Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH AGAMA

TENTANG BAYI TABUNG

Di susun oleh:

KELOMPOK II
- Alya Nur Alisa
- Dandi Umarela
- Eka Kurniawan
- Lilis
- Melsa Mugesti
- Muhammad Reynaldi Hidayat
- Putri Amelia
- Rifqi Afif Tumardani
- Syifaa Aliifah

AKADEMI KEPERAWATAN YATNA YUANA LEBAK 2022


JL.Jend.Sudirman Km 2 Rangkasbitung 42315 Lebak Banten
KATA PENGANTAR

Puji syukur panjatkan kehadirat Allah SWT, semoga bisa dipahami dan
dipraktek kan bagi mahasiswa keperawatan, pelaksana keperawatan dan pasien
serta masyarakat untuk membina sikap dan prilaku dalam hal kesehatan. Pada
Akademi keperawatan buku ini merupakan materi kuliah, mata ajaran agama
yang telah kami susun.Untuk itu kritik dan saran yang membangun dari
pembaca yang kami nantikan.Kami ucapakan terimakasih.
DAFTAR ISI

BAB 1.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH.................................................................................................4
BAB 2.........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
BAB 3.........................................................................................................................................8
PENUTUP..................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................9
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masalah Ilmu dan teknologi di bidang kedokteran mengalami
perkembangan yang sangat pesat serta memberikan dampak positif bagi
umat manusia.Salah satu hasil penemuan di bidang ini adalah telah
ditemukannya cara-cara baru dalam memproduksi manusia, yang dalam
istilah kedokteran disebut dengan fertilisasi invitro atau lebih popular dengan
istilah bayi tabung. Sejarah bayi tabung ini berawal dari upaya untuk
mendapatkan keturunan bagi pasangan suami isteri yang mengalami
gangguan kesuburan.Sebelum program bayi tabung ditemukan, inseminasi
buatan dikenal sebagai metode untuk menyelesaikan masalah
tersebut.Inseminasi buatan dilakukan dengan menyemprotkan sejumlah
cairan semen suami ke dalam rahim isteri dengan menggunakan bantuan alat
suntik. Dengan cara ini sperma diharapkan mudah bertemu dengan sel telur,
tingkat keberhasilan metode inseminasi buatan hanya sebesar
15%.Kehadiran seorang anak merupakan dambaan setiap pasangan suami
istri, tetapi tidak semua pasangan suami istri dapat dengan mudah
memperoleh keturunan.Dengan semakin berkembang dan majunya ilmu dan
teknologi kedokteran, kini sebagian besar dari penyebab ketidaksuburan
(infertilitas) telah dapat diatasi dengan pemberian obat atau
operasi.Fertilisasi invitro (pembuahan dalam tabung) atau sering disebut
sebagai bayi tabung merupakan salah satu teknologi reproduksi.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah ialah Bagaimanakah
“Gambaran Penggunaan Program Bayi Tabung Bagi Pemeluk Islam” untuk
dapat membahas secara umum tentang penggunaan program bayi tabung.
BAB 2
PEMBAHASAN

A. REPRODUKSI YANG BERENCANA


Mengingat setiap kehamilan harus disetujui bersama antara suami istri, maka
bila terjadi kesulitan untuk terjadi kehamilan harus disetujui bersama antara
suami dan istri untuk mengambil keputusan melakukan sesuatu demi bisa
mempunyai keturunan dari darah daging sendiri.Proses reproduksi dimulai
secara fisik bila sperma masuk ke dalam ovum. Namun dalam agama
mempunyai pandangan yang berbeda tentang kehamilan bayi tabung. Bayi
tabung dengan ibu titipan baik sperma dan ovumnya berasal dari suami-isteri
atau donor,hukumnya haram dalam hukum islam.Bayi tabung yang dilahirkan
dengan cara ini nasabnya hanya dapat dipertalikan kepada ibu yang
melahirkannya. Anak yang lahir sebagai hasil proses bayi tabung adalah anak
sah, bila sel telur dan sel spermanya berasal dari pasangan suami isteri yang sah,
pembuahan dilakukan setelah dilakukannya perkawinan, hasil pembuahan yaitu
zygote ditanamkan pada rahim istri.

B.PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TERKINI


Suara ultrasonografi sekarang kita dapat mem perhatikan perkembangan janin
tersebut dengan jelas, bahkan bila terdapat kecacatan.Beberapa teknologi yang
dikembangkan pada saat ini ternyata telah dideskripsikan dalam Alquran.
Dalam ajaran Islam kesehatan reproduksi itu merupakan tanggung jawab Bapak
dan ibu (tidak hanya kaum perempuan saja). Hal tersebut termuat dalam surat
Al-Ahqaf (46):15 yang artinya :
"Kami pesankan kepada manusia untuk berbuat baik kepada ibu dan bapaknya,
ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya juga
dengan susah payah, hingga menyapihkannya selama tiga puluh bulan ".
1.Menurut 'Aisyah Binti Al-Syathi' ketika Al Quran menyebutkan bahwa asal
usul kejadian manusia berasal dari saripati tanah, bukan berarti setiap
penciptaan manuusia berhubungan langsung dengan tanah sebagai bahan pokok
penciptaan, tetapi melalui proses dimana mayat mayat yang dipendam di dalam
bumi yang seiring dengan waktu akan menghancurkan organ-organ tubuh
manusia, yang kemudian tanah itu menumbuhkan tanaman-tanaman yang akan
dimakan oleh manusia yang masih hidup serta mahluk-mahluk lainnya
kemudian diproses didalam tubuh manusia maka terbentuklah sperma dan
ovum, yang menjadi cikal bakal manusia (janin).

2.Pertemuan antara Sperma dan Ovum (Nutfah) “Sesungguhnya Kami telah


menciptakan manusia dan setetes mani yang bercampur ovum yang kami
hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia
mendengar dan melihat." (Q.S. Al-Insaan (76):2).
"Kemudian Kami jadikan sari pati itu menjadi nutfah yang tersimpan
ditempat yang aman dan kokoh." (Q.S. Al-Mukminun (23):13).

3. Menjadi Segumpal Darah


"Kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, dan
menyempurnakannya." hob(QS. Al-Qiyaamah (75):37 dan 38).
Segumpal darah ini (Mukhallaqah) melengket pada dinnding rahim dan
berkembang menjadi segumpal daging.
Bayi tabung semakin digandrungi oleh pasangan suami istri yang sulit
memiliki keturunan meski mendapat tentangan dari kalangan agama dan
hukum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hukum Islam tentang bayi
tabung. Melalui penelitian kepustakaan, diperoleh data bahwa inseminasi
setelah putusnya perkawinan, dalam hal ini para ulama sepakat untuk
melarangnya. Kedua, membekukan embrio, sperma, atau ovum, dalam hal ini
sebagian ulama membolehkan asalkan ada manfaat yang nyata.Setiap zaman
selalu ada fenomena sosial yang muncul, dan hukum Islam telah menutupi dan
menjawabnya atas kedudukan hukumnya. Salah satu contoh fenomenanya
adalah IVF (In Vitro Fertilization), yaitu inseminasi buatan sebagai jalan pintas
untuk mendapatkan keturunan dengan cara menyatukan sel sperma dan sel telur
di luar tubuh yang kemudian dimasukkan ke dalam rahim ibu, sehingga dapat
berkembang biak. menjadi janin seperti kehamilan biasa. Dalam proses bayi
tabung ini kemungkinan akan ada 5 pihak yang terlibat, yaitu: suami, istri,
donor sperma, donor ovum dan ibu kandungan. Jika ada pihak ketiga selain istri
dan suami yang terlibat dalam proses bayi tabung, maka akan ada indikasi
percampuran genetik pada janin.
C. PERKEMBANGAN JANIN
Janin dapat mendengar setelah kehamilan 16 minggu, dengan demikian
dapat dimengerti bahwa fungsi otak mulai berfungsi.Pada usia 28 minggu, mata
mulai dapat membuka, kulit masih keriput dan rambut kepala mulai banyak.
Pada saat ini berat janin 1000 gram. Yang penting ialah produksi surfaktan yaitu
zat yang penting untuk perkembangan paru dan ventilasi baru terbentuk
sempurna setelah 34 minggu.
BAB 3
PENUTUP

KESIMPULAN

Setiap agama mempunyai pendapat masing-masing tentang teknologi


terkini yaitu kehamilan bayi tabung jika suatu keluarga suami dan istri
kesulitan untuk memiliki keturunan bayi tabung ini adalah solusi yang
diajukan karena itu pendapat agama pun harus disertai dalam proses bayi
tabung sehingga memiliki sisi negatif dan positifnya masing-masing tentang
teknologi bayi tabung ini. Prosedur dilakukanya bayi tabung dapat
diindikasikan dalam bentu; sel sperma berasal dari suami, sel telur (ovum)
berasal dari istri kemudian ditanamkan ke dalam rahim istri, sel sperma
berasal dari donor, sel telur (ovum) berasal dari suami kemudian ditanamkan
ke dalam rahim istri, sel sperma berasal dari suami, sel telur (ovum) berasal
dari donor kemudian ditanamkan ke dalam rahim istri, Sel sperma berasal
dari suami, sel telur (ovum) berasal dari istri kemudian ditanamkan ke dalam
rahim wanita lain (rahim sewaan), sel sperma berasal dari suami, sel telur
(ovum) berasal dari istri kemudian ditanamkan ke dalam rahim istri lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

1.Muhammad Syaltut, al Fatawa, Dar al-Qalam, cetakan ke III, hal. 289-290.


2. Ibid
3. Ibid hal. 290.ahim, Aborsi, Kontrasepsi dan Mengatasi
4. Ibnu Hazm, al Muhalla, juz XII, Maktabah al Jumhuriyah al Arabiyah, hal
380. al Fate, Darul Qalar
5. Ibid, hal. 380.
6. Wahbah Al-Zuhaili, al Fiqh al-Islami wa Adillatihi, juz. VI, Beirut: Dar al-
Fikr. hal 362.
7. Muhammad Ismail, Subulus Salam Syarkh Bulughul Maram, 10. Beirut: Dar
al-Fikr. Lihat juga Syarakh Zarqani ala Muwatha al-Imam Malik, juz IV, Beirut:
Dar al-Fikr.
8. Ta'lif Doctor Mustaf, Al-Fiqh al-Manhaj 'ala Mazhabil Imam al-Syafi'I,
Damaskus: Dar al-Qalam, hal. 44-45.

Anda mungkin juga menyukai