Bab 214111110050
Bab 214111110050
Bab 214111110050
BAB II
LANDASAN TEORI
Sebelum mengetahui remaja dan masa remaja itu seperti apa, kebanyakan
orang tua mengeluh karena anak-anak remajanya keras kepala, susah diatur,
mudah tersinggung, sering melawan orang tua, dan sebagainya. Bahkan ada
orang tua yang benar-benar panik memikirkan kelakuan anaknya yang telah
remaja seperti sering bertengkar, melanggar peraturan nilai moral dan norma-
norma agama, sehingga anak disebut oleh masyarakat anak yang nakal. Bahkan
ada remaja yang merasa dirinya tidak dihargai, dihina, dicaci, tidak disayang oleh
orang tua, tidak dihargai, dan tidak mendapat tempat dalam masyarakat dewasa.
Hal tersebut membuat remaja mencoba mencari jalan sendiri dan mereka ingin
hidup bebas tanpa aturan, bebas dari segala macam ikatan. Dan karena itulah
banyak remaja yang akhirnya memilih jalan tidak baik. Faktor yang
menyebabkan remaja berprilaku seperti itu ada dua yaitu faktor lingkungan dan
faktor agama.(Zakiyah Daradjat, 2002 : 81)
Menjelaskan siapa itu remaja adalah hal yang sulit, karena banyaknya
perbedaan pendapat tentang umur permulaan dan akhir masa remaja itu berbeda
dari seseorang kepada yang lain. Masa remaja adalah masa yang penuh
kegoncangan jiwa, masa berada dalam peralihan atau diatas jembatan goyang,
yang menghubungkan masa kanak-kanak yang penuh kebergantungan, dengan
masa dewasa yang matang dan berdiri sendiri. (Zakiyah Daradjat, 2002 : 85)
13
14
Dari pendapat diatas, apabila remaja sudah dapat memahami jati dirinya,
seperti fisik, kemampuan intelektual, emosi, sikap, dan nilai-nilai, maka dia akan
siap untuk berfungsi dalam pergaulannya yang sehat baik dengan teman sebaya,
keluarga, atau masyarakat dewasa tanpa dibebani oleh perasaan cemas atau
frustasi.
Masa remaja adalah masa perkembangan transisi antara masa naak dan
dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif dan sosial. Dalam
kebanyakan budaya, remaja dimulai pada kira-kira usia 10-13 tahun dan berakhir
kira-kira 18 sampai 22 tahun. (John W. Shantrock. 2003 : 31)Masa remaja adalah
masa untuk menerima keadaan jasmani dan menggunakannya secara efektif,
menerima peranan sosial berdasarkan jenis kelaminnya, mencapai prilaku sosial
yang bertanggung jawab, mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan
orang dewasa lainnya, belajar bergaul dengan anak-anak perempuan dan laki-
laki, mengembangkan skala nilai, mengembangkan gambaran dunia yang lebih
akurat, mempersiapkan sikap mandiri secara ekonomi, memilih dan melatih
jabatan, serta mempersiapkan pernikahan keluarga. (Bandi Delphie, 2009 : 52)
Masa remaja adalah masa yang membentang cukup lama, dan karena itu
sering dibagi-bagi menjadi masa remaja dini, remaja, dan remaja lanjut. Suatu
masa peralihan dari dunia anak ke dunia dewasa yang dimulai dengan terjadinya
kematangan dari kelenjar-kelenjar kelamin, yakni haid yang pertama pada wanita
dan keluarnya air mani pertama pada laki-laki. perubahan-perubahan fisik yang
secara hebat dialami oleh anak ketika mulai memasuki masa remaja
menimbulkan permasalahan yang sangat majemuk dan seringkali menimbulkan
masalah-masalah bagi orang tua atau orang dewasa yang berhubungan dengan
16
Masa remaja mempunyai tempat yang tidak jelas dalam rangkaian proses
perkembangan seseorang, (Monks dkk. 1987) mengatakan bahwa masa remaja
adalah masa peralihan atau transisi dari masa anak ke masa dewasa. Pieget
(1980) mengatakan secara psikologis bahwa masa remaja adalah masa usia
dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, anak tidak lagi merasa
dibawah tingkatan yang sama, sekurang kurangnya dalam masalah hak. Melly
(1987) mengatakan bahwa remaja adalah pemuda pemudi dalam masa
perkembangan yang disebut dengan masa “adolensi” (masa remaja masa menuju
kedewasaan). Masa ini merupakan taraf perkembangan dalam kehidupan
manusia, dimana seseorang tidak dapat lagi disebut anak kecil tetapi juga belum
dapat disebut sebagai orang dewasa. (Rifa Hidayah, 2009 : 42)
Saat anak mengalami masa remaja, tidak sama waktunya disetiap negara,
misalnya di daerah pedesaan yang agraris, anak usia 12 tahun sudah ikut
17
Masa remaja adalah masa yang dalam menentukan batasannya itu unik.
Karena pemberian batasan terhadap beberapa hal yang berkaitan dengan remaja
itu banyak terjadi perbedaan pendapat yang berbeda-beda.
Menurut versi Hurlock, batasan remaja adalah antara usia 13-21 tahun.
Batasan itu dibagi menjadi dua bagian. Usia 13/14-17 tahun disebut dengan
remaja awal, dan 17-21 tahun disebut dengan remaja akhir. Drs. M. A Priyatno,
S.H seorang tokoh yang pernah membahas tentang kenakalan remaja dari segi
agama Islam menyebutkan bahwa batasan usia remaja itu antara usia 13-21
tahun. Dra. Singgih Gunarsa, yang telah menemukan beberapa kesulitan dalam
penentuan batasan remaja berpendapat bahwa batasan remaja itu antara usia 12-
22 tahun. Drs. Susilo Winradini berpijak pada literatur Amerika dan menentukan
batasan remaja yaitu usia 13-17 tahun sebagai remaja awal dan usia 17-21 tahun
sebagai remaja akhir. Sedangkan Winarno Surachman menentukan batasan usia
remaja kurang lebih 12-22 tahun. (Muhammad Al-Mighwar, 2006: 61)
Dari beberapa pendapat diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa usia
12/13-17/18 tahun adalah batasan usia remaja awal. Dan 17/18-21/22 adalah
batasan usia remaja akhir. Disini penulis hanya akan membahas tentang remaja
awal yani usia 13-18 tahun. Remaja usia 13-18 tahun disebut dengan remaja
18
awal. Remaja awal ini adalah masa dimana seorang remaja mengalami perubahan
yang hebat. Baik perubahan jasmani maupun rohani.
Pada masa remaja usia 13-18 tahun, akan terjadi perubahan jasmani yang
cepat, sehingga memungkinkan terjadinya kegoncangan emosi, kecemasan, dan
kekhawatiran. Mungkin kepercayaan agama yang telah tumbuh sejak kecil akan
mengalami kegoncangan. Kegoncangan ini muncul karena disebabkan oleh dua
faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal ini berkaitan dengan
matangnya organ seks, dan sesuatu yang bersifat psikologis yaitu sikap
independen, keinginan untuk bebas, tidak mau terikat oleh aturan-aturan yang
dibuat oleh keluarga (orang tua). Maka dari itu, setiap orang tua harus memahami
dan banyak melakukan pendekatan kepada anaknya yang masih remaja. Apabila
orang tua kurang memahami dan mendekatinya tidak baik, bahkan dengan sikap
sikap yang keras, maka seorang remaja akan bertingkah laku negatif seperti
menentang orang tua, bandel, dan acuh tak acuh. (Syamsu Yusuf : 205)
film-film porno, meminum minuman keras, ganja, atau obat-obatan terlarang dan
berkeliaan diluar rumah sampai larut malam. Padahal mereka tahu bahwa hal-hal
semacam itu dilarang oleh agama. Semua itu terjadi akibat kurangnya bimbingan
agama dan kurangnya penanaman aqidah akhlak kepada para remaja. Dan apabila
remaja kurang bimbingan agama dari keluarganya bahkan keluarganya adalah
keluarga yang tidak harmonis, kurangnya kasih sayang dari keluarga, berteman
dengan kelompok teman yang tidak menghargai nilai-nilai agama, maka remaja
tersebut akan memiliki sikap berprilaku tidak baik misalnya pergaulan bebas,
minum-minuman keras, mengisap ganja dan pembuat keonaran dalam
masyarakat.
Lilik Susilowati dan Yulia Tania Vabelay (1992 : 33-35) menjelaskan ciri-
ciri remaja awal, yakni usia 13-18 tahun, yaitu:
B. Kegiatan Marhabanan
21
hanya pembacaan barzanji atau diba‟ yang isinya tidak lain adalah biografi dan
sejarah kehidupan Rasulullah. Bisa juga ditambah dengan kegiatan keagamaan,
seperti menampilkan kesenian Hadroh dan pengumuman hasil berbagai lomba,
sedang puncaknya ialah Mauizhah hasanah dari muballigh kondang. (H.
Munawir Abdul Fatah, 2011 : 293)
2. Sejarah Marhabanan
Adalah Sultan Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi lahir 1137 dan wafat 4 maret
1193 di Damaskus (William, 1984: 395, 399), dimasyhurkan oleh bangsa Eropa
dengan nama “Saladin” pahlawan Perang Salib, dari kelurga Ayyubiyah suku
Kurdi. Menurut Salahuddin, semangat juang umat Islam harus dihidupkan
kembali dengan cara mempertebal kecintaan umat kepada Nabi mereka. Maka,
Salahuddin mengimbau umat Islam di seluruh dunia agar hari lahir Nabi
Muhammad SAW, yang setiap tahun berlalu begitu saja tanpa diperingati, kini
harus dirayakan secara massal. Sebenarnya hal itu bukan gagasan murni
Salahuddin, melainkan usul dari iparnya, Muzaffaruddin Gekburi yang menjadi
Atabeg (setingkat Bupati) di Irbil, suriah Utara. Untuk mengimbangi maraknya
peringatan Natal oleh umat Nasrani, Muzaffaruddin di Istananya sering
menyelenggarakan peringatan maulid Nabi, cuma perayaannya bersifat lokal dan
tidak setiap tahun. Adapun Salahuddin ingin agar perayaan maulid Nabi menjadi
tradisi bagi umat Islam di seluruh dunia dengan tujuan meningkatkan semangat
juang, bukan sekedar perayaan ulang tahun biasa (Ahmadfillah, 2010: 2-3).
Artinya: “Tuhan (yang menguasai) langit dan bumi dan apa-apa
yangada di antara keduanya, Maka sembahlah Dia dan berteguhhatilah
dalam beribadat kepada-Nya. Apakah kamu mengetahuiada seorang yang
sama dengan Dia (yang patut disembah).” (Al-Qur‟an dan terjemahnya,
2005: 247).
26
ب ِ َّ الس َف ِر ُكلِّ ِو وبِما قَالَو َ ِس َرةُ بِأَنَّوُ َرأَى َذل
َّ ك فِي
ُ الراى ُ ََ َ َوأَ ْخبَ َرَىا َم ْي
ِ وأَو َد َعوُ لَ َديْ ِو ِمن الْو
صيَّة َ َ َْ
Artinya: “Akhirnya Maisarah melaporkan seluruhnya kepada
Khadijah tentang peristiwa yang terjadi selama dalam perjalanan, dan
melaporkan wasiat yang telah disampaikan oleh pendeta Nasturah itu.”
(Abu Achmad Wajieh, 2009 : 65)
Dari bait di atas dapat dipetik nilai pendidikan kepribadian yang
berupa nilai amanah. Pribadi generasi muda muslim dapat dicirikan
dengan sifat amanah. Pemuda yang terpercaya karena memegang amanah,
mempunyai nurani yang hidup serta hati yang bersih. Dapat menjalin
interaksi yang baik dengan semua manusia, menjaga kehormatan diri,
kemuliaan, dan hak-hak orang lain. Bersikap teguh, menjunjung tinggi
kepercayaan yang diberikan orang lain kepada dirinya, sehingga orang lain
menaruh harapan dan kepercayaan kepadanya. Firman Allah dalam Al-
Qur‟an surat An-Nisa‟ ayat 58:
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan
amanat kepada yang berhak menerimanya.: (Al-Qur‟an dan terjemahnya,
2005: 69).
c. Tawadhu
Aspek nilai tawadhu‟ dalam kitab Al-Barzanji terdapat pada bab
XVIII halaman 119-120:
Artinya:“Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang
itu(ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi denganrendah hati dan
apabila orang-orang jahil menyapamereka, mereka mengucapkan kata-
kata (yangmengandung) keselamatan.” (Al-Qur‟an dan terjemahnya:
2005: 63).
d. Kesederhanaan
Aspek nilai kesederhanaan dalam kitab Al-Barzanji terdapat pada
bab 18 halaman 122:
ب ِ ِِِ ِ ِ
ُ ض الْ ُملُ ْوك إلَْيه َ ْ َداهُ * َويَ ْعص
ُ س َوالَْ ْغلَ َ َوِحَ ًارا َ ْع
َ ب الَْعْي َر َوالْ َفَر
ُ َويَْرَك
ِ َّاا ااِ ِ ْااَر ِضي ِ ْ َ ِ اْلَ َ َر ْ َعلَى َ ِْ ِه
ْ ََْ َ ااُْوِ َوقَ ْد ُْوِ َ َ َفااْي
Artinya: “Mau berkendaraan unta, kudam bighol, dan keledai dari
hadiah sebagian raja-raja. Untuk menanggulangi rasa lapar, maka beliau
acap kali membungkus batu dengan kain yang diikatkan pada perutnya.”
(Abu Achmad Wajieh, 2009 : 122)
e. Pemaaf
Aspek nilai pemaaf dalam kitab Al-Barzanji terdapat pada bab 15
halaman 59:
ت قَ َوااِ ُم ِ ِِ
ْ َ ض لَهُ ُسَراقَ ُ فَا ْتَ َه َل فيه إِ ََل اهلل اَ َع َاَل َوَد َعاه * فَ َ ا َ َواَ َعَّر
الص ْلَ ِ الْ َق ِويَّ * َو َسأَ ََلُ ْااََ ا َن فَ َمَ َحهُ إِيَّاه
ُّ ضِ يَ ْعُوِِه ِ ْاا َْر
Artinya: “Beliau ditengah jalan dihadang oleh Suraqoh, maka
berdoalah Beliau kepada Allah memohon perlindingan-Nya. Tiba-tiba,
keempat kaki kendaraan Suraqah kedalam bumi yang keras. Maka
Suraqah minta ampun dan keselamatan kepada Nabi Muhammad saw.
lantas Beliau saw. mengampuninya.”(Abu Achmad Wajieh, 2009 : 106)
31
f. Bermusyawarah
Aspek nilai bermusywarah dalam kitab Al-Barzanji terdapat pada
bab X halaman 67:
ِ ِ ِ اْل
َ يمان بِو ط ْيبَ َريَّاه * فَأَ ْخبَ َر
صلَّى ِ ِ َ َالزكِيَّ ِة لِت
َّ فَ َخطَبَْتوُ لِنَ ْف ِس َها
َ ْ ش َّم م َن
اهللُ َعلَْي ِو َو َسلَّ َم أَ ْع َم َاموُ بِ َما َد َع ْتوُ إِلَْي ِو َى ِذهِ الْبَ َّرةُ الت َِّقيَّة
Artinya: “Kemudian Khadijah melamar dirinya, dengan maksud
agar ia dapat merasakan bau iman dan kesegarannya. Maka Beliau saw.
memberitahu maksud Khadijah itu kepada paman-pamannya untuk
dimintai pertimbangan.” (Abu Achmad Wajieh, 67)
Bait di atas menjelaskan tentang pentingnya bermusyawarah.
Bermusyawarah merupakan karakteristik dasar seorang muslim.
Kepribadiannya seseorang tidak akan sempurna tanpa ada kemauan untuk
mendengarkan pendapat orang lain. Dalam pandangan Islam, musyawarah
memiliki kedudukan yang sangat penting. Nilai penting dari musyawarah
antara lain: Pertama, salah satu prinsip penting dalam ajaran Islam yang
sangat ditekankan oleh Allah, karena hal ini merupakan bagian yang
sangat penting dari ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah merupakan salah
satu bukti dari iman. Kedua, prinsip jalan tengah dari segala perbedaan
pendapat, yakni prinsip keseimbangan antara kehendak individu dengan
kehendak bersama.
32
ضا ُ ْم َويُ َ يِّ ُع َجَااَِ ُ ْم ِب الْ ُف َقراء والْم اكِْي وََيل ُِو
َ س َ َع ُه ْم َويَ ُع ْوُد َ ْر ُ ْ َ َ ْ َ َ َ َ َ ُّ َ
ْ ََوَ َْ ِقُر فَِقْي ًرا َْدقَ َعهُ الْ َف ْقُر َو
. ُش َواه
Artinya: “Beliau menyukai orang fakir dan miskin, dan suka
duduk bersama-sama mereka, mau meninjau orang yang sakit diantara
mereka, mau mengantar zenajah mereka, dan tidak mau menghina orang
fakir, betapapun miskin dan melaratnya orang itu.” (Abu Achmad
Wajieh, 120)
Tanda terjelas dari kepribadian Muslim adalah kasih sayang dan
mengasihi. Karena sifat tersebut termasuk sifat Allah SWT, yaitu Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang. Di dalam ajaran Islam, mengasihi sesama
manusia adalah bagian terpenting dari ajaran Nabi Muhammad SAW.
Nilai kasih sayang pada bait di atas yang dicontohkan oleh Rasulullah
adalah beliau menyukai orang fakir miskin, suka duduk bersama-sama
mereka, mau meninjau orang-orang yang sakit di antara mereka, bersedia
mengantar jenazah dan tidak mau mencemooh orang yang sangat fakir.
kepribadian menurut Gordon, yaitu organisasi yang dinamis dalam diri individu
yang terdiri dari yang unik (khusus) tersebut terhadap lingkungan.
manusia paripurna-manusia ideal. (Moh. Rokib, 2009 : 20) selaras dengan itu,
Yadi Purwanto (2007 : 264) menyatakan kepribadian Muslim adalah kepribadian
yang khas, pola pikir dan pola jiwanya terdiri dari satu jenis, keduanya bersandar
pada satu standar yaitu Aqidah Islam.
Jadi, seseorang akan disebut pribadi yang Islami apabila memiliki aqidah
yang bersih, ibadah yang benar, akhlak yang kukuh, jasmani yang kuat, pintar
dalam berfikir, bisa melawan hawa nafsu, pandai menjaga waktu, tidak tergesa
gesa dalam menghadapi suatu masalah, tidak bergantung pada orang lain, dan
bisa menjadi sosok yang bermanfaat bagi orang lain.
c. Nafsani
Nafsu merupakan daya nafsani, merupakan struktur dibawah sadar
dalam kepribadian manusia. Nafsu memiliki dua kekuatan yaitu al-
ghadabiyah dan asy syahwaniyah. Ghadab dalam psikoanalisis disebut
defensi (pertahanan, pembelaan, dan penjagaan)yaitu tindakan yang
melindungi egonya terhadap kesalahan, kecemasan, dan rasa malu atas
perbuatannya sendiri, sedangkan dalam psikologi disebut appetite, yaitu
hasrat atau keinginan atau hawa nafsu, yang prinsipnya adalah
kenikmatan. Apabila keinginannya tidak terpenuhi maka terjadi
ketegangan. Prinsip kerjanya sama seperti prinsip kerja binatang, baik
binatang buas yang suka menyerang maupun binatang jinak yang
cenderung pada nafsu seksual.
Apabila nafsu tersebut dikuasai oleh cahaya Ilahi, yang muncul
adalah sifat-sifat kebaikan. Akan tetapi jika nafsu itu dikuasai oleh setan,
yang muncul adalah sifat-sifat setaniyah dan ini disebut hati yang sakit.
Hati yang sakit bisa sembuh apabila kembali pada cahaya Ilahi, tetapi akan
lebih sakit apabila dikuasai oleh nafsu setan.
Masa remaja adalah masa dimana banyak sekali masalah yang datang
menghampirinya. Masalah yang terjadi pada remaja dewasa ini, banyak
dipengaruhi oleh lingkungan dimana remaja itu tinggal. Dalam hal ini agama
memegang peranan yang sangat penting. Agama dapat menentukan kehidupan
remaja terutama dalam menghadapi dan mengatasi berbagai macam persoalan
hidup yang dihadapinya.
Disamping itu bagi para remaja, agama mempunyai fungsi dan peranan yang
sangat penting, salah satunya yaitu sebagai penenang jiwa. Dapatlah ditegaskan
bahwa kegiatan marhabanan merupakan salah satu kebutuhan bagi remaja, karena
dengan kegiatan marhabanan seorang remaja dapat mengetahui arti dari
kebersamaan, berkumpul membahas tentang keagaam, dan dapat mengetahui
sejarah Nabi serta dapat mengikuti kepribadian Nabi..
Rasulullah adalah manusia luar biasa yang memiliki pribadi sangat baik.
Beliau menjadi suri tauladan bagi umat manusia. Tindak tanduk dan tingkah
lakunya menjadi contoh bagi seluruh umat Muslim. Tetapi, bagaimana kita bisa
mencontoh Nabi Muhammad saw, bila kita tidak mengenalnya. Oleh karena itu
salah satu cara agar kita mengenal sosok sang pembawa zaman jahiliyah ke
zaman terang benderang ini yaitu dengan cara mengikuti kegiatan marhabanan.
Kita dapat mengetahui sejarah Nabi Muhammad secara singkat karena isi dari al-
barzanji itu sendiri yaitu bacaan sholawat dan riwayat/sejarah Nabi secara
singkat. Adapun tujuan mengikuti kegiatan marhabanan yaitu untuk
menumbuhkan rasa kecintaan para remaja kepada Nabi Muhammad saw. Dengan
demikian remaja zaman sekarang dapat mengetahui dan mencontoh pribadi Nabi
Muhammad saw dan dapat memiliki Kepribadian yang baik seperti
NabiMuhammad saw.