Ny. Tetri, 21 thn, G1P0A0, datang ke poliklinik dengan keluhan keluar darah dari kemaluan
sedikit-sedikit sejak 3 hari yang lalu disertai rasa mules-mules. Sejak 2 bulan yang lalu Ny.
Tetri tidak mendapatkan haid. Hal ini disertai mual dan muntah sesekali terutama pagi hari.
Abdomen simetris dan soepel, nyeri tekan ( - ), fundus uteri tidak teraba.
Inspekulo : portiolivide, ostium uteri eksternum (OUE) tertutup, darah tampak di OUE tidak
mengalir. Tidak terdapat laserasi, erosi dan polip pada cervix.
Pemeriksaan bimanual : cervix lunak, OUE tertutup, nyeri goyang cervix (-), uterus sebesar
telur bebek, kedua adneksa dan parametrium dalam batas normal.
I. KLARIFIKASI ISTILAH
- adneksa : jaringan yang berada di sekitar rahim (tuba fallopi dan ovarium)
- laserasi : luka yang disebabkan oleh robekan bukan bentuk yang teratur
sepertisayatan bedah
- polip : setiap pertumbuhan atau masa yang menonjol dari membran mukosa
1. Ny. Tetri 21 thn, datang ke poliklinik dengan keluhan keluar darah dari
kemaluan sedikit-sedikit sejak 3 hari yang lalu disertai rasa mules-mules.
2. Mual muntah sesekali pagi hari (morning sickness)
3. Lab tidak normal
Ku : Pemeriksaan Lab :
DD :
1. Abortus
2. Mola hidatidosa
3. Kehamilan ektopik
DS :
Abortus Imminens
V. LEARNING OBJECTIVE ( LO )
a) Ovarium
Struktur :
Masing-masing ovarium terletak pada dinding samping rongga pelvis
posterior dalam sebuah teluk dangkal yaitu fossa ovarium dan di
tahan dalam posisi tersebut oleh mesenterium pelvis. Ovrium dilapisi
epitelium germinal. Jaringan ikat ovarium di sebut stroma dan
tersusun dari korteks pada bagian luar dan medulla pada bagian
dalam.
Medulla ovarium adalah area terdalam. Medulla mengandung
prmbuluh darah dan limfatik serabut saraf. Sel-sel otot polos dan sel-
sel jaringan ikat
Korteks adalah lapisan stroma luar yang rapat. Korteks mengandung
folikel ovarian. Yaitu unit fungsional pada ovarium
b) Dua tuba uterin ( tuba fallopi atau oviduk )
Struktur :
Dua buah uterina, terletak pada pinggir atas ligantum I masing-masing
bisa menghubungkan cavitas perutonealis di regio ovarium dengan
cavitas uteri. Terbagi menjadi :
- Infundibulum adalah ujung terbuka menyerupai corong ( ostium )
pada tuba uterin. Bagian ini memiliki prosessus mofil menyerupai
jaringan (fimbria) yang merentang diatas permukaan ovarium untuk
membantu menyapu oosit terofulasi kedalam tuba.
- Ampula adalah bagian tengah segmen tuba
- Isthmus adalah segmen terdekat dari uterus
c) Uterus
Struktur :
Uterus berbentuk seperti buah pir terbalik dan dalam keadaan tidak
hamil. Panjang 7 cm, lebar 5cm dan diameter 2.3 cm. Organ ini
terletak dalam rongga pelvis diantara rectum dan kandung kemih.
Dinding uterus terdiri dari bagian terluar serosa (perimetrium) :
bagian tengah miometrium (lapisan otot polos) dan bagian terdalam
lapisan endometrium. Endometrium terdiri dari dua lapisan :
- Lapisan supervisial (stratum fungsionaris) endometrium berukuran
lebih tebal. Lapisan ini mengandung kelenjar yang merespons hormon
steroid dan biasanya hampir secara keseluruan runtuh saat
menstruasi
- Lapisan basal tidak berubah selama siklus berlangsung
Fundus uterus adalah bagian bundar yang letaknya superior terhadap
mulut tuba uterin. Darah arteri memperdarahi uterus melalui arteri.
Arteri uterus (berasal dara arteri iliaka internal) dan bercabang
menjadi arteri ovarian dan vagina. Dalam dinding uterus, arteri
menjadi arteri arkuata kemudian bercabang menembus miometrium
sebagai arteri radial. Perpanjangan dari arteri radial kedalam
endometrium disebut arteriol. Darah kembali dari uterus melalui vena
uterus yang paralel dengan jalur arteri.
d) Vagina
Struktur :
Vagina panjangnya sekitar 8-10 cm. Organ ini menghadap uterus pada
sudut sekitar 45’ dari vestibula genetalia eksternal dan terletak antara
kandung kemih dan urethra disisi anterior dan rectum di posisi posterior.
Dinding vagina tersusun dari advenntitia terluar, satu lapisan otot polos
dengan epitelium skuamosa bertingkat non kreatinasi yang dikenal
sebagai lapisan vaginal. Sel-sel lapisan vaginal memiliki reseptor yang
terikat pada membran untuk esterogen.
2. Tanda-tanda kehamilan
4. Pingsan
7. Sering kencing
8. Obstipasi
9. Pigmenasi kulit
10. Epulis
11. Varises
Kemungkinan Kehamilan
Tanda ini khas untuk uterus dalam masa hamil. Pada keadaan
utrus yang membesar tetapi tidak ada kehamilan misalnya pada mioma
uteri, tanda Braxton-hicks tidak ditemukan.
1 Abortus
Adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup
diluar kandungan. Abortus dibagi menjadi 2 :
1. abortus spontan : abortus yang berlangsung tanpa tindakan dan tanpa
disengaja
2. abortus provokatus : abortus yang dilakukan dengan sengaja dan dibantuk
dengan tindakan seperti dukun anak.
2 Mola hidatidosa
Suatu kehamilan yang berkembang tidak wajar dimana tidak di temukan janin
dan hamoir seluruh villi korialis mengalami perubahan berupa degenerasi
hidropik.
Mola hidatidosa mudah dikenal yaitu berupa gelembung-gelembung putih,
tembus pandang, berisi cairan jernih.
Gambaran histopatologik yang khas dari mola hidatidosa ialah edema stroma
villi, tidak ada pembuluh darah pada villi/ degenerasi hidropik dan proliferasi sel-
sel trofoblas.
Tanda dan gejala mola hidatidosa
- Pada mulanya akan mengalami mual, muntah dan pusing hanya saja
derajat keluhannya lebih hebat.
- Gejalanya terjadi antara bulan pertama sampai ketujuh, rata-rata 12-
14 minggu.
- Sifat perdarahan intermiten, sedikit-sedikit atau bisa sekligus banyak
sehingga menyebabkan syok dan kematian.
- Disertai preeclampsia (eklampsia) yang terjadi lebih muda dari
kehamilan biasa.
- Mola hidatidosa sering disertai dengan krista lutein, baik uniteral
maupun bilateral. Kista menghilang setelah jaringan mola dikeluarkan,
tetapi terkadang kista lutein ditemukan pada waktunfollow-up.
Diagnosis
Adanya mola hidatidosa harus dicurigai bila ada perempuan dengan
amenorea, perdarahan pervaginam, uterus yang lebih besar dari tuanya
kehamilan dan tidak ditemukan tanda kehamilan pasti seperti
ballottement dan detak jantung anak . untuk memperkuat diagnosis
perlu dilakukan pemeriksaan kadar Human chorionic gonadotropin (HCG)
dalam darah atau urin. Bila belum jelas dapat dilakukan pemeriksaan
USG, dimana kasus mola menunjukkan khas, yaitu berupa badai salju
(snow flake pattern) atau gambaran seperti sarang lebah (honey comp).
pada kehamilan trimester II gambaran umum mola hidatidosa lebih
spesifik . kavum uteri berisi massa ekogenik bercampur bagian-bagian
anekoik vesicular berdiameter 5-10 mm.
3 Kehamilan ektopik
Suatu kehamilan yang pertumbuhan sel telur yang telah dibuahi tidak menempel
pada dinding endometrium kavum uteri. Lebih dari 95% kehamilan ektopik
berada di saluran telur (tuba fallopi)
Patofisiologi
Sel telur yang sudah dibuahi perjalanannya menuju endometrium
tersendat sehingga embrio sudah berkembang sebelum mencapai kavum
uteri dan akibatnya akan tumbeuh di luar rongga Rahim. Bila kemudian
tempat nidasi tersebut tidak dapat menyesuaikan diri dengan besarnya
buah kehamilan, akan terjadi rupture dan menjadi kehamilan ektopik
yang terganggu.
Etiologi :
- bila nidasi terjadi diluar kavum uteri atau diluar endometrium, maka
terjadilah kehamilan ektopik.
- Adanya peradangan atau infeksi pada tuba yang menyebabkan lumen
tuba menyempit atau buntu.
- Jika tumbuh terlalu cepat dan besar maka zygot akan tersendat dalam
perjalanan pada saat melalui tuba, kemudian menempel disaluran
tuba.
Tanda dan gejala
- Terasa nyeri sedikit dibagian perut bawah
- Pada pemeriksaan vaginal uterus membesar dan lembek walaupun
mungkin tak sebesar tuanya kehamilan.
- Timbulnya sait perut yang mendadak yang disusul dengan syok atau
pingsan
- Perdarahan yang tiba-tiba dalam rongga perut
- Perdarahan pada pervaginam , kematian janin dan berasal dari kavum
uteri karena pelepasan desidua.
- Gejala dan tanda bergantung pada lamanya kehamilan ektopik
terganggu, abortus atau rupture tuba, tuanya kehamilan atau derajat
pedarahan yang terjadi, dan keadaan umum penderita sebelum hamil.
Diagnosis
Untuk mempertajam diagnosis, maka pada tiap perempuan dalam masa
reproduksi dengan keluhan nyeri perut bagian bawah atau kelainan haid,
kemungkinan kelainan ektopik harus dipikirkan.
Pemeriksaan laboratorium dilakukan dengan pemeriksaan hemoglobin
dan jumlah sel darah merah sangat berguna untuk mendiagnosis
kehamilan ektopik terganggu. Bila ada penurunan hemoglobin dan
hematocrit dapat mendukung diagnosis kehamilan ektopik terganggu
Kesimpulan
Dari pemicu diatas pasien dengan keluhan : keluar darah dari kemaluan sedikit-sedikit sejak
3 hari yang lalu disertai rasa mules-mules, sejak 2 bulan lalu sudah tidak mendapat haid
disertai rasa mual dan muntah sesekali terutama pagi hari. Di diagnosa sementara abortus
imminens. Untuk lebih pasti perlu dilakukan pemeriksaan lab.