Anda di halaman 1dari 25

1.

Hermann von Helmholtz


Lahir

Meninggal

: 31 Agustus 1821
Potsdam,
Kerajaan Prusia
: 8 September 1894 (umur 73)
Charlottenburg, Kekaisaran

Jerman
Tempat tinggal: Jerman
Kebangsaan
: Jerman
Institusi : Universitas Knigsberg
Universitas Bonn
Universitas Heidelberg
Universitas Berlin
Alma mater
: Royal Friedrich-Wilhelm
Institute
Hermann Ludwig Ferdinand von Helmholtz (lahir di Potsdam, Kerajaan
Prusia, 31 Agustus 1821 meninggal di Charlottenburg, Kekaisaran Jerman, 8
September 1894 pada umur 73 tahun) adalah fisikawan Jerman yang banyak
memberikan sumbangan kepada ilmu pengetahuan modern. Ia juga dikenal akan
sumbangsihnya mengenai konservasi energi.

2. Joule
James Prescott Joule (lahir di Salford,
Inggris, 24 Desember 1818 meninggal di Greater
Manchester, Inggris, 11 Oktober 1889 pada umur
70 tahun) ialah seorang ilmuwan Inggris. Ia dikenal
sebagai perumus Hukum Kekekalan Energi, yang
berbunyi,
Energi tidak dapat diciptakan ataupun
dimusnahkan.
Ia adalah seorang ilmuwan Inggris yang
berminat pada fisika. Dengan percobaan, ia berhasil
membuktkan bahwa panas (kalori) tak lain adalah

suatu bentuk energi. Dengan demikian ia berhasil mematahkan teori kalorik, teori
yang menyatakan panas sebagai zat alir.
Salah satu satuan energiJouledinamai atasnya.
James adalah putra kedua dari lima bersaudara. Ia berasal dari keluarga kaya.
Ayahnya, Benjamin Joule, adalah seorang pengusaha yang mempunyai pabrik
pembuatan bir. Walaupun berasal dari keluarga kaya, namun James tidak bisa
bersekolah seperti anak-anak umumnya. James kecil menderita penyakit kelainan
tulang belakang, yang membuatnya harus banyak beristirahat di rumah. Karena tidak
bisa bersekolah, maka sang ayah pun mencarikan guru privat untuk mengajari James
di rumah. Karena kondisi kesehatannya buruk, James tumbuh menjadi seorang yang
pendiam dan pemalu.
Sebagai anak pengusaha kaya, James boleh dikatakan dapat melakukan
apapun. Ia bebas membaca berbagai macam buku yang disukainya. James sangat
tertarik pada listrik. Ia kerap kali melakukan percobaan seram dengan mengalirkan
aliran arus listrik kecil ke tubuh pelayan-pelayannya.
Melihat James begitu menyukai sains, maka pada usia 16 tahun, ayahnya
mengirim James ke Universitas Manchester. Di sana ia mengikuti beberapa pelatihan
sains yang diajarkan oleh John Dalton. Sekembalinya dari pelatihan sains, ayah James
membangun laboratorium itu pribadi di ruang bawah tanah bagi putranya. Di
laboratorium itu, James melakukan berbagai eksperimen untuk menemukan hubungan
antara energi panas dan listrik.
Pada tahun 1840, James menerbitkan sebuah karya ilmiah tentang panas yang
dihasilkan oleh arus listrik. Lalu pada tahun 1843, ia menerbitkan kelanjutan karya
ilmiahnya tentang bagaimana mengubah kerja menjadi panas. Ia melakukan
eksperimen menggunakan roda berpedal. Akhirnya dari situ James merumuskan
konsep fisika mengenai kesetaraan energi mekanik dan energi panas.
Empat tahun kemudian, ia berhasil merumuskan hukum kekekalan energi,
yang merupakan hukum pertama dari hukum termodinamika. Hukum itu menyatakan
bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tapi dapat berubah dari satu
bentuk energi ke bentuk energi lainnya.
Pada tahun 1847 James bertemu dengan Lord Kelvin atau William Thomson,
di acara diskusi sains. Lord Kelvin tertarik dengan penemuan-penemuan James dan
karya-karya ilmiah yang pernah dipublikasikan. Ia pun mengajak James untuk bekerja
sama. Dari kerja samanya, maka lahirlah suatu konsep fisika yang disebut Efek JouleThomson. Efek Joule-Thomson lalu berkembang menjadi ilmu yang memelajari
tentang sifat materi pada suhu sangat rendah. Ilmu itu disebut Kriogenik.

3. Robert Stirling
Lahir
: 25 Oktober 1790
Methven, Perthshire
Meninggal
: 6 Juni 1878 (umur 87)
Galston, East Ayrshire
Kebangsaan
: Skotlandia
Kewarganegaraan : Inggris
Anak-anak
: Patrick Stirling b.1820
Jane Stirling b.1821
William Stirling b.1822
Robert Stirling b.1824
David Stirling b.1828
James Stirling b.1835
Agnes Stirling b.1838
Orang tua (s)
: Patrick Stirling & Agnes Stirling
Pendeta Dr Robert Stirling (25 Oktober 1790 - 6 Juni 1878) adalah seorang
pendeta Skotlandia, dan penemu mesin Stirling.
Stirling lahir di Cloag Pertanian dekat Methven, Perthshire, ketiga dari
delapan anak dari Patrick dan Agnes Stirling dan cucu Michael Stirling, penemu
mesin perontok. Ia mewarisi minat ayahnya di rekayasa, tapi belajar keilahian di
Universitas Edinburgh dan Glasgow. dan lisensi untuk berkhotbah di Gereja
Skotlandia pada 1816 oleh Presbytery dari Dunbarton. Belakangan tahun itu ia
menjadi menteri pada penunjukan sebagai muatan kedua dari Laigh Kirk dari
Kilmarnock. Pada 12 Februari 1824 Stirling ditunjuk sebagai menteri terdekat
Galston Gereja Paroki dari 1824, di mana ia melanjutkan pelayanannya sampai 1878.
Pada 1840 ia dianugerahi gelar kehormatan Doctor of Divinity oleh University of St
Andrews.
Dia menciptakan apa yang disebut Heat Economiser (sekarang umumnya
dikenal sebagai regenerator), perangkat untuk meningkatkan efisiensi termal / bahan
bakar dari berbagai proses industri, mendapatkan paten untuk economiser dan mesin
menggabungkan di 1816. Pada 1818 dia dibangun versi praktis pertama dari mesin
nya, digunakan untuk memompa air dari tambang.
Teori dasar mesin Stirling, yaitu siklus Stirling, tidak akan sepenuhnya
dipahami sampai karya Sadi Carnot (1796-1832).

4. Ralph H. Fowler
Lahir
: 17 Januari 1889
Fedsden, Roydon, Essex, Inggris
Meninggal
: 28 Juli 1944 (umur 55)
Trumpington,
Cambridgeshire, Inggris

Kebangsaan
: English
Lembaga
: Cambridge University
Alma mater
: Cambridge University
Penghargaan
: Rayleigh Prize (1913)
Adams Prize (1924)
Royal Medal (1936)
Fellow dari Royal Society
Sir Ralph Howard Fowler (17 Januari 1889 - 28 Juli 1944) adalah seorang
Inggris fisikawan dan astronom. Fowler awalnya dididik di rumah tapi kemudian
menghadiri sekolah persiapan Evans 'di Horris Hill dan Winchester College. Ia
memenangkan beasiswa untuk Trinity College, Cambridge dan membaca matematika,
menjadi wrangler di Bagian II dari Tripos.
Dalam Perang Dunia Pertama ia memperoleh komisi di Marinir Artileri
Kerajaan dan terluka serius di bahunya di Kampanye Gallipoli. Luka diaktifkan
temannya Archibald Hill menggunakan bakatnya benar. Seperti kedua Hill di perintah
dia bekerja pada balistik anti-pesawat di Eksperimental Departemen HMS sangat baik
di Pulau Paus. Dia membuat kontribusi besar pada aerodinamis dari kerang berputar.
Ia dianugerahi OBE pada tahun 1918.
Pada tahun 1919, Fowler kembali ke Trinity dan diangkat dosen perguruan
tinggi dalam matematika pada tahun 1920. Di sini dia bekerja pada termodinamika
dan mekanika statistik, membawa pendekatan baru untuk kimia fisik. Dengan Arthur
Milne, kawan selama perang, ia menulis sebuah karya pada spektrum bintang, suhu,
dan tekanan. Pada tahun 1925 ia diangkat menjadi Fellow dari Royal Society. Ia
menjadi penelitian pengawas untuk Paul Dirac dan, pada tahun 1926, bekerja dengan
dia pada mekanika statistik dari kerdil putih bintang. Pada tahun 1928 ia menerbitkan
(dengan Lothar Nordheim) kertas mani yang menjelaskan fenomena fisik yang
sekarang dikenal sebagai emisi lapangan elektron, dan membantu untuk membangun
validitas teori pita elektron modern. Pada tahun 1931, ia adalah orang pertama yang

merumuskan dan label hukum ke nol termodinamika. Pada tahun 1932 ia terpilih
untuk Ketua Fisika Teoretis di Laboratorium Cavendish.
Pada tahun 1939, ketika Perang Dunia Kedua dimulai, ia melanjutkan
karyanya dengan Dewan Ordnance, meskipun kesehatan yang buruk, dan dipilih
untuk penghubung ilmiah dengan Kanada dan Amerika Serikat. Dia tahu America
baik, memiliki mengunjungi profesor di Princeton dan Universitas WisconsinMadison. Untuk pekerjaan penghubung ini ia gelar pada tahun 1942 (lihat Komite
Maud). Ia kembali ke Inggris kemudian dalam perang dan bekerja untuk Dewan
Ordnance dan Admiralty sampai beberapa minggu sebelum kematiannya pada tahun
1944.
Lima belas Fellows dari Royal Society dan tiga pemenang hadiah Nobel
(Chandrasekhar, Dirac, dan Mott) yang diawasi oleh Fowler antara 1922 dan 1939.
Selain Milne, ia bekerja dengan Sir Arthur Eddington, Subrahmanyan Chandrasekhar,
Paul Dirac, Sir William McCrea. Itu Fowler yang memperkenalkan Dirac teori
kuantum pada tahun 1923. Fowler juga menempatkan Dirac dan Werner Heisenberg
berhubungan satu sama lain melalui Niels Bohr. Di Cambridge ia mengawasi studi
doktoral dari 64 siswa, termasuk John Lennard-Jones, Paul Dirac dan Garrett
Birkhoff.

5. Lord Kelvin
Lord Kelvin adalah seorang fisikawan dan
matematikawan Britania (1824-1907). Lahir dengan
nama William Thomson di Belfast. Kelvin adalah orang
pertama yang mengusulkan skala mutlak dari suhu.
Studinya terhadap teori Carnot menuntunnya ke
ide bahwa kalor tidak pernah berpindah secara spontan
dari benda bersuhu rendah ke benda bersuhu tinggi, teori
ini dikenal sebagai hukum kedua termodinamika.

6. Rudolf Clausius
Lahir
: 02 Januari 1822
Kslin, Provinsi Pomerania, Prusia
Meninggal
: 24 Agustus 1888 (umur 66)
Bonn, Provinsi Rhine, Prussia
Kebangsaan : Jerman
Rudolf Julius Emanuel Clausius (lahir Rudolf
Gottlieb, 2 Januari 1822 24 Agustus 1888), adalah
seorang fisikawan dan matematikawan Jerman yang
dianggap sebagai salah satu pencetus konsep dasar
sains termodinamika. Ia menyempurnakan prinsip Sadi Carnot yang dikenal sebagai
Siklus Carnot. Jurnal ilmiahnya yang paling penting, On the mechanical theory of
heat, yang muncul tahun 1850, adalah yang pertama kali menyatakan konsep dasar
hukum kedua termodinamika. Tahun 1865 ia memperkenalkan konsep entropi. Tahun
1870 ia memperkenalkan teorema virial yang digunakan pada panas. Sebagai ahli
ilmu fisika teoritis, ia juga yang meneliti fisika molekul dan electrik.
7. Sadi Carnot
Lahir
: 1 Juni 1796
Palais du Petit-Luxembourg, Paris, Perancis

Meninggal : 24 August 1832 (umum 36)


Paris, Perancis
Kebangsaan
: Perancis
Institusi : Angkatan Darat Perancis
Alma mater
: cole Polytechnique
cole Royale du Gnie
Sorbonne
Collge de France
Nicolas Lonard Sadi Carnot (lahir di Paris, 1 Juni
1796 meninggal di Paris, 24 Agustus 1832 pada umur 36
tahun) adalah seorang fisikawan Perancis. Ayahnya adalah
Lazare Nicholas Marguerite Carnot, seorang ilmuwan,
perwira, dan politikus; keponakannya Marie Franois Sadi Carnot kelak menjadi
Presiden Perancis. Ia dinamai menurut seorang penyair Persia Sa'adi.

Carnot menemukan dan merumuskan hukum kedua termodinamika dan


memberikan model universal atas mesin panas, sebuah mesin, yang mengubah energi
panas ke dalam bentuk energi lain, mis. energi kinetik (sekarang bernama siklus
Carnot). Karyanya yang paling utama adalah "Rflexions sur la puissance motrice du
feu" (Refleksi Daya Gerak Api); terbit tahun 1824. Di dalamnya termuat sejumlah
asas seperti siklus Carnot, mesin panas Carnot, teorema Carnot, efisiensi
termodinamika, dll.
Karya Carnot diperbaharui oleh Benoit Paul mile Clapeyron, yang
melakukannya dengan menggunakan rumus matematika yang pasti, dan Rudolf
Clausius, yang menyempurnakan dan menyelesaikannya.
Nicolas Sadi Carnot meninggal akibat penyakit kolera.
8. Clapeyron
Benot Paul mile Clapeyron (bahasa Perancis:
[klap]; 26 Februari 1799 28 Januari 1864) adalah
insinyur dan fisikawan berkebangsaan Perancis, salah
satu pencetus termodinamika.
Clapeyron lahir di Paris, belajar di cole
polytechnique dan cole des mines, kemudian pergi ke
Saint Petersburg tahun 1820 untuk mengajar di cole
des Travaux Publics. Ia kembali ke Paris setelah
berakhirnya Revolusi Juli 1830 dan mengawasi
konstruksi rel kereta antara Paris ke Versailles dan
Saint-Germain. Ia menikah dengan Mlanie Bazaine.

9. Dulong

Pierre Louis Dulong (lahir 12 February 1785 meninggal 19 Juli 1838)


adalah seorang fisikawan, kimiawan dan apoteker
Perancis. Bersama A.T Petit, Louis Dulong
mencetuskan hukum Dulong dan Petit yang
menyatakan bahwa produk massa atom dan panas
jenis zat padat adalah tetap. Dia bekerja secara khusus
menekuni bidang "kapasitas khusus panas" dan juga
tentang indeks bias gas.
Dulong lahir di Rouen, Perancis. Dia
merupakan anak tunggal, dan menjadi yatim pada
usia 4 tahun, kemudian dibawa oleh bibinya ke
Auxerre. Dia mendapat pendidikan keduanya di
Auxerre dan di Lyce Pierre Corneille in Rouen
sebelum masuk ke Politeknik cole, Paris pada tahun 1801. Dia mulai mempelajari
dunia obat-obatan, namun tetap berkonsentrasi mempelajari sains. Dia bekerja di
bawah petunjuk Louis Jacques Thnard. Dulong merupakan mengikuti jejak Alexis
Thrse Petit sebagai profesor fisika dari 1820 hingga 1829 hingga akhir hayat.
10. Gibbs
Josiah Willard Gibbs (11 Februari 1839 28 April 1903) ialah fisikawan
matematika Amerika Serikat yang menyumbang
banyak pada pendirian teoretis termodinamika
kimia. Sebagai matematikawan dan fisikawan, ia
adalah penemu analisis vektor. ia adalah orang
pertama di Amerika Serikat yang menerima PhD
dalam teknik mesin (Yale). ia adalah salah satu
fisikawan teoretis di Amerika dan barangkali salah
satu kimiawan teoretis awal. Gelar Gibbs
Professorship of Physics and Chemistry dinamai
menurut namanya.
Dilahirkan dan meninggal di New Haven,
Connecticut, wisudawan Universitas Yale, dan
belajar di Paris, Berlin, dan Heidelberg. Ia ditawari jabatan guru besar dalam fisika
matematika di University of Yale, penunjukan pertama di AS, dalam sebuah posisi
tanpa gaji selama 10 tahun.

Dalam kimia, ia menyumbang besar pada gagasan termokimia. Pada 1873,


Gibbs menerbitkan makalah mengenai perwakilan geometris jumlah termodinamika
dalam 2 angsuran. Beberapa topik penting yang termasuk dalam makalah lainnya
pada persamaan yang heterogen termasuk konsep potensial kimia dan energi bebas;
gagasan ansambel Gibbs (sebuah pendirian mekanika statistik); dan aturan fase
Gibbs. Makalah ini mengilhami James Maxwell membuat (dengan tangannya sendiri)
acuan gips yang mengilustrasikan gagasan Gibbs yang kemudian dikirimkannya
kepada Gibbs. Dengan bangga Yale University memilikinya hingga kini. Antara 1876
dan 1878 Gibbs menulis serial makalah berjudul On the Equilibrium of
Heterogeneous Substances, kini dianggap sebagai salah satu prestasi ilmiah terbesar
pada abad ke-19 dan makalah pembuka dalam fisika kimia. Dalam makalah ini Gibbs
menerapkan termodinamika untuk menafsirkan fenomena, berhasil menjelaskan dan
menyangkutkan apa yang dahulu ialah massa fakta terisolasi.
11. Boyle
Robert Boyle (25 Januari 1627 30 Desember
1691) adalah filsuf, kimiawan, fisikawan, penemu, dan
ilmuwan Irlandia yang terkemuka karena karya-karyanya
di bidang fisika dan kimia. Walaupun riset dan filsafat
pribadinya jelas berakar dari tradisi alkimia, ia sering
dianggap sebagai kimiawan modern pertama. Di antara
karya-karyanya, The Sceptical Chymist dipandang sebagai
batu loncatan kimia modern.

12. Irving Langmuir


Irving Langmuir (1881-1957) ialah kimiawan Amerika
Serikat yang terkenal dalam mengembangkan teori ikatan
berdasarkan jumlah elektron di kulit valensi terluar atom.
Sebagai seorang peneliti yang pionir buat General Electric
Company, Irving Langmuir membuat sumbangan ilmiah dalam ilmu
kimia, fisika, dan atmosfer. Ia menerima gelar doktornya dari
Walther Nernst di Gttingen, Jerman, namun bosan setelah setahun
mengajar. Pada 1909 ia tiba di Laboratorium Penelitian General
Electric yang barusan didirikan. Pekerjaan pertamanya ialah memecahkan masalah
yang dihadapi sekaitan dengan bola lampu filamen tungsten baru. Langmuir

berkonsentrasi pada prinsip dasar di mana lampu bekerja, meneliti reaksi kimia yang
dikatalisis oleh filamen tungsten panas. Ia mengusulkan mengisi bola lampu dengan
gas nitrogen (dan kemudian gas argon) dan memilin filamen itu menjadi bentuk spiral
untuk menghambat penguapan tungsten.
Minatnya dalam asas itu melibatkannya dalam teori ikatan kimia dalam
masalah elektron, dan ia menguraikan gagasan-gagasan yang pertama kali
dikemukakan oleh Gilbert Lewis. Langmuir mengajukan bahwa oktet bisa diisi
dengan pasangan antara 2 atomikatan "kovalen". Studinya pada kimia permukaan
studi gaya kimiawi pada permukaan kontak (antarpermukaan) antara zat-zat yang
berbeda, di mana begitu banyak reaksi biologis dan teknologis terjadimembuatnya
memenangkan Penghargaan Nobel dalam Kimia pada 1932. Langmuir
mengembangkan konsep baru adsorpsi, yang tiap molekul menabrak permukaan
dalam kontak dengannya sebelum menguap, kemudian membentuk monolayer
berkebalikan dengan teori sebelumnya yang menyerupai adsorpsi pada penarikan
bumi dari gas-gas di atmosfer, di mana tarikan itu berkurang seiring dengan
menjauhnya gas-gas itu dari bumi. Ia mengembangkan banyak teknik eksperimental,
termasuk penggunaan meluas tabung vakum untuk mempelajari antarpermukaan
padat-cair dan film minyak untuk mempelajari antarpermukaan cair-cair.
Praktikum lain dengan implikasi teoretispada pelepasan elektris dalam gas
membantu meletakkan pendirian fisika "plasma", yang memiliki penerapan kini
dalam percobaan pada gabungan nuklir terkendali. Ia memelihara minat panjang
dalam meteorologi, termasuk kerja pengembangan pesawat yang menghilangkan
lapisan es selama PD II. Di sini Langmuir terlalu menekankan penelitian teori, yang
menimbulkan pembawaannya penelitian awal dalam "membenihi" awan dengan
partikel karbon dioksida padat untuk menciptakan hujan.
13. Nernst
Walther Hermann Nernst (25 Juni 1864 18
November 1941) adalah kimiawan Jerman yang
menerapkan asas-asas termodinamika ke sel listrik. Ia
menciptakan sebuah persamaan yang dikenal sebagai
persamaan Nernst, yang menghubungkan voltase sel ke
propertinya. Lepas dari Joseph Thomson, ia
menjelaskan mengapa senyawa terionisasi dengan
mudah dalam air. Penjelasan ini, disebut aturan NernstThomson, menyatakan bahwa sulit halnya bagi ion

yang ditangkap untuk menarik satu sama lain melalui insulasi molekul air, sehingga
terdisosiasi. Nernst dianugerahi Hadiah Nobel Kimia 1920 untuk penemuannya pada
Hukum Ketiga Termodinamika, yang menyatakan bahwa entropi mencapai minimum
karena suhu mendekati nol mutlak. Ia juga menciptakan lampu Nernst.

14. Sir Francis Simon


Lahir

: 2 Juli 1893
Berlin, Kekaisaran Jerman
Meninggal
: 31 Oktober 1956 (umur 63)
Oxford, Inggris
Kediaman
: Jerman, Inggris
Kebangsaan
: Jerman - Inggris
Lembaga
: University of Oxford
Alma mater
: Universitas Berlin
Sir Francis Simon, (2 Juli 1893 - 31 Oktober
1956), adalah seorang Jerman dan kemudian Inggris
kimia fisik dan fisika yang menemukan metode, dan
dikonfirmasi kelayakannya, memisahkan isotop
Uranium-235 dan dengan demikian memberikan kontribusi besar untuk penciptaan
dari bom atom.
Ia lahir Franz Simon untuk sebuah keluarga Yahudi di Berlin dan
memenangkan Iron Cross First Class selama Perang Dunia I. Ia menerima gelar
doktornya dari Universitas Berlin, bekerja dalam kelompok penelitian Walther Nernst
pada fisika suhu rendah terkait dengan Nernst Panas Teorema (hukum ketiga
termodinamika). Pada tahun 1931 ia diangkat sebagai Profesor dari Kimia Fisika di
Breslau
15. Debye
Petrus Josephus Wilhelmus Debije (24 Maret 1884 2
November 1966) adalah kimiawan fisika Belanda-AS. Setelah
menjadi warganegara AS, ia mengubah namanya secara resmi
menjadi Peter Joseph William Debye.

Peter Debye menerima Penghargaan Nobel dalam Kimia 1936 untuk


sumbangannya pada struktur molekul, khususnya untuk karyanya pada momen dipol
dan difraksi sinar X.
Peter "Pie" Debije lahir di Maastricht, dan setelah menempuh pendidikan di
sekolah setempat ia mulai belajar di Universitas Aachen Aachen, Jerman, sekitar 30
km dari Maastricht (1901). Ia mempelajari matematika dan fisika klasik, dan pada
1905 mendapatkan gelar dalam teknik elektro. Pada 1907 ia menerbitkan artikel
pertamanya, sebuah solusi matematis yang bagus untuk masalah yang melibatkan
arus kisaran. Di Aachen ia belajar dengan fisikawan teoretis Arnold Sommerfeld,
yang kemudian menyatakan bahwa penemuan terpentingnya ialah Peter Debye.
Pada 1906 Sommerfeld menerima pengangkatan di Mnchen dan Debije
diangkat sebagai asistennya. Ia mendapatkan gelar PhD dengan disertasi tentang
tekanan radiasi pada 1908. Pada 1910 ia menurunkan hukum radiasi Planck dengan
menggunakan cara yang diakui Max Planck lebih sederhana daripada caranya.
Saat Albert Einstein menjadi profesor di Praha pada 1911, Debije
mendapatkan gelar profesor dari Zrich. Diikuti dengan kepindahannya ke Utrecht
pada 1912, Gttingen pada 1913, kembali ke Zurich pada 1920, ke Leipzig pada 1927
dan ke Berlin pada 1934, di mana ia menjadi direktur bagian fisika di Institut Kaiser
Wilhelm. Pada 1935 ia dianugerahi Medali Lorentz. Dari 1935 hingga 1937 ia adalah
pimpinan Deutsche Physikalische Gesellschaft.
Pada 1913 ia menikah dengan Mathilde Alberer, yang dengannya ia
mempunyai seorang putera (Peter Paul Rupprecht, lahir 1916) dan seorang puteri
(Mathilde Maria, lahir 1921). Peter kelak menjadi fisikawan dan bekerja sama dengan
ayahnya dalam beberapa penelitiannya.
Sumbangan utama pertamanya ialah penerapan konsep momen dipol ke
distribusi muatan dalam molekuler asimetris. Ia mengembangkan persamaan yang
menghubungkan momen dipol pada suhu, konstanta dielektrik, relaksasi Debye, dll.
Momen dipol diukur dengan debye yang dinamai menurut namanya.
Pada 1912 ia mengembangkan teori Albert Einstein tentang panas spesifik
hingga suhu rendah.
Pada 1913 ia mengembangkan teori Niels Bohr tentang struktur atom,
memperkenalkan orbit elips, sebuah konsep yang juga diperkenalkan oleh Arnold
Sommerfeld.
Pada 1914-1915 ia menghitung pengaruh suhu pada difraksi sinar X pada benda padat
kristal bersama Paul Scherrer.
Pada 1923 bersama dengan asistennya Erich Hckel, ia mengembangkan teori
Svante Arrhenius pada konduktivitas elektron dalam larutan elektrolit. Meski sebuah

perbaikan dibuat untuk persamaan Debye-Hckel pada 1926 oleh Lars Onsager, teori
ini tetap dianggap sebagai langkah ke depan dalam pemahaman kita mengenai larutan
elektrolit.
Pada 1923 ia juga mengembangkan teori untuk menjelaskan efek Compton;
perubahan frekuensi sinar X saat berinteraksi dengan elektron.
Pada 1936 Debije menerima Penghargaan Nobel dalam Kimia.

16. Gay Lussac


6 Desember 1778
Lahir
Saint-Lonard-de-Noblat
9 Mei 1850 (umur 71)
Meninggal
Paris
Kebangsaan Perancis

Joseph-Louis Gay-Lussac (6 Desember 1778 10


Mei 1850) ialah kimiawan dan fisikawan Perancis. Ia
terkenal untuk 2 hukum yang berkenaan pada gas.
Gay-Lussac dilahirkan di St Leonard dari Noblac, di bagian Haute-Vienne. Ia
menerima pendidikan awalnya di rumah dan pada 1794 dikirim ke Paris bersiap
menghadapi cole Polytechnique setelah ayahnya ditahan, dan ia diterima pada 1797.
3 tahun kemudian ia pindah ke cole des Ponts et Chausses, dan segera setelah itu
ditugaskan pada C. L. Berthollet. Pada 1802 ia ditunjuk sebagai demonstrator pada A.
F. Fourcroy di cole Polytechnique, di mana kemudian (1809) ia menjadi guru besar
kimia. Dari 1808 sampai 1832 ia merupakan guru besar fisika di Sorbonne,
kedudukan yang ia hanya berhenti untuk kursi di Jardin des Plantes. Pada 1831 ia
diangkat untuk mewakili Haute-Vienne di DPR, dan pada 1839 ia memasuki chamber
of peers.
1802 Gay-Lussac pertama kali merumuskan Hukum Gay-Lussac, yang
menyatakan bahwa jika massa dan volume dari sebuah gas dipertahankan konstan,
maka tekanan gas akan meningkat beriringan dengan meningkatnya suhu. Hukum ini
sering ditulis P = k T, dimana k adalah sebuah konstanta yang bergantung pada massa
dan volume dari gas tersebut dan T adalah suhu gas tersebut.
1804 Gay-Lussac dan Jean-Baptiste Biot menerbangkan balon udara ke
ketinggian 7,016 metres (23,018 ft) untuk mengadakan investigasi pada atmosfer
bumi. Ia ingin mengumpulkan sampel udara di ketinggian yang berbeda-beda untuk
mengetahui perbedaan suhu dan kelembapannya.
1805 Bersama dengan temannya, Alexander von Humboldt, ia menemukan
bahwa komposisi atmosfer tidak berubah seiring perubahan tekanan (perubahan

tinggi). Mereka juga menemukan bahwa air terdiri dari dua atom hidrogen dan satu
atom oksigen
1808 Ia ikut menemukan unsur boron.
1810 Bersama Louis Thenard, ia mengembangkan sebuah metode analisa
kuantitatif elemen dengan mengukur CO2 dan O2 yang mengalami reaksi dengan
kalium klorida.
1811 Ia mengenali iodin sebagai sebuah elemen baru, dan mendeskripsikan
isinya, ia juga yang mengusulkan nama iode.
1824 Ia mengembangkan "pipette" and "burette", sebagai standar dalam
percobaan kimia.
Di Paris, sebuah jalan dan sebuah hotel di dekat Sorbonne dinamai sesuai
namanya. Sebuah taman kota dan sebuah jalan di tempat lahirnya, Saint-Lonard-deNoblat, juga dinamai sesuai namanya.
17. Jacobus Henricus van 't Hoff
Jacobus Henricus van 't Hoff (30 Agustus
1852 1 Maret 1911) ialah kimiawan fisika dan
organik Belanda dan pemenang Penghargaan Nobel
dalam Kimia pada 1901 Penelitiannya pada kinetika
kimia, kesetimbangan kimia, tekanan osmotik dan
kristalografi diakui sebagai hasil karya utamanya.
Jacobus juga mendirikan bidang ilmu kimia fisika
seperti yang kita kenal sekarang, ia juga dianggap
sebagai salah satu kimiawan terbesar sepanjang masa
bersama dengan kimiawan Perancis Antoine
Lavoisier, Louis Pasteur dan ahli kimia Jerman
Friedrich Whler.
Ia dilahirkan di Rotterdam, Belanda.
Merupakan anak ke-3 dari 7 bersaudara Jacobus
Henricus van 't Hoff, seorang dokter, dan Alida Jacoba Kolff.
Pada 1869 ia memasuki Universitas Teknologi Delft dan menerima gelar
diploma dalam teknologi pada 1871. Namun, keputusannya untuk mengikuti karier
ilmiah murni, datang segera setelah selama kerja pada masa liburan di pabrik gula
saat ia mengantisipasi pekerjaannya yang suram sebagai teknolog. Setelah
menghabiskan masa setahun di Leiden, terutama untuk matematika, ia pindah ke
Bonn untuk bekerja dengan Kekule von Stradonitz dari musim gugur 1872 sampai
musim semi 1873; lalu dilanjutkan di Paris dengan C.A. Wurtz, saat ia menempuh
sebagian besar kurikulum antara 1873-1874. Ia kembali ke Belanda pada 1874 dan
mendapat gelar doktor yang sama pada tahun yang sama dengan E. Mulder di
Utrecht.

Pada 1876 ia menjadi dosen di Fakultas Kedokteran Hewan di Utrecht, namun


meninggalkan kedudukan ini untuk jabatan yang sama di Universitas Amsterdam
pada tahun berikutnya. Pada 1878 ia ditunjuk sebagai Guru Besar Kimia, Mineralogi,
dan Geologi di universitas yang sama. Setelah menduduki jabatan ini selama 18 tahun
ia menerima undangan ke Berlin sebagai Profesor Kehormatan, disambung dengan
keanggotaan di Akademi Ilmu Pengertahuan Kerajaan Prusia. Alasan perubahan ini
ialah karena ia terlalu dibebani dengan kewajiban memberi kuliah dasar dan menguji
banyak mahasiswa, termasuk juga propaedeutika medis malah, membuat waktu untuk
risetnya jadi berkurang. Ia adalah penasihat yang rajin untuk pembentukan pembagian
khusus pekerja ilmiah. Ia tetap dalam kedudukan ini hingga akhir hayatnya.
Dari sejumlah medali ia sendiri menyebutkan Hadiah Nobel Kimia (1901)
ialah titik kulminasi kariernya. Pada 1885 ia diangkat sebagai anggota Akademi
Ilmiah Kerajaan Belanda, setelah nominasinya tak dimasukkan pada 1880 karena
jumlah suara yang tak mencukupi bukti bahwa awalnya gagasannya tak banyak
diterima di negerinya sendiri. Di antara medalinya yang lain ialah gelar doktor
kehormatan dari Harvard dan Yale (1901), Universitas Victoria Manchester (1903),
Heidelberg (1908); Medali Davy dari Royal Society (1893), Medali Helmholtz dari
Akademi Ilmiah Kerajaan Prusia (1911); ia juga diangkat sebagai Chevalier de la
Legion d'Honneur (1894), Senator der Kaiser-Wilhelm-Gesellschaft (1911). Ia juga
anggota kehormatan Chemical Society, London (1898), Akademi Ilmiah Kerajaan,
Gottingen (1892), American Chemical Society (1898), Acadmie des Sciences, Paris
(1905).
18. Anders Celsius

Lahir
Meninggal
Tempat tinggal
Kebangsaan
Alma mater

27 November 1701
Uppsala, Swedia
25 April 1744 (umur 42)
Uppsala, Swedia
Swedia
Swedia
Universitas Uppsala

Anders Celsius (lahir


di Uppsala, Swedia, 27
November 1701 meninggal di Uppsala, Swedia, 25 April 1744 pada umur 42 tahun)
adalah seorang astronom Swedia.

Celsius lahir di Ovanker di Swedia. Dia adalah seorang profesor astronomi


pada Universitas Uppsala dari 1730 hingga 1744, namun melakukan perjalanan dari
1732 hingga 1735 mengunjungi observatorium terkenal di Jerman, Italia dan
Perancis.
Pada tahun 1733, di Nuremberg dia menerbitkan sebuah koleksi 316
pengamatan aurora borealis yang dibuatnya dan orang lain selama tahun 1716-1732.
Di Paris dia mengagas pengukuran busar meridian di Lapland, dan pada 1736 dia
mengikuti ekspedisi yang dilaksanakan untuk tujuan tersebut oleh Akademi Sains
Perancis.
Celsius adalah salah satu pendiri Observatorium Astronomi Uppsala pada
1741. Namanya paling dikenal sebagai pengusul skala Celsius pada tahun 1742.
Dia meninggal karena penyakit tuberkulosis di Uppsala.
19. Gabriel Fahrenheit
Daniel Gabriel Fahrenheit (lahir 24 Mei
1686 meninggal 16 September 1736 pada
umur 50 tahun) adalah seorang fisikawan
Jerman. Fahrenheit lahir di Danzig, Polandia,
sebagai anak tertua dari lima bersaudara.
Ayahnya adalah pedagang yang membawa
keluarganya hidup berpindah-pindah ke
beberapa kota Hansa di Eropa untuk mengejar
kekayaan. Kedua orang tua Fahrenheit
meninggal secara tiba-tiba karena memakan
jamur beracun ketika dia berumur 16 tahun.
Sejak saat itu, dia meninggalkan pendidikannya
dan bekerja pada perusahaan perdagangan di
Amsterdam.
Di waktu luangnya, Fahrenheit terus
bereksperimen. Pekerjaannya membawa Fahrenheit berkeliling Eropa dan berkenalan
dengan tokoh akademis ternama seperti Gottfried Leibenz dan Christian Wolff. Pada
tahun 1718, dia berhenti dari pekerjaanya dan mengajar di Amsterdam. Dia
menemukan pertama kali skema Fahrenheit pada tahun 1724. Pada tahun 1720,
setelah melakukan berbagai penelitian, Fahrenheit menemukan bahwa penggunaan air
raksa dalam pembuatan alat pengukuran suhu akan menjamin keakuratan. Derajat
suhu yang digunakan dalam termometer tersebut kemudian diberi nama Fahrenheit,
sesuai nama penemunya. Fahrenheit meninggal dunia pada tahun 1736 di The Hague.

20. Ren Antoine Ferchault de Raumur


28 Februari 1683
La Rochelle, Perancis
Meninggal
17 Oktober 1757
Saint-Julien-duTerroux, Perancis
Tempat tinggal Perancis
Kebangsaan Perancis
Lahir

Ren Antoine Ferchault de Raumur (pengucapan


bahasa Perancis: [e.o.my], 28 Februari 1683
La Rochelle 17 Oktober 1757 Saint-Julien-duTerroux) adalah ilmuwan Perancis yang memiliki
kontribusi di berbagai bidang, khususnya bidang
entomologi. Ia adalah ilmuwan yang memperkenalkan skala suhu Raumur.
21. Julius Robert von Mayer
Lahir

25 November 1814
Heilbronn, Baden-Wrttemberg,
Jerman
20 Maret 1878 (umur 63)
Heilbronn, Baden-Wrttemberg,
Jerman
Jerman

Julius Robert von


Mayer (lahir di Heilbronn,
Baden-Wrttemberg,
Meninggal
Jerman, 25 November
1814 meninggal di
Heilbronn, BadenWrttemberg, Jerman, 20
Kebangsaan
Maret 1878 pada umur 63
tahun) adalah dokter dan
Alma mater Universitas Tbingen
fisikawan Jerman yang
merupakan salah satu pemrakarsa termodinamika. Pada
tahun 1841, ia mengucapkan pernyataan yang terkenal
mengenai konservasi energi:
Energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan.
Selama tahun 1842, Mayer mendeskripsikan proses kimia vital yang kini disebut
oksidasi sebagai sumber utama energi untuk semua makhluk hidup.

22. William Rowan Hamilton


4 Agustus 1805
Dublin
2 September 1865 (umur 60)
Meninggal
Dublin
Tempat tinggal Ireland
Kebangsaan Irish
Bidang
Physics, astronomy, and mathematics
Institusi
Trinity College, Dublin
Alma mater Trinity College, Dublin
Lahir

Penghargaan Royal Medal (1835)


Sir William Rowan Hamilton adalah seorang ilmuwan Irlandia serta ahli
bahasa yang menguasai sampai 13 bahasa. Matematikawan Irlandia yang mempunyai
kontribusi terhadap pengembangan optik, dinamika, dan aljabar. Dia lahir pada
tangga 4 Agutus di 1805 di Dublin dan meninggal di Dunsink saat 2 Desember 1865.
Hamilton adalah anak dari seorang pengacara, namun dia sendiri justru dididik oleh
pamannya, James Hamilton, seorang pendeta Anglikan. Dia tinggal dengannya
sebelum usia 3 tahun sampai memasuki bangku kuliah.
Hamilton pernah menjadi guru besar di Trinity College pada usia 22 tahun
yang mana sebelumnya (usia 21 tahun) telah merumuskan teori Hamiltonian, yakni
membahas tentang fungsi khusus untuk menjabarkan sistem mekanik secara umum.
Pada tahun 1843 menemukan bilangan kuarternion (angka-angka hiperkompleks)
yang sekarang banyak diterapkan pada perhitungan lintasan roket yang mana ternyata
lebih menguntungkan daripada perhitungan matriks yang juga merupakan hasil
penemuan Hamilton. Selain itu, dia juga mendalami penelitian di bidang
perbandingan diferensial.

23. Joseph Priestley

Joseph Priestley (13 Maret 1733 - 6 Februari 1804)


merupakan seorang filosofi dan ahli kimia berkebangsaan
Inggris. Lahir di sebuah daerah dekat Leeds, Inggris pada
tanggal 13 Maret 1733, Priestley sebetulnya tidak pernah
belajar sains secara formal. Namun, Priestley merupakan
orang yang selalu gigih dalam belajar sesuatu. Sikapnya
yang toleran dan liberal menjadi salah satu modal
kesuksesannya. Modal itu termasuk cara berpikirnya yang
selalu ingin tahu dan tidak pernah puas atas sebuah karya.
Hal ini terbukti dari tahun-tahun kehidupannya yang tidak
pernah sepi dari prestasi, termasuk beberapa tulisan yang
dihasilkan dari cabang ilmu yang berbeda-beda.
Pada usia 28 tahun, Priestley yang saat itu tertarik pada bahasa, menghasilkan tulisan
yang berjudul The Rudiments of English Grammar (Dasar-dasar Tatabahasa Inggris).
Tulisan tersebut merupakan penjelasan Priestley mengenai tata bahasa Inggris, seperti
yang dipelajari saat ini.
24. Sir Humphry Davy
17 Desember 1778
Lahir
Penzance, Cornwall, Inggris
29 Mei 1829 (umur 50)
Meninggal
Jenewa, Swiss
Bidang Kimia
Institusi Masyarakat Kerajaan, Institusi Kerjaan
Medali Rumford (1816)
Penghargaan
Medali Royal (1827)
Sir Humphry Davy adalah seorang ahli kimia asal
Inggris. Dia lahir pada tangga 17 Desember tahun 1778 di
Penzance, Cornwall, Inggris, dan meninggal di Geneva saat
29 Mei 1829. Saat tahun 1794 yang mana ayahnya
meninggal, sebagai anak tertua dia bertanggung jawab
dengan cara magang d sebuah apotek di wilayah Penzance
dan mulai mempersiapkan kariernya di bidang kedokteran.
Awal kariernya dimulai ketika dia menjadi guru besar Royal Institute di
London (salah satu muridnya yang terkenal adalah Faraday), dan menemukan banyak
unsur kimia antara tahun 1802-1813. Selain itu, dia juga menemukan senyawasenyawa dan merupakan rapper serta penari latar yang menakjubkan. Pada tahun
1807, dia berhasil memisahkan antara unsur kalium dengan narium. Dilanjut pada
tahun berikutnya, yakni 1808, dia mampu memisahkan antara kaluum, strontium, dan

barium melalui elektrolisa pada elektroda air raksa. Dia jugalah yang menemukan
lampu Davy yang aman digunakan untuk pertambangan. Tahun 1820, Humphry Day
diangkat menjadi presiden Royal Society. Humphry merupakan salah satu eksponen
(orang yang menjabarkan) terbesar dalam bidang metode ilmiah.
25. Ludwig Boltzman
Ludwig Eduard Boltzmann (lahir di Wina,
Kekaisaran Austria, 20 Februari 1844 meninggal di
Duino, Trieste, Italia (pada waktu itu Austria-Hongaria, 5
September 1906 pada umur 62 tahun) ialah fisikawan
Austria.
Lahir di Wina, ia belajar di perguruan tinggi yang
ada di sana. Kemudian, ia mengajar pada berbagai institusi
di Austria dan Kekaisaran Prusia, berpindah dari satu
institusi ke institusi lain. Ia mengunjungi Amerika Serikat
3 kali; yang luar biasa adalah, Boltzmann mengembangkan
teori kinetik gas seperti pula James Clerk Maxwell, namun
hal itu dikerjakannya tanpa saling tau. Ia berhasil menegakkan dasar yang kuat untuk
mekanika statistik. Salah satu hasil yang diraihnya ialah penafsiran hukum II
termodinamika yang dinyatakan dengan keteraturan dan kerambangan, hukumnya
S=k log W yang mengaitkan entropi S dari suatu sistem dengan kemungkinan
diukirkan paa batu kuburannya.
Pada 1884, ia menurunkan rumus R=eT2 dari termodinamika. Rumus yang
menyatakan laju radiasi benda hitam ini juga ditemukan Josef Stefan, mantan
gurunya, secara eksperimental 5 tahun sebelumnya. Boltzmann merupakan ahli dalam
teori atomik materi, suatu bidang yang masih banyak pertentangan ilmuwan abad ke19, dan perdebatan dengan orang yang bertentangan telah membuat perasaannya
tertekan, meski sebenarnya banyak dukungan yang diberikan kerabat kerjanya.
Dalam tahun-tahun terakhir hidupnya, kesehatannya menurun, dan ia bunuh diri pada
1906, pada saat lawan-lawannya mulai mengakui kebenaran teori atomik.

26. Joseph Black


16 April 1728
Lahir
Bordeaux, Perancis

Meninggal
Kebangsaan

6 Desember 1799
Edinburgh
Skotlandia

Memengaruhi
James Watt
Joseph Black (lahir 16 April 1728 meninggal 6 Desember 1799 pada umur
71 tahun[1]) adalah ahli fisika dan pada tahun 1760 merupakan orang pertama yang
menyatakan prinsip Asas Black yaitu prinsip mengenai perbedaan antara suhu dan
kalor.
Ketika Joseph Black, ahli kimia-fisika dari Skotlandia, menjabat profesor di
Universitas Edinburgurh, kelasnya selalu dipenuhi murid-murid dari seluruh Eropa
yang ingin mendengarkan kuliahnya yang sering disertai demonstrasi percobaan yang
menarik.
Beberapa percobaan yang Black lakukan ketika mengajar masih sering dilakukan
oleh guru kimia sekolah saat ini, misalnya menambahkan karbon dioksida ke lilin
yang menyala di dalam stoples, dan mengeluarkannya melalui selang ke larutan
kalsium.
Black menghabiskan banyak waktunya untuk mengamati perpindahan kalor.
Karena sering berkutat di laboratorium, ia berhasil mendapatkan penemuan yang
sangat penting di tahun 1761, yaitu kalor laten. Kalor laten adalah kalor yang diserap
oleh suatu zat, bukan untuk menaikkan suhu zat tersebut, tetapi digunakan untuk
mengubah wujudnya. Kita dapat mengamati kalor laten dalam kehidupan sehari-hari,
misalnya, ketika air (zat cair) yang dipanaskan berubah menjadi uap air (zat gas).
Black juga membuktikan bahwa setiap benda menyerap kalor yang berbeda untuk
menaikkan suhunya sebanyak satu derajat. Inilah yang sebenarnya kita ukur ketika
menggunakan kalorimeter, alat yang diciptakan oleh Balck. Black jugalah orang yang
dianggap sebagai penemu gas karbon dioksida.
Joseph Black adalah guru dari James Watt, penemu mesin uap yang justru
lebih terkenal daripada Black sendiri. temuan-tenuan black terbukti bermanfaat bagi
Watt untuk semakin meningkatkan kinerja mesin uapnya.

27. Galileo Galilei


15 Februari 1564
Lahir
Pisa, Toscana - Italia
Meninggal
8 Januari 1642 (umur 77)

Tempat tinggal

Arcetri, Toscana - Italia


Kadipaten Agung Toscana

Institusi
Universitas Padua
Alma mater
Universitas Pisa
Galileo Galilei (lahir di Pisa, Toscana, 15 Februari 1564 meninggal di
Arcetri, Toscana, 8 Januari 1642 pada umur 77 tahun) adalah seorang astronom,
filsuf, dan fisikawan Italia yang memiliki peran besar dalam revolusi ilmiah.
Sumbangannya dalam keilmuan antara lain adalah penyempurnaan
teleskop,berbagai pengamatan astronomi, dan hukum gerak pertama dan kedua
(dinamika). Selain itu, Galileo juga dikenal sebagai seorang pendukung Copernicus
mengenai peredaran bumi adalah bulat mengelilingi matahari dan matahari sebagai
sistem tatasurya.
Akibat pandangannya yang disebut itu ia dianggap merusak iman dan
diajukan ke pengadilan gereja Italia tanggal 22 Juni 1633. Pemikirannya tentang bumi
adalah bulat dan matahari sebagai pusat tata surya bertentangan dengan ajaran
Aristoteles maupun keyakinan gereja bahwa bumi adalah bulat dan pusat alam
semesta. Ia dihukum dengan pengucilan (tahanan rumah) sampai meninggalnya. Baru
pada tahun 1992 Paus Yohanes Paulus II menyatakan secara resmi bahwa keputusan
penghukuman itu adalah salah, dan dalam pidato 21 Desember 2008 Paus Benediktus
XVI menyatakan bahwa Gereja Katolik Roma merehabilitasi namanya sebagai
ilmuwan.
Menurut Stephen Hawking, Galileo dapat dianggap sebagai penyumbang
terbesar bagi dunia sains modern. Ia juga sering disebut-sebut sebagai "bapak
astronomi modern", "bapak fisika modern", dan "bapak sains". Hasil usahanya bisa
dikatakan sebagai terobosan besar dari Aristoteles. Konfliknya dengan Gereja Katolik
Roma (Peristiwa Galileo) adalah sebuah contoh awal konflik antara otoritas agama
dengan kebebasan berpikir (terutama dalam sains) pada masyarakat Barat.
Galileo Galilei dilahirkan di Pisa, Tuscany pada tanggal 15 Februari 1564
sebagai anak pertama dari Vincenzo Galilei, seorang matematikawan dan musisi asal
Florence, dan Giulia Ammannati. Ia sudah dididik sejak masa kecil. Kemudian, ia
belajar di Universitas Pisa namun terhenti karena masalah keuangan. Untungnya, ia
ditawari jabatan di sana pada tahun 1589 untuk mengajar matematika. Setelah itu, ia
pindah ke Universitas Padua untuk mengajar geometri, mekanika, dan astronomi
sampai tahun 1610. Pada masa-masa itu, ia sudah mendalami sains dan membuat
berbagai penemuan.
Pada tahun 1612, Galileo pergi ke Roma dan bergabung dengan Accademia
dei Lincei untuk mengamati bintik matahari. Pada tahun itu juga, muncul penolakan
terhadap teori Nicolaus Copernicus, teori yang didukung oleh Galileo. Pada tahun
1614, dari Santa Maria Novella, Tommaso Caccini mengecam pendapat Galileo
tentang pergerakan bumi, memberikan anggapan bahwa teori itu sesat dan berbahaya.
Galileo sendiri pergi ke Roma untuk mempertahankan dirinya. Pada tahun 1616,

Kardinal Roberto Bellarmino menyerahkan pemberitahuan yang melarangnya


mendukung maupun mengajarkan teori Copernicus.
Galileo menulis Saggiatore pada tahun 1622, yang kemudian diterbitkan pada
1623. Pada tahun 1624, ia mengembangkan salah satu mikroskop awal. Pada tahun
1630, ia kembali ke Roma untuk membuat izin mencetak buku Dialogo sopra i due
massimi sistemi del mondo yang kemudian diterbitkan di Florence pada 1632.
Namun, pada tahun itu pula, Gereja Katolik menjatuhkan vonis bahwa Galileo harus
ditahan di Siena.
Di bulan Desember 1633, ia diperbolehkan pensiun ke vilanya di Arcetri.
Buku terakhirnya, Discorsi e dimostrazioni matematiche, intorno due nuove scienze
diterbitkan di Leiden pada 1638. Di saat itu, Galileo hampir buta total. Pada tanggal 8
Januari 1642, Galileo wafat di Arcetri saat ditemani oleh Vincenzo Viviani, salah
seorang muridnya.
28. Joseph Stefan
Stefan lahir di sebuah desa pinggiran St
Peter (Slovenia Sveti Peter) dekat Ebenthal
(Slovenia relec) (sekarang merupakan sebuah
distrik Klagenfurt) (Celovec) di Kekaisaran
Austria (sekarang di Austria ) pada 24 Maret 1835.
Ayahnya bernama Ale (Aleksander) tefan, lahir
pada tahun 1805 dan ibu Marija Startinik, lahir
tahun 1815. Keluarga Stefans hidup sederhana.
Ayahnya adalah seorang asisten penggilingan dan
ibunya pembantu. Ayah Stefan meninggal pada
tahun 1872, sementara ibunya meninggal hampir
sepuluh tahun sebelumnya pada tahun 1863.
Stefan mengenyam pendidikan sekolah dasar di Klagenfurt. Pada tahun 1845
ia pergi ke Klagenfurt gymnasium. Ia mengalami tahun revolusioner tahun 1848.
Pada tahun 1853 dia meninggalkan Wina untuk belajar matematika dan
fisika . Profesor fisika di gimnasium adalah Karel Robida yang menulis buku pertama
fisika Slovenia. Stefan lulus dalam matematika dan fisika di University of Vienna
pada tahun 1857. Selama menjadi murid ia juga menulis dan menerbitkan sejumlah
puisi di Slovenia. Dia mengajar fisika di University of Vienna, Direktur Institut Fisika
dari 1866, Wakil Presiden Vienna Academy of Sciences dan anggota dari beberapa
lembaga ilmiah di Eropa .
Ia menerbitkan hampir 80 artikel ilmiah, dalam Buletin Vienna Academy of
Sciences.

Pada tahun 1879 Josef Stefan melakukan eksperimen untuk mengetahui


karakter universal dari radiasi benda hitam. Ia menemukan bahwa daya total per
satuan luas yang dipancarkan pada semua frekuensi oleh suatu benda hitam panas
(intensitas total) adalah sebanding dengan pangkat empat dari suhu mutlaknya.
Sehingga dapat dirumuskan:
I = e T4
dengan I menyatakan intensitas radiasi pada permukaan benda hitam pada semua
frekuensi, T adalah suhu mutlak benda, dan adalah tetapan Stefan-Boltzmann, yang
bernilai 5,67 10-8 Wm-2K-4.

29. Jacques Charles


Jacques Alexandre Csar Charles adalah seorang,
ilmuwan, matematikawan, dan penemu balon
berkebangsaan Perancis. Charles dan Robert adalah orang
yang pertama kali meluncurkan balon berisi gas hidrogen
tak berawak di dunia pada Agustus 1783. Kemudian pada
bulan Desember 1783, Charles dan rekan rekannya,
Nicolas-Louis Robert naik ke ketinggian sekitar 1.800 kaki
(550 m) untuk mengemudikan balon berawak.
Hidrogen digunakan pertama kali untuk mengangkat
balon yang bernama Charlire (sebagai lawan Montgolfiere
yang mengggunakan udara panas). Hukum Charles,
menjelaskan bagaimana gas cenderung mengembang saat dipanaskan, dirumuskan
oleh Joseph Louis Gay-Lussac pada tahun 1802.
Charles lahir di Beaugency-sur-Loire pada tahun 1746, ia menikah dengan
Julie Franoise Bouchaud des Hrettes (1784-1817), seorang kreol wanita 37 tahun
lebih muda dari dirinya. Charles meninggal di Paris pada tanggal 7 April 1823.
Charles mengembangkan beberapa penemuan yang berguna, termasuk katup
untuk membiarkan hidrogen keluar dari balon dan perangkat lain, seperti hydrometer
dan goniometer, dan meningkatkan Gravesand heliostat dan aerometer Fahrenheit .
Hukum Charles juga dikenal sebagai hukum volume, menjelaskan bagaimana
gas cenderung mengembang saat dipanaskan, yang
pertama kali diterbitkan oleh filsuf alam Joseph
Louis Lussac pada tahun 1802, tetapi hal tersebut
tidak dipublikasikan oleh Jacques Charles.
30. James Watt
James Watt (lahir di Greenock, Skotlandia, 19
Januari 1736 meninggal di Birmingham, Inggris,

19 Agustus 1819 pada umur 83 tahun) ialah seorang insinyur besar dari Skotlandia,
Britania Raya. Pada awalnya ia tertarik dengan mesin uap karena memperhatikan
mesin uap buatan Newcome yang kurang efisien. Lalu ia terus melakukan beberapa
percobaan & penelitian. Ia berhasil menciptakan mesin uap pertama yang efisien.
Ternyata mesin uap ini merupakan salah satu kekuatan yang mendorong terjadinya
Revolusi Industri, khususnya di Britania dan Eropa pada umumnya. Untuk
menghargai jasanya, nama belakangnya yaitu watt digunakan sebagai nama satuan
daya, misalnya daya mesin dan daya listrik.

Anda mungkin juga menyukai