
dalam memberikan pelayanan perlumempertimbangkan nilai-
kepada pelanggan baik secara nilai manusiawi sehingga
perseorangan ataupun secara masyarakat jugaberkepentingan
kelompok. Mengapa etika agar bisnis dilaksanakan secara
bisnis dalam perusahaan terasa etis.
sangat penting saat ini?
Karena untuk membentuk suatu
6
Iwan Permadi dan Iman Kuswahyono,
perusahaan yang kokoh dan Penerapan Etika Bisnis Etnis Cinadalam
Kompleksitas Persaingan Usaha : Perspektif
memiliki daya saing yang Antropologi Hukum,Universitas Brawijaya,
Malang, 2007

ISSN 250-9541 180


Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 2 No. 2, September 2017 Etika Bisnis...… (Wilma) 171-186

2. Bisnis dilakukan di antara manusia banyakorang atau kelompok


yang satu dengan manusia masyarakat yang menghendaki
yanglainnya sehingga agar bisnisdijalankan secara baik
membutuhkan etika sebagai dan mengindahkan norma etika.
pedoman bagi keputusandan Etika bisnis dituangkan
kegiatan manusia dalam dalam prinsip-prinsip yang harus
berhubungan bisnis satu dengan diperhatikan dalam perdagangan
yanglainnya. modern seperti e-commerce. Prinsip-
3. Bisnis dilakukan dalam persaingan prinsip ini dikatakan menurut Keraf
yang sangat ketat sehingga orang dalam buku Etika Bisnis:
yangbersaing di dalam bisnis tetap MembangunCitra Bisnis sebagai
memperhatikan norma-norma etis Profesi Luhur7. Prinsip-prinsip
padaiklim bisnis yang semakin tersebut dituliskan dengan tidak
profesional. melupakan kekhasan sistem nilai dari
4. Legalitas dan moralitas berkaitan masyarakat bisnis yang berkembang,
tetapi berbeda satu sama lain, prinsip-prinsip tersebut antara lain
karenasuatu kegiatan yang adalah Prinsip ini mengandung
diterima secara legal belum tentu pengertian bahwa manusia dapat
dapat diterimasecara etis. bertindak secara bebas berdasarkan
5. Etika harus dibedakan dari ilmu kesadaran tentang apa yang dianggap
empiris yang mendasarkan pada baik untuk dilakukan. Yang artinya,
suatugejala atau fakta yang kebebasan yang ada adalah
berulang terus menerus sehingga kebebasan yang bertanggung jawab.
melahirkan suatuhukum ilmiah Pelaku usaha yang melakukan
yang berlaku universal. suatu tindakan yang tidak etis
6. Situasi khusus yang menyebabkan akan memancing tindakan balasan
pengecualian terhadap etika tidak dari konsumen dan masyarakat
dapatdijadikan alasan untuk dan akan sangat kontra produktif,
menilai bisnis tidak mengenal misalnya melalui gerakan
etika. pemboikotan, larangan beredar,
7. Aksi protes yang terjadi di mana-
7
A. Sonny Keraf & Mikhael Dua, Ilmu
mana menunjukkan bahwa masih Pengetahuan (Sebuah TinjauanFilosofis),
Yogyakarta: Kanisius, Yogyakarta, 2001

ISSN 250-9541 181


Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 2 No. 2, September 2017 Etika Bisnis...… (Wilma) 171-186

larangan beroperasi dan lain adalah tergantung dari pelaku


sebagainya.Sedangkan pelaku usaha bisnis itu sendiri. Apa yang dia
yang menjunjung tinggi nilai- perbuat dengan konsekuensi apa
nilai etika bisnis, pada umumnya yang akan dia peroleh
termasuk pelaku usaha yang sudahsangat jelas.Pebisnis yang
memiliki integritas yang tinggi menjunjung tinggi nilai etika akan
artinya dalam menjalankan usahanya mendapat point reward terhadapapa
pelaku usaha selalu yang telah dia lakukan.
mempertimbangkan baik buruknya Kemajuan bisnis, kepercayaan
dan mengambil keputusan untuk pelanggan, profit yang terus
melakukan hal yang baik. meningkat, pangsa pasar terus
Etika Bisnis E-Commerce meluas, merupakan dambaan bagi
Berhubungan Dengan Pemberian setiap pebisnis dan ini akan
Data Pelaku Usaha Kepada diperoleh dengan menjungjung
Konsumen tinggi nilai etika. Sebaliknya,
Etika pada dasarnya adalah pelanggaran etika yang sedikit
standar atau moral yang saja bias menyebabkan kondisi
menyangkut benar-salah, baik - berbalik 180 derajat dalam
buruk. Perilaku etis yang telah waktu sekejap. Kehilangan
diterapkan dalam transaksi e- pelanggan, defisit keuangan
commerce menimbulkan situasi sampai ditutupnya bisnis yang telah
saling percaya antara konsumen dan mengalami kerugian yang
pelaku usaha, yang memungkinkan menggunung merupakan
keberlanjutan usaha yang secara punishment dari pelanggaran etika.
tidak langsung meningkatkan Etika bisnis yang baik dalam
keuntungan jangka panjang. Perilaku transaksi e-commerce dikaitkan
etis akan mencegah keterbatasan dengan pemberian data yang
pemenuhan hak konsumen serta nantinya akan berdampak pada
dapatmenumbuhkan saling percaya. kepercayaan konsumen. Mengapa
Etika dalam berbisnis adalah pemberian data yang dilakukan
mutlak dilakukan. Maju pelaku usaha akan berdampak pada
mundurnya bisnis yangdijalankan kepercayaan konsumen, sebab

ISSN 250-9541 182


Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 2 No. 2, September 2017 Etika Bisnis...… (Wilma) 171-186

konsumen akan membeli barang atau penyelesaian sengketa. Oleh sebab


jasa melalui transaksi e-commerce itu tata cara penyelesaian sengketa
apabila terdapat data yang lengkap konsumen khususnya e-commerce,
dari pelaku usaha. diperkuat dengan permohonan yang
Data yang lengkap ini diperlukan dilakukan secara tertulis maka harus
sebab transaksi e-commerce memuat secara benar dan leengkap
merupakan bisnis dalam dunia maya, mengenai:
artinya pelaku usaha tidak bertemu a.Nama dan alamat lengkap
secara langsung dengan konsumen. konsumen;
Konsumen tidak dapat mengetahui b.Nama dan alamat lengkap pelaku
keberadaan pelaku usaha secara usaha;
visual dimana letak pelaku usaha c.Barang atau jasa yang diadukan;
tersebut berada. Oleh sebab itu d.Bukti perolehan (bon, kuitansi dan
dibutuhkan data untuk memberikan dokumen bukti lain);
kepercayaan kepada konsumen e.Keterangan tempat, waktu dan
bahwa pelaku usaha ini benar-benar. tanggal diperoleh barang dan jasa
Pemberian data dan informasi tersbeut;
yang lengkap tersebut adalah f.Saksi yang mengetahui barang dan
memberikan kemanfaatan kepada jasa tersebut diperoleh;
semua pihak dalam transaksi e- g.Foto-foto barang dan kegiatan
commerce. Pihak-pihak yang pelaksanaan jasa, bila ada.
berkepentingan dalam transaksi e- Kedudukan konsumen yang
commerce dengan adanya data dan lemah dalam transaksi e-commerce
informasi yang jelas mengenai sudah tidak perlu dikuatirkan lagi
identitas, legalitas dan lokasi usaha mengingat identitas sudah menjadi
dapat menguntungkan semua pihak. konsep hukum yang jelas dalam
Berikut penjelasan mengenai setiap transaksinya.Kebenaran
kemanfaatan identitas, legalitas dan data/informasi merupakan hal yang
lokasi usaha kepada pihak-pihak mengandung kepastian hukum
dalam transaksi e-commerce. sehingga harus diwujudkan agar
Kebenaran identitas diperlukan tidak ada lagi kecurangan yang
pada pengajuan permohonan timbul. Sudah saatnya peraturan

ISSN 250-9541 183


Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 2 No. 2, September 2017 Etika Bisnis...… (Wilma) 171-186

perundang-undangan di Indonesia Melihat ciri dan karakteristik dari


lebih ditegakkan lagi. Apabila sudah transaksi e-commerce, makapara
tidak memungkinkan lagi pelaku bisnis sebenarnya lebih dapat
menggunakan hukum konvensional mengoptimalkan untuk dapat meraup
maka hukum harus mengikuti keuntungan yang besar. Hal utama
perkembangan yang ada saat ini. Hal untuk pencapaian itu maka harus
tersebut dapat dianalogikan melihat kepada aspek manajemen
masalahnya ketika awal mula terjadi dari pelaku bisnis. Berkaitan dengan
pencurian listrik. Barang bukti yang itu maka Malcolm Frank dalam
dicuripun tidak memungkinkan tulisannya mengenai The Realities of
dibawah ke ruang sidang. Demikian Web-based Electronic
dengan kejahatan pada dunia maya, Commercetelah memberikan saran
pencurian bandwidth, dan lain tujuh langkah untuk dapat menuju
sebagainya tidak dapat sukses dalam melakukan e-
dimungkinkan untuk barang bukti commerce:8
dihadirkan pada persidangan. a. E-Commerce harus dipandang
Melihat ciri khas tersebut dapat sebagai sistem bisnis dan bukan
disimpulkan bahwa apabila pelaku sistem komputer. Artinya e-
usaha tidak memberikan identitasnya commerce harus merupakan
maka konsumen akan sulit untuk bisa solusi komprehensif dalam
dilindungi, sebab seperti kita ketahui berbisnis, sehingga yang diurusi
dalam transaksi e-commerce bukan sisi teknisnya semata tapi
konsumen serta pelaku usaha tidak juga strategi, proses, organisasi
bertemu dalam proses transaksinya. dan manusianya.
Kemudian konsumen tidak bisa b. Kemauan untuk terjun ke e-
melihat secara langsung barang yang commerce harus didukung penuh
dijual. Maka diperlukan kebenaran oleh pimpinan tingkat atas.
identitas sebagai jaminan bahwa Bahasa lainnya, pimpinan teratas
pelaku usaha akan memberikan adalah penanggungjawab dan
tanggung jawabnya dalam pemilik e-commerce ini.
melaksanakan proses transaksi e-
8
Ade Maman Suherman, Aspek Hukum
commerce. Dalam Ekonomi Global, Ghalia Indonesia,
Jakarta, 2002, hlm. 179.

ISSN 250-9541 184


Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 2 No. 2, September 2017 Etika Bisnis...… (Wilma) 171-186

a. Pembuatan proses bisnis harus mengenai data/informasi pelaku


terdefinisi secara eksak guna usaha pada setiap transaksi.
menghindari “pendewaan” Kebenaran data/informasi mengenai
teknologi dan komputer sebagai identitas, legalitas dan lokasi usaha
satu-satunya pembuat solusi. tersebut diberikan agar konsumen
b. Mengantisipasi kemungkinan percaya akan pelaku usaha yang
munculnya konflik yang menawarkan barang/jasanya.
diakibatkan peralihan ke e- Sehingga apabila terjadi kecurangan-
commerce. Konflik seperti ini kecurangan akan lebih mudah
sangat mungkin datang dari pihak mencari atau menemukan lokasi
ketiga yang merasa dirugikan pelaku usaha yang dalam
dengan strategi baru ini. transaksinya melakukan itikad tidak
c. Mengantisipasi kemungkinan baik. Serta dengan adanya
gerakan anti perubahan data/informasi, konsumen dapat
(resistance to change) dari mengadukan apa yang menjadi
internal perusahaan. keberatan dalam transaksi.
d. Harus mempelajari demografi Penutup
dan kebutuhan konsumen dalam Dalam persaingan dunia
rangka menyajikan pelayanan usaha yang sangat ketat ini,
yang sebaik-baiknya kepada etika bisnis merupakan sebuah
mereka; dan harga mati, yang tidak dapat
e. Harus disiapkan tenaga-tenaga ditawar lagi. Dalam zaman
terampil bidang teknologi keterbukaan dan
informasi yang mengerti e- luasnyainformasisaat ini, baik-
commerce dengan segala buruknya sebuah dunia usaha dapat
persoalannya, termasuk Intranet, tersebar dengan cepat dan luas.
web,Database, pengamanan Memposisikan karyawan,
sistem, masalah-masalah hukum konsumen, pemasok, pemodal dan
yang terkait dan lain-lain. masyarakat umum secara etis
Wujud perlindungan konsumen yang dan jujur adalah satu-satunya
dapat diberikan adalah dengan cara supaya dapat bertahan di
memberikan ketentuan yang wajib dalam dunia bisnis saat ini.

ISSN 250-9541 185


Ilmu Hukum Tambun Bungai Vol. 2 No. 2, September 2017 Etika Bisnis...… (Wilma) 171-186

Ketatnya persaingan bisnis DAFTAR PUSTAKA


menyebabkan beberapa pelaku Ade Maman Suherman, Aspek
bisnisnya kurang memperhatikan Hukum Dalam Ekonomi Global,
etika dalam bisnis. Etika bisnis Ghalia Indonesia, Jakarta, 2002.
mempengaruhi tingkat kepercayaan Sonny Keraf, Etika Lingkungan
atau trustdari masing-masing Hidup, Jakarta: PT Kompas
elemen dalam lingkaran bisnis. Media Nusantara, 2010
Pemasok (supplier),perusahaan, dan Sonny Keraf & Mikhael Dua, Ilmu
konsumen, adalah elemen yang Pengetahuan (Sebuah Tinjauan
saling mempengaruhi. Masing- Filosofis), Kanisius, Yogyakarta,
masing elemen tersebut harus 2001
menjaga etika, sehingga Sukarmi, Cyber Law: Kontrak
kepercayaan yang menjadi prinsip Elektronik Dalam Bayang-
kerja dapat terjaga dengan baik. bayang Pelaku Usaha,
Etika berbisnis ini bisa dilakukan Bandung: Pustaka Sutra,
dalam segala aspek. Bandung, 2008,
Saling menjaga kepercayaan K. Bertens, Pengantar Etika Bisnis,
dalam kerjasama akan berpengaruh Penerbit Kanisius, Yogyakarta,
besar terhadap reputasi perusahaan 2000
tersebut, baik dalam lingkup mikro Permadi Iwan dan Iman
maupun makro. Tentunya initidak Kuswahyono, Penerapan Etika
akan memberikan keuntungan Bisnis Etnis Cina dalam
segera, namun ini adalah wujud Kompleksitas Persaingan Usaha
investasi jangka panjang bagi : Perspektif Antropologi Hukum,
seluruh elemen dalam lingkaran Universitas Brawijaya, Malang,
bisnis. Oleh karena itu, etika 2007
dalam berbisnis sangatlah penting. Von der Embse dan R.A. Wagley,
. Managerial Ethics Hard
Decisions on Soft Criteria,
Advance Managemen Journal,
1988

ISSN 250-9541 186

Anda mungkin juga menyukai