Anda di halaman 1dari 64

Direktorat Sekolah Dasar

Direktorat Jenderal PAUD, Dikdas, dan Dikmen


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Tahun 2021

1
Ekstrakurikuler Wajib
di Sekolah Dasar

Kegiatan Ekstrakurikuler diselenggarakan dengan tujuan untuk mengembangkan potensi,


bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara
optimal dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional.

Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib merupakan Kegiatan Ekstrakurikuler yang wajib


diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan wajib diikuti oleh seluruh peserta didik.
Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib berbentuk pendidikan kepramukaan. Pendidikan
Kepramukaan itu sendiri adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan
akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan

Pendidikan Kepramukaan bukan Gerakan Pramuka, karena Gerakan Pramuka adalah


organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan kepramukaan.
Bukan juga Pramuka, karena Pramuka adalah warga negara Indonesia yang aktif dalam
pendidikan kepramukaan serta mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.

Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd.

Direktur Sekolah Dasar

2
Ekstrakurikuler Wajib
di Sekolah Dasar

Dirangkai dan Diuntai oleh


Tim Direktorat Sekolah Dasar

ISBN …………………
No. KDT. ……
viii + 120

Penyusun : Maria Melani Ika Susanti,


: Hana Nurhasanah
Penyunting : Odo Hadinata
Penata Letak :
Perancang Ilustrasi Dalam :
Perancang Sampul :

Diterbitkan Oleh
Direktorat Sekolah Dasar
Komplek Kemdikbud, Senayan
Gedung E, Lantai 17 – 18
Jl. Jenderal Sudirman Senayan Jakarta
Tlp (6221) …..
Website: …..

@Hak Cipta dilindungi oleh Undang-Undang


Undang Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta
Ketentuan Pidana
Pasal 113
(1) Setiap orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat
(1) hutuf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau
dana denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

(2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran
hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk
Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling
banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

(3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran
hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk
Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda
paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

(4) Setiap Orang yang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan,
dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp
4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).

[Date] i
KATA PENGANTAR

Kegiatan ekstrakurikuler wajib yang merujuk pada Pedoman


Penyelenggaraan Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib dan Prosedur Operasi
Standar (POS) merupakan salah satu upaya pengembangan potensi peserta
didik sebagaimana dimaksud dalam tujuan pendidikan nasional. Kegiatan
ekstrakurikuler wajib secara sistemik-kurikuler yang diselenggarakan melalui
kegiatan terstruktur dan terjadwal sesuai dengan cakupan dan tingkat
kompetensi muatan atau mata pelajaran.

Ekstrakurikuler wajib merupakan program pendidikan yang alokasi waktunya


tidak ditetapkan dalam kurikulum. Namun demikian secara konsep kegiatan
ekstra-kurikuler merupakan perangkat operasional (supplement dan
complements) kurikulum. Oleh karena itu kegiatan ekstrakurikuler
diharapkan mampu menjembatani kebutuhan perkembangan peserta didik
yang berbeda, tetapi memiliki potensi untuk berkembang yang sama.
Partisipasi aktif peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler dapat
mendorong tumbuh dan berkembangnya potensi mereka. Terlebih jika
mereka, difasilitasi dengan sarana, prasarana serta kesempatan yang cukup.

Melalui buku ini kami berusaha ikut berkontribusi dalam upaya


pengembangan pendidikan di negara tercinta ini. Semoga buku ini dapat
memberikan informasi dan gambaran yang lebih jelas tentang implementasi
ekstrakurikuler wajib Pendidikan Kepramukaan, khususnya di satuan
Pendidikan Sekolah Dasar.

Jakarta, Juli 2021


Tim Penyusun

[Date] ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar Penyusun

Bagian 1 Apa Ekstrakurikuler dan Apa Pula Ekstrakurikuler Wajib

Bagaimana Bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler?

Apakah Prinsip Kegiatan Ekstrakurikuler?

Apakah Yang Dimaksud Ekstrakurikuler Wajib?

Bagian 2 Bagaimana Pola Kegiatan EWPK

Upacara

Keterampilan Kepramukaan

Metode dan Teknik Kepramukaan

Bagian 3 Bagaimana Melaksanakan EWPK Model Blok?

Karakteristik EWPK Model Blok

Prosedur Pelaksanaan EWPK Model Blok

Penerapan Kegiatan EWPK Model Blok

Tahapan Penyusunan Kegiatan EWPK Model Blok

Penilaian EWPK Model Blok

Bagian 4 Bagaimana Melaksanakan Ekstrakurikuler Model Aktualisasi?

Karakteristik EWPK Model Aktualisasi

Prosedur Pelaksanaan EWPK Model Aktualisasi

Penerapan Kegiatan EWPK Model Aktualisasi

Penilaian EWPK Model Aktualisasi

[Date] iii
Apa Ekstrakurikuler
Bagian
1 dan Apa Pula Ekstrakurikuler
Wajib?

K
egiatan ekstrakurikuler pada prinsipnya merupakan kegiatan
kurikuler yang dilakukan oleh peserta didik, namun
pelaksanaannya dilakukan di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan
kegiatan kokurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan dengan bimbingan
dan pengawasan satuan pendidikan.

Kegiatan Ekstrakurikuler diselenggarakan dengan tujuan untuk


mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan,
kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik
secara optimal dalam rangka mendukung pencapaian tujuan
pendidikan nasional.

[Date] 1
Bagaimana Bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler?

Terdapat beberapa kategori ekstrakurikuler berdasarkan bentuk kegiatannya,


yaitu:
1. Krida, misalnya: Kepramukaan,

Latihan Kepemimpinan Siswa


(LKS), Palang Merah Remaja
(PMR), Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS), Pasukan Pengibar Bendera
(Paskibra), dan lainnya;

Karya ilmiah, misalnya:

Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR),


kegiatan penguasaan keilmuan
dan kemampuan akademik,
penelitian, dan lainnya;

Latihan olah-bakat dan olah-

minat, misalnya: pengembangan

bakat olahraga, seni dan budaya,


pecinta alam, jurnalistik, teater,
teknologi informasi dan
komunikasi, rekayasa, dan lainnya;

2. Keagamaan, misalnya: pesantren


kilat, ceramah keagamaan, baca
tulis alquran, retreat;

[Date] 2
Apakah Prinsip Kegiatan Ekstrakurikuler?

Ekstrakurikuler pada satuan pendidikan dikembangkan dengan prinsip:

1. Pilihan
Prinsip kegiatan ekstrakurikuler
dipilih sesuai dengan bakat, minat,
serta ketertarikan dan keinginan
peserta didik. Oleh karena itu
ekstrakurikuler diikuti peserta didik
secara sukarela.

2. Partisipasi aktif
Kegiatan ekstrakurikuler menuntut
keikutsertaan peserta didik secara
penuh sesuai dengan minat dan
pilihan masing-masing. Oleh karena
itu kehadiran peserta didik dalam
kegiatan ekstrakurikuler pilihannya
menjadi faktor utama.

3. Menyenangkan
Kegiatan Ekstrakurikuler harus
dikembangkan dan
dilaksanakan dalam suasana
yang menggembirakan peserta
didik.

[Date] 3
Apakah Yang Dimaksud Ekstrakurikuler Wajib?

Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib merupakan Kegiatan Ekstrakurikuler yang


wajib diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan wajib diikuti oleh seluruh
peserta didik. Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib berbentuk pendidikan
kepramukaan. Pendidikan Kepramukaan itu sendiri adalah proses
pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka
melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.

Jadi Pendidikan Kepramukaan bukan Gerakan Pramuka, karena Gerakan


Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk
menyelenggarakan pendidikan kepramukaan. Bukan juga Pramuka, karena
Pramuka adalah warga negara Indonesia yang aktif dalam pendidikan
kepramukaan serta mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.

[Date] 4
Peserta didik menjadi anggota Pramuka adalah suka rela sesuai dengan
keberminatannya. Sedangkan peserta didik mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler wajib menjadi keharusan, terkecuali bagi Peserta Didik
dengan kondisi tertentu yang tidak memungkinkan untuk mengikuti kegiatan
Ekstrakurikuler tersebut.

Pendidikan kepramukaan sebagai ekstrakurikuler wajib antara lain:


1. Model Blok,
2. Kegiatan yang merupakan ekstrakurikuler wajib dalam bentuk
perkemahan yang dilaksanakan setahun sekali dan diberikan penilaian
umum.

3. Model Aktualisasi
Kegiatan yang merupakan kegiatan wajib
dalam bentuk penerapan sikap dan
keterampilan yang dipelajari didalam
kelas yang dilaksanakan dalam kegiatan
kepramukaan secara rutin, terjadwal, dan
diberikan penilaian formal.

[Date] 5
Bagaimana Pola Kegiatan
Bagian
2 EWPK

Gambar: Konsep dasar EWPK dalam konteks Kurikulum 2013

P
endidikan kepramukaan ditetapkan sebagai kegiatan ekstrakurikuler
wajib. Hal ini mengandung makna bahwa pendidikan kepramukaan
merupakan kegiatan ekstrakurikuler sebagai wahana penguatan psikologis-
sosial-kultural (reinfocement) perwujudan sikap dan keterampilan kurikulum
2013. Konsep dasar Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib
dalam konteks Kurikulum 2013, merupakan proses aktualisasi dan penguatan
capaian pembelajaran Kurikulum 2013 pada ranah sikap dalam bingkai KI-1,
KI-2, dan ranah keterampilan dalam KI-4. Oleh karena itu antara EWPK
dengan Kurikulum 2013 terjadi proses saling interaktif dan saling
menguatkan (mutually interactive and reinforcing)

[Date] 6
Pola Kegiatan EWPK diwujudkan dalam bentuk upacara dan keterampilan
kepramukaan dengan menggunakan berbagai metode dan teknik
kepramukaan.

Upacara
Upacara dalam EWPK meliputi upacara pembukaan dan upacara
penutupan. Bentuk dan jenis upacara pada Gerakan Pramuka dapat
dijadikan rujukan dalam pelaksanaan kegiatan EWPK. Berikut
beberapa bentuk upacara dalam Gerakan Pramuka:

Bentuk Upacara Pramuka Siaga

Gambar: Pramuka Siaga dalam suasana upacara kegiatan

Upacara dalam Pramuka merupakan alat pendidikan. Bentuk barisan


upacara pada Satuan Siaga berbentuk lingkaran. Makna yang tersirat
dari bentuk lingkaran tersebut adalah perhatian dan perkembangan
jiwa peserta didik usia Siaga masih terpusat pada orang tua atau
pembina. Oleh karena itu Siaga masih sangat memerlukan bimbingan,

[Date] 7
perlindungan serta pengarahan yang dominan dari orang tua atau
pembina.

Gambar: Skema Bentuk Upacara Pramuka Siaga

Bentuk Upacara Pramuka Penggalang

Gambar: Pramuka Penggalang dalam suasana upacara kegiatan

Sama seperti halnya Pramuka Siaga, pada Pramuka Penggalang


upacara merupakan alat pendidikan. Kelompok Pramuka Penggalang
melakukan upacara dalam bentuk U atau Angkare.

[Date] 8
Makna yang tersirat dalam
bentuk barisan upacara
Pramuka Penggalang
(Angkare/U) bahwa perhatian
dan perkembangan jiwa
Pramuka Penggalang telah
mulai terbuka.
Gambar: Skema Bentuk Upacara
Pramuka Penggalang
Peserta didik penggalang
sudah memiliki kemampuan berfikir kritis, senang bermain, senang
bergerak, dan mencoba-coba.

Tujuan Upacara Dalam Pramuka


Tujuan upacara dalam Gerakan Pramuka, adalah agar peserta
upacara (peserta didik) mampu:
Memiliki rasa cinta kepada tanah air, bangsa dan
negara.
Memiliki rasa tanggungjawab dan disiplin pribadi.
Selalu tertib dalam kehidupan sehari-hari.
Memiliki jiwa gotong royong dan percaya pada orang
lain.
Dapat memimpin dan dipimpin.
Dapat melaksanakan upacara dengan khidmat dan
tertib.
Meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa.

[Date] 9
Keterampilan Kepramukaan
Keterampilan Kepramukaan dalam kegiatan EWPK dilaksanakan
sebagai perwujudan komitmen kepramukaan dalam bentuk
pembiasaan dan penguatan sikap serta keterampilan sesuai dengan
kebutuhan pembelajaran. Keterampilan Kepramukaan (Scouting Skill)
yang dapat dilatihkan kepada peserta didik dengan
mempertimbangkan kemampuan, perkembangan peserta didik serta
kondisi satuan pendidikan, antara lain:

Simpul dan Ikatan (Pioneering)

Ada baiknya kita memahami perbedaan antara simpul dan


ikatan. Simpul adalah hubungan antara tali dengan tali.
Sedangkan ikatan adalah hubungan antara tali dengan benda
lainnya (misal: kayu, balok, bambu dan sebagainya).

Beberapa macam simpul dan kegunaannya

Gambar: Beberapa jenis simpul

[Date] 10
❖ Simpul ujung tali
Gunanya agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas.
❖ Simpul mati
Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar
dan tidak licin
❖ Simpul anyam
Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama
besarnya dan dalam keadaan kering.
❖ Simpul anyam berganda
Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama
besarnya dan dalam keadaan basah.
❖ Simpul erat
Gunanya untuk memendekkan tali tanpa pemotongan
❖ Simpul kembar
Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besarnya
dan dalam keadaan licin
❖ Simpul kursi
Gunanya untuk mengangkat atau menurunkan benda atau
orang pingsan
❖ Simpul penarik
Gunanya untuk menarik benda yang cukup besar

Beberapa macam ikatan dan kegunaannya

❖ Ikatan Pangkal
Gunanya untuk mengikatkan
tali pada kayu atau tiang.
Ikatan pangkal dapat juga
digunakan untuk memulai suatu
ikatan.
Gambar: Ikatan pangkal

[Date] 11
❖ Ikatan Tiang
Gunanya untuk mengikat sesuatu
dan yang diikat masih dapat
bergerak leluasa (mengikat leher
binatang).

Gambar: Ikatan tiang

❖ Ikatan Jangkar
Gunanya untuk mengikat
tongkat saat membuat tandu
atau blankar

Gambar: Ikatan jangkar

❖ Ikatan Tambat
Gunanya untuk menambatkan
tali pada suatu tiang dengan
erat, tetapi mudah untuk
melepaskannya kembali.
Gambar: Ikatan tambat

❖ Ikatan Palang

Gambar: Ikatan palang

Ikatan palang berguna untuk menautkan dua tongkat atau


kayu yang posisinya saling tegak lurus saat membuat
kerangka tandu atau lainnya.

[Date] 12
❖ Ikatan Canggah
Ikatan Canggah digunakan masukkan
ke dalam
untuk menyambung dua buah sosok

tongkat secara lurus. Ikatan


Canggah digunakan saat
membuat tiang bendera
dengan sambungan tongkat.
tarik
Gambar: Ikatan canggah

❖ Ikatan silang
Ikatan silang kegunaanya adalah untuk
menautkan dua buah tongkat atau
kayu yang posisinya bersilangan.
Umumnya sudut yang terbentuk dari
dua buah tongkat tersebut tidak tegak
simpul pangkal

Gambar: Ikatan silang


lurus.

❖ Ikatan kaki tiga


Ikatan kaki tiga digunakan
untuk menggabungkan tiga
buah tongkat dengan posisi
saling lurus atau untuk
membentuk kaki tiga. Kaki tiga
dapat dimanfaatkan untuk
menggantung ceret di atas
tungku.

Gambar: Ikatan kaki tiga

[Date] 13
Permainan Besar (Wide Game)

Gambar: Suasana permainan besar (wide game)

Wide game merupakan suatu permainan besar yang dilakukan di luar


ruangan. Biasanya menggunakan wilayah yang luas. Wide Game
umumnya dilakukan dalam bentuk permainan, pertandingan atau
kompetisi. Wide Game dilakukan sebagai media pendidikan
kepramukaan. Oleh karena itu wide game harus dikembangkan
dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:


1 Memiliki tema yang jelas sehingga mampu memotiviasi peserta
didik untuk menyelesaikan permainan.
❖ Dikembangkan melalui permainan yang menyenangkan, penuh
2
tantangan, dan mampu mengembangkan kerjasama kelompok.
❖3 Mampu mengembangkan keterampilan dan daya tahan fisik
peserta didik.
❖ Mampu meningkatkan kreativitas dan kemampuan berinisiatif
4
dalam menyusun perencanaan dan strategi berkompetisi.

[Date] 14
Wide game dapat juga dirancang dalam suatu bentuk perjalanan.
Tujuan akhir dari perjalanan merupakan target yang harus dicapai
oleh peserta didik. Tahapan mencapai tujuan adalah dengan melewati
tempat (pos) tertentu. Pada setiap pos terdapat aktivitas atau tugas
serta tantangan yang harus diselesaikan. Penyelesaian tugas atau
aktivitas dapat juga dilakukan selama perjalanan.

Berkemah (Camping)

Jika dilihat dari aspek kebahasaan, kemah memiliki arti sebagai


tempat tinggal darurat, yang biasanya berupa tenda. Kegiatan
berkemah sering juga dilakukan sebagai kegiatan rekreasi untuk
beristirahat sambil menikmati keindahan alam.

Tujuan Berkemah dalam Pramuka

Perkemahan dalam Pramuka dilakukan dengan maksud dan tujuan


antara lain:
Mempertebal keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa;
1
Selama berkemah kita dapat melatih diri meningkatkan
keimanan kepada Tuhan YME. Mensyukuri anugerah
kenikmatan alam semesta, indahnya cakrawala saat malam
yang dihiasi bulan dan bintang kadang kita lupa
mensyukurinya.

Gambar: Anugrah ciptaan Tuhan

[Date] 15
Mengembangkan jiwa demokrasi, gotong royong, kerjasama
2
dan setia kawan;
Saat berkemah kita dapat berlatih bekerjasama dan gotong
royong dengan teman dalam membangun tenda,
menyelesaikan tugas memasak mengolah makanan. Jiwa
demokrasi dapat terlatih karena menyelesaikan masalah
dilakukan secara musyawarah untuk mencapai mufakat.

Gambar: Gotong royong saat berkemah

Mengembangkan sifat kepemimpinan dan keterampilan


3
menejerial;
Saat berkemah secara tidak
langsung kita dituntut untuk
terampil mengambil sikap
menjadi pemimpin. Paling
tidak menjadi pemimpin bagi
diri kita sendiri.

Gambar: Pramuka melatih jiwa kepemimpinan

[Date] 16
Mengembangkan keterampilan dan pengetahuan;
4
Saat berkemah kita dapat
belajar bagaimana caranya
hidup mandiri. Banyak
keterampilan dan
pengetahuan lainnya yang
dapat kita peroleh saat kita
berkemah. Gambar: Pramuka melatih keterampilan
dan pengetahuan

Mengembangkan rasa cinta alam dan kasih sayang sesama


5
manusia
Secara alamiah wajar jika kita melimpahkan cinta kepada
alam dan sekitarnya, satwa, serta tumbuhan, karena semua
kekayaan alam merupakan anugrah dari Tuhan YME untuk
kita kita syukuri serta jaga kelestariannya. Demikian halnya
dengan kasih sayang kepada sesama manusia, karena kita
sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri. Itu semua
dapat kita latih antara lain melalui kegiatan berkemah.

Gambar: Pramuka cinta alam dan kasih sayang sesama manusia

[Date] 17
Mengembangkan rasa percaya pada diri sendiri dan disiplin
6
Anak usia sekolah dasar merupakan tahapan usia yang paling
menentukan bagaimana karakter, kepribadian, dan sikap di
masa dewasa kelak. Karena pada usia SD seorang anak
memasuki masa keemasan (golden age).

Sikap percaya diri dan


disiplin akan terlatih
saat kegiatan
pramuka, khusunya
saat berkemah.
Ketepatan waktu saat
kegiatan, dan sikap
tegap saat berbaris
akan teruji dan
Gambar: Berlatih menumbuhkan
terlatih saat berkemah. rasa percaya diri

Mengembangkan rasa cinta tanah air dan membina kesatuan


7
) bangsa.
Saat berkemah tidak terlepas dengan kegiatan upacara serta
menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu wajib. Saat
melakukan upacara maka secara tidak langsung seorang
Pramuka sedang
dilatih untuk
memiliki rasa cinta
kepada tanah air,
bangsa dan
negara.
Gambar: Berlatih menumbuhkan rasa
cinta tanah air

[Date] 18
Mengenal Jenis Berkemah Dalam Pramuka

Perkemahan dalam Pramuka dapat dikelompokkan berdasarkan


beberapa kategori, diantaranya:
Berdasarkan waktu pelaksanaan, perkemahan dalam Gerakan
1
Pramuka terdiri atas:
❖ Perkemahan satu hari (Persari) dilaksanakan tanpa
bermalam. Kemah jenis ini biasa dilakukan oleh Pramuka
Siaga.
❖ Perkemahan dua hari; misalnya Perkemahan Sabtu Minggu
(Persami)
❖ Perkemahan tiga hari; misalnya Perkemahan Jumat Sabtu
Minggu (Perjusami)

Berdasarkan tujuan pelaksanaannya, perkemahan dalam


2
Gerakan Pramuka terdiri atas:
❖ Kemah Bakti, misalnya Perkemahan Wirakarya (PW)
❖ Kemah Pelantikan, misalnya Pelantikan Penggalang Ramu,
❖ Kemah Lomba, misalnya Lomba Tingkat (LT)
❖ Kemah Jambore, misalnya Jambore Ranting, Jambore
Cabang, Jambore Daerah, dan Jambore Nasional.
❖ Kemah Riset/Penelitian

Berdasarkan wilayah satuan, perkemahan dalam Gerakan


3
Pramuka terdiri atas:
❖ Perkemahan tingkat Gugus Depan
❖ Perkemahan tingkat Ranting
❖ Perkemahan tingkat Cabang
❖ Perkemahan tingkat Daerah
❖ Perkemahan tingkat Nasional

[Date] 19
Mengenal Jenis Tenda Dalam Pramuka

Tenda Bentuk A
Tenda bentuk A, memiliki
2 buah tiang penyangga.
Jika ukurannya cukup
besar (misal: 3 x 4 meter),
tenda model ini bisa
digunakan sebagai tenda regu.

Tenda Dom
Tenda Dom memiliki tiang
penyangga yang bentuknya
melengkung seperti
setengah lingkaran. Daya
tampungnya biasanya
antara 4 hingga 7 orang.
Tenda Dom dapat juga digunakan
sebagai tenda regu.

Tenda Model Lonceng


Tenda model lonceng memiliki
bentuk seperti lonceng. Tenda
ini hanya dapat digunakan saat
cuaca cerah. Tenda model
lonceng tidak tidak Dapat
digunakan untuk kepentingan
rekreasi saja.

[Date] 20
Tenda Serbaguna/peleton
Merupakan jenis tenda yang berukuran cukup luas
dengan kemampuan menampung sampai 50 orang.
Tenda jenis ini dikenal dengan nama Tenda Peleton
karena digunakan berdasarkan tingkat kapasitas peleton
(satuan militer)

Komunikasi
Komunikasi dapat dilakukan secara langsung atau tidak. Pada
prinsipnya komunikasi dilakukan untuk menyampaikan pesan kepada
pihak lain. Isi pesan ada yang bersifat terbuka, namun juga ada yang
bersifat rahasia.

Komunikasi dalam dalam Pramuka biasa menggunakan beberapa


media, misalnya Morse, Semaphore, atau Sandi. Hal ini dipakai
dengan tujuan bahwa komunikasi dimaksud juga sebagai alat

[Date] 21
pendidikan. Beberapa manfaat komunikasi Pramuka dengan
menggunakan morse, sandi dan semaphore, antara lain:
Komunikasi rahasia antar anggota
Meningkatkan Daya Ingat
Meningkatkan Kecerdasan
Sarana Belajar
Media permainan

Isyarat Morse
Komunikasi dengan menggunakan isyarat morse selain dipakai untuk
merahasiakan berita, juga dapat melatih para pramuka menjadi
cerdas, terampil, tajam indera pendengar maupun penglihatan.
Semboyan morse dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Suara atau bunyi

Peluit, agar terdengar dengan jelas keadaan lingkungan harus


sunyi.
Sinar/cahaya

Cahaya senter, lampu, atau api dapat digunakan sebagai


isyarat morse
Gerak

Gerak bendera, atau asap, dapat juga digunakan sebagai


isyarat morse.
Tulisan

Tulisan sebagai insyarat morse digunakan dengan memakai


tanda titik (.) dan strip (-) sebagai pengganti isyarat.

[Date] 22
Mengenal Isyarat Tulisan

Isyarat morse dilambangkan dalam bentuk tulisan dengan titik (.) dan
strip (-). Tahapan mengenal huruf dengan isyarat morse dapat
dilakukan dengan cara seperti berikut:

Huruf yang terdiri dari titik atau garis

Huruf yang dilambangkan berlawanan

Huruf yang tidak ada lawannya

Contoh: Hati-hati anjing galak

H a ti hati an j i ng ga l ak

[Date] 23
Isyarat Morse Bendera

Isyarat morse dapat juga dengan menggunakan bendera. Berikut


merupakan ketentuan yang harus dilakukan saat menggunakan
isyarat morse bendera.

Posisi Siap

Posisi yang menunjukkan siap untuk


mengirim berita ataupun menerima berita.
Jika kita sudah siap menerima atau
mengirimkan berita, maka posisi bendera
harus seperti ditunjukkan pada gambar.

Melambangkan Titik

Hurup dalam isyarat morse


merupakan titik dan garis.
Gerakan bendera dilakukan dengan
memutar seperti membentuk angka 8
(delapan) adalah menunjukkan atau
melambangkan titik (.).

Melambangkan Garis
Gerakan bendera yang
menunjukkan garis (-) digerakan
seperti membentuk angka 8
(delapan) namun posisi mengarah
ke samping bawah.

[Date] 24
Semaphore
Isyarat semaphore merupakan cara
berkomunikasi berkirim atau menerima
pesan dengan menggunakan bendera. Posisi
bendera tertentu dalam pegangan tangan
dapat menunjukkan arti tertentu.

Semaphore menjadi bagian komunikasi Pramuka. Hal ini dipilih karena


media ini dipandang efektif sebagai media pendidikan dalam
Pramuka. Lambang posisi tertentu dari bendera semaphore
menunjukkan atau melambangkan huruf, angka, atau perintah
tententu. Berikut merupakan pelambangan isyarat semaphore.

Gambar: Lingkar semaphore

Merujuk pada gambar bahwa posisi tententu, misalnya 1 dan 2 hal itu
menunjukkan huruf A. Sedangkan posisi 1 dan 3 menunjukkan huruf
B. Demikian seterusnya sesuai dengan posisi bendera.

[Date] 25
Pengiriman informasi melalui semaphore memiliki aturan khusus.
Aturan dimaksud adalah sebagai berikut:

Daftar Aturan Pesan Melalui Semaphore

No Pesan Arti

Mengirim huruf U-R berulang-


1. Pesan akan segera dikirim.
ulang
Penerima pesan mengirim
2. Penerima pesan telah siap
huruf K
Penerima pesan mengirim
3. Penerima belum siap
huruf Q
Bendera dipegang bersilang di Memisahkan setiap kata (pesan) yang
4
bawah dikirim
Mengirim huruf E sebanyak 8 Terjadi kesalahan dalam mengirim
5
kali berita
Penerima pesan mengirim
6 Pesan telah diterima dengan baik
huruf C
Penerima meminta kata terakhir diulang
Penerima pesan mengirim
7 sebelum diteruskan kata-kata
huruf I-M-I
berikutnya

8 Mengirim pesan huruf A-R Menyatakan berita telah selesai dikirim

Penerima pesan mengirim


9 Berita telah diterima dengan baik
huruf R
Bendera disilang membentuk
10 Mengirim berita berupa angka
huruf X di atas kepala

Sandi
Sandi dalam Pramuka merupakan alat
komunikasi, namun sifatnya rahasia.
Sandi dalam Pramuka digunakan
sebagai media pembelajaran. Beberapa
jenis sandi yang sering digunakan
dalam Pramuka diantaranya:

[Date] 26
Sandi Kotak I

Sandi kotak I terdiri dari dua bagian yang berbetuk kotak dan sudut
lancip. Setiap bagian diisi oleh 2 (dua) huruf. Membedakan huruf
pertama dan kedua yang berada dalam bagian yang sama yaitu
dengan memberi 1 (satu) buah titik (.) untuk mewakili huruf kedua
dalam bangun tersebut.

Kunci Sandi Kotak I


Contoh: Anda baik

Sandi Kotak II

Sandi kotak II terdiri dari satu bagian yang berbetuk kotak. Setiap
bagian diisi oleh 3 (tiga) huruf. Huruf pertama menggambar bangian
bangun tersebut, huruf kedua dalam bagian yang sama diberi 1 (satu)
buah titik (.), sedangkan huruf ketiga yang berada dalam bagian yang
sama diberi 2 (dua) buah titik (..).

Kunci Sandi Kotak II


Contoh: Anda baik

[Date] 27
Sandi AND

Sandi AND adalah sandi yang digunakan dengan cara menyisipkan


huruf AND pada kata-kata pesan yang dikirim. Cara
menterjemahkannya adalah dengan cara mencoret huruf AND pada
pesan tersebut.

Contoh:
Anandak Prandamuka Selandalu Cerandia

Terjemahannya adalah:
Anandak Prandamuka Selandalu Cerandia

Sandi Rumput

Sandi rumput secara konsep merujuk pada isyarat morse. Lambang


titik (.) pada morse dilambangkan dengan rumput pendek ( ),
sedangkan strip (-) dilambangkan dengan rumput yang tinggi ( ).
Oleh karena itu untuk dapat menguasai sandi rumput, harus terlebih
dahulu menguasai isyarat morse.

Contoh: Hati-hati anjing galak


Isyarat Morse
Sandi rumput

Sandi Angka

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

[Date] 28
Peta dan Kompas (Orientering)

[Date] 29
Metode dan Teknik Kepramukaan
Metode dan teknik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan
dalam bentuk belajar interaktif dan progresif disesuaikan dengan
kemampuan fisik dan mental peserta didik.

[Date] 30
Bagaimana Melaksanakan EWPK
Bagian
3 Model Blok?

K
egiatan Ekstrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan (EWPK)
Model Blok menjadi kegiatan awal dalam penerapan EWPK di satuan
pendidikan. Pelaksanaannya dapat berupa kegiatan perkemahan
dengan mengintegrasikan metode dan teknik kepramukaan. Kegiatan EWPK
Model Blok dapat dimanfaatkan oleh satuan pendidikan pada Masa
Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi peserta didik kelas I.
Pengenalan dimaksudkan berupa tenaga pendidik dan kependidikan,
fasilitas sekolah, ruang guru, ruang kelas, perpustakaan, tempat ibadah,
kamar kecil, UKS, tata tertib sekolah, dan lainnya. Sedangkan bagi peserta

[Date] 31
didik kelas II sampai dengan kelas VI pelaksanaannya tidak harus di awal
tahun, namun disesuaikan dengan program yang ada di satuan pendidikan.
Selain itu Kegiatan EWPK Model
Blok digunakan sebagai sarana
penyampaian materi pelajaran,
pendidikan kepramukaan, dan
penguatan karakter.

Gambar 3.1. Muatan materi pada kegiatan EWPK model blok

Karakteristik EWPK Model Blok?


Mengacu pada Permendikbud Nomor 63 Tahun
2014, Kegiatan EWPK Model Blok memiliki
karakteristik sebagai berikut:

1 Diikuti oleh seluruh peserta


didik.
Dilaksanakan pada setiap awal tahun
2 pelajaran

Pelaksanaan untuk kelas I SD diintegrasikan


3 dalam Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah
(MPLS)
4 Durasi pelaksanaan untuk jenjang SD selama 9-18 jam
Penanggung Jawab kegiatan adalah Kepala Sekolah
5 selaku Ketua Mabigus

Pembina kegiatan adalah guru kelas/guru mata


pelajaran selaku Pembina Pramuka dan dapat
6 dibantu oleh Pembantu Pembina (instruktur
Muda/Instruktur Pramuka)

[Date] 32
Prosedur Pelaksanaan EWPK Model Blok?

Prosedur pelaksanaan Kegiatan EWPK Model Blok secara umum meliputi:


Pembagian kelompok.

Peserta didik dibagi menjadi


1 beberapa kelompok yang
masing-masing didampingi oleh
seorang guru.

Pelaksanaan Kegiatan 2

Guru melaksanakan Kegiatan


EWPK berupa materi pelajaran,
pengenalan lingkungan sekolah,
pendidikan kepramukaan, dan
pendidikan karakter. Jika tidak
diperlukan dapat didampingi oleh
Pembina Pramuka.
Dukungan Pelaksanaan

Guru kelas dapat dibantu


3 oleh guru mata pelajaran,
pembina ekstrakurikuler,
Pembina Pramuka dalam
kegiatan EWPK.

Pelaksanaan Kegiatan EWPK Model Blok tidak harus menggunakan


seragam Pramuka, karena jika berseragam harus sebagai anggota
pramuka. Sedangkan kegiatan EWPK merupakan kegiatan ekstrakurikuler

[Date] 33
yang mengadopsi metode dan teknik kepramukaan. Kegiatan EWPK Model
Blok dapat dilaksanakan dengan bentuk perkemahan dengan ketentuan
sebagai berikut.
Bagi peserta didik kelas I, II, dan III, dilaksanakan dalam bentuk
perkemahan sehari tanpa menginap, dengan durasi waktu 9-
18 jam.
Bagi peserta didik kelas IV, V, dan VI dilaksanakan dengan
menginap semalam di perkemahan, dengan durasi waktu 18
jam.

Pengelolaan Kegiatan EWPK Model Blok dilakukan secara kolaboratif antara


guru (Pembina Ekstrakurikuler) dan Pembina Satuan Gugus Depan.
Guru dapat bekerja sama dengan Pembina Pramuka di Gugus Depan dalam
perancangan dan pelaksanaan kegiatan perkemahan Model Blok. Hal ini
dikarenakan Pembina Pramuka di Gugus Depan dipandang lebih menguasai
kegiatan lapangan dengan berbagai kemungkinan resiko perkemahan yang
dapat terjadi.

Gambar 3.2. Suasana kegiatan perkemahan EWPK Model Blok

[Date] 34
Penerapan Kegiatan EWPK Model Blok
Struktur materi dalam Kegiatan EWPK Model Blok setiap kelas memiliki
perbedaan. Perbedaan dimaksud dapat terjadi karena tujuan yang ingin
dicapai berbeda pula. Materi kegiatan untuk peserta didik kelas I baru
diutamakan pada orientasi satuan Pendidikan. Sedangkan untuk kelas lainnya
dapat bervariasi sesuai dengan kebutuhan.

Pertimbangan yang dapat


dilakukan dalam penerapan
EWPK Model Blok pada kelas
awal dan kelas atas antara lain
pada waktu pelaksanaan.
Pelaksanaan kegiatan EWPK
Model Blok untuk kelas awal
(kelas I, II, dan III)
dilaksanakan melalui
perkemahan sehari tanpa
menginap dengan metode
pengulangan pada hari-hari
selanjutnya. Gambar 3.4. Contoh Penerapan EWPK Model Blok
Kelas IV s.d. VI

Sedangkan penerapan untuk kelas atas (IV, V, dan VI) dapat dilaksanakan
dalam bentuk perkemahan lebih satu hari, misalnya Perkemahan Jum’at
Sabtu (Perjusa) atau Perkemahan Sabtu Minggu (Persami).

Berikut merupakan contoh tabulasi struktur materi Kegiatan EWPK Model


Blok Kelas I-III.

[Date] 35
Tabel 3.1 Struktur Materi Kegiatan EWPK Model Blok Kelas I-III

No Materi Narasumber Jumlah Jam

1 Pengenalan lingkungan sekolah Guru 2-4 jam


Orientasi Pendidikan
2 Pembina Pramuka 4-9 jam
Kepramukaan
3 Penguatan karakter Guru 2-4 jam

4 Muatan mata pelajaran Guru 1-2 jam

Jumlah 9-18 jam

Gambar ilustrasi pelaksanaan EWPK Model Blok untuk Kelas I

Pengembangan materi untuk kelas IV sampai kelas VI dapat disesuaikan


dengan perkembangan peserta didik. Penetapan alokasi materi serta alokasi
waktu dapat juga dikembangkan oleh satuan pendidikan dengan merujuk
pada program serta pengembangan bakat dan minta peserta didik.

Berikut contoh tabulasi struktur materi Kegiatan EWPK Model Blok Kelas IV
s.d.VI.

[Date] 36
Tabel 3.2 Struktur Materi Kegiatan EWPK Model Blok Kelas IV-VI

No Materi Narasumber Jumlah Jam


Orientasi Pendidikan
1 Pembina Pramuka 9 jam
Kepramukaan
2 Penguatan karakter Guru 6 jam

3 Muatan mata pelajaran Guru 3 jam

Jumlah 18 jam

Gambar ilustrasi pelaksanaan EWPK Model Blok untuk Kelas IV

[Date] 37
Tahapan Penyusunan Kegiatan EWPK Model Blok
Mempertimbangkan perkembangan serta bakat dan minat peserta didik,
pengembangan kegiatan EWPK Model Blok hendaknya dilakukan dengan
perencanaan yang matang. Tahapan yang dapat dilakukan dalam menyusun
Kegiatan EWPK Model Blok disajikan dalam time line sebagai berikut:

Gambar 3.2. Tahapan Penyusunan Kegiatan EWPK Model Blok

Menyusun struktur materi


Guru dan Pembina Pramuka bermusyawarah untuk mengidentifikasi
dan memetakan materi yang akan disajikan dalam kegiatan EWPK
Model Blok. Struktur materi Kegiatan EWPK Model Blok berisi
orientasi pendidikan kepramukaan, muatan pelajaran pada nilai
sikap dan keterampilan (KI-1, KI-2, dan KI-4) yang perlu dikuatkan
melalui kegiatan perkemahan, serta beragam aktivitas penumbuhan
karakter dalam upaya mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.

Contoh materi yang dapat dikembangkan dalam kegiatan EWPK


Model Blok, misalnya:
a. Dinamika Kelompok

[Date] 38
Dinamika kelompok merupakan salah satu metode manajemen
yang dinilai efektif, efisien, dan produktif untuk membangun
interaksi dan kerja sama antaranggota. Kegiatan dinamika
kelompok mampu mengoptimalkan interaksi peserta didik
dengan teman-temannya baik dalam satu kelompok kecil
ataupun kelompok besar. Dinamika kelompok dapat dilakukan
melalui berbagai macam permainan, nyanyian, gerakan, maupun
perpaduan keduanya.

Pembentukan kelompok dapat dilakukan dengan mengajak siswa


bernyanyi bersama dengan suatu gerakan. Lagu yang digunakan
dapat memilih lagu yang sudah dikenal peserta didik, misalnya
lagu Ampar-Ampar Pisang digubah menjadi “Ayo Jalan-Jalan”.
Guru dapat menggubah dengan lirik sebagai berikut.

Ayo jalan-jalan, berjalan di lingkaran


Sambil tepuk tangan, suasana riang
Awas hati-hati, lingkaran akan berubah
Siapa ketinggalan, tidak dapat teman
Lingkaran akan berubah
Berubah jadi … (lima, enam, sepuluh, dsb.)

(Ditambah ilustrasi yang sesuai dengan kondisi permainan dinamika


kelompok)

b. Pengenalan Lingkungan Sekolah

[Date] 39
Pengenalan lingkungan sekolah pada umumnya dilaksanakan
pada Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). MPLS
menjadi salah satu materi yang wajib disampaikan pada Kegiatan
EWPK Model Blok untuk kelas I atau peserta didik baru. Kegiatan
ini dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk mengenalkan
peserta didik terhadap lingkungan di sekolah, baik dengan
sesama siswa, kakak kelas, pendidik, tenaga kependidikan,
ruang kelas, ruang guru, tempat ibadah, perpustakaan, UKS,
WC, dan fasilitas lain di sekolah. Selain itu, guru dapat
menyampaikan berbagai informasi kegiatan dan program
sekolah.

c. Profil Pelajar Pancasila dan Karakter


Kegiatan EWPK Model Blok menjadi sarana yang tepat bagi
terwujudnya profil Pelajar Pancasila dan penumbuhan karakter
peserta didik. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat terwujud
pelajar Indonesia yang memiliki semangat belajar sepanjang
hayat serta memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila.
Pelajar Pancasila yang sarat
dengan enam ciri utama yakni:
(1) beriman, bertakwa kepada
Tuhan YME, dan berakhlak
mulia, (2) berkebinekaan global,
(3) bergotong royong, (4)
mandiri, (5) bernalar kritis, dan
(6) kreatif.

[Date] 40
d. Pengenalan materi pelajaran yang sesuai dengan
tingkatan kelas
Pada model ini terdapat beberapa kegiatan yang memuat unsur
materi pelajaran yang akan dipelajari oleh peserta didik dalam
kegiatan belajar di kelas. Hal ini dilakukan agar peserta didik
memiliki pengalaman langsung yang mungkin tidak dapat
mereka temui pada kegiatan belajar di ruang kelas.

Menyusun silabus
Silabus Kegiatan EWPK Model Blok disusun sesuai dengan kurikulum
2013. Kegiatan diawali dengan mengidentifikasi muatan nilai sikap
dan keterampilan (KI-1, KI-2, dan KI-4) yang akan disajikan. Guru
dapat mengacu pada pemetaan Kompetensi Dasar dan ruang lingkup
pembelajaran dalam buku guru Kurikulum 2013.

Contoh pengembangan silabus berdasarkan materi yang telah


ditetapkan, misalnya:
Materi Dinamika Kelompok melalui permainan untuk mengenal
teman baru. Adapun kegiatannya dapat dilaksanakan sebagai
berikut:

Memperkenalkan diri sendiri


Menyebutkan keluarga inti
Mempraktikkan permainan ular naga
Memeragakan gerak anggota tubuh melalui permainan
“Bermain dalam lingkaran”

[Date] 41
Menyusun jadwal kegiatan
Jadwal Kegiatan EWPK Model Blok disusun dengan alokasi waktu 9-
18 jam. Kegiatan pada setiap kelas memiliki tujuan khusus yang
menjadi target capaian. Namun, dalam pelaksanaannya dapat
dilaksanakan secara kolaboratif antarkelas. Ketentuan perkemahan
dapat dibaca kembali pada bagian sebelumnya.
Contoh pengembangan jadwal kegiatan EWPK Model Blok, misalnya:
Pada hari pertama, guru menyambut kedatangan
peserta didik dan mengkondisikan agar siap
mengikuti kegiatan. Kegiatan diawali dengan
upacara pembukaan yang dipimpin oleh kepala
sekolah dan diikuti oleh semua pendidik dan tenaga
kependidikan, serta seluruh peserta didik baru.
Peserta didik berbaris membentuk lingkaran.
Kegiatan pada hari pertama misalnya sebagai berikut.

Beberapa kegiatan dalam upacara pembukaan yaitu (a) hormat


kepada bendera merah putih, (b) pengarahan dari kepala
sekolah/guru, (c) perkenalan dan (d) berdo’a sebelum memulai
kegiatan. Setelah upacara pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan

[Date] 42
materi dinamika kelompok dalam bentuk permainan ular naga
(sesuai dengan pengembangan silabus), menentukan ketua
kelompok, istirahat dan makan bersama teman satu kelompok, jalan-
jalan mengelilingi sekolah sebagai ajang untuk memperkenalkan
lingkungan sekolah dan diakhiri dengan upacara penutupan.

Hari kedua dan ketiga dilaksanakan dengan


konsep yang sama namun materi yang berbeda,
disesuaikan dengan silabus yang telah dibuat
oleh panitia kegiatan di satuan pendidikan.

Menyusun kepanitiaan
Panitia dibentuk untuk mengelola
kegiatan. Kepanitiaan dibentuk
oleh Kepala Sekolah dengan
melibatkan unsur guru, Pembina
Pramuka, dan pihak lain yang
terlibat dalam Kegiaran EWPK
Model Blok.

Penilaian EWPK Model Blok


Penilaian Kegiatan EWPK Model Blok bersifat umum dan lebih
menitikberatkan pada domain sikap dan keterampilan. Perangkat penilaian
dilakukan berdasarkan komponen yang dinilai yaitu meliputi sikap dan
keterampilan.

[Date] 43
Gambar 3.3: Skema penilaian EWPK Model Blok

Teknik penilaian domain sikap dapat dilakukan melalui:


observasi/pengamatan;

penilaian diri; dan

penilaian antarteman.

Sementara domain keterampilan dapat dilakukan melalui teknik sebagai


berikut:
unjuk kerja/kinerja/praktik;

proyek;

portofolio; dan

produk

Instrumen untuk menjaring data hasil penilaian dapat berupa lembar


observasi, pertanyaan wawancara, catatan anekdot, dan lembar penilaian
kinerja beserta rubrik penilaiannya.

[Date] 44
Proses penilaian kegiatan EWPK Model Blok dilaksanakan setiap kali latihan.
Sementara itu rekapitulasi penilaian dilakukan oleh guru kelas. Keterampilan
kepramukaan dalam Kegitan EWPK merupakan pendukung terhadap
kegiatan, oleh karena itu penilaian materi kepramukaan tidak menjadi bagian
dalam penilian EWPK. Penilaian menggunakan angka mutu, huruf mutu, dan
kategori pencapaian. Pencapaian penilaian mengikuti konversi nilai pada tabel
3.3 berikut ini.
Tabel 3.3 Konversi Nilai

Angka Mutu Predikat Kategori

84 – 100 A Sangat Baik


65 – 83 B Baik

46 – 64 C Cukup

Batas kelulusan yang harus diperoleh peserta didik pada angka minimal 65
dengan predikat B dan kategori pencapaian BAIK. Berikut disajikan contoh
format penilaian kegiatan EWPK Model Blok. Aspek yang dinilai dalam
kegiatan ini adalah aspek sikap dan keterampilan. Aspek sikap diantaranya
adalah karakter yang ditunjukkan oleh peserta didik pada saat melakukan
kegiatan. Aspek keterampilan diantaranya adalah (a) keterampilan
kepramukaan, (b) Pengenalan lingkungan sekolah, (c) praktek
pengembangan profil pelajar pancasila dan karakter, serta (d) muatan
pelajaran. Adapun rentang skor penilaian adalah 1 s.d. 3 dengan bobot yang
dapat disesuaikan oleh panitia kegiatan. Hasil akhir diperoleh dari jumlah skor
dikali bobot.

Contoh format penilian EWPK Model Blok


……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

[Date] 45
Bagaimana Melaksanakan
Bagian
4 Ekstrakurikuler Model
Aktualisasi?

Karakteristik EWPK Model Aktualisasi?


EWPK Model Aktualisasi merupakan kegiatan yang bersifat wajib, rutin,
terjadwal, berlaku untuk seluruh peserta didik dalam setiap kelas,
penjadwalan, dan penilaian formal. Kegiatan dapat dilakukan dalam
lingkungan satuan pendidikan (intramural).

EWPK Model Aktualisasi memiliki karakteristik sebagai berikut:


Diikuti oleh seluruh siswa.

Dilaksanakan setiap satu minggu satu kali, dan

Setiap satu kali kegiatan dilaksanakan selama 120 menit

[Date] 46
Satuan pendidikan berkewajiban menguatkan sikap dan keterampilan peserta
didik melalui EWPK Model Blok maupun Aktualisasi secara sistematis dan
terencana. Model Blok dan Model Aktualisasi dalam implementasinya
menggunakan Metode dan Teknik Kepramukaan. Kegiatan dikelola oleh guru
bekerjasama dengan Pembina Pramuka dibawah tanggung jawab kepala
sekolah.

Penerapan Kegiatan EWPK Model Aktualisasi?


Pola Kegiatan Pendidikan Kepramukaan dalam EWPK Model Aktualisasi
diwujudkan dalam bentuk upacara dan keterampilan kepramukaan dengan
menggunakan berbagai metode dan teknik kepramukaan. Penerapan Teknik
dan metoda kepramuka dilakukan dengan diintegrasikan pada proses
penguatan pembelajaran yang belum tuntas di kelas yang disebabkan oleh
berbagai faktor. Berikut beberapa contoh kegiatan EWPK Model Aktualisasi
pada mata pelajaran tertentu.

Aktualisasi Pada Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran


yang mampu mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan
sosial dalam rangka membentuk dan mengembangkan pribadi warga
negara yang baik. Mata pelajaran IPS bertujuan mengembangkan
potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi
di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan
segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap
masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri
maupun yang menimpa kehidupan masyarakat.

[Date] 47
Mata Pelajaran IPS muncul di
kelas IV-VI SD. Salah satu
kompetensi dasar yang menjadi
bahan kajian di kelas IV adalah
tentang peninggalan kerajaan
Hindu, Buddha, dan Islam di
lingkungan daerah setempat,
serta pengaruhnya pada
https://lokadata.id/artikel/sensasi-
kehidupan masyarakat. borobudur-dulu-dan-kini

Materi dalam kompetensi dasar ini dapat dilaksanakan oleh guru


melalui penerapan kegiatan EWPK model aktualisasi jika berdasar
hasil pemetaan, identifikasi, dan analisis kompetensi dasar, materi ini
belum tuntas dan belum dapat dicapai dengan baik oleh peserta didik
serta membutuhkan penguatan di luar kelas. Guru dapat
mengintegrasikan dengan metode dan teknik kepramukaan pada saat
menerapkan kegiatan EWPK model aktualisasi.

https://sahabatnestle.co.id/content/ragam/serba-serbi/si-kecil-kecanduan-gadget-yuk-
kenalkan-dengan-permainan-tradisional-yang-pasti-seru.html

[Date] 48
Implementasi penguatan konsep dari kompetensi dasar dapat
dilakukan melalui banyak aktivitas. Pada bagian ini disajikan salah
satu kegiatan yang dapat dipilih, kegiatan dirancang sekaligus
mengintegrasikan metode dan teknik kepramukaan. Guru dapat
melaksanakan Kegiatan EWPK Model aktualisasi dengan
mengoptimalkan kearifan lokal di daerah masing-masing,
penggunaan permainan tradisional misalnya engklek dapat digunakan
sebagai sarana kegiatan.

Alur Permainan

Kegiatan EWPK Model Aktualisasi untuk kompetensi dasar


“Peninggalan Kerajaan Hindu, Buddha, dan Islam di Lingkungan
Daerah Setempat, serta Pengaruhnya pada Kehidupan Masyarakat”
diawali dengan kegiatan persiapan. Pada tahap persiapan, guru dapat
menyiapkan kartu permainan dan bintang penghargaan yang akan
digunakan sebagai alat bantu dalam pelaksanaan permainan. Contoh
gambar kartu permainan dan bintang penghargaan dapat dilihat pada
gambar berikut. seperti pada gambar berikut.

Gambar Kartu Permainan dan Bintang Penghargaan

[Date] 49
Kartu dapat dibuat dari bahan kertas dengan ukuran tertentu. Kartu
memuat konsep atau pertanyaan yang berkaitan dengan kompetensi
dasar yang dipilih. Sementara itu bintang penghargaan dapat dibuat
dari bahan kertas ataupun bahan lain yang dapat disiapkan dengan
mudah.

Selanjutnya guru dapat memulai kegiatan EWPK Model Aktualisasi


dengan alur sebagai berikut.
Peserta didik berbaris membentuk lingkaran besar di halaman
sekolah atau tempat yang lapang di bawah koordinasi guru.
Peserta didik menyimak penjelasan guru terkait kegiatan yang
akan dilakukan.

Peserta didik melakukan dinamika kelompok di bawah pimpinan


guru. Dinamika diawali dengan bernyanyi lagu “Ampar-Ampar
Pisang” bersama-sama.
Guru mengenalkan lagu “Ayo Jalan-Jalan” yang merupakan
gubahan lagu “Ampar-Ampar Pisang” kemudian menyanyikannya
bersama-sama. Lagu “Ayo Jalan-Jalan” adalah seperti berikut:
Ayo jalan-jalan, berjalan di lingkaran

[Date] 50
Sambil tepuk tangan, suasana riang
Awas hati-hati, lingkaran akan berubah
Siapa ketinggalan, tidak dapat teman
Lingkaran akan berubah
Berubah jadi … (lima, enam,
sepuluh, dsb.)

Tetap dalam bentuk lingkaran


besar, guru meminta peserta didik
untuk menghadap ke arah kanan.

Guru meminta peserta didik untuk berjalan di lingkaran dalam


hitungan ketiga sambil menyanyikan lagu “Ayo Jalan-Jalan”.
Saat lagu “Ayo Jalan-Jalan” berakhir, guru menyebut
jumlah tertentu. Misalnya, lingkaran akan berubah
berubah jadi … ”lima”.
Kemudian seluruh anggota
kelompok bubar dari
lingkaran dan membentuk
kelompok kecil dengan
jumlah “lima” orang.

Pemenang permainan adalah yang paling cepat membentuk


kelompok dengan tepat. Permainan dapat diulang beberapa kali
sesuai dengan jumlah anggota kelompok yang ingin dibentuk. Jika
guru akan membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok,

[Date] 51
maka permainan ini dapat digunakan sebagai sarana untuk
pembentukan kelompok.

Guru menyiapkan petak permainan yang akan dipakai dan


meletakkan kartu permainan di tempat yang telah ditentukan.

Peserta didik menyiapkan


gacuk yang akan digunakan
untuk bermain, gacuk dapat
diambil dari lingkungan
sekitar.

Peserta didik mengawali


permainan dengan hompimpa
untuk menentukan pemain
yang akan lebih dahulu
bermain.

Pemain melemparkan gacuk


pada petak satu. Kemudian
melompati petak satu menuju
petak dua dan selanjutnya
melompat (engklek) ke petak
tiga.

[Date] 52
Sampai di petak empat dan lima,
kedua kaki pemain menapak
bersama-sama, kaki kiri di petak
empat dan kaki kanan di petak lima.

Pemain engklek (dengan satu kaki) menuju petak enam. Dan


kembali menapakkan kedua kaki di petak tujuh dan petak delapan.

Jika kartu diletakkan di petak sembilan, maka pemain berhak


mengambil satu kartu dan dibawa kembali ke tempat asal seraya
berbalik dengan langkah seperti sebelumnya. Jika kartu diletakkan
di tempat asal, maka pengambilan kartu dilakukan setelah pemain
menyelesaikan satu petak.

Jika pemain sampai di petak dua, pemain membungkukkan badan


untuk mengambil gacuk di petak satu dan melompati (tidak
menginjak) petak satu menuju tempat asal.

Pemain menyerahkan kartu pada lawan dan membiarkan tim


lawan untuk memberikan pertanyaan atau membacakan
pertanyaan berkaitan dengan konsep yang tertulis pada
kartu. Pemain tidak boleh mengetahui isi kartu permainan.

Lawan main kemudian berdiskusi untuk memberikan sebuah


pertanyaan yang berkaitan dengan gambar pada kartu permainan.
Misalnya:

[Date] 53
a. Apa nama bangunan peninggalan sejarah Islam yang terdapat
di pesisir utara Jawa Tengah?
b. Ceritakan tentang Masjid Menara!, dsb

Pemain berdiskusi untuk


menentukan jawaban dari
kartu permainan yang
dilontarkan oleh tim lawan.
Jika pemain mampu
menjawab pertanyaan maka
pemain mendapatkan
bintang penghargaan,
sebaliknya jika tidak mampu menjawab maka bintang penghargaan
menjadi milik tim lawan.

Di akhir permainan, guru mengajak anak membentuk lingkaran


besar. Guru mengulas kegiatan yang baru saja dilakukan serta
memberikan peneguhan terhadap konsep yang baru saja dipelajari.
Guru mempertegas kembali konsep-konsep penting berkaitan
dengan kompetensi dasar yang sedang dibahas sampai dinyatakan
tuntas dan selesai seluruh materi dari kompetensi tersebut.

Sebagai pelengkap kegiatan


EWPK Model Aktualisasi, guru
bersama dengan peserta didik
melakukan refleksi bersama
berkaitan dengan aktivitas yang
dilakukan. Refleksi dapat
mengulas tentang nilai-nilai dan karakter yang dipelajari,

[Date] 54
keterampilan yang dikembangkan, partisipasi setiap pemain dalam
kegiatan, dan sebagainya.

Guru dapat memodifikasi alur


permainan sesuai dengan konteks
masing-masing daerah dan
menyesuaikan dengan kondisi yang
ada.

Konsep dan Karakter yang Terbentuk

Implementasi Kegiatan EWPK Model Aktualisasi dengan menggunakan


permainan tradisional engklek sebagai basis kegiatan dengan kombinasi
penggunaan metode dan teknik kepramukaan diyakini mampu
mengoptimalkan ketercapaian konsep yang belum tuntas di dalam kelas.
Aktivitas yang dilakukan di alam terbuka (di luar kelas) secara berkelompok
diharapkan mampu membangun karakter kerja sama, membangun sinergi,
sekaligus saling menghargai pendapat teman lain. Pengenalan informasi
seputar permainan tradisional engklek diharapkan mampu meningkatkan
nasionalisme peserta didik dan menambah kecintaan peserta didik terhadap
kekayaan budaya Indonesia.

Alur permainan didesain dengan menarik, dengan harapan peserta didik


dapat sungguh-sungguh terlibat secara aktif dalam kegiatan dan semangat
mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir. Stimulus berupa kartu permainan
diharapkan mampu menumbuhkan semangat kompetisi, mengembangkan
kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan analitis untuk menyiapkan pertanyaan
yang baik sehingga tim lawan tidak mampu menjawab pertanyaan dan
bintang penghargaan menjadi milik mereka. Karakter lain yang dapat

[Date] 55
dikembangkan melalui kegiatan ini adalah rasa syukur atas anugerah
kesehatan dan keselamatan, kehati-hatian, sportif, serta berlatih kesabaran
menunggu giliran.

Permainan tradisional engklek yang digunakan dalam kegiatan EWPK Model


Aktualisasi diyakini mampu menyeimbangkan aspek kognitif, psikomotorik,
dan aspek afektif peserta didik. Aktivitas belajar sambil bermain di luar kelas
akan membuat peserta didik merasa tidak jenuh dan sangat menikmati
permainan sehingga konsep materi mampu dicerna dengan optimal.
Begitupun aspek psikomotorik terwujud melalui aktivitas permainan yang
mengandalkan alat gerak, alat indera, dan memori selama permainan.
Beragam karakter mampu ditanamkan melalui aktivitas yang dilakukan dalam
Kegiatan EWPK Model Aktualisasi berbasis permainan tradisional engklek.

[Date] 56
Aktualisasi Pada Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

[Date] 57
Aktualisasi Pada Pelajaran Bahasa Indonesia

[Date] 58
Aktualisasi Pada Pelajaran Matematika

[Date] 59

Anda mungkin juga menyukai