Anda di halaman 1dari 9

MODUL AJAR

PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

Aktifitas : Budaya 5R

Disusun Oleh :

TIM P5 SMKN 11 KAB. TANGERANG

PEMERINTAHAN PROVINSI BANTEN


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIT PELAKSANAAN TEKNIS
SMK NEGERI 11 KABUPATEN TANGERANG
2023
A. INFORMASI UMUM
Nama Penulis Tim P5BK SMKN 11 KAB. TANGERANG
Sarana dan Prasarana 1. Gawai / laptop
2. Akses internet
3. Buku teks
4. Papan tulis dan spidol
5. LCD Proyektor
6. Speaker mini
7. LKPD
Target Peserta Didik Peserta didik kelas 10
Relevansi tema ke sekolah Budaya kerja adalah perilaku positif dalam
melaksanakan pekerjaan termasuk kepatuhan terhadap
prosedur kerja dan etika kerja yang disepakati bersama
di lingkungan kerjanya. Maka dibutuhkan Pembiasaan
diri untuk mengembangkan sikap kerja dan menjaga
lingkungan kerja agar selalu dalam kondisi ringkas,
rapi, resik, rawat, dan rajin (5R) sesuai dengan standar
dunia kerja. Berdasarkan hal tersebut maka dilipih
topik sikap kerja dan budaya 5R.
Alokasi Waktu 1 x Pertemuan (1 x 7 JP)
Fase E
Jejang / Kelas Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/X
Mapel Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)

B. KOMPETENSI INTI
Deskripsi Singkat Peserta didik mampu membangun kesadaran sikap
dan perilaku untuk membiasakan diri sebagai budaya
kerja positif sesuai dengan standar dunia kerja, agar
mampu beradaptasi dengan budaya di dunia kerja,
sehingga memiliki kinerja optimal.

Dimensi Berkebhinekaan Global, gotong rotong, Mandiri dan


Bernalar Kritis.

Sub Elemen 1. Memperoleh dan memproses informasi dan


gagasan
2. Menganalisis dan mengevaluasi penalaran
3. Merefleksikan pemikiran dan proses berpikir
4. Mengambil keputusan

Tujuan Spesifik Peserta didik mampu membiasakan diri untuk


mengembangkan sikap kerja dan menjaga lingkungan
kerja agar selalu dalam kondisi ringkas, rapi, resik,
rawat, dan rajin (5R) sesuai dengan standar dunia
kerja.

Persiapan
1. Guru memberi salam dan memimpin doa
memulai belajar dan dilanjutkan mengecek
kehadiran siswa
2. Peserta didik diberikan informs mengenai materi
dan tujuan pembelajaran
3. Peserta didik diberi pertanyaan tentang “apa yang
kalian tahu tentang budaya 5R di lingkungan
sekitarmu?”
4. Peserta didik menyiapkan bahan paparan berupa
video tentang pentingnya Budaya 5R
5. Peserta didik dan tim fasilitator menyiapkan
draft awal pelaksanaan lokakarya budaya 5R
Pelaksanaan
6. Peserta didik menonton
Alur Kegiatan video(https://www.youtube.com/watch?
v=pmhO4mcWTHkhttps://www.youtube.com/
watch?v=pmhO4mcWTHk) tentang budaya 5R
7. Peserta didik mencari dan mengumpulkan
informasi melalui google mengenai budaya 5R
di sekolah dan di dunia kerja
8. Peserta didik berdiskusi tentang infromasi yang
telah didapat
9. Peserta didik mengusulkan ide-ide tentang cara
membudayakan 5R
10. Peserta didik menyimpulkan ide-ide tentang
budaya 5R
Tugas
1. Peserta didik melakukan pemaparan mengenai
Budaya 5R.
2. Peserta dIdik membuat aktifitas 5R yang telah
berlansung di sekolah.
Asesmen Formatif
1. Menilai proses peserta didik dalam mempelajari
budaya 5R
2. Menilai proses peserta didik dalam mempraktikan
budaya 5R
Asesmen Sumatif
Asesmen
Tes Tulis :
Peserta didik diminta untuk menuliskan apa itu budaya
5R
Peserta didik diminta untuk menuliskan langkah-
langkah membudayakan 5R
Tes Praktik :
Peserta didik membuat aktifitas 5R yang telah
berlangsung di sekolah.
Refleksi Peserta didik
1. Menurut Anda, apa itu 5R?
Refleksi Peserta didik dan 2. Menurut Anda, bagaimana cara membudayakan 5R
Guru baik di sekolah maupun di dunia kerja?
3. Menurut Anda, Apa manfaat mengetahui dan
menerapkan budaya 5R di sekolah?

Tangerang, Oktober 2023


Wakasek Bid. Kurikulum Guru Mapel

Uci, S.Pd Siti Widiastuti P., S. Pd


NIP. 197206072008011020 NUPTK.

Mengetahui;
Kepala SMKN 11 Kabupaten Tangerang

Dra. Emma Sukmayati


NIP. 196712021993032007
BUDAYA 5R
A. Pengertia Budaya 5R
Pengertian 5R atau 5S (Seiri, Seiso, Seiton, Seiketsu, Shitsuke) dalam bahasa Jepang
ialah suatu cara untuk mengatur atau mengelola tempat kerja menjadi tempat kerja yang lebih
baik secara berkelanjutan, penerapan 5R bertujuan untuk mencapai tingkat efisiensi dan
produktifitas yang tinggi dalam sebuah perusahaan. Tetapi untuk mencapai tujuan tersebut,
bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Sering kali kesulitan untuk mencari dokumen
atau data karena lupa penempatannya. Terkadang dokumen yang ada tidak tersusun dengan
rapi.

Banyak orang berpikir bahwa 5R itu hanya perlu diterapkan di perusahaan bidang
manufacture saja. Padahal 5R merupakan budaya yang harus diterapkan dimana pun Anda
berada. Penerapannya cukup mudah, namun untuk menjadikan sebagai habbit atau kebiasaan
itulah yang membutuhkan usaha lebih.

B. Penerapan 5R
Berikut merupakan penjalasan umum penerapan 5R, antara lain :
1. Ringkas
Ringkas adalah memilah/memisahkan barang yang masih digunakan dan tidak
digunakan. Prinsipnya tidak ada barang yang tidak diperlukan di area kerja / meja kerja.

Contoh Kegiatannya adalah :


Memilah barang yang diperlukan dan yang tidak diperlukan
Memilah barang yang sudah rusak dan barang yang masih dapat digunakan
Memilah barang yang harus dibuang atau tidak
Memilah barang yang sering digunakan atau jarang penggunaannya

Hasil dari Ringkas


Menambah area produktif
Nyaman bergerak/ aktifitas

Akibat tidak Ringkas


Tempat kerja/belajar penuh sesak barang
Gerak menjadi terbatas
Memerlukan waktu relatif lama untuk menemukan barang
Menimbulkan stress dan menurunkan motivasi belajar/kerja

2. Rapi
Adalah merapikan barang dengan mengelompokkan, menentukan
area/tempatnya, memberi tanda/label identitas barang.
Prinsip : setiap barang memiliki nama, label,dan tempat.
Contoh kegiatannya yaitu :
 Mengurutkan peralatan/barang berdasarkan alur proses kerjanya.
 Menata peralatan/barang berdasarkan keseringan penggunaannya, keseragaman, fungsi
dan batasan waktu penggunaanya.
 Pengaturan (pengendalian) visual supaya peralatan/barang mudah ditemukan, teratur
dan selalu pada tempatnya.
Tujuan Rapi :
 Mempercepat pengambilan dan penyimpanan
 Mengetahui dengan cepat bila terjadi penyimpangan
 Mempermudah pengambilan barang.

Hasil dari Rapi :


 Tempat kerja / belajar tertata rapi
 Tata letak barang efisien dan mudah ditemukan
 Menghilangkan pemborosan waktu
 Kerja lebih produktif
 Mendidik kedisiplinan

Akibat tidak Rapi :


 Hanya petugas tertentu yang mengetahui dimana barang disimpan
 Kemungkinan tidak menemukan barang yang dicari kemudian memberi lagi
 Ada barang yang hilang tidak diketahui

3. Resik
Resik adalah menjaga sesuatu tetap bersih dilingkungan belajar / kerja.
Contoh kegiatannya yaitu :
 Membersihkan tempat kerja dari semua kotoran, debu dan sampah
 Menyediakan sarana dan prasarana kebersihan di tempat kerja
 Meminimalisir sumber-sumber kotoran dan sampah
 Memperbaharui atau memperbaiki tempat kerja yang sudah usang/rusak

Tujuan RESIK :
 Menciptakan tempat belajar/kerja selalu bersih dan terang
 Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman
 Mencegah perlengkapan dan dalat supaya tidak cepat rusak

Langkah RESIK :
 Bersihkan semua area, tetapkan area
 Identifikasi metode pembersihannya
 Lakukan inspeksi
 Hindari kontaminasi

Hasil dari RESIK :


 Memudahkan proses perawatan dan perbaikan
 Meningkatkan motivasi dan kualitas belajar/kerja
 Adanya penyimpangan dan kesalahan dapat segera diketahui.

4. Rawat
Adalah menjaga tempat kerja agar selalu RINGKAS, RAPI, dan RESIK dan
menjadi standar kerja dengan mempertahankan keteraturan, kesamaan dalam bertindak,
kesamaan dalam mengartikan kepentingan, kesaman dalam membaca instruksi kerja, dan
kesaman dalam arah mencapai sasaran.

Prinsip RAWAT : membuat pengertian yang baku, jelas, dan sama (standarisasi) tentang
pelaksanaan displin kerja RINGKAS, RAPI, dan RESIK (manajemen visual).
Contoh kegiatannya yaitu :
 Mempertahankan 3 kondisi di atas dari waktu ke waktu

Tujuan Rawat :
 Mencegah terjadinya penurunan kondisi lingkungan belajar/kerja dari 3R
 Menjaga kebiasaan (habbit) dari 3R

Ciri Rawat :
 Melakukan standarisasi kegiatan dan hasil dari R1, R2, dan R3 (label, tanda-tanda,
standar, prosedur/metode, warna cat, dll)
 Membuat tanda visual untuk memudahkan warga sekolah dalam mengenali standar.
 Mengkampanyekan budaya peduli akan kondisi lingkungan yang bersih , aman, dan
selamat.
 Fakta dilapangan sesuai chek list
 Mengubah kata menjadi visual
 Kebiasaan harianMelakukan perbaikan berkisanambungan (KAIZEN) melalui audit
yang baku, terukur, dan jelas.

5. Rajin
Rajin adalah : membiasakan / melatih / melakukan sesuatu yang sederhanadengan
tepat sesuai prosedur yang benar secara berulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan
(habbit).

Contoh kegiatannya yaitu :


 Mendisiplinkan diri untuk melakukan 4 hal di atas.

Langkah-langkah :
 Membentuk pengurus 5R
 Membuat dan rencana 5R
 Jadwal pertemuan rutin 5R
 Membentuk tim audit internal
 Foto before after
 Membuat slogan
 Membuat lembar kontrol
 Sosialisasi slogan
 Patroli 5R
 Sistem kompetisi 5R / lomba

C. Manfaat 5R
Menerapkan budaya 5R di lingkungan kerja/sekolah merupakan langkah awal untuk
meningkatkan pengendalian mutu perusahaan. Manfaat menerapkan budaya 5R di
lingkungan kerja adalah:
 Meningkatkan produktivitas
 Menanamkan perilaku tanggung jawab individu dan kelompok
 Meningkatkan kualitas kerja
 Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman
 Menanamkan rasa disiplin individu dan kelompok
 Meningkatkan citra perusahaan
 Kerja lebih efisien dan teratur
Masih banyak lagi manfaat menerapkan budaya 5R di lingkungan kerja/sekolah.
Budaya 5R yang diadopsi dari Jepang ini tidak ada kerugian jika menerapkannya di
lingkungan kerja. Pelaksanaan budaya 5R yang konsisten dan komitmen yang tinggi bisa
menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman, tentram, sehat dan sentosa.
LEMBAR KERJA
Silahkan membuat aktifitas 5R yang telah berjalan di sekolah/kelas masing-masing!

Nama Kelompok :
Kelas :

No.
Tema 5 R Ciri Khas Aktifitas Keterangan

1. Ringkas

2. Rapi

3. Resik

4. Rawat

5. Rajin

Anda mungkin juga menyukai