Anda di halaman 1dari 19

Memahami Peraturan dan Kebijakan

Tentang Forensik Digital

Universitas Gunadarma 2022


2

Standar Dan Pedoman Penanganan Bukti Elektronik


Beberapa pedoman penanganan bukti elektronik yang biasa digunakan dalam praktik di antaranya:

1. Good Practice Guide for Computer-Based Electronic Evidence yang dibuat oleh ACPO yang
sekarang berganti menjadi National Police Chiefs’ Council (NPCC) bersama dengan
Association of Chief Police Officers Scotland
2. National Institute of Standards and Technology (NIST) 800-86 Guide to Integrating Forensic
Techniques into Incident Response dibuat oleh NIST, Departemen Perdagangan Amerika
Serikat.
3. National Institute of Justice Report (NCJ 199408): Forensic Examination of Digital Evidence –
A Guide for Law Enforcement dibuat oleh Technical Working Group for the Examination of
Digital Evidence.
4. ISO 27037 – Guidelines for identification, collection, acquisition and preservation of digital
evidence

Universitas Gunadarma 2022


3

Landasan Hukum

Landasan hukum dalam melakukan penanganan barang bukti digital berdasarkan pada:

● Undang-undang Republik Indonesia No.11 tahun 2008 tentang Internet dan Transaksi
Elektronik
● Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 82 tahun 2012 tentang penyelenggaraan sistem
dan transaksi elektronik
● Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana Undang-undang Republik Indonesia No. 14 tahun
2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
● Undang-undang Republik Indonesia No. 43 tahun 2009 tentang Kearsipan

Universitas Gunadarma 2022


4

Prinsip-Prinsip Penanganan Bukti Elektronik

● Integritas data
● Personil yang kompeten
● Audit trail/chain of custody
● Kepatuhan terhadap regulasi dan/atau hukum.

Universitas Gunadarma 2022


5

Kedudukan Bukti Elektronik


● Dalam hukum acara pidana, bukti elektronik seharusnya dikategorikan sebagai “barang bukti”,
bukan sebagai “alat bukti”. Dengan demikian, harus terdapat ketentuan mengenai tata cara
perolehannya
● Kedudukan alat bukti elektronik dalam Undang-Undang ITE dan kaitannya dengan alat bukti
dalam KUHAP yakni:
1. Alat bukti elektronik memperluas cakupan atau ruang lingkup alat bukti
2. Alat bukti elektronik sebagai alat bukti lain
3. Alat bukti elektronik sebagai sumber petunjuk

Universitas Gunadarma 2022


6

Kedudukan dan Kewenangan PPNS


● Seluruh pelaksanaan kewenangan PPNS tidak dapat dilakukan tanpa dan harus berada di
bawah koordinasi dan pengawasan penyidik Polri.
● Sebaliknya, Polri memiliki tugas untuk melakukan pembinaan teknis kepada PPNS guna
meningkatkan kemampuan operasional PPNS dalam melakukan penyidikan
● Bentuk-bentuk tindakan dalam rangka koordinasi, pengawasan, dan pembinaan teknis yaitu:
a. Koordinasi
b. Pengawasan
c. Pembinaan Teknis

Universitas Gunadarma 2022


7

Peran Penyidik PPNS Terkait Penanganan Bukti Elektronik


● Dalam penanganan bukti elektronik, PPNS memiliki peran sebagai Digital Evidence First
Responder (DEFR)
● Kewenangan Penyidik PPNS terkait penanganan bukti elektronik adalah sebagai berikut:
1. Untuk melakukan identifikasi medium-medium yang potensial menyimpan bukti
elektronik,
2. Melakukan penyitaan terhadap medium tersebut
3. Melakukan preservation terhadap medium tersebut agar kemudian dapat dilakukan
pemeriksaan oleh pihak yang memiliki kewenangan

Universitas Gunadarma 2022


8

Syarat Bukti Elektronik


Bukti dapat dipakai sebagai alat bukti di pengadilan dengan beberapa syarat-syarat yaitu:

● Admissible
● Reliability
● Necessity
● Relevance

Universitas Gunadarma 2022


9

Pemeriksaan Bukti Elektronik Dalam Persidangan


Persyaratan yang harus hakim penuhi dalam upaya pemeriksaan di persidangan terdiri atas:

Aspek Penilaian Persyaratan

Dua alat bukti yang sah


Syarat wajib dalam memutuskan perkara
Keyakinan hakim

Membuktikan tindak pidana benar


terjadi
Syarat wajib alat bukti
Membuktikan terdakwa yang
melakukannya

Universitas Gunadarma 2022


10

Pemenuhan Syarat Formil dan Materil Bukti Elektronik


1. Surat Tugas Penunjukkan Ahli atau legalitas lainnya yang menunjukkan sahnya akses terhadap bukti
elektronik
Syarat formil:
- Jika berkaitan dengan tindak pidana, Surat Tugas Penunjukkan Ahli yang diberikan oleh penyidik harus
dapat dibuktikan
- Jika berkaitan dengan perkara lain, legalitas yang dapat menjadi bukti adalah persetujuan pemilik
perangkat elektronik.
1. Berita Acara
Syarat formil:
- Jika berkaitan dengan tindak pidana, dibutuhkan Berita Acara Penyitaan yang di dalamnya memuat
deskripsi lengkap perangkat elektronik yang disita, kondisi bukti dan nama ahli yang melakukannya.
Nama ahli harus sesuai dengan yang tertera pada Surat Tugas Penunjukkan Ahli
- Jika berkaitan dengan perkara lain, isi berita acara yang dibuat sama seperti yang ditulis pada Berita
Acara Penyitaan. Yang membedakan adalah harus adanya tanda tangan dari pihak yang berwenang
memberikan perangkat elektronik. Universitas Gunadarma 2022
11

Pemenuhan Syarat Formil dan Materil Bukti Elektronik


(Lanjutan..)
3. Chain of Custody (CoC)
● Syarat formil:
CoC harus berisi kondisi ditemukannya bukti elektronik, deskripsi lengkap perangkat
elektronik, hasil verifikasi integritas, proses preservasi, proses akusisi, proses analisis, dan ahli
yang melakukannya.
● Syarat materil:
Jika dibutuhkan, hakim dapat melakukan pengecekan syarat relevan dan kecukupan bukti
elektronik dari CoC. Di antaranya dengan cara menelusuri semua tindakan yang dilakukan
terhadap bukti elektronik dan informasi lain yang ditulis dalam CoC seperti kelengkapan fisik
(kabel, interface) dan kelengkapan logika (akun, password, aplikasi).

Universitas Gunadarma 2022


1
2

Pemenuhan Syarat Formil dan Materil Bukti Elektronik


(Lanjutan..)
4. Laporan Forensik Ahli
● Syarat formil:
Otentikasi dan integritas bukti elektronik dapat diperiksa dari verifikasi integritas data seperti
mencocokkan message digest, verifikasi hashing, pengecekan nomor telepon genggam dengan
konfirmasi nama pengguna, dan pengecekan registry.
● Syarat materil:
Relevan dan reliabel bukti elektronik dapat diperiksa dari transkrip, rekonstruksi dan
kronologis peristiwa yang tercantum dalam laporan forensik.

Universitas Gunadarma 2022


1
3

Kriteria Penilaian Ahli


Kriteria penilaian dari ahli adalah:
● Dapat dibuktikan secara akademis
● Dapat dibuktikan mengamalkan ilmunya secara praktis

Justice-USA, kriteria yang menjadikan seseorang dapat dikatakan sebagai ahli forensik adalah jika:
❖ Opininya dapat menambah keyakinan hakim
❖ Opini yang diberikan bersesuaian dengan pendidikan, pelatihan, pengalaman dan pengetahuan
yang dimiliki.
❖ Dapat menjelaskan metode, instrumen dan teknik yang menjadi acuan dalam komunitas
sesama ahli forensik digital
❖ Dapat menjelaskan metode yang digunakan dalam kasus merupakan metode yang teruji dan
reliabel
❖ Dapat mengidentifikasi atau menjelaskan bukti elektronik yang dianalisis oleh ahli
Universitas Gunadarma 2022
1
4

Bukti Elektronik Dalam Peraturan Perundangan Indonesia


1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1997 Tentang Dokumen Perusahaan
● Bab III tentang Pengalihan Bentuk Dokumen Perusahaan dan Legalisasi, yakni pada pasal
15 ayat (1) yang menyatakan : “Dokumen Perusahaan yang telah dimuat dalam mikrofilm
atau media yang lainnya dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti yang sah”
● Dalam penjelasan pasal 12 ayat (1) Undang-Undang Dokumen Perusahaan, disampaikan
bahwa microfilm adalah film yang memuat rekaman bahan tertulis, tercetak dan tergambar
dalam ukuran yang sangat kecil.
● Surat Mahkamah Agung kepada Menteri Kehakiman tanggal 14 Januari 1988 No.
39/TU/88/102/Pid yang mengemukakan pendapatnya, bahwa microfilm atau microfiche
dapat dipergunakan sebagai alat bukti yang sah dalam perkara pidana di pengadilan
menggantikan alat bukti surat, dengan catatan microfilm itu sebelumnya dijamin
otentikasinya yang dapat ditelusuri kembali dari registrasi maupun berita acara

Universitas Gunadarma 2022


1
5

Bukti Elektronik Dalam Peraturan Perundangan Indonesia


2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 jo . UndangUndang Nomor 31
Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
● Alat bukti yang sah dalam bentuk petunjuk sebagaimana dimaksud dalam pasal 188 ayat
(2) Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana
(KUHAP), khusus untuk tindak pidana korupsi juga dapat diperoleh dari:
- Alat bukti lain yang berupa informasi yang diucapkan, dikirim, diterima, atau disimpan
secara elektronik dengan alat optik atau yang serupa dengan itu
- Dokumen, yakni setiap rekaman data atau informasi yang dapat dilihat, dibaca, dan/atau
didengar yang dapat dikeluarkan dengan atau tanpa bantuan suatu sarana

Universitas Gunadarma 2022


1
6

Bukti Elektronik Dalam Peraturan Perundangan Indonesia


3. UU RI No. 15 Tahun 2003 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU No. 1
Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme Menjadi Undang-Undang.
Alat bukti pemeriksaan tindak pidana terorisme meliputi:
● Alat bukti sebagaimana dimaksud dalam Hukum Acara Pidana
● Alat bukti lain berupa informasi yang diucapkan, dikirimkan, diterima, atau disimpan
secara elektronik dengan alat optik atau yang serupa dengan itu
● Data, rekaman, atau informasi yang dapat dilihat, dibaca, dan/atau didengar, yang dapat
dikeluarkan dengan atau tanpa bantuan suatu sarana, termasuk tetapi tidak terbatas pada:
- Tulisan, suara, atau gambar
- Peta, rancangan, foto, atau sejenisnya
- Huruf, tanda, angka, simbol, atau perforasi yang memiliki makna atau dapat dipahami
oleh orang yang mampu membaca atau memahaminya.

Universitas Gunadarma 2022


1
7

Bukti Elektronik Dalam Peraturan Perundangan Indonesia


4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan
Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang
● Alat bukti yang sah menurut pasar 73 terdiri dari:
- Alat bukti sebagaimana dimaksud dalam Hukum Acara Pidana
- Alat bukti lain berupa informasi yang diucapkan, dikirimkan, diterima, atau disimpan
secara elektronik dengan alat optik atau yang serupa dengan itu;
● Alat bukti yang sah didalam ketentuan umum no 16:
- Disebutkan juga bahwa Dokumen adalah data, rekaman, atau informasi yang dapat
dilihat, dibaca, dan/atau didengar, yang dapat dikeluarkan dengan atau tanpa bantuan
suatu sarana, baik yang tertuang di atas kertas atau benda fisik apa pun selain kertas
maupun yang terekam secara elektronik
Universitas Gunadarma 2022
1
8

Bukti Elektronik Dalam Peraturan Perundangan Indonesia


4. UU RI No 11 Tahun 2008 jo. UU No. 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik.
Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang ITE menyatakan bahwa:
1. Informasi Elektronik/Dokumen Elektronik/hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum
yang sah
2. Informasi Elektronik/Dokumen Elektronik/hasil cetaknya sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) merupakan perluasan dari alat bukti yang sah sesuai dengan Hukum Acara yang
berlaku
3. Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dinyatakan sah apabila menggunakan
Sistem Elektronik sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang ini.
4. Ketentuan mengenai Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku untuk surat yang menurut UU harus dibuat dalam
bentuk tertulis dan surat beserta dokumennya yang menurut UU harus dibuat dalam
Universitas Gunadarma 2022
bentuk akta notaril atau akta yang dibuat oleh pejabat pembuat akta
1
9

Bukti Elektronik Dalam Peraturan Perundangan Indonesia


Kedudukan alat bukti elektronik dalam UU ITE dan kaitannya dengan alat bukti dalam KUHAP
adalah sebagai berikut:
● Alat bukti elektronik memperluas cakupan atau ruang lingkup alat bukti
● Alat bukti elektronik sebagai alat bukti lain
● Alat bukti elektronik sebagai sumber petunjuk

Universitas Gunadarma 2022

Anda mungkin juga menyukai