Anda di halaman 1dari 17

Asclepius (seorang dokter)

melakukan pengobatan setelah penyakit itu terjadi pada


Mitologi Yunani seseorang (kuratif)
(Asclepius dan
Higea) Higea
melakukan upaya alamiah, hidup seimbang, makanan
bergizi, cukup istirahat dan olah raga (preventif)
Periode sebelum • Babylonia, Mesir,Yunani dan Roma (Peraturan masalah kesehatan dan penyakit)
• India dan China (endemic Penyakit Kolera pada abad ke 14)
ilmu pengetahuan
Awal abad 19 Mulai ditemukan penyebab penyakit dan vaksin sebagai pencegah
penyakit (louis Pasteur dengan vaksin cacar, William Maeton dengan ether sebagai
Periode Ilmu anastesi)

Pengetahuan Tahun 1872 telah diadakan pertemuan orang – orang yang mempunyai perhatian
terhadap kesehatan masyarakat di New York menghasilkan American Public Health
Association

• Abad 16 pemberantasan cacar dan kolera


Perkembangan • 1851 sekolah dokter Pribumi di Jawa dan 1913 sekolah dokter Surabaya
di Indonesia • 1951 konsep bandung (dr. y. Leimena dan dr. Patah) konsep kuratif dan
preventif
• Abad 16 pemberantasan cacar dan kolera
• 1851 sekolah dokter Pribumi di Jawa dan 1913 sekolah dokter Surabaya
Perkembangan • 1927 berdirinya STOVIA (cikal bakal FK UI)
di Indonesia • 1930 pendataan duku bayi dan perawatan persalinan
• 1952 pelatihan dukun bayi
• 1968 Rakernas, Puskesmas disepakati sebagai suatu unit pelayanan yang
memberikan pelayanan kuratif dan preventif secara terpadu, menyeluruh
dan mudah dijangkau dalam wilayah kerja kecamatan atau sebagian
kecamatan dikotamadya/kabupaten
• Setiap warga negara dapat mencapai derajat kesehatan yang setinggi –
tingginya baik fisik, mental, sosial serta diharapkan berumur panjang
Meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan masyarakat secara menyeluruh dalam
Umum memelihara kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan secara mandiri

• Meningkatkan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam pemahaman pengertian


Khusus sehat sakit
• Meningkatkan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam mengatasi masalah
kesehatan
• Tertangani/terlayani kelompok keluarga rawan, kelompok khusus dan kasus memerlukan
penanganan tindak lanjut dan pelayanan kesehatan.
1. Fisik
2. Biologi
Lingkungan 3. Sosial Kultural

Status Faktor 1. Sikap


Faktor
Kesehatan Perilaku
2. Gaya
Keturunan Hidup
Masyarakat

Pelayanan
Kesehatan

Hendrik L Blum = ada 4 faktor mempengaruhi kesehatan


masyarakat yaitu : lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan,
dan keturunan
Kesehatan dipengaruhi kualitas
sanitasi lingkungan dimana manusia Sanitasi lingkungan yang
itu berada : baik akan meningkatkan
• Ketersediaan Air bersih merupakan derajat kesehatan
kebutuhan pokok manusia masyarakat
• Pengendalian sampah dan
pencemaran udara
• Rumah yang sehat
Lingkungan
(environment) • Kondisi ekonomi masyarakat dan pekerjaan : semakin
40% mempengaruhi status miskin individu/masyarakat maka akses u
kesehatan masyarakat mendapatkan derajat kesehatan yg baik akan semakin
sulit, sulit memenuhi gizi seimbang.
• Pendidikan : semakin tinggi Pendidikan maka
pengetahuan akan hidup sehat akan semakin baik
• Norma agama dalam masyarakat (misal minum alcohol
haram, akan menurunkan tingkat konsumsi alcohol)
Perilaku
(Life Styles) Terjadinya perubahan dari masyarakat
tradisional menuju masyarakat modern Obesitas, gangguan pada
: perubahan transportasi, alat mata, kanker paru-paru dll
komunikasi, mengkomsumsi junkfood,
perilaku merokok sejak dini,

Sikap pencegahan penyakit


• Health Promotion behaviour : ibu memasak makanan
yang bergizi, setiap jumat dilakukan senam Bersama
• Health prevention behaviour: melaksanan 3M, imunisasi
anak, penggunaa alar kontrasepsi untuk mencegah PMS
• Health seeking behaviour: berobat ke puskesmas, RS,
praktik dokter
Perilaku ditentukan oleh tiga Faktor (Green & Kreuter):
Perilaku 1. Faktor Predisposisi: melatarbelakangi perubahan perilaku meliputi :
pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan, nilai
(Life Styles) 2. Faktor Pendukung: Memfasilitasi perilaku individu/kelompok
termasuk Tindakan dan keterampilan, meliputi: ketersediaan,
keterjangkauan Sumber Daya yankes, prioritas dan komitmen
masyarakat dan pemerintah
3. Faktor Pendorong : mendorong/memperkuat terjadinya perilaku
termasuk tokoh masyarakat, petugas kesehatan, guru, keluarga dll

Domain Perilaku (Bloom), dibagi dalam bentuk:


1. Pengetahuan (hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu obyek tertentu)
• Tingkat pengetahuan : Tahu (know), Paham( comprehension),
Aplikasi(application), analisis (analysis), sintesis(synthesis),
evalution
• Faktor yang mempengaruhi pengetahuan: Pendidikan, Media
Massa, Ekonomi, hubungan Sosial, Pengalaman
2. Sikap ( reaksi/respon dari seseorang terhadap stimulus atau objek
• Tingkatan Sikap : Menerima (receiving), Responding, menghargai
(Valuing), Bertanggung jawab (responsible)
Pelayanan
Kesehatan (health
Dipengaruhi oleh :
care Services) • Lokasi
• Tenaga kesehatan yg
Mempengaruhi
memberikan pelayanan
• Pelayanan pemulihan kesehatan
• Infromasi dan motivasi
• Pencegahan terhadap penyakit
masyarakat untuk mendatangi
• Pengobatan dan keperawatan
fasilitas kesehatan
terhadap kelompok dan
• Program pelayanan yang sesuai
masyarakat yang memerlukan
• Sarana dan prasarana kesehatan
pelayanan kesehatan
yang baik
• Asuransi kesehatan
Keturunan
(Heredity)
Faktor genetic hanya 5%
berpengaruh thd status kesehatan,
perlu mendapat perhatian
dibidang pencegahan penyakit Faktor genetic sulit diintervensi,
(diet utnuk anak yg lahir dari merupakan bawaan sejak lahir, jika
pendrita DM) di intervensi maka harga yang
dibayar akan mahal.
Penyakit faktor genetik :
Diabetes melitus, asma bronkia,
epilepsy, retardasi mental,
hipertensi dan buta warna,
kreatinisme akibat mutase genetik
Internal Individu
Faktor Makanan : makanan yang tepat
dan porsi yang sesuai

Pendidikan : membentuk cara berpikir

Sosial ekonomi : ekonomi mempengaruhi tingkat gizi seseorang

Latar belakang budaya : kebiasaan individu, keyakinan

Usia : setiap rentang usia berbeda respon thdp perubahan kesehatan

Emosional

Pemikiran Positif dan sehat

Agama dan Keyakinan


Tantangan Kesehatan Masyarakat di Indonesia
Status kesehatan penduduk miskin masih rendah

Beban ganda penyakit, pola penyakit yang diderita hadir pada waktu yang
bersamaan (double borden)
Kualitas, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan masih rendah

Terbatasnya tenaga kesehatan dan distribusinya tidak merata

Perilaku masyarakat yang kurang mendukung pola hidup bersih & sehat
Kinerja pelayanan kesehatan yang rendah
Rendahnya kondisi kesehatan lingkungan

Lemahnya dukungan peraturan perundang2an, kemampuan SDM, standarisasi,


pengawasan obat tradisional, kosmetik, produk obat, dan sistem informasi

Anda mungkin juga menyukai