Anda di halaman 1dari 25

BATAS‐BATAS 

ATTERBERG
(ATTERBERG LIMITS)

TUGAS BESAR I MEKANIKA TANAH 1 Fajar Priliantoro 41121110002 Dosen : Ir. Desiana Vidayanti, M.T.


‐‐?

Suatu hal penting pada tanah berbutir halus adalah sifat plastisitasnya. Bergantung
pada kadar air, tanah dapat berbentuk cair, plastis, semi padat, atau padat.

Kedudukan fisik tanah berbutir halus pada kadar air tertentu disebut Konsistensi.

TUGAS BESAR I MEKANIKA TANAH 1 Fajar Priliantoro 41121110002 Dosen : Ir. Desiana Vidayanti, M.T.


‐‐

Atterberg (1911) memberikan cara untuk menggambarkan batas‐batas konsistensi


dari tanah berbutir halus dengan mempertimbangkan kandungan Kadar Air Tanah.

Batas‐batas tersebut adalah :

• Batas Cair (Liquid Limit)


• Batas Plastis (Plastic Limit)
• Batas Susut (Shrinkage Limit)

Untuk mendapatkan nilai batas‐batas tersebut perlu dilakukan pengujian di


laboratorium dengan suatu metode pengujian tertentu.

TUGAS BESAR I MEKANIKA TANAH 1 Fajar Priliantoro 41121110002 Dosen : Ir. Desiana Vidayanti, M.T.


Mengapa perlu dilakukan penyelidikan tanah?

Gambar Batas‐Batas Atterberg

TUGAS BESAR I MEKANIKA TANAH 1 Fajar Priliantoro 41121110002 Dosen : Ir. Desiana Vidayanti, M.T.


BATAS CAIR (Liquid Limit)

Apa itu Batas Cair?

Batas Cair (LL) adalah kadar air tanah, dalam persentase, pada batas antara keadaan cair dan
keadaan plastis, yaitu batas atas dari daerah plastis. Batas cair biasanya ditentukan dari
pengujian Casagrande

Standard metode pengujian

SNI 1967 : 2008 Cara uji penentuan batas cair tanah

TUGAS BESAR I MEKANIKA TANAH 1 Fajar Priliantoro 41121110002 Dosen : Ir. Desiana Vidayanti, M.T.


PERALATAN DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN :
• Alat Cassagrande
• Cawan
• Gelas ukur
• Spatula
• Alat pembuat alur (grooving tool)
• Timbangan
• Oven pengering
• Tanah yang lolos saringan No. 40
• Air suling

TUGAS BESAR I MEKANIKA TANAH 1 Fajar Priliantoro 41121110002 Dosen : Ir. Desiana Vidayanti, M.T.


LANGKAH PENGUJIAN
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Ambil sampel tanah lolos saringan no. 40 sekitar 100 gr, lalu tambahkan air hingga menjadi pasta.
3. Letakkan pasta tanah pada alat casagrande.
4. Buat alur pada tanah dengan menggunakan grooving tool.
5. Putar alat casagrande dengan kecepatan 2 putaran/detik, hingga alur tanah tadi menutup
sepanjang 12,7 mm (0,5 inch).
6. Catat jumlah ketukan yang terjadi untuk mencapai kondisi tersebut.
7. Ambil sampel tanah dari alat casagrande, timbang berat basahnya.
8. Kemudian oven selama 24 jam, dan timbang berat keringnya.
9. Hitung nilai kadar airnya.
10. Lakukan hingga mendapatkan 4 data pengujian ( 2 data < 25 pukulan; 2 data > 25 pukulan)

Batas Cair (LL) = Kadar air tanah dimana apabila dibuat goresan pada tanah tersebut 
dengan grooving tool akan menutup pada 25 kali pukulan.

TUGAS BESAR I MEKANIKA TANAH 1 Fajar Priliantoro 41121110002 Dosen : Ir. Desiana Vidayanti, M.T.


GRAFIK HUBUNGAN KADAR AIR & JUMLAH PUKULAN 

Kurva untuk menetukan batas cair lempung


(sumber : Hardiyatmo, 2010)

TUGAS BESAR I MEKANIKA TANAH 1 Fajar Priliantoro 41121110002 Dosen : Ir. Desiana Vidayanti, M.T.


BATAS PLASTIS (Plastic Limit)

Apa itu Batas Plastis?

Batas Plastis (PL) adalah kadar air saat perubahan kondisi tanah dari plastis menjadi
semiplastis. Batas ini dicapai ketika tanah tidak lagi lentur dan menjadi hancur di bawah
tekanan. Antara batas cair dan batas plastis disebut range of plasticity.

Standard metode pengujian

SNI 1966 : 2008 Cara uji penentuan batas plastis dan indeks plastisitas tanah

TUGAS BESAR I MEKANIKA TANAH 1 Fajar Priliantoro 41121110002 Dosen : Ir. Desiana Vidayanti, M.T.


PERALATAN DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN :
• Prong plate
• Cawan porselin
• Monel dish
• Cristalizing dish : ‐ dish (dia. 5 cm), overflow dish (dia. 9 cm)
• Spatula
• Gelas ukur
• Timbangan
• Tanah yang lolos saringan No. 40
• Air suling

TUGAS BESAR I MEKANIKA TANAH 1 Fajar Priliantoro 41121110002 Dosen : Ir. Desiana Vidayanti, M.T.


LANGKAH PENGUJIAN
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Ambil sampel tanah lolos saringan no. 40 sekitar 20 gr, lalu tambahkan air hingga menjadi pasta.
3. Tanah digulung‐gulungkan di atas kaca sampai mencapai ukuran diameter 3,2 mm. dan retak‐
retak.
4. Apabila saat ukuran > 3 mm sudah retak‐retak, tambahkan air. Apabila saat ukuran < 3 mm sudah
retak‐retak, tambahkan tanah.
5. Untuk tanah yang retak‐retak pada 3 mm, ambil sampel tanah tersebut dan timbang berat
basahnya.
6. Oven selama 24 jam kemudian timbang berat keringnya.
7. Hitung nilai kadar airnya.

Batas Plastis (PL) = Kadar air tanah dimana apabila tanah tersebut digulung sampai
dengan diameter 3,2 mm mulai terjadi retak‐retak.

TUGAS BESAR I MEKANIKA TANAH 1 Fajar Priliantoro 41121110002 Dosen : Ir. Desiana Vidayanti, M.T.


BATAS SUSUT (Shrinkage Limit)

Apa itu Batas Susut?

Batas Susut (SL) adalah keadaan dimana kadar air pada kedudukan antara daerah semi padat
dan padat, yaitu presentase kadar air dimana pengurangan kadar air selanjutnya tidak
mengakibatkan perubahan volume tanah.

Standard metode pengujian

SNI 3422 : 2008 Cara uji penentuan batas susut tanah

TUGAS BESAR I MEKANIKA TANAH 1 Fajar Priliantoro 41121110002 Dosen : Ir. Desiana Vidayanti, M.T.


PERALATAN DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN :
• Cawan ; Cawan susut ; dan Cawan pencampur
• Pisau perata
• Alat pengukur volume tanah :
‐ Air raksa
‐ Plat kaca
‐ Gelas ukur
• Timbangan
• Oven pengering
• Saringan No. 40
• Kuas dan oli
• Sarung tangan
• Tanah yang lolos saringan No. 40
• Air suling

TUGAS BESAR I MEKANIKA TANAH 1 Fajar Priliantoro 41121110002 Dosen : Ir. Desiana Vidayanti, M.T.


LANGKAH PENGUJIAN
Tahap I (kadar air)
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Ambil sampel tanah lolos saringan no. 40 sekitar 20 gr, lalu tambahkan air hingga menjadi pasta.
3. Timbang berat cawan, kemudian masukan pasta (tanah basah) kedalam cawan sampai penuh,
ratakan permukaannya dengan mengunakan pisau perata. Timbang dan catat beratnya.
4. Masukkan cawan + tanah basah kedalam oven pengering bersuhu 110oC sampai kering.
5. Timbang berat cawan + tanah kering.

TUGAS BESAR I MEKANIKA TANAH 1 Fajar Priliantoro 41121110002 Dosen : Ir. Desiana Vidayanti, M.T.


LANGKAH PENGUJIAN
Tahap II (batas susut)
1. Timbang berat cawan susut.
2. Masukkan air raksa kedalam cawan susut sampai rata permukaan, kemudian timbang beratnya.
3. Timbang berat cawan pencampur.
4. Masukan cawan susut berisi air raksa kedalam cawan pencampur.
5. Ambil sampel tanah kering, kemudian masukan kedalam cawan susut yang berisi air raksa.
6. Tekan sampel tanah kering dengan menggunakan plat kaca sampai air raksa melimpah keluar dari
cawan susut.
7. Timbang dan catat berat air raksa yang melimpah kedalam cawan pencampur.

Batas Susut (SL) = Kadar air tanah dimana tanah yang bersangkutan volumenya tidak
akan berubah walaupun dipanasi lebih lanjut.

TUGAS BESAR I MEKANIKA TANAH 1 Fajar Priliantoro 41121110002 Dosen : Ir. Desiana Vidayanti, M.T.


PERHITUNGAN

𝐖𝟐 𝐖𝟑
𝐊𝐚𝐝𝐚𝐫 𝐀𝐢𝐫, 𝐖 % 𝐱 𝟏𝟎𝟎%
𝐖𝟑 𝐖𝟏
Berat Cawan, W1 (gr)
Berat Cawan + tanah basah, W2 (gr)
Berat Cawan + tanah kering, W3 (gr)

𝐖𝟒 𝐖𝟓
𝐏𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐊𝐚𝐝𝐚𝐫 𝐀𝐢𝐫, ∆𝑾 % 𝐱 𝟏𝟎𝟎%
𝟏, 𝟑𝟔. 𝐖𝟑 𝐖𝟏
Berat Air Raksa yang memenuhi cawan susut, W4 (gr)
Berat Air Raksa yang terlimpah keluar akibat tanah kering, W5 (gr)

𝐖𝟒 𝐖𝟓
𝐁𝐚𝐭𝐚𝐬 𝐒𝐮𝐬𝐮𝐭, 𝐒𝐋 % 𝐖 𝐱 𝟏𝟎𝟎%
𝟏, 𝟑𝟔. 𝐖𝟑 𝐖𝟏

𝐖 ∆𝑾

TUGAS BESAR I MEKANIKA TANAH 1 Fajar Priliantoro 41121110002 Dosen : Ir. Desiana Vidayanti, M.T.


INDEKS PLASTIS (Plasticity Index)

Apa itu Indeks Plastisitas?

Indeks Plastisitas (PI) adalah selisih batas cair (LL) dan batas plastis (PL)
𝑷𝑰 𝑳𝑳 𝑷𝑳
Jika tanah mempunyai nilai PI tinggi, maka tanah tersebut mengandung banyak lempung.
Jika tanah mempunyai nilai PI rendah, maka tanah tersebut mengandung banyak lanau.
Sedikit pengurangan kadar air berakibat tanah menjadi kering
Nilai Indeks Plastisitas dan Macam Tanah (Jumikis,1962)
PI Sifat Macam tanah Kohesi
0 Non Plastis Pasir Non kohesif
<7 Plastisitas rendah Lanau Kohesif sebagian
7 – 17 Plastisitas sedang Lempung berlanau Kohesif
> 7 Plastisitas tinggi Lempung Kohesif
(sumber : Hardiyatmo, 2010)

TUGAS BESAR I MEKANIKA TANAH 1 Fajar Priliantoro 41121110002 Dosen : Ir. Desiana Vidayanti, M.T.


INDEKS CAIR (Liquidity Index)

Apa itu Indeks Cair?

Indeks Cair (LI) adalah kadar air relatif pada kedudukan plastis dan cair.

𝐖𝐍 𝐏𝐋 𝐖𝐍 𝑷𝑳
𝐋𝐈
𝐋𝐋 𝐏𝐋 𝐏𝐈

Untuk lapisan tanah asli dalam kedudukan Plastis, nilai LL WN PL
Jika kadar air bertambah dari LL menuju PL, maka nilai LI bertambah dari 0 sampai 1

Tanah asli dengan WN PL akan mempunyai nilai LI 1
Tanah asli dengan WN PL akan mempunyai nilai LI 1 atau negatif

TUGAS BESAR I MEKANIKA TANAH 1 Fajar Priliantoro 41121110002 Dosen : Ir. Desiana Vidayanti, M.T.


SOAL LATIHAN

Hasil batas‐batas Atterberg pada suatu contoh tanah memberikan hasil seperti pada
tabel berikut ini :

a. Tentukan batas cair tanah tersebut.


b. Tentukan batas plastis tanah persebut.
c. Berapakah Indeks Plastisitas tanah tersebut?
d. Jika kadar air natural untuk tanah tersebut di lapangan sebesar 27%, tentukan harga LI tanah tersebut. Serta prediksikan keadaan tanah
tersebut di lapangan.

TUGAS BESAR I MEKANIKA TANAH 1 Fajar Priliantoro 41121110002 Dosen : Ir. Desiana Vidayanti, M.T.


SOAL LATIHAN
PENYELESAIAN :

a. Tentukan batas cair tanah tersebut.


Dari data hasil pengujian batas cair, diketahui data sebagai berikut :

No. Pengujian 1a 1b 2a 2b 3a 3b 4a 4b 5a 5b

Jumlah ketukan 17 21 26 30 34
Massa Basah total (tanah + cawan), W1 (gr)  9,35 9,68 13,69 12,16 10,11 9,27 10,31 11,08 11,50 9,59
Massa Basah kering (tanah + cawan), W2 (gr)  8,79 9,20 11,35 10,19 8,67 8,02 8,84 9,42 9,78 8,31
Massa Cawan, W3 (gr)  7,11 7,77 4,05 4,05 4,10 4,07 4,10 4,10 4,07 4,05
Berat Air, Ww = W1 – W2 (gr)  0,56 0,48 2,34 1,97 1,44 1,25 1,47 1,66 1,72 1,28
Berat Tanah Kering, WS = W2 – W3 (gr)  1,68 1,43 7,3 6,14 4,57 3,95 4,74 5,32 5,71 4,26

Kadar Air, W =  x 100%  33,33 33,57 32,05 32,08 31,51 31,65 31,01 31,20 30,12 30,05

Kadar Air rata‐rata 33,45 32,07 31,58 31,11 30,08

Setelah nilai kadar air rata‐rata diketahui, langkah berikutnya adalah menggambarkan hubungan antara jumlah ketukan dan kadar air
untuk mendapatkan kurva aliran (flow curve) nya.

TUGAS BESAR I MEKANIKA TANAH 1 Fajar Priliantoro 41121110002 Dosen : Ir. Desiana Vidayanti, M.T.


SOAL LATIHAN
PENYELESAIAN :

Nilai batas cair (LL) = 31,6%

Dari kurva aliran (flow curve), didapatkan nilai LL = 31,6%

TUGAS BESAR I MEKANIKA TANAH 1 Fajar Priliantoro 41121110002 Dosen : Ir. Desiana Vidayanti, M.T.


SOAL LATIHAN
PENYELESAIAN :

b. Tentukan batas plastis tanah tersebut.


Dari data hasil pengujian batas plastis, diketahui data sebagai berikut :

No. Pengujian Pengujian 1 Pengujian 2

Nomor Cawan A B C D
Massa Basah total, W1 (gr)  6,32 6,56 6,54 6,36

Massa Kering total, W2 (gr)  5,94 6,15 6,12 5,97


Massa Cawan (gr) 
Massa Cawan (gr)  4,06 4,10 4,07 4,05

Berat Air, WW = W1 ‐ W2 (gr)  0,38 0,41 0,42 0,39


Berat Tanah Kering, WS = W2 ‐ W3 (gr)  1,88 2,05 2,05 1,92
Kadar Air, W = Ww/Ws x 100% 
Kadar Air, W = Ww/Ws x 100% (%) 20,21 20,00 20,49 20,31
Kadar Air rata‐rata  20,25

Dari hasil perhitungan, didapatkan nilai PL = 20,25%

TUGAS BESAR I MEKANIKA TANAH 1 Fajar Priliantoro 41121110002 Dosen : Ir. Desiana Vidayanti, M.T.


SOAL LATIHAN
PENYELESAIAN :

c. Berapakah indeks plastisitas tanah tersebut?


𝑃𝐼 𝐿𝐿 𝑃𝐿
31,60% 20,25%
11,35%

d. Jika kadar air natural untuk tanah tersebut di lapangan sebesar 27%, tentukan harga LI tanah tersebut. Serta prediksikan keadaan
tanah tersebut di lapangan.

𝐿𝐼
% , %
, %
, %
, %

59,47% 𝟎, 𝟓𝟗
Jika dilihat dari nilai LL, WN, PL, dan PI → nilai LL > WN > PL, maka dapat diprediksikan bahwa tanah tersebut berkedudukan Plastis

TUGAS BESAR I MEKANIKA TANAH 1 Fajar Priliantoro 41121110002 Dosen : Ir. Desiana Vidayanti, M.T.


TERIMA KASIH

TUGAS BESAR I MEKANIKA TANAH 1 Fajar Priliantoro 41121110002 Dosen : Ir. Desiana Vidayanti, M.T.


DAFTAR PUSTAKA

Hardiyatmo, Hary Christady. 2017. Mekanika Tanah 1 Edisi ke Tujuh. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press

Das, B.M and Khaled Sobhan. 2018. Principles of Geotechnical Engineering Ninth Edition. Boston. Cengage Learning. 

Anda mungkin juga menyukai