Anda di halaman 1dari 5

DESAIN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

PROGRAM PELATIHAN MEMBATIK ORNAMEN TRADISIONAL KARO


Oleh : Muhammad Hasby Amri Khairi, S.Pd

A. Latar Belakang
Menurut Veithzal Rivai dalam Jurnal ( Mulyani, 2017) “Pelatihan adalah bagian dari
Pendidikan yang menyangkut porses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan
keterampulan diluar system Pendidikan yang lebih mengutamakan pada prakter dari pada
teori. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat di artikan bahwa pelatihan adalah memberi
Pendidikan yang lebih menekan kan pada praktek agar penerima pelatihan memiliki
keterampilan yang khusus dan bermanfaat untuk kehidupannya.
SKB Karo merupakan salah satu satuan pendidikan nonformal yang
menyelenggaran program pelatihan. SKB Karo terletak di provinsi Sumatera Utara tepatnya
di kabupaten Karo, kecamatan Berastagi. Sebagai sebuah Satuan Pendidikan Non Formal
(SPNF), SKB Karo menyelenggarakan program yang berfokus pada Pendidikan AUD (Anak
Usia Dini) dan DIKMAS (Pendidikan Masyarakat). Dalam perencanaan penyelenggaraan
program pelatihan, SKB Karo sangat memperhatikan potensi wilayah, sumber daya manusia
serta budaya/ kesenian yang ada di Kabupaten Karo. Sehingga nantinya ketrampilan yang
diperoleh melalui program pelatihan akan bermanfaat bagi lingkungannya.
Kabupaten karo adalah salah satu kabupaten yang berada di provinsi Sumatra
Utara, Indonesia. Kabupaten karo memiliki kekayaan budaya yang cukup potensial jika
dipelihara dan dikembangankan. Salah satu kekayaan kabupaten karo adalah Ornamen atau
dalam Bahasa karo disebut Gerga. Ragam hias dalam bahasa Karo disebut Gerga yang
terdapat pada benda-benda kerajinan dan benda seni lainnya, tetapi Gerga juga identik
dengan rumah raja atau rumah orang kaya yaitu rumah-rumah adat karena terdapat ragam
hias pada bagian luar rumahnya (Erdansyah, 2013).
Ornamen gerga dapat dikembangkan dan diaplikasikan menjadi oleh-oleh dalam
berbagai bentuk. Salah satunya dapat di diaplikasi sebagai batik tradional bermotif gerga.
ornament ini dapat di modifikasi menjadi batik. Batik juga mempunyai pengertian segala
sesuatu yang berhubungan dengan membuat titik-titik tertentu pada kain mori. Dalam bahasa
Jawa, batik ditulis dengan “bathik”, mengacu pada huruf Jawa “tha” yang menunjukan bahwa
batik adalah rangkaian dari titik-titik yang membentuk gambaran tertentu. Batik sangat identik
dengan suatu tehnik (proses) dari mulai penggambaran motif hingga pelodoran. Salah satu
ciri khas batik adalah cara penggambaran motif pada kain yang menggunakan proses
pemalaman, yaitu menggoreskan malam (lilin) yang ditempatkan pada wadah yang bernama
canting dan cap.
Berdasarkan pertimbangan yang telah diuraikan pada latar belakang diatas maka
pada kesempatan ini penulis akan membuat Desain Kegiatan Belajar Mengajar untuk
Program Pelatihan Tari Tradisional Karo.

B. Tujuan Penyelenggaraan
Adapun tujuan dari penyelenggaraan Program Pelatihan Membatik Ornamen
Tradisional Karo adalah sebagai berikut :
1. Menjalankan tujuan organisasi SKB Karo yaitu SPNF yang menyelanggarakan
program PAUD dan Dikmas untuk melayani masyarakat yang membutuhkan
Pendidikan baik usia sekolah maupun usia luar sekolah
2. Mengenalkan Batik Ornamen Tradiosional Karo pada generasi muda (anak-anak dan
remaja)
3. Melestarikan dan menarik minat anak-anak dan remaja dalam menumbuh
kembangkan kesenian Membatik khususnya ornamen tradisioanal karo.

C. Dasar
1. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 152 Tahun 2014 Tentang
Standar Kualifikasi dan Kompetensi Pamong Belajar
2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 15 Tahun 2017 Tentang
Pedoman Pendidikan dan Pelatihan Teknis Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

D. Langkah Kegiatan
Program pelatihan ini terdiri dari beberapa kegiatan mulai dari perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi. Kegiatan-kegiatan disusun dan dilaksanakan secara sistematis
dengan tujuan agar program pelatihan berjalan secara efektif dan efisien. Adapun langkah-
langkah kegiatan pada Program Pelatihan Membatik Ornamen Tradisional Karo yaitu sebagai
berikut :
1. Analisis Kebutuhan Pelatihan.
Kebermanfaatan dari pelatihan yang akan diselenggarakan bagi masyarkat menjadi
indikator utama dalam penyelenggaran program pelatihan. Untuk itu, berdasarkan
analisis kebutuhan yang telah diamati oleh penulis dengan melihat potensi budaya
yang telah dijelaskan pada latar belakang maka Pelatihan Membatik Ornamen
Tradisional Karo menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat Karo.
2. Menentukan Tujuan Instruksional
Dalam menentukan tujukan pelatihan dapat didasarkan pada kebutuhan-kebutuhan
atau manfaatnya bagi masyarakat.
3. Merancang Program sebagai Proses Pelatihan
Kegiatan merancang program ini terdiri dari menentukan narasumber atau pelatih
(tenaga pendidik), metode apa yang digunakan?, tempat pelatihan, peralatan yang
memadai, penyusunan silabus dan RPP pelatihan, dan yang terpenting adalah siapa
peserta yang akan dilatih.
4. Implementasi Program Pelatihan
Setelah merancang program pelatihan, maka tahap kegiatan selanjutnya yaitu
implementasi, penerapan atau pelaksanaan program pelatihan. Pelaksanaan
mengacu pada perencanaan yang telah dilakukan pada langkah sebelumnya. Setiap
pelaksanaan program pelatihan akan dimonitor apakah program yang dijalankan
dapat diterima oleh peserta didik atau tidak, jika ditemukan kendala maka akan
dilakukan perbaikan perencanaan pelatihan.
5. Evaluasi Program Pelatihan
Langkah terakhir adalah program pelatihan harus terus dipantau. Seluruh program
harus dievaluasi untuk menentukan apakah itu berhasil dan memenuhi tujuan
pelatihan. Kritik dan saran harus diperoleh dari semua pemangku kepentingan untuk
menentukan efektivitas program dan instruktur serta pengetahuan atau perolehan
keterampilan. Menganalisis umpan balik ini akan memungkinkan organisasi untuk
mengidentifikasi setiap kelemahan dalam program. Pada titik ini, program pelatihan
atau rencana tindakan dapat direvisi jika tujuan atau harapan tidak tercapai.

E. Lokasi Kegiatan
Lokasi : Aula Kantor SPNF SKB Karo
Alamat : Jalan Jamin Ginting No.230a Berastagi, Karo – Sumatera Utara

F. Waktu Pelaksanaan Kegiatan


Waktu : 23 Mei – 15 Juli 2022

G. Penyelenggara
Adapun penyelenggara dari Program Pelatihan Membatik Ornamen Tradisional Karo
ini adalah Pamong Belajar SPNF SKB Karo.

H. Pendidik
Berikut merupakan identitas dari narasumber atau pendidik/ pelatih Membatik
Ornamen Tradisional Karo: Terlampir (lampiran 1)
I. Peserta Didik
Peserta didik yang terlibat merupakan masyarakat sekitar SPNF SKB Karo
tepatnya masyarakat Berastagi, Karo.

J. Tenaga Kependidikan
Tenaga kependidikan yang terlibat dalam Program Pelatihan Membatik Ornamen
Tradisional Karo yaitu pegawai staff tata usaha SPNF SKB Karo.
K. Struktur Materi

Jumlah Bentuk
No Mata Pelatihan Materi Pelatihan Jam Kegiatan Fasilitas Instruktur
Pelatihan Pelatihan
1 Apresiasi Karya • Melihat dan Mengenal Karya 2 Ceramah, Infokus, Muhammad Hasby Amri
Ornamen tradisional Ornamen Diskusi tanya Ornament Khairi, S.Pd
Karo • Diskusi tanya jawab jawab,

2 Pengenalan Batik • Pengenalan Macam – Macam 4 Demonstrasi, Infocus, Alat dan Muhammad Hasby Amri
Tradisional Batik Tanya jawab, Bahan Batik Khairi, S.Pd
• Pengenalan Alat dan Bahan Ceramah,
Batik
• Pengenalan Teknik Membatik

3 Praktek Pembuatan • Mempelajari Sifat alat dan 6 Praktek Alat dan Bahan Muhammad Hasby Amri
Batik Dengan bahan Batik Khairi, S.Pd
ornament sederhana • Mengaplikasikan Ornamen
Karo Ke bahan batik
4 Membuat Desain • Membuat Ornamen Karo 6 Praktek Alat dan Bahan Muhammad Hasby Amri
Ornamen Tradisional sebagai desain Batik Batik Khairi, S.Pd
Karo
5 Mengaplikasikan • Mengaplikasikan Karo 6 Praktek Alat dan Bahan Muhammad Hasby Amri
Desain Ornamen ke sebagai desain Batik Batik Khairi, S.Pd
Kain
6 Proses Akhir batik • Pewarnaan batik dan 6 Praktek Alat dan Bahan Muhammad Hasby Amri
sampai menjadi Kain pembentukan kain batik Batik Khairi, S.Pd
yang utuh

Anda mungkin juga menyukai