Anda di halaman 1dari 2

Nanopartikel atau nanoteknologi merupakan suatu ilmu yang berkembang pesat saat ini.

Nanoteknologi merupakan sebuah teknologi perancangan (desain), sintesis (pembuatan) dan


aplikasi suatu material berdiameter ukuran nano. Tidak hanya sebatas itu, nanoteknologi
lebih luas proses memproduksi hingga mengetahui kegunaan sifat terbaru dari material nano
yang di sintesis(Ariyanta, 2014). Nanoteknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat
pada satu dekade terakhir. Terbukti dengan pertumbuhan jumlah produk nanoteknologi
dipasaran, yang telah mencapai 1814 jenis produk yang tersedia dipasaran hingga tahun
2014(Arief et al., 2015).

Graphene dalam keadaan alami merupakan semilogam yang terbentuk seperti cincin
benzene struktur elektronik yang terdiri atas 6 orbital dengan 3 orbital yang terisi ikatan serta
3 orbital antiikatan (kosong) yang dipisahkan celah pita benzene yang menyebabkan adanya
tumpeng tindih antar pita valensi. Graphene merupakan suatu alotrop dua dimensi dari kisi
karbon yang tersusun sebagai lapisan desain sarang lebah. Luasnya permukaan graphene,
sifat mekanik dan elektronik, dan fitur termal, menjadikan graphene dibutuhkan dalam
aplikasi penyimpanan energi, pengiriman obat, sensor elektrokimia, dan industry biomedis.
Modifikasi grafen dengan senyawa lain menurunkan agregasi dan meningkatkan luas
permukaan efektif (Mbayachi et al., 2021)(Goda et al., 2021). Sintesis graphene yang biasa
digunakan adalah metode hummers. Metode ini digunakan karena efisiensi yang tinggi dan
reaksi yang berlangsung secara aman(Osagie et al., 2021). Metode Hummer adalah yang
paling populer untuk mensintesis graphene dari oksidasi kimia grafit diikuti oleh
pengelupasan kulit ke memberikan grafena oksida dan perlakuan lebih lanjut dengan zat
pereduksi umum lainnya untuk menghasilkan oksida grafena tereduksi. Namun, metode ini
membutuhkan waktu yang lama dan diperoleh lembaran graphene yang tinggi kuantitas tetapi
dengan kemurnian yang lebih rendah bersama dengan toksisitas yang berasal dari
penggunaan agen pereduksi(Goda et al., 2021).

Kitosan [2-amino-2-deoxy-D-glucan] merupakan senyawa polisakarida derivat kitin


dengan rumus molekul (C6H11NO4)n, kitosan dibentuk dengan menghilangkan gugus asetil
pada kitin dengan menggunakan basa kuat (NaOH)) yang diperoleh dari proses N-diasetilasi
serta merupakan bipolimer alami dengan struktur molekul hampir sama dengan selulosa.
Kitosan adalah polimer biokompatibel, biodegradable, biorenewable, dan tidak beracun
dengan sifat seperti adhesi muco yang panjang dengan kemampuan untuk membuka secara
sementara(Shukla et al., 2013). kitosan adalah makromolekul biologis populer yang
menawarkan kompatibilitas luar biasa dan sifat antibakteri tingkat tertentu dan dapat
digunakan untuk pengelupasan berturut-turut lembaran graphene(Goda et al., 2021).

Dalam penghilangan senyawa organic dalam air, terdapat beberapa teknologi yang
berkembang diantaranya reserve, koagulasieflokulasi, elektrokoagulasi, pertukaran ion dan
oksidasi, adsorpsi, dan biosorpsi menggunakan bahan alami. Teknik adsorpsi telah menjadi
populer karena efisiensinya dalam menghilangkan polutan terlalu stabil untuk yang lain
metode. Penerapan nanoteknolgi dalam adsorpsi pewarna dapat sangat efektif. Berkat sifat
fisikokimia-ikatan nanopartikel, proses ini dianggap di antara solusi paling efektif untuk
dipertimbangkan untuk pengobatan racun dan/atau limbah refraktori. Teknik ini juga dapat
diterapkan dalam satu mode (terutama untuk menghilangkan pewarna dari simulasi/sintetis
air limbah) atau dalam kombinasi dengan metode lain untuk total pembersihan air limbah
dengan kemanjuran adsorpsi tergantung pada porositas, luas permukaan dan ukuran pori dari
adsorben.(Osagie et al., 2021)

Daftar Pustaka

Arief, S., Emriadi, dan, & Harry Ade Saputra. (2015). KAJIAN TEORITIS KEMAMPUAN
CAPPING KATEKIN, KATEKU TANAT DAN QUARSETIN TERHADAP
NANOPARTIKEL PERAK DENGAN MENGGUNAKAN METODA DFT-B. Jurnal Riset
Kimia, 9(1), 27–33.
Ariyanta, H. A. (2014). Harits Atika Ariyanta : Preparasi Nanopartikel Perak dengan Metode
Reduksi. MKMI, 36–42.
Goda, E. S., Abu Elella, M. H., Sohail, M., Singu, B. S., Pandit, B., el Shafey, A. M., Aboraia, A.
M., Gamal, H., Hong, S. E., & Yoon, K. R. (2021). N-methylene phosphonic acid
chitosan/graphene sheets decorated with silver nanoparticles as green antimicrobial agents.
International Journal of Biological Macromolecules, 182, 680–688.
https://doi.org/10.1016/j.ijbiomac.2021.04.024
Mbayachi, V. B., Ndayiragije, E., Sammani, T., Taj, S., Mbuta, E. R., & khan, A. ullah. (2021).
Graphene synthesis, characterization and its applications: A review. In Results in Chemistry
(Vol. 3). Elsevier B.V. https://doi.org/10.1016/j.rechem.2021.100163
Osagie, C., Othmani, A., Ghosh, S., Malloum, A., Kashitarash Esfahani, Z., & Ahmadi, S. (2021).
Dyes adsorption from aqueous media through the nanotechnology: A review. In Journal of
Materials Research and Technology (Vol. 14, pp. 2195–2218). Elsevier Editora Ltda.
https://doi.org/10.1016/j.jmrt.2021.07.085
Shukla, S. K., Mishra, A. K., Arotiba, O. A., & Mamba, B. B. (2013). Chitosan-based
nanomaterials: A state-of-the-art review. In International Journal of Biological
Macromolecules (Vol. 59, pp. 46–58). Elsevier B.V.
https://doi.org/10.1016/j.ijbiomac.2013.04.043

Anda mungkin juga menyukai