Anda di halaman 1dari 8

SUMMARY

CHAPTER 1 : Ethics and Business

Nama : Dianing Widya Kusumastuti


NIM : S432102004
MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET

CHAPTER 1 : Ethics and Business

1. Pengertian Etika

Etika diartikan sebagai prinsip-prinsip yang mengatur individu atau kelompok.


Sedangkan dalam akuntansi, etika merupakan prinsip-prinsip yang memandu perilaku
professional akuntan.

2. Moralitas
Moralitas dalam artiannya merupakan suatu tindak perilaku seorang individu
yang dapat mempengaruhi rumor yang beredar tentang dirinya baik hal itu baik
maupun buruk. Atau, dapat juga diartikan standar yang dimiliki seorang individu atau
kelompok memiliki tentang apa yang benar dan salah, atau baik dan jahat.
Individu juga mempunyai standar moralnya masing – masing yang
dimaksudkan standar moral disini, ialah mencakup norma-norma yang dimiliki tiap
individu tentang jenis tindakan yang dilakukannya percaya secara moral benar dan
salah, serta nilai-nilai yang ditempatkan pada apa yang diyakini baik atau buruk
secara moral.
Terdapat enam karakteristik standar moral, yaitu diantaranya:
a. Standar moral berurusan dengan hal-hal yang serius, yaitu hal-hal yang kita
pikirkan dapat sangat salah atau sebaliknya, signifikan dapat menguntungkan
untuk tiap individunya. Contoh: adanya KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme),
adanya tindak perilaku penyalahgunaan laporan keuangan, dsb.
b. Harus lebih disukai untuk nilai-nilai lain termasuk kepentingan diri sendiri.
Artinya, jika seseorang memiliki kewajiban moral untuk melakukan sesuatu,
maka dia seharusnya melakukannya meskipun ini bertentangan dengan
norma-norma konvensional lainnya atau dengan kepentingan pribadi.
c. Tidak ditetapkan oleh figur otoritas. Jadi, biasanya bentuk penilaian moralitas
terbentuk dengan sendirinya dikalangan masyarakat luas tanpa adanya pihak
yang berwewenang mengatur secara tertulis aturan norma itu.
d. Bersifat universal. Artinya, jika kita benar-benar memegang bahwa standar
atau ketentuan tertentu seperti “Jangan berbohong” atau “Jangan mencuri”
adalah standar moral, maka kita juga akan merasa bahwa setiap orang harus
berusaha memenuhi standar itu, dan kita akan marah ketika kita melihat orang
lain melanggar mereka.
e. Standar moral terbentuk tanpa mempertimbangkan kepemihakan terhadap
suatu kubu tertentu. Artinya, tiap individu melakukan kepentingan moralnya
harus dengan memikirkan dampak apa yang dapat terjadi secara universal
atau keseluruhan terhadap orang lain dan tidak boleh mengedepankan
perilaku egonya.
f. Standar moral juga terkait dengan emosi khusus dan perasaan khusus tentang
kosakata atau kata – kata untuk tiap individunya. Misalnya, jika seorang
individu bertindak bertentangan dengan standar moral yang berlaku umum
maka, saya biasanya akan merasa bersalah, malu, atau menyesal. Atau
bahkan, jika berbicara dengan yang tidak seharusnya maka, individu tersebut
juga merasa bersalah karena dapat menyinggung hati individu lain.
3. Etika Bisnis

Etika bisnis merupakan studi tentang standar moral dan bagaimana individu
berlaku untuk sistem sosial dan organisasi yang melaluinya dalam memproduksi dan
mendistribusikan barang dan jasa, dan aktivitas orang-orang yang bekerja dalam
organisasi tersebut.

Terdapat beberapa argument dalam etika bisnis, yaitu diantaranya:


 Dalam ekonomi pasar bebas, berbsinis pasti fokus dengan mengejar keuntungan.
 Manajer berkewajiban untuk loyalitas kepada perusahaan yang dikelolanya.
 Etika yang ada dalam tiap pengoperasian bisnisnya harus berdasarkan hukum
dan tata aturan yang berlaku secara umum.

Terdapat juga, pernyataan bahwa etika yang mendukung dalam bisnis,


diantaranya:
 Etika bisnis berlaku untuk semua jenis kegiatan individu didalamnya. setiap
bisnis individu akan runtuh jika semua manajer, karyawan, dan pelanggan
berpikir bahwa secara moral diperbolehkan untuk mencuri, berbohong, atau
melanggar perjanjian mereka dengan perusahaan.
 Bisnis tidak dapat bertahan tanpa etika. Dikarenakan, tidak ada bisnis yang bisa
eksis sepenuhnya tanpa etika, setiap bisnis membutuhkan setidaknya kepatuhan
minimal melibatkan etika untuk tiap bagian bisnisnya.
 Etika sejalan dengan mencari keuntungan. Jadi, walaupun harus berfokus pada
etika dalam bisnis juga tidak boleh melupakan fokusnya terhadap pencarian
keuntungan atau laba perusahaannya atau organisasinya.
4. Ethical Issues in Business (Masalah Etika dalam Bisnis)
a. Teknologi dan Etika Bisnis
Teknologi baru yang dikembangkan pada dekade terakhir abad kedua
puluh dan tahun-tahun pembukaan abad kedua puluh satu kembali mengubah
masyarakat dan bisnis dalam terbentuk potensi masalah etika baru. Revolusi
dalam bioteknologi kadang disebut teknologi informasi tidak hanya penggunaan
komputer yang kuat dan ringkas tetap juga perkembangan internet, komunikasi
nirkabel, digitalisasi dan berbagai teknologi lain yang memungkinkan dapat
memanipulasi, menangkap dan memindahkan informasi dengan cara baru dan
inovatif. Teknologi ini telah mendorong sejumlah perubahan seperti globalisasi
yang semakin cepat dan semakin berkurangnya kepentingan jarak. Risiko yang
ditimbulkan pun sulit terdeteksi.
Untuk mengatasi perubahan yang cepat ini, organisasi bisnis harus menjadi
lebih kecil, lebih datar, dan lebih gesit. Beberapa telah sepenuhnya merombak diri
mereka sendiri seperti mereka telah memasuki dunia e-commerce (membeli dan
menjual barang dan jasa melalui Internet) dan meninggalkan operasi bata-dan-
mortir mereka dengan mengubah menjadi entitas berbasis Web yang sebagian
besar ada di dunia maya, istilah yang digunakan untuk menunjukkan keberadaan
informasi pada jaringan elektronik dari sistem komputer yang terhubung.
Perkembangan ini telah memaksa perusahaan untuk berurusan dengan sejumlah
hal yang menarik masalah etika baru. Salah satu problem yang timbul dari adanya
perkembangan teknologi ini adalah masalah privasi, karena teknologi mempunyai
informasi rinci dan private tentang individu.
b. Globalisasi
Selain teknologi, globalisasi menjadi salah satu pendorong disebabkannya
masalah penyelewengan etika bisnis. Dimana globalisasi ini membuat semua
negara bisa terhubung satu sama lain sehingga barang, jasa, pengetahuan dan
budaya dapat melintasi batas negara.

CASE ANALYSIS
KEBOCORAN DATA PENGGUNA TOKOPEDIA
- Factual summary
Tokopedia adalah perusahaan teknologi Indonesia dengan misi mencapai
pemerataan ekonomi secara digital. Berdasarkan data yang diakses dari website
resmi Tokopedia menyatakan bahwa terdapat 100 juta lebih pengguna aktif e-
commerce tersebut. Terdapat 11 juta lebih penjual pada platform tersebut dan 86,5
% dari penjual tersebut adalah pebisnis baru. Hal tersebut menandakan bahwa
Tokopedia telah membawa organisasinya menuju misinya untuk memeratakan
ekonomi Indonesia secara digital.
Namun ditahun 2020 terdapat kasus tak mengenakkan dari Tokopedia,
dimana beredar kabar bahwa data-data pengguna aktif Tokopedia diretas oleh
hacker dan diperjual belikan. Hal tersebut tentu membuat pengguna Tokopedia
merasa cemas dan tidak aman karena privasinya berhasil dibobol dan bisa saja
data privasi mereka digunakan untuk hal-hal yang tak semestinya.
Hal tersebut telah dikonfirmasi oleh pihak Tokopedia, mereka
membenarkan dan mengklarifikasi terkait isu kebocoran data pengguna aktif
Tokopedia tersebut.

- Problem statement

Kebocoran data pengguna aktif Tokopedia diretas oleh hacker, dimana


terdapat 91 juta data pengguna yang berhasil dicuri dan diperjual belikan di dark
web oleh hacker yang tak bertanggung jawab.

- Analysis Problem

Kasus kebocoran data sering terjadi di dunia platform digital. Hal tersebut
sangat meresahkan bagi pengguna platform apabila data dan privasi mereka tidak
terjamin keamanannya. Karena bisa saja, penyalahgunaan data/informasi pribadi
tersebut menyebabkan kerugian bagi pengguna Tokopedia tersebut.

Pada kasus kebocoran data Tokopedia tersebut, hacker berhasil


mendapatkan beberapa data pengguna seperti username, email dll. Dan hacker
juga menjual data pengguna Tokopedia di dark web untuk mendapat keuntungan.

Kebocoran data pribadi seperti ini harusnya lebih diantisipasi oleh pihak
perusahaan, mereka harus meningkatkan keamanan perlindungan data. Karena
ditakutkan data-data yang bersifat private (seperti : data keuangan, nomor KTP,
password, dll) bisa menjadi ancaman besar bagi penggunanya.

Sebagai teguran, baiknya Tokopedia mendapatkan sanksi seperti aturan-


aturan hukum yang telah berlaku diluar negeri. Dimana, bagi perusahaan yang
tidak mampu menjaga keamanan data dan privasi pengguna maka akan mendapat
sanksi hukum bagi perusahaan tersbut.

Di Indonesia sendiri terdapat peraturan tentang perlindungan data pribadi,


yaitu Peraturan Menteri No. 20 tahun 2016 tentang Perlindungan Data Pribadi
(PDP) ditetapkan 7 November 2016. Namun sayangnya, di Indonesia peraturan
terkait perlindungan data pribadi masih lemah. Dimana peraturan tersebut belum
sepenuhnya mengatur tentang sanksi bagi pihak penyelenggara/perusahaan yang
tidak berhasil menjaga kerahasiaan privasi pengguna. Saat ini, peraturan tersebut
masih diperbaiki dan disesuaikan dengan era digital yang semakin maju ini.

- Solutions

Kebocoran data merupakan salah satu ethics issues yang sering terjadi di
perusahaan-perusahaan yang menggunakan teknologi digital dalam menjalankan
kegiatan bisnisnya. Dimana data-data pengguna/konsumen disimpan bukan dalam
bentuk arsip hardfile, namun disimpan dalam bentuk data enskrip.

Menjaga keamanan data dan privasi pengguna merupakan salah satu sikap
professional yang harus ditunjukkan oleh perusahaan. Karena apabila data tersebut
berhasil disalahgunakan, maka akan menjadi ancaman dan menimbulkan kerugian
bagi pengguna. Melindungi privasi pengguna dari serangan hacker harus menjadi
komitmen utama dari perusahaan penyedia jasa/layanan.

- Recommended Solutions
a. Bagi perusahaan penyedia jasa/layanan yang menggunakan teknologi
ditigal harus lebih aware terhadap kerahasiaan data pengguna.
b. Bagi pemerintah diharapkan segera mengesahkan RUU terkait
perlindungan data pribadi, karena di era digital yang semakin maju ini
semua pihak akan memanfaatkan teknologi digital dalam menjalankan
aktivitas sehari-harinya sehingga perlu adanya perlindungan hukum yang
kuat apabila sewaktu-waktu terdapat pencurian data.
- Implementation
a. Perusahaan bisa melakukan peningkatkan keamanan data pelanggan dengan
menggunakan kode OTP yang hanya berlaku 1 – 2 menit serta menerapkan
penggantian password setiap 1 bulan sekali.
b. Pemerintah bisa menerapkan sanksi atau denda bagi perusahaan yang tidak
bisa menjaga kerahasiaan penggunanya.

PAPER ANALYSIS

“PERAN PENTING PEDOMAN ETIKA BISNIS PERUSAHAAN DALAM UPAYA


PENCEGAHAN KORUPSI”
Oleh : Uyu Wahyudin (2017)

Anda mungkin juga menyukai