Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X

Vol. 1, No. 1, Januari 2017, hlm. x-x http://j-ptiik.ub.ac.id

Evaluasi Tingkat Kapabilitas Proses Pengembangan Perangkat Lunak


menggunakan CMMI-DEV dengan metode SCAMPI C (Studi Pada Profile
Image Studio)
Mei Rinda Septi Hapsari1, Yusi Tyroni Mursityo2, Widhy Hayuhardhika Nugraha Putra 3

Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Email: 1meirindahapsari@student.ub.ac.id, 2yusi_tyro@ub.ac.id, 3widhy @ub.ac.id

Abstrak
CV Profile Image Studio merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengembangan
perangkat lunak, khususnya di bidang Website serta pembangunan strategi bisnis online. Dengan
banyaknya proyek yang diterima dan dikelola, maka proses pengembangan pada perusahaan harus
diperhatikan dan diawasi dengan baik agar dapat menghasilkan produk yang bermutu. Namun saat ini,
permasalahan yang sering ditemui oleh perusahaan adalah adanya perubahan dan penambahan
requirement pada masa pengembangan. Pada penelitian ini dipaparkan tingkat kapabilitas proses
pengembangan perangkat lunak pada perusahaan. Kerangka kerja Capability Maturity Model
Integration for Development (CMMI-DEV) digunakan sebagai dasar dalam melakukan evaluasi terkait
dengan proses pengembangan. Penilaian dilakukan untuk mendapatkan hasil tingkat kapabilitas
dengan menggunakan metode Standard CMMI Appraisal Method for Process Improvement
(SCAMPI) kelas C. Terdapat 5 area proses yang ditentukan dalam melakukan penilaian, yaitu Project
Planning, Project Monitoring and Control, Requirement Management , Configuration Management
dan Process and Product Quality Assurance. Dari penilaian yang dilakukan, hanya area proses
Process and Product Quality Assurance yang mencapai tingkat kapabilitas satu, sedangkan area proses
lainnya masih berada pada tingkat kapabilitas nol. Hal ini menunjukkan bahwa adanya kelemahan
dalam praktik pengembangan perangkat lunak dalam perusahaan. Oleh karena itu, dapat dirumuskan
beberapa rekomendasi untuk meningkatkan proses pengembangan dalam perusahaan.
Kata kunci: CMMI-DEV, SCAMPI, tingkat kapabilitas, area proses
Abstract
CV Profile Image Studio is a company engaged in the field of software development, specifically in
website development and online business strategy development. With a lot of project managed by the
company, the process of software development in the company must be considered and managed
properly in order to produce a high-quality products. A problem that is often encountered is a changes
towards requirements and additional requirements in the midst of development. In this study, the
capability level of software development process is explained. Capability Maturity Model Integration
for Development (CMMI-DEV) is utilized as a basis for evaluating the process of development. An
assessment is carried out to get the capability level results, using the Standard CMMI Appraisal
Method for Process Improvement (SCAMPI) class C. There are 5 process areas for the evaluation
namely, Project Planning, Project Monitoring and Control, Requirement Management , Configuration
Management and Process and Product Quality Assurance. From the assessment carried out, only the
Process and Product Quality Assurance process area that achieved one capability level, meanwhile
the other process areas are still on the zero capability level. This shows that there are weaknesses in
software development practices in the company. Therefore, several recommendations can be proposed
to improve the development process.
Keywords: CMMI-DEV, SCAMPI, capability level, process areas

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 1
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2

roadmap yang dirancang khusus untuk


1. PENDAHULUAN penilaian menggunakan pendekatan continuous.
Kebutuhan akan Teknologi Informasi (TI) Metode yang digunakan dalam melakukan
sangat tinggi dalam berbagai macam organisasi. penilaian adalah Standard CMMI Appraisal
Sehingga banyak munculnya perusahaan yang Method for Process Improvement (SCAMPI)
menawarkan berbagai macam produk berbasis kelas C. Penilaian yang dilakukan terhadap tiap
teknologi. Perusahaan harus memiliki strategi area proses bertujuan untuk menemukan
dan produk yang bermutu agar dapat tetap kelemahan dalam tiap praktik. Kelemahan yang
bersaing di pasaran. Proses pengembangan ditemukan dapat menjadi dasar untuk
suatu produk juga harus diperhatikan agar dapat menyelesaikan permasalahan dan untuk
menghasilkan produk yang bermutu. penyusunan rekomendasi yang tepat bagi
Profile Image Studio merupakan perusahaan.
perusahaan yang berfokus pada pengembangan
2. LANDASAN KEPUSTAKAAN
bisnis digital, mulai dari pembangunan konsep
website hingga strategi bisnis online. Pelanggan 2.1 Kajian pustaka
yang ditangani oleh Profile Image Studio sangat Penelitian menggunakan referensi dari
beragam, mulai dari pihak pemerintahan hingga beberapa penelitian sebelumnya yang
perusahaan swasta. Permasalahan yang saat ini membahas akan implementasi CMMI pada
sering ditemui di perusahaan adalah organisasi. Pada penelitian oleh Ardana &
pemahaman produk oleh klien yang kurang Suharjito, membahas penggunaan kerangka
memadai. Hal ini mengakibatkan adanya kerja CMMI untuk mengevaluasi proses
perubahan atau penambahan requirement pada pengembangan perangkat lunak pada
masa pengembangan produk. perusahaan dengan sumber daya terbatas.
Pada penelitian ini akan dilakukan evaluasi CMMI for Development dengan representasi
proses pengembangan perangkat lunak continuous digunakan untuk melakukan
menggunakan model Capability Maturity penilaian. Area proses yang dipilih ada area
Model Integration (CMMI). Dengan melakukan proses pada CMMI-DEV tingkat 2. Metode
evaluasi maka dapat mengetahui kelemahan SCAMPI kelas C digunakan untuk melakukan
praktik pada perusahaan. Sehingga dapat penilaian terhadap area proses. Hasil penelitian
meningkatkan praktik-praktik tersebut ke menunjukkan bahwa penilaian menggunakan
depannya agar proses pengembangan perangkat CMMI-DEV dapat menunjukkan kelemahan
lunak dapat berjalan lebih baik. pada tiap area proses, sehingga dapat
CMMI merupakan sebuah model yang mengetahui proses mana yang harus
dikembangkan oleh Software Engineering ditingkatkan.
Institute (SEI) untuk membantu perusahaan Penelitian selanjutnya oleh (Lopez, et al.,
dalam meningkatkan proses dalam organisasi. 2016), membahas tentang penerapan model
Model ini memberikan panduan dan best- maturitas proyek untuk perusahaan kecil dan
practices, yang dapat digunakan sebagai menengah. CMMI digunakan sebagai dasar
kerangka kerja untuk menilai kapabilitas proses model maturitas serta menggunakan SCAMPI
dalam organisasi. CMMI menyajikan 3 bidang kelas B sebagai metode penilaian. Model
keminatan yaitu CMMI for Development CMMI digunakan, karena telah banyak studi
(CMMI-DEV) untuk pengembangan produk yang memaparkan bahwa model ini paling
dan jasa, CMMI for Services (CMMI-SVC) banyak digunakan dalam industri perangkat
untuk penyelenggaraan dan pengelolaan lunak dan merupakan pedoman best-practices
layanan dan yang terakhir adalah CMMI for untuk memfasilitasi evaluasi kematangan
Acquisition (CMMI-ACQ) untuk meningkatkan proses.
proses akuisisi pada perusahaan. Referensi penelitian ketiga oleh
Permasalahan yang ditemui dalam (Salmanoğlu, et al., 2017) membahas mengenai
perusahaan, berkaitan dengan pengelolaan penilaian pengukuran untuk kapabilitas sebuah
kebutuhan. Hal ini merupakan bagian dari area organisasi yang bergerak di bidang
proses dalam CMMI-DEV. Penilaian akan pengembangan perangkat lunak. Pada
menggunakan continous representation yaitu penelitian ini penulis menyediakan metode
mengukur tingkat kapabilitas area proses. Area yang disebut Measurement Capability Method.
proses ditentukan menggunakan sebuah Secara khusus, organisasi yang menggunakan

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3

pendekatan pengembangan yang fleksibel atau dan Melaporkan Hasil Penilaian. Dengan
agile dapat menggunakan metode ini tanpa mengidentifikasi tingkat kematangan dari
harus mengikuti kerangka kerja penilaian yang perangkat lunak, maka kelemahan dapat
holistik. diidentifikasi. Sehingga dapat diusulkan
Selanjutnya, (Bayona-Oré, et al., 2019), rekomendasi perbaikan untuk meningkatkan
memaparkan studi kasus dari sebuah institusi tingkat kapabilitas dari area proses yang dinilai.
pendidikan yang menggunakan best-practices
dari CMMI untuk meningkatkan area proses 2.2 Capability Maturity Model Integration
pengelolaan dari persyaratan, verifikasi dan (CMMI)
validasi. Penelitian ini menggunakan model Capability Maturity Model Integration
CMMI-DEV dilengkapi dengan model IDEAL (CMMI) merupakan sebuah model best
untuk melaksanakan implementasi best- practices yang diterapkan untuk meningkatkan
practices dan dengan SCAMPI B sebagai proses pengembangan perangkat lunak. Tujuan
metodologi evaluasi praktik saat ini yang ada di dari CMMI adalah untuk menyediakan model
dalam organisasi. Hasil yang didapatkan dari yang mencakup pengembangan dan
penelitian ini adalah, bahwa penerapan best- pemeliharaan produk serta layanan dan juga
practices CMMI dapat meningkatkan kualitas menawarkan kerangka kerja yang luas, untuk
dari produk perangkat lunak. menambah dan membentuk sebuah badan
Penelitian kelima oleh (Diebold, et al., pengetahuan (bodies of knowledge) yang baru
2018) melakukan implementasi perbaikan (Chrissis, et al., 2003). Terdapat tiga bidang
proses secara agile ke sebuah perusahaan minat dalam CMMI yaitu, CMMI for
software kecil atau very small enterprise (VSE). Development (CMMI-DEV) yang berfokus
Dalam penelitian ini, penulis menggabungkan pada pengembangan produk dan jasa, CMMI
kedua aspek, penilaian menggunakan ISO for Services (CMMI-SVC) untuk pengelolaan
29110 serta perbaikan proses dengan jasa dan CMMI for Acquisition (CMMI-ACQ)
pendekatan agile. Pengumpulan data didapatkan berfokus pada akuisisi produk dan jasa.
dari wawancara dengan mode penilaian.
Penilaian dilakukan menggunakan metode 2.3 Model penyajian CMMI
SCAMPI dengan skala NPLF. Berdasarkan 50 Dalam CMMI terdapat level untuk
base practices yang diteliti, bahwa 13 praktik menggambarkan hasil dari penilaian. CMMI
meningkat melalui penerapan praktik agile. menyajikan dua jalur peningkatan yaitu tingkat
Metode SCAMPI kelas C sebagai alat kapabilitas dan tingkat maturitas. Kedua
pengumpulan bukti dan model CMMI-DEV tingkatan ini bersesuaian dengan pendekatan
juga diterapkan pada penelitian oleh (Rong, et dalam perbaikan proses yang disebut sebagai
al., 2016). Kemudian pada penelitian juga “representasi”. Yang pertama adalah
mengadopsi aturan implementasi specific representasi continuous untuk meraih tingkat
practices yang dibuat oleh referensi penelitian kapabilitas dan selanjutnya representasi staged
ini. Berikut adalah aturan tersebut: untuk meraih tingkat maturitas.
a) Jika bukti memenuhi implementasi dari
sebuah praktik dan tidak ada 2.4 Capability Levels
kesenjangan/kelemahan yang diidentifikasi, Menurut buku CMMI for Development
maka praktik “Fully Implemented” versi 1.3, tingkat kapabilitas mengacu pada
b) Jika bukti memenuhi implementasi dari perbaikan kinerja suatu proses dalam area
sebuah praktik tapi terdapat proses individual. Organisasi yang
kesenjangan/kelemahan yang diidentifikasi, menggunakan pendekatan continuous, model
maka praktik “Largely Implemented” CMMI menyediakan tingkat kapabilitas dalam
c) Jika bukti tidak memenuhi setiap desain dan kontennya. Pendekatan
implementasi dari sebuah praktik maka praktik menggunakan level ini bertujuan untuk
“Not Implemented” meningkatkan proses yang terkait dengan area
Penelitian oleh (Gunawan, et al., 2018), proses CMMI secara inkremental
melakukan identifikasi tingkat kapabilitas Tingkat kapabilitas untuk sebuah area
software dengan menggunakan model CMMI proses tertentu dapat dicapai ketika seluruh
dan metode penilaian SCAMPI kelas C. tujuan umum (generic goals) dari proses
Terdapat 3 fase dalam tahapan penilaian yaitu tersebut terpenuhi. Generic Goals dapat
Merencanakan Penilaian, Melakukan Penilaian ditemukan pada Tingkat Kapabilitas level 2 dan

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4

3. Terdapat 4 level kapabilitas yaitu sebagai yang ingin ditangani organisasi. Berikut
berikut. merupakan roadmaps yang dikembangkan oleh
Tabel 1 Capability Level SEI:

Capability Level Keterangan a. Project Roadmap


Level 0 Proses tersebut tidak b. Product Roadmap
(Incomplete) dilaksanakan atau hanya
dilaksanakan sebagian. c. Product Integration Roadmap
d. Process Roadmap
Level 1 Sebuah proses mencapai
(Performed) pekerjaan yang e. Measurement Roadmap
dibutuhkan untuk
2.7 Project Roadmap
menghasilkan produk
Project Roadmap digunakan untuk
kerja. Tujuan spesifik
organisasi yang ingin menetapkan kontrol
dari area proses tersebut
dalam sebuah proyek. Roadmap ini digunakan
dipenuhi.
untuk menyelesaikan masalah terkait dengan
Level 2 Proses pada level ini manajemen proyek dari organisasi. Di dalam
(Managed) telah direncanakan dan Project Roadmap terdapat beberapa area proses
dilaksanakan sesuai yang dapat diimplementasikan. Berikut
dengan kebijakan atau merupakan area proses tersebut.
standar yang berlaku
Level 3 Proses yang telah  Project Planning
(Defined) terkelola (managed) Area proses ini membantu untuk menetapkan
yang dirancang dari dan mempertahankan rencana yang
serangkaian proses mendefinisikan aktivitas proyek. Perencanaan
standar organisasi sesuai termasuk memperkirakan atribut dari work
dengan pedoman yang products dan kegiatan atau tugas, menentukan
disesuaikan dalam sumber daya yang dibutuhkan, menegosiasi
organisasi komitmen, membuat jadwal, dan
mengidentifikasi serta menganalisa risiko
2.5 Capability Levels proyek.
CMMI for Development (CMMI-DEV),  Project Monitoring and Control
merupakan sebuah best-practices yang berisi Area proses ini membantu untuk menyediakan
tentang aktivitas pengembangan produk dan pemahaman terkait kemajuan sebuah proyek
jasa. Aktivitas ini mencakup siklus hidup sehingga tindakan korektif yang tepat dapat
produk mulai dari proses pembentukan ide dilakukan ketika kinerja proyek menyimpang
hingga hasil akhir produk dan pemeliharaannya. secara signifikan dari rencana yang telah dibuat.
Sebuah area proses adalah sekumpulan praktik Tindakan korektif dapat berupa perencanaan
yang saling terkait, dan ketika ulang atau menambahkan tindakan mitigasi
diimplementasikan secara bersama, maka akan pada rencana pada saat ini.
memenuhi serangkaian tujuan. CMMI-DEV  Requirement Management
terdiri dari 22 area proses. Dari area proses Manajemen Kebutuhan mengelola seluruh
tersebut, terdapat 16 area proses inti yang persyaratan atau kebutuhan yang diterima dari
terdapat di seluruh model CMMI, 1 area proses proyek, termasuk kebutuhan teknis dan non-
bersama dan 5 area proses yang spesifik teknis serta kebutuhan yang diadakan oleh
terhadap pengembangan. organisasi. Area proses ini membantu untuk
mengelola kebutuhan dan persyaratan dari
2.6 CMMI Roadmaps sebuah produk dalam proyek dan komponen
Untuk membantu perusahaan dalam produk.
memilih serangkaian area proses, SEI  Configuration Management
mengembangkan beberapa Roadmaps untuk Area proses ini membantu untuk membangun
representasi continuous. Roadmaps membantu dan memelihara integritas produk kerja yang
organisasi untuk memilih area proses mana dipilih menggunakan identifikasi konfigurasi,
yang akan diimplementasikan terlebih dahulu, kontrol konfigurasi, akuntansi status
berdasarkan tujuan peningkatan dan masalah konfigurasi, dan audit konfigurasi. Manajemen

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 5

konfigurasi mempertahankan konsistensi dari Berikut merupakan kerangka alur penelitian


performa dan fungsionalitas produk selama yang dijelaskan pada Gambar 1.
pengembangan.
 Process and Product Quality Assurance
Area proses ini adalah untuk mengevaluasi
proses dan produk kerja secara objektif
terhadap standar yang ditetapkan dalam
organisasi. Selain itu area proses ini
menyediakan umpan balik terhadap proses
kepada setiap staff dan manajemen di setiap
tingkatan, pada keseluruhan siklus hidup
proyek.

2.8 SCAMPI
Standard CMMI Appraisal Method for
Process Improvement (SCAMPI) digunakan
untuk menyediakan skala penilaian berkualitas
terhadap CMMI. Penilaian dengan SCAMPI
digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan proses pada saat ini,
mengungkapkan risiko pengembangan /
akuisisi, dan menentukan tingkat kapabilitas
dan tingkat kematangan. Setiap metode
SCAMPI memenuhi semua persyaratan
penilaian CMMI untuk metode penilaian Kelas
A, B, atau C yang tepat.
Pada penelitian ini akan menggunakan
SCAMPI kelas C sebagai metode penilaian.
SCAMPI C biasanya digunakan untuk
mengukur kesiapan organisasi sebelum
menerapkan CMMI. Dengan melakukan
penilaian menggunakan SCAMPI C, dapat
dengan mudah mendapatkan celah dari proses
yang telah dilakukan oleh organisasi
dibandingkan dengan praktik CMMI. Gambar 1 Kerangka Alur Penelitian

2.9 PIID Tahap awal dalam penelitian dimulai dari


Practice Implementation Indicators mengidentifikasi masalah sebagai dasar untuk
Description (PIID) adalah sekumpulan bukti melakukan penelitian. Identifikasi masalah
yang mendukung bahwa serangkaian kegiatan dilakukan melalui wawancara secara langsung
CMMI telah dilaksanakan. PIID dikembangkan dengan karyawan Profile Image Studio.
untuk membantu organisasi dalam Narasumber yang dipilih untuk proses
mengorganisir dokumentasi yang akan wawancara awal adalah Direktur Operasional
digunakan untuk penilaian. Template PIID dari Profile Image Studio.
dipersiapkan sebelum melakukan penilaian dan Kemudian melakukan studi literatur terkait
didasarkan dari praktik-praktik yang terdapat metode dan kerangka kerja yang digunakan
pada tiap area proses. dalam penelitian. Tahapan ini bertujuan untuk
memahami masalah dan serta menemukan
3. METODOLOGI metode yang tepat untuk masalah yang ada.
Landasan teori untuk mendukung penelitian
Metodologi penelitian menjelaskan tentang juga dapat dihasilkan dalam tahapan studi
tahapan dari penelitian serta metode dalam literatur.
melakukan penelitian. Alur penelitian dimulai Penentuan area proses ditentukan sesuai
dari identifikasi permasalahan dan diakhiri dengan representasi yang akan digunakan.
dengan penarikan kesimpulan dari penelitian. Penelitian akan menggunakan representasi

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 6

continuous sehingga dapat dipilih area proses 4 Identifikasi Unit Profile Image Studio.
berdasarkan Roadmaps. Project Roadmaps Organisasi
digunakan untuk organisasi yang ingin
5 Menentukan Penilaian hanya
menetapkan kontrol dalam proyek.
anggota tim dilakukan oleh satu
Kemudian alat penilaian yang digunakan
orang.
dalam penelitian ini adalah SCAMPI kelas C.
Teknik wawancara digunakan untuk menggali 6 Menentukan Penilaian hanya
informasi. Penentuan narasumber untuk kriteria team dilakukan oleh satu
wawancara ditentukan berdasarkan RACI leader orang.
Chart.
Tahapan selanjutnya adalah pengumpulan 7 Ukuran tim Penilaian hanya
data yang dilakukan langsung pada Profile dilakukan oleh satu
Image Studio. Pengumpulan data dapat berupa orang.
mengumpulkan bukti dan dokumen-dokumen 8 Menentukan Penilaian hanya
pendukung yang berkaitan dengan proses area tanggungjawab dilakukan oleh satu
yang dinilai. Data-data didapatkan dari proses dalam tim orang.
wawancara maupun melalui penulusran
dokumen. 9 Menentukan Jumlah partisipan,
Selanjutnya adalah melakukan penilaian sumber daya waktu yang
terhadap area proses yang telah ditentukan. yang diperlukan dibutuhkan serta alat
Dengan melakukan penilaian maka dapat untuk pengumpulan
mengetahui tingkat kapabilitas dan data telah ditentukan
mendapatkan temuan dari praktik yang telah 10 Logistik Wawancara
diimplementasikan. Data-data penilaian Penilaian menggunakan alat
dianalisis untuk mengetahui apakah sebuah area perekam dan
proses memenuhi kesluruhan Specific Practices pertanyaan berdasar
(SP) atau Generic Practices (GP) untuk Lembar PIID.
mencapai tingkat kapabilitas tertentu. Dari
penilaian yang dilakukan dapat diketahui B Perencanaan dan Persiapan
kelemahan dari tiap-tiap praktik sehingga dapat 1 Persiapan Ditentukan dengan
dirumuskan rekomendasi berdasarkan partisipan RACI Chart.
kelemahan yang diidentifikasi tersebut.
2 Pengembangan Melakukan
4. PENILAIAN Rencana penyusunan
penilaian instrument penelitian.
4.1 Metodologi Penilaian SCAMPI C
3 Persetujuan Mendapatkan ijin dari
Tabel 2. Kegiatan SCAMPI C sponsor akan Profile Image Studio
No. Kegiatan Keterangan rencana untuk melakukan
penilaian penelitian.
A Dokumentasi
C Pengumpulan Data
1 Dokumentasi Menggunakan
dari Metode SCAMPI kelas C. 1 Data dari Data dari
wawancara wawancara
2 Identifikasi Mendapatkan tingkat
tujuan penilaian kapabilitas dari terhadap partisipan
proses pengembangan penilaian terkait
produk serta proyek praktik yang telah
yang ada pada diimplementasikan.
perusahaan.
2 Data dari Penelusuran
3 Batasan Model Menggunakan model dokumen dokumen.
CMMI-DEV versi 1.3
dengan staged 3 Mendapatkan Penilaian hanya
representation pada 5 persetujuan tim dilakukan oleh satu
area proses. orang.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 7

4 Menjaga Wawancara proses berdasarkan hasil penilaian.


akurasi temuan langsung terhadap
Tabel 3. Tingkat Kapabilitas tiap area proses
partisipan yang
No Area Proses Tingkat
bertanggung jawab.
Kapabilitas
5 Verifikasi Tidak dilakukan
1 Project Planning 0 (Incomplete)
temuan karena terbatasnya
sumber daya. 2 Project Monitoring 0 (Incomplete)
and Control
6 Menemukan Bukti artefak yang
bukti nyata yang berhubungan secara 3 Requirement 0 (Incomplete)
menguatkan langsung dengan Management
setiap area proses.
4 Configuration 0 (Incomplete)
7 Memastikan Data dari hasil Management
kecukupan data wawancara dan
5 Process and Product 1 (Performed)
penelusuran
Quality Assurance
dokumen.
8 Persiapan Tidak dilakukan
temuan awal dalam penilaian
5. ANALISIS DAN REKOMENDASI
SCAMPI kelas C
5.1 Analisis hasil Penilaian Project Planning
9 Validasi temuan Tidak dilakukan
Area proses Project Planning berada pada
awal dalam penilaian tingkat kapabilitas 0 atau Incomplete. Hal ini
SCAMPI kelas C berarti tidak keseluruhan praktik
D Hasil Penilaian diimplementasikan oleh perusahaan. Praktik-
Praktik yang tidak diimplementasikan oleh
1 Melaporkan Hasil penilaian Project Planning adalah SP 2.2 Identify Project
hasil penilaian berupa tingkat Risk. Praktik ini bertujuan untuk
kepada kapabilitas diberikan mengidentifikasi dan menganalisa risiko.
organisasi kepada organisasi. Perushaaan belum menerapkan praktik ini. Saat
2 Penyimpanan Hasil penilaian ini manajemen risiko masih berupa pembahasan
catatan penilaian dimasukkan ke dalam mengenai kemungkinan-kemungkinan yang ada
laporan penelitian ini. saat proyek dan dilaksanakan pada rapat.
Kemudian SP 2.6 Plan Stakeholder
Involvement yaitu merencanakan keterlibatan
4.2 Pengumpulan Data stakeholder. Perusahaan tidak menentukan
Responden untuk penilaian ditentukan kriteria atau persyaratan khusus akan
dengan menggunakan RACI Chart. Peran keterlibatan stakeholder & klien yang ditangani.
dipetakan ke dalam masing-masing area proses. Dan yang terakhir adalah SP 3.3 Obtain Plan
Kemudian dilakukan wawancara untuk Commitment yaitu mendapatkan komitmen dari
menggali permasalahan lebih lanjut. Selain itu stakeholder yang relevan. Praktik ini belum
kegiatan penulusuran dokumen juga dilakukan dijalankan dengan baik oleh perusahaan, hanya
untuk mengetahui dokumen-dokumen yang sebatas komunikasi melalui grup media sosial.
dimiliki perusahaan terkait proses
pengembangan. Dokumen ini nantinya akan 5.2 Analisis hasil Penilaian Project
menjadi bukti pendukung dalam penilaian. Monitoring and Control
Area proses Project Monitoring and Control
4.3 Penilaian tiap area proses berada pada tingkat kapabilitas 0 atau
Pada penilaian tiap area proses akan Incomplete. Hal ini berarti tidak keseluruhan
dilakukan menggunakan panduan PIID . praktik diimplementasikan oleh perusahaan.
Pertanyaan dalam penilaian berdasarkan Praktik-praktik yang tidak diimplementasikan
specific practices setiap area proses. Specific oleh perusahaan adalah SP 1.1 Monitor Project
Practices setiap proses dapat dilihat pada buku Planning Parameters yaitu mengawasi proyek
CMMI-DEV Versi 1.3. Berikut merupakan sesuai dengan sumber daya, biaya dan jadwal.
tingkat kapabilitas yang dicapai tiap-tiap area

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 8

Praktik ini belum dijalankan secara sepenuhnya. untuk memastikan bahwa seluruh item
Perusahaan hanya melakukan pengawasan konfigurasi telah ditetapkan dan memenuhi
berbasis timeline atau waktu pengerjaan proyek. syarat.
Kemudian SP 1.5 Monitor Stakeholder 5.5 Analisis hasil Penilaian Process and
Involvement yaitu memantau keterlibatan Product Quality Assurance
stakeholder dan klien. Praktik ini tidak Area proses Process and Product Quality
diterapkan dengan baik oleh perusahaan. Saat Assurance berada pada tingkat kapabilitas 1
ini hanya melakukan interaksi dengan klien atau Performed. Setiap specific practices telah
melalui media sosial. Status keterlibatan diimplementasikan oleh perusahaan. Penilaian
stakeholder dan klien tidak diawasi secara baik. dapat dilanjutkan terhadap generic goals 2 atau
Managed Process. Namun tidak keseluruhan
5.3 Analisis hasil Penilaian Requirement generic practices (GP) diimplementasikan.
Management Praktik yang tidak diimplementasikan
Area proses Requirement Management adalah GP 2.1 Establish an Organizational
berada pada tingkat kapabilitas 0 atau Policy yaitu menentukan dan mengelola standar
Incomplete. Hal ini berarti tidak keseluruhan untuk melakukan proses Quality Assurance.
praktik diimplementasikan oleh perusahaan. Kebijakan dalam perusahaan tidak ditetapkan
Praktik-praktik yang tidak diimplementasikan secara tertulis dan terstandar. Hal ini
adalah SP 1.3 Manage Requirements Change menyebabkan beberapa masalah seperti
yaitu mengelola perubahan pada kebutuhan dokumen catatan Quality Assurance sering
pada proyek. Perusahaan belum menerapkan berbeda-beda.
praktik ini. Perubahan yang ada tidak dikelola Kemudian praktik GP 2.5 Train People
dan didokumentasikan secara khusus. yaitu melatih orang untuk melakukan proses
Kemudian SP 1.4 Maintain Bidirectional sesuai kebutuhan. Perusahaan tidak melakukan
Traceability of Requirements yaitu menjaga proses pelatihan secara khusus terhadap pihak
keterlusuran dua arah dari kebutuhan. yang akan melakukan proses penjaminan mutu,
Persyaratan dan kebutuhan dalam hanya berdasarkan pengalaman dan keahlian
pengembangan tidak didokumentasikan dengan yang sudah dimiliki.
baik sehingga praktik ini belum dijalankan.
5.6 Rekomendasi
5.4 Analisis hasil Penilaian Configuration Berdasarkan hasil analisis kelemahan pada
Management tiap area proses dan analisis praktik yang tidak
Area proses Configuration Management dilaksanakan, maka disusun rekomendasi
berada pada tingkat kapabilitas 0 atau perbaikan praktik untuk proses pengembangan
Incomplete. Hal tersebut berarti terdapat perangkat lunak pada Profile Image Studio.
specific practices yang belum Rekomendasi yang diberikan berdasarkan best-
diimplementasikan oleh perusahaan. Praktik- practices yang terdapat pada buku CMMI for
praktik yang tidak dijalankan adalah SP 1.2 Development versi 1.3. Hal ini juga disesuaikan
Establish a Configuration Management System dengan kondisi pada perusahaan saat ini.
yaitu menetapkan dan mengelola manajemen Dengan rekomendasi yang diberikan oleh
konfigurasi. Perusahaan belum menerapkan peneliti, maka diharapkan dapat membantu
sistem manajemen konfigurasi. Namun item organisasi dalam meningkatkan proses
konfigurasi saat ini tersimpan pada GitLab. pengembangan perangkat lunaknya.
Kemudian SP 1.3 Create or release baseline
Pada area proses Project Planning, Project
yaitu membuat dan melepaskan baseline untuk
Monitoring and Control, Requirement
penggunaan inernal. Perusahaan belum
Management dan Configuration Management
menerapkan praktik ini, dikarenakan belum
agar dapat mencapai tingkat kapabilitas 1 maka
pernah ada proyek yang mengalami perubahan
keseluruhan specific practices harus
di tengah-tengah masa pengembangan. Selain
diimplementasikan. Kemudian untuk area
itu di awal sudah ditentukan akan menggunakan
proses Process and Product Quality Assurance,
skema database seperti apa dan lain-lain.
maka keseluruhan generic practices harus
Dan yang terakhir adalah SP 3.2 Perform
diimplementasikan agar dapat mencapai tingkat
Configuration Audits yaitu menjaga integritas
kapabilitas 2.
baseline dari konfigurasi. Perusahaan belum
menerapkan praktik ini. Praktik perlu dilakukan

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 9

6. PENUTUP Company. 3rd International Conference


on Science in Information Technology
Penentuan tingkat kapabilitas didasarkan
(ICSITech).
dari keseluruhan praktik yang
Bayona-Oré, S., Chamilco, J. & Perez, D.,
diimplementasikan. Berdasarkan panduan dari
2019. Applying CMMI Best Practices to
dokumen CMMI for Development versi 1.3 ,
Improve Processes. MATEC Web of
bahwa tingkat kapabilitas untuk suatu area
Conferences, Volume 292.
proses dicapai apabila seluruh goals telah
Beynon Jr, D. R., 2007. Interpreting capability
diimplementasikan pada tingkatan tertentu.
maturity model integration for business
Hanya area proses Process and Product Quality
development organizations in the
Assurance yang dapat mencapai tingkat
government and industrial business
kapabilitas 1. Sedangkan area proses Project
sectors.
Planning, Project Monitoring and Control,
Chrissis, M. B., Konrad, M. & Shrum, S., 2003.
Requirement Management dan Configuration
CMMI Guidlines for Process Integration
Management tidak dapat mencapai tingkat
and Product Improvement. US: Addison-
kapabilitas 1. Hal ini dikarenakan tidak
Wesley Longman Publishing .
keseluruhan specific practices
CMMI Product Team, 2010. CMMI for
diimplementasikan.
Development Version 1.3. Pittsburgh:
Berdasarkan hasil penilaian dari tiap-tiap
Software Engineering Institute, Carnegie
area proses, maka dapat diidentifikasi
Mellon University.
kelemahan. Kelemahan tersebut yang dijadikan
Diebold, J., Diebold, P. & Vetter, A., 2018.
sebagai dasar dalam pembuatan rekomendasi.
Agile Meets Assessments: Case Study on
Berikut merupakan jumlah rekomendasi untuk
How to Do Agile Process Improvement in
masing-masing area proses.
a Very Small Enterprise. Lecture Notes in
a) Terdapat 11 rekomendasi untuk area proses
Computer Science, pp. 31-47.
Project Planning
Gunawan, D. et al., 2018. Identifying strengths
b) Terdapat 7 rekomendasi untuk area proses and weaknesses of Quality Management
Project Monitoring and Control Unit University of Sumatera Utara
c) Terdapat 5 rekomendasi untuk area proses software using SCAMPI C. IOP
Requirement Management Conference Series: Materials Science and
Engineering, Volume 308.
d) Terdapat 5 rekomendasi untuk area proses Lopez, A. J. C., Galindrez, C. & Ruiz, P., 2016.
Configuration Management Project maturity evaluation model for
e) Terdapat 11 rekomendasi untuk area proses SMEs from the software development sub-
Process and Product Quality Assurance sector. AD-Minister, Volume 29, pp. 147-
162.
Saran untuk penelitian selanjutnya adalah Rong, G., Zhang, H. & Shao, D., 2016. CMMI
untuk mengambil sampel dari satu atau Guided Process Improvement for DevOps
beberapa proyek dengan batasan tertentu untuk Projects: An Exploratory Case Study.
mendapatkan gambaran penerapan praktik yang International Conference on Software and
telah diimplementasikan dengan lebih detail System Processes.
dan terfokus. Selain itu, dapat dilakukan Salmanoğlu, M., Demirörs, O., Coşkunçay, A.
penilaian lebih mendalam terhadap proses & Yıldız, A., 2017. Exploration of a
pengembangan perangkat lunak dalam Practical Approach for Assessing the
perusahaan dengan memperhatikan dari sisi Measurement Capability of Software
teknis yang ada sehingga dapat mengetahui Organizations. Software Process
kelemahan dari sisi teknis pengembangan Improvement and Capability
perangkat lunak. Dengan ini penelitian Determination , pp. 415-429
selanjutnya dapat dikerjakan dengan lebih baik
dan terfokus.

7. DAFTAR PUSTAKA
Ardana, I. M. S. & Suharjito, 2017. Software
Development Evaluation Process Using
CMMI-Dev on Limited Resources

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai