Anda di halaman 1dari 3

SEJARAH PEMADAM KEBAKARAN

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sejarah Pemadam Kebakaran di


Dunia", Klik untuk
baca: https://www.kompas.com/stori/read/2022/05/25/100000179/sejarah-pemadam-
kebakaran-di-dunia?page=all.

Pemadam kebakaran adalah pasukan yang bertugas memadamkan api dan


menyelamatkan korban kebakaran.
Lahir di zaman Romawi Sejarah pemadam kebakaran (damkar) dimulai pada masa
Romawi Kuno, tepatnya pada sekitar abad pertama sebelum Masehi. Satuan khusus
pemadam kebakaran pertama kali dibentuk oleh Marcus Licinius Crassus (115-53 SM),
seorang jenderal dan politisi Romawi. Kala itu, satuan pemadam kebakaran digunakan
untuk meraup keuntungan pribadi bagi Crassus. Ia menyusun pasukan damkar
berjumlah sekitar 500 orang, yang akan diterjunkan ketika terjadi bencana kebakaran.
Namun, ketika sampai di lokasi kejadian, pasukan damkar tersebut tidak langsung
memadamkan api. Crassus akan lebih dulu menawarkan biaya layanan pemadaman
api kepada sang pemilik. Jika sang pemiliki menolak untuk membayar, maka Crassus
akan membiarkan rumah atau bangunan apapun terbakar habis.
pada tahun 60 Masehi, karena kebakaran besar yang terjadi, dibentuklah pasukan
pemadam kebakaran kekaisaran bernama "Vigiles", oleh Kaisar Nero. Pasukan
Vigiles, yang terdiri dari budak yang dilatih, memiliki tugas utama menjaga ketertiban
kota dan melakukan patroli di malam hari. Pasukan Vigiles juga memiliki beberapa divisi
atau pembagian tugas, di antaranya:
Uncinarius: orang yang membawa kait besar dan bertugas membongkar atap rumah
yang terbakar.
Siphonarius: orang yang bertugas mengoperasikan pompa air.
Aquarius: pasukan yang tugas utamanya memasok air ke pompa dan mengatur rantai
ember.
Kaisar: kepala kegiatan pemadaman.
Pasukan Vigiles terdiri dari beberapa batalion yang ditugaskan di sejumlah distrik dan
dibayar dengan uang pajak.

Lahirnya perusahaan asuransi kebakaran


Pada 1666, Inggris mengalami kebakaran dahsyat yang mengubah sistem pemadam
kebakaran. Kala itu, kebakaran terjadi selama lima hari, yakni antara 2-6 September,
yang mengakibatkan sebanyak 13.200 rumah dan 87 gereja terbakar. Sementara
jumlah korban tidak dapat dipastikan karena banyaknya mayat yang hangus dan tidak
berhasil diidentifikasi. Kebakaran berasal dari toko roti milik Thomas Farynor di Jalan
Pudding Lane, London, yang kemudian menyebar dengan cepat hingga Thames karena
angin kencang. Di Thames, api merambat ke gudang minyak dan lemak, akibatnya api
semakin membesar hingga mampu menghancurkan sebagian jembatan London.
Setelah insiden itu, didirikanlah perusahaan asuransi kebakaran pertama bernama
"The Fire Office" pada 1667 oleh Nicholas Barbon. Sejak itu, perusahaan-perusahaan
serupa ikut bermunculan dan setiap gedung yang memiliki asuransi akan diberi tanda
atau lencana di dindingnya.
Sehingga, ketika terjadi kebakaran, pemadam kebakaran dari perusahaan terkait akan
dipanggil.
Sistem ini memang membuat penanganan kebakaran menjadi lebih baik. Di sisi lain,
sering kali gedung dibiarkan terbakar sampai pemadam kebakaran yang bersangkutan
datang.  Hal serupa terjadi di Amerika, di mana damkar swasta sering bersaing untuk
menangani kebakaran.
Pemadam kebakaran terorganisir pertama
Pemadam kebakaran kota terorganisir pertama lahir di Edinburgh, Skotlandia, pada
1824, yaitu Edinburgh Fire Engine Establishment, yang diketuai oleh James Braidwood.
Ide ini diikuti oleh London, yang mendirikan The London Fire Engine
Establishment pada 1833.
Uniknya, yang ditunjuk menjadi kepala departemen pertama dari The London Fire
Engine Establishment adalah James Braidwood juga.
James Braidwood bertugas hingga 1861, ketika ia meninggal di tengah menjalankan
tugasnya memadamkan api yang melahap sebuah gudang di Tooley Street, London.

Lahirnya pemadam kebakaran di Indonesia


Pemadam kebakaran pertama di Indonesia didirikan di era Hindia Belanda, yang bernama De
Brandweer. De Brandweer pertama kali didirikan di Surabaya pada 1810, disusul dengan lahirnya
De Brandweer Batavia (Jakarta) yang mulai diorganisir pada 1873.

Petugas De Brandweer didominasi oleh orang Belanda yang profesional, meski awalnya belum
memiliki anggota tetap.

Barulah setelah kejadian kebakaran besar di Kramat Kwitang pada 1913, De Brandweer disusun
lebih serius. Ketika Indonesia jatuh ke tangan Jepang, De Brandweer berganti nama menjadi
"Syoobootai”. Kemudian, setelah Indonesia merdeka, pasukan pemadam kebakaran ditetapkan
sebagai Barisan Pemadam Kebakaran.

Anda mungkin juga menyukai