Anda di halaman 1dari 3

1.

Dikutip dari buku Pendidikan Kewarganegaraan (2022) karya Deli Bunga


Saravistha dkk, identitas nasional adalah ciri, tanda, atau jati diri yang melekat
pada suatu bangsa yang membedakannya dengan bangsa lain. Secara etimologi,
identitas nasional berasal dari kata identitas dan nasional. Kata identitas berasal
dari bahasa Inggris, identity berarti ciri, tanda, atau jati diri yang melekat pada
seseorang, kelompok, dan bangsa. Sementara kata nasional merujuk pada
kebangsaan atau kenegaraan.
Menurut Baso Madiong, dkk dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan (2018),
identitas nasional tidak bisa dipisahkan dari kepribadian suatu bangsa. Karena
identitas nasional membuat suatu negara lebih dikenal dan diingat. Oleh sebab
itu, tiap negara memiliki identitasnya masing-masing. Contoh identitas nasional
adalah lagu kebangsaan, bahasa nasional, lambang negara, dan bendera negara.
Adapun identitas nasional yang dimiliki Indonesia adalah bendera merah putih,
bahasa Indonesia, lagu Indonesia Raya, dan lambang Garuda Pancasila. Ini
sesuai dengan yang telah dijelaskan dalam Pasal 35-36B Undang-Undang Dasar
1945.
Adapun pasal itu berbunyi: "Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah
Putih." (Pasal 35) "Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia." (Pasal 36)
"Lambang negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal
Ika." (Pasal 36A)  "Lagu Kebangsaan ialah Indonesia Raya." (Pasal 36B).
2. Nilai-nilai yang terdapat pada kelima sila Pancasila merupakan kristalisasi nilai-
nilai yang ideal, atau jalan tengah dari suatu sikap, bukan yang terlalu buruk,
tapi bukan juga yang terlalu baik. Misalnya, dalam hidup bermasyarakat, jika
dalam pandangan ideal menurut Pancasila, kita tidak boleh terlalu tertutup,
namun tidak diperkenankan juga terlalu sosial, jadi diambil jalan tengahnya.
Causa materialis (asal mula bahan) Pancasila berasal dari bangsa Indonesia
sendiri, terdapat dalam adat kebiasaan, kebudayaan dan dalam agama-agama di
Indonesia sehingga nilai-nilai yang menjadi unsur Pancasila digali dari bangsa
Indonesia sendiri, mulai dari nilai-nilai adat kebudayaan dan religiusitas dalam
kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia.
3. Analisis terkait dengan internalisasi nilai-nilai dari sila sila Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari adalah dengan dilakukannya perlakuan sebagai berikut:
 Menjaga kerukunan antar umat beragama serta yang berbeda ras, suku, dan
bahasa.
 Menjadi manusia yang mempunyai adab sopan santun dalam kegiatan
sehari-hari.
 Mencintai dan mengapresiasi produk dalam negeri.
 Menjaga persatuan Indonesia.
 Mengutamakan musyawarah untuk mencapai suatu persetujuan.
 Menjadi adil bagi seluruh komponen masyarakat bila menjadi pengabdi
negara.

Penjelasan:

Internalisasi nilai-nilai pancasila merupakan proses memasukkan nilai-nilai yang


berisi di dalam pancasila agar mampu dipahami serta dijalankan sesuai dengan
tujuan dari pancasila itu yaitu menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang kuat,
rukun, dan mempunyai adab sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia.

4. Berdasarka analisis yang saya lakukan, Pancasila sebagai kepribadian bangsa


sehari-hari yaitu :
- Pancasila sebagai kepribadian bangsa, Pancasila memiliki fungsi
memberikan corak bangsa Indonesia dan menjadi pembeda dengan bangsa
lain.
- Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum fungsinya adalah
sebagai sumber hukum yang mengatur segala hukum yang berlaku di
Indonesia.
- Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan hidup bangsa Indonesia berfungsi
untuk menciptakan masyarakat adil dan makmur.
- Pancasila merupakan satu-satunya asas dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
- Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia yang fungsinya supaya Indonesia
tetap hidup dalam jiwa Pancasila.
- Mengandung norma yang mengharuskan UUD mengundangkan isi yang
mewajibkan pemerintah dan penyelenggara memegang teguh cita-cita
moral rakyat yang luhur.
Sumber; Kompas.com

Anda mungkin juga menyukai