PT AAA pada September 2022 menjual alas kaki atau sepatu sebanyak 10.000
pasang, dengan harga per pasang sepatu adalah Rp5.000.000.
Kemudian PT AAA juga melakukan pembelian bahan baku produksi alas kaki sebesar
Rp10.000.000.000 dari 3 perusahaan penyedia bahan baku.
Maka, perhitungan PPN Terutang dari hasil penghitungan Pajak Keluaran (PPN
Keluaran) dan Pajak Masukan (PPN Masukan) pada bulan September 2022 adalah:
Dari perhitungan PPN Keluaran dan PPN Masukan PT AAA tersebut, PPN Terutang
pada bulan September 2022 ini adalah:
PPN Keluaran
Total PPN Keluaran September 2022 = Rp5.125.000.000
PPN Masukan
Total PPN Masukan September 2022 = Rp1.000.000.000
PPN Terutang September 2020
= PPN Keluaran – PPN Masukan
= Rp5.125.000.000 – Rp1.000.000.000
= Rp4.125.000.000 (PPN Kurang Bayar)
Karena pada penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Masa PPN bulan September
2022 ini mengalami PPN Kurang Bayar, maka PT AAA harus menyetorkan PPN
Kurang Bayar sebesar Rp4.125.000.000 tersebut ke kas negara.
PT AAA pada Oktober 2022 menjual alas kaki atau sepatu sebanyak 2000 pasang,
dengan harga per pasang sepatu adalah Rp5.000.000.
Kemudian PT AAA juga melakukan pembelian bahan baku produksi alas kaki
diantaranya aksesoris sebesar Rp3.500.000.000 dari PT SSS, sol sepatu sebesar
Rp4.500.000 dari PT UUU, kulit bahan sebesar Rp5.500.000.000 dari PT YYY, dan
perlengkapan operasional lainnya sebesar Rp2.500.000.000 dari PT RRR.
Maka, perhitungan PPN Terutang dari hasil penghitungan Pajak Keluaran (PPN
Keluaran) dan Pajak Masukan (PPN Masukan) pada bulan Oktober 2022 adalah:
PPN Keluaran
Total PPN Keluaran Oktober 2022 = Rp1.000.000.000
PPN Masukan
Total PPN Masukan Oktober 2022 = Rp1.450.000.000
PPN Terutang Oktober 2022
= PPN Keluaran – PPN Masukan
= Rp1.000.000.000 – Rp1.450.000.000
= Minus Rp450.000.000 (PPN Lebih Bayar)
Karena pada penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Masa PPN bulan Oktober 2022
ini mengalami PPN Lebih Bayar, maka PT AAA bisa mengajukan restitusi PPN Lebih
Bayar sebesar Rp450.000.000 tersebut ke DJP.