Anda di halaman 1dari 53

PERTEMUAN 3

Sensor dan Transduser


Dosen Pengampu:
Made Meita Puspadewi, S.Pd, M.Sc
Outline
Prinsip-prinsip fisis Penginderaan:
• Elektrostatik,
• Resistansi
• Induksi elektromagnet
• Kapasitansi,
• Efek Piezoelektrik,
• Efek Pieroelektrik,
• Efek Hall,
• Pieltier,
• Seeback
Elektrostatik
Elektrostatik
Electrical charge
• Atom terdiri dari proton (+) electron (-) dan
Neutron (netral)
• Karena letaknya diluar inti maka electron
cenderung mudah berpindah ke atom lain
sehingga terjadi aliran electron (aliran listrik)
• Namun begitu (seperti pada konsep tata
surya) ada kecenderungan untuk
mempertahankan electron pada orbitnya
(rotasi dan gravitasi nucleus)
Elektrostatik
Electrical charge
• Atom seimbang memiliki jumlah proton
sama dengan electron
• Atom akan menjadi ion positive Ketika
memiliki kelebihan jumlah proton
• Atom akan menjadi ion negative saat
memiliki kelebihan jumlah electron
• Ion positive akan menarik ion negative untuk
mencapai keseimbangan, hal inilah yang
kemudian menyebabkan aliran elektron
Elektrostatik
• Tegangan listrik adalah tekanan listrik yang
mendorong electron
• Arus listrik adalah banyaknya aliran
electron yang melalui suatu titik dalam satu
detik
• Semakin tinggi tegangan listrik maka akan
semakin besar mengalirkan arus listrik
Elektrostatik
• Teori arus listrik (electron theory)

• Teori arus listrik (hole theory)


Elektrostatik
• Satuan yang digunakan dalam tegangan listrik adalah volt
Elektrostatik
• Satuan yang digunakan dalam arus listrik adalah Ampere
Elektrostatik
• Konduktor adalah bahan/materi yang mudah mengalirkan electron.
• Konduktor memiliki 1 hingga 3 electron bebas di orbit terluar
• Kondisi ini menyebabkan electron bisa dengan mudah berpindah
maupun menciptakan ruang untuk electron masuk ke orbit.
Elektrostatik
• Peranan listrik dalam sistem sensor
Tegangan listrik dan arus listrik banyak digunakan dalam sistem
sensor, baik sebagai sumber daya/energi untuk sistem sensor
maupun sebagai parameter yang diukur (isyarat) yang
merepresentasikan hasil sistem sensor
Resistansi
Resistansi
• Resistansi atau hambatan adalah gaya yang mengurangi atau
menghambat laju aliran electron (berlawanan dengan tegangan)
• Makin tinggi hambatan maka aliran electron akan semakin berkurang
Resistansi
• Satuan yang digunakan dalam hambatan listrik adalah Ω (ohm)
Resistansi
• Fixed Resistor
• Stepped or tapped
• Variable resistor
Resistansi
• Hukum Ohm
Resistansi
Resistansi
Resistansi
Resistansi
• Kombinasi
Resistansi
• Sifat dan karakteristik resistan dalam proses pembagian arus dan
tegangan seperti di atas sering digunakan daalam cara kerja sensor.
Induksi Elektromagnet
Induksi Elektromagnet
• Disekitar kawat berarus listrik ada medan magnet
Induksi Elektromagnet
• Magnet ternyata juga dapat menhasilkan arus listrik (percobaan
Faraday)
• Dari percobaan faraday menyebutkan perubahan (fluks) magnetic
akan menimbulkan gaya gerak listrik (GGL)
Induksi Elektromagnetik
Induksi Elektromagnetik
Faktor yang memengaruhi besar GGL induksi
• Banyaknya lilitan kumparan
• Kecepatan keluar –masuk magnet dari dan ke dalam kumparan
• Kuat magnet yang digunakan
Induksi Elektromagnetik
• Sifat dan karakteristik dari GGL Induksi inilah yang dapat
dimanfaatkan dalam prinsip kerja sensor
Kapasitor
Kapasitor
• Kapasitor (kondensator) yang dalam rangkaian elektronika
dilambangkan dengan huruf “C” adalah suatu alat yang dapat
menyimpan energi/muatan listrik di dalam medan listrik, dengan cara
mengumpulkan ketidak seimbangan internal dari muatan listrik.
Kapasitor ditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867)
Kapasitor
• Struktur sebuah kapasitor terbuat
dari 2 buah plat metal yang
dipisahkan oleh suatu bahan
dielektrik. Bahan-bahan dielektrik
yang umum dikenal misalnya
udara vakum, keramik, gelas dan
lain-lain
Kapasitor
• Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-
muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda)
metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negative
berkumpul pada ujung metal yang satu lagi.
Kapasitor
• Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutub negative
dan sebaliknya muatan negative tidak bisa menuju ke ujung kutub
positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif.
Muatan elektrik ini tersimpan selama tidak ada konduksi pada ujung-
ujung kakinya
Efek Piezoelektrik
Efek Piezoelektrik
• Konsep Efek Peizoelektrik
Efek Piezoelektrik
• Efek Piezoelektrik (direct piezoelectric) adalah fenomena tentang
sebuah bahan/material yang dapat menghasilkan energi listrik Ketika
mendapat energi mekanis (ditekan atau diregangkan)
Efek Piezoelektrik
• Efek Invers Piezoelektrik adalah fenomena tentang perubahan
sebuah bahan/material berupa pempatan atau mereggang yang
disebabkan oleh energi listrik yang dialirkan
• Bahan Piezoelektrik alami diantaranya : Kuarsa (Quartz, SiO₂),
berlinite, turmalin, dan garam rossel.
• Bahan piezoelektrik buatan diantaranya : Barium titanate (BatiO₃),
Lead Zirconium titanate (PZT), Lead titanate (PbTiO₃), dsb
Efek Piezoelektrik
• Rumusan Konversi Piezoelektrik
Muatan listrik (Q) yang dibentuk oleh kristal piezoelektrik sebanding
dengan gaya yang diberikan (F)
Efek Piezoelektrik
• Karena pada piezoelektrik, kristal diapit oleh dua buah elektroda yang
membentuk kapasitor memiliki kapasitansi C, maka tegangan yang
dibentuk antara kedua elektroda dapat dirumuskan
Efek Piezoelektrik
• Peranan Piezoelektrik dalam
Sistem Sensor
Tegangan listrik yang dihasilkan
oleh efek direct piezoelectric inilah
yang digunakan dalam sensor,
sedangkan invers piezoelectric
dapat digunakan sebagai
transduser ataupun sebagai
aktuator
Efek Pyroelektrik
Efek Pyroelektrik
• Efek Piroelektrik adalah fenomena terbentuknya tegangan listrik
pada sebuah material dikarenakan proses pemanasan atau
pendinginan (aliran panas)
Efek Pyroelektrik
• Peranan efek piroelektrik
dalam sistem sensor
Tegangan listrik yang
dihasilkan oleh efek
piroelektrik inilah yang
digunakan dalam sensor
Efek Hall
Efek Hall
• Efek Hall adalah peristiwa berbeloknya aliran listrik (electron) dalam
pelat konduktor karena pengaruh medan magnet
Efek Hall
• Peranan Efek Hall dalam Sistem Sensor
Tegangan listrik yang dihasilkan oleh efek hall inilah yang digunakan
dalam sensor
Efek Thermoelektrik
Efek Thermoelektrik
• Efek Thermoelektrik adalah terbentuknya energi listrik yang
disebabkan oleh perbedaan suhu (dan sebaliknya)
• fenomena termoelektrik pertama kali ditemukan tahun 1821 oleh
ilmuwan Jerman, Thomas Johhan Seebeck
Efek Thermoelektrik
• Ia menghubungkan tembaga dan besi dalam
sebuah rangkaian. Di antara kedua logam tersebut
lalu diletakkan jarum Kompas
• Ketika sisi logam tersebut dipanaskan jarum
Kompas ternyata bergerak. Belakangan diketahui,
hal ini terjadi karena aliran listrik yang terjadi
pada logam menimbulkan medan magnet
• Medan magnet inilah yang menggerakkan jarum
Kompas. Fenomena tersebut kemudian dikenal
dengan efek Seebeck
Efek Thermoelektrik
Efek Thermoelektrik
• Peranan Efek Thermoelektrik
dalam Sistem Sensor
Tegangan listrik yang
dihasilkan oleh efek
thermoelektrik inilah yang
digunakan dalam sensor
Efek Peltier
• Efek Peltier, kebalikan dari dari efek Seebeck adalah jika dua logam
yang berbeda disambungkan kemudian arus listrik dialirakan pada
sambungan tersebut, maka akan terjadi fenomenda pompa kalor.
Prinsip inilah yang diugunakan termoelektrik sebagai
pendingin/pompa kalor.
• Termoeletrik terdiri dari dua buah bahan berbeda yang
disambubngkan. Material yang dipilih memiliki koefisien seebeck
cukup tinggi. Saat ini kebanyakan termolektrik menggunakan
Bismuth-Telluride sebagai bahan pembuatnya.
Diskusi!
• Carilah sensor yang menggunakan prinsip fisis: efek piezoelektrik,
efek piroelektrik, efek hall, efek seebek dan efek Peltier
• Melalui datasheet sensor temukan kuat arus listrik, tegangan, dan
tegangan (kalua ada)
• Jelaskan Prinsip kerja dan pengaplikasian masing-masing sensor
tersebut

Anda mungkin juga menyukai