REPORT
Pengantar Ekonomi Mikro
DOSEN PENGAMPU : Munzir Phona, S.Pd. M,Si.
Penyusun :
Rahmad Sya’bani
(7193540002)
ILMU EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI
MEDAN MEDAN
2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
karena berkat rahmad dan karunianya penyusun dapat menyelesaikan CRITICAL JOURNAL
REPORT tentang A blended e-learning experience in a courese of object oriented
programming fundamentals. CRITICAL JOURNAL REPORT ini telah disusun berdasarkan
kemampuan penyusun, dengan mengumpulkan bahan dari berbagai sumber agar dapat
menjadi hasil yang baik dan memenuhi syarat.
Terlepas dari semua itu, Jikalau ada kekurangan didalam CRITICAL JOURNAL
REPORT ini, penyusun menerima masukan dari pembaca agar CJR ini dapat tersusun dengan
bagaimana semestinya. Akhir kata penyusun berharap semoga CRITICAL JOURNAL
REPORT tentang A socio – legal approach to the economy of exception in an era of crisis ini
dapat berguna sebagaimana mestinya.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
...........................................................................................................................................
1
Daftar Isi
...........................................................................................................................................
2
BAB I PENDAHULUAN
...........................................................................................................................................
3
A. Latar Belakang
...............................................................................................................................
3
B. Tujuan Penulisan
...............................................................................................................................
3
C. Manfaat Penulisan
...............................................................................................................................
3
D. Identitas Jurnal yang Diriview
...............................................................................................................................
4
A. Jurnal Internasional
...............................................................................................................................
5
B. Jurnal Nasional
...............................................................................................................................
8
2
B. Kelebihan dan Kekurangan Isi Jurnal
...............................................................................................................................
12
BAB IV PENUTUP
...........................................................................................................................................
13
A. Kesimpulan
...............................................................................................................................
13
B. Saran
...............................................................................................................................
13
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan kelompok pelaku ekonomi
terbesar dalam perekonomian Indonesia dan terbukti menjadi katup pengaman perekonomian
nasional dalam masa krisis, serta menjadi dinamisator pertumbuhan ekonomi pasca krisis ekonomi. Realitas yang tidak dap
Dalam makalah ini, kami menyajikan kondisi krisis pada akhir tahun 2003, dimana peran
usaha menengah semakin berkurang, namun secara perlahan mulai bangkit kembali. Usaha
mikro dan kecil relatif paling cepat pulih dari krisis ekonomi dan pernah memberikan
kontribusi yang terbesar dalam perekonomian nasional, terutama pada saat puncak krisis tahun 1998 dan 1999, wal
B. Tujuan Penulisan
1. Memahami tentang stategi penguasaan ekonomi mikro .
2. Mengetahui cara mengatasi krisis ekonomi .
3. Sebagai salah satu syarat penyelesaian tugas mata kuliah pengantar ekonomi mikro .
C. Manfaat Penulisan
1. Untuk menambah wawasan tentang pembelajaran ekonomi mikro .
2. Untuk mengetahui cara mencegah krisis ekonomi.
4
D. Identitas Jurnal Yang Diriview
Jurnal Internasional
of crisis
Jurnal Nasional
5
BAB II
RINGKASAN ISI JURNAL
A. Jurnal Internasinal
ABSTRAK
Berangkat dari pemahaman kritis hubungan antara negara, hukum dan kekuasaan,
kami mengusulkan gambaran penting dari konsep negara pengecualian dikembangkan oleh
Giorgio Agamben. Kami menekankan gagasan bahwa prinsip exceptionality hukum ini tidak
hanya digunakan dalam menanggapi krisis saat ini dalam kapitalisme, tetapi adalah teknik
abadi dan inti dari daya yang digunakan oleh negara untuk mereproduksi hubungan
kekuasaan ekonomi dan kolonial. Dengan demikian, makalah ini menawarkan tiga poin inti
dari keberangkatan dari pemahaman dominan keadaan pengecualian. Pertama, kami
mendesak pecahnya oposisi mentah antara hukum positif dan keadaan pengecualian. Kedua,
kita berdebat untuk penolakan konsep terbatas Barat (liberal, politik) hak. Akhirnya, kami
1. Keadaan Pengecualian
Keadaan pengecualian telah menjadi, dalam dua dekade terakhir, konsep kunci
yang digunakan oleh ahli teori sosial dan politik untuk menjelaskan periode krisis.
Koran, media-outlet, dan platform online menginformasikan kepada kami, hampir
setiap hari, dari keadaan deklarasi darurat, pengenaan tindakan luar biasa atau aktivasi
darurat militer untuk menangani krisis ekonomi, sosial, lingkungan dan politik, atau
Seperti kita akan berdebat dalam pendahuluan ini, perspektif intelektual yang
dominan dari negara pengecualian, ditandai oleh (2005) pengembangan Giorgio
6
Agamben tentang konsep tetap agak reduktif dan terbatas dalam kapasitas
penjelasannya. pertentangan kami adalah bahwa, meskipun normalisasi keadaan
pengecualian dalam banyak yurisdiksi (a pertentangan tesis Agamben bahwa kita
setuju dengan), dampak sosial-hukum, politik dan ekonomi dari pelaksanaannya tetap
undertheorized. 1 Untuk melakukannya, ini mengeksplorasi dasar keadaan
pengecualian dalam konteks sosio-legal, politik dan ekonomi global saat ini. 1 Untuk
melakukannya, ini mengeksplorasi dasar pendekatan epistemologis baru dalam studi
sosio-legal. Pendekatan epistemologi ini memurnikan analisis Agamben dan
systemises hubungan antara kedaulatan, undang-undang darurat dan ekonomi.
2. Serikat Exception
Dalam dua studi mani, Giorgio Agamben (1998, 2005) menunjukkan bahwa
keadaan pengecualian telah berhenti menjadi perwatakan administrasi dalam situasi
yang luar biasa dan telah menjadi perwatakan routinised dari kepemerintahan,
melibatkan proses yang lebih integral dari pemesanan sosial dalam masyarakat Barat
kontemporer . Serikat pengecualian adalah mereka situasi yang memungkinkan
negara / berdaulat untuk memohon hak untuk menangguhkan aturan normal hukum.
Biasanya ini terjadi dalam kondisi darurat nasional dinyatakan melibatkan krisis
keamanan atau tantangan terhadap integritas negara (baik nyata atau dibayangkan).
Untuk Agamben, keadaan pengecualian merupakan sesuatu yang fundamental untuk
kekuasaan negara. Mulai dari titik ini Agamben menunjukkan bagaimana keadaan
pengecualian telah menjadi kondisi yang hampir permanen di negara-negara global
Utara yang paling kuat dan maju.
kekuasaan negara dan kedaulatan yang ada di luar status dianggap berasal dari
individu, atau status dianggap berasal dari suatu titik tertentu dalam tatanan
7
hukum.Pertama, perebutan kekuasaan ia menganalisis adalah hukum satu:
pertentangan antara hukum positif dan keadaan pengecualian (yang merupakan
melemahkan ia menganalisis adalah hukum satu: pertentangan antara hukum positif
dan keadaan pengecualian (yang merupakan melemahkan ia menganalisis adalah
.hukum satu: pertentangan antara hukum positif dan keadaan pengecualian (yang
merupakan melemahkan hukum positif). Hal ini ditunjukkan dalam argumen yang
konsisten bahwa keadaan pengecualian sesuai dengan pergeseran dalam hukum, dari /
tatanan hukum pidana sipil konstitusional didirikan untuk order bela diri. Dengan
demikian, keadaan pengecualian yang muncul dalam karya Agamben adalah sempit
peduli dengan aparat represif negara. Sebagai konsekuensinya, aturan hukum dalam
formulasi ini dipahami dalam negatif, atau mengendalikan hal, bukan hal positif atau
produktif (Lemke 2005); sebagai proses kontrol sosial daripada memesan sosial.
Singkatnya, sebagai Reynolds (2017) mengarah ke menyamarkan yang tidak perlu
sosio-ekonomi pemesanan (Whyte 2009). Singkatnya, sebagai Reynolds (2017)
4. Edisi Khusus
Edisi khusus ini dibagi menjadi tiga sub-topik: negara kolonial pengecualian
(artikel oleh Atiles, Rodríguez-Maeso, Coleman); negara ekonomi pengecualian
(artikel oleh Rojas dan Bernat); dan, exceptionalism perusahaan (artikel oleh Whyte,
dan Ciocchini dan Khoury), masing-masing sub-topik yang menyediakan ruang
khusus untuk berdebat dan fokus diskusi tentang implikasi dari, dan solusi Khoury),
masing-masing sub-topik yang menyediakan ruang khusus untuk berdebat dan fokus
diskusi tentang implikasi dari, dan solusi Khoury), masing-masing sub-topik yang
menyediakan ruang khusus untuk berdebat dan fokus diskusi tentang implikasi dari,
dan solusi yang mungkin untuk, masalah yang ditimbulkan oleh ekonomi
pengecualian.
8
konstitusional pengembangan keadaan pengecualian dalam proyek-proyek kolonial
negara-negara Barat. Artikel-artikel mengatasi studi kasus di US-Puerto Rico,
kebijakan anti-rasis Eropa dan kekerasan perusahaan di Amerika Latin. Artikel oleh
Rojas dan Bernat menunjukkan bagaimana keadaan pengecualian telah menjadi
perwatakan hukum pembangunan ekonomi yang bukan mempromosikan hanya
B. Jurnal Nasional
Abstrak
Ekonomi yang tidak berbasis pada kekuatan sendiri , tetapi bertumpu pada
utang dan impor sangat rentan terhadap perubahan faktor eksternal Kedua ;struktur
9
ekonomi yang didominasi oleh usaha skala besar ternyata tidak cukup menghasilkan
struktur sosial- ekonomi yang kuat, bahkan sangat rapuh saat krisis terjadi.Ketiga ;
usaha mikro kecil menengah (UMKM) menjadikan perwujudan konkret dari kegiatan
ekonomi rakyat yang bertumpu pada kekuatan sendiri merupakan kelompok usaha
yang mampu menjadi buffer saat perekonomian Indonesia dilanda krisis
10
dalam perekonomian di Indonesia dan telah terbukti menjadi kunci pengaman
perekonomian nasional dalam masa krisis ekonomi, serta menjadi dinamisator
pertumbuhan ekonomi pasca krisis. Itu artinya, usaha mikro yang memiliki omset
penjualan kurang dari satu milyar, dan usaha kecil memiliki omset penjualan pada
kisaran satu milyar, serta usaha menengah dengan omset penjualan di atas satu milyar
pertahun, memiliki peran yang sangat besar dalam proses pembangunan bangsa ini.
Selama tahun 2003-2006 peranan usaha mikro, kecil dan menengah dalam penciptaan
nilai tambah terus meningkat dari 54,51% pada tahun 2003 menjadi 56,72% pada
tahun 2006. Sebaliknya perusahaan besar semakin berkurang dari 45,49% pada tahun
2003 menjadi 43,28% pada tahun 2006. Usaha mikro, kecil dan menengah juga
menjadi pemasok kebutuhan barang dan jasa nasional sebanyak 43,8%, sedangkan
usaha besar 42,1% dan impor sebanyak 14,1%.(Dekop 20032006, data diolah) Selama
tahun 2006, pertumbuhan ekonomi usaha mikro dan kecil mencapai angka 4,1%,
usaha menengah tumbuh 5,1%, sementara usaha besar hanya mengalami pertumbuhan
3,5%. Secara umum peran usaha mikro, kecil dan menengah dalam PDB mengalami
kenaikan dibandingkan sebelum krisis, bersamaan dengan merosotnya usaha
menengah dan besar. Enam tahun setelah krisis, keadaan usaha menengah belum
pulih, sedangkan usaha besar baru pulih mulai tahun 2003. Perbandingan posisi
keuangan tahun 1997 dan 2003 akan memberikan gambaran bahwa krisis ekonomi
memiliki dampak yang besar terhadap usaha menengah dan besar.
11
BAB III
PEMBAHASAN
KELEBIHAN & KEKURANGAN
A. Perbedaan Isi Jurnal
Jurnal Iternasional
Seperti kita akan berdebat dalam pendahuluan ini, perspektif intelektual yang
dominan dari negara pengecualian, ditandai oleh (2005) pengembangan Giorgio
Agamben tentang konsep tetap agak reduktif dan terbatas dalam kapasitas
penjelasannya. pertentangan kami adalah bahwa, meskipun normalisasi keadaan
pengecualian dalam banyak yurisdiksi (a pertentangan tesis Agamben bahwa kita
setuju dengan), dampak sosial-hukum, politik dan ekonomi dari pelaksanaannya tetap
undertheorized.
12
Jurnal Nasional
Jurnal ini menjelaskan tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
merupakan kelompok pelaku ekonomi terbesar dalam perekonomian Indonesia dan
terbukti menjadi katup pengaman perekonomian nasional dalam masa krisis, serta
menjadi dinamisator pertumbuhan ekonomi pasca krisis ekonomi. Realitas yang tidak
dapat dipungkiri lagi bahwa UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah) adalah sektor
ekonomi nasional yang paling strategis dan menyangkut hajat hidup orang banyak,
sehingga menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Rendahnya
profesionalisme sumber daya manusia yang mengelola, keterbatasan permodalan dan
akses terhadap perbankan dan pasar, kemampuan penguasaaan teknologi yang rendah
menjadi permasalahan yang harus dicarikan solusi untuk strategi penguatan UMKM.
Kelebihan Jurnal :
• Pada jurnal Internasional ini menjelaskan aspek penilitian yang diteliti dengan
lengkap sehingga hasil yang di dapatkan jelas dan mudah di mengerti.
• Pada jurnal Nasional menunjukkan hasil survei dengan dipersentasikan
secara rinci sehingga hasilnya akurat.
• Pada kedua jurnal dilengkapi dengan landasan teori yang lengkap sehingga
seluruh aspek tersampaikan dengan baik dan jelas.
Kekurangan Jurnal :
13
• Pada jurnal internasional hanya menjelaskan tentang masalah krisis di Negara
lain dan tidak menjelaskan cara menyelesaikan nya.
• Pada jurnal nasional cenderung menjelaskan tentang krisis di masa lalu namun
tidak menjelaskan bagaimana menghindari krisis moneter kedepan nya.
• Pada kedua jurnal hanya menjelas kan tentang krisis moneter yang sudah
terjadi,tetapi tidak menjelas kan bagai mana cara mengatasi krisis moneter
kedepan nya.
14
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Krisis ekonomi, telah menyulitkan masyarakat dalam kehidupannya sehari-hari.
B. Saran
Jurnal yang saya riview menyajikan materi yang cukup lengkap dengan bahasa yang
mudah di mengerti dan sangat luas cakupannya sehingga pembaca mudah untuk mengerti dan
memahami materi yang disampaikan.
15