Anda di halaman 1dari 4

LOGIKA PREDIKAT Lembar Kerja Mahasiswa

Ir. Galih Wasis Wicaksono, M.Cs 1/1/21 Logika & Komputasi


MATERI XI: LOGIKA PREDIKAT
A. Pengantar
Logika proposisional belum mampu menangani berbagai argument yang berisi pernyataan-
pernyataan rumit dan kerap dijumpai dalam peristiwa sehari-hari.
Contoh 1:
1) Semua gajah mempunyai belalai
2) Dumbo seekor gajah
3) Dengan demikian, dumbo mempunyai belalai

Bentuk argument tersebut tidak dapat diselesaikan dengan menggunakan pendekatan logika
proposisional. Secara nalar argument diatas memiliki validitias yang kuat. Akan tetapi saat
validitas tersebut ingin dibuktikan dengan logika proposisional, ternyata tidak bisa
diselesaikan.
Dalam logika proposisional sudah diketahui bahwa kesimpulannya harus diambil atau
berasal dari premis-premisnya, atau proposisi kesimpulan harus diambil dari proposisi-
proposisi pada premis, dan kesimpulan yang bernilai benar harus dihasilkan dari premis-
premis yang bernilai benar pula.
Persoalan yang terjadi adalah pernyataan pada premis pertama tidak dapat ditangkap pada
premis kedua. Pernyataan “semua gajah mempunyai belalai”. Ide pada pernyataan tersebut
tidak tertangkap pada pernyataan: “Dumbo seekor gajah”, karena hanya mampu menunjuk
seekor gajah, bukan semua gajah.
Berdasarkan uraian diatas, maka hubungan antara logika predikat dengan logika
proposisional menjadi jelas bahwa logika predikat sebenarnya menjadikan logika
proposisional menjadi universal atau menjadikannya umum. Selain term, predikat, dan
kuantor, logika predikat juga memiliki proposisi-proposisi dan perangkai-perangkai sebagai
bagian dari pembahasan dan proses manipulasi.

B. Komponen Sintaktik
Logika predikat memiliki semua komponen dari logika proposisional termasuk variable dan
konstanta. Logika predikat ditambahkan dengan term, predikat, kuantor, dan beberapa
istilah lainnya.
Term atau subject dari kalimat menjadi seperti kata benda (noun) dan kata ganti (pronoun)
pada Bahasa inggris atau dikenal juga sebagai objek. Predikat adalah property dari subject.
Contoh 2:
Rudi Ayah Ani
X>5

Term dapat bersifat khusus seperti nama orang, atau bersifat umum yakni variabel.

Adapun kuantor pada logika predikat menjelaskan bahwa pada pernyataan logika kadang
bernilai benar, kadang-kadang benar atau tidak pernah benar. Kuantor akan ditandai dengan
kalimat:
1. Semua (all)
2. Tidak semua (not all)
3. Sebagian (some)
4. Beberapa (some)
5. Setiap (every)
6. Atau kata-kata lain yang juga sama artinya.

C. Predikat
Predikat menghasilkan penjelasan tentang individual atau subject dari term.
Contoh 3:
Budi dan Wati bersaudara kandung
Penjumlahan 2 dan 3 adalah 5

Setiap pernyataan pada contoh 3, terdapat individu-individu yang muncul seperti Budi, Wati,
2, 3 dan 5. Juga muncul hubungan, relasai atau penjelasan atas individu yang disebut dengan
predikat.

Pada pernyataan Budi dan Wati bersaudara kandung, maka individualnya adalah Budi dan
Wati, sedangkan predikatnya adalah bersaudara kandung.

D. Fungsi Proposisional
Pada logika predikat, setiap predikat diberi nama yang diikuti oleh daftar individu. Perhatikan
contoh berikut:
Contoh 4:
Ani adalah ibu dari Wati

Maka pernyataan tersebut dapat dituliskan dalam fungsi proposisional sebagai berikut:
ibu (Ani, Wati) menjadi M(a,w)

Adapun aturan penulisan fungsi proposisional yang digunakan sebagai berikut:


1) Huruf alfabet besar untuk predikat
2) Huruf alfabet kecil untuk term atau variable
Selain itu terdapat atauran tambahan sebagai berikut:
1) Untuk individu spesifik seperti nama orang gunakan abjad awal: a,b,c dst.
2) Untuk individu umum seperti manusia, hewan dll, gunakan abjad akhir: x,y,z.

Contoh 5:
Mahasiswa pandai menjadi P(x)
Dumbo seekor gajah menjadi G(d)

E. Variabel dan Instanisiasi


Penggunaan intanisiasi bertujuan untuk memberikan nama pada sebuah ekspresi logika,
perhatikan contoh berikut:
Contoh 6:
Gajah(x) → punyabelalai(x)
Misalkan digunakan instance A maka:
A = Gajah(x) → punyabelalai(x)
Atau
A = G(x) → B(x)

Karena x pada ekspresi diatas adalah term yang dapat diganti dengan individu yang lain,
maka x dapat digantikan dengan tem Dumbo sehingga menjadi:

Gajah(Dumbo) → punyabelalai(Dumbo)
Atau fungsi proposisionalnya menjadi:
G(d) → B(d)

Secara umum instance A dapat menggantikan semua variabel dengan term berupa t dengan
penulisan sebagai berikut:
𝑥
𝑆𝐷𝑢𝑚𝑏𝑜 𝐴
Yang sama dengan:
Gajah(Dumbo) → punyabelalai(Dumbo)

F. Postest
Ubahlah ekspresi berikut menjadi ekspresi logika predikat:
1. Al, El, Dul dan Ali adalah putra Ahmad Dhani
2. Budi adalah seorang mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Malang dan ia seorang
mahasiswa yang rajin belajar dan berprestasi tinggi.
3. Rudi seorang programmer
4. Lani, Dewi dan Asri adalah sahabat-sahabat Yuni.
5. Jika T(x,y) dibaca x=y+2, apakah nilai kebenaran dari T(1,2) dan T(3,1)

Anda mungkin juga menyukai