Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

LANDASAN MADZHAB ORGANISASI DALAM


PENGEMBANGAN KURIKULUM

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum


Pendidikan Agama Islam
Dosen Pengampu : Dr. Fatkhurrahman, S.Pd. MM

Disusun Oleh:
1. Muslihatun Nariyah (132210009)
2. Nabila Shovi Amalia (132210017)
3. Ninik Nurlindasari (132210013)
4. Nurul Qomariyah (132210010)
5. Rahmat Surya Alam Aljihadi (132210088)

PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


PASCA SARJANA UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN
2022
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah Swt, karena berkat limpahan rahmat dan inayah-Nya kita
masih diberi nikmat kesehatan, sehingga mampu melaksanakan semua aktivitas keseharian
kita. Shalawat dan salam atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah
menghantarkan kita pada pencerahan spiritual dan intelektual, sehingga menemukan hakikat
makna kesejatian nilai-nilai kemanusiaan universal.
Alhamdulillah, makalah ini telah kami susun dari berbagai sumber untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam.
Pembahasan pada makalah ini difokuskan pada tema Landasan Madzhab Organisasi Dalam
Pengembangan Kurikulum yang didalamnya mengupas tentang definisi landasan, madhzab
dan organisasi dalam pengembangan kurikulum.. Pembahasan yang telah kami susun
bersumber pada kajian literatur-literatur tentang masalah pendidikan dan kurikulum. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang memberikan
sumbangsih pemikiran pada makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka, kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini. Tetapi paling tidak diharapkan dengan adanya makalah ini akan
menambah referensi atau bahan bacaan bagi pihak lain. Akhir kata Saya berharap semoga
makalah pendidikan tentang Landasan Madzhab Organisasi Dalam Pengembangan
Kurikulum secara umum ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Oktober 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar ................................................................................................................ i
Daftar Isi ........................................................................................................................ ii
Daftar Tabel .................................................................................................................... iii
Daftar Gambar ................................................................................................................ iii

Bab I : Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................................... 2

Bab II : Pembahasan
2.1 Landasan Pengembangan Kurikulum ........................................................................ 3
2.2 Mahdzab Pengembangan Kurikulum ....................................................................... 8
2.3 Organisasi Kurikulum .............................................................................................. 16

Bab III : Penutup ......................................................................................................... 22


Daftar Pustaka ............................................................................................................. 23

ii
Daftar Gambar

Gambar 1: 7 Landasan Kurikulum .................................................................................. ..5


Gambar 2: Pembagian Beberapa Madzhab Pengembangan Kurikulum ............................ 12

iii
Makalah Landasan Madzhab Organisasi Dalam Pengembangan Kurikulum –
Pengembangan Kurikulum PAI
Program Magister Pendidikan Agama Islam - UNISLA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kurikulum sebagai sebuah rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang
sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya
peranan kurikulum didalam pendidikan dan dalam perkembangan kehdiupan peserta
didik, maka dalam penyusunan kurikulum tidak bisa dilakukan tanpa menggunakan
landasan yang kokoh.
Landasan pengembangan kurikulum tidak hanya diperlukan untuk waktu-waktu
tertentu saja, maka dari itu dalam penyusunan kurikulum serta pengembanganya harus
benar-benar dipahami saja tetapi juga harus perlu pertimbangan dengan menggunakan
disiplin ilmu serta sosial yang ada di lingkungan masyarakat. Apabila dalam
pengembangan kurikulum tidak dilakukan dengan sesuai kondisi yang ada maka akan
banyak menimbulkan problem dalam masyarakat.
Salah satu komponen yang sering dijadikan faktor penyebab menurunya mutu
pendidikan adalah kualitas kurikulum. Hal ini berlatar belakang dengan berbagai
kritikan yang cukup tajam terhadap kurikulum yang ada seperti; kurikulum yang
didesign terlalu padat, tidak sesuai dengan kebutuhan dari lembaga, terlalu
memberatkan anak, merepotkan guru dan aktivitas yang ada dan sebagainya. Sehingga
dengan demikian penyusunan landasan pengembangan kurikulum harus benar-benar
diperhatikan dengan serius.
Berdasarkan uraian diatas, pembahasan makalah ini difokuskan pada tema
Landasan Madzhab Organisasi Dalam Pengembangan Kurikulum sebagai konsep
umum tentang kurikulum. Selain itu, pada pembahasan ini akan diuraikan berbagai
landasan, madhzab dan organisasi dalam pengembangan kurikulum.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah pada
pembahasan makalah ini yaitu:

1
Makalah Landasan Madzhab Organisasi Dalam Pengembangan Kurikulum –
Pengembangan Kurikulum PAI
Program Magister Pendidikan Agama Islam - UNISLA

1. Apakah peran penting kurikulum sebagai pengembangan pendidikan di


masyarakat?
2. Apakah makna mahdzab pengembangan kurikulum dalam pendidikan?
3. Apakah makna penting kurikulum dalam peranya sebagai organisasi kurikulum
bagi lembaga pendidikan?
1.3 Tujuan Pembahasan
Dari permasalahan diatas, tujuan dari pembahasan Landasan Madzhab
Organisasi Dalam Pengembangan Kurikulum adalah :
1. Menguraikan peran penting kurikulum sebagai pengembangan pendidikan di
masyarakat
2. Mengetahui makna mahdzab pengembangan kurikulum dalam pendidikan
3. Memahami makna penting kurikulum dalam peranya sebagai organisasi kurikulum
bagi lembaga pendidikan

2
Makalah Landasan Madzhab Organisasi Dalam Pengembangan Kurikulum –
Pengembangan Kurikulum PAI
Program Magister Pendidikan Agama Islam - UNISLA

BAB II
PEMBAHASAN

2. 1 LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

A. Pengertian Landasan Pengembangan Kurikulum


Landasan kurikulum merupakan dasar untuk membuat suatu kurikulum.
Landasan memiliki peranan yang sangat penting. Di ibaratkan kurikulum sebagai
rumah yang tidak menggunakan landasan atau pondasi yang kuat, maka ketika
diterpa angin yang kencang atau gempa, rumah tersebut akan mudah roboh.
Begitu pula dengan kurikulum, apabila tidak memiliki landasan yang kuat, maka
kurikulum tersebut akan mudah terombang-ambing dan yang menjadi taruhannya
adalah peserta didik yang dihasilkan oleh pendidik itu sendiri. Agar kurikulum
tersebut dapat berfungsi serta berperan sesuai dengan tuntutan pendidikan yang
ingin dihasilkan. Landasan mempunyai makna alas, dasar, atau tumpuan. Menurut
Siregar dan Nara yang dikutip oleh Rahmat Raharjo mengatakan bahwa landasan
adalah a). Sebuah pondasi yang diatasnya dibangun sebuah bangunan, b). Pikiran-
pikiran abstrak yang dijadikan titik tolak atau titik berangkat bagi pelaksanaan
suatu kegiatan, c). Pandangan-pandangan abstrak yang telah teruji, yang
dipergunakan sebagai titik tolak dalam menyusun konsep, melaksanakan konsep,
dan mengevaluasi konsep. (Raharjo, 2012:28)
Dalam kamus Bahasa Indonesia, kata pengembangan secara etimologi
yaitu proses/cara, perbuatan mengembangkan. (KBBI, 2005) Sedangkan secara
istilah, kata pengembagan menunjukkan pada suatu kegiatan menghasilkan suatu
alat atau cara yang baru selama kegiatan penilaian dan penyempurnaan, terhadap
alat atau cara tersebut terus dilakukan. Menurut Abdul Mudjid, pengembangan
adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual,
dan moral sesuai dengan kebutuhan melalui pendidikan dan latihan.
Pengembangan adalah suatu proses mendesain pembelajaran secara logis, dan
sistematis dalam rangka untuk menetapkan segala sesuatu yang akan dilaksanakan
dalam proses kegiatan belajar dengan memperhatikan potensi dan kompetensi
peserta didik. (Majid, 2005:24)

3
Makalah Landasan Madzhab Organisasi Dalam Pengembangan Kurikulum –
Pengembangan Kurikulum PAI
Program Magister Pendidikan Agama Islam - UNISLA

Secara etimologi curriculum berasal dari bahasa yunani, yaitu currir yang
artinya “pelari” dan curere yang berarti “tempat berpacu”. Jadi istilah kurikulum
pada zaman Romawi Kuno mengandung pengertian sebagai suatu jarak yang
harus ditempuh oleh pelari dari garis star sampai garis finish. Baru pada tahun
1855, istilah kurikulum dipakai dalam bidang pendidikan yang mengandung arti
sejumlah mata pelajaran pada perguruan tinggi. ( Hidayat, 2013:19 )
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. (Rusman,2009:3) Berdasarkan penjelasan tersebut, Landasan
pengembangan kurikulum dapat diartikan sebagai suatu gagasan yang menjadi
dasar atau tumpuan terpenting dalam mengembangkan perencanaan dan
penyusunan kurikulum oleh pengembang kurikulum (curriculum developer) agar
kurikulum yang dihasilkan dapat menjadi bahan ajar dan acuan yang digunakan
untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang sangat penting dalam
seluruh aspek kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya kurikulum dalam
Pendidikan dan dalam kehidupan manusia. Maka dalam penyusunan kurikulum
harus dilakukan menggunakan landasan yang kokoh dan kuat.
Dengan kata lain kita bisa membayangkan seandainya sebuah bangunan
rumah yang dibangun tidak memiliki landasan (fondasi) yang kokoh, maka ketika
diterpa oleh angin atau terjadi goncangan sedikit saja bangunan tersebut akan
roboh. Demikian halnya dengan kurikulum, jika tidak dikembangkan berdasarkan
landasan yang tepat dan kuat. Maka kurikulum tersebut tidak akan bertahan lama,
bahkan akan semakin mudah ditinggalkan oleh pemakainya.
Jika bangunan rumah itu tidak dibangun dengan landasan (fondasi) yang
kuat, maka kerugian tidak akan terlalu besar hanya sebanding dengan rumah yang
dibangun. Jika kondisi keuangannya memungkinkan maka dengan segera akan
mudah dibangun Kembali. Tetapi jika yang roboh itu kurikulum, dimana sebagai
alat untuk mempersiapkan manusia, maka kerugiannya tidak bisa diukur dengan
materi karena menyangkut upaya untuk memanusiakan manusia.

4
Makalah Landasan Madzhab Organisasi Dalam Pengembangan Kurikulum –
Pengembangan Kurikulum PAI
Program Magister Pendidikan Agama Islam - UNISLA

Dengan demikian dalam mengembangkan kurikulum harus


diidentifikasikan dan dikaji secara selektif, akurat dan menyeluruh landasan apa
saja yang harus dijadikan untuk merancang, mengembangkan dan
mengimplementasikan kurikulum. Dengan landasan yang kokoh kurikulum yang
dihasilkan akan kuat, program Pendidikan yang dihasilkan akan dapat
menghasilkan manusia yang terdidik sesuai dengan hakekat kemanusiaannya.
Baik untuk kehidupan masa kini maupun kehidupan dimasa yang akan datang.
Apabila dalam proses pengembangan kurikulum secara acak-acakan dan tidak
memiliki landasan yang kuat, maka output pendidikan yang dihasilkan tidak akan
tercermin kualitasnya.
B. Macam-macam Landasan Pengembangan Kurikulum
Beberapa ahli berpendapat tentang landasan kurikulum di antaranya adalah
Nana Syaodih Sukmadinata, dia mengatakan bahwa ada empat dasar/landasan
utama dalam pengembangan kurikulum, yaitu : landasan filosofis, landasan
psikologis, landasan sosio-budaya dan landasan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Untuk lebih jelasnya, dasar-dasar pengembangan kurikulum tersebut sebagai
berikut :

Filosofis

Ilmu Landasan
Pengetahuan Pengembangan Psikologis
dan Teknologi Kurikulum

Sosiologis

Gambar 2.1 : 7 Landasan pengembangan kurikulum

5
Makalah Landasan Madzhab Organisasi Dalam Pengembangan Kurikulum –
Pengembangan Kurikulum PAI
Program Magister Pendidikan Agama Islam - UNISLA

1) Landasan Filosofis
Pendidikan pada prinsipnya bersifat normatif yang ditentukan oleh sistem
nilai yang dianut. Tujuan pendidikan adalah membina "warga negara yang baik",
dan norma-norma yang baik tersebut tercantum dalam falsafah bangsa, bagi
bangsa Indonesia ialah falsafah Pancasila. Pandangan mengenai apakah yang
baik, dan pandangan mengenai berbagai aspek lainnya, tentunya yang berbeda-
beda secara essensial berdasarkan aliran masing-masing. Landasan Filosofis
dalam pengembangan kurikulum ini merupakan rumusan yang didapatkan dari
cara berpikir yang logis dan sistematis dalam merencanakan, melaksanakan dan
mengembangkan kurikulum. Landasan filsafat dalam pengembangan kurikulum
memilki empat fungsi yaitu :
a. Filsafat dapat menentukan arah dan tujuan Pendidikan
b. Filsafat dapat menentukan isi atau materi pelajaran yang harus dipelajari
c. Filsafat dapat menentukan strategi atau cara pencapaian tujuan
d. Filsafat dapat menentukan tolak ukur keberhasilan proses pendidikan(
Hidayat, 2013:31 )

Landasan Filosofis dalam pengembangan kurikulum di Negara Indonesia


harus mengacu pada visi, misi, dan tujuan Pendidikan Nasional, sehingga tidak
bertentangan dengan falsafah negara yaitu Pancasila. Karena Pancasila
merupakan dasar negara, pandangan hidup sekaligus ideologi bangsa dan negara
Indonesia.

2) Landasan Psikologis
Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku
manusia. Sedangkan kurikulum merupakan upaya menentukan program
pendidikan untuk mengubah perilku manusia. Kontribusi psikologis terhadap
studi kurikulum memiliki dua hal. Pertama, model konseptual dan informasi akan
membantu perencanaan pendidikan. Kedua, berisikan metodologi-metodologi
yang dapat di adaptasikan untuk penelitian pendidikan. Asas psikologis berbeda
dengan dua asas diatas, yaitu asas filosofis dan sosiologis lebih mengarah pada
penentuan tujuan akhir (the end-product) yang diharapkan bagi peserta didik

6
Makalah Landasan Madzhab Organisasi Dalam Pengembangan Kurikulum –
Pengembangan Kurikulum PAI
Program Magister Pendidikan Agama Islam - UNISLA

dalam kurikulum tersebut. Sementara pengetahuan psikologi akan membantu


para pengembang kurikulum agar realistis dalam memilih tujuan-tujuan, tetapi
tidak akan menentukan tujuan-tujuan apa seharusnya. Terkait penjelasan tersebut,
Landasan Psikologis ini sebagai acuan dalam menentukan apa dan bagaimana
perilaku itu dikembangkan, baik perkembangan fisik, intelektual, sosial maupun
moral.
Landasan psikologis bertujuan untuk menyesuaikan masing-masing
perbedaan secara psikologis dari materi dan isi kurikulum yang
dikembangkan.(Raharjo, 2012:30) Oleh karena itu melalui penerapan landasan
psikologi dalam pengembangan kurikulum, tiada lain agar upaya pendidikan
yang dilakukan dapat menyesuaikan dengan hakikat peserta didik, baik
penyesuaian dari segi materi atau bahan yang harus disampaikan, penyesuaian
dari segi proses penyampaiannya, dan penyesuaian dari unsur-unsur upaya
pendidikan lainnya.

3) Landasan Sosiologis atau Sosial-Budaya


Asas sosiologis mempunyai peranan penting dalam mengembangkan
kurikulum pendidikan pada masyarakat dan bangsa apa saja dimuka bumi ini.
Suatu kurikulum, pada prinsipnya mencerminkan keinginan dan cita-cita tertentu
dan kebutuhan masyarakat, dan pendidikan pasti memberi jawaban atas tekanan-
tekanan yang datang dari kekuatan sosial,politik,ekonomi yang dominan pada
saat tertentu. Landasan sosial budaya dalam pengembangan kurikulum bertujuan
untuk menyesuaikan masing-masing perbedaan, baik dari segi sosial maupun dari
segi budaya dan kultur yang ada dimasyarakat sehingga akan terjalin
keseimbangan dalam kegiatan pembelajaran. (Raharjo, 2012:31) Dalam
masyarakat terdapat perbedaan yang beragam sehingga menjadikan
pengembangan kurikulum harus disesuaikan dengan kondisi yang ada.
Oleh karena itu untuk mengembangkan kurikulum harus berlandaskan
dengan budaya disekitar sekolah yang ingin kurikulumnya dikembangkan . Tidak
bisa Ketika budaya dari luar atau daerah lain dimasukkan dalam kurikulum di
daerah yang ingin dikembangkan. Kurikulum yang akan dikembangkan harus
berdasarkan pada sosial budaya yang ada disekitar sekolahan itu sendiri. Maka

7
Makalah Landasan Madzhab Organisasi Dalam Pengembangan Kurikulum –
Pengembangan Kurikulum PAI
Program Magister Pendidikan Agama Islam - UNISLA

harus dipelajari terlebih dahulu bagaimana sosial budaya disekolah itu untuk
mengembangkan kurikulum yang ingin dikembangkan di sekolah tersebut.

4) Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


Pada hakekatnya Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan hasil dari
kebudayaan manusia yang berkembang pesat dalam perkembangan masyarakat.
Teknologi merupakan aplikasi dari ilmu pengetahuan dan berbagai ilmu lainnya
untuk memecahkan masalah-masalah.
Perkembangan ilmu pengetahuan di dunia ini semakin pesat berkembang
serta arus transformasi ilmu teknologi yang tak mungkin terelakkan lagi,
menjadikan kurikulum pendidikan harus disesuikan dengan kondisi modern
sekarang ini. (Raharjo, 2012:32) Jadi dalam Kegiatan Pendidikan membutuhkan
media teknologi dalam menunjang Pendidikan perkembangan IPTEK menjadi
salah satu landasan pengembangan kurikulum.
Landasan ilmu pengetahuan dan teknologi ini merupakan asumsi-asumsi
yang bersumber dari hasil-hasil penelitian dan aplikasi dari ilmu pengetahuan
yang menjadi titik tolak dalam mengembangkan kurikulum.

2. 2 MADZHAB PENGEMBANGAN KURIKULUM


A. Pengertian Madzhab Pengembangan Kurikulum

Secara bahasa, mazhab memiliki dua pengertian, yang pertama kata


mazhab berasal dari kata zahaba-yazhabu yang memiliki arti telah berjalan, telah
berlalu, telah mati. Pengertian kedua yakni, suatu yang diikuti dalam berbagai
masalah disebabkan adanya pemikiran, oleh karena itu mazhab berarti yang diikuti
atau dijadikan pedoman atau metode. (Arief, 2003:37-39). Sedangkan secara
istilah, madzhab adalah hasil ijtihad seorang imam (mujtahid) tentang hukum
suatu masalah atau tentang kaidah-kaidah istinbath. Dengan demikian pengertian
mazhab adalah: mengikuti hasil ijtihad seorang imam tentang hukum suatu
masalah atau kaidah-kaidah istinbathnya. (Dedi dan Supriadi, 2008:14).

Dalam kamus Bahasa Indonesia, kata pengembangan secara etimologi


yaitu proses/cara, perbuatan mengembangkan.(Tim Penyusun, 2007:538).

8
Makalah Landasan Madzhab Organisasi Dalam Pengembangan Kurikulum –
Pengembangan Kurikulum PAI
Program Magister Pendidikan Agama Islam - UNISLA

Sedangkan secara istilah, kata pengembagan menunjukkan pada suatu kegiatan


menghasilkan suatu alat atau cara yang baru selama kegiatan penilaian dan
penyempurnaan, terhadap alat atau cara tersebut terus dilakukan. Setelah
mengalami penyempurnaan-penyempurnaan akhirnya alat atau cara tersebut
dipandang cukup mantap untuk digunakan seterusnya, maka berakhirlah kegiatan
pengembangan tersebut.(Sutopo, 1993:45).

Menurut Abdul Mudjid, pengembangan adalah suatu usaha untuk


meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral sesuai dengan
kebutuhan melalui pendidikan dan latihan. Pengembangan adalah suatu proses
mendesain pembelajaran secara logis, dan sistematis dalam rangka untuk
menetapkan segala sesuatu yang akan dilaksanakan dalam proses kegiatan belajar
dengan memperhatikan potensi dan kompetensi peserta didik.(Majid, 2005:24).

Di Indonesia istilah kurikulum boleh dikatakan baru menjadi populer sejak


tahun lima puluhan, yang dipopulerkan oleh mereka yang memperoleh pendidikan
di Amerika Serikat. Orang-orang pendidikan sebelumnya menggunakan istilah
rencana pelajaran. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20
tahun 2003, menjelaskan pengertian kurikulum, yaitu: “Kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.”(Sisdiknas, 2003:74).

Jadi berdasarkan uraian dari beberapa penjelasan tersebut, bahwasanya


Madzhab Pengembangan Kurikulum ialah suatu metode untuk meningkatkan
seperangkat rencana aturan yang mengenai tujuan, isi, dan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai kegiatan pembelajaran dengan sesuai tujuan pendidikan
tertentu.

9
Makalah Landasan Madzhab Organisasi Dalam Pengembangan Kurikulum –
Pengembangan Kurikulum PAI
Program Magister Pendidikan Agama Islam - UNISLA

B. Macam-Macam Madzhab Pengembangan Kurikulum

Madzhab
Humanistik

Madzhab-
Madzhab
Madzhab Madzhab
Rekontruksi
Teknologik Pengembangan Sosial
Kurikulum

Madzhab
Subyek
Akademik

Gambar 2.2 : Pembagian Beberapa Madzhab Pengembangan Kurikulum

1) Madzhab Humanistik
Dalam kamus popular, kata asal humanistik, yaitu sebagai berikut:
a) Human, berarti manusia
b) Humane, berarti berprikemanusiaan
c) Humaniora, berarti pengetahuan yang mencakup filsafat, kajian moral,
seni, sejarah dan Bahasa.
d) Humanis, penganut ajaran dan humanisme, berarti suatu doktrin yang
menekankan kepentingan-kepentingan kemanusiaan.

Mazhab humanistik, dalam proses pembelajaran cenderung lebih


abstrak. Bidang kajian yang mendekati teori ini adalah Filsafat, Teori
Kepribadian, dan Psikoterapi. Mazhab ini lebih condong untuk mementingkan
konten pembelajaran dibandingkan bagaimana proses belajar berjalan serta
lebih banyak berbicara tentang konsep-konsep pendidikan untuk membentuk

10
Makalah Landasan Madzhab Organisasi Dalam Pengembangan Kurikulum –
Pengembangan Kurikulum PAI
Program Magister Pendidikan Agama Islam - UNISLA

manusia yang dicita-citakan, serta tentang proses belajar dalam bentuk yang
paling ideal. Keberhasilan suatu pembelajaran menurut mazhab ini adalah
ketika ada keinginan dari dalam diri seseorang untuk belajar, mengetahui
informasi baru, sehingga terjadi asimilasi dalam struktur kognitifnya. Mazhab
ini juga mengungkapkan bahwa sejatinya semua teori belajar bisa
dimanfaatkan hanya jika tujuan dari pembelajaran tersebut adalah
memanusiakan individu yang belajar. Bagaimana memanusiakannya? yaitu
ketika mereka bisa mencapai aktualisasi diri, bisa memahami dirinya sendiri,
serta mampu merealisasikan diri sebagai orang yang sedang belajar.

Pendidikan humanistik dalam pandangan Islam adalah pendidikan


yang memandang manusia sebagai manusia, yaitu makhluk hidup ciptaan
Allah dengan fitrah-fitrah tertentu untuk dikembangkan secara maksimal dan
optimal Pendidikan humanistik merupakan model pendidikan yang
berorientasi dan memandang manusia sebagai manusia (humanisasi). Untuk
itu, manusia sebagai makhluk hidup harus mampu melangsungkan,
mempertahankan, dan mengembangkan hidupnya. Dalam hal ini, posisi
pendidikan dapat membangun proses humanisasi, artinya menghargai hak-hak
asasi manusia, seperti hak untuk berlaku dan diperlakukan dengan adil, hak
untuk menyuarakan kebenaran, hak untuk berbuat kasih sayang, dan
sebagainya. (Idi, 1999:130).

Menurut Abdullah Idi, mazhab humanistik berpusat pada peserta didik


yaitu student centered, dan mengutamakan perkembangan afektif peserta didik
sebagai prasyarat serta sebagai bagian integral dari proses belajar.
Kesejahteraan mental dan emosional peserta didik harus dipandang sentral
dalam kurikulum, agar belajar itu memberi hasil maksimal. Prioritasnya dalah
pengalaman belajar yang diarahkan terhadap tanggapan minat, kebutuhan dan
kemampuan peserta didik. (Muhaimin, 2004:142-143).

Pendekatan yang lebih tepat digunakan dalam pembelajaran


humanistik adalah pendekatan dialogis, reflektif, dan ekspresif. Pendekatan
dialogis mengajak peserta didik untuk berpikir bersama secara kritis dan

11
Makalah Landasan Madzhab Organisasi Dalam Pengembangan Kurikulum –
Pengembangan Kurikulum PAI
Program Magister Pendidikan Agama Islam - UNISLA

kreatif. Pendidik tidak bertindak sebagai guru melainkan fasilitator dan partner
dialog. Mazhab humanistik juga menekankan bahwa pendidikan pertama-tama
dan yang utama adalah bagaimana menjalin komunikasi dan relasi personal
antara pribadi-pribadi dan antar pribadi dengan kelompok di dalam komunitas
sekolah. Relasi ini berkembang dengan pesat dan menghasilkan buah-buah
pendidikan jika dilandasi oleh cinta kasih antar mereka. Pribadi-pribadi hanya
berkembang secara optimal dan relatif tanpa hambatan jika berada dalam
suasana yang penuh cinta (unconditional love), hati yang penuh pengertian
(understanding heart) serta relasi pribadi yang efektif (personal relationship).
Dengan demikian, dapat di simpulkan bahwa mazhab humanistik dalam
pengembangan kurikulum yaitu suatu kurikulum yang harus menekankan pada
rasa kemanusiaan atau yang berhubungan dengan kemanusiaan. Dengan
tujuan memanusiakan individu yang sedang belajar.

2) Madzhab Rekontruksi Sosial


Rekonstruksi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal dari kata
konstruksi berarti pembangunan, yang kemudian di tambah imbuhan re pada
kata konstruksi menjadi rekonstruksi yang berarti pengembalian seperti
semula. (Nasional, 2005:942). Rekonstruksi merupakan kelanjutan dari
gerakan progresivisme. Rekonstruksi merupakan perbaikan atau perubahan.
Mazhab rekonstruksi sosial dimulai sekitar tahun 1920-an. Harold Rug melihat
adanya kesenjangan antara kurikulum dengan masyarakat. Rug menginginkan
siswa dapat mengidentifikasi dan memecahkan masalah-masalah sosial
sehingga diharapkan dapat menciptakan masyarakat baru yang lebih stabil.
Pendidikan dianggap sebagai alat yang ampuh untuk memperbaiki kehidupan
masyarakat dan membina masa depan yang lebih baik.
Menurut George Counts memandang pendidikan sebagai alat sosial,
yaitu pendidikan dapat mengorganisasi dan mengendalikan perubahan sosial.
Madzhab rekonstruksi sosial sangat mengutamakan atau mementingkan
keterikatan kurikulum dengan masa depan masyarakat, bukan dengan apa
yang terjadi saat ini. Masyarakat setiap negara atau daerah mempunyai tingkat
sosial dan ekonomi yang berbeda. Kemudian ada masyarakat yang tergolong

12
Makalah Landasan Madzhab Organisasi Dalam Pengembangan Kurikulum –
Pengembangan Kurikulum PAI
Program Magister Pendidikan Agama Islam - UNISLA

ketinggalan atau kurang maju serta tingkat ekonominya juga belum memadai,
maka mazhab rekonstruksional sosial sangat tepat digunakan karena tujuan
utamanya adalah mengembalikan yang telah ada dan mengembangkan peserta
didik untuk menghadapi masalah-masalah yang ada dalam masyarakat.
(Arifin, 2013:132).
Dengan demikian, mazhab rekontruksi sosial adalah mengembalikan
yang sudah ada. Artinya, dalam pengembangan kurikulum bahwa mazhab ini
mengembalikan yang sudah hilang dan sebelumnya sudah ada. Misalnya,
kearifan lokal dari suatu daerah yang sudah terkikis, maka untuk
pengembangannya di dalam kurikulum dimasukkan mata pelajaran mengenai
kearifan lokal.

3) Madzhab Subyek Akademik


Dalam pengembangan kurikulum, pasti terdapat yang namanya aliran
atau madzhab kurikulum. Madzhab subjek akademik ini berpijak pada tipologi
aliran filsafat parennialis esensialis. Madzhab subyek akademik bersumber
dari pendidikan klasik yang berorientasi pada masa lalu. Dalam hal ini, fungsi
pendidikan adalah memelihara dan mewariskan budaya masa lalu. Kurikulum
ini lebih mengutamakan isi pendidikan. Artinya, pendidik harus menguasai
materi pendidikan dan menjadi model bagi peserta didik. Dalam dunia
pendidikan peserta didik berperan sebagai organisme yang mempunyai
kemampuan luar biasa untuk tumbuh. Peranan peserta didik adalah belajar
tetapi bukan untuk mengatur pelajaran. Peserta didik didik dituntut untuk aktif
belajar dalam rangka mengkontruksi pengetahuannya. Implikasi dari
perkembangan pesrta didik terhadap pendidikan adalah perkembangan peserta
didik semenjak lahir tidak mengalir ibarat aliran air melainkan berlangsung
secara bertahap, yaitu dimana setiap tahap perkembangan mempunyai sifatnya
sendiri. (Ramayulis, 2006:77).
Didalam proses pendidikan peserta didik berperan sebagai subjek atau
individu yang mengenal lingkungan dan mampu berkembang dan membentuk
kepribadian. Maka, mazhab subjek akademis menekankan kepada kebutuhan-
kebutuhan peserta didik. Dengan demikian, madzhab subjek akademis dalam

13
Makalah Landasan Madzhab Organisasi Dalam Pengembangan Kurikulum –
Pengembangan Kurikulum PAI
Program Magister Pendidikan Agama Islam - UNISLA

pengembangan kurikulum adalah peserta didik, yang mana dalam


pengembangan kurikulum ini harus mencakup pada kebutuhan-kebutuhan
peserta didik.

4) Madzhab Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat pesat.
Perkembangan tersebut mempengaruhi system pendidikan nasional di
Indonesia. Tidak heran jika pada tahun 1970-an, sekolah di Indonesia masih
menggunakan teknologi atau alat pendidikan yang tradisional, seperi papan
tulis, kapur, sabak dan grip. Sekirtar tahun 1980-an, komputer mulai banyak
digunakan di lingkungan formal, terutama perguruan tinggi. Pada awalnya
computer hanya digunakan untuk mengetik adan berhitung tetapi sekarang
semakin lebih canggih.
Dalam menyusun kurikulum atau program pendidikan bertolak
dari analisis kompetensi yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas
tertentu. Materi yang diajarkan, kriteria evaluasi sukses, dan strategi
belajarnya ditetapkan sesuai dengan analisis tugas (job analysis) tersebut.
Industri dengan teknologi maju memproduksi berbagai macam alat-alat dan
bahan yang secara langsung atau tidak langsung dibutuhkan dalam pendidikan.
Kegiatan pendidikan membutuhkan dukungan dari penggunaan alat-alat hasil
industri seperti televisi, radio, video, komputer dan peralatan lainnya.
Penggunaan alat-alat yang dibutuhkan untuk menunjang pelaksanaan program
pendidikan, apalagi disaat perkembangan produk teknologi komunikasi yang
semakin canggih, tentu saja menuntut pengetahuan dan keterampilan serta
kecakapan yang memadai bagi guru dan pelaksana program pendidikan
lainnya. (Muhaimin, 2004:150).
Mazhab teknologi menekankan pada penyusunan program pengajaran
dengan menggunakan pendekatan sistem. Program pengajaran ini dapat
menggunakan sistem saja, atau juga dengan alat atau media serta dapat juga
dipadukan. Dalam pengembangan teknologi, teknologi pendidikan mempunyai
dua aspek yakni hardware berupa alat benda keras seperti proyektor, TV,
LCD, radio, dan sebagainya. Kemudian aspek software berupa teknik

14
Makalah Landasan Madzhab Organisasi Dalam Pengembangan Kurikulum –
Pengembangan Kurikulum PAI
Program Magister Pendidikan Agama Islam - UNISLA

penyusunan kurikulum, baik secara mikro maupun makro. Teknologi yang


telah diterapkan adakalanya berupa PPSI atau Prosedur Pengembangan Sistem
Intruksional, pelajaran berprogram dan modul. Pendekatan teknologis tidak
selamanya dapat digunakan dalam pembelajaran tertentu. Sebagai contoh
pelajaran PAI, kalau kegiatan pembelajaran pendidikan agama Islam hanya
sampai kepada penguasaan materi dan keterampilan menjalankan ajaran
agama, mungkin bisa mengunakan pendekatan teknologik, sebab proses dan
produknya bisa dirancang sebelumnya. Pesan-pesan pendidikan agama Islam
tidak semua dapat didekati secara teknologik. Sebagai contoh, bagaimana
membentuk kesadaran keimanan peserta didik terhadap lima Rukun Iman,
Masalah kesadaran keimanan banyak mengandung masalah yang abstrak,
yang tidak hanya dilihat dari perilaku riil atau konkritnya. Kadang kala juga
sulit untuk dicapai dan dipantau oleh pendidik, karena pembentukan
keimanan, kesadaran pengamalan ajaran Islam dan berakhlak Islam.
Sebagaimana tercantum dalam tujuan pendidikan agama Islam,
memerlukan proses yang relatif lama, yang sulit dipantau hasil belajarnya jika
hanya mengandalkan pada kegiatan belajar-mengajar di kelas dengan
pendekatan teknologis. Kerena itu perlu menggunakan pendekatan lain yang
bersifat non-teknologik. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
secara langsung berimplikasi terhadap pengembangan kurikulum yang di
dalamnya mencakup pengembangan isi/materi pendidikan, penggunaan
strategi dan media pembelajaran, serta penggunaan sistem evaluasi. Secara
tidak langsung menuntut dunia pendidikan untuk dapat membekali peserta
didik agar memiliki kemampuan memecahkan masalah yang dihadapi
sebagai pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Selain itu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga dimanfaatkan
untuk memecahkan masalah pendidikan. (Arifin, 2013:136). Dengan demikian,
mazhab teknologi dalam pengembangan kurikulum bahwa dalam kurikulum
harus mengikuti perkembangan teknologi, yang dimana semakin hari
teknologi semakin berkembang pesat.

15
Makalah Landasan Madzhab Organisasi Dalam Pengembangan Kurikulum –
Pengembangan Kurikulum PAI
Program Magister Pendidikan Agama Islam - UNISLA

2. 3 ORGANISASI PENGEMBANGAN KURIKULUM


A. Pengembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulum selalu dilakukan oleh sebuah lembaga
pendidikan sesuai dengan tuntutan dari perkembangan zaman yang ada. Berhasil
atau tidaknya sebuah lembaga pendidikan tergantung dari seberapa aktifnya
lembaga pendidikan dalam mengembangkan sebuah kurikulum. Pengembangan
kurikulum merupakan suatu proses yang sangat kompleks karena mencakup
sebuah penyusunan kurikulum yang nantinya akan digunakan di Lembaga
Pendidikan dengan penilaian yang intensif serta penyempurnaan-penyempurnaan
terhadap komponen kurikulum (Didiyanto,2017:124. Dalam pengembangan
kurikulum salah satu prinsip dasar yang dimiliki adalah fleksibilitas. Fleksibilitas
disini artinya seberapa lenturnya kurikulum melayani perbedaan kemampuan,
minat, dan kebutuhan peserta didik. Fleksibilitas ini diwujudkan dalam bentuk
organisasi kurikulum (Rusman,2008:58).
Organisasi kurikulum merupakan dasar yang sangat penting dalam
pengembangan kurikulum karena nantinya dalam proses pengembangan
kurikulum ini organisasi kurikulum berperan untuk memberikan gambaran yang
jelas tentang tujuan sebuah program pendidikan, bahan ajar, urutan serta cakupan
materi, penyajian materi, peran guru dan peserta didik dalam rangkaian
pelaksanaan pembelajaran. Selain itu organisasi kurikulum juga menunjukkan
peranan guru, peserta didik serta orang-orang yang terlibat dalam pengembangan
kurikulum. Dengan teroganisirnya sebuah pengembangan kurikulum maka akan
mendukung keberhasilan pengembangan kurikulum yang ada di sebuah lembaga
pendidikan.

B. Organisasi Kurikulum
Organisasi kurikulum adalah pola atau desain bahan kurikulum yang
bertujuan untuk mempermudah peserta didik dalam mempelajari bahan pelajaran
serta mempermudah Peserta Didik dalam melakukan kegiatan belajar sehingga
tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien (Rusman,2008:57).
Ada juga yang berpendapat bahwa organisasi kurikulum adalah salah satu cara
untuk menyusun bahan atau pengalaman belajar yang ingin dicapai. Oleh karena

16
Makalah Landasan Madzhab Organisasi Dalam Pengembangan Kurikulum –
Pengembangan Kurikulum PAI
Program Magister Pendidikan Agama Islam - UNISLA

itu perlu dipilih sebuah organisasi kurikulum yang efektif(Sugiana,2018:101-102).


Selain itu pendapat lain mengatakan bahwa organisasi kurikulum adalah struktur
sebuah program kurikulum yang berupa kerangka umum program-program
pengajaran yang nantinya akan disampaikan kepada peserta didik untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan sebelumnya (Rofatayatun dan
Afifrohman,2019:26). Adapun Nasution berpendapat bahwa organisasi kurikulum
adalah pola atau bentuk penyusunan bahan pelajaran yang akakn disampaikan
kepada peserta didik (Nasution,2006:176). Dari berbagai pendapat yang telah
dijelaskan diatas dapat kita tarik benang merah bahwa organisasi kurikulum
adalah struktur program kurikulum yang digunakan untuk memudahkan peserta
didik dalam menerima pelajaran dan melaksanakan pembelajaran secara efektif
dan efisien.
Secara umum terdapat banyak sekali organisasi dalam sebuah kurikulum.
Dari mulai organisasi kurikulum yang sederhana sampai dengan orgnisasi
kurikulum yang kompleks. Dalam kesempatan kali ini penulis akan menguraikan
3 organisasi kurikulum,
1) Separated Subject Curriculum (Kurikulum mata pelajaran terpisah-
pisah)
Organisasi kurikulum ini merupakan organisasi kurikulum tradisional
yang masih banyak dipakai hingga saat ini. Adapun penyebutan istilah
Separated Subject Curriculum atau kurikulum mata pelajaran terpisah-pisah
ini dikarenakan dalam bentuk penyajiannya kurikulum ini disajikan dengan
cara terpisah-pisah satu sama lain (Sulaiman,2013:62). Bentuk kurikulum ini
biasanya kita jumpai di pondok pesantren maupun Lembaga Pendidikan-
Lembaga Pendidikan pada umumnya. Dalam kurikulum ini peserta didik
dipaksa untuk mempelajari pengalaman umat manusia pada masa lampau yang
tidak selalu relevan dengan apa yang dibutuhkan oleh peserta didik. Oleh
sebab itu tidak heran jika banyak yang tidak dapat di kuasai oleh peserta didik
lalu kemudian di hafal untuk diingat namun pada akhirnya dilupakan. Adapun
ciri dalam organisasi ini adalah:

17
Makalah Landasan Madzhab Organisasi Dalam Pengembangan Kurikulum –
Pengembangan Kurikulum PAI
Program Magister Pendidikan Agama Islam - UNISLA

a) Sejumlah mata pelajaran yang tidak tergabung antara satu dengan yang
lain.Contoh: Al-Qur'an Hadist, aqidah akhlaq, fiqih.
b) Setiap mata pelajaran memiliki ruang dan waktu tertentu. Hal ini membuat
peserta didik mudah dalam memahami masing-masing pelajaran.
c) Peran pendidik sangat aktif dalam proses pembelajaran. Pendidik dituntut
untuk menjelaskan materi (Aprilia,2020:214).

Terdapat beberapa kelebihan yang dimiliki oleh Separated Subject


Curriculum,yaitu:

1) Bahan pelajaran disusun secara logis, sistematis, sederhana, serta mudah


dipahami peserta didik,

2) Kurikulum ini memudahkan guru dalam melaksanakan proses


pembelajaran. Guru yang sudah memiliki pengalaman dan menguasai
seluruh bahan pelajaran dari mata pelajaran yang di ampunya maka
pekerjaan menjadi rutin dan setiap tahun hanya mengulang matsssseri
yang sudah pernah disampaikan.

3) Penilaian yang dilakukan dalam kurikulum ini menjadi lebih mudah


karena didasarkan pada buku-buku pelajaran yang ada sehingga dapat
diadakan ujian umum atau tes hasil belajar yang seragam
(Suryosubroto,2005:5).

Dengan kelebihan-kelebihan yang telah dijelaskan sebelumnya terlihat


ada beberapa kekurangan dalam kurikulum ini. Kekurangan tersebut adalah
sebagai berikut:

1) Tidak adanya hubungan antara materi yang satu dengan yang lain karena
mata pelajaran diberikan secara terpisah-pisah.
2) Dalam proses pembelajan guru dituntut untuk lebih aktif sementara
Peserta Didik cenderung pasif.
3) Kurikulum ini berisi tentang pengetahuan dan budaya masa lalu
(Rusman,2008:60).

18
Makalah Landasan Madzhab Organisasi Dalam Pengembangan Kurikulum –
Pengembangan Kurikulum PAI
Program Magister Pendidikan Agama Islam - UNISLA

2) Correlated Curriculum (Kurikulum Berkolerasi)


Correlated Curriculum merupakan pola sebuah organisasi yang berisi
materi atau konsep-konsep yang dipelajari dalam suatu pelajaran yang
memiliki kolerasi dengan pelajaran yang lain (Syaodih,2006:103). Sedangkan
pendapat lain mengatakan bahwa Correlated Curriculum sebagai organisasi
kurikulum yang mengkorelasikan berbagai mata pelajaran yang mempunyai
kesamaan antara mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran yang lain
tanpa menghilangkan esensi dari tiap-tiap mata pelajaran (Syarief, 1998:59).
Dapat disimpulkan bahwa dalam Correlated Curriculum terdapat upaya
untuk menggabungkan antara mata pelajaran satu dengan yang lain yang
masih saling berkaitan sehingga membentuk suatu bidang studi atau yang
biasa di istilahkan dengan broad field curriculum atau kurikulum bidang studi.
Dalam sebuah organisasi kurikulum, kurikulum ini biasa disebut dengan all in
one sytem atau Nazhariyatul Wahdah yang berarti bentuk kurikulum yang
terdiri dari berbagai cabang mata pelajaran yang disajikan dalam satu mata
pelajaran. Seperti dalam mata pelajaran fiqih, al-qur'an hadist, aqidah akhlaq
tergabung menjadi satu dalam mata pelajaran PAI yang biasanya digunakan di
madarasah atau Lembaga Pendidikan umum dengan berbasis agama islam.
Berbeda halnya dengan Separated Subject Curriculum yang telah dijelaskan
sebelumnya, dalam kurikulum ini bentuk penyajiannya lebih sederhana.
Ciri-ciri yang terdapat dalam kurikulum ini adalah:
1) Terdiri dari pengajaran yang didalamnya terdapat perpaduan mata
pelajaran sejenis serta memiliki ciri yang sama
2) Dalam menyampaikan sebuah pelajaran sifatnya terpadu
3) Mempertimbangkan minat, masalah, serta kebutuhan peserta didik sebagai
dasar penyusunan kurikulum (Aprilia, 2020:214).

Dengan adanya ciri-ciri tersebut maka terlihat bahwa kelebihan yang


dimiliki dalam kurikulum ini adalah:

1) Memberikan sebuah pengetahuan yang berkaitan dengan realita kehidupan


yang ada.

19
Makalah Landasan Madzhab Organisasi Dalam Pengembangan Kurikulum –
Pengembangan Kurikulum PAI
Program Magister Pendidikan Agama Islam - UNISLA

2) Dalam melaksanakan kurikulum tidak membutuhkan waktu lama artinya


waktu yang digunakan lebih efisien.
3) Adanya penggabungan mata pelajaran tersebut menjadikan pengetahuan
peserta didik akan lebih utuh karena tidak bercerai berai.
(Hamdan,2014:96).

Adanya kelebihan-kelebihan tersebut tentu terdapat sebuah


kekurangan. Kekurangan-kekurangan tersebut yaitu:

1) Apabila dalam penggabungan kurikulum belum dapat dipahami maka


bahan pelajaran yang telah disampaikan sifatnya masih abstrak.
2) Dalam melakukan sebuah evaluasi tidak mudah karena banyaknya aspek
yang di nilai.
3) Karena adanya penggabungan mata pelajaran maka penyampaiannya mata
pelajaran kurang begitu mendalam(Rusman,2008:61).
3) Integrated Curriculum (Kurikulum Terpadu)
Kurikulum terpadu atau yang biasa disebut dengan integrated
curriculum adalah kurikulum yang memberikan bahan pelajaran secara
keseluruhan tanpa mengadakan batas-batas diantara pelajaran yang satu
dengan pelajaran yang lain (Sugiana,2018:97). Kurikulum terpadu ini
memberikan kesempatan kepada peserta didik bukan hanya belajar secara
individu melainkan belajar secara kelompok selain itu dalam kurikulum ini
lebih memberdayakan masyarakat sebagai sumber belajar. Bahan pelajaran
yang terdapat dalam kurikulum ini nantinya akan membentuk kemampuan
peserta didik baik secara proses maupun secara produk.
Ciri yang di miliki kurikulum terpadu antara lain:
1) Guru dan peserta didik memiliki peranan yang sangat aktif. Peran peserta
didik lebih banyak dibandingkan guru karena dalam kurikulum ini guru
bertindak sebagai pembimbing.
2) Dalam kurikulum ini dasar yang digunakan yaitu kebutuhan, minat serta
serta tingkat pertumbuhan atau perkembangan Peserta Didik.

20
Makalah Landasan Madzhab Organisasi Dalam Pengembangan Kurikulum –
Pengembangan Kurikulum PAI
Program Magister Pendidikan Agama Islam - UNISLA

3) Bentuk kurikuulm ini cakupannya sangat luas bukan hanya ditunjang oleh
semua mata pelajaran atau bidang studi saja(Hamalik, 2007:159).

Kelebihan-kelebihan yang terdapat dalam kurikulum ini yaitu:


1) Memberikan peserta didik kesempatan untuk belajar sesuai dengan
bakat,minat serta potensi yang ia miliki.
2) Dapat memberikan peserta didik kesempatan untuk menyelesaikan
permasalahan secara bekerja sama.
3) Peserta didik nantinya akan mendapatkan kesempatan untuk belajar secara
maksimal. (Rusman,2008:62).

Selain terdapat kelebihan-kelebihan yang telah dijelaskan sebelumnya


kurikulum ini tetap memiliki sebuah kekurangan-kekurangan yang nantinya
perlu di evaluasi kembali. Kekurangan-kekurangan tersebut yaitu:
1) Bahan pelajaran tidak tersusun secara logis.
2) Bahan pelajaran tidak bersifat sederhana.
3) Diperlukan adanya waktu yang banyak sesuai dengan kebutuhan
kelompok (Rusman,2008:63).

21
Makalah Landasan Madzhab Organisasi Dalam Pengembangan Kurikulum –
Pengembangan Kurikulum PAI
Program Magister Pendidikan Agama Islam - UNISLA

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Landasan pengembangan kurikulum dalam suatu lembaga pada hakikatnya
merupakan faktor yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan oleh para pengembang
kurikulum ketika hendak mengembangkan atau merencanakan suatu kurikulum di Lembaga
Pendidikan. Dalam mengembangkan kurikulum harus diidentifikasikan dan dikaji secara
selektif, akurat dan menyeluruh landasan apa saja yang harus dijadikan untuk merancang,
mengembangkan dan mengimplementasikan kurikulum. Dengan landasan yang kokoh
kurikulum yang dihasilkan akan kuat, program Pendidikan yang dihasilkan akan dapat
menghasilkan manusia yang terdidik sesuai dengan hakekat kemanusiaannya.

Madzhab Pengembangan Kurikulum merupakan suatu metode untuk meningkatkan


seperangkat rencana aturan yang meliputi tujuan, isi, dan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai kegiatan pembelajaran dengan sesuai tujuan pendidikan tertentu yang diharapkan
mampu memberikan arah yang lebih baik pendidikan.

Organisasi kurikulum merupakan dasar yang sangat penting dalam pengembangan


kurikulum karena nantinya dalam proses pengembangan kurikulum ini organisasi kurikulum
berperan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang tujuan sebuah program pendidikan,
bahan ajar, urutan serta cakupan materi, penyajian materi, peran guru dan peserta didik dalam
rangkaian pelaksanaan pembelajaran. Selain itu organisasi kurikulum juga menunjukkan
peranan guru, peserta didik serta orang-orang yang terlibat dalam pengembangan kurikulum.
Dengan teroganisirnya sebuah pengembangan kurikulum maka akan mendukung
keberhasilan pengembangan kurikulum yang ada di sebuah lembaga pendidikan.

22
Makalah Landasan Madzhab Organisasi Dalam Pengembangan Kurikulum –
Pengembangan Kurikulum PAI
Program Magister Pendidikan Agama Islam - UNISLA

Daftar Pustaka

A.Hamid Syarief. (1998). Pengembangan Kurikulum. PT.Bina Ilmu. Surabaya


Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005,
Ahmad Janan Asifuddin, Mengungkit Pilar-pilar Pendidikan Islam, Jogjakarta ; SUKA Press,
2010
Arief, Pembaruan Pemikiran Islam antara Fakta dan Realita kajian Pemikiran Syekh
Mahmud Syaltut ,Yogyakarta: LSFI, 2003
Arifin, Zainal, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2013
Aset Sugiana. (2018). Proses Pengembangan Organisasi Kurikulum di Indonesia. Jurnal El-
Hikmah, 12(1), 97
B. Suryosubroto. (2005). Tata Laksana Kurikulum. PT Rineka Cipta. Jakarta
Dedi dan Supriadi, Perbandingan Mazhab dengan Pendekatan Baru, Bandung : CV Pustaka
Setia, 2008
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,
2005
Didiyanto. (2017). Paradigma Pengembangan Kurikulum PAI di Lembaga Pendidikan. Jurnal
Edureligia, 1(2), 123-124
Ghamal, S . I., & Tasman Hamani. (2020). Organisasi dan Desain Pengembangan Kurikulum
PAI. Jurnal At-Tafkir, 13(2), 148
Hamdan. (2014). Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI); Teori dan
Praktek. IAIN Antasari Press. Banjarmasin
Hidayat, Sholeh, Pengembangan Kurikulum Baru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013
Idi, Abdullah, Pengembangan Kurikulum ,Jakarta: Gaya Media, 1999
Majid, Abdul, Perencanaan Pembelajaran,Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005

23
Makalah Landasan Madzhab Organisasi Dalam Pengembangan Kurikulum –
Pengembangan Kurikulum PAI
Program Magister Pendidikan Agama Islam - UNISLA

Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Raja Grafindo,


2004
Muhammad Zein, Asas dan Pemgembangan Kurikulum, Yogyakarta :Sumbangsih Offset,
1985
Nana Syaodih Sukmadinata. (2006). Pengembangan Kurikulum; Teori dan Praktek. PT.
Remaja Rosdakarya. Bandung
Rahmat Raharjo, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, Yogyakarta: Baituna Publishing,
2012
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2006
Rofatayatun., Afifurahman. (2019). Organisasi dan Struktur Kurikulum Pendidikan Islam.
Jurnal Ta’limuna, 9(03), 26
Rusman, Manajemen Kurikulum, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009
Rusman. (2008). Manajemen Kurikulum. PT.Rajawali Pers. Jakarta
S.Nasution. (1995). Asas-Asas Kurikulum. PT.Bumi Aksara. Jakarta
Sholeh Hidayat, Pengembangan Kurikulum Baru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013
Sulaiman. (2013). Pola Modern Organisasi Pengembangan Kurikulum. Jurnal Ilmiah
Didakta, XVI(1), 62
Sutopo, Hendayat, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum Sebagai Substansi Problem
Administrasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 1993
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, Bandung:
Citra Umbara
Wahyu Aprilia. (2020). Organisasi dan Desain Kurikulum. Jurnal Keislaman dan Ilmu
Pendidikan, 2(2), 216

24

Anda mungkin juga menyukai