BAB 2
LANDASAN TEORI
cara. Pengertian kualitas yang konseptual berhubungan dengan satu atau beberapa
karakteristik yang diharapkan untuk dapat dipunyai sebuah produk atau jasa. Kualitas
merupakan salah satu faktor keputusan yang paling penting bagi pelanggan untuk dapat
memilih produk atau jasa dari sekian banyak kompetisi produk/jasa yang ada. Pengertian
(2009, p6) Definisi tradisional dari kualitas adalah kecocokan dengan kegunaan. Hal ini
terkait dengan dua aspek, yaitu kualitas desain dan kualitas konformansi. Kualitas desain
konformansi berhubungan dengan sejauh mana produk memenuhi spesifikasi desain yag
telah dibuat. Definisi yang lebih modern dari kualitas adalah kebalikan secara
proporsional dari variabilitas. Semakin sedikit terjadinya variabilitas dari sebuah produk,
maka kualitasnya akan meningkat. Semakin banyak terjadi variabilitas, maka semakin
terjadinya rework dan keperluan waktu, tenaga, dan biaya yang lebih besar. Peningkatan
dideskripsikan dan dievaluasi dengan berbagai cara. Delapan komponen atau dimensi
kualitas :
1. Performance, yaitu seberapa baik suatu produk dapat melakukan tujuan utamanya.
3. Durability, yaitu seberapa lama produk tahan untuk dapat tetap digunakan.
8. Conformance atau Standards, yaitu bagaiman suatu produk dapat dijadikan sesuai
Menurut Montgomery (2009, p8) setiap produk memiliki beberapa elemen yang
Engineering merupakan suatu set dari aktivitas operasional, manajerial, dan teknik yang
digunakan oleh perusahaan untuk meyakinkan bahwa karakteristik kualitas dari sebuah
produk telah mencapai tingkat tertentu dan variabilitas di sekitar tingkat yang
mencapai karakteristik kualitas yang identik dari satu unit ke unit lain. Penyebabnya
10
dan keharusan untuk mencapai kesuksesan bisnis jangka panjang sebagai rencana
meyakinkan bahwa tingkat kualitas dari produk dan jasa dapat dijaga dan isu kualitas
dari supplier maupun customer dapat diselesaikan. Quality control dan improvement
mencakup serangkaian aktivitas yang digunakan untuk meyakinkan bahwa produk dan
Shewhart Cycle, sebuah model untuk menuntun peningkatan dengan empat tahapan
salah satu tool primer yang digunakan adalah SPC. Armand V. Feigenbaum
dengan bukunya Total Quality Control di mana tiga langkah peningkatan kualitas
Deskripsi secara singkat dari filosofi Deming, Juran, dan Feigenbaum memiliki
harus ikut berperan dalam menerapkan peningkatan kualitas, dan kepentingan dari
Menurut Liebermann (2011, p53-54), huruf Yunani sigma (σ) memiliki tiga
kegunaan, dua kegunaan yang pertama saling berintegrasi menjadi yang ketiga – yaitu
Menurut Tjahjono, et.al (2010, p219-222) six sigma merupakan seperangkat tool
statistik yang diadopsi dalam manajemen kualitas untuk membangun sebuah kerangka
peningkatan proses. Salah satu strategi untuk peningkatan proses adalah dengan
membatasi pendekatan six sigma terhadap satu atau dua kebutuhan bisnis yang kritis
yang fokus terhadap peluang dan kelemahan yang paling besar. DMAIC merupakan
metode yang digunakan dalam pencapaian keberhasilan six sigma yang lebih difokuskan
dalam penghematan biaya. Salah satu aspek yang harus dipertimbangkan dalam sebuah
proyek six sigma adalah tool-tool yang digunakan akan harus beradaptasi dan
berkembang sesuai dengan kematangan proyek. Sangat perlu untuk menggunakan tool
yang tepat di waktu yang tepat untuk mencapai hasil yang sukses. Keuntungan dari six
12
sigma adalah mengurangi biaya, meningkatkan hasil, dan meningkatkan integrasi data.
Six sigma dapat digunakan untuk menemukan dan mengeliminasi akar penyebab dari
Menurut Gasperz (2002, p1-3) six sigma Motorola merupakan metode atau
teknik pengendalian dan peningkatan kualitas dramatik yang diterapkan oleh perusahaan
Motorola sejak tahun 1986, yang merupakan terobosan baru dalam bidang manajemen
kualitas. Metode Six Sigma Motorola dikembangkan dan diterima secara luas oleh dunia
ada, yang tidak mampu melakukan peningkatan kualitas secara dramatik menuju tingkat
kegagalan nol (zero defect). Prinsip-prinsip pengendalian dan peningkatan kualitas Six
Sigma Motorola telah terbukti berhasil dengan pencapaian tingkat kualitas 3,4 DPMO
implementasi konsep Six Sigma selama kurang lebih 10 tahun. Hasil-hasil peningkatan
kualitas dramatik pada perusahaan diukur berdasarkan persentase antara COPQ (cost of
Menurut Gasperz (2002, p9) pada dasarnya pelanggan akan puas apabila mereka
menerima nilai sebagaimana yang mereka harapkan. Apabila produk (barang dan/atau
jasa) diproses pada tingkat kualitas six sigma, perusahaan boleh mengharapkan 3,4
kegagalan per sejuta kesempatan (DPMO) atau mengharapkan bahwa 99,99966 persen
dari apa yang diharapkan pelanggan akan ada dalam produk itu. Dengan demikian six
sigma dapat dijadikan ukuran target kinjerja sistem industri tentang bagaimana baiknya
suatu proses transaksi produk antara pemasok (industri) dan pelanggan (pasar). Semakin
tinggi target sigma yang dicapai, kinerja sistem indutsri akan semakin baik. Sehingga 6-
sigma otomatis lebih baik daripada 4-sigma, 4-sigma lebih baik daripada 3-sigma. Six
sigma juga dapat dianggap sebagai strategi terobosan yang memungkinkan perusahaan
melakukan peningkatan luar biasa (dramatic) di tingkat bawah. Six sigma juga dapat
penekanan pada kemampuan proses (process capability). Terdapat enam aspek kunci
5. Hindari kesalahan dalam proses anda dan hilangkan semua pemborosan yang ada
(Motorola’s Six Sigma process Control) mengizinkan adanya pergeseran nilai rata-rata
(mean) setiap CTQ individual dari proses industri terhadap nilai spesifikasi target (T)
DPMO (defects per million opportunities). Proses six sigma dengan distribusi normal
yang mengizinkan nilai rata-rata (mean) proses bergeser 1,5-sigma dari nilai spesifikasi
target kualitas (T) yang diinginkan oleh pelanggan, ditunjukkan dalam bagan berikut.
Sumber: http://mvpprograms.com/help/perform/ppa/six_sigma_ppm
Gambar 2.1 Konsep Six Sigma Motorola dengan Distribusi Normal Bergeser 1,5 sigma
Sumber: http://www.leantransformation.com/six-sigma-quality.html
Menurut Gasperz (2002, p10) konsep six sigma Motorola dengan pergeseran
nilai rata-rata (mean) dari proses yang diizinkan sebesar 1,5-sigma (1,5 × standar deviasi
maksimum) adalah berbeda dari konsep six sigma dalam distribusi normal yang umum
15
dipahami selama ini yang tidak mengizinkan pergeseran dalam nilai rata-rata (mean)
1. Data Atribut (attributes data) merupakan data kualitatif yang dihitung menggunakan
daftar pencacahan untuk keperluan pencatatan dan analisis. Jika suatu catatan hanya
persyaratan yang telah ditetapkan, maka catatan tersebut disebut sebagai “atribut”.
Contoh data atribut karakteristik kualitas adalah ketiadaan label pada kemasan
produk dan banyaknya jenis cacat pada produk. Data atribut biasanya diperoleh
2. Data Variabel (variables data) merupakan data kuantitatif yang diukur menggunakan
alat pengukuran tertentu untuk keperluan pencatatan dan analisis. Data variabel
bersifat kontinyu. Jika suatu catatan dibuat berdasarkan keadaan aktual, diukur
secara langsung, maka karakteristik kualitas yang diukur itu disebut sebagai variabel.
16
Contoh data variabel karakteristik kualitas adalah diameter pipa, ketebalan produk,
bisnis yang telah ada. DMAIC terdiri atas lima tahap utama:
Menurut Gasperz (2002, p31-294) detail per tahapan DMAIC dijelaskan sebagai
berikut:
1. Define
peningkatan kualitas six sigma. Sebelum membahas hal ini lebih jauh, perlu
sedangkan istilah “proyek peningkatan kualitas six sigma” digunakan untuk proses-
proses inti dalam organisasi yang ingin ditingkatkan kinerjanya serta pelaksanaannya
17
tergantung pada kebutuhan dari organisasi itu. Suatu proyek di bidang tertentu dapat
saja berakhir, kemudian dilanjutkan dengan proyek pada bidang lain, sedangkan
pelanggan yang terlibat dalam setiap proses itu. Pelanggan di sini dapat menjadi
pelanggan dalam proyek six sigma, perlu diketahui model proses “SIPOC (Suppliers-
dan paling banyak dipergunakan dalam manajemen dan peningkatan proses. Nama
SIPOC merupakan akronim dari lima elemen utama dalam sistem kualitas, yaitu:
kunci, material, atau sumber daya lain kepada proses. Jika suatu proses terdiri
b. Inputs – adalah segala sesuatu yang diberikan oleh pemasok (suppliers) kepada
proses.
ideal, menambah nilai kepada Inputs (proses transformasi nilai tambah kepada
d. Outputs – merupakan produk (barang dan/atau jasa) dari suatu proses. Dalam
industri manufaktur Outputs dapat berupa barang setengah jadi maupun barang
menerima Outputs. Jika suatu proses terdiri dari beberapa sub-proses, maka sub-
customers).
suatu proses yang terkait dengan proyek six sigma dengan menggunakan form diagram
Sumber: http://www.innovationmanagement.org/Wiki/index.php?title=SIPOC
2. Measure
pengingkatan kualitas six sigma. Terdapat tiga hal pokok yang harus dilakukan
19
dalam tahap MEASURE (M), yaitu: (1) memilih atau menentukan karakteristik
kualitas (CTQ) kunci yang berhubungan langsung dengan kebutuhan spesifik dari
pengukuran yang dapat dilakukan pada tingkat proses, output, dan/atau outcome, dan
(3) mengukur kinerja sekarang (current performance) pada tingkat proses, output,
pada awal proyek six sigma) Karakteristik kualitas (Critical-to-quality = CTQ) kunci
pelayanan.
3. Analyze
peningkatan kualitas six sigma. Pada tahap ini kita perlu melakukan beberapa hal
proses, (2) menetapkan target-target kinerja dari karakteristik kualitas kunci (CTQ)
yang akan ditingkatkan dalam proyek six sigma, (3) mengidentifikasi sumber-sumber
dan akar penyebab kecacatan atau kegagalan, dan (4) mengkonversikan banyak
yang baik tentang metode-metode statistika dan perilaku proses industri akan mampu
meningkatkan kinerja sistem industri. Pemahaman ini mengenai: (1) perilaku proses
industri (statistical thinking), dan (2) alat-alat statistika (statistical tools) merupakan
dua hal utama yang harus dimiliki oleh tim proyek six sigma. Jadi, pemahaman
tentang proses industri ini disebut dengan “statictical thinking” yang harus dibedakan
industri bukan sekadar menerapkan alat-alat statistika (statistical tools), tetapi lebih
meningkatkan kinerja sistem industri itu menuju target kegagalan nol (statistical
thinking).
menimbulkan perbedaan dalam kualitas pada produk (barang dan/atau jasa) yang
dihasilkan. Pada dasarnya dikenal ada dua sumber atau penyebab timbulnya variasi,
luar sistem industri yang mempengaruhi variasi dalam sistem industri itu.
tetapi memiliki pengaruh yang lebih kuat pada proses sehingga menimbulkan
variasi.
dalam sistem industri atau yang melekat pada proses industri yang menyebabkan
sering disebut juga sebagai penyebab acak (random causes) atau penyebab
sistem (system causes). Oleh karena penyebab umum ini selalu melekat pada
dalam sistem itu dan hanya pihak manajemen industri yang dapat
industri itu.
21
sistem industri adalah memisahkan variasi total proses ke dalam dua sumber di atas,
Suatu sistem industri disebut berada dalam pengendalian statistical apabila sistem itu
terbebas dari variasi yang ditimbulkan oleh penyebab khusus. Kinerja dari sistem
Untuk dapat menemukan akar penyebab dari suatu masalah, maka kita perlu
a. Suatu akibat terjadi atau ada hanya jika penyebabnya itu ada pada titik yang
b. Setiap akibat mempunyai paling sedikit dua penyebab dalam bentuk: (a)
dikendalikan berarti penyebab itu berada dalam lingkup tanggung jawab dan
dikendalikan (berada di luar kontrol) terdiri dari paling sedikit dua penyebab,
yang tidak dapat diperkirakan karena belum ada referensi atau pengetahuan
dan jawaban dari penyebab yang tidak dapat dikendalikan namun dapat diperkirakan,
maka dua tindakan solusi masalah berikut dapat diambil, yaitu: (1) menghilangkan
akar penyebab yang dapat dikendalikan, dan (2) mengantisipasi melalui tindakan
22
peralatan lain, tidak sesuai dengan spesifikasi tugas, tidak dikalibrasi, terlalu
c. Methods (metode kerja): berkaitan dengan tidak adanya prosedur kerja yang
benar, tidak jelas, tidak diketahui, ditak terstandardisasi, tidak cocok, dll.
spesifikasi kualitas dari bahan baku dan bahan penolong yang digunakan,
ketiadaan penanganan yang efektif terhadap bahan baku dan penolong itu, dll.
e. Media: berkaitan dengan tempat dan waktu kerja yang tidak memperhatikan
f. Motivation (motivasi): berkaitan dengan ketiadaan sikap kerja yang benar dan
profesional (tidak kreatif, bersikap reaktif, tidak mampu bekerja sama dalam tim,
dan lain-lain), yang dalam hal ini disebabkan oleh sistem balas jasa dan
yang mantap guna memperlancar proyek peningkatan kualitas six sigma yang
akan diterapkan.
FMEA (failure mode and effect analysis) adalah suatu prosedur terstruktur
modes). Suatu mode kegagalan adalah apa saja yang termasuk dalam
4. Improve
serta prioritas dan/atau alternative yang dilakukan dalam implementasi dari rencana
pengumpulan data dan analisis ketika implementasi dari suatu rencana, juga harus
direncanakan.
5. Control
kualitas six sigma. Pada tahap ini hasil-hasil peningkatan kualitas didokumentasikan
menstandardisasikan sistem kualitas six sigma yang telah terbukti menjadi terbaik
dalam bisnis kelas dunia. Hasil-hasil yang memuaskan dari proyek peningkatan
terus-menerus pada jenis masalah yang lain melalui proyek-proyek six sigma yang
standardisasi:
terdahulu itu.
Menurut Haftl (2007, p4) sepuluh elemen yang harus diperhatikan untuk sebuah
9. Pengertian yang dibagikan mengenai inti proses bisnis dan karakteristik kritikalnya.
Menurut Aczel (2009, p440) sebuah model statistik merupakan serangkaian dari
formula dan asumsi matematik yang mencerminkan situasi di dunia nyata. Sebuah model
Bagaimanapun juga, berdasarkan pada sifat yang mendasar pada situasi dunia nyata,
yaitu ketidakpastian, model ini mungkin tidak dapat menjelaskan seluruhnya, dan akan
selalu ada kesalahan (error) yang tetap muncul. Error ini merupakan faktor luar yang
Menurut Aczel (2009, p441) sebuah model statistik yang baik bersifat
mendeskipsikan situasi nyata. Sebuah model menangkap perilaku sistematis dari data,
meninggalkan faktor yang tidak sistematis dan tida dapat diprediksi, yaitu error.
yang dipercaya untuk memasukkan sebuah parameter populasi yang tidak diketahui.
26
Selang ini merupakan sebuah ukuran keyakinan. Dalam bisnis dan aplikasi lainnya,
Menurut Aczel (2009, p230) persamaan aljabar dari sebuah garis liris adalah Y =
A+BX, di mana A merupakan intersep (faktor yang menahan) dan B merupakan slope
(lekuk) dari sebuah garis. Pada simple regresi linear, hubungan antara dua variabel X
dan Y dimodelkan dengan sebuah garis lurus. Oleh karena itu, model harus mencakup
dua parameter yaitu parameter intersep dan parameter slope. Notasi untuk populasi
intersep adalah βo , dan notasi untuk populasi slope adalah β1 . Jika error dimasukkan,
Y=βo + β1 X +
adalah faktor error, satu-satunya komponen acak pada model dan sumber dari keacakan
Y.
3. Error berdistribusi normal dengan nilai tengah 0 dan bervariansi konstan σ2 . Error
meminimasi SSE. SSE merupakan sum squares of error (jumlah kuadrat error).
Kalkulus digunakan untuk menemukan nilai dari b0 (atau βo ) dan b1 (atau β1 ) yang
Yi = nb0 + b1 Xi
i=1 i=1
Definisi dari sums of squares dan hubungan antar produk yang digunakan di
2
2
(∑x)
SSx = x-
n
2
2
(∑y)
SSy = y-
n
( ∑ x )( ∑ y )
SSxy = xy-
n
SSxy
b1 =
SSx
Dan intersepnya
b0 =y-b1 x
Menurut Groebner, Shannon, Smith, & Fry (2001, p425) scatter Plot – sebuah
bidang dua dimensi yang menunjukkan nilai untuk suatu kejadian penggabungan dari
dua variabel. Scatter plot dapat digunakan untuk mewakilkan secara grafis sebuah
hubungan/relasi antara dua variabel. Disebut juga dengan scatter diagram. Scatter plot
28
sebuah variabel independen, x. Variabel dependen, yaitu variabel yang akan diprediksi
atau dijelaskan dengan sebuah model regresi. Variabel ini diasumsikan untuk
variabel yang berhubungan dengan variabel dependen dalam sebuah persamaan regresi.
Variabel independen digunakan pada sebuah model regresi untuk memperkirakan nilai
Menurut Groebner, Shannon, Smith, & Fry (2001, p430) koefisien korelasi
adalah sebuah ukuran kuantitatif dari kekuatan sebuah hubungan linear antara dua
variabel. Rentang nilai korelasi adalah -1.0 sampai +1.0. Korelasi ±1.0 mengindikasikan
sebuah relasi linear yang sempurna, dimana korelasi 0 menunjukkan tidak adanya
hubungan linear. Sebuah koefisien korelasi dari dua variabel dapat diperkirakan dengan
∑ (x-x )(y-y)
r=
n ∑ x2 - ∑ x 2 - n ∑ y2 - ∑ y 2
n = ukuran sampel
Besarnya nilai koefisien korelasi harus dianalisa lebih lanjut. Menurut Groebner,
Shannon, Smith, & Fry (2001, p430-442) walaupun nilai koefisien korelasi, misalnya
0.8325 kelihatannya cukup tinggi (dibandingkan dengan 0), nilai yang didasarkan hanya
dari sampel 12 data dapat saja menjadi kesalahan sampling. Karena itu, sebuah prosedur
uji hipotesis normal dibutuhkan untuk menentukan apakah memang ada hubungan antara
dua variabel terkait. Digunakan simbol Yunani ρ (rho) untuk mewakili koefisien korelasi
populasi.
Harus diuji apakah sampel data mendukung untuk dapat menolak hipotesis nol.
df = n-2
n = ukuran sampel
normal.
30
Menurut Groebner, Shannon, Smith, & Fry (2001, p806) derajat kebebasan
merupakan angka dari nilai data independen yang dapat digunakan untuk
sebelum sebuah standar deviasi dapat dihitung dari sejumlah sampel sebanyak n, derajat
kebebasannya sebesar n-k. Nilai dari derajat bebas (df atau degrees of freedom) yang
digunakan untuk tes ini adalah n-2 karena satu derajat kebebasan telah digunakan untuk
Menurut Groebner, Shannon, Smith, & Fry (2001, p439-440) salah satu ukuran
dari kecocokan regresi adalah dengan mean square error (MSE). MSE memperkirakan
variansi dari regresi sebenarnya dan mengukur variasi data terhadap garis regresi. Selain
itu dibutuhkan ukuran relatif dari derajat variasi data terhadap garis regresi. Ukuran
relatif lainnya yang membandingkan variasi Y dengan garis regresi, dengan variasi Y
tapa regresi, yang disebut koefisien determinasi (r2). Koefisien determinasi r2 merupakan
ukuran deskriptif dari kekuatan hubungan regresi, ukuran sebagaimana baik garis regresi
cocok dengan data. Koefisien korelasi r dapat bernilai antara -1 sampai 1. Kuadratnya,
r2 dapat bernilai 0 sampai 1. Interpretasi dari r2 adalah persentase dari variasi Y yang
dapat dijelaskan dengan regresi. Jika r2=1, diketahui bahwa 100% Y dijelaskan dengan
X. Ini berarti bahwa semua data terletak pada garis regresi, dan tidak terdapat error.
Walaupun r2 tidak dapat bernilai negatif (dari r2 tidak terlihat apakah garis regresi terus
naik atau terus turun (arahnya dapat diketahui dari b1 atau r), dari r2 dapat diketahui
bahwa garis memberikan kecocokan yang sempurna dengan data. Kasus seperti ini tidak
terjadi dalam bisnis dan ekonomi. Pada faktanya, ketika tidak ada error, tidak ada variasi
31
alami, tidak diperlukan statistik. Semakin tinggi nilai r2, semakin cocok data dan
semakin tinggi keyakinan pada regresi yang telah dibuat. Nilai r2 0.9 atau lebih sangat
baik, lebih dari 0.8 baik, 0.6 atau lebih dapat memuaskan di beberapa aplikasi, 0.5 atau
kurang, prediksinya tidak baik. Jika hanya dipentingkan mengenai adanya hubungan
antara variabel-variabel nilai r2 yang rendah dapat saja diterima, dengan kondisi model
Menurut Aczel (2009, p810) dalam regresi sering ditemukan istilah residual.
Residual adalah perbedaan dari nilai variabel dependen secara nyata dengan nilai yang
dipertimbangkan deviasi dari perlakuan yang diberikan, deviasi dari nilai tengah
kelompok dari nilai tengah keseluruhan. ANOVA digunakan untuk menguji apakah ada
perbedaan signifikan dari populasi yang dibandingkan. Ketentuan yang digunakan untuk
menentukan keputusan adalah, tolak H0 bila statistik sampel jatuh pada daerah kritis.
Jika tes menggunakan pendekatan p-value, H0 ditolak apabila p-value lebih kecil dari
taraf nyata; selain itu H0 tidak ditolak. Dalam melakukan perhitugan ANOVA digunakan
Source of Degrees of
Sum of Squares Mean Square F Ratio
Variation Freedom
Treatment SSTR r-1 MSTR F
Error SSE n-r MSE
Total SST n-1
32
r
2
SSTR= ni (xi -x)
i=1
r ni
SST=SSTR+SSE
SSTR
MSTR
r‐1
E
MSE=
n-r
MSTR
F=
MSE
Tes statistik dari ANOVA yaitu uji F = F(r-1,n-r) di mana r adalah jumlah kelas
Menurut Groebner, Shannon, Smith, & Fry (2001, p458) Metode Solver di
Microsoft Excel dapat digunakan untuk memaksa regresi mencapai titik tertentu di mana
dibuat suatu batasan nilai untuk dicapai. Kriteria dari titik line terbaik pada metode
Menurut Groebner, Shannon, Smith, & Fry (2001, p458) uji goodness-of-fit dapat
digunakan untuk menentukan apakah data sampel cocok dengan distribusi tertentu.
Logika dalam pengujian ini berdasarkan penentuan sejauh mana frekuensi observasi dari
k
2
2 oi -ei
X=
ei
i=1
df=k-1
oi = nilai observasi
ei = nilai harapan
kecil dari nilai kritisnya. Nilai kritis yang ditentukan adalah X2(df).
Menurut O’Brien (2005, p5) sistem informasi merupakan kombinasi teratur apa
pun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data
Orang bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu sama lain
dengan menggunakan berbagai jenis alat fisik (hardware), perintah (software), saluran
komunikasi (jaringan), dan data yang disimpan (sumber daya data) sejak permulaan
peradaban.
menjadi lima:
1. Input. Input biasanya berbentuk aktivitas entri data seperti pencatatan dan
dalam sistem komputer, atau mencatat data mengenai transaksi dalam beberapa jenis
34
media fisik seperti formulir kertas. Hal ini biasanya meliputi berbagai aktivitas edit
mengubahnya ke dalam informasi bagi para pemakai akhir. Kualitas data apa pun
yang disimpan dalam sistem informasi juga harus dipelihara melalui proses terus-
3. Output. Informasi dalam berbagai bentuk dikirim ke pemakai akhir dan disediakan
untuk mereka dalam aktivitas output. Tujuan dari sistem informasi adalah untuk
menghasilkan produk informasi yang tepat bagi para pemakai akhir. Produk
informasi umum meliputi pesan, laporan, formulir, dan gambar grafis, yang dapat
disediakan melalui tampilan video, respons audio, produk kertas, dan multimedia.
Penyimpanan adalah aktivitas sistem informasi tempat data dan informasi disimpan
input, pemrosesan, output, dan penyimpanan. Umpan balik ini haris diawasi dan
dievaluasi untuk menetapkan apakah sistem dapat memenuhi standar kinerja yang
ditetapkan.
Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2005, p3-4) sistem informasi merupakan
faktor yang sangat penting untuk kesuksesan dari organisasi bisnis modern. Sistem yang
35
baru secara konstan dikembangkan untuk membuat bisnis menjadi lebih kompetitif.
Kunci untuk pengembangan sistem yang sukses adalah melalui analisis dan desain
sistem untuk dapat mengerti kebutuhan bisnis dari sistem informasi. Analisis sistem
berarti mengetahui dan menspesifikasikan detil dari apa yang sistem informasi harus
Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2005, p6-8) sistem merupakan sekumpulan
dari komponen yang saling berhubungan yang bekerja sama untuk meraih suatu hasil
tertentu. Sistem informasi yaitu sekumpulan dari komponen yang saling berhubungan
diperlukan untuk melengkapi suatu tugas bisnis. Sebuah sistem dapat memiliki beberapa
subsistem. Subsistem merupakan sebuah sistem yang merupakan bagian dari sistem lain.
Setiap sistem, sebaliknya, merupakan bagian dari sistem yang lebih besar, yang disebut
supersistem. Setiap sistem memiliki batasan (boundary) di antara sistem tersebut dan
lingkungannya. Menentukan input dan output merupakan bagian yang penting dari
analisis dan desain sistem. Dalam sebuah sistem informasi, orang-orang merupakan
komponen kunci, dan orang-orang ini melakukan suatu pekerjaan yang akan
diselesaikan oleh suatu sistem. Jadi, terdapat batasan lain yang penting untuk seorang
systems (TPS) yaitu sistem yang menangkap dan menyimpan informasi mengenai
yaitu sistem yang mengambil informasi yang telah ditangkap oleh TPS dan
bisnis. MIS mungkin dibuat karena informasi telah ditangkap oleh TPS dan disimpan ke
untuk digunakan oleh eksekutif dalam mengawasi lingkungan kompetitif dan untuk
banyak informasi berasal dari sumber eksternal, misalnya pesaing laporan saham,
user ntuk memerika akibat dari beberapa pilihan atau keputusan. Kadang proses ini
sistem untuk dapat menjawab pertanyaan user mengenai peramalan situasi tertentu,
misalnya berapa armada yang diperlukan untuk dapat mengelola distribusi pada periode
berkomunikasi satu sama lain dan dengan customer dan supplier. Misalnya wireless
personal digital assistants (PDA), ponsel dengan fitur pesan dan PDA, video conference,
dan sebagainya. Office support systems yang membantu karyawan untuk membuat dan
membagi dokumen, termasuk laporan, penawaran, dan catatan lain. Office support
systems dapat juga membantu pengelolaan jadwal kerja, perjanjian, dan meeting.
37
Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2005, p50-51) Unified Process (UP)
sangat berpengaruh dan paling banyak digunakan. Siklus hidup Unified Process
termasuk di dalamnya fase penyelesaian proyek dari waktu ke waktu, tetapi setiap fase
siklus hidup melalui satu atau lebih iterasi, yaitu tahap analisis, desain, dan implementasi
untuk bagian dari sistem. Pada akhir dari setiap iterasi, tim proyek menggunakan siklus
hidup UP yang telah lengkap dan beberapa bagian software yang telah dievaluasi dengan
use dari sistem. Empat fase dari siklus hidup UP dinamakan inception, elaboration,
dari sistem yang baru untuk menunjukkan bagaimana sistem tersebut akan meningkatkan
operasi dan menyelesaikan permasalahan saat ini. Pada tahap elaboration, dilengkapi
identifikasi dan definisi untuk semua kebutuhan sistem. Di tahap construction, desain
Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2005, p55) enam disiplin dari
testing, dan deployment. Garis besar dari pengembangan disiplin UP sebagai berikut :
1. Business Modelling
akan dikembangkan dengan pemodelan aliran kerja, objek bisnis, dan fungsi
2. Requirements
digambarkan dengan use case dan description, dan langkah interaksi user
3. Design
Tujuan dari disiplin ini adalah untuk mendesain solusi sistem berdasarkan
4. Implementation
5. Testing
6. Deployment
7. Project Management
9. Environment
terkait.
Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2005, p47) Setiap kali seseorang perlu
membentuk sebuah model. Sebuah model merupakan representasi dari aspek penting
pada dunia nyata. Model digunakan untuk pengembangan sistep termasuk representasi
dari input, output, proses, data, objek, interaksi objek, lokasi, jaringan, perangkat, dan
lain-lain. Sebagian besarnya merupakan model grafis, disebut diagram atau chart.
Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2005, p47) diagram yang dibuat untuk
menunjukkan model sistem digambar mengikuti notasi yang telah ditentukan melalui
Unified Modelling Languange (UML). UML merupakan seperangkat standar dari model
Dengan menggunakan UML, analisis dan end user dapat mengerti variasi diagram yang
terhadap pengembangan sistem adalah melihat sebuah sistem informasi sebagai suatu
serangkaian interaksi objek yang bekerja sama untuk menyelesaikan suatu tugas tertentu.
Secara konsep, tidak ada proses atau program yang terpisah, tidak ada entitas data atau
file yang terpisah. Sebuah sistem dalam suatu operasi berisikan objek-objek. Sebuah
objek merupakan sesuatu dalam sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk
(OOA) menentukan tipe-tipe objek yang diperlukan oleh user untuk bekerja dengan dan
Object-Oriented Design (OOD) menentukan tipe tambahan dari objek yang biasanya
digunakan untuk berkomunikasi dengan orang-orang dan perangkat dalam suatu sistem,
dan memperjelas asti dari setiap tipe objek sehingga dapat digunakan dengan bahasa
Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2005, p61) dua alasan utama mengapa
biasanya dipikirkan oleh seseorang mengenai dunia mereka dengan sudut pandang
kebutuhan sistem, seringkali mereka cenderung menentukan class dari objek yang
terkait. Jadi, pendekatan object-oriented cocok dengan cara tipikal manusia melihat
dunia mereka. OOA, OOD, dan OOP semuanya berkaitan dengan memodelkan class
dari objek, jadi forkusnya tertap pada objek sepanjang proses pengembangannya.
Selain itu, kemampuan untuk menggunakan lagi class dan objek merupakan
berarti class dan objek dapat diciptakan sekali dan digunakan berulang kai. Ketika
tersebut dapat digunakan lagi di banyak sistem lain yang juga menggunakan objek
pelanggan. Jika sistem baru memiliki jenis khusus dari pelanggan, class pelanggan
yang sekarang juga dapat digunakan untuk class baru sebagai subclassnya dengan
karakteristik yang baru. Class dapat digunakan lagi pada situasi ini pada saat di
tidak perlu melihat sumber code dari class yang digunakanlagi, karena sifat
Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2005, p61-62) sebuah objek dalam sistem
komputer seperti objek pada dunia nyata, yaitu sesuatu yang memiliki atribut dan
behavior. Sebush sistem komputer dapat memiliki beberapa jenis objek, seperti objek
user interface yang membuat user interface dan objek sistem yang fokus kepada tugas di
lingkungannya. Atribut merupakan karakteristik dari objek yang memiliki nilai tertentu.
Method merupakan behavior atau operasi yang mendeskripsikan apa yang dapat
Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2005, p63) class merupakan sebuah
pemprograman komputer dan objek, objek dapat merupakan instansi dari sebuah class.
Ketika objek dibuat untuk class, dapat dikatakan bahwa class terinisiasi. Objek-objek
saling berinteraksi satu sama lain, menanyakan objek lain untuk meminta atau
mengeluarkan satu dari sekian banyak method yang dimilikinya. Dengan kata lain, objek
user interface seperti form dengan tombol dan text box dapat megirimkan pesan dengan
menanyakan class untuk membuat instansi baru dari dirinya sendiri. Instansi baru dari
antaranya. Asosiasi objek secara konsep sama dengan relasi dalam pemodelan database,
kecuali setiap objek bertanggung jawab untuk mengelola hubungannya dengan objek
lain. Asosiasinya dapat satu ke satu, misalnya ketika satu pesanan terhubung ke satu
pelanggan, dan beberapa yang lain dapat satu ke banyak, misalnya ketika seorang
pelanggan membuat banyak pesanan. UML yang berhubungan dengan nilai/angka yang
dalam suatu unit. Mengkombinasikan atribut dan method berarti struktur internal dari
objek terhadap pesan tidak perlu diketahui, tetapi hanya perlu diketahui apa yang objek
internal dari objek, dan menjaganya dari korupsi. Inilah yang dimaksud konsep
karakteristik dari suatu class lain dan mengkhususkannya (extend), konsep ini disebut
inheritance. Misalnya terdapat suatu objek person (orang). Objek person dapat memiliki
atribut nama dan alamat. Class Customer (pelanggan) merupakan jenis khusus dari
person dengan atribut tambahan untuk shipping address (alamat pengiriman) dan
didefinisikan dengan meng-extend class person, dan menambahkan atribut jabaran dan
45
gaji. Pada kasus ini, class person merupakan superclass, dan baik class pelanggan
Hasil dari meng-extend suatu class umum (class person) ke class yang lebih
yang diwariskan dari superclass. Subclass juga mewarisi method dan hubungan asosiasi.
polymorphism menunjuk ke konsep bahwa objek yang berbeda dapa merespon pesan
yang sama dengan caranya masing-masing. Misalnya, sebuah dialog box, sebuah
koneksi jaringan, dan sebuah dokumen dapat menerima pesan untuk close. Setiap objek
Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2005, p144-145) mengamati cara berjalan
proses bisnis akan membantu dalam pemahaman fungsi bisnis. Ketika informasi proses
46
bisnis telah dikumpukan, misalnya dengan mewawancara user dan mengamati proses,
hasilnya perlu didokumentasikan. Salah satu cara yang efektif untuk menangkap
menggambarkan aliran kerja yang berjalan sekarang. Sebuah workflow atau aliran kerja
merupakan langkah dari tahapan proses yang menangani suatu transaksi bisnis atau
permintaan pelanggan. Workflow dapat simple atau kompleks. Tidak ada metode tertentu
yang harus standar digunakan untuk memodelkan workflow. Metodologi tertentu yang
menggunakan jenis diagram workflow yang disebut activity diagram. Activity diagram
merupakan sebuah diagram yang menggambarkan aktivitas dari beragam user atau
sistem, siapa yang melakukan aktivitas, dan aliran urutan dari aktivitas.
menunjukkan urutan dari aktivitas. Lingkaran hitam digunakan untuk menandakan milai
dan berakhirnya workflow. Diamond meupakan titik keputusan dimana aliran proses
47
akan mengikuti satu atau langkah lain dari pilihan yang ada. Garis tebal merupakan
mengombinasikan ulang beberapa langkah yang ada. Swimlane mewakilkan agen yang
menjalankan akivitas. Pada workflow, umunya memiliki beberapa agen berbeda (berupa
orang tertentu) yang menjalankan langkah yang berbeda dari proses workflow. Simbol
2.3.13 Events
Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2005, p167) sebuah event (kejadian) terjadi
pada satu waktu dan tempat yang spesifik, dapat digambarkan, dan harus diingat oleh
48
sistem. Event menggerakkan atau memicu semua proses yang dilakukan sistem, jadi
mendaftar event dan menganalisa event diperlukan ketika kebutuhan sistem harus
Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2005, p173-174) salah satu teknik yang
digunakan untuk menentukan event mana yang diaplikasikan untuk mengontrol sistem
bahwa event harus dimasukkan saat pendefinisian kebutuhan hanya jika sistem
tidak pernah rusak, kapasitas penyimpanan data tidak terbatas, dan dengan orang yang
mengoperasikan sistem sangat jujus dan tidak pernah membuat kesalahan. Dengan
perfect technology assumption, analisis dapat mengeliminasi event misalnya seperti back
up database, dan sebagainya. Saat mengembangkan daftar event, analisis juga harus
Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2005, p175) event meyebabkan sistem
harus melakukan sesuatu. Trigger merupakan signal yang memberitahu sistem bahwa
event tertentu telah terjadi. Untuk external event, trigger nya adalah kedatangan data
yang harus diproses oleh sistem. Misalnya, ketika customer melakukan pemesanan,
detail pesanan baru disimpan sebagai input. Source dari data juga penting untuk
diketahui. Pada kasus pemesanan, source dari pesanan baru adalah customer – seorang
external agent. Untuk temporal event, trigger nya adalah titik waktu tertentu. Misalnya,
akhir setiap hari, sistem mengetahui bahwa itu adalah waktu untuk memproduksi suatu
laporan ringkasan transaksi yang telah dilakukan. Use case merupakan apa yang
dilakukan sistem ketika suatu event terjadi (reaksi atas event). Ketika customer
melakukan pemesanan, sistem digunakan untuk mengeluarkan sebuah use case misanya
49
“create a new order”. Ketika sudah waktunya meproduksi laporan ringkasa transaksi,
sistem digunakan untuk mengeluarkan use case yaitu “produce transaction summary”.
Response merupakan output dari sistem. Saat sistem memproduksi laporan ringkasan
transaksi, laporan tersebut merupakan outputnya. Satu use case dapat menghasulkan
beberapa respon. Misalnya, ketika sistem membuat pesanan baru, sebuah kondirasi
tertentu (output) dikirim, misalnya ke external agent. Kadang sebuah use case tidak
informasi disimpan di database, tetapi tidak ada output yang diproduksi lagi.
Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2005, p183-184) pada pendekatan object-
oriented, sesuatu yang perlu disimpan karena penting untuk sistem disebut problem
domain class. Class-class ini dimodelkan dengan sebuah model class diagram. Domain
model class diagram adalah sebuah UML diagram yang menunjukkan hal-hal yang
penting dalam pekerjaan user: problem domain class, hubungan di antaranya dan atribut-
atributnya. Notasi UML class diagram digunakan untuk domain model class diagram
50
dan design class diagram. Sebuah kotak mewakili class, dan garis yang menghubungkan
antara kotak menunjukkan hubungan di antara class-class. Simbol class adalah kotak
dengan tiga bagian. Bagian teratas memuat nama class, bagian tengah memuat daftar
atribut dari class, dan bagian bawah memuat daftar method yang penting untuk class.
Method tidak ditunjukkan pada domain model class diagram. Sesungguhnya, simbol
class seing situnjukkan dengan hanya dua bagian untuk mengindikasikan bahwa itu
adalah sebuah domain model. Sebagai contoh adalah class customer dan order
(pesanan). Terlihat bahwa setiap pelanggan dapat meletakkan banyak order, dan setiap
order diletakkan oleh satu pelanggan. Model dari contoh menunjukkan bahwa customer
dapat meletakkan minimum nol dan maksimum banyak order. Dibaca dari arah
dan hanya satu customer. Batasan ini merefeleksikan aturan bisnis yang telah ditentukn
user atau manajemen. Analis tidak menentukan batasan ini, tetapi user atau
Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2005, p189-191) terdapat dua cara
tambahan yang yang distrukturisasi dari pemahaman terghadap domain class di dunia
merupakan sebuah penilaian yang mengelompokkan jenis yang sama dari suatu hal
tersebut; misalnya banyak jenis dari motor vehicle (kendaraan bermotor) – car
(mobil), truck (truk), tractors (traktor), dan sebagainya. Semua motor vehicles
misalnya, jenis special dari car adalah sport car, sedan, dan sport utility vehicle.
Tipe car ini sama dalam beberapa hal, dan juga berbeda di lain hal. Jadi, sport car
memberikan benda-benda ini dari yang lebih umum ke yang lebih spesial. Setiap
class pada hirarki tersebut mungkin memiliki class yang lebih umum di atasnya,
disebut superclass. Pada saat yang sama, class mungkin memiliki class yang lebih
menggambarkan superclass dan subclass dengan segitiga kecil pada garis yang
menunjuk ke superclass.
karena adanya hirarki generalisasi / spesialisasi ini. Seringkali hirarki ini menunjuk
processor (prosesor), main memory (memori utama), keyboard, disk storage, dan
monitor. Keyboard bukan merupakan jenis khusu dari komputer, tetapi merupakan
whole-part antara aggregate (whole) dan komponennya (part) di mana part dapat
berdiri terpisah.
(part) nya, ketika dihubungkan, tidak lagi dapat berdiri terpisah. Simbol diamond
Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2005, p199) terdapat sebuah matrix yang
dapat dibuat untuk menekankan kebutuhan akses. Salah satu pendekatan adalah dengan
mendata use case dan domain class pada sebuah ide case domain class matris. Matrix
ini menunjukkan use case mana yang dapat mengakses setiap domain class. Informasi
ini diperlukan ketika mendesain interaksi objek untuk setiap usecase. Membuat matrix
untuk merangkum informasi ini akan sangat berguna. Huruf C berarti use case membuat
data baru, R berarti use case membaca data, U berari use case mengupdate data, dan D
berarti use case dapat menghapus data. Akromin CRUD (Create, Read, Update, Delete)
Domain Classes
Use Cases
Customer Inventory Item Order
Look up item
R
availability
Create new order CRU RU C
Update order RU RU RUD
Sumber: Satzinger, Jackson, & Burd (2005, p200)
Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2005, p212) untuk dapat menangkap
kebutuhan sistem, analis menggunakan sekumpulan model yang didasarkan pada use
case dengan pendekatan object-oriented. Empat model use case diagram, use case
menggambarkan use case sistem dari berbagai sudut pandang. Pendekatan untuk
55
menentukan kebutuhan sistem dengan cara ini disebut dengan “use case driven”.
Pendekatan dasarnya adalah utnuk membicarakan use case, satu demi satu, dan
menjabarkan kebutuhan secara lebih detail. Model lainnya adalah statechart diagram.
Statechart diagram bukan merupakan “use case driven” melainkan “object driven”.
Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2005, p213) use case diagram membuat
sebuah daftar isi dari aktivitas event bisnis yang harus didukung oleh sistem. Use case
dari sistem baru – dengan kata lain, untuk mengidentifikasikan bagaimana sistem akan
digunakan dan actor mana yang akan terkait dengan use case tertentu. Setiap use case
harus memuat penggambaran secara detail. Salah satu caraya adalah dengan menuliskan
deskripsi dari setiap langkah yang dilakukan bersama baik oleh user dan sistem untuk
Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2005, p214-215) use case disimbolkan
dengan sebuah oval dengan nama use case di dalamya. Garis yang menghubungkan
antara actor dan use case menandakan bahwa actor mana yang akan menangani use case
tertentu. Walaupun tangan bukan merupakan bagian dari standardisasi notasi UML,
actor pada diagram ini digambarkan dengan tangan untuk mengingatkan bahwa actor ini
membutuhkan analis untuk lebih detail lagi dalam setiap level deskripsi diagram. Karena
itu dibuat sebuah use case description. Use case description ditulis pada tiga tingkat
1. Sebuah brief description dapat digunakan untuk setiap use case secara simpel,
khususnya ketika sistem yang akan dibangun kecil, dan aplikasinya mudah
dimengerti.
When the customer calls to order, the order clerk and system verify
customer information, create new order, add items to the order, verify
payment, create the order transaction, and finalize the order.
Sumber: Satzinger, Jackson, & Burd (2005, p221)
2. Intermediate Description
memuat aliran internal aktivitas yang digambarkan untuk use case. Jika ada beberapa
mendokumentasikan sebuah use case. Walaupun perlu lebih banyak waktu untuk
menentukan semua komponen pada tingkat ini, ini merupakan metode yang lebih
banyak digunakan untuk mendeskripsikan setiap aktivitas dari use case. Kesulitan
kebutuhan user. Tetapi jika sebuah fully developed use case description dibuat,
kemungkinan akan meningkat bahwa anals telah mengerti proses bisnis dan
Ruang pertama dan kedua digunakan untuk mengidentifikasi use case dan
scenario yang terjadi dalam use case. Pada proyek yang lebih formal, identifikator
Trigger ini sama dengan trigger yang telah digambarkan pada event table.
58
Ruang keempat adalah brief description dari use case atau scenario. Ruang
kelima mengidentifikasi actor. Ruang keenam mengidentifikasi use case lain dan
bagaimana use case tersebut berkaitkan dengan use case yang digambarkan. Ruang
stakeholders mengidentifikasi bagian yang bertanggung jawab, dan dapat juga yang
Dua ruang selanjutnya memuat informasi kritis dari state sistem sebelum dan
menyatakan kondisi seperti apa yang harus ditemui sebelum sebuah use case dapat
dimulai, atau informasi apa yang harus ada sebelum memulai use case. Precondition
biasanya memuat hal-hal seperti objek apa yang harus ada di dalam sistem atau
database, relasi khusus apa yang harus ada di antara objek, dan nilai spesifik apa
yang harus selesai atau ada saat use case selesai dijalankan. Item yang digunakan
postcondition.
Dua ruang terakhir mendeskripsikan detail aliran aktivitas dari use case.
Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2005, p226) System sequence diagrams
(SSDs) digunakan untuk menentukan input dan output dan urutan perintah dari input dan
output. Dalam sequence diagram, aliran informasi yang masuk dan keluar disebut
mengirimkan messages dari dan ke actors, atau di antara external objects. Jadi, sebuah
dokumen SSD digunakan untuk mmendeskripsikan aliran informasi ke dan dari sistem.
60
SSD merupakan jenis interaction diagram. Pada use case diagram, digambarkan apa
yang dilakukan actor yang berhubungan dengan sistem, tetapi dalm SSD digambarkan
bagaimana actor tersebut berinteraksi dengan sistem dengan memasukkan input data dan
menerima output data. Idenya adalah sama pada kedua diagram ini, tapi memiliki level
detail yang berbeda. Kotak yang bertuliskan :System merupakan sebuah objek yang
mewakilkan seluruh sistem yang terotomatsasi. SSD menggunakan notasi objek. Notasi
objek mengindikasikan bahwa bentuk kotak mengarah ke sebuah objek individu dan
bukan seluruh class dari objek yang sama tersebut. Notasinya adalah sebuah kotak
dengan nama objek yang digarisbawahi. Tanda titik dua sebelum nama yang bergaris
bawah seringkali digunakan tapi bisa tidak digunakan. Pada SSD, objek yang terkait
digambarkan untuk mewakili keseluruhan sistem. Di bawah actor dan :System terdapat
garis putus-putus vertical yang disebut lifeline. Sebuah lifeline, atau object lifeline,
menunjukkan bahwa baik objek maupun actor sepanjang rentang waktu SSD. Tanda
panah di antara lifeline menunjukkan messages yang dikirim atau diterima oleh actor
atau sistem. Setiap panal memiiki sumber dan sebuah tujuan. Sumber dari message
merupakan actor atau object yang mengirim message tersebut. Actor atau objek tujuan
dari message diindikasikan dengan lifeline yang disentuh oleh kepala panah. Kegunaan
dari lifeline adalah untuk mengindikasikan tahapan urutan messages yang dikirim dan
diterima oleh actor dan object. Urutan ini dibaca dari atas ke bawah pada diagram ini.
Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2005, p229) sebuah message dituliskan
baik tujuan message maupun input data yang dimasukkan. Sintaks dari meesage
memiliki beberapa pilihan; cara yang paling simpel terlihat pda gambar. Sebuah message
dapat diartikan sebagai sebuah aksi yang meminta ke objek yang dituju, seperti perintah.
Bentuk sintaks ini digambarkan dengan panah penuh. Balasan dari message memiliki
61
format dan arti yang sedikit berbeda. Panahnya merupakan panah putus-putus. Sebah
panah putus-putus digunakan untuk mengindikasikan sebuah respon atau jawaban, dan
secara segera message yang mendahuluinya. Format dari label nya juga berbeda. Karena
merupakan sebuah respon, hanya dituliskan data yang dikembalikan. Misalnya list dari
informasi yang dikembalikan, seperti deskripsi, harga, dan jumlah item. Versi
penyingkatan dari informasi juga memuaskan. Pada kasus ini informasi yang
ditunjukkan dengan sebuah note. Note dapat ditambahkan ke berbagai UML diagram
Seringkali message yang sama dikirim beberapa kali. Misalnya, ketika actor
mengentri item ke order, message “add item” ke order dapat dilakukan berkali-kali.
Pada gambar ditunjukkan notasi yang menunjukkan operasi yang berulang ini. Dengan
sebuah kotak yang lebih kecil di dalamnya dideskripsikan tulisan untuk mengontrol
behavior dari message. Kondisi “loop for all items” mengindikasikan bahwa message di
62
dalam kotak akan berulang berkali-kali atau berhubungan dengan banyaknya item yang
akan dipesan.
Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2005, p237) statechart diagram, atau
statechart, menggambarkan sekumpulan state dari setiap objek. Karena objek nyata
ditiru didalam sistem komputer, seringkali kondisi status dari objek nyata tersebut
merupakn bagian yang penting dari informasi yang dapat digunakan analis untuk
Misalnya, pesanan customer tidak akan komplit sebelum ada shipping (pengiriman).
Sebuah state pada statechart untuk objek sama dengan kondisi status dari objek.
Statechart dapat digunakan untuk class yang memiliki behavior yang kompleks atau
kondisi status yang perlu dideteksi. Bagaimanapun juga, tidak semua class memerlukan
statechart. Jika suatu objek tidak memiliki proses status yang akan mengontrol proses,
dan hanya itu saja; tidak ada kondisi yang perlu dideteksi lagi.Statechart diagram
dibentuk dari bentuk oval yang mewakili status dari objek dan panah yang mewakili
transisinya. Pada gambar ditunjukkan statechart simpel untuk printer. Tanda mulainya
merupakan state (status) dari printer. Dalam kasus ini, printer mulai pada state off. State
digambarkan dengan kotak dengan ujung siku dengan nama state di dalamnya.
Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2005, p238) sebuah state dari objek adalah
kondisi yang terjadi pada saat hidupnya dan memenuhi kriteria tertentu, melakukan aksi
tertentu, atau menunggu event tertentu. Setiap state memiliki nama yang unik. State
merupakan kondisi semipermanen dari objek. State dapat dideskripsikan sebagai kondisi
semipermanen karena external event dapat menginterupsinya. Sebuah objek tetap pada
state sampai suatu event menyebabkannya berpindah ke state lainnya. Penamaan kondisi
status membantu mengidentifikasi state yang valid. Untuk mengidentifikasi state, dapat
dipikirkan kondisi yang mungkin diperlukan untuk dilaporkan kepihak manajemen atau
merupakan sebuah perpindahan sebuah objek dari state satu ke state lainnya. Transition
diperhatikan memilik durasi yang pendek, dibandingkan dengan statem dan tidak dapat
berjalan. Transition-name merupakan nama dari message event yang memicu transisi
expression prosedural yang mengeksekusi saat transition berjalan. Dengan kata lain,
mendeskripsikan aksi yang dijalanakan. Salah satu dari ketiga komponen ini transition-
Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2005, p264) sebagian besar perusahaan
telah memiliki sistem pendukung yang kompleks untuk beragam sistem informasi.
Analis harus bisa menentukan apakah arsitektur tersebut dapat mendukung sistem baru
dan perubahan yang diperlukan. Analis harus dapat mengadaptasikan sistem dengan
arsitektur yang ada saat ini, membungkusnya dengan sistem yang ada saat ini, dan
memuat mengenai hardware, software sistem, dan lingkungan jaringan dimana sistem
tunggal dan berhubungan dengan sebuah perangkat tertentu yang merupakan sebuah
aplikasi yang berinteraksi denga user melalui perangkat yang memiliki fungsi terbatas
yang langsung berhubungan dengan komputer. Kapasitas komputer tunggal tidak dapat
Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2005, p272) sebuah jaringan komputer
komputer berbeda. Sebuah LAN (Local Area Network) biasanya berjarak sekitar satu
kilometer dan dapat menghubungkan user di dalam suatu bangunan atau lantai tertentu.
WAN (Wide Area Networks) dapat menggambarkan sebuah jaringan lebih dari satu
kilometer, bahkan yang lebih luas, seperti antar kota, negara, benua, dan seluruh dunia.
Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2005, p300) pada gambar berikut
ditunjukkan mana model requirement yang akan menentukan desain model tertentu.
Pada sisi sebelah kiri – use case diagram, use case description dan activity diagram,
domain model class diagram, sistem sequence diagram dan statechart diagram semua
itu telah dikembangkan pada saat pemodelan requirement. Pada sisi sebelah kanan
design class diagram, interaction diagram, statechart diagram, dan package diagram
akan dikembangkan pada saat pemodelan desain sistem. Informasi desain memiliki dua
sumber domain model class diagram dan interaction diagram. Pada kenyataanya, dapat
diperhatikan bahwa panah antara design class diagram dan interaction diagram
merupakan dua arah. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagin informasi pada design
Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2005, p303-304) terdapat empat jenis class
standar:
1. Entity class, yang datang dari sebuah domain model. Objek ini pasif, menunggu
sebuah event bisnis untuk terjadi sebelum objek trsebut melakukan sesuatu.
2. Boundary class, class yang didesign untuk hidup pada boundary otomatisasi sistem.
Pada sistem desktop, class ini bisanya merupakan window dan class lain yang
3. Control class, yaitu class yang menjadi penghubung antara boundary class dan entity
class. Bertanggung jawab untuk menangkap pesan dari class objek dan
mengirimkannya ke class entity objek yang tepat. Berperan sebagai controller antara
4. Data access class, digunakan untuk mendapatkan kembali data dari dan ke database,
sebuah layer pemisah antara class untuk mengakses database yang digunakan pada
desain sistem.
Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2005, p314) sebuah system sequence
diagram – SSD, dikembangkan sebagai bagian pada saat tahap requirement, tetapi hanya
menunjukkan message yang ditujukan ke sistem. Pada tahap desain, harus ditetapkan
objek mana yang akan menerima message ini. Untuk menyederhanakan proses ini,
desainer sistem biasanya membuat sebuah class baru yang akan melayani pengumpulan
message yang dituju oleh message yang masuk, disebut sebagai use case controllers.
Misalnya, pada use case Look up item availability, mungkin dibuat sebuah class
merupakan class tiruan yang dibuat oleh seseorang yang mendesain sistem. Kadang
class ini disebut artifacts, yang berarti sesuatu yang dibuat untuk tujuan tertentu hanya
karena diperlukan. Terdapat beberapa cara untuk membuat use case controller. Sebuah
use case controller dapat ditentukan untuk semua use case. Sekumpulan tanggung jawab
diberikan untuk dapat dibawa oleh use case tersebut. Desain yang lebih baik
jawabnya sendiri. Use case controller dan problem domain class untuk use case
Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2005, p315-316) Sebuah SSD menangkap
interaksi antara sistem dan dunia luar yang diwakilkan oleh actor. Sistem itu sendiri
akan diperlakukan sebagai sebuah objek tunggal yang dinamakan :System. Sebuah detail
SSD akan menggunakan semua elemen yang sama dari SSD. Perbedaannya adalah,
objek :System akan digantikan oleh semua objek internal dan message di dalam sistem.
Dengan kata lain, pada SSD, sistem diperlakukan sebagai suatu kotak tertutup, dan
pemrosesan internal tidak dapat dilihat. Tujuan dari desain ini adalah untuk membuka
kotak terttutup itu dan menentukan proses internal yang harus terjadi di antara sistem
objek lain apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu use case tertentu.
Berikutnya adalah menentukan use case controller, kemudian menambahkan objek lain
yang akan berkaitan dengan use case. Langkah berikutnya adalah menentukan message
apa yang harus dikirim, termasuk objek mana yang menjadi sumber dan tujuan dari
sebuah message.
Pada contoh yang disajikan, Objek Catalog merupakan hirarki paling atas dari
Sebuah simbol baru disertakan pada diagram, yaitu sebuah kotak vertikal
panjang yang terlihat pada objek :ActivityHandler dan :Catalog, disebut activation
Sebuah objek dikatakan aktif apabila sedang mengeksekusi sebuah method dan akan
Di dalam sequence diagram, kotak menunjuk kepada objek dan bukan class.
Nama di dalam kotak diberikan garis bawah mengindikasikan objek. Kadang, penting
70
sebuah referensi dari objek dibuuhkan pada bagian lain dari diagram. Misalnya,
C:Catalog, aC merupakan identifikasi dari sebuah objek catalog. Saat objek diintansiasi,
dan dikenali. Kemudian objek tersebut pergi ke database, untuk membaca dan
langkah adalah first cut akan fokus hanya ke objek domain, tidak ada masalah untuk
perlu lebih meninjau kerumitan akses data. Communication diagram dan sequence
sama. Model mana yang akan digunakan tergantung dari preferensi desainer.
Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2005, p339-342) design class diagram
dapat dikembangkan untuk setiap layer. Pada view layer dan data access layer, beberapa
class baru harus dispesifikasikan. Package diagram pada UML merupakan diagram
kelompok tertentu. Pada contoh digambarkan view layer, domain layer, dan data access
layer. Pada saat desainer perlu untu mendokumentasikan perbedaan atau pesamaan dari
relasi objek pada layer yang berbeda ini, misalnya mengelompokkan berdasar distribusi
proses dara, informasi ini dapat ditampilkan dengan menunjukkan setiap layer sebagai
package yang terpisah. Notasi package adalah kotak yang memiliki tab. Nama package
biasanya dituliskan pada tab, atau bila tidak ada detail dalam package, maka nama tab
dapat dituliskan di dalam tab. Untuk mengembangkan package diagram ini, biaanya
informasi diambil dari design class diagram dan interaction diagram untuk setiap use
71
case. Simbol lain yang digunakan adalah panah putus-putus yang mewakilkan
kepala panah ke package yang independent. Sebuah cara pikir mengenai dependency
relationship ini adalah, jika ada perubahan terhadap elemen tertentu (independent
element), maka elemen lainnya (dependent element) akan juga mengalami perubahan.
Dependency relationship dapat terjadi anatar package atau antara class dalam satu
package. Misalnya, jika terjadi perubahan pada class Order, maka harus dievaluasi
perubahan pada class OrderWindow. Ini tidak berlaku pada kondisi kebalikannya.
Perubahan pada view layer biasanya tidak akan mempengaruhi domain layer.
Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2005, p342) secara singkat, package
atau komponen sistem lain seperti network nodes, untuk memisahkan sistem ke dalam
arsitektur proses mengarahkan lebih dekat ke tingkat fisik sistem. Selain fokus terhadap
distribusi dan eksekusi, proses dan objek, seorang analis sistem juga menentukan
mengenai perangkat fisik apa dalam sistem yang akan dipertimbangkan. Perencanaan