Anda di halaman 1dari 7

ISU-ISU DAN MASALAH GLOBAL DALAM KAITANNYA DENGAN

KEPENTINGAN NASIONAL 

Isu-isu Dalam Kaitannya Dengan Kepentingan Nasional

Mengenai isu dan masalah global, Merry M. Merryfield (1997:8)


mengemukakan pokok-pokok penduduk dan keluarga berencana (population
and family planning), hak rakyat menentukan pemerintahan sendiri (self
determination), pembangunan (development), hak asasi manusia (human right),
emigrasi, imigrasi dan pengungsian (emigration, immigration and refugees),
kepemilikan bersama secara global (the global commnos), kelaparan dan bahan
pangan (bunger and food), perdamaian dan keamanan (peace and security),
prasangka dan diskriminasi  (prejudice and discrimination). Isu dan masalah
yang telah dikemukakan tadi, bukan lagi dirasakan secara local maupun
regional, namun kini sudah dirasakan oleh seluruh dunia. Badan dan lembaga
dunia yang merupakan bagian dari PBB maupun yang berada diluar PBB seperti
LSM telah menaruh perhatian yang seriau mengenai hal tersebut.

Penduduk dan Keluarga Berencana

Masalah penduduk merupakan masalah yang sudah mendunia. Persoalan


ketidakseimbangan antara pertumbuhan dan jumlah penduduk dengan
ketersediaan bahan pangan, lapangan kerja serta pamukiman yang merupakan
masalah kesejahteraan, bukan hanya masalah yang menimpa Indonesia
melainkan masalah yang dialami juga oleh Negara-negara  di dunia.

Salah satu upaya untuk mengatasi masalah penduduk yaitu dengan melakukan
program Keluarga Berencana (KB) dengan mengatur jumlah anggota keluarga
demi kesejahteraan masing-masing keluarga. Program ini selain merupakan
upaya pemecahan masalah, pada pelaksanaannya juga masih menjadi
permasalahan global.
Pembangunan

Pembangunan menurut Bartelmus (1986:3) merupakan proses yang berupaya


memperbaiki kondisi hidup masyarakat, baik kondisi material maupun non
material termasuk kebutuhan fisikal, telah-sedang-akan dilakukan oleh semua
bangsa di dunia ini. Namun karena pelaksanaannya melibatkan semua sumber
baik SDA maupun SDM termasuk kemampuan IPTEKnya, pembangunan masih
mengalami berbagai masalah dan kendala. Dengan demikian pembangunan
merupakan suatu masalah global.

Hak Asasi Manusia (HAM)

Kita semua meyakini firman Allah dalam Al Quran, surat Al Hujarat, ayat 13
yang artinya sebagai berikut:

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dan Mengenal.

Dalam kehidupan di masyarakat hak asasi manusia mendapat perlakuan yang


berbeda-beda oleh pihaik-pihak tertentu, sehingga terjadi suatu pelanggaran
HAM. Diskriminasi rasial, etnis, agama, dan lainnya merupakan contoh
pelanggaran HAM. HAM ini tidak hanya merupakan masalah local dan regional
di kawasan tertentu, namun juga merupakan masalah global.

Migrasi

Perpindahan penduduk, baik dala emigrasi, imigrasi maupun pengungsian


terjadi  dimana-mana di dunia ini. Faktornya bermacam-macam, mulai dari
factor ekonomi, bencana alam, wabah, politik sampai keamanan. Bagi
pelakunya mungkin merupakan jalan keluar  dari masalah yang dialaminya,
namun bagi kawasan yang didatangi mungkin akan menjadikan suatu masalah,
karena mnyangkut tempat penampungan, lapangan kerja, bahan kebutuhan, dan
lain-lainnya. Masalah migrasi ini merupakan suatu maslah global.

Lingkungan dan Sumber Daya

Berdasarkan UU RI No.4 tahun 1982, menyatakan bahwa pengertian


lingkungan hidup adalah  sebagai berikut : kesatuan ruang dengan semua benda,
daya, keadaan, makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya,
yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia
serta makhluk hidup lainnya.

Pengaruh tersebut dapat berdampak positif dalam arti makin menjamin


kelangsungan hidup dan kesejahteraan, serta dapat pula berdampak negative
dengan pengertian mengganggu bahkan mengancam kesejahteraan manusia.
Kondisi lingkungan yang negative ini merupakan suatu masalah global.

Masalah lingkungan seperti pencemaran (udara, tanah, air, suara, atau


kebisingan, sinar yang menyilaukan), banjir, kekeringan, tanah longsor, hama
dan sebangsanya yang mengganggu bahkan mengancam kehidupan manusia,
tidak hanya terjadi secara local atau regional, namun sudah menjadi masalah
global. Masalah lingkungan telah menjadi perhatian dan kepedulian dunia, baik
PBB maupun LSM. Masalah lingkungan hidup yang telah mengglobal harus
menjadi perhatian dan kepedulian tiap orang termasuk seorang guru maupun
warna dunia.

Sumber Daya Alam (SDA) merupakan suatu bentuk materi atau energy yang
diperoleh dari lingkungan fisikal yang dapat memenuhi kebutuhan hidup
manusia. Sumber daya alam tidak hanya berupa kondisi fisikal alamiah,
melainkan juga dapat berupa SDA dan SDM.
Kandungan, persediaan, penggalian dan pemanfaatan sumber daya, khususnya
sumber daya alam, tidak hanya menyangkut pemerintah serta Negara pemilik
sumber daya alam yang bersangkutan, melainkan juga melibatkan Negara-
negara lain yang berkepentingan. Dalam mekanisme dan dinamika produksi,
pemanfaatan,konsumsi dan perdagangan sumber daya alam terjadi saling
ketergantungan dan saling keterkaitan antar berbagai Negara di dunia yang terus
berkembang dari waktu ke waktu. 

Masalah-Masalah Global Dalam Kaitannya Dengan Kepentingan Nasional 

Dari sekian jumlah negara di dunia ini, kita membedakan negara-negara yang
terbelakang, sedang berkembang, dan negara-negara maju. Tekanan perbedaan
tersebut terletak pada tingkat kemampuannya dalam menguasai serta
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) mengolah sumber
daya alam bagi kepentingan kemakmuran penduduknya.

Negara-negara yang dikategorikan ke dalam negara yang terbelakang adalah


negara yang kemampuan SDM-nya masih sangat rendah dalam menguasai dan
memanfaatkan IPTEK untuk menggali sumber daya alam serta lingkungan bagi
kemakmurannya. Selain itu tingkat pendidikan masyarakatnya sangat rendah
atau dapat dikategorikan masih bodoh. Tingkat dan kemampuan ekonominya
pun juga rendah.

Negara-negara yang dikategorikan negara yang sedang berkembang,


kemampuan IPTEKnya lebih maju Kelompok negara ini telah dapat
memanfaatkan IPTEK dalam mengolah sumber daya alam dan lingkungannya,
meskipun masih berbobot tradisional.  Tingkat pendidikannya juga sudah lebih
baik bila dibandingkan dengan negara yang terbelakang.
Negara-negara yang dikategorikan negara maju yaitu negara-negara yang telah
menguasai dan memanfaatkan IPTEK canggih dalam kehidupannya. Tingkat
pendidikan masyarakat, ekonomi dan pendapatannya sudah rata-rata tinggi.

Perbedaan antara negara terbelakang dengan negara sedang berkembang dan


dengan negara maju, bukan didasarkan atas tinggi rendahnya martabat
kemanusiaan, melainkan didasarkan atas derajad kemampuan SDM-nya dalam
menguasai serta menerapkan IPTEK bagi kesejahteraan manusia yang
bersangkutan.

Perbedaan antara individu, masyarakat, bangsa dan negara yang memiliki


kekuasaan atau kekuatan dengan individu, masyarakat, bangsa dan negara yang
lemahyang tidak dilandasi oleh kesadaran bahwa manusia di hadapan Tuhan itu
derajadnya sama, akan menimbulkan konflik yang membahayakan perdamaian.

Dalam menciptakan kehidupan global yang sejahtera, aman, dan damai, kerja
sama dan saling ketergantungan merupakan mekanisme yang strategis.
Bagaimanapun kayanya, negara-negara itu memerlukan sesuatu dari pihak,
negara, bangsa dan masyarakat lain. Negara industri akan memerlukan bahan
mentah atau bahan dasar yang diprosesnya dari negara lain, begitu pula barang-
barang hasil produksinya juga memerlukan pasar di negara lain, untuk menjual
barang-barang hasil industrinya.  Sehingga timbul saling ketergantungan antara
mereka. Dalam lingkup global yang luas, saling ketergantungan tidak hanya
pada bidang ekonomi saja, namun juga pada bidang sosial, budaya, dan politik.
Saling ketergantungan dalam bidang-bidang kesehatan, kedokteran, keluarga
berencana, olah raga, kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, pemerintahan,
kedaulatan rakyat, HAM dan seterusnya, menjadi tuntutan bagi terciptanya
masyarakat global yang selaras, serasi, dan seimbang.
Kemiskinan yang dialami oleh umat manusia juga merupakan masalah global.
Kontak antar manusia baik secara langsung maupun tidak langsung melalui
berbagai media informasi, juga meningkatkan aspirasi penduduk terhadap
kebutuhan hidup non ekonomi yang antara lain meliputi pendidikan, kesehatan,
kesenian, rekreasi dan sebangsanya. Bagi masyaralat miskin, untuk memenuhi
aspirasi yang tarafnya tinggi, untuk memenuhi kebutuhan dasar (basic neeeds)
yang sangat mendasar, masih sangat sukar dicapai. Kenyataan tersebut
merupakan masalah kemanusiaan yang harus mendapatkan perhatian, terutama
dari mereka yang membuat dan mengambil kebijakan serta keputusan.

Ditinjau dari pertumbuhan dan perkembangan penduduk dengan segala


kebutuhan serta aspirasinya, pergeseran nilai, norma dan peraturan, merupakan
hal yang wajar. Oleh karena itu, peninjauan pengembangan dan perubahan
peraturan, hukum serta perundang-undangan merupakan upaya yang wajar
dalam mengakomodasi pertumbuhan dan perkembangan tadi.

Dalam kenyataan hidup, terutama yang dialami oleh anggota masyarakat lapisan
bawah yang lemah, sangat sukar untuk mendapatkan perlakuan dan pelayanan
HAM-nya secara wajar. Pihak yang kuat dan berkuasa tidak jarang melakukan
pelanggaran HAM terhadap mereka yang lemah, baik pada tingkat perorangan,
tingkat kelompok, bangsa maupun negara. Untuk mengatasi pelanggaran atas
HAM tersebut harus dimulai dari tiap individu masing-masing, yang saling
menghayati benar hak dan kewajiban diri sendiri, serta hak dan kewajiban orang
lain.

Salah satu nilai yang harus melekat pada diri kita yaitu kemandirian. Dalam
dinamika kerja sama dan saling ketergantungan, kemandirian ini memperkuat
kedudukan kita di tengah-tengah negara bangsa yang lain. Kemandirian
merupakan kekuatan internal yang menjaga diri dari pendiktean permainan
pihak lain yang bermaksud mencari keuntungan dari kelemahan kita.
Manusia selaku individu, keluarga, masyarakat dan bangsa selalu memiliki
keterbatasan, meskipun termasuk ke dalam kelompok serba ada atau kaya. Oleh
karena itu, kerja sama dan saling ketergantungan menjadi tuntutan yang wajar
dalam kehidupan bermasyarakat, terutama dalam kehidupan global. Namun
demikian jati diri dan kemandirian menjadi landasan yang harus melekat pada
tiap diri manusia, baik sebagai individu, keluarga dan masyarakat, maupun
sebagai bangsa serta warga dunia.

Anda mungkin juga menyukai