Anda di halaman 1dari 5

KEWIRAUSAHAAN

“VOCATIONAL ENTERPRENEURSHIP”
Dosen Pengampu :

Putu Nuniek Hutnaleonita,SE.M.Si

OLEH :

I Gusti Ngurah Semardika

NIM : 2002022573

VB Akuntansi Pagi

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI, BISNIS DAN PARIWISATA
UNIVERSITAS HINDU INDONESIA
DENPASAR
2022/2023
1.1 Pengertian Vocational Entrepreneurship
Kecakapan vokasional (vocational skill/VS) seringkali disebut pula dengan
“kecakapan kejuruan”, artinya kecakapan yang dikaitkan dengan bidang pekerjaan tertentu
yang terdapat di masyarakat. Kecakapan vokasional lebih cocok bagi siswa yang akan
menekuni pekerjaan yang lebih mengandalkan keterampilan psikomotor dari pada kecakapan
berpikir ilmiah. Oleh karena itu, kecakapan vokasional lebih cocok bagi siswa SMK, kursus
keterampilan atau program diploma.
Kecakapan vokasional mempunyai dua bagian, yaitu: kecakapan vokasional dasar
(basic vocational skill) dan kecakapan vokasional khusus (occupational skill) yang sudah
terkait dengan bidang pekerjaan tertentu. Berikut ini adalah penjabarannya:
1. Kecakapan dasar vokasional, mencakup antara melakukan gerak dasar, menggunakan
alat sederhana diperlukan bagi semua orang yang menekuni pekerjaan manual (misalnya
palu, obeng dan tang), dan kecakapan membaca gambar sederhana. Di samping itu,
kecakapan vokasional dasar mencakup aspek sikap taat asas, presisi, akurasi dan tepat
waktu yang mengarah pada perilaku produktif .
2. Kecakapan vokasional khusus, hanya diperlukan bagi mereka yang akan menekuni
pekerjaan yang sesuai. Misalnya menservis mobil bagi yang menekuni pekerjaan di
bidang otomotif, meracik bumbu bagi yang menekuni pekerjaan di bidang tata boga, dan
sebagainya. Namun demikian, sebenarnya terdapat satu prinsip dasar dalam kecakapan
vokasional, yaitu menghasilkan barang atau menghasilkan jasa.
Kecakapan akademik dan kecakapan vokasional sebenarnya hanyalah penekanan.
Bidang pekerjaan yang menekankan keterampilan manual, dalam batas tertentu juga
memerlukan kecakapan akademik. Demikian sebaliknya, bidang pekerjaan yang menekankan
kecakapan akademik, dalam batas tertentu juga memerlukan kecakapan vokasional. Bahkan
antara GLS , AS dan VS terjadi saling terkait dan tumpang tindih. Pada Gambar 3 terlihat
tumpang tindih itu. Bagian tumpang tindih antara GLS dengan AS, seringkali disebut
kecakapan akademik dasar (basic academic skill) , bagian tumpang tindih antara GLS dan VS
sering disebut dengan kecakapan vokasional dasar (basic vocational skill) , dan tumpang
tindih antara AS dan VS sering disebut dengan kecakapan vokasional berbasis akademik
(science based vocational skill).

1.2 Berbagai Bidang Keahlian Kejuruan


Berikut ini adalah macam-macam bidang keahlian kejuruan:
1. Bidang usaha ekstraktif
Bidang usaha ekstraktif adalah kegiatan produksi yang bergerak di bidang pengambilan
atau pemanfaatan sumber daya alam secara langsung tanpa diolah terlebih dahulu
Misalnya, penambang yang mengambil hasil tambang atau nelayan yang menangkap
ikan di laut. Nelayan menangkap ikan merupakan salah satu contoh kegiatan produksi
ekstraktif.
2. Bidang usaha agraris
Bidang usaha agraris adalah kegiatan produksi yang bergerak di bidang pengolahan atau
pengelolaan tanah. Contohnya, petani yang mengolah tanah untuk dijadikan sawah atau
kebun.
3. Bidang usaha industri
Bidang usaha industri, adalah kegiatan produksi yang bergerak di bidang pengolahan
bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Misalnya, industri
pengolahan kapas menjadi benang, industri otomotif, dan kerajinan.
4. Bidang usaha perdagangan
Bidang usaha perdagangan adalah kegiatan produksi yang bersifat menambah nilai guna
barang dengan cara menjual barang dari produsen ke konsumen. Suatu barang akan lebih
berguna bila berada di tempat yang lebih membutuhkan, maka sebenarnya kegiatan niaga
pun termasuk kegiatan produksi. Seperti sayuran di desa diangkut ke kota yang lebih
membutuhkan atau barang yang tersimpan digudang pabrik akan lebih bermanfaat bila
disalurkan atau dijual kepada konsumen yang lebih membutuhkan. Contoh usaha
produksi di bidang perdagangan antara lain: toko kelontong, agen koran, atau
supermarket.
5. Bidang usaha jasa
Bidang usaha jasa adalah kegiatan produksi yang bergerak di bidang jasa dan pelayanan.
Misalnya bank, pos, agen perjalanan, restoran, rumah sakit, dan bengkel. Bengkel motor
merupakan salah satu kegiatan produksi di bidang jasa

Kegiatan produksi tidak dilaksanakan tanpa ada faktor-faktor produksi atau sumber
daya ekonomi. Faktor produksi dapat dibedakan menjadi 4 faktor produksi, yaitu faktor alam,
tenaga kerja, faktor modal dan kewirausahaan. Faktor produksi alam dan tenaga kerja disebut
faktor produksi asli, sedangkan faktor produksi modal dan kewirausahaan disebut faktor
produksi turunan. Faktor alam dan tenaga kerja disebut faktor produksi asli karena dengan
dua faktor tersebut, manusia sudah dapat menghasilkan barang.
1.3 Hubungan antara Bidang Keahlian dan Bakat dengan Jenis Usaha
Keahlian adalah kemampuan seseorang untuk melakukan sesuatu yang sifatnya
spesifik, fokus namun dinamis yang membutuhkan waktu tertentu untuk mempelajarinya dan
dapat dibuktikan. Skill apapun dapat dipelajari namun membutuhkan dedikasi yang kuat
untuk mempelajari ilmu tersebut seperti perlunya mental positif, semangat motivasi, waktu
dan terkadang uang.
Bakat (aptitude) mengandung makna kemampuan bawaan yang merupakan potensi
(potential ability) yang masih perlu pengembangan dan latihan lebih lanjut. Karena sifatnya
yang masih potensial, bakat memerlukan ikhtiar pengembangan dan pelatihan secara serius
dan sistematis agar dapat terwujud. Bakat berbeda dengan kemampuan (ability) yang
mengandung makna sebagai daya untuk melakukan sesuatu, sebagai hasil pembawaan dan
latihan. Bakat juga berbeda dengan kapasitas yaitu kemampuan yang dapat dikembangkan di
masa yang akan datang apabila latihan dilakukan secara optimal.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Bakat merupakan kemampuan bawaan, sebagai potensi yang masih perlu dikembangkan
dan dilatih agar dapat terwujud.
2. Bakat tidaklah diturunkan semata, tetapi merupakan interaksi dari faktor keturunan dan
faktor lingkungan, artinya dibawa sejak lahir berupa potensi dan berkembang melalui
proses belajar, dan memiliki ciri khusus.
3. Orang yang berbakat dalam bidang tertentu diperkirakan akan mampu mencapai prestasi
tinggi dalam bidang itu. Jadi prestasi sebagai perwujudan bakat dan kemampuan.
4. Bakat mencakup ciri-ciri lain yang dapat memberi kondisi atau suasana memungkinkan
bakat tersebut terealisasi, termasuk inteligensi, interes (minat), kepribadian, dan
keterampilan khusus. “Bakat adalah suatu kapasitas untuk belajar sesuatu”. Arti kapasitas
adalah potensi kemampuan untuk berkembang.
Bakat khusus (talent) adalah kemampuan bawaan berupa potensi khusus dan jika
memperoleh kesempatan berkembang dengan baik, akan muncul sebagai kemampuan khusus
dalam bidang tertentu sesuai potensinya. Klasifikasi jenis-jenis bakat khusus, yaitu :
1. Bakat akademik khusus.
Bakat akademik khusus misalnya bakat untuk bekerja dalam angka-angka (numerik),
seperti logika bahasa, dan sejenisnya.
2. Bakat kreatif – produktif.
Bakat khusus dalam bidang kreatif – produktif artinya bakat dalam menciptakan sesuatu
yang baru misalnya menghasilkan rancangan arsitektur baru, menciptakan teknologi
terbaru dan lainnya.
3. Bakat seni.
Bakat khusus dalam bidang seni, misalnya mampu mengaransemen musik dan sangat
dikagumi, menciptakan lagu hanya dalam waktu 30 menit, mampu melukis dengan
sangat indah dalam waktu singkat dan sejenisnya.
4. Bakat kinestetik / psikomotorik,
Bakat khusus kinestetik / psikomotorik, misalnya bakat dalam bidang sepakbola, bulu
tangkis, tenis, dan keterampilan tekink.
5. Bakat sosial.
Bakat khusus dalam bidang sosial misalnya sangat mahir melakukan negoisasi, mahir
berkomunikasi, dan sangat mahir dalam kepemimpinan.

Hubungan antara bidang keahlian dan bakat dengan jenis usaha adalah saling
berhubungan karena bidang keahlian dan bakat merupakan kemampuan berbeda yang
dimiliki oleh setiap orang yang biasanya diperlihatkan melalui keterampilannya dalam
melakukan sesuatu sehingga ia terlihat berpotensi pada jenis usaha atau apapun yang
ditekuninya dan dari sanalah seseorang tersebut mendapat prestasi yang sesuai dengan
kemahirannya dalam membentuk dirinya menjadi sesuatu yang lebih berguna. Melalui inilah,
setiap orang yang bekerja dalam menciptakan sebuah usaha, perlu berdasarkan keahlian dan
bakat yang dimiliki agar usahanya dapat berjalan sesuai dengan apa yang menjadi tujuan
jenis usahanya.
Kebanyakan orang sulit membedakan antara keahlian dan bakat. Keahlian biasanya
digambarkan denga kemampuan seseorang karena ia menyukai atau memiliki hobi yang
dapat dikatakan lebih unggul. Hal itu didapat karena ia ingin mencoba sesuatu yang berbeda,
hingga ia harus mempelajari lebih dalam agar ia bisa lebih banyak mengembangkan wawasan
dari ilmu yang telah ia dapatkan di saat sudah mempelajari hal-hal yang sifatnya dapat
membantu mendorongnya untuk lebih maju. Sedangkan biasanya digambarkan melalui
talenta yang telah ia dapatkan dari sejak ia lahir (anugerah dari Tuhan), sehingga ia bisa lebih
terlihat maksimal tanpa harus mempelajari hal-hal yang membantunya untuk memiliki
potensi yang sedemikian rupa.

Anda mungkin juga menyukai