SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pada Program Studi Pendidikan Seni Rupa
Fakultas Keguruan Dan IlmuPendidikan
Oleh :
IRAWAN
105 410 063 08
SKRIPSI
Oleh :
IRAWAN
105 410 063 08
i
FAKULTAS KEGURUAIY DAN ILMU PENDIDIKAN
T NIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
PERSETUJTIAN PEMBIMBING
Setelah diperiksa dad,diteliti secara seksrima, rnaka Skripsi ini sudah layak
memenuhi persya&tan untuk {iajukan,dalam
-:
uiian skripsi.
i,iir '. r. ':.;
Disetujui Oleh
Pembimbinft,I
Diketahui
Ketua Prodi
Pendidikan Seni Rupa
ABSTRAK
Irawan, 2015. “Kemampuan Menggambar Mode Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2
Sangga Kabupaten Bima”. Skripsi: Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan
Dan Ilmu Pendidikan.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan
memperoleh gelar sarjana (S1) pada Program Studi Pendidikan Seni Rupa,
Tidak lupa pula penulis mengirimkan shalawat dan salam kepada Nabi Besar
Muhammad SAW. Rasul yang telah membimbing ummatnya dari jalan yang
penulis, namun berkat bantuan dan dukungan dari beberapa pihak yang membantu
sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar, untuk
itu penulis tidak lupa menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang
sebesar-besarnya kepada :
Makassar.
Muhammadiyah Makassar.
ixixix
3. Bapak Andi Baetal Mukaddas, S.Pd.,M.Sn Ketua Program Studi
menyusun skripsi ini dan kepada keluarga besarku yang tidak sempat
saya sebutkan.
perjuanganku.
Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh
viii
terhadap semua pihak demi kesempurnaan menyusun Skripsi ini. Semoga dapat
Makassar, 2015
Penulis
ix
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk memperoleh sumber daya manusia yang terampil dan siap pakai, di
pendidikan sebagai bantuan pendidik kepada peserta didik, yaitu memberi bekal
pengetahuan, sikap dan keterampilan yang baik dalam menjamin mutu pendidikan dan
warga negara yang baik. Proses pendidikan berlangsung secara manusiawi yang
bahwa pendidikan adalah proses pembelajaran yang mengajarkan yang proses sifatnya
tunggal. Hal ini sangat jelas bahwa kemampuan manusia dalam mengembangkan
pendidikan yang baik dapat diperoleh baik dengan pendidikan yang maksimal.
Pendidikan yang baik dan maksimal juga dapat diperoleh dengan maksimal, baik
adalah pendidikan seni budaya. Pendidikan seni budaya merupakan salah satu bidang
studi yang diajarkan dalam proses pembelajaran sekolah yang juga dianggap penting
manusia. Pendidikan seni budaya dianggap penting sehinggga pada jenjang pendidikan
formal mulai diajarkan mulai dari TK, SD, SMP, SMA sampai pada Perguruan Tinggi,
1
2
hal ini terlihat jelas bahwa pelajaran seni budaya sangat penting dalam
mengembangkan potensi gerasi bagsa yang bisa melanjutkan perjuangan bangsa yang
maju.
Pelajaran seni budaya memberikan cerminan yang baik bagi pendidk seperti
pendidkan seni pada SMP sudah semakin ditingkatkan misalnya kemampuan Siswa
model perlu ditata dan persiapan yang lebih maksimal dan perlengkapan yang
memadai seperti menyiapkan buku gambar dan berbagai bentuk pensil yang bisa
pembelajaran menggambar model pada Siswa SMP adalah selain bahan dan peralatan
yang relatif mudah diperoleh. juga dapat menghasilkan karya seni gambar model yang
baik apabila dipelajari dengan baik terlebih dahulu. Untuk mencapai hasil yang
maksimal dalam menggambar model bukan merupakan hal yang mudah, karena
pelajaran seni budaya pada umumnya kurang mendapatkan perhatian dari sebagian
menggambar model cukup besar dan cukup sulit, baik dari segi persediaan bahan dan
alat, persiapan objek yang akan digambar maupun metode pembelajaran yang berikan
3
pada pendidik dalam menyajikan materi gambar model tidak cukup efisien bagi
pemahaman Siswa.
Siswa SMP Negeri 2 Sanggar Kabupaten Bima. Di samping masalah tersebut sangat
penting bagi Siswa, penulis sebelumnya telah mengajar dan mendidik Siswa tersebut,
sehingga penulis sudah melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh Siswa dalam
menggambar model.
B. Rumusan Masalah
Siswa SMP Negeri 2 Sanggar Kabupaten Bima berbeda antara satu dengan yang
kemampuan menggambar model yang dimilikinya, maka perlu diteliti khususnya kelas
VIII SMP Negeri 2 Sanggar Kabupaten Bima. Dari uraian di atas, maka dirumuskan
2. Sampai dimana tingkat kemampuan menggambar model Siswa kelas VIII SMP
model dikelas VIII SMP Negeri 2 Sanggar Kabupaten Bima dalam menggambar
model ?
4
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitan ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang benar, lengkap
2. Untuk mengetahui tingkat kemampuan menggambar model Siswa kelas VIII SMP
kelas VIII SMP Negeri 2 Sanggar Kabupaten Bima dalam menggambar model.
D. Manfaat Penelitian
Dari Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi hal-hal
sebagai berikut :
2. Dapat memahami tingkat kemampuan menggambar model Siswa kelas VIII SMP
pada pelajaran seni budaya Siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sanggar Kabupaten
Bima.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
gambar model secara umum kita juga perlu memahami gambar secara umum.
imajinasi dengan menggunakan banyak pilihan teknik dan alat. Bisa pula berarti
membuat tanda-tanda tertentu diatas permukaan dengan mengolah goresan dari alat
sedikit dibedakan dengan kegiatan melukis, melukis bisa disebut sebagai tahap
penyelesaian sebuah gambar dengan pigmen yang diberi medium cair dan
penglihatan dan kemahiran tangan yang baik adapat mewujudkan karya gambar baik
pula.Menggambar sebagai bagian dari pola kelakuan seni rupa dapat juga diartikan
sebagai media pengungkapan gagasan. Pemahaman ini sesuai dengan konsep yang
mengatakan bahwa seni rupa adalah gagasan garis, bidang, bentuk, warna, model
5
6
tekstur, gelap terang yang ditata dengan prinsip tertentu sehingga menghasilkan karya
Media permukaan yang sering digunakan adalah kertas meskipun tidak menutup
kemungkinan pula digunakannya media lain seperti kain, permukaan kayu, dinding,
penghapus khusus, penggaris, larutan fixatif, dan selotip khusus menggambar untuk
a. Bidang gambar
model. Kertas ini terdiri atas beragam jenis sesuai dengan keperluan dan
kertas gambar putih seperti karton putih atau kertas tipis seperti kertas HVS.
kasar dan tidak licin. Selain kertas, bidang gambar yang lainnya ada papan
tulis dan plastik trasparan. Kedua benda tersebut bisa menjadi alternatif dari
kertas gambar.
b. Pensil
Pensil yang dapat digunakan dalam menggambar model adalah pensil yang
memiliki isi berupa grafis berwarna hitam. Pensil ini terbagi menjadi tiga
jenis. Pertama, jenis pensil yang yang betanda H (Hard) atau pensil
7
bangunan (arsitek) atau bisa juga seperti pensil untuk menggambar model.
Mulai dari H, 2H, 3H, 4H, 5H dan seterusnya. Ukuran tersebut berarti
semakin banyak H- nya pensil akan semakin keras. Kedua, jenis pensil
sedang, yaitu jenis pensil yang bertanda HB dan F. Ketiga, yaitu jenis pensil
yang bertanda B, 2B, 3B, 4B, 5B dan seterusnya . huruf B berasal dari kata
semakin lunak. Pensil jenis inilah yang cocok untuk memggambar model.
c. Penghapus
membuat efek tertentu pada gambar benda. Biasanya memberi efek cahaya
penghapus karet lembut agar kertas gambar tidak rusak saat ada bagian
objek model yang akan digambar. Objek gambar model dapat berupa manusia,
sehingga hasil yang digambar sesuai dengan corak yang diinginkan seperti :
8
a. Blok
menutup objek gambar menggunakan satu warna saja dalam bentuk warna gambar
objek satu sisi saja, sehingga dalam gambar tersebut hanya tampak model dan
bentuk globalnya
Gambar 1.
Contoh gambar teknik blok
(www. Com. Menggambar blok.)
9
b. Plakat
menggunakan bahan gambar cat poster atau cat air dengan sapuan warna yang tebal
sehingga hasilnya tampak pekat dan menutup, berikut contoh gambar plakat dengan
Gambar 2.
Contoh gambar teknik plakat
(www. Com. Menggambar model.)
a. Siapkan model yang akan digambar, yaitu terlebih dahulu sebelum menggambar
b. Siapkan papan atau meja gambar, yaitu bahan yang digunakan dalam
menggambar agak corak model gambar yang diberikan tidak rusak sehingga
c. Aturlah sudut pandang kita, jarak dalam menggambar jangan terlalu jauh agar
kita dapat mengamati model yang akan kita gambar dengan lebih jelas.
tujuannya adalah agar tidak terjadi kesalahan dalam memberikan model pada
gambar tersebut.
gambar tersebut dengan tujuan agar stiap sisi gambar model bisa dibedakan
a. Mengadakan pameran yang digelar oleh Siswa di Sekolah agar hasil karya
b.Memasukan hasil foto karya ke dalam internet, blog, dan media sosial,
dengantujuan agar hasil karya tersebut bisa dilihat dan nikmati oleh masyarakat
umum.
Menggambar Model
Pelajaran seni budaya yang ada pada SMP merupakan pelajaran dasar
yang akan melatih Siswa dalam memahami nilai seni pada kehidupan manusia.
Usia Siswa SMP masih digolongkan muda yaitu pada kisaran 11 tahun sampai
11
13 tahun. Usia mereka ini berada pada usia remaja pancaroba, yaitu masa
peralihan dari dunia anak-anak menuju masa dewasa yang akan dihadapinya.
serasi dengan orang dewasa, dalam arti bahwa Siswa memiliki inovasi dalam
seni.
adalah implementasi idea atan gagasan baru dalam tataran mikro di kelas,
Pada pembelajaran yang inovatif guru akan berperan sebagai sumber belajar,
untuk anak yang memiliki keterampilan, dan pekerjaan yang lebih mudah
untuk anak yang kurang terampil. Hal ini dimaksudkan agar semua anak
penilaian alternatif atau dapat pula sebagai reviu materi pembelajaran seni rupa
ini membantu kelompok dengan loyalitas tinggi. Mereka mulai kritis sebagai
akibat dengan perkembangan intelektualnya, yang jauh lebih maju dari masa-
lebih bersifat kritis dan realitis, mereka lebih menyadari lingkungannya. Aspek
perkembangan itu banyak pengaruhnya derhadap dunia seni rupa yang termasuk
Karya seni yang dihasilkan oleh Siswa merupakan unsur yang bisa
dikatakan sebuah karya yang sempurna apabila pola pemahaman yang diberikan
kepada Siswa terhadap nilai seni dan tertata dengan baik.Perkembangan seni
rupa pada pelajaran SMP kelas VIII pada kurikulum 2013 yaitu menggambar
Dulu istilah menggambar model adalah menggambar pada bidang datar dengan
Pada Siswa
1. Faktor Internal
a) Faktor Motivasi
kebutuhan hidup individu dari mulai kebutuhan fisik, rasa aman, sosial,
b) Faktor bakat
memiliki bakat yang berbeda beda. Misalnya dalam seni rupa khususnya
menggambar, bakat yang dimiliki anak atau Siswa berbeda dan itu
c) Faktor minat
rupa minat yaitu kemauan yang besar untuk belajar atau melatih diri
2. Faktor Eksternal
a. Faktor guru
bagaimana cara menggambar dengan baik. Dan cara yang dilakukan oleh
(Kallo,1989:12).
c. Yang perlu mendapat perhatian adalah bahan atau alat- alat yang harus
tersedia.
keadanya dengan kebutuhan para Siswa. Bahan dan alat-alat yang selalu
siap untuk dipakai akan menjadi stimulasi bagi mereka untuk mengadakan
sifat dan kemungkinan yang terkadang didalam bahan atau alat-alat yang
tersedia.
15
d. Kurikulum
tahun ke tahun.
sekolah
dalam pendidikan.
Fungsi kurikulum bagi Siswa yaitu sebagai organisasi belajar tersusun, adalah
D. Kerangka Pikir
menggambar. Bila masalah ini dibiarkan berlarut tanpa ada upaya untuk
memecahkannya tentu akan menghambat pencapaian tujuan bidang studi seni rupa
umumnya. Dengan mengetahui mengenai kemampuan Siswa kelas VIII SMP Negeri 2
masukan demi peningkatan dan pengembangan dalam proses belajar mengajar pada
bidang studi seni rupa, khususnya menggambar model agar lebih berkembang
Mata pelajaran
menggambar model
Metode
Tingkatan Faktor
Penghambat kemampuan Penghambat
siswa
Hasil penelitian
Gambar 1.
SkemaKerangka Pikir
18
BAB III
METODE PENELITIAN
Sanggar Kabupaten Bima, yang terletak di sebelah barat kota Bima, tepatnya di
Kabupaten Bima dengan subjek penelitian Siswa kelas VIII Tahun ajaran 2015.
Yaitu salah satu sekolah yang mana penulis telah melakukan observasi terlebih
dahulu tentang masalah yang akan diangkat dalam penulisan skripsi ini.
a. Populasi
Populasi adalah kelompok subjek, baik manusia, gejala nilai tes, benda-
Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa kelas VIII SMP Negeri 2
b. Sampel
18
19
30 orang, 40% dari populasi. Dipilih kelas VIII, karena kelas ini memberi
B. Variabel Penelitian
Penelitian yang lakukan pada penulisan ini digunakan dua variabel yaitu
variabel terikat (X) dan variabel bebas (Y), variabel terikat (X) adalah kegiatan
bebas (Y) adalah kemampuan menggambar model pada Siswa SMP Negeri 2
pahaman dalam menafsirkan judul dan hasil penelitian dalam skripsi ini maka
dipandang sangat perlu dijelaskan beberapa variabel yang terdapat dalam skripsi
ini yaitu :
karena metode ajar yang diberikan kepada Siswa dalam menggambar model,
menggambar sesuatu yang sifatnya memiliki bentuk yang abstrak dan dijadikan
D. Prosedur Penelitian
kali pertemuan :
1. Perencanaa (planning)
2. Pelaksanaan (Actio)
3. Pengamatan (Observation)
4. Refleksi
Pada prinsipnya yang dimaksud dengan istilah refleksi iyalah upaya evaluasi
yang dilakukan oleh para kolaboratif atau partisipanyang terkait dengan suatu
PTK yang dilaksanakan. Refleksi itu dilakukan dengan kolaboratif, yaitu adanya
hasil observasi.
21
memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran untuk memperoleh
data. Data yang valid dan akurat dalam penelitian membutuhkan teknik
1. Observasi
lebih dikenal dengan studi pendahuluan. Data yang diperoleleh dari kegiatan
observasi ini adalah sebagian dari Guru Seni Budaya yang mengajar dikelas
sebaliknya.
2. Wawancara
responden.
4. Dokumentasi
Data penelitian ini disusun berdasarkan skala litert. Adapun data tersebut
mengenai data hasil kuisioner Siswa, data hasil pemahaman terhadap materi, data
Data-data tersebut akan dianalisis secara berkala setiap siklus untuk mengetahui
berikutnya.
No Skor Kategori
menggunakan rumus :
2 76-89 Tinggi
3 65-75 Sedang
4 41-64 Rendah
G. Desain penelitian
Pengumpulan Data
(observasi,wawancara,dokumentasi)
Pengolahan dan
analisis data
Kesimpulan
Gambar 2.
Skema Desain Penelitian
25
BAB IV
Pada bagian ini dibahas secara terinci mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan hasil tes dan nontes yang diperoleh selama penelitian berlangsung yang
terdiri atas hasil analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Hasil tes terbagi atas
dua bagian, yaitu siklus I (Observasi Awal) dan siklus II (tahap pelaksanaana).
Penelitian menggunakan nilai rata-rata hasil tes menggambar model yang sudah
dilakukan oleh guru sebagai nilai awal atau prasiklus untuk membandingkan nilai
pada siklus I dan siklus II sehingga dapat ditentukan kriteria standar ketuntasan
menggambar model.
peningkatan kreativitas belajar Siswa, khususnya mata pelajaran seni budaya pada
pokok bahasan menggambar model Siswa khusunya pada hasil penelitian mata
perilaku Siswa yang berupa nontes disajikan dalam bentuk deskripsi data
25
26
model pembelajaran langsung dan media buku gambar dan pensil dapat
1. Tes hasil belajar Siswa menggambar model pada Siswa Kelas VIII SMP
a) Hasil awal bealajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sanggar Kabupaten
Bima Siklus I
Dari hasil tes belajar Siswa selama siklus I diperoleh nilai statistik
materi menggambar model pada Siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sanggar
Kabupaten Bima.
Tes hasil belajar menggambar model Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2
Tabel 6.
Distribusi Tes Awal hasil Belajer Menggambar Model Siswa Siswa Kelas
VIII SMP Negeri 2 Sanggar Kabupaten Bima Tahun 2015
Berdasarkan hasil tes di atas, diperoleh oleh informasi bahwa skor hasil
belajar menggambar model pada Siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sanggar
langsung dilaksanakan pada siklus I adalah 56%,00. Hal ini menunjukkan bahwa
skor minimum 46 dari minimum ideal yang mungkin dicapai 0 sampai dengan
skor maksimum 67 dari skor ideal yang mungkin dicapai 100 dengan rentang
skor 59, Dari rentang skor yang diperoleh mengindikasikan bahwa skor perolehan
responden tersebar dari skor sangat rendah sampai skor sangat tinggi
Berikut hasil kerja menggambar model pada Siswa kelas VIII SMP Negeri
Gambar 17.
Karya: Andi
29
Dari data hasil kerja Siswa di atas menunjukkan bahwa Siswa kelas VIII
Data mentah proses menggambar model Siswa kelas VIII SMP Negeri 2
b) Hasil Awal Tes Kemampuan Menggambar Model Siswa Kelas VIII SMP
Dari hasil tes belajar Siswa selama siklus I diperoleh nilai statistik
langsung pada materi menggambar model pada Siswa kelas VIII SMP
Tes hasil Kemampuan Menggambar Model Siswa kelas VIII SMP Negeri 2
Siswa kedalam lima kategori maka diperoleh distribusi frekuensi skor ditunjukan
Tabel 7.
orang (53,34%) yang mendapat lima nilai kebawah, ada 10 orang (33,33%) yang
mendapat nilai 6, ada 4 orang (13.33%0 yang mendapat nilai 7 dan tidak
pada Siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sanggar Kabupaten Bima dalam
baik. Hal ini dapat dilihat dari besarnya jumlah Siswa yang dapat nilai 5, 6, 7 dan
Tes hasil kemampuan menggambar model Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2
Siswa kedalam lima kategori maka diperoleh distribusi frekuensi skor ditunjukan
Tabel 8.
Distribusi Tes Ketetapan Pemahaman menggambar Model Siswa Kelas VIII
SMP Negeri 2 Sanggar Kabupaten Bima Tahun 2015
menggambar model pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sanggar Kabupaten
(30%) yang mendapat nilai 5 kebawah, ada 14 orang (46,67%) yang mendapat
nilai 6, ada 5 orang (16,67%) yang mendapat nilai 7, ada 2 orang (13,33%) yang
mendapat nilai 8 dan tidak seorangpun mendapat nilai 9.Hal ini menunjukkan
bahwa secara umum Siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sanggar Kabupaten Bima
dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari besarnya jumlah Siswa yang mendapat nilai
5,6,7 haknya 2 orang yang mendapat nilai 8 dan tidak seorangpun mendapat nilai
9.
materi menggambar model pada Siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sanggar
Kabupaten Bima.
33
Tes hasil kemampuan menggambar model Siswa kelas VIII SMP Negeri 2
Siswa kedalam lima kategori maka diperoleh distribusi frekuensi skor ditunjukan
Tabel 9.
Distribusi Tes Kemampuan menggambar Model Siswa Kelas VIII SMP
Negeri 2 Sanggar Kabupaten Bima Tahun 2015
Skor Kategori Ffekuensi Persentase (%)
0-34 Sanggat Rendah 8 26,67
35-54 Rendah 16 53,33
55-64 Sedang 5 16,67
65-84 Tinggi 1 3,33
85-100 Sanggat Tinggi 0 0
Jumlah 30 100
menggambar model pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sanggar Kabupaten
yang mendapat nilai 5 kebawah, ada 16 orang (53,33%) yang mendapat nilai 6,
ada 5 orang (16,67%) yang mendapat nilai 7, ada I orang (3,33%) yang mendapat
Hal ini menunjukan bahwa secara umum Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2
menyelesaikan gambar hingga selesai dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari
besarnya jumlah Siswa yang mendapar nilai 5, 6,7 hanya I orang yang mendapat
2. Tes Hasil Belajar Siswa Menggambar Model Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2
a) Hasil Tes Kemampuan Menggambar Model Siswa Kelas VIII SMP Negeri
Sanggar KabupatenBima.
Tabel 10.
Distribusi Tes Akhir pada Siklus II hasil Belajar Menggambar Model Siswa
Kelas VIII SMP Negeri 2 Sanggar Kabupaten Bima Tahun 2015
Skor Kategori Ffekuensi Persentase (%)
0-34 Sanggat Rendah 0 0
35-54 Rendah 0 0
55-64 Sedang 6 20
65-84 Tinggi 22 73,33
85-100 Sanggat Tinggi 2 6,7
Jumlah 30 100
35
Berdasarkan hasil tes diatas diperoleh informasi bahwa skor hasil belajar
Siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sanggar Kabupaten Bima setelah proses belajar
adalah 74,33 dari skor ideal yang mungkin dicapai 100. Ini menunjukkan bahwa
skor minimum 60 dari skor minimum ideal yang mungkin dicapai 0 sampai
dengan skor maksimum 86 dari skor ideal yang mungkin dicapai 100.
Hasil kerja Siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sanggar Kabupaten Bima
Gambar 17.
Karya: Andi
b) Hasil Tes Kemampuan Menggambar Model Siswa Kelas VIII SMP Negeri
Hasil tes kemampuan menggambar model Siswa kelas VIII SMP Negeri 2
kategori, maka diperoleh distribusi frekuensi skor belajar Siswa terlihat pada
Data mentah kemampuan menggambar model pada Siswa kelas VIII SMP
Tabel 11.
Distribusi Tes Kemampuan Menggambar Model Siswa Kelas VIII SMP
Negeri 2 Sanggar Kabupaten Bima Siklus II Tahun 2015
Skor Kategori Ffekuensi Persentase (%)
0-34 Sanggat Rendah 0 0
35-54 Rendah 0 0
55-64 Sedang 10 33,33
65-84 Tinggi 18 60
85-100 Sanggat Tinggi 2 6,67
Jumlah 30 100
menggambar model pada Siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sanggar Kabupaten
yang mendapat nilai 7,ada 18 orang (60 %) yang dapat nilai 8, ada 2 orang (6,67
%) yang mendapat nilai 9 dan tidak seorangpun yang mendapat nilai 5 dan 6.
Hal ini menunjukan bahwa secara umum Siswa kelas VIII SMP Negeri 2
menyelesaikan gambar hingga selesai dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari
besarnya jumlah Siswa yang mendapat nilai 7,8,9 dan tidak seorangpun yang
pada Siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sanggar Kabupaten Bima terhadap
Tabel 10.
Distribusi Tes Kemampuan Pemahaman Ketepatan Menggambar Model
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sanggar Kabupaten Bima Siklus II
Tahun 2015
Skor Kategori Ffekuensi Persentase (%)
35-54 Rendah 0 0
Jumlah 30 100
Hasil skor pada Siswa pada tabel di atas menunjukan bahwa kemampuan
menggambar model pada Siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sanggar Kabupaten
(36,67%) yang mendapat nilai 7 ada 16 orang (53,33%) yang mendapat nilai 8,
ada 3 orang (10%) yang mendapat nilai 9 dan tidak seorangpun yang mendapat
nilai 5 dan 6
Hal ini menunjukan bahwa secara umum Siswa kelas VIII SMP Negeri 2
menyelesaikan gambar hingga selesai degan baik. Hal inidapat dilihat dari
besarnya jumlah Siswa yang mendapat nilai 7,8,9 dan tidak seorangpun yang
Dari hasil tes kemampuan menggambar model Siswa kelas VIII SMP
materi menggambar model pada Siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sanggar
Kabupaten Bima.
Tes hasil kemampuan menggambar model Siswa kelas VIII SMP Negeri 2
Siswa kedalam lima kategori maka diperoleh distribusi frekuensi skor ditunjukan
Tabel 10.
Distribusi Tes Akhir pada Siklus II hasil Belajar Menggambar Model Siswa
Kelas VIII SMP Negeri 2 Sanggar Kabupaten Bima Tahun 2015
Skor Kategori Ffekuensi Persentase (%)
0-34 Sanggat Rendah 0 0
35-54 Rendah 0 0
55-64 Sedang 11 36,67
65-84 Tinggi 17 56,67
85-100 Sanggat Tinggi 2 6,66
Jumlah 30 100
menggambar model pada Siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sanggar Kabupaten
41
bahwa ada 11 orang (36,67%) yang mendapat nilai 7, ada 17 orang (56,67%) yang
mendapat nilai 8, ada 2 orang (6,60%) yang mendapat nilai 9 dan tidak seorang
Hal ini menunjukan bahwa secara umum Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2
menyelesaikan gambar hingga selesai dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari
besarnya jumlah Siswa yang mendapat nilai 7,8,9 dan tidak seorangpun yang
Berdasakan skor hasil belajar Siswa yang diperoleh setelah proses belajar
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sanggar Kabupaten Bima berada pada kategori
tinggi.
langsung pada materi menggambar model pada Siswa kelas VIII SMP
Tes hasil kemampuan proses menggambar model Siswa kelas VIII SMP
menggambar model Siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sanggar Kabupaten Bima
mengalami Peningkatan
pembelajaran langsung berdasarkan hal tes utama setiap siklus akan disajikan
Tabel 10.
Distribusi Tes Akhir pada Siklus II hasil Belajar Menggambar Model Siswa
Kelas VIII SMP Negeri 2 Sanggar Kabupaten Bima Tahun 2015
NO Hasil Tes Jumlah Skor
Siswa Ideal Tertiggi Terendah Rata-rata
1 Siklus I 30 100 67 46 56,50
2 Siklus II 30 100 86 60 73,00
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa skor rata-rata hasil belajar
menggambar model pada Siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sanggar Kabupaten
Bima yang dilaksanakan dalam dua siklus mengalami peningkatan dari skor rata-
rata Siklus I sebesar 56,50 menjadi 73,00 pada Siklus II dari skor ideal 100 yang
mungkin dicapai.
Dari hasil ini menunjukkan adanya peningkatan skor rata-rata hasil belajar
menggambar model pada Siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sanggar Kabupaten
B. Pembahasan
berakhirnya siklus Itercatat sejumlah perubahan yang terjadi pada Siswa yaitu:
yang aktif pada saat proses menggambar model pada siklus I yaitu sekitar 10-
12 orang Siswa.
model Siswa lainnya berkisar 8-10 orang Siswa, hal ini menunjukan Siswa
4) Proses Siswa untuk menyelesaikan gambar model dengan benar pada Siklus
ini masih terbatas pada Siswa yang tergolong pintar yaitu sekitar 1-3 orang
Siswa.
tidak hadir selama pelaksanaan proses belajar pada siklus I ini. Akan tetapi
masih ada sekitar 5-7 Siswa yang melakukan kegiatan lain pada saat
sikap Siswa dalam proses belajar mengajar menggambar model pada Siswa
orang (6,67%) yang mendapat nilai 5 kebawa, ada 4 orang (13,33%) yang
44
mendapat nilai 6, ada 8 orang (26,67%) yang mendapat nilai 7, ada 12 orang
(40%) yang mendapat nilai 8 dan 4 orang (13,33%) yang mendapat nilai 9.
Hal ini menunjukan bahwa secara umum Siswa kelas VIII SMP Negeri 2
kurang bagus. Hal ini dapat dilihat besarnya jumlah Siswa yang mendapat nilai 5,
a. Perhatian Siswa terhadap proses belajar mengajar semakin meningkat. Hal ini
ditandai dengan jumlah Siswa yang aktif pada saat pembahasan contoh soal
semakin sekitar 18-22 orang Siswa. Selain itu perhatian Siswa dalam
gambar model dengan benar berkisar 8-10 orang Siswa dan tidak lagi terbatas
lainya. Hal tersebut memberikan perubahan kepada jumlah Siswa yang masih
I yaitu tinggal 2 orang Siswa. Hal ini juga menyebabkan kemampuan Siswa
d. Kehadiran Siswa pada siklus ini hampir mencapai 100%, itupun Siswa yang
tidak hadir dengan alasan tertentu yaitu hanya pada pertemuan I yang tidak
hadir 1 orang secarah keseluruhan, Siswa yang melakukan kegiatan lain pada
Bima, menunjukan ada 2 orang (6,66%) yang mendapat nilai 6, ada 8 orang
(26,67%) yang mendapat nilai 7, ada14 orang (46,67%) yang mendapat nilai 8,
Hal ini menunjukkan bahwa secara umum Siswa kelas VIII SMP Negeri 2
dalam proses belajar mengajar menggambar model Siswa kelas VIII SMP Negeri
mendapat nilai 7, ada 16 orang (55,33%) yang mendapat nilai 8, ada 2 orang
(6,67%) yang mendapat nilai 9, dan tidak seorangpun yang mendapa 6 dan 5
kebawah.Hal ini menunjukkan bahwa secara umum siswa kelas VIII SMP Negeri
2 Sanggar Kabupaten Bima terhadap penilaian refleksi Siswa dalam proses belajar
sudah bagus juga masih ditemukan beberapa masalah yang perlu diperhatikan hal-
langsung. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan jumlah Siswa yang aktif
ini dilihat semakin kurangnya Siswa yang melakukan kegiatan lain selama
diciptakan sangat menarik karena Siswa bebas berinteraksi antara guru dan
c. Percaya diri demikian juga halnya dengan rasa percaya diri Siswa meningkat
selama mengikuti dua siklus dam proses belajar mengajar dengan model
mereka tidak yakin tidak dapat menyelesaikan gambar model yang diberikan
pandangan Siswa yang demikian semakin berkurang. Hal ini bisah terlihat
d. Interaksi Siswa dengan Siswa, Siswa dengan guru dari pengamatan yang
membentuk temanya yang masih kurang, maka tercipta interaksi antara Siswa
temanya jika tidak sepaham yang diketahuinya. Oleh karena itu, kondisi ini
menimbulkan interaksi antar guru dengan Siswa berjalan dengan baik dan
maksimal.
48
BAB V
A. Kesimpulan
pada Siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sanggar Kabupaten Bima, maka berikut ini
VIII SMP Negeri 2 Sanggar Kabupaten Bima dengan siklus I dan siklus II
menggambar model pada Siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sanggar Kabupaten
Bima cukup mampu menggambar model. Ini ditandai dengan skor rata-rata
Siswa dalam tes gambar blok dan plakat yang mendapat nilai 6 sebanyak 6
dengan baik.
adalah kurangnya kelengkapan bahan dan alat yang dimiliki oleh setiap
Siswa, karena hanya sebagian dari Siswa yang memiliki kelengkapan alat dan
48
49
bahan menggambar atau pada kisaran 23,35% dari 30 siswa SMP Negeri 2
B. Saran
lengkap.
tempat wisata dan lain-lain guna memberi suasana dan perbandingan dalam
melihat objek gambar model sehingga proses belajar mengajar menjadi tidak
kesulitan dalam menyediakan alat gambar tersebut. Hal ini dilakukan agar
terhadap seni.
50
DAFTAR PUSTAKA
Aprianto, Veri. 2004 Carah Mudah Menggambar Pensil. Jakarta. Kawan Pustaka
Kallo Nurdin, 1986. Dasar-Dasar Ujung Pandang. SPBS IKIP Ujung Pandang
Moeliono, A,M. 1988. Kamus Besar Indonesia Edisi Pertama. Jakarta Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Sukaryono, Eddy dkk. 1989. Seni Rupa, Untuk SMP Kelas VII. Surakarta:
Widyaaduta
Verlags gesell schaft, Koneman. 1999. Drawing For Beginners. Strabe: boner
viii
Irawan. Dilahirkan di desa Piong Kecematan Sanggar
tahun 1995, melanjutkan di SDN 2 Piong Tamat tahun 2002, tahun 2002
melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 2 Sanggar Tamat tahun 2005, tahun 2005
masuk di SMAN 1 Sanggar tamat tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis
melanjutkan pendidikan di Program Studi Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu