Anda di halaman 1dari 35

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 2 BUKITTINGGI
Jln. Sudirman No. 5 Bukittinggi Telp (0752) 21093
Email: smanda_bkt@yahoo.com website: www.sman2bukittinggi.sch.id

MODUL AJAR

A. INFORMASI UMUM
1. Identitas:
Nama Penyusun : Marlisni, S.Pd., M.Si.
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Bukittinggi
Tahun Pelajaran : 2023/2024
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Fase :X/E
Alokasi Waktu : 3 JP ( 3 x pertemuan)

2. Kompetensi Awal :
1. Peserta didik telah memahami materi Zat dan Perubahannya
2. Peserta didik telah memahami materi Unsur, Senyawa dan
Campuran
3. Peserta didik telah memahami Perubahan Materi

3. Profil Pelajar Pancasila :


1. Beriman kepada Tuhan YME dan Berakhlak Mulia
“Siswa dapat membentuk sikap religius melalui Kimia dengan menyadari
keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan
Yang Maha Esa.”

2. Bernalar kritis
“Siswa dapat mengembangkan keahlian dalam melakukan serangkaian
investigasi ilmiah secara mandiri maupun kolaboratif termasuk
mengumpulkan, menganalisa, menafsirkan dan menjelaskan data kualitatif
maupun kuantitatif..”

3. Mandiri dan Gotong Royong


“Siswa dapat mengembangkan keahlian dalam melakukan serangkaian
investigasi ilmiah secara mandiri maupun kolaboratif termasuk
mengumpulkan, menganalisa, menafsirkan dan menjelaskan data kualitatif
maupun kuantitatif.”

4. Berkebhinekaan Global
“Siswa dapat memupuk integritas dan sikap, jujur, adil, bertanggung
jawab, menghormati martabat individu, kelompok, dan komunitas, serta
berkebhinekaan global”

5. Kreatif .
“Siswa dapat mengembangkan kemampuan beradaptasi dan berinovasi
untuk menghasilkan berbagai teknologi terapan yang dapat memecahkan
masalah pada dunia nyata”

4. Sarana dan Prasarana:


Sarana: Laptop, spidol, speaker, jaringan internet
Prasarana : Papan tulis, infokus, buku guru, buku siswa, LKPD

5. Target Peserta Didik:


1) Berkecerdasan Khusus/kesulitan belajar: 10 orang perlu bimbingan d
alam bentuk remedial
2) Berkecerdasan umum : 96 orang pembelajaran sesuai kegiatan
3) Berkecerdasan Tinggi : 45 orang perlu bimbingan dengan pengayaa
n

6. Model Pembelajaran:
Model pembelajaran yang digunakan adalah Problem Based Learning dan
Discovery Learning
B. KOMPONEN INTI

1. Tujuan Pembelajaran
1. Menelaah dan menerapkan metode ilmiah sebagai salah satu metode
kerja dalam ilmu kimia
2. Mengidentifikasi dan menyikapi bahan kimia dalam kehidupan sehari-h
ari yang aman bagi manusia dan alam sekitar
3. Mengidentifikasi peran ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari

2. Pemahaman Bermakna
Manusia berorganisasi untuk memecahkan masalah dan mencapai suatu
tujuan.

3. Pertanyaan Pemantik:

1. Apakah ilmu kimia berperan dalam segala aspek di dalam


kehidupan?
2. Apakah kimia itu beracun?
3. Bagaimana melakukan eksperimen di laboratorium dengan baik dan
benar?
4. Apakah ada materi atau benda yang tidak mengandung unsur kimia?

4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
1.1 Peserta didik melihat dan mendengarkan video terkait salam
1.2 Peserta didik mengidentifikasi ungkapansebuah teks/ujaran terkait salam
1.3 Peserta didik membedakan bunyi terkait salam

Indikator Pencapain Tujuan Pembelajaran


Alokasi
Langkah-langkah Pembelajaran
waktu
Kegiatan Pendahuluan
1. Peserta didik berdoa terlebih dahulu kemudian mempersiapkan kelas ag 15’
ar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar,mengecek kehadiran pe
serta didik (kedisiplinan), kerapian dan kebersihan ruang kelas, menyiap
kan media dan alat serta buku yang diperlukan. Membiasakan membaca
Al-Qur’an 5 menit setiap pagi bagi semua warga sekolah, dan berdo’a se
tiap awal pembelajaran dan pertukaran jam pelajaran (PPK). Dilanjutkan
literasi pembiasaan selama 5 menit.
.
2. Mengemukakan Capaian Pembelajaran dan Tujuan Pembelajaran yang
harus dicapai oleh peserta didik setelah mengikuti pembelajaran. Kebhin
ekaan global, kritis

3. Menghubungkan materi dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari

4. Menyampaikan cakupan materi yang akan disampaikan

5. Guru menyampaikan target pembelajaran dan asesmen yang akan digun


akan

Kegiatan Inti
1. Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhati 60’
an dengan memberikan contoh salam dalam bahasa Jepang. Kebhineka
an global,bernalar kritis
2. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin masalah yang relevan dengan materi pelajaran.

3. Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab untuk menggumpulkan d


ata-data tentang macam-macam salam. Data dapat diperoleh melalui me
mbaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan nara sumber dan
sebagainya.
4. Peserta didik dan guru saling berdiskusi tentang macam-macam salam d
an menggunakannya sesuai konteks.
5. Peserta didik berdiskusi menelaah penggunaan salam yang telah diberik
an guru. Akhlak kepada manusia
6. Peserta didik mempraktekkan penggunaan salam dengan teman seban
gku Kolaborasi
7. Peserta didik melakukan kegiatan
Aktivitas Khusus Umum Tinggi

Aktivitas 1 Memberikan LKPD tenta Memberikan LKP Memberikan LKPD yan


ng salam , dengan mem D tentang salamr g didalamnya materi di
berikan uraian/penjelasa perluas/diperdalam
n singkat

8. Peserta didik mengerjakan latihan secara individual yang diberikan oleh


guru
9. Peserta didik memeriksakan hasil kerja bersama-sama dengan teman se
bangku
10. Peserta didik menyimpulkan materi berdasarkan hasil diskusi terkait te
ntang salam berdasarkan hasil verifikasi
Kegiatan Penutup
Kegiatan guru bersama peserta didik yaitu: 15’
1. Menyimpulkan rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang
diperoleh dengan cara menghubungkan kembali semua Indikator
pencapaian yang diinginkan .
2. Guru dan peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang
telah dilakukan
3. Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik
individual maupun kelompok
4. Memberikan asesmen formatif
5. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berik
utnya

Pertemuan 2
Indikator Pencapaian Tujuan Pembelajaran
1.1 Peserta didik menentukan makna sebuah teks/ ujaran terkait materi
Alokasi
Langkah-langkah Pembelajaran
waktu
Kegiatan Pendahuluan
15’

Kegiatan Inti
60’

Kegiatan Penutup
15’

Pertemuan 3
Indikator Pencapaian Tujuan Pembelajaran
1.2 Peserta didik menentukan makna sebuah teks/ ujaran terkait materi
Alokasi
Langkah-langkah Pembelajaran
waktu
Kegiatan Pendahuluan
15’

Kegiatan Inti
60’

Kegiatan Penutup
15’

5. Penilaian/Asesmen :
a. Asesmen Diagnostik
NO Instrumen Soal Jawaban

1 Pernahkan belajar kimia?

2 Pernahkan mendengar ilmu kimia dalam kehidupan sehari-


hari?

3 Tuliskan peran ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari!

4 Tuliskan apa yang ingin kamu pelajari tentang kimia!

5 Pernahkah praktikum dilaboratorium di sekolah sebelumnya?

6 Tulis beberapa alat laboratorium yang pernah kamu temukan di


laboratorium!

b. Asesmen Formatif
a). Penilaian Profil Pelajar Pancasila
No Nama Sis Dimensi yang dinilai Jumlah S Nilai Ket
wa Akhlak kep Berkebhine Kolabor Bernalar kor
ada Manu kaan Globa asi Kritis
sia l
1
2
3
dst

Nila
i Keterangan

0 Indikator subelemen yang diharapkan tidak terlihat

1 Indikator subelemen yang diharapkan mulai terlihat

2 Indikator subelemen yang diharapkan terlihat

3 Indikator subelemen yang diharapkan terlihat dan sesuai dengan harapan


Indikator subelemen yang diharapkan terlihat dan melebihi dari yang
4 diharapkan

Rata-rata Nilai Projek

0,1 - 1,0 Belum Berkembang (BB)

1,1 - 2,0 Mulai Berkembang (MB)


2,1 - 3,0 Berkembang Sesuai Harapan (BSH)

3,1 - 4,0 Sangat Berkembang (SB)

b). Kompetensi pengetahuan atau praktek


NO Instrumen Soal Jawaban

1 Konnichiwa digunakan waktu

2 Pada malam hari salam dalam bahasa Jepang yang diucapkan


adalah

3 Ketika kita berbuat kesalahan maka ungkapan salam yang diuc


apkan adalah

c. Asesmen Sumatif
a) Kisi – Kisi Soal Sumatif

b) Soal Sumatif, Jawaban dan Pedoman Penskoran


TP Instrumen Soal Skor

11.1 1

11.2

11.3

11.4

11.5

11.6 1

11.7

6. Pengayaan dan Remedial


a. Remedial akan diberikan kepada peserta didik dengan bimbingan
pemahaman materi dan pembelajaran ulang dengan nilai diantara level
1 dan 2
b. Pengayaan akan diberikan kepada peserta didik dengan capaian nilai
pada level 5

Level Penilaian Nilai Umpan Balik


Level 1 < 65 Remedial Individual
Level 2 65 - 74 Remedial Klasikal, Tutor teman sebaya
Level 3 75 - 84 Tuntas
Level 4 85 – 94 Tuntas
Level 5 95 - 100 Pengayaan

7. Refleksi

TABEL REFLEKSI DIRI PEMAHAMAN MATERI


Contoh

Kurang
Sangat
NO Pernyataan Mengert Mengerti
Mengerti
i

C. LAMPIRAN:
1. Lembar Kerja Peserta Didik:
2. Bahan Bacaan Peserta Didik dan Guru

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
karuniaNya sehingga Modul Ajar Kimia dengan Model Pembelajaran Problem Based
Learning ini dapat diselesaikan dengan baik. Tujuan pembuatan Modul Ajar ini ialah u
ntuk membantu guru dalam menyiapkan pembelajaran terkait materi Konsep Kimia D
alam Kehidupan Sehari-hari, sehingga dapat meningkatkan kemampuan penguasaan p
engetahuan konseptual dan meningkatkan sikap literasi siswa SMA Fase E. Modul Aja
r ini dirancang untuk pembelajaran Fase E semester I pada lembaga pendidikan atau s
ekolah yang menerapkan kurikulum merdeka.Penulis menyadari bahwa dalam pembua
tan Modul Ajar ini terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun dari pembaca Modul Ajar dapat menjadi evaluasi atau perbaikan sehingga
Modul Ajar Kimia Pengenalan Kimia Dalam Kehidupan Sehari-hari menjadi semakin
baik. Semoga Modul Ajar ini bermanfaat untuk seluruh pihak, peserta didik, guru, dan
sekolah. Serta dapat menambah wawasan dan keterampilan bagi peserta didik khususn
ya Fase E.

Bukittinggi, Juli 2023

Marlisni, S.Pd., M.Si.


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................

ABSTRAK .....................................................................................................................

DAFTAR ISI..................................................................................................................

KONSEP KIMIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

A. . PENGERTIAN KONSEP KIMIA DALAM KEHIDUPAN............................1


1. Konsep kimia dalam kehidupan sehari-hari......................................................1
2. Contoh peranan kimia dalam kehidupan sehari-hari........................................1
3. Manfaat Ilmu Kimia – Cabang Ilmu Kimia.................................................2
B. PERUBAHAN FISIKA DAN KIMIA YANG TERJADI DALAM KEHID

UPAN SEHARI-HARI 6

1. Materi dan klasifikasinya...............................................................................6


2. Partikel-partikel materi..................................................................................8
3. Atom, Molekul, dan Ion....................................................................................8
4. Sifat dan perubahan materi...............................................................................9
5. Pemisahan zat dan campuran..........................................................................11
C. CARA PENULISAN RUMUS DAN MOLEKUL DAN PENAMAAN SENYA

WA KIMIA DENGAN BENAR.......................................................................14

1. Cara penulisan rumus molekul........................................................................14


2. Tata nama senyawa Kimia..............................................................................15

DAFTAR PUSTAKA
KONSEP KIMIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

A. Pengertian Konsep Kimia Dalam kehidupan


1. Konsep kimia dalam kehidupan sehari-hari

Kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang susunan, struktur, sifat, perubahan, serta
energi yang menyertai perubahan suatu zat atau materi. Cabang-Cabang Ilmu Kimia adalah se
bagai berikut:

a. Kimia Fisik Mengkaji tentang penentuan energi yang mrnyertai terjadinya reaksi kimia, si
fat fisis zat, serta perubahan senyawa kimia.
b. Kimia Analisis Mempelajari tentang analisis bahan-bahan kimia yang terdapat dalam suat
u produk.
c. Biokimia Mempelajari tentang ilmu biologi yang berakaitan dengan ilmu kimia.
Kimia mengkaji sifat zat, dan secara khusus mempelajari reaksi yang mentransformasi
satu zat menjadi zat lain. Kimia menyediakan pedoman untuk menyesuaikan sifat-sifat zat yan
g ada agar dapat memenuhi beberapa kebutuhan atau penerapan khusus dan menciptakan baha
n yang benar-benar baru yang dirancang sejak awal agar memiliki sifat tertentu yang diinginka
n. Melalui semua keberhasilan itu, kimia telah memberi andil yang luar biasa dalam perbaikan
produk pertanian, pengendalian penyebaran penyakit, peningkatan produksi energi, dan penur
unan pencemaran lingkungan.

Bahan-bahan kimia sangat mempengaruhi kehidupan kita, maka ilmu kimia sudah past
i menjadi salah satu bidang paling berjaya yang amat penting hingga saat ini. Tanpa disadari,
bahan kimia telah digunakan secara luas dalam kehidupan sehari-hari. Kegunaan bahan kimia
akan terus meningkat dan manusia akan sentiasa memerlukan bahan baru. Dalam hal inilah, il
mu kimia memainkan peranan strategis dan krusial untuk pengembangan kualitas hidup manu
sia.

2. Contoh peranan kimia dalam kehidupan sehari-hari

Tahukan Anda bahwa manfaat ilmu kimia cukup banyak bagi kehidupan manusia? Sebe
lum mengetahui lebih jauh manfaat ilmu kimia lebih lanjut, berkenalan dengan ilmu
kimia rasanya sama sekali tidak ada salahnya. Ilmu kimia merupakan cabang ilmu pengetahua
n alam yang mempelajari sifat-sifat struktur, komposisi, dan perubahan materi, serta energi ya
ng menyertai perubahan materi. Ilmu kimiaerat kaitannya dengan kehidupan manusia sehari-h
ari. Hal-hal yang terkait dengan makanan, pakaian, bahan bakar, obat-obatan, bahan konstruks
i bangunan, bahan industri elektronik, dan bahan produk yang melibatkan ilmu kimia. Oleh k
arena itu, manfaat ilmu kimia sangat dirasakan dalam kehidupan dan berbagai bidang kajian k
eilmuan.Setiap orang mempunyai pandangan tersendiri terhadap ilmu kimia dan manfaat ilmu
kimia bagi kehidupan.Ada yang berpandangan negatif, ada pula yang menerima kehadirannya.
Mereka yang berpandangan negatif adalah orang-orang yang belum memahami betapa penting
manfaat ilmu kimia dalam kehidupan ini,kurangnya ilmu pengetahuanbisa menjadi penyebab
utamanya. Mereka menganggap bahwa hal-hal yang berkaitan dengan kimia akan berhubunga
n dengan zat-zat berbahaya yang mengandung racun. Ditambah lagi kesan yang dominan timb
ul di kalangan masyarakat umum mengenai kimia adalah kesan negatif dibandingkan dengan
manfaatnya. Sehingga manfaat ilmu kimia semakin tersamarkan. Kesan negatif ini timbul seba
gai akibat dari sering terjadinya penyalahgunaan ilmu kimia atau kesalahan penanganan dalam
penerapan ilmu kimia. Banyak persoalan yang belum terungkap secara baik di kalangan masy
arakat mengenai ilmu kimia danmanfaat ilmu kimia itu sendiri, dikarenakan pemahaman men
genai ilmu tersebut masih terbatas. Untuk lebih mengakrabkan ilmu kimia serta manfaat ilmu
kimia bagi kehidupan manusia berbagai carapun harus dilakukan. Efektivitas dan efisiensi pun
diperlukan untuk kemajuan ilmu pengetahuan, kemajuan teknologi, dan peningkatan kualitas
hidup. Mengingat pentingnya manfaat ilmu kimia dalam hidup, tidaklah mengherankan jika ke
mudian ilmu kimiaterus dikembangkan. Berbagaipenelitiantentang apapun terus dilakukan. P
enemuan terus dilahirkan. Itusemua bertujuan untuk kehidupan masyarakat banyak. Berbandi
ng terbalik dengan ilmu kimia yang cenderung tidak banyak disukai, manfaat ilmu kimia justr
u diminati dan dibutuhkan oleh manusia itu sendiri.

Manfaat Ilmu Kimia – Cabang Ilmu Kimia


Sebelum benar-benar mengetahui manfaat ilmu kimia untuk kehidupan, ada baiknya jika kita
mengenal ilmukimia lebih jauh. Ilmu kimia dibagi menjadi beberapa bagian, bagian-bagian ter
sebut nantinya memiliki danmewakili manfaat ilmu kimia yang berbeda dalam setiap
cabangnya. Cabang ilmu kimia di antaranya adalah:
 Kimia Organik. Bidang ini memusatkan kajian pada penelitian tentang senyawa- senya
wa organik(senyawa hidrokarbon), seperti alkohol, bensin, solar, dan lain-lain.
 Kimia Anorganik. Bidang ini memusatkan kajian pada penelitian senyawa-senyawa an
organiksepertigaram-garam, mineral-mineral, dan lain-lain.
 Biokimia. Bidang ini berkaitan dengan ilmu biologi, khususnya mengenai sifat dan ko
mposisisenyawa serta hasil reaksi perubahannya. Senyawa-senyawa yang dipelajari me
liput ikarbohidrat, protein, lemak, vitamin, enzim, hormon, dan lain-lain.
 Kimia Analitik. Bidang ini berkaitan dengan penentuan kimia kualitatif dan kuantitatif,
yang lebihdiarahkan pada pengembangan dan aplikasiperalatan analitik yang semakin c
anggih.
 Kimia Lingkungan. Bidang ini memusatkan kajian pada masalah-masalah lingkunganse
perti pencemaran, penanganan limbah atau sampah, penanganan air bersih, dan lain-lai
n.
 Kimia Inti (Radiokimia). Bidang ini memusatkan kajian pada penelitian mengenai zat-
zat radioaktif,penanganan dan pemanfaatannya seperti untuk pengobatan (kedokteran),
pertaniandan hidrologi.
 Kimia Farmasi. Bidang ini memusatkan kajian pada penelitian mengenai pemisahan (is
olasi),pembuatan (sintesis), dan pengembangan bahan-bahan alam yang mengandung z
at-zat aktifuntuk obat.
 Kimia Fisik. Bidang ini berkaitan dengan ilmu fisika, sehingga memusatkan kajian pad
a penelitiantentang energi yang menyertai reaksi kimia, sifat fisik kimia, dan perubahan
senyawa kimia.
 Kimia Pangan. Bidang ini memusatkan kajian pada penelitian untuk mengembangkan k
ualitas bahanpangan, zat-zat aditifmakanan, dan hal-hal yang berkaitan dengan kebutuh
an pangan.

Manfaat Ilmu Kimia untuk Berbagai Bidang


Ilmu kimia memiliki kedudukan yang penting dan diperlukan oleh bidang ilmu lainnya. Beberap
a manfaatyang sebenarnya itu merupakan manfaat ilmu kimia dalam kehidupanmanusia bahkan t
idak begitu disadari.Berikut ini adalah beberapa manfaat ilmu kimia dalam kehidupan
manusia yang tidak bisa digantikan olehilmu yang lain.

1. Manfaat Ilmu Kimia - Bidang Kedokteran

Sumber: buku LKS Kimia

Manfaat ilmu kimia yang pertama pada kehidupan manusia adalah dalam b
idang kedokteran. Untukmembantu penyembuhan pasien yang mengidap s
uatu penyakit, digunakan obat-obatan yang dibuatberdasarkan hasil riset te
rhadap proses dan reaksi kimia bahan-bahan yang berkhasiat yang dilakuk
an dalamcabang kimia farmasi.

2. Manfaat Ilmu Kimia– Bidang Pertanian

Pupuk peptisida

Sumber: Gagas pertanian. com

Mungkin Anda bingung, apa hubungan antara ilmu kimia dan bidang pertanian,
lalu apa manfaat ilmu kimia bagi bidang pertanian? Baiklah, bukankah untuk mengemb
alikan kesuburan tanah, perlu dilakukan penambahan pupuk, sedangkan hama dapat di
atasi dengan penambahan pestisida. Manfaat dan bahaya penggunaan pupukdan pestisi
da harus dipahami sehingga tidak terjadi kesalahan dalam penggunaannya. Halyang h
arus diingat adalah pupuk dan pestisida adalah ―produk‖ dari ilmu kimia.

3. Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Geologi

Sumber: Dunia Kimia

Bidang ini berkaitan dengan penelitian batu-batuan (mineral) dan pertambangan gas da
n minyak bumi. Proses penentuan unsur-unsur yang menyusun mineral dan tahap penda
huluan untuk eksplorasi, menggunakan dasar-dasar ilmu kimia. Manfaat ilmu kimia dal
am bidang ini untuk membantu memahami serta mengerti temuan para peneliti tentang
bebatuan atau ―benda-benda‖ alam.

4. Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Biologi

Sumber: Kompas.com

Bidang ini khusus mempelajari tentang makhluk hidup (hewan dan tumbuhan). Proses
kimia yang berlangsung dalam makhluk hidup meliputi pencernaan makanan, pernapasan, met
abolisme, fermentasi, fotosintesis dan lain-lain. Untuk mempelajari hal tersebut, diperlukan p
engetahuan tentang struktur dan sifat senyawa yang ada, seperti karbohidrat, protein, vitamin,
enzim, lemak, asam nukleat dan lain-lain. Meskipun secara umum, bidang ini lebih erat kaita
nnya dengan ilmu biologi, namun manfaat ilmu kimia juga nyatanya sedikit banyak berpengar
uh dalam bidang biologi ini.

5. Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Hukum

Anda bingung apa kaitan bidang hukumdengan ilmu kimia? Bidanghukumsecara langsun
g memang tidakada hubungan dengan ilmu kimia, namun manfaat ilmu kimia dalam bidang huk
um ini dapat dirasakan ketikadiberlakukannya pemeriksaan peralatan bukti kriminaltias (krimin
ologi). Bagian tubuh tersangka dapat diperiksa dengan memeriksa struktur DNA-nya karena str
uktur DNA setiap orang berbeda-beda. Pemeriksaan ini melibatkan ilmu kimia.

B. Perubahan fisika dan kimia yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari


1. Materi dan klasifikasinya
Pusat perhatian kimia adalah mempelajari materi, perubahan materi dan energi yang meny
ertai perubahan tersebut. Materi merupakan segala sesuatu yang dapat menempati ruang dan
mempunyai. Materi ada yang dapat dilihat dan ada diraba misalnya air, tanah, dan mobil. Mat
eri juga ada yang yang tidak dapat dilihat, tetapi dapat dirasakan misalnya udara. Materi dikla
sifikasikan atau dikelompokkan berdasarkan komposisi dan sifatnya. Secara umum, materi di
bedakan menjadi campuran, senyawa, unsur, atom dan molekul.
Materi, benda, atau bahan yang ada di alam ini umumnya berada dalam bentuk campuran. Se
cara alamiah, tidak ada materi yang benar-benar murni. Air yang berasal dari mata air menga
ndung zat-zat yang terlarut di dalamnya, misalnya mineral, gas oksigen, dan lain sebagainya.
Demikian juga udara merupakan campuran berbagai gas, misalnya oksigen, nitrogen, karbon
dioksida, uap air, dan berbagai macam gas yang lain.
Campuran merupakan gabungan dua zat atau lebih yang sifat-sifat zat penyusunnya tidak
berubah, misalnya campuran antara air dan gula dimana rasa manis dari gula masih dapat
dirasakan. Campuran air dan gula merupakan campuran homogen atau serba sama. Pada cam
puran homogen, komposisi atau perbandingan masing-masing zat di setiap tempat dalam cam
puran tersebut selalu sama. Hal ini dapat dibuktikan dengan mencicipi bagian bawah dan atas
campuran air dan gula. Rasa campuran di kedua bagian tersebut akan sama saja. Campuran a
ntara kacang hijau dan beras merupakan campuran heterogen, yaitu campuran yang komposis
inya tidak sama di setiap tempat.
Campuran dapat dipisahkan menjadi zat-zat penyusunnya secara fisis. Sebagai contoh: c
ampuran pasir dan air dapat dipisahkan melalui penyaringan atau filtrasi. Larutan garam dapu
r atau air dan garam dapur dapat dipisahkan dengan cara menguapkan airnya atau kristalisasi,
campuran serbuk besi dan serbuk belerang dapat dipisahkan besinya dengan menggunakan m
agnet.
Apabila campuran tersebut, dipisahkan zat penyusunnya maka akan diperoleh beberapa jeni
s zat murni atau zat tunggal yang mempunyai sifat dan komposisi yang khas. Zat tunggal ters
ebut dapat berupa unsur atau senyawa. Unsur merupakan zat tunggal yang paling sederhana.
Sampai sekarang sudah dikenal sebanyak 115 jenis unsur yang sebagian besar merupakan uns
ur alami yang terdapat di alam. Sedangkan sebagian kecil merupakan buatan manusia. Senya
wa adalah zat tunggal yang terbentuk dari gabungan dua unsur atau lebih melalui setiap reaks
i kimia dengan perbandingan tertentu dan tetap. Unsur-unsur yang menyusun senyawa dapat
dipisahkan melalui proses kimia.
Besi dan belerang adalah unsur. Apabila serbuk besi dan serbuk belerang dicampur tanp
a dipanasi atau tanpa ada reaksi kimia, maka akan dihasilkan campuran. Pada campuran ini,
warna belerang tetap kuning dan warna serbuk besi ke abu-abuan. Kedua unsur pada campura
n tersebut dapat dipisahkan hanya dengan menggunakan magnet. Apabila serbuk belerang da
n serbuk besi yang dicampur tersebut dipanaskan atau terjadi reaksi kimia, makai warna kedu
a unsur tersebut berubah menjadi hitam karena telah membentuk senyawa besi 2 dengan sifat
baru atau tidak tertarik magnet lagi. Pada tabel berikut dijelaskan perbedaan antara senyawa d
an campuran.

Tabel 1.3 perbedaan senyawa dan campuran

Perbedaan Senyawa Campuran


Sifat komponen penyusunnya Berubah(tidak tampak lagi) Masih tetap
Komponen pembentuknya Dari dua unsur atau lebih Dapat berupa unsur atau
senyawa, atau keduanya
Jumlah komponen penyusnnya Massa unsur penyusunnya me Massa komponen penyusunnya d
mpunyai perbandingan tetap apat sembarangan

2. Partikel-partikel materi
Bila logam enam dipotong-potong sedemikian rupa sampai didapat satu bagian yang sang
at kecil sehingga tidak dapat dibagi lagi, dan masih mempunyai sifat emas, maka bagian terke
cil tersebut disebut sebagai atom emas. Tetapi, bila sebutir gula dihaluskan sedemikian rupa sa
mpai bagian yang paling kecil tetapi masih mempunyai sifat gula, maka akan didapat molekul
gula. Bagian materi yang sangat kcil ukurannya disebut juga partikel materi.Jadi, partikel mat
eri penyusun emas adalah atom emas, sedangkan partikel materi penyusun gula adalah moleku
l gula. Selain atom dan molekul, terdapat juga materi yang tersusun atas ion- ion, misalnya gar
am dapur.
Jarak antara partikel penyusun zat menentukan keadaan wujud zat. Partikel-partikel penyu
sun gas berada pada jarak yang sangat jauh satu sama lain dan cenderung untuk berada saling
berjauhan satu sama lain. Pada zat cair, kedudukan partikel-partikel lebih dekat tetapi lebih be
bas bergerak ke segala arah. Pada zat padat, partikel-partikel penyusunnya berada pada kedud
ukan yang sangat rapat dan tidak dapat bergerak dengan leluasa.

3. Atom, Molekul, dan Ion


a. Atom
Atom merupakan bagian terkecil dari suatu unsur yang tidak dapat dibagi lagi tetapi masih me
mpunyai fifat-sifat unsur tersebut. Pendapat ini berkembang dari hipotesis yang dikembangkan oleh
John Dalton yang dikenal dengan teori atom Dalton. Jumlah unsur yang telah diketahui lebih dari 1
15 macam, berarti jenis atom yang ada di alam juga lebih dari 115 macam. Pembahasan secara khu
sus memngenai atom dapat disimak pada pembahasan selanjutnya.

b. Molekul
Molekul adalah gabungan dari atom-atom. Gabungan dari atom-atom yang sejenis disebut mol
ekul unsur dan gabungan dari atom-atom yang tidak sejenis disebut molekul senyawa. Zat-zat terte
ntu tersusun atas molekul unsur, misalnya partikel penyusun gas oksigen adalah molekul oksigen, d
imana setiap molekul oksigen tersebut merupakan gabungan dari dua atom oksigen. Fosfor padat
(Kristal fosfor) tersusun atas molekul-molekul fosfor yang setiap molekulnya
merupakan gabungan dari empat atom fosfot. Belerang padat (Kristal belerang) tersusun dari molek
ul-molekul belerang, dimana setiap molekul belerang merupakan gabungan dari delapan atom beler
ang. Atom-atom dalam molekul unsur tidak mengalami perubahan sifat, artinya sifat molekul unsur
sama dengan sifat atom penyusunnya, misalnya sifat atom oksigen sama dengan sifat molekul ok
sigen.
Molekul senyawa merupakan gabungan dari atom-atom yang tidak sejenis. Sifat molekul senya
wa yang terbentuk berbeda dengan sifat atom-atom pembentuknya. Beberapa zat partikel- partikeln
ya merupakan molekul senyawa, misalnya hydrogen klorida tersusun dari molekul- molekul hydrog
en klorida, yang merupakan gabungan dari satu atom hydrogen dan satu atom klor. Partikel-partikel
penyusun air adalah molekul air, yang setiap molekulnya merupakan gabungan dari satu atom oks
igen dan dua atom hydrogen.
Jumlah atom yang menyusun suatu molekul senyawa tertentu berbeda dengan jumlah atom yan
g menyusun molekul senyawa yang lain. Molekul gas metana mempunyai jumlah atom yang berbed
a dari gas propane meskipun kedua molekul tersebut tersusun dari jenis atom yang sama. Gas meta
na tersusun dari empat atom hydrogen dengan sebuah atom karbon, sedangkan molekul gas propana
tersusun dari empat atom hydrogen dengan sebuah atom karbon, sedangkan molekul gas propana te
rsusun dari delapan atom hydrogen dengan tiga atom karbon.
Jumlah atom tersebut akan selalu tetap untuk sebuah molekul senyawa yang sama. Setiap satu
atom karbon dapat membentuk sebuah molekul metana dengan mengikat empat atom hydrogen. Jad
i, jika terdapat empat atom karbon dengan 11 atom hydrogen, maka jumlah molekul metana yang d
apat terbentuk adalah 2 buah molekul dengan sisa 2 atom karbon dan 3 atom hydrogen. Oleh karena,
jumlah atom hydrogen tidak akan cukup untuk membentuk 3 molekul metana.

c. Ion
Ion adalah atom atau sekelompok atom yang bermuatan listrik. Beberapa senyawa tert
entu tidak tersusun atas molekul tetapi tersusun atas ion-ion, dan disebut senyawa ion. Gara
m dapur (natrium klorida) tersusun atas ion-ion natrium yang bermuatan positif dan ion-ion
klorida yang bermuatan negative. Setiap bagian garam inggris tersusun dari satu bagian ion
magnesium dan satu bagian ion sulfat, di mana setiap ion sulfat terdiri dari sebuah atom bel
erang dan empat buah atom oksigen.
4. Sifat dan perubahan materi

Materi adalah sesuatu yang mempunyai massa dan dapat menempati sebuah ruang. Mater
i disebut juga dengan zat. Materi dapat berwujud : Gas, misalnya; udara, gas oksigen, gas
karbondioksida, dan lain-lain. Cair, misalnya; air, minyak, bensin, alkohol, dan lain-lain.
Padat, misalnya; batu, kayu, besi, dan lain-lain. Di alam semesta materi dapat mengalami
perubahan wujud dari wujud yang satu ke wujud yang lainnya jika menerima atau melepa
skan energi.

a. Sifat- Sifat Materi


Pada umumnya materi mempunyai dua sifat, yaitu:
 Sifat Fisika, adalah sifat meteri yang tidak berhubungan dengan pembentukan za
t baru. Sifat fisika meliputi : 1. Sifat intensif, yaitu sifat fisika yang tidak bergant
ung pada jumlah dan ukuran zat. Misalnya; warna, bau , titik didih, dan lain-lain.
2. Sifat Ekstensif, yaitu fisika yang bergantung pada jumlah dan ukuran zat. Mi
salnya; kelarutan, massa jenis, volume, dan lain-lain.
 Sifat Kimia, adalah sifat materi yang berhubungan dengan pembentukan zat bar
u. Misalnya; kereaktifan , keterbakaran, kestabilan, dan lain-lain.

b. Perubahan Materi
Setiap materi akan mengalami perubahan. Perubahan materi meliputi:
 Perubahan fisika, yaitu perubahan materi yang tidak menghasilkan zat baru. Mis
alnya; lilin dipanaskan, batu es mencair, besi meleleh, dan lain-lain. Pada umum
nya perubahan fisika hanya mengalami perubahan wujud dan yang
disertai dengan perubahan energi. Perubahan fisika terjadi karena materi
memiliki sifat fisika.

 Perubahan kimia, yaitu perubahan materi yang menghasilkan zat baru. Misalny
a; besi berkarat, kayu terbakar, buah menjadi busuk, dan lain-lain. Dalam peruba
han kimia tidak hanya mengalami perubahan wujud, juga mengalami perubahan
zat tetapi tidak mengalami perubahan massa. Perubahan kimia terjadi karena ma
teri mempunyai sifat-sfat kimia. Perubahan kimia disebut juga reaksi kimia. Re
aksi kimia yang terjadi pada suatu zat dapat diketahui berdasarkan tanda-tanda/g
ejala-gejala yang menyertai reaksi tersebut.

5. Pemisahan zat dan campuran


1. Memisahkan zat padat dari suspense
a. Filtrasi (Penyaringan)
Filtrasi adalah proses pemisahan dari campuran heterogen yang mengandung cairan d
an partikel-partikel padat dengan menggunakan media filter yang hanya meloloskan c
airan dan menahan partikel-partikel padat. Contoh : campuran air dan pasir.
b. Sentrifugasi Sentrifugasi merupakan tehn ik pemisahan campuran yang terdiri dar
i senyawasenyawa dengan berat jernis berdekatan yang sulit dipisahkan. Contoh p
emisahan pemisahan krim untuk mendapatkan bagian minyak dari kelapa.
2. Memisahkan zat padat dari larutan
a. Penguapan Penguapan dilakukan dengan memanaskan larutan sehingga pelarutny
a menguap dan meninggalkan zat terlarut Contoh : pembuatan garam.
b. Kristalisasi Pemisahan ini didasarkan atas pelepasan pelarut dari zat terlarut dala
m sebuah campuran homogeny atau larutan. Contoh : pemisahan gula dari larutan
gula.

Sumber: Buku kimia kelas X

3. Memisahkan campuran zat cair


a. Destilasi (penyulingan) Pemisahan ini didasarkan atas perbedaan titik didih dari masi
ng-masing zat penyusun campuran. Dalam prosesnya, terdiri atas dua tahap yaitu tah
ap penguapan dan dilanjutkan ke tahap pengembunan. Contoh : pemisahan alcohol d
ari larutan alcohol.
Sumber: UAO
b. Destilasi bertingkat Destilasi bertingkat digunakan untuk memisahkan dua jenis c
airan yang sama-sama mudah menguap. Contoh : penyulingan minyak bumi.
c. Ekstraksi Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari campuran dengan pembagian
/distribusi suatu zat terlarut diantara dua pelarut yang tidak bercampur untuk men
gambil zat terlarut tersebut dari satu pelarut ke pelarut lain. Contoh : pengambilan
eugenol dari biji cengkeh menggunakan pelarut eter.
d. Adsorpsi Adsorpsi yaitu penarikan suatu zat terhadap zat lain secara kuat sehingg
a menempel pada permukaannya. Contoh : limbah yang dihasilkan industry teksti
l dapat diturunkan kadar polutannya dengan menambahkan zeolit alam (adsorpsi f
isika) atau dipanaskan pada suhu tertentu dengan penambahan asam atau basa (ad
sorpsi kimia.
4. Memisahkan campuran dua jenis padatan
a. Pengayakan Tehnik ini dilakukan untuk campuran padatan heterogen yang memil
iki perbedaan ukuran partikel. Contoh pemisahan kerikil dan pasir. Cara lain me
misahkan zat padat adalah dengan flotasi atau pengapungan. Pemisahan ini didas
arkan pada sifat permukaan dari senyawa atau partikel.
b. Sublimasi Sublimasi adalah perubahan wujud zat dari padat ke gas atau sebalikny
a. Dengan metode ini, zat yang akan dipisahkan yang berwujud padat ditempatka
n dalam tabung kemudian dipanaskan dalam kondisi vakum. Didalam tekanan va
kum, padatan akan menguap, menyublim dan terkondensasi senyawa murni pada
permukaan tabung. Contoh : es kering (CO2 padat) dan kapur barus menyublim p
ada suhu kama.
c. Kristalisasi Didasarkan pada perbedaan kelarutan dari komponen campuran dala
m pelarut tertentu.
5. Memisahkan zat dengan tehnik kromatografi Kromatografi yaitu cara pemisahan berdasar
kan perbedaan kecepatan zat-zat terlarut bergerak bersama-sama dengan pelarutnya pada
permukaan suatu zat penyerap. Pada kromatografi terdapat dua fasa yaitu fasa stationer (f
asa tetap) dan fasa mobil (fasa bergerak). Contoh yang paling sederhana adalah mengiden
tifikasi zat warna pada spidol hitam dengan menggunakan kertas saring.
C. Cara penulisan rumus dan molekul dan penamaan senyawa kimia dengan benar
1. Cara penulisan rumus molekul
Rumus molekul menyatakan jenis dan jumlah atom yang sebenarnya di dalam mol
ekul suatu senyawa. Rumus molekul dapat diartikan sebagai kelipatan dari rumus e
mpirisnya. Untuk menyatakan rumus molekul suatu zat dilakukan dengan cara men
uliskan lambang kimia tiap unsur yang ada dalam molekul dan jumlah atom ditulis
kan di kanan lambang kimia unsur secara subscript. contohnya glukosa mempunyai
rumus molekul C6H12O6, yaitu setiap molekul glukosa mengandung enam atom ka
rbon (C), dua belas atom hidrogen (H), dan enam atom oksigen (O).
Cara mengetahui rumus molekul senyawa dari rumus empiris yaitu harus diketah
ui terlebih dahulu massa molekul relatifnya. Rumus molekul dan rumus empiris sen
yawa hanya terjadi perbedaan jumlah atom, sedangkan atom unsur penyusun senya
wa tetap. Namun demikian beberapa senyawa memiliki rumus molekul dan rumus e
mpirisnya yang sama, misalnya H2O (air) dan NH3 (amoniak).
Contoh soal:
Diketahui suatu senyawa mempunyai rumus empiris CH2O. Jika sebnyak 4,2 gra
m senyawa diuapkan pada 435 K dan 1 atm, diperoleh volume uap sebesar 2,5 lite
r. Bagaimana rumus molekul senyawa twersebut?
Diketahui:

m = 4,2 gra

m T = 435 K

P = 1 atm

V = 2,5 liter

Ditanya: Rumus molekul?

Jawab:

Asumsikan gas senyawa bersifat ideal maka jumlah mol uap dicari menggunakan
persamaan gas ideal, yaitu:

Setelah jumlah mol diketahui, selanjutnya menentukan massa molekul relatif seny
awa (Mr) yang dapat dihitung melalui massa molar, nilai massa molar juga menya
takan nilai massa molekul relatif dari senyawa.
Dengan demikian massa molekul relatif adalah 60 sma.

Massa molekul relatif merupakan kelipatan dari massa rumus empiris. Dari rumus
empiris, diketahui senyawa tersusun dari saru atom C, dua atom H dan satu atom
O. Dengan demikian:

Mr = n x (Ar C + 2 Ar H + Ar

O) 60 = n x (12 + 2 + 16)

60 = n x 30

n=2

dengan n = 2, rumus molekul senyawa tersebut adalah:

2 x (CH2O) = C2H4O2

Jadi, rumus molekul senyawa adalah C2H4O2. Berdasarkan rumus molekul dan
sifat-sifat senyawa diketahui bahwa senyawa tersebut adalah asam asetat.

2. Tata nama senyawa Kimia


Tata nama senyawa kimia adalah aturan penemaan senyawa-senyawa kimia (anor
ganik dan organik) yang disusun secara sistematis . Tujuan penamaan untu memuda
hkan dalam membedakan senyawa dengan sifat fisis yang sama. Tata nama senyawa
anorganik yang terdiri dari unsur logam dan non logam bergantung pada banyaknya
muatan/bilangan oksidasi yang dimiliki oleh unsur logam tersebut. Jika unsur logam
yang membentuk senyawa biner dengan unsur non logam hanya memiliki satu muat
an/bilangan oksidasi, maka rumus penamaannya
Kation (unsur logam) + Anion (unsur non logam) + akhiran -ida,

Rumus Kimia Nama senyawa


NaBr Natrium Bromida
NaO Natrium Oksida
Cas Kalsium Sulfida
jika unsur logam yang membentuk senyawa biner dengan unsur non logam memilik
i lebih dari satu muatan/bilangan oksidasi, maka rumus penamaannya, Jika
unsur logam yang membentuk senyawa biner dengan unsur non logam memiliki l
ebih dari satu muatan/bilangan oksidasi, maka rumus penamaannya
Kation (unsur logam) + bilangan oksidasi unsur logam + Anion (unsur non l
ogam) + akhiran -ida

Rumus kimia Nama senyawa


FeO Besi (III) Oksida
Cu2O Tembaga (I) Oksida
FeCl3 Besi (III) klorida
Pbl2 Timbal (III) iodida
CuO Tembaga (II) Oksida
PbO2 Timbal (IV) oksida

Cara lain untuk tata nama senyawa biner yang terdiri dari unsur logam yang
memiliki bilangan oksidasi (biloks) lebih dari satu:

 Unsur logam dengan bil. oks < ditulis dengan akhiran -0.
 Unsur logam dengan bil. oks > ditulis dengan akhiran-i.
Contoh:
FeCl2 = Fero Klorida (Fe =2
+) FeCl3 = Feri Klorida (Fe=3
+)
3. Glosarium

1. Analisis kualitatif: Analisis kimia untuk menentukan adanya suatu zat


dalam sampel.
2. Analisis kuatitatif: Analisis kimia untuk menentukan jumlah suatu zat
dalam sampel.
3. Hipotesis: rumusan pernyataan yang harus diuji lebih lanjut dengan
percobaan.
4. Materi: Segala sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa.
5. Metode ilmiah: Pengamatan, penjelasan, dan pengujian suatu rumusan
pernyataan melalui percobaan.
6. Perubahan Fisika: Perubahan yang tidak disertai dengan perubahan
komposisi kimia dari komponen-komponen penyusun
7. Perubahan Kimia: Perubahan yang mengubah zat menjadi zat lain
8. Senyawa: Suatu zat tersusun melalui penggabungan secara kimia atom-
atom dua unsur atau lebih dengan perbandingan tertentu.
9. Sifat fisika: Suatu sifat khusus zat yang dapat diamati tanpa mengacu
pada zat lain dan dapat diukur tanpa menyebabkan perubahan kimia
10. Sifat kimia: Kemampuan suatu zat , baik sendiri atau dengan zat lain,
untuk mengalami perubahan menjadi zat-zat baru
11. Sublimasi: Perubahan secara langsung zat padat menjadi gas terlebih
dahulu melewati tahap perubahan menjadi zat cair.
12. Hakikat: kata, frasa, atau kalimat yg mengungkapkan makna,
keterangan, atau ciri utama dari orang, benda, proses, atau aktivitas;
batasan (arti)
13. Ilmu kimia: Ilmu yang mempelajari mengenai komposisi, struktur, dan
sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan
atau transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang
ditemukan sehari-hari
14. Laboratorium: adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran
ataupun pelatihan ilmiah dilakukan
15. Korosif: zat tersebut dapat merusak atau menghancurkan zat lain
secara kontak langsung melalui reaksi kimia.
16. Evakuasi: Suatu tindakan untuk membuat terjadinya pemindahan dari
suatu tempat ke tempat yang lain.
4. Daftar Pustaka
Juwita Ratulani. 2017. Kimia Dasar. Padang: (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT.
Syukri, S. 1999. Kimia Dasar. Bandung: ITB.

Bukittinggi, Juli 2023


Mengetahui:
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

Murnita,S.Pd, M.Si Marlisni, S.Pd., M.Si.


NIP. 19750810 200212 2 002 NIP. 19730303 199801 2 011

Anda mungkin juga menyukai