ATTERBERG
(ATTERBERG LIMITS)
Suatu hal penting pada tanah berbutir halus adalah sifat plastisitasnya. Bergantung
pada kadar air, tanah dapat berbentuk cair, plastis, semi padat, atau padat.
Kedudukan fisik tanah berbutir halus pada kadar air tertentu disebut Konsistensi.
Gambar Batas‐Batas Atterberg
Batas Cair (LL) adalah kadar air tanah, dalam persentase, pada batas antara keadaan cair dan
keadaan plastis, yaitu batas atas dari daerah plastis. Batas cair biasanya ditentukan dari
pengujian Casagrande
Standard metode pengujian
Batas Cair (LL) = Kadar air tanah dimana apabila dibuat goresan pada tanah tersebut
dengan grooving tool akan menutup pada 25 kali pukulan.
Batas Plastis (PL) adalah kadar air saat perubahan kondisi tanah dari plastis menjadi
semiplastis. Batas ini dicapai ketika tanah tidak lagi lentur dan menjadi hancur di bawah
tekanan. Antara batas cair dan batas plastis disebut range of plasticity.
Standard metode pengujian
SNI 1966 : 2008 Cara uji penentuan batas plastis dan indeks plastisitas tanah
Batas Plastis (PL) = Kadar air tanah dimana apabila tanah tersebut digulung sampai
dengan diameter 3,2 mm mulai terjadi retak‐retak.
Batas Susut (SL) adalah keadaan dimana kadar air pada kedudukan antara daerah semi padat
dan padat, yaitu presentase kadar air dimana pengurangan kadar air selanjutnya tidak
mengakibatkan perubahan volume tanah.
Standard metode pengujian
Batas Susut (SL) = Kadar air tanah dimana tanah yang bersangkutan volumenya tidak
akan berubah walaupun dipanasi lebih lanjut.
𝐖𝟐 𝐖𝟑
𝐊𝐚𝐝𝐚𝐫 𝐀𝐢𝐫, 𝐖 % 𝐱 𝟏𝟎𝟎%
𝐖𝟑 𝐖𝟏
Berat Cawan, W1 (gr)
Berat Cawan + tanah basah, W2 (gr)
Berat Cawan + tanah kering, W3 (gr)
𝐖𝟒 𝐖𝟓
𝐏𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐊𝐚𝐝𝐚𝐫 𝐀𝐢𝐫, ∆𝑾 % 𝐱 𝟏𝟎𝟎%
𝟏, 𝟑𝟔. 𝐖𝟑 𝐖𝟏
Berat Air Raksa yang memenuhi cawan susut, W4 (gr)
Berat Air Raksa yang terlimpah keluar akibat tanah kering, W5 (gr)
𝐖𝟒 𝐖𝟓
𝐁𝐚𝐭𝐚𝐬 𝐒𝐮𝐬𝐮𝐭, 𝐒𝐋 % 𝐖 𝐱 𝟏𝟎𝟎%
𝟏, 𝟑𝟔. 𝐖𝟑 𝐖𝟏
𝐖 ∆𝑾
Indeks Plastisitas (PI) adalah selisih batas cair (LL) dan batas plastis (PL)
𝑷𝑰 𝑳𝑳 𝑷𝑳
Jika tanah mempunyai nilai PI tinggi, maka tanah tersebut mengandung banyak lempung.
Jika tanah mempunyai nilai PI rendah, maka tanah tersebut mengandung banyak lanau.
Sedikit pengurangan kadar air berakibat tanah menjadi kering
Nilai Indeks Plastisitas dan Macam Tanah (Jumikis,1962)
PI Sifat Macam tanah Kohesi
0 Non Plastis Pasir Non kohesif
<7 Plastisitas rendah Lanau Kohesif sebagian
7 – 17 Plastisitas sedang Lempung berlanau Kohesif
> 7 Plastisitas tinggi Lempung Kohesif
(sumber : Hardiyatmo, 2010)
Indeks Cair (LI) adalah kadar air relatif pada kedudukan plastis dan cair.
𝐖𝐍 𝐏𝐋 𝐖𝐍 𝑷𝑳
𝐋𝐈
𝐋𝐋 𝐏𝐋 𝐏𝐈
Untuk lapisan tanah asli dalam kedudukan Plastis, nilai LL WN PL
Jika kadar air bertambah dari LL menuju PL, maka nilai LI bertambah dari 0 sampai 1
Tanah asli dengan WN PL akan mempunyai nilai LI 1
Tanah asli dengan WN PL akan mempunyai nilai LI 1 atau negatif
Hasil batas‐batas Atterberg pada suatu contoh tanah memberikan hasil seperti pada
tabel berikut ini :
No. Pengujian 1a 1b 2a 2b 3a 3b 4a 4b 5a 5b
Jumlah ketukan 17 21 26 30 34
Massa Basah total (tanah + cawan), W1 (gr) 9,35 9,68 13,69 12,16 10,11 9,27 10,31 11,08 11,50 9,59
Massa Basah kering (tanah + cawan), W2 (gr) 8,79 9,20 11,35 10,19 8,67 8,02 8,84 9,42 9,78 8,31
Massa Cawan, W3 (gr) 7,11 7,77 4,05 4,05 4,10 4,07 4,10 4,10 4,07 4,05
Berat Air, Ww = W1 – W2 (gr) 0,56 0,48 2,34 1,97 1,44 1,25 1,47 1,66 1,72 1,28
Berat Tanah Kering, WS = W2 – W3 (gr) 1,68 1,43 7,3 6,14 4,57 3,95 4,74 5,32 5,71 4,26
Kadar Air, W = x 100% 33,33 33,57 32,05 32,08 31,51 31,65 31,01 31,20 30,12 30,05
Setelah nilai kadar air rata‐rata diketahui, langkah berikutnya adalah menggambarkan hubungan antara jumlah ketukan dan kadar air
untuk mendapatkan kurva aliran (flow curve) nya.
Nomor Cawan A B C D
Massa Basah total, W1 (gr) 6,32 6,56 6,54 6,36
d. Jika kadar air natural untuk tanah tersebut di lapangan sebesar 27%, tentukan harga LI tanah tersebut. Serta prediksikan keadaan
tanah tersebut di lapangan.
𝐿𝐼
% , %
, %
, %
, %
59,47% 𝟎, 𝟓𝟗
Jika dilihat dari nilai LL, WN, PL, dan PI → nilai LL > WN > PL, maka dapat diprediksikan bahwa tanah tersebut berkedudukan Plastis
Das, B.M and Khaled Sobhan. 2018. Principles of Geotechnical Engineering Ninth Edition. Boston. Cengage Learning.