Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Termodinamika adalah ilmu yang mempelajari tentang panas sebagai energi yang
mengalir. Oleh karena itu, sejarah berkembangnya ilmu termodinamika berawal
sejak manusia mulai ―memikirkan‖ tentang panas. Ketika kita menggunakan baju
berwarna hitam dan berjalan dibawah panas matahari maka pastinya kita akan
merasakan panas yang luar biasa. Ilmu panas atau termodinamika ini dikemukakan
oleh beberapa tokoh yang selalu dan terus mencari tahu atau meneliti tentang ilmu
panas itu. kita akan mempelajari tentang perkembangan ilmu panas, dan juga akan
membahas tentang tokoh-tokoh yang berperan dalam perkembangan ilmu panas.
B. Tujuan
Agar pembaca dan pelaku pendidikan dapat memahami sejarah perkembangan
fisika, secara khusus pada perkembangan ilmu panas dan mengenali ilmuwan-ilmuwan
yang berjasa dibalik perkembangan ilmu panas tersebut.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah (Peristiwa-Peristiwa Penting) Termodinamika


Pada dasarnya, termodinamika adalah ilmu yang mempelajari tentang panas
sebagai energi yang mengalir. Oleh karena itu, sejarah berkembangnya ilmu
termodinamika berawal sejak manusia mulai ―memikirkan‖ tentang panas.
Adalah Aristoteles (350 SM)seorang filsuf dan ilmuwan Yunani yang mengatakan
bahwa panas adalah bagian dari materi atau materi tersusun dari panas. Konsep dan
pemikiran Aristoteles tersebut seolah-olah menunjukkan bahwa apapun materi yang
ada di alam ini tersusun atas panas.
Beberapa abad kemudian, penalaran yang dilakukan oleh Aristoteles
diteruskan oleh Galileo Galilei (1593). Galileo berhipotesa bahwa panas adalah
sesuatu yang dapat diukur. Hal itu dapat dibuktikan penemuannya berupa termometer
air. Perlu diketahui bahwa konsep dan pemikiran Aristoteles bukanlah berdasarkan
eksperimen namun merupakan teori yang dihasilkan berdasarkan intuisi dari
pemikirannya. Berbeda dengan Aristoteles, Galileo mendasarkan teorinya dengan
eksperimen yang dilakukan (walaupun percobaannya sangat bersifat sederhana)
sehingga antara teori dan eksperimen saling mendukung satu sama lain. Setelah
beberapa abad penemuan Galileo tersebut, Sir Humphrey Davy dan Count Rumford
(1799)berhasil menyimpulkan bahwapanas adalah sesuatu yang mengalir. Kesimpulan
ini mendukung prinsip kerja termometer, tapi membantah pernyataan Aristoteles. Jika
dikaji dengan baik kita dapat menyimpulkan bahwa seharusnya Hukum Ke-Nol
Termodinamika dirumuskan saat itu, tapi karena termodinamika belum
berkembang sebagai ilmu, maka belum terpikirkan oleh para ilmuwan
mengenai hukum yang bekerja ―pada panas yang mengalir‖ tersebut.
Pada tahun 1756 Joseph Black mengemukakan teorinya tentang panas atau
yang lebih sering dikenal dengan Asas Black pada termodinamika. Eksperimen yang
dilakukan Joseph Black yaitu pada proses pembekuan dan pendidihan air dan
campuran air-alkohol yang mengawalinya pada konsep kalor laten leburan. Dia
melakukan penelitian yang sama untuk kalor laten penguapan, yang merupakan
awal dari konsep kapasitas kalor atau kalor spesifik.

2
Pada tahun 1778, Thomas Alfa Edison memperkenalkan mesin uap
pertama yang mengkonvesi panas menjadi kerja mekanik. Selanjutnya,
mesin tersebut disempurnakan oleh Sardi Carnot (1824). Saat itu, Cranot
berupaya menemukan hubungan antara panas yang digunakan dan kerja
mekanik yang dihasilkan. Hasil pemikirannya merupakan titik awal
perkembangan ilmu termodinamika klasik dan beliau dianggap sebagai
Bapak Termodinamika.
Pada 1802, Gay-Lussac pertama kali merumuskan hukum bahwa gas
berkembang secara linear dengan tekanan tetap dan suhu yang
bertambah (biasanya banyak dikenal sebagai Hukum Charles). Pada tahun
1802 Joseph Louis Gay-Lussac menyelidiki pemuaian gas yang
dipanaskan. Dia mengulangi percobaan Alexander Caesar Charles. Gay-
Lussac menemukan bahwa bila gas dipanaskan pada tekanan tetap,
volumenya bertambah besar sebanding dengan suhu mutlak. Bila suhunya
dinaikkan dua kali lipat, maka volumenya bertambah dua kali lipat.
Hukum ini ditemukan pada tahun 1787, tetapi Charles tidak
mempublikasikannya dalam buku oleh karena itu,hukum itu kadang-
kadang disebut hukum Gay Lussac. Pada 24 Agustus 1804 Gay Lussac
dan Jean Baptiste Biot naik balon udara dan mencapai ketinggian
4000 m. Bulan berikutnya Gay Lussac sendirian naik balon udara dan
mencapai ketinggian 7016 m, untuk menyelidiki berbagai macam tekanan
dan suhu udara.
Pada tahun yang sama Julius Robert Mayer untuk pertama
kali mengajukan bahwa kalor atau sering kita ucapkan sebagai panas
merupakan salah satu bentuk energi. Mayer menyimpulkan bahwa di
daerah tropis diperlikan lebih sedikit pembakaran makanan untuk
menjaga agar tubuh konstan,dan panas dari pembakaran makanan itu
lebih banyak dipakai untuk melaksanakan kerja dari individu.Jika
ternyata kalor dapat diubah menjadi usaha,hal ini berarti bahwa
keduanya merupakan bentuk energi. Mayer mempublikasikan pemikirannya
itu tahun 1842.
Pada tahun 1845, James P. Joule merumuskan Hukum
Kekekalan Energi, yaitu "Energi tidak dapat diciptakan ataupun
dimusnahkan." Dia menyimpulkan bahwa panas dan kerja adalah dua

3
bentuk energi yang satu sama lain dapat dikonversi. Kesimpulan ini
didukung pula oleh Rudolf Clausius, Lord Kelvin (William Thomson),
Helmhozt, dan Robert Mayer.
Selanjutnya, para ilmuwan ini merumuskan hukum pertama
termodinamika (1850). Setahun sebelumnya, Lord Kelvin telah
memperkenalkan istilah termodinamika melalui makalahnya: ―An Account
of Carnot‘s Theory of the Motive Power of Heat. Buku pertama
tentang termodinamika ditulis oleh William Rankine pada tahun 1859,
inti dari buku yang ditulis oleh Rankine ―perubahan energi dalam
dari suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan total dari
jumlah energi panas yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang
dilakukan terhadap sistem.
Pada tahun 1824 Carnot menemukan dan merumuskan hukum kedua
termodinamika dan memberikan model universal atas mesin panas,
sebuah mesin, yang mengubah energi panas ke dalam bentuk energi
lain, misalnya energi kinetik (sekarang bernama siklus Carnot). Untuk
selanjutnya Sadi Carnot melalui teorinya itu meneruskan mesin uap
buatan Thomas Alva Edison.
Setelah mempelajari mesin Carnot, Lord Kelvin, Planck, menyimpulkan
bahwa pada suatu mesin siklik tidak mungkin kalor yang diterima
mesin diubah semuanya menjadi kerja, selalu ada kalor yang dibuang oleh
mesin. Hal ini karena adalah sifat sistem yang selalu menuju
ketidakteraturan, entropi meningkat. Saat itu hukum kedua
termodinamika diperkenalkan (1860). Menurut Clausius, besarnya
perubahan entropi yang dialami oleh suatu sistem, ketika sistem
tersebut mendapat tambahan kalor (Q) pada temperatur tetap
dinyatakan melalui konsep berikut: ―total entropi dari suatu sistem
termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat seiring dengan
meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya.
Pada volume tetap kesetimbangan dalam sebuah sistem akan
cenderung berubah dalam arah untuk melawan perubahan suhu
yang ditentukan pada sistem ini. Penurunan suhu menyebabkan lepasnya
panas dan menaikkan suhu menyebabkan penyerapan panas. Asas
kesetimbangan bergerak ini digeneralisasi 1885 oleh Henri Louis

4
le Chatelier yang memperluas dengan perubahan volume untuk
perubahan tekanan yang dipaksakan; ini dikenal sebagai asas van 't
Hoff-Le Chatelier.
Selama tahun 1873-1976, fisikawan matematika Amerika
Josiah Willard Gibbs menerbitkan tiga makalah, salah satunya adalah On
the Equilibrium of Heterogeneous Substances. Makalah tersebut
menunjukkan bahwa proses termodinamika dapat dijelaskan secara
matematis, dengan mempelajari energi, entropi, volume, temperatur
dan tekanan sistem, sedemikian rupa untuk menentukan apakah suatu
proses akan terjadi secara spontan, Equilibrium Gibbs menandakan awal
termodinamika kimia dengan mengintegrasikan fenomena kimia fisika,listrik
, dan elektromagnetik menjadi satu sistem yang koheren. Karya ilmiah
ini memperkenalkan konsep-konsep seperti potensi kimia, aturan fase,
dan lain- lain, yang membentuk dasar kimia fisik modern.
On the Equilibrium of Heterogeneous Substances awalnya diterbitkan
di sebuah jurnal Amerika Serikat yang relatif kurang
terkenal, yaitu Transactions of the Connecticut Academy, dalam
beberapa bagian pada tahun 1875 sampai 1878 (meski sebagian besar
sumber menyebut "1876" sebagai tahun penerbitannya).Karya ilmiah ini
masih belum diketahui publik sampai akhirnya diterjemahkan ke
dalam bahasa Jerman oleh Wilhelm Ostwald dan bahasa Perancis oleh
Henry Louis Le Chatelier.
Pada abad ke-19, James P. Joule mempelajari cara memanaskan
air dalam sebuah wadah menggunakan roda pengaduk dan
membandingkan memanasnya air akibat putaran roda pengaduk dengan
memanasnya air dalam wadah yang disentuhkan dengan nyala api atau
sumber listrik. Berdasarkan percobaannya, Joule menyimpulkan bahwa
panas atau kalor bukan energi (kalor bukan suatu jenis energi
tertentu, seperti energi kinetik, energi potensial, energi kimia
dll).Panas atau kalor adalah energi yang berpindah akibat perbedaan
suhu.Jadi ketika panas atau kalor mengalir dari benda yang bersuhu
tinggi menuju benda yang bersuhu rendah, sebenarnya energi yang
berpindah dari benda yang bersuhu tinggi menuju benda yang
bersuhu rendah. Perpindahan energi terhenti setelah benda-benda yang

5
bersentuhan mencapai suhu yang sama atau keseimbangan termal.
Secara umum, proses perpindahan panas dapat diklasifikasikan
dalam 3 cara yaitu, secara konduksi, konveksi dan radiasi.
Pada awal abad ke-20, ahli kimia seperti Gilbert N. Lewis,
Merle Randall, dan EA Guggenheim mulai menerapkan metode
matematis Gibbs tersebut untuk analisis proses kimia yang disebut
termodinamika kimia. Pada tahun 1885, Boltzman menyatakan bahwa
energi dalam dan entropi merupakan besaran yang menyatakan keadaan
mikroskopis sistem. Pernyataan ini mengawali berkembangnya
termodinamika statistik, yaitu pendekatan mikroskopis tentang sifat
termodinamis suatu zat berdasarkan perilaku kumpulan partikel-partikel
yang menyusunnya.
Termodinamika statistic merupakan cabang termodinamika yang
menyediakan penafsiran tingkat molekul terhadap besara-besaran termodi
namika seperti kerja, kalor, dan entropi. Masalah mendasar dalam
termodinamika statistik adalah penentuan distribusi energi
E di antara N sistem identik.Dasar-dasar termodinamika statistik
ditetapkan oleh fisikawan seperti James Clerk Maxwell, W. Nernst,
Ludwig Boltzmann, Max Planck, Rudolf Clausius dan J. Willard Gibbs.
Pada tahun 1906 Giauque dan W. Nernst merumuskan hukum ketiga
termodinamika yaitu: ―pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol
absolut, semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati
nilai minimum.
Pada tahun 1911, Einstein menyatakan bahwa massa
merupakan perwujudan dari energi (E=mc2). Hal ini kemudian
dibenarkan oleh ilmuwan mekanika kuantum (1900-1940) bahwa radiasi
sebagai bentuk energi bisa bersifat sebagai partikel. Pernyataan
ini seakan-akan membenarkan penalaran Aristoteles sebelumnya
bahwa materi = energi. Pada tahun 1950, para ilmuwan, seperti Carl
Anderson menemukan adanya partikel antimateri yang bisa memusnahkan
materi.

6
B. Tokoh-Tokoh Yang Berperan Dalam Perkembangan Ilmu Panas

Nama Gambar Tokoh Hal Penting

Aristotel  Aristoteles dilahirkan di kota


s
Stagira, Macedonia, 384 SM.
384 SM-322 Nyaris tak terbantahkan,
SM  Aristoteles seorang filosof
dan ilmuwan terbesar dalam
dunia masa lampau. Dia
memelopori penyelidikan ihwal
logika, memperkaya hampir
tiap cabang falsafah dan
memberi sumbangsih tak
terperikan besarnya terhadap
ilmu pengetahuan.
 Penting dari apa yang pernah
dilakukan Aristoteles adalah
pendekatan rasional yang
senantiasa melandasi karyanya.
Pendapat
 Aristoteles, alam semesta
tidaklah dikendalikan oleh serba
kebetulan, oleh magi, oleh
keinginan tak terjajaki kehendak
dewa yang terduga, melainkan
tingkah laku alam semesta itu
tunduk pada hukum-hukum
rasional.

7
Galileo-Galilei Setelah pengamatannya selama
berminggu- minggu tentang
(15 Februari
1564-8 astronomi iamerangkum semua
January 1642
tulisannya dalam sebuah makalah
yang berjudul The Starry
Messenger yang diterbitkan
pada bulan Maret 1610,
berjumlah 500 eksemplar.
Sumbangannya dalam termodinamika
adalah pada 1593, Galileo berhasil
menemukan salah satu alat ukur
yang dapat digunakan dalam ilmu
pengetahuan, yaitu thermometer.

Thermometer temuan Galileo ini


terdiri dari sebuah gelembung
udara yang dapat membesar
atau mengecil karena perubahan
temperature sehingga dapat
menyebabkan lebel air naik atau
turun.Meskipun alat ini tidak
akurat karena tidak menghitung
perubahan tekanan udara,
tetapialat ini menjadi pelopor
perkembangan alat-alat canggih

Humphry Di tahun 1807, dia berhasil


Davy memisahkan antara unsur kalium
17
dengan narium. Dilanjut pada
Desember
tahun berikutnya, yakni 1808,
1778 dan
dia mampu memisahkan antara
meninggal
kalium, strontium, dan barium
pada
melalui elektrolisa padaelektroda
29 Mei1929 di
air raksa. Dia jugalah yang

8
Geneva. menemukan lampu Davy yang
aman digunakan untuk
pertambangan. Tahun 1820,
Humphry Day diangkat
menjadi presiden Royal Society.
Humphry merupakan salah satu
eksponen (orang yang
menjabarkan) terbesar dalam
bidang metode ilmiah. Teorinya
tentang Elektrolis membuat
namanya terkenal dikalangan
Ilmuwan.
Benyamin Kontribusinya yang terbesar
Thompson
pada dunia Fisika adalah
(1753 – 1814) pemikirannya tentang teori
kalor. Pada akhir abad ke-18,
teori kalori yang dipercaya
adalah bahwa kalor
merupakan fluida yang dapat
mengalir ke dalam tubuh ketika
dipanaskan dan mengalir keluar
ketika didinginkan.
Penemuan-penemuan Thompson
lainnya adalah kompor, oven,
ketel ganda, dan pakaian
penahan panas, serta
mengembangkan cerobong asap dan
tungku perapian yang ada Pada
tahun 1804, Thompson menetap di
Paris dan menikah dengan
Madame Lavoisier, janda seorang
ahli kimia Perancis, Antoine
Lavoisier.

9
Joseph Black Ddia menemukan sesuatu yang
disebutnya engan fixed air (karbon
16 April 1728
-6 dioksida).
Desember
1799.

Thomas Alva Edison dipandang sebagai salah


Edison seorang pencipta paling produktif
pada masanya, memegang rekor
11 Februari
1847-18 1.093 paten atas namanya. Ia juga
Oktober 1931
banyak membantu dalam bidang
pertahanan pemerintahan Amerika
Serikat. Beberapa penelitiannya
antara lain : mendeteksi
pesawat terbang, menghancurkan
periskop dengan senjata mesin,
mendeteksi kapal selam,
menghentikan torpedo dengan
jaring, menaikkan kekuatan torpedo,
kapal kamuflase, dan masih banyak
lagi.

Nicolas Carnot menemukan dan


Leonardo merumuskan hukum kedua
Sadi Carnot
termodinamika dan memberikan
1 Juni1796 – model universal atas mesin panas,
meninggal di sebuah mesin, yang mengubah
Paris,
energi panas ke dalam bentuk
24
energi lain, misalnya energi kinetik
Agustus1832
(sekarang bernama siklus Carnot).
Karyanya yang paling utama adalah
"Réflexions sur la puissance
motrice du feu" (Refleksi Daya
Gerak Api);
terbit tahun 1824. Di dalamnya

10
termuat sejumlah asas seperti
siklus Carnot, mesin panas Carnot,
teorema Carnot, efisiensi
termodinamika, dll

Joseph Gay- Selain terkenal karyanya pada


Lussac sifat menggabungkan gas, Gay-
Lussac juga bekerja pada
penentuan kepadatan uap, dan
koefisien ekspansi gas, di mana ia
merintis prosedur, dan
berkontribusi pada pengukuran
kuantitatif hati bahwa dalam tahun
kemudian begitu berguna untuk
landasan teori kinetik gas dan
fisika termal. Ia menerbitkan
karyanya yang paling berpengaruh
pada tahun 1808, hukum
menggabungkan volume gas.
James Pada tahun 1840, James
Prescott menerbitkan sebuah karya ilmiah
Joule tentang panas yang dihasilkan
24 oleh arus listrik. Lalu pada
Desember tahun 1843, ia menerbitkan
1818 – kelanjutan karya ilmiahnya tentang
meninggal di bagaimana mengubah kerja menjadi
Greater panas. Ia melakukan eksperimen
Manchester, menggunakan roda berpedal.
Inggris, Akhirnya dari situ James
11 merumuskan konsep fisika
Oktober1889 mengenai kesetaraan energi
mekanik dan energi panas.

Empat tahun kemudian dia


menemukan teori Hukum
Kekekalan Energi yang

11
merupakan Hukum Termodinamiak
yang pertama.

Pada tahun 1847 James bertemu


dengan Lord Kelvin atau William
Thomson, di acara diskusi sains.
Lord Kelvin tertarik dengan
penemuan- penemuan James dan
karya-karya ilmiah yang pernah
dipublikasikan. Ia pun
mengajak samanya, maka lahirlah
suatu konsep fisika yang
disebutEfek Joule-Thomson.
Efek Joule-Thomson lalu
berkembang menjadi ilmu yang
memelajari tentang sifat materi
pada suhu sangat rendah.
Ilmu itu disebut Kriogenik

Rudolf Julius Clausius adalah ahli fisika teori


Emanuel atau fisika murni. Ia tidak
Clausius
mengadakan experimen. Ia
(1822-1888) menerapkan matematika untuk
membuat teori yang dapat
menjelaskan Hasil pengamatan
dan exprimen orang lain. Hukum
termodinamika II berbunyi :
“Panas tidak dapat dengan
sendirinya berpindah dari badan
yang lebih dingin ke badan yang
lebih panas”. Menurutnya di alam
semesta terjadi decara terus –
menerus perpindahan panas
atau energi dari badan angkasa
yang panas ke badan angkasa yang

12
dingin.
Josiah Sebagai matematikawan
Willard Gibbs ia adalah penemu analisis
vektor. Ia adalah orang
11 Februari
pertama di Amerika Serikat yang
1839 dan
menerima Ph. D dalam teknik
meninggal 28
mesin (Universitas Yale). Ia adalah
April 1903
salah satu fisikawan teoretis di
Amerika dan barangkali salah satu
kimiawan teoretis awal. Gelar
Gibbs Professorship of Physics
and Chemistry dinamai menurut
namanya.

Memasuki Universitas Yale,


dan belajar di Paris, Berlin, dan
Heidelberg. Ia ditawari jabatan
guru besar dalam fisika
matematika di University of Yale,
penunjukan pertama di AS, dalam
sebuah posisi tanpa gaji selama
10 tahun.
Jacobus Sumbangan terbesarnya ialah
Henricus mengenai pengembangan hukum
van't termodinamika umum pada
Hoff hubungan antara perubahan
tekanan dan pemindahan
Lahir 30
Agustus kesetimbangan sebagai akibat
1852 variasi suhu. Pada volume tetap
kesetimbangan dalam sebuah
sistem akan cenderung berubah
dalam arah untuk
melawan perubahan suhu yang
ditentukan
pada sistem ini. Penurunan suhu

13
menyebabkan lepasnya panas dan
menaikkan suhu menyebabkan
penyerapan panas. Asas
kesetimbangan bergerak ini
digeneralisasi
1885 oleh Henri Louis le Chatelier
yang memperluas dengan perubahan
volume untuk perubahan tekanan
yang dipaksakan; ini dikenal sebagai
asas van 't Hoff-Le Chatelier
William Ketertarikannya pada Hukum
Giauque Ketiga Termodinamika sebagai
dasar risetnya selama
(12 Mei 1985 -
pengamatan eksperimentalnya
28 Maret untuk mendapat gelar Ph.D
1982)
dibawah Professor George
Ernest Gibson
membandingkan relative entropi
Kristal gliserin dan kaca.
Walter Nerst Nerst banyak meneliti tentang tekanan osmosis
dan elektro kimia. Pada 1905, dia mengukuhkan
25 June 1864
– 18 apa yang disebutnya sebagai “New heat
November theorem” yang kemudian dikenal sebagai
1941)
hukum ke tiga termodinamika. Membuatnya
memenangkan hadiah nobel dalam bidang kimia
pada tahun 1920. Nerst juga membantu
mengembangkan dasar kimia fisis moderen dan
elektro kimia, dan persamaan fisika zat padat.
Beliau juga dikenal lewat persamaan Nerst.
Pada tahun 1924 ia menjadi direktur institut of
physical chemistry at berlin, dan pensiun pada
1933. Nerst kemudian bekerja elektroakustik
dan astro fisika.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Termodinamika adalah fisika energi, panas, kerja, entropi, dan
kespontanan proses. Terdapat empat Hukum Dasar yang berlaku
di dalam sistem termodinamika, yaitu: Hukum Awal (Zeroth Law)
Termodinamika; Hukum Pertama Termodinamika; Hukum kedua
Termodinamika dan Hukum ketiga Termodinamika. Orang yang pertama kali
melakukannya adalah Aristolteles (350 SM). Dia mengatakan panasa
adalah bagian dari materi, Galileo Galilei yang menganggap panas adalah
sesuatu yang dapat diukur dengan penemuannya adalah termometer air,
sir humphrey davy dan count rumford (1799) menegaskan bahwa panas
adalah sesuatu yang meengalir. Thonas A Edison. Memperkenalkan mesin
uapyang mengkonvensi menjadi kerja mekanik dan disempurnakan oleh
Sardi Carnot (1824) dan James P Joule menyimpulkan bahwa panas dan
kerja adalah dua bentuk energi yang satu sama lain dapat dikonversi.

B. Saran
Perkembangn ilmu penegtahuan terus mengalami perubahan setiap waktu. Oleh
sebab itu, sebagai calon seorang guru fisika diharapkan mampu memahami dan
mengetahui tentang perkembangan fisika.

15
DAFTAR PUSTAKA

Tanelab. Naldo J.I . 2015. Sejarah Fisika : Perkembangan Fisika Klasik, Fisika Modern, Ilmu
Mekanika, Ilmu Panas, Ilmu Optik Dan Ilmu Astronomi. Kupang

16

Anda mungkin juga menyukai