Anda di halaman 1dari 8

A.

Fisika Di Abad Ke 19

Di abad ke 19 terjadi perkembangan fisika periode III. Periode ini sangat singkat sekitar 90 tahun yaitu
dari tahun 1800 sampai 1890. Pada periode ini penerapan fisika kedalam teknologi berkembang sangat
pesat. Hampir semua fisikawan percaya semua hukum fisika telah ditemukan dan selesai, sehingga
penelitian dialihkan untuk memperbaiki validitas alat ukur dan perbaikan metode pengukurannya.

Demikian juga dalam bidang mekanika secara konsep (teori) tidak banyak kita jumpai. Pada periode ini
timbulnya fisika klasik masih diwarnai hukum-hukum gerak newton dan hukum tarikan umum newton
dan transformasi Galileo. Yang perlu dicatat pada periode ini adalah persmaan Hamiltonian suatu
bentuk baru dari persamaan gerak yang nantinya pada periode berikutnya sangat bersesuaian dengan
persamaan gerak mekanika gelombang schrodinger yang sangat berguna dalam memecahkan
persoaalan teoritis dan dikenal dengan opretor Hamilton.

Dalam mekanika Hamiltonia telah menemukan “Persamaan Halmiltonia” suatu bentuk baru dari
persamaan gerak yang berguna sekali dalam pemecahan persoalan-persoalan teoritis. Teori benda kaku
(rigid body), termasuk gyroskop telah dilakukan dengan baik sekali seperti teori mematik elastissitas.
Begitu juga mekanika hidrolika yang membedakan gerak bermacam-macam zat alir dan teori ini sudah
sedemikian luasnya, sehingga arus zat alir yang viscos telah merupakan persoalan sederhana yang dapat
dipecahkan. Penyelidikan mendalam mengenai zat alir ini disertai dengan metoda empiris telah
diperluas lebih-lebih setelah penemuan kapal diudara.

Penemuan-penemuan dan kemajuan yang sangat berarti adalah dalam pembentukan teori kinetik
panas, kemajuan teori kinetik gas, kemenangan teori gelombang terhadap teori corpuculair, perumusan
hukum umum dari konservasi energi, penentuan hukum kedua thermodinamika, penemuan Fraday dan
yang lain-lain mengenai fenomena elektromagnetik yang sangat terkenal. Dari semua kemajuan-
kemajuan fisika yang timbul kita seleksi lagi yang memegang peranan langsung dalam menuju kepada
arah perkembangan fisika modern, terutama yang akan diuraikan hanya mengenai diskusi-diskusi dari
Count Rumford (teori panas), Thomas Young (cahaya), Michael Faraday (listrik magnet) dan James Clerk
Maxwell (teori cahaya elektromagnetik).

Timbulnya fisika klasik pada periode ketiga ini juga ditandai dengan perkembangn sejarah atom dari
teori atom periode I. adapun ahli yang berperan dalam hal ini adalah

1. John Dalton

Yang dikemukan dalam teori atomnya adalah Unsur-unsur terdiri atas partikel-partikeel kecil yang tak
dapat dibagi lagi disebut atom.

2. Faraday

Selain dalam perkembangan listrik magnet faraday juga berperan dalam perkembangan atom di peride
III.
3. James clerk maxwel

Ia menemukan secara teoritis untuk hukum ditribusi kecepatan antar molekul-molekul gas.

B. Count Rumford (1753-1814)

Benjamin Thompson sering dikenal sebagai “Count Rumford” lahir pada tanggal 26 Maret 1753 dan
wafat pada tanggal 21 Agustus 1814 pada usia 61 tahun. Ia dilahirkan di England (Inggris baru) di kota
Woburn, koloni inggris Massachustta, kira-kira dua mil dari tempat kelahiran Benyamin Franklin. Ia
adalah penemu, ilmuwan, negarawan, dan merupakan tentara terkenal kelahiran Amerika. Ia telah
meletakkan dasar teori kinetik panas modern dan energi.

Selain membuat sebagai banyak musuh sebagai teman, Count Rumford mengumpulkan daftar judul
kehormatan besar dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pengetahuan ilmiah. Dia tidak pernah
membiarkan kesempatan untuk kemajuan melarikan diri dia dan banyak mengaku ia tidak memiliki cinta
sejati atau memperhatikan sesama manusia. Namun demikian, ia adalah salah satu ilmuwan Amerika
pertama dan karirnya mungkin paling aneh dari semua kisah sukses Amerika.

Bapak Count Rumford merupakan seorang petani dan meninggal ketika Count Rumford baru berumur
beberapa bulan. Pendidikan yang didapat Count Rumford dari guru-guru privat dan dari sekolah
setempat. Meskipun tidak menunjukkan kesanggupan yang luar biasa sebagai seorang mahasiswa,
sebagai seorang eksperimenter dan sebagai seorang matematika, dia terpaksa bekerja sebagai guru tulis
toko ketika berumur 13 tahun. Cita-citanya untuk menjadi Doktor tidak terlaksana karena kekurangan
biaya.

Pada umur 19 tahun dia belajar di sekolah dekat Boston. Disini Count Rumford jatuh cinta kepada
seorang janda “Rolfe” yang telah berumur 33 tahun dan mereka menikah pada tahun 1772.

Ketika perang kemerdekaan meletus Count Rumford melarikan diri ke Inggris dan meninggalkan istrinya
yang meninggal 17 tahun kemudian. Mengingat pengetahuan yang dimilikinya, menyebabkan dia dipilih
bekerja di Royal Society dalam tahun 1778. Tampaknya Benyamin mempunyai keinginan yang
mengembara dan berjiwa avonturist.

Pada tahun 1783 kemungkinan terjadi perang antara Austria dan Turki. Benyamin meninggalkan inggris
untuk membantu Austria. Ternyata peperangan tidak jadi meletus dan dia menjadi insinyur dalam
kemiliteran dari pemerintah Davaria.

Dalam tahun 1790 Count Rumford diberi gelar kehormatan dengan titel Count Rumford.

Dalam tahun 1998 dia memperhatikan sejumlah besar panas teori kalorik suatu benda hanya dapat
menjadi panas, bila benda yang lain menjadi dingin. Tetapi dengan penemuan ini lain keadaannya.
Kemudian Count Rumford membuat sebuah eksperimen mendidihkan air dengan pergeseran (Friksi).
Dia membantah bahwa panas itu suatu zat alir (Caloric) tetapi suatu bentuk gerakan. Menurut teori ini
kalorik itu dianggap keluar bila benda didinginkan. Teori Caloric panas oleh friksi merupakan bahwa friksi
menekankan caloric dari seperti air yang diperas dari bunga karang. Count Rumford mengingatkan
sebuah peti air yang telah dikonstruksi sedemikian rupa disekeliling silinder meriam. Beberapa ekor
kuda beroprasi pada mesin pembor meriam tersebut. Alat-alat pembor diletakkan kepada meriam.
Setelah beberapa jam ternyata aksi ini mendidihkan air tersebut. Count Rumford melakukan sebagai
berikut: Air terpisah dengan udara dari silinder, karena itu panas atau Caloric tidak dapat datang dari air
tadinya dingin sekarang panas mendidih. Juga tidak mungkin berasal dari tembaga, karena bila tembaga
memberikan panas (Caloric) tentulah dia akan dingin tetapi meriam itu pun jadi panas. Kemungkinan
panas itu disebabkan dari alat-alat kepada meriam tersebut. Demonstrasi diiringi dengan percobaan
yang lain yang membatalkan teori caloric yang selama ini diikuti orang.

Bulan januari 1798 Rumford membacakan papernya yang berjudul “An inquiry consrning the source of
the heat which is excitet by friction”. Paper yang scietific ini adalah berasal observasinya waktu
pembuatan meriam di Munich.

Count Rumford mengambil dua tempat yang tepat sama. Satu tempat diisi dengan air dan yang lain
dengan air raksa yang sama beratnya. Kedua tempat itu ditutup rapi, kemudian disimpan dalam kamar
dingin yang suhunya sedikit diatas titik bekunya selama 24 jam. Setelah itu ditimbang dan ternyata
beratnya tetap sama, waktu dingin dengan diwaktu panas. Kehilangan panas tetapi tidak kehilangan
atau mendapat tambahan berat. Kegagalan teori kalorik merupakan peristiwa penting, seperti kegagalan
teori Phlogiston yang diterangkan Lavoiaier.

Count Rumford membuat eksperimen dan menyiarkan penemuan metoda perpindahan panas (heat
transfer). Dia telah memanaskan botol berisi zat cair berwarna yang bercampur dengan partikel-partikel
debu. Kemudian diletakkan diatas bandul jendela untuk didinginkan dengan sinar matahari yang
memancar untuk membuat partikel-partikel itu lebih kelihatan. Count Rumford mengamati bahwa debu
dengan cepatnya mengalir keatas dibagian tengah dan mengalir turun ke sisi botol tersebut. Bila botol
didinginkan kecepatan mengalirnya berkurang, bila temperatur kamar dicapai gerakan itu berhenti.
Percobaan itu diulang berkali-kali dan dicek hasilnya dan ditemuinya kejadian sebagai berikut:

Dalam cairan dan gas panas itu mengalir dari satu tempat ketempat yang lain. Zat alir yang panas
mengalir keatas dan yang dingin kebawah. Kesimpulan-kesimpulan Count Rumford ini telah memberikan
dorongan yang besar bagi para scientist untuk penyelidikan selanjutnya.

Dalam tahun 1799 Count Rumford kembali ke london dan dalam tahun 1800, dia menjumpai bahwa di
Royal Institut telah diadakan diskusi mengenai penerapan pengetahuan kedalam ilmu terpakai. Count
Rumford membaca paper research dari James Smith mengenai panas. Sebagai akibatnya Sir Humpry
Davy, Director Royal Institut mencoba dengan kesperimen menghasilkan panas dengan friksi. Davy,
Director Royal menggosok bersama-sama dua bungkal es dalam vakum yang dikelilingi oleh dinding yang
temperaturnya dibawah titik beku dan ternyata es itu mencair. Disini ternyata bahwa kerja mekanis dari
gosokan melakukan dengan tepat efek yang sama yang dapat dihasilkan dengan penambahan sejumlah
kuantitas panas tertentu dari luar, meskipun tidak ada jalan untuk caloric itu masuk ke es. Kesulitan bagi
eksperimen ini bila di terangkan dengan teori caloric. Oleh karena itu, pada tahun 1812 Davy
mengumumkan bahwa panas itu dihasilkan oleh gerakan. Dan kesimpulan itu dinyatakan sebagai
berikut: “it just been experimentally demonstracted that caloric, or matter of heat does not exist”.
Meskipun bagitu, ahli Fisika diwaktu itu lebih menyokong teori caloric dari pada teori Davy ini.

Ada beberapa ilmuan fisika yang terlibat dalam perkembangan teori panas yang dinyatakan oleh Count
Rumford, diantaranya : Sadi Carnot, RJ Mayer dan Joule.

a. Sadi Carnot (1796-1832)

Sadi Carnot merupakan seorang insinyur tentara Perancis terkenal. Penemuannya sekarang dikenal
sebagai siklus carnot. Dalam tahun 1824, ia memberikan ilmu panas modern dalam termodinamika
berdasarkan akibat-akibat dari teori caloric. Teori yang ditemukannya berisikan bahwa suatu kuantitas
kalorik yang di ketahui jatuh dari suatu temperatur yang tinggi kepada yang rendah adalah analogi
dengan kuantitas air yang diketahui jatuh dari permukaan yang tinggi ke permukaan yang rendah,
masing-masing sanggup melakukan daya gerak.

Sadi Carnot menulis sebagai berikut: “we may justly compare the motive power of heat with that of a
fall of water. The motive force of a water fall depens upon the heigh an quantity of fluid. The motive
force of heat depens upon the quatity of callorc employed and what we may call the height of it a fall,
that is to may, the difference in temperature of the bodies between wich the calloric is exchanged”.

Analogi yang mendasari teori calloric telah membawa carnot kepada kounklusi yang tidak benar, yaitu
bahwa tidak ada panas yang hilang atau yang dirubah menjadi energi mekanis, selama operasi dari
mesin tersebut. Akhirnya dia membuang teori caloric dan mempunyai pandangan bahwa panas tidak
lain dari gerak partikel-partikel benda dan energi mekanis adalah ekivalennya.

Pada tahun 1832, Sadi Carnot meninggal pada waktu epidemik colera. Tinjauannya tentang teori caloric
berakhir. Akan tetapi tinjauannya yang belum disiarkan tersimpan dalam note booknya sampai dengan
tahun 1878.

Pekerjaan carnot yang berdasarkan teori caloric itu diteruskan oleh seorang insinyur perancis yang
bernama Clapyron (1799-1864) yang menjadi Profesor di Paris School of bridges and roads. Pada saat
itu, teori kinetik menunggu suatu eksperimen secara kuantitatif.

b. RJ Mayer (1814-1878)

Dalam tahun 1842, ia menyiarkan sebuah paper berdasarkan philosofi mengenai ekivalen panas dan
energi dari data spesifik panas gas. Dia telah menurunkan harga mekanik ekivalen panas tersebut.

c. Joule (1818-1899)

Sementara itu, Joule di inggris tanpa mengetahui pekerjaan Meyer telah melakukan sederetan
eksperimen yang teliti mengenai perubahan energi mekanis dari suatu benda berat yang jatuh menjadi
panas dengan sudut-sudut roda yang jatuh dalam air. Ternyata kerja yang dilakukan akan menaikan
temperatur 1° F.
Begitu juga ketika Helmholtz di Berlin mengemukakan prinsip konservasi eter. Semua ini menyebabkan
akhirnya teori kalorik tidak dapat dipertahankan lagi.

Dengan bekerja sama Meyer, Joule, Helmholtz (1821-1894) dalam tahun 1947 membacakan papernya
dimuka Physical Society di Berlin “Die Erthaltung Der Kraff” yang menyatakan bahwa gerak abadi dari
mesin adalah tidak mungkin. Dia mengemukakan bahwa itu merupakan hukum konservasi energi. Paper
ini ditolak untuk diumumkan oleh editor dari Amalen der chmie und Physik, tetapi kemudian
diumumkan dalam bentuk pamplet.

Tahun terakhir dari Count Rumford tidak menggembirakan. Pada tahun 1803, dia meninggalkan inggris
menju Paris. Disini dia menikahi seorang janda yang bernama Maria Lavoisier yang merupakan ahli kimia
yang menemukan oksigen. Perkawinannya dengan Maria Lavoisier ini berbahagia sekali. Kedua-duanya
sehat walafiat, senang gembira dan mempunyai interesan dalm science. Tetapi kemudian, kira-kira
empat tahun sesudah perkawinan mereka, Count Rumford meninggal dunia dalam tahun 1814.
Sepeninggalnya, dia meninggalkan sejumlah uang untuk disumbangkan ke universitas Harvard. Disini
terlihat bahwa Count Rumford adalah seorang scientist praktek yang telah meletakkan dasar
pengetahuan panas bagi ilmu modern.

C. Thomas Young (1773-1829)

Thomas Young adalah seorang dokter Inggris dan ahli fisika. Pada usia empat belas tahun, ia telah
berkenalan dengan orang-orang Latin, Yunani, Perancis, Italia, Ibrani, Arab dan Persia. Begitu besar
perhatian dan pengetahuannya yang luas, sehingga ia dipanggil Fenomena Muda oleh teman-temannya
di Cambridge.

Ia belajar kedokteran di London, Edinburgh, dan Göttingen dan mendirikan praktek medis di London.
Minat awalnya dalam penelitian dan metode ilmiahnya adalah tentang lensa, dan ia adalah orang
pertama yang menyadari bahwa mata memfokuskan dengan mengubah bentuk lensa. Ia menemukan
penyebab astigmatisme, dan inisiator dengan Helmoltz.

Young merupakan salah satu orang terpenting dalam sejarah fisika abad 19 atas penyelidikannya
mengenai cahaya dan yang telah menghidupkan kembali teori gelombang cahaya Huygens.

Young menyatakan bahwa terpecahnya berkas cahaya dibidang batas antara dua medium menjadi
berkas cahaya diffraksi, tidak dapat diterangkan secara memuaskan dengan teori corpusculair, hanya
teori gelombanglah yang sukses dalam hal ini.

Dalam tahun 1801, dia mengajukan sebuah paper kepada Royal Society dengan judul “ On the theory of
light and colours”. Dalam papernya ini, dia mengusulkan prinsip interferensi dari dua gelombang sebagai
keterangan dari “Cincin Newton” dan warna dari plat-plat tipis. Dari pengukuran Newton tentang
lapisan udara yang tebal menghasilkan beberapa warna, memungkinkan Young untuk menghitung
panjang gelombang.

Dalam papernya yang kemudian ia menulis:

a. Garis-garis interferensi (interference fringers) yang diamatinya bila rambut atau benang
ditempatkan dimuka suatu slit yang diterangi dari belakang

b. Perubahab fase pada refleksu

c. Menerangkan pita-pita difraksi dengan prinsip interferensi dan mempersoalkan bahwa ruangan
antara pita-pita itu memberikan harga panjang gelombang yang sesuai dengan yang didapat oleh cincin
Newton, karena itu kedua fenomena tersebut dianggap terjadi oleh sebab-sebab yang sama. Diiringi
dengan pengukuran kuantitatif maka jelaslaah bahwa hal ini hanya berlaku teori gelombang cahaya.

Teori spirit dogmatis dalam anggapan untuk hal-hal yang scientific tidak pernah hilang. Paper Young
dibanjiri protes-protes dan juga pernah diolok-olok serta dicaci maki. Dia diserang tidak hanya dari kaum
gereja seperti yang dialami Galileo tetapi juga dari beberapa teman-temannya, terbanyak dari orang
yang pura-pura berilmu. Dan serangan tersebut dari Henry Brougham, sesudah itu Lord Chouncellor
Inggris. Sifat penyerangan dari Brougham ditunjukan oleh kutipan sebagai berikut : “ We wish to raise
our feeble voice agains innovations that can have no other effect then to chek the progress of science
ang renew all those wild phantoms of the imagination which Bacon and Newton put to flight from her
temple”. Meskipun Young menjawab dengan panjang lebar dalam pamflet-pamflet yang disiarkannya,
lama sekali baru pendapat umum dapat menerima teori ini dengan pikiran terbuka.

Dalam tahun 1815, Fresnel (1788-1827) dari prancis mendemonstrasikan fenomena interferansi cahaya
dengan experimennya yang terkenal dengan dua cermin. Dia mengatakan bahwa experimen ini hanya
dapat diterangkan bila cahaya dianggap sebagai gelombang. Beberapa tahun kemudian, dia telah
mengajukan teori matematik mengenai fenomena tersebut. Dia juga menerangkan polarisasi cahaya
dengan anggapan bahwa getaran cahaya itu dalam ether adalah tranversal dalam arah perambatan
cahaya dan tidak longitudinal. Dia tidak tahu bahwa anjuran ini telah dibuat Young dalam surat kepada
Arago yang ditulis tahun 1871. Frensel memperkuat keterangan ini dengan memperlihatkan
experimennya bahwa dua berkas cahaya yang plan-polarized tidak dapat berinterferensi, bila bidang-
bidang polarisasinya tegak lurus satu sama lain. Fenomena polarisasi ini telah dikenal oleh Newton yang
mencoba menerangkan dengan teori corpusculair dengan anggapan semacam struktur corpusculair,
tetapi tidak memuaskan. Akibatnya polarisasi ini tinggal tetap sebagai teka-teki bagi kedua teori cahaya
tersebut. Juga keterangan Frensel hampir tidak mungkin karena dia menganggap ether itu sebagau
benda padat, atau sekurang-kurangnya mempunyai sifat benda padat yang perlu untuk transmisi
gelombang-gelombang transversal yaitu: “sifat-sifat kekakuan dan rapat (density)”. Dalam planet-planet
mesti bergerak melalui zat-zat padat ini menembusi ruang angkasa antara dan tidak perubahan ukuran
dalam priode revolusinya. Akhirnya dalam tahun 1850 Fouscault mengadakan percobaan dengan cermin
putarnya untuk mengukur kecepatan cahaya. Dan ternyata cahaya lebih lambat dalam air dari pada di
udara, sedangkan menurut teori corpuculair sebaliknya.
Dari tahun 1850 sampai akhir priode III (1890) teori gelombang memegang kemenagan tanpa
pertengkaran lagi dari para ahli. Akhirnya teori corpusculair telah ditinggalkan sama sekali. Lebih-lebih
sesudah kemajuan teori cahaya elektromagnetik yang diajukan Maxwell dengan eksperimen-
eksperimennya yang memeriksa benar tidaknya teori tersebut. Dapat dikatakan bahwa teori
corpuscukaie tidak sebenarnya mati, tetapi barang kali hanya ditidurkan.

Ada beberapa penelitian Thomas Young yang pernah dilakukannya, diantaranya :

a. Teori Gelombang cahaya

Dalam penilaian sendiri dari sekian banyak prestasi yang paling penting adalah untuk menetapkan teori
gelombang cahaya. Untuk melakukannya, ia harus mengatasi pandangan abad ke-dua, yang dinyatakan
dalam dimuliakan Isaac Newton "Optik", bahwa cahaya adalah partikel. Namun demikian, pada awal
abad ke-19 Young mengajukan sejumlah alasan teoritis mendukung teori gelombang cahaya, dan dia
mengembangkan dua demonstrasi abadi untuk mendukung pandangan ini. Dengan tangki riak ia
mendemonstrasikan ide gangguan dalam konteks gelombang air. Dengan dua celah atau eksperimen
celah ganda, ia menunjukkan gangguan dalam konteks cahaya sebagai gelombang. Dalam sebuah
makalah berjudul Percobaan dan Perhitungan Sehubungan dengan Optik Fisik, diterbitkan pada tahun
1803, Young menggambarkan suatu eksperimen di mana ia menempatkan kartu sempit (sekitar in
1/30th) dalam suatu berkas cahaya dari bukaan tunggal di sebuah jendela dan mengamati pinggiran
warna dalam bayangan dan sisi kartu. Dia mengamati bahwa menempatkan kartu lain sebelum atau
setelah strip sempit sehingga mencegah cahaya dari sinar dari satu mencolok tepi menyebabkan
pinggiran menghilang. Hal ini mendukung anggapan bahwa cahaya terdiri dari gelombang . Muda
dilakukan dan dianalisis sejumlah percobaan, termasuk gangguan cahaya dari refleksi off pasang dekat
alur mikrometer, dari refleksi off film tipis sabun dan minyak, dan dari Dalam bukunya Kursus Kuliah
tentang Filsafat Alam dan Seni Mekanik (1807) dia memberi Grimaldi kredit untuk pertama mengamati
pinggiran dalam bayangan obyek ditempatkan dalam seberkas cahaya. Within ten years, much of
Young's work was reproduced and then extended by Fresnel. Dalam sepuluh tahun, sebagian besar
adalah pekerjaan Muda direproduksi dan kemudian diperpanjang oleh Fresnel. (Tony Rothman di's
relatif dan lain Dongeng Semuanya dari Sains dan Teknologi berpendapat bahwa tidak ada bukti jelas
bahwa Young sebenarnya melakukan Eksperimen celah dua/celah ganda juga. Dapat dilihat di Newton
dualitas partikel-gelombang).

b. Modulus Young

Pada tahun 1807, atikel utama menggambarkan karakterisasi elastisitas yang kemudian dikenal sebagai
“modulus Young”, dinotasikan sebagai E dan selanjutnya digambarkan dalam karya-karya berikutnya
seperti pada tahun 1845 yaitu Kursus Dosen Filsafat Alam dan Seni Mekanik. Namun, penggunaan
pertama dari konsep modulus Young dalam percobaan ini adalah dengan Giordano Riccati pada tahun
1782 oleh Young pada usia 25 tahun.
Selanjutnya, ide dapat ditelusuri kembali ke kertas oleh Leonhard Euler diterbitkan pada tahun 1727,
sekitar 80 tahun sebelum 1807 kertas Thomas Young.

Modulus Young yang mengaitkan stres (tekanan) dalam tubuh untuk berhubungan strain nya
(perubahan panjang sebagai rasio dari panjang asli), yaitu, stres = E × strain, untuk dimuat spesimen
uniaksial. modulus Young tidak tergantung pada komponen yang diperiksa, yaitu, itu adalah aset yang
material yang melekat (modulus merujuk pada sebuah aset yang material yang melekat). Modulus
Young diizinkan, untuk pertama kalinya, prediksi regangan dalam subjek komponen tegangan diketahui
(dan sebaliknya). Sebelum kontribusi Young, insinyur yang diperlukan untuk menerapkan F Hooke
hubungan kx = untuk mengidentifikasi deformasi (x) dari suatu subjek tubuh untuk sebuah beban yang
diketahui (F), di mana (k) konstan adalah fungsi dari kedua geometri dan material di bawah
pertimbangan. Menemukan k diperlukan pengujian fisik untuk setiap komponen baru, sebagai F =
hubungan kx merupakan fungsi dari kedua geometri dan material. Modulus Young hanya bergantung
pada bahan, tidak geometri sehingga memungkinkan sebuah revolusi dalam strategi rekayasa.

c. Visi dan teori warna

Young juga telah disebut pendiri optik fisiologis . Pada 1793, ia menjelaskan modus dimana mata
mengakomodasi sendiri untuk visi pada jarak yang berbeda tergantung pada perubahan kelengkungan
dari lensa kristal.

Pada tahun 1801, ia adalah yang pertama untuk menggambarkan Silindris dan di Kuliah, ia disajikan
hipotesis. Kemudian dikembangkan oleh Hermann von Helmholtz, bahwa persepsi warna tergantung
pada kehadiran di retina tiga jenis serabut saraf yang masing-masing untuk menanggapi, hijau dan violet
lampu merah. Hal ini mewarnai pemahaman modern tentang penglihatan warna, dalam menemukan
mata tertentu yang memang memiliki tiga reseptor warna yang sensitif terhadap rentang panjang
gelombang yang berbeda.

Yang patut di catat dalam period ke III ini oleh young adalah

1. Thomas young yang menghidupkan kembali teori gelombang cahaya Huygens. Young menyatakan
bahwa terpecahnya berkas cahaya di bidang batas antara dua medium, menjadi berkas cahaya refraksi.
Yang tidak dapat di jelaskan secara memuaskan oleh terori emisi newton.

2. Thomas young mengusulkan prinsip inteferensi dari dua gelombang sebagai keterangan dari cincin
newton dan warna dari plat-plat tipis

Anda mungkin juga menyukai